PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWAKELAS VIII

SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(Skripsi)

Oleh

Anita Anggraini

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

Anita Anggraini

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(3)

Judul Skripsi :PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama :

Anita Anggraini

Nomor Pokok Mahasiswa :0913031028

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Yon Rizal, M.Si. Drs. Darwin Bangun, M.Pd.

NIP. 19600818 198603 1 005 NIP. 19530730 198203 1 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, PendidikanEkonomi,

Drs. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.


(4)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Yon Rizal, M.Si ...

Sekretaris : Drs. Darwin Bangun, M.Pd ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Hi. Nurdin, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP: 19600315 198503 1 003


(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, adalah: 1. Nama : Anita Anggraini

2. NPM : 0913031028

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Alamat : Jl. Ramayana 11B, Keamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung. Februari 2013 Yang Membuat Pernyataan

Anita Anggraini 0913031028


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Liman Benawi, pada tanggal 24 Agustus 1991 dengan nama lengkap Anita Anggraini. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara, buah hati pasangan Bapak Musono dan Ibu Sulastri Aryani.

Pendidikan formal yang telah diselesaikan oleh penulis adalah: 1. TK Tunas Harapan Tempuran diselesaikan pada tahun 1997 1. SD Negeri 4 Adipuro diselesaikan pada tahun 2003

2. SMP Negeri 2 Trimurjo diselesaikan pada tahun 2006 3. SMK Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2009

Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Pada tanggal 23-31 Januari 2012, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Solo, Surabaya, Bali, Yogyakarta, dan Bandung. Pada bulan Juli 2012, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Sidomulyo. Selama kuliah penulis pernah aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Sosial (HIMAPIS) dan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Lampung (PSM Unila).


(7)

Persembahan

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah atas berkat dan hidayah-Nya skripsi ini telah

diselesaikan. Tidak terlupa shalawat dan salam kepada Rasullullah Nabi Muhammad SAW

atas penunjuk jalan kebenaran bagi umat manusia di muka bumi ini.

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Ayahandaku tercinta bapak Musono dan Ibundaku tersayang ibu Sulastri, yang senantiasa

menyayangiku dan mendoakan keberhasilanku. Terimakasih atas doa, harapan dan

kepercayaan yang tak pernah hilang untukku, atas senyuman yang menjadi penyemangatku

dan atas jiwa untuk cinta, kasih sayang, dan pengorbananmu untukku, anakmu.

Adikku Mesy Meilani Putri yang selalu mendoakan, memberikan keceriaan dan dukungan

menantikan keberhasilanku.

Nenekku dan keluarga besarku yang selalu memberi semangat dan memotivasi demi

keberhasilanku.

Calon pendamping hidupku yang InsyaAllah akan menjadi imam dalam hidupku

Sahabat-sahabatku yang kubanggakan

Para pendidik yang kuhormati


(8)

MOTTO

Tuntutlah ilmu, tapi jangan melupakan ibadah, dan kerjakanlah ibadah

tapi tidak boleh lupa pada ilmu.

(Hasan Al-Basri)

Kemenangan (keberhasilan) hanya dapat dicapai dengan kesabaran.

(HR. Attirmidzi)

Jalani sebaik-baiknya apa yang kita alami sekarang, karena kesuksesan

itu melalui proses.


(9)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi

Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 SidomulyonSemeter Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari akan dalam penyusunan skripsi ini keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga penulis banyak sekali mendapat bantuan, bimbingan, motivasi, doa dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi.

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S. Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas lampung yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi


(10)

5. Bapak Drs. Hi. Buchory Asyik, M.Si., selaku ketua Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi sekaligus pembahas yang telah telah memberikan banyak arahan dan masukkan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Bapak Drs.Yon Rizal, M.Si., selaku pembimbing I yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan mencurahkan waktunya dalam membimbing penulis dengan penuh kesabaran.

8. Bapak Drs. Darwin Bangun, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan mencurahkan waktunya dalam membimbing penulis dengan penuh kesabaran

9. Bapak dan Ibu dosen FKIP khususnya Program Studi Pendidikan Ekonomi terima kasih atas ilmu yang diberikan.

10. Bapak Drs. Sarip Supriadi, selaku Kepala SMP Negeri 1 Sidomulyo yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

11. Seluruh dewan guru, karyawan beserta staf tata usaha SMP Negeri 1 Sidomulyo.

12. Semua siswa siswi SMP Negeri 1 Sidomulyo, atas perhatian, kerjasama dan dukunganya

13. Bapak, ibu, adik, dan nenekku tercinta yang selalu memberikan dukungan dan do’anya selama ini untuk keberhasilanku.

14. Johan Syahbrudin, S.Pd., yang telah banyak membantuku, dan tak henti-hentinya memberi semangat untukku.


(11)

15. Untung Sakinata yang selalu memberi perhatian dan semangat untukku. 16. Sahabat-sahabat yang ku sayangi, Rama, Risa, Inayah, Ambar, Sevti, Ayu.

Aku sangat bersyukur memiliki sahabat seperti kalian.

17. Sahabat-sahabatku yang seperjuangan selama menempuh bangku kuliah, Rama, Risa, Sevti, Ambar, Inayah, Ayu, Amel, Mela, Devi, Ma’in, Tia, Ina,

Nurul, Muti, Dewi, Arga, Deni, Gusti, Eri, Eka, Didi, Mada, Ica, Cici, Vera, dan Lili. Terimakasih kalian telah menjadi teman seperjuanganku dalam suka duka perkuliahan, dan terimakasih kalian selalu menjadi motivasiku.

18. Keluarga kecilku di asrama, Ria, Ratih, Indah, Novi, Risa, Nur, Diah, Nuri, Rika, Kiki, Rida. Terimakasih atas kebersamaan yang telah kalian bagi bersamaku.

19. Keluarga KKN ku, Untung, Echa, Yosi, Anissa, Charles, Restu, Anggi, Wera, Fidin, Yeni, Hilda, Silvi, Dita, Ayu. Terimakasih atas kebersamaan kita yang indah.

20. Sahabat-sahabat masa SMK, Lia, Tia, Wijil, Ajeng, Sinta, Bayu, Eka dan Tri. Terimakasih atas persahabatan kita yang sudah menjadi persaudaraan ini. 19. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2009 baik genap, maupun ganjil,

terimakasih atas semua kebersamaan kita.

20. Kakak-kakak tingkat Angkatan 2006, 2007, dan 2008 yang telah banyak membantu, memberi motivasi untukku.

21. Adik-adik tingkat Angkatan 2010, 2011, dan 2012 yang telah memberi semangat untukku.

22. Sahabat-sahabat keluarga besar HIMAPIS yang menambah warna dalam hidupku.


(12)

23. Sahabat-sahabat keluarga besar PSM yang menambah warna dalam hidupku. 23. Si “Merah 6827” dan si “Satellite L645” yang selalu setia menemani kemana

pun aku berada sehingga terselesaikan skripsiku.

24. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, Februari 2013

Penulis,


(13)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Kegunaan Penelitian ... 9

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 11

1. Hasil Belajar IPS Terpadu ... 11

a. Pengertian Hasil Belajar IPS Terpadu ... 11

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 13

2. Kebiasaan Belajar ... 15

a. Pengertian Kebiasaan Belajar ... 15


(14)

c. Kebiasaan Belajar yang Baik ... 16

d. Kebiasaan Belajar yang Kurang Baik ... 18

3. Motivasi Berprestasi ... 20

a. Pengertian Motivasi Berprestasi ... 20

b. Komponen dan Jenis Motivasi ... 21

c. Fungsi dan Prinsip Motivasi ... 23

d. Kriteria Orang yang Mempunyai Motivasi Berprestasi Tinggi 24 B. Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 26

1. Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 26 2. Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 27

C. Hasil Penelitian yang Relevan ... 28

D. Kerangka Pikir ... 30

E. Hipotesis ... 31

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 34

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 34

C. Variabel Penelitian ... 35

1. Variabel Independen atau Variabel Bebas ... 35

2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat ... 35

D. Definisi dan Pengukuran Variabel ... 36

1. Definisi Konseptual Variabel ... 36

2. Definisi Operasional Variabel ... 37

3. Pengukuran Variabel ... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 41

1. Observasi ... 41


(15)

3. Dokumentasi ... 42

F. Instrumen Penelitian ... 43

G. Uji Persyaratan Instrumen ... 44

1. Uji Validitas ... 44

2. Uji Reliabilitas ... 47

H. Uji Analisis Data ... 48

1. Uji Normalitas ... 48

2. Uji Homogenitas ... 49

I. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda (Uji Asumsi Klasik) ... 50

1. Uji Linieritas ... 50

2. Uji Multikolinearitas ... 52

3. Uji Autokorelasi ... 53

4. Uji Heteroskedastisitas ... 55

J. Pengujian Hipotesis ... 56

1. Regresi Linier Sederhana ... 56

2. Regresi Linier Multipel ... 57

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah Lokasi Penelitian ... 59

1. Sejarah Berdirinya Sekolah ... 59

2. Visi dan Misi Sekolah ... 60

3. Situasi dan Kondisi Sekolah ... 60

4. Pengenalan Keadaan Sekolah ... 61

B. Deskripsi Data ... 62

1. Data Kebiasaan Belajar (X1) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 62

2. Data Motivasi Berprestasi (X2) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 64

3. Data Hasil Belajar (Y) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 66

C. Hasil Uji Analisis Data ... 69


(16)

a. Hasil Uji Normalitas Variabel X1... 69

b. Hasil Uji Normalitas Variabel X2 ... 71

c. Hasil Uji Normalitas Variabel Y ... 71

d. Hasil Uji Homogenitas ... 74

D. Hasil Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda (Uji Asumsi Klasik) .... 74

1. Hasil Uji Linieritas ... 74

2. Hasil Uji Multikolinearitas ... 76

3. Hasil Uji Autokorelasi ... 77

4. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 78

E. Hasil Pengujian Hipotesis ... 80

1. Regresi Linier Sederhana ... 80

a. Hasil Uji Hipotesis Pertama (H1) ... 81

b. Hasil Uji Hipotesis Kedua (H2) ... 83

2. Regresi Linier Multipel (Uji Hipotesis Ketiga/H3) ... 85

F. Pembahasan ... 88

1. Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 89 2. Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 91

3. Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 93

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 96 DAFTAR PUSTAKA


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Nilai MID Semester Ganjil pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 3

2. Hasil Penelitian yang Relevan ... 28

3. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 33

4. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Masing-Masing Kelas ... 35

5. Definisi Operasional Variabel ... 38

6. Contoh Tabel Distribusi Frekuensi untuk Membantu Pengkonversian Data Ordinal Menjadi Data Interval... 41

7. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X1... 45

8. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X2 ... 46

9. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 48

10. Analisis Varians untuk Uji Regresi Linier ... 51

11. Sarana dan Prasarana Sekolah ... 61

12. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Belajar (X1) SiswaKelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 63

13. Kategori Kebiasaan Belajar (X1) SiswaKelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 63

14. Distribusi Motivasi Berprestasi (X2) SiswaKelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 65

15. Kategori Motivasi Berprestasi Siswa Kelas SiswaKelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 65

16. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa (Y) SiswaKelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 67

17. Kategori Hasil Belajar SiswaKelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 67

18. Hasil Pengujian Normalitas X1 ... 70

19. Hasil Pengujian Normalitas X2 ... 71


(18)

21. Hasil Pengujian Homogenitas ... 74

22. Hasil Uji kelinieran X1 ... 75

23. Hasil Uji kelinieran X2 ... 76

24. Hasil Uji Multikolinearitas ... 77

25. Hasil Uji Autokorelasi ... 78

26. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 79

27. Hubungan X1terhadap Y ... 81

28.Model SummaryX1terhadap Y ... 81

29. Anova X1terhadap Y ... 82

30.CoeffisientsX1terhadap Y ... 82

31. Hubungan X2terhadap Y ... 83

32.Model SummaryX2terhadap Y ... 83

33. Anova X2terhadap Y ... 84

34. CoeffisientsX2terhadap Y ... 84

35. Model SummaryX1dan X2terhadap Y ... 86

36. Anova X1dan X2terhadap Y ... 87


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 31

2. Kurva Normal Q-Q Plot Variabel X1 ... 69

3. Kurva Normal Q-Q Plot Variabel X2 ... 71


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 2. Kisi-kisi Penyusunan Angket X1dan X2

3. Angket X1dan X2

4. Uji Validitas dan Reliabilitas X1dan X2

5. Rekapitulasi Hasil Pengisian Angket X1dan X2oleh Siswa Kelas XIII SMP

Negeri 1 Sidomulyo pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 6. Data Hasil Belajar (Y) Siswa Kelas XIII SMP Negeri 1 Sidomulyo pada

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013

7. Pengkonversian Data Ordinal X1dan X2Siswa Kelas XIII menjadi Data

Interval

8. Hasil Uji Analisis Data

9. Hasil Uji Persyaratan Linier Ganda 10. Hasil Pengujian Hipotesis

11. TabelFdan Tabelt 12. Rencana Judul

13. Surat Penelitian Pendahuluan 14. Surat Izin Penelitian

15. Surat Melaksanakan Penelitian 16. Kartu Kendali Bimbingan 17. Daftar Hadir Seminar Proposal 18. Daftar Hadir Seminar Hasil


(21)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2004:79). Melalui pendidikan, siswa dibina agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, serta diarahkan untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan yang sangat kompleks dan bersaing dalam masyarakat.

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki peranan yang sangat penting sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, agar dapat tercipta sumber daya manusia yang maju dan berkualitas. Upaya peningkatan mutu lulusan pendidikan, khususnya pendidikan di

sekolah, tidak terlepas dari masalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Maka dari itu kita harus memperhatikan proses belajar siswa yang berdampak pada prestasi belajar siswa di sekolah.

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Hamalik, 2004:27). Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang


(22)

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar, di mana interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan stimulus dari lingkungan, dan proses kognitif tersebut

menghasilkan suatu hasil belajar. Jadi setiap kegiatan pembelajaran akan berakhir dengan hasil belajar, dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran juga langsung mempengaruhi hasil belajar. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal maka harus benar-benar memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, dan ekonomi. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosial, sejarah, geografi, dan ekonomi). Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan

peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Ekonomi tergolong ke dalam ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, intitusi, proses, interaksi, dan kontrol sosial. Secara interaktif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial. Tujuan pembelajaran tercermin pada


(23)

pencapaian hasil belajar siswa. Jika pencapaian rata-rata hasil belajar siswa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka dapat diinterpretasikan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan hasil temuan pada penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi dengan guru bidang studi IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Sidomulyo kelas VIII mengenai hasil belajar IPS Terpadu siswa semester ganjil tahun pelajran 2012/2013, nilai mata pelajarn IPS Terpadu kelas VIII pada saat MID semester dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Nilai MID Semester Ganjil pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013

Kelas Nilai Jumlah

Siswa Keterangan < 70 ≥ 70

VIII A VIII B VIII C VIII D 18 23 22 21 15 11 13 14 33 34 35 35 Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan sekolah adalah 70

Jumlah 84 53 137

Persentase 61,31% 38,69% 100% Sumber: Guru Bidang Studi IPS Terpadu Kelas VIII

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo tergolong rendah. Dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 84 orang siswa dengan persentase 61,31%. Hal ini berarti bahwa hasil belajar siswa masih tergolong rendah.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi intelegensi, motivasi, kebiasaan, kecemasan, minat, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal


(24)

meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya.

Penulis memfokuskan tentang kaitan beberapa faktor internal pada diri siswa dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan tidak memfokuskan pada faktor eksternal. Penulis tidak memfokuskan faktor eksternal atau lingkungan pada diri siswa dikarenakan berdasarkan hasil temuan pada penelitian

pendahuluan berupa observasi dan penulisi melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Sidomulyo, lingkungan

sekolah tersebut sudah cukup bagus. Sebagian besar guru-guru di SMP Negeri 1 Sidomulyo sudah sertifikasi dan berkompetensi dengan menerapkan metode-metode pembelajaran dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana di sekolah juga sudah cukup terpenuhi dengan tersedianya media pembelajaran seperti laboratorium komputer, laboratorium IPA, LCD, dan lain sebagainya. Selain itu SMP N 1 Sidomulyo juga memiliki perpustakaan yang lengkap dan setiap siswa dibagikan buku literarur pada setiap semester untuk menjadi buku literatur pada setiap mata pelajaran. Hal lain juga dilihat dari selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan observasi di lingkungan masyarakat Sidomulyo tersebut sebagian besar adalah masyarakat yang berpendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memfokuskan pada faktor internal pada diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar. Hal tersebut dikarenakan terlihat saat penelitian pendahuluan bahwa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPS Terpadu smester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo tahun


(25)

pelajaran 2012/2013 sebagian besar siswa memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik. Hal tersebut dilihat dengan adanya siswa yang sering terlambat masuk kelas saat proses belajar mengajar akan dimulai, dan ada yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan di rumah. Selanjutnya dilihat dari kurang siapnya para siswa pada saat menerima pelajaran, sehingga pada saat guru memberikan pertanyaan tentang materi sebelumnya ketika akan memulai materi baru mereka tidak bisa menjawab dan hanya diam saja karena lupa atau tidak tahu. Hal ini bisa disimpulkan bahwa para siswa tidak belajar di rumah secara teratur dan tidak konsentrasi dalam proses pembelajaran sehingga saat diberi pertanyaan tidak bisa menjawab.

Hal lain adalah ketika guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah, banyak dari mereka tidak mengerjakan tugas tersebut secara mandiri, sebagian besar lebih suka mencontek jawaban temannya. Akibatnya, jawaban dari tugas mereka sebagian besar sama antara siswa satu dengan siswa lainnya. Selain itu, mereka juga mempunyai kebiasaan belajar yang kurang baik dengan belajar hanya saat akan ujian saja. Hal ini terlihat saat ujian diadakan ujian harian secara mendadak oleh guru, para siswa meminta waktu untuk diberi waktu belajar dulu sebelum ujian atau menolak untuk ujian saaat itu juga. Hal lain juga dikarenakan rendahnya motivasi berprestasi pada diri siswa, hal ini dilihat dari hasil belajar pada MID Semester yang sebagian besar masih rendah, padahal guru sudah memberikan waktu satu minggu untuk belajar.

Sesuai dengan penjelasan di atas, diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas VIII pada semester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo memiliki kebiasaan


(26)

belajar yang kurang baik, dan memiliki motivasi berprestasi yang masih rendah. Faktor-faktor tersebut diduga mempengaruhi hasil belajar IPS

Terpadu siswa kelas VIII pada semester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo yang dikarenakan hasil belajar IPS Terpadu siswa pada MID semester sebanyak 61,31% yang tidak lulus KKM, dan hanya 38,69% yang dapat lulus KKM.

Kebiasaan belajar merupakan pola belajar yang ada pada diri siswa yang bersifat teratur dan otomatis atau berulang-ulang, di mana kebiasaan bukanlah bawaan sejak lahir, melainkan suatu perilaku yang dapat dibentuk oleh siswa sendiri serta lingkungan pendukungnya.. Kebiasaan belajar yang baik diduga akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sebaliknya kebiasaan belajar yang kurang baik diduga cenderung menyebabkan hasil belajar siswa menjadi kurang baik.

Motivasi berprestasi merupakan faktor yang sangat penting dalam proses belajar guna mencapai prestasi yang diharapkan. Hal ini dikarenakan motivasi merupakan pendorong dan penggerak individu yang dapat menimbulkan dan memberikan arah bagi individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuannya. Standar nilai baik nilai ketuntasan belajar maupun kelulusan yang ditetapkan secara nasional yang harus dicapai oleh siswa dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan berprestasi.

Siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik, dan motivasi berprestasi yang tinggi akan cenderung memperoleh hasil belajar yang optimal.

Sebaliknya jika siswa dengan kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi yang kurang akan memperoleh hasil belajar yang cenderung kurang optimal. Dalam


(27)

penelitian ini, faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, mala penulis akan melakukan penelitian yang berjudul“Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi

Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Sidomulyo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Sebagian besar hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semster ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo masih rendah.

2. Kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya belajar IPS Terpadu. 3. Terdapat siswa yang masuk kelas terlambat saat proses pembelajan dan

tidak mengerjakan tugas di rumah.

4. Sebagian besar siswa memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik seperti belajar tidak teratur dan suka mencontek jawaban siswa lain.

5. Kurangnya motivasi berprestasi dalam diri siswa.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh antara kebiasaan belajar, motivasi berprestasi, dan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. Sesuai kajian tersebut


(28)

maka penelitian ini hanya dibatasi pada kebiasaan belajar (X1),motivasi

berprestasi (X2), dan hasil belajar IPS Terpadu (Y) siswa kelas VIII semester

ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo tahun pelajaran 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?

2. Apakah ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai:

1. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.


(29)

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

F. Kegunaan Penelitian

Manfaat atau nilai guna yang bisa diambil dari penelitian ini secara teoritis maupun secara praktis adalah:

1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk:

a. Menambah pengetahuan tentang ilmu pendidikan bagi peneliti khususnya dan masyarakat pada umumnya.

b. Memberikan sumbangan penting dan memperluas kajian ilmu pendidikan yang menyangkut belajar.

c. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan lebih lanjut bagi pengembangan ilmu.

2. Secara praktis, penelitian ini berguna untuk:

a. Memberi informasi kepada orang tua dan guru IPS Terpadu tentang pengaruh tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi, kebiasaan belajar IPS dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa.

b. Memberi masukan bagi siswa agar termotivasi untuk belajar IPS Terpadu dan meningkatkan prestasinya serta mendorong siswa untuk membentuk kebiasaan belajar IPS Terpadu yang lebih baik.


(30)

c. Menambah pengetahuan peneliti tentang pengaruh kebasaan belajardan motivasi berprestasi terhadap hajhgsil belajar IPS Terpadu.

d. Sebagai bahan referensi untuk perpustakaan dan bagi semua pihak yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi: 1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kebiasaan belajar IPS (X1), motivasi berprestasi

(X2), dan hasil belajar IPS Terpadu (Y).

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Sidomulyo.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

5. Ilmu Penelitian

Ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan, khususnya bidang studi IPS Terpadu.


(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Belajar IPS Terpadu

a. Pengertian Hasil Belajar IPS Terpadu

Dimyati dan Mudjiono (2009:20) menuturkan bahwa, “Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.”

Sukmadinata (2007:102) mengemukakan bahwa, “Hasil belajar adalah

realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapitalis yang dimiliki seseorang.” Selanjutnya Aunurrahman (2009:37)

mengungkapkan bahwa, “Hasil belajar merupakan perubahan tingkah

laku yang disebabkan oleh aktivitas belajar.”

Evaluasi harus dilakukan secara kontinyu (terus-menerus). Dengan evaluasi yang berkali-kali dilakukan maka akan memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keadaan siswa (Arikunto, 2008:61).


(32)

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses belajar dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Hasil belajar akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

IPS Terpadu merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, dan ekonomi. IPS Terpadu dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosial, sejarah, geografi, dan ekonomi). Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Ekonomi tergolong ke dalam ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, intitusi, proses, interaksi, dan kontrol sosial. Secara interaktif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial. Jadi hasil belajar IPS Terpadu diperoleh setelah siswa melakukan kegiatan belajar IPS di sekolah, di mana hasil tersebut diperolah berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan guru mata pelajaran IPS.


(33)

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar siswa ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, Aunurrahman (2009:178)menyatakan bahwa, “Faktor internal (ciri khas/karakteristik siswa, sikap terhadap belajar, motivasi siswa, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menggali hasil belajar, rasa percaya diri, dan kebiasaan belajar) dan faktor eksternal (guru, lingkungan sosial, kurikulum sekolah, sarana dan prasarana).”

Nasution (2008:183) mengatakan bahwa:

Agar belajar berhasil baik, maka harus dipenuhi kondisiinterndan kondisiekstern. Kondisiinternterdiri atas penguasaan konsep-konsep dan aturan-aturan yang merupakan prasyarat untuk memahami bahan pelajaran yang baru atau memecahkan suatu masalah. Kondisiekstern mengenai hal-hal dalam situasi belajar yang dapat dikontrol oleh pengajar, kondisieksternini terutama terdiri atas komunikasi verbal.

Menurut Djaali (2008:101) di dalam proses belajar banyak faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar, antara lain:

1. Motivasi

Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.

2. Sikap

Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan objek tertentu.

3. Minat

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

4. Kebiasan belajar

Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis.

5. Konsep diri

Konsep diri adalah pandangan seseorang tenyang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh pada orang lain.


(34)

Selanjutnya Slameto (2003:54-60) menuturkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi tiga faktor, yakni; faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, bakat, minat, dan

kematangan), kesiapan (faktor kelelahan, faktor kelelahan jasmani, dan faktor kelelehan rohani).

2. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa)

Faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri terdiri dari tiga faktor, yakni; faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga), faktor sekolah (metode mengajar kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah), faktor masyarakat (kesiapan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.


(35)

2. Kebiasaan Belajar

a. Pengertian Kebiasaan Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, disebutkan bahwa, “Kebiasaan adalah pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu yang dilakukanya secara berulang-ulang untuk hal yang sama”.

Witherington (Djaali, 2008:128) mengemukakan bahwa, “Kebiasaan

adalah cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis ” dan

menurut Aunurrahman (2009:185), “Kebiasaan belajar adalah perilaku

belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajaryang dilakukannya.” Menurut Djaali (2008:128), “Kebiasaan belajar adalah cara atau teknik

yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.”

Selanjutnya Suryabrata (Leliana, 2011:23) menuturkan bahwa, “Kebiasaan belajar adalah suatu perbuatan belajar dan perbuatan

tersebut dilakukan secara berulang-ulang, terencana, terarah, sistematis serta dilakukan dalam situasi belajar tertentu.”

Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kebiasaan belajar bukanlah bakat alamiah atau bawaan sejak lahir dari siswa akan tetapi merupakan suatu perilaku belajar yang dipelajari


(36)

secara sengaja dan dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama yang pada akhirnya menetap dalam diri siswa sehingga hal tersebut terlaksana secara spontan dan menjadi ciri atau kepribadiannya dalam belajar.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar siswa banyak dipengaruhi lingkungan di mana ia berada seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat di

sekitarnya. Siswa yang dibesarkan di keluarga yang memiliki kebiasaan belajar yang baik cenderung akan memiliki kebiasaan belajar yang baik pula. Begitu juga lingkungan sekolah yang kondusif akan berpengaruh terhadap kebiasaan belajar siswa. Kebiasaan belajar bukan sesuatu yang bersifat instan tetapi menempuh proses yang bertahap.

Kebiasaan individu tergantung pada tujuan dan cita-citanya. Siswa dapat membentuk sendiri kebiasaan belajarnya. Sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapainya termasuk dalam belajar IPS Terpadu. Jadi kebiasaan belajar IPS adalah cara berpikir dan berperilaku yang otomatis dalam belajar IPS. Dengan kata lain kebiasaan belajar IPS adalah cara belajar IPS yang telah dilakukan secara rutin dan berulang-ulang yang bersifat teratur dan seragam serta tetap dengan sendirinya.

c. Kebiasaan Belajar yang Baik

Kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, kebiasaan belajar yang dapat


(37)

mempengaruhi keberhasilan studi adalah kebiasaan belajar yang baik, sedangkan yang membuat individu gagal adalah karena melaksanakan kebiasaan belajar yang buruk.

Menurut Gie (Leliana, 2011:24), kebiasaan belajar yang baik meliputi: 1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya.

Seorang siswa perlu membuat jadwal belajar di rumah atau di perpustakaan yang dilaksanakan secara teratur. Hal ini akan dapat dilaksanakan jika siswa memiliki sifat disiplin.

2. Membaca dan membuat catatan.

Sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca, maka diperlukan membaca dengan teratur, sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi serta dengan membuat catatan dengan teratur dan rapih agar mudah dibaca.

3. Mengulang bahan pelajaran.

Untuk lebih memantapkan apa yang telah dipelajari, bahan pelajaran atau bahan bacaan perlu dipelajari ulang.

4. Mengerjakan tugas.

Agar siswa berhasil dalam belajarnya, siswa perlu mengerjakan tugas, baik itu pekerjaan rumah atau latihan mengerjakan soal.

Selanjutnya Mulyani (2006:25-26) menyimpulkan bahwa komponen-komponen yang membentuk kebiasaan belajar yang baik yaitu: 1. Kesadaran untuk belajar, dalam hal pengaturan waktu belajar,

memahami pelajaran, menggunakan perpustakaan, mengulang bahan pelajaran, membaca, membuat catatan, belajar dengan metode yang praktis, dan menyelesaikan tugas tepat waktu. 2. Disiplin, dalam hal melaksanakan jadwal dan ketepatan waktu

dalam segala hal yang berkaitan dengan belajar.

3. Siswa melibatkan dirinya dalam belajar dengan maksimal. Keterlibatan dirinya ini mencakup konsentrasi belajar dan aktif dalam belajar.

4. Memanfaatkan waktu jeda belajar untuk istirahat sebaik-baiknya dengan tujuan merilekskan otak.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar yang baik diperlukan kesadaran untuk belajar, baik dalam hal


(38)

perpustakaan, mengulang bahan pelajaran, membaca, membuat catatan, belajar dengan metode yang praktis, dan menyelesaikan tugas tepat waktu, disiplin dalam hal melaksanakan jadwal dan ketepatan waktu dalam segala hal yang berkaitan dengan belajar secara maksimal dalam hal konsentrasi dan keaktifan belajar, serta memanfaatkan waktu jeda belajar untuk istirahat sebaik-baiknya dengan tujuan merilekskan otak.

Apabila seorang siswa memiliki kebiasaan belajar yang baik, maka dapat memberikan hasil yang optimal. Kebiasaan belajar yang baik itu haruslah dipupuk dan dikembangkan, karena kebiasaan belajar itu bukan sesuatu yang telah ada, namun sesuatu yang harus dibentuk. Karena itulah maka seorang siswa harus membiasakan diri dengan kebiasaan yang baik dalam belajarnya. Sedangkan apabila memiliki kebiasaan belajar yang tidak sesuai atau kurang tepat maka akan memperoleh hasil yang tidak optimal sehingga akan mepengaruhi hasil belajar siswa yang bersangkutan. Hal itu sesuai kenyataan di lapangan bahwa siswa yang berprestasi tinggi adalah mereka yang memiliki kebiasaan belajar yang baik dan sebaliknya.

d. Kebiasaan Belajar yang Kurang Baik

Apabila siswa memiliki kebiasaan belajar yang tidak sesuai atau kurang tepat maka akan memperoleh hasil yang tidak optimal sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang bersangkutan, hal ini karena kebiasaan belajar yang kurang baik dapat menghambat siswa dalam memahami materi pelajaran sehingga dapat menghambat kemajuan


(39)

belajar siswa yang berdampak pada rendahnya hasil belajar. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:246), kebiasaan belajar yang kurang baik antara lain berupa:

1. Belajar pada akhir semester, 2. Belajar tidak teratur,

3. Menyia-nyiakan kesempatan belajar, 4. Bersekolah hanya untuk bergengsi, 5. Datang terlambat bergaya pemimpin,

6. Bergaya jantan seperti merokok, sok menggurui teman lain, dan 7. Bergaya minta “Belas kasihan”tanpa belajar.

Selanjutnya Aunurrahman (2009:185) menuturkan bahwa ada beberapa bentuk perilaku yang menunjukkan kebiasaan tidak baik dalam belajar yang sering kita jumpai pada sejumlah siswa, seperti:

1. Belajar tidak teratur,

2. Daya tahan belajar rendah (belajar secara tergesa-gesa), 3. Belajar bilamana menjelang ulangan atau ujian,

4. Tidak memiliki catatan pelajaran yang lengkap, 5. Tidak terbiasa membuat ringkasan,

6. Tidak memiliki motivasi untuk memperkaya materi pelajaran, 7. Senang menjiplak pekerjaan teman, termasuk kurang percaya diri

di dalam menyelesaikan tugas, dan 8. Sering datang terlambat.

9. Melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk (misal merokok).

Kebiasaan-kebiasaan belajar yang kurang baik tersebut dapat ditemukan di sekolah yang ada di kota besar, kota kecil, dan di pelosok tanah air. Untuk sebagian, kebiasaan belajar tersebut disebabkan oleh

ketidakmengertian siswa pada arti belajar bagi diri sendiri, padahal hal ini dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa yang pada gilirannya dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh.


(40)

3. Motivasi Beprestasi

a. Pengertian Motivasi Berprestasi

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2004:156). Sedangkan berprestasi adalah idaman setiap individu, baik itu prestasi dalam bidang pekerjaan, pendidikan, sosial, seni, politik, budaya dan lain-lain. Dengan adanya prestasi yang pernah diraih oleh seseorang akan menumbuhkan suatu semangat baru untuk menjalani aktivitas.

Djaali (2008:103) menuturkan bahwa, “Motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin).”

Selanjutnya Atkinson seperti dikutip Houston dalam Djaali (2008:105) mengemukakan bahwa, “Diantara kebutuhan hidup manusia, terdapat

kebutuhan untuk berprestasi, yaitu dorongan untuk mengatasi hambatan, melatih kekuatan, dan berusaha untuk melakukan suatu pekerjaan yang sulit dengan cara yang baik dan secepat mungkin, atau dengan kata lain usaha seseorang untuk menemukan atau melampaui standar keunggulan.”

Jadi motivasi berprestasi merupakan kecenderungan seseorang dalam mengarahkan dan mempertahankan tingkah laku, baik sumbernya dari


(41)

internal ataupun eksternal untuk mencapai suatu standar prestasi yang diinginkannya.

b. Komponen dan Jenis Motivasi

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (a) kebutuhan, (b) dorongan, dan (c) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Moslow dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:81-82) membagi kebutuhan menjadi lima tingkatan yakni:

Kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan perasaan aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan diri, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti pangan, sandang, dan perumahan. Kebutuhan akan rasa aman berkenaan dengan keamanan yang bersifat fisik dan psikologis. Kebutuhan sosial berkenaan dengan perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati diri yang khas, berkesempatan maju, merasa

diikutsertakan maju, dan pemilikan harga diri. Kebutuhan untuk aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya.

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Sedangkan tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku belajar. Kekuatan mental atau kekuatan motivasi belajar dapat diperkuat dan dikembangkan. Interaksi kekuatan mental dan pengaruh dari luar ditentukan oleh responden prakarsa pribadi pelaku.


(42)

Hamalik (2004:159) menuturkan bahwa, motivasi memiliki dua komponen, yakni:

Komponen dalam (inner component), dan komponen luar (outer component). Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah

kelakuannya. Jadi, komponen dalam ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai.

Jenis-jenis motivasi menurut Hamalik (2004:162-163) meliputi: 1. Motivasi intrinsik.

Motivasi instrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebetulan kebutuhan di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk

mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain, dan lain-lain. Jadi, motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar.

2. Motivasi ekstrinsik,

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah,

tingkatan hadiah, medali pertentangan, persaingan, dan hukuman. Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan di sekolah, sebab

pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa.

Selanjutnya Djamarah (2008:149-152) menuturkan bahwa ada dua tipe motivasi, yaitu:

1. Motif intrinsik.

Motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motif ekstrinsik,


(43)

Jadi motivasi memiliki dua komponen utama, yaitu komponen dalam yang merupakan kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, dan komponen luar, yaitu tujuan yang hendak dicapai. Jenis motivasi juga ada dua, yaitu motivasi instrinsik yaitu motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebetulan kebutuhan di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid, dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar.

c. Fungsi dan Prinsip Motivasi

Seperti dijelaskan di atas bahwa motivasi erat kaitannya dengan suatu tujuan. Munculnya motivasi mempengaruhi adanya kegiatan untuk pencapaian suatu tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman (2006:85) sebagai berikut: 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Selanjutnya menurut Hamalik (2004:161), motivasi memiliki fungsi yang meliputi:

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan

perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.


(44)

Prinsip-prinsip motivasi menurut Kenneth H. Hover dalam Hamalik (2004:163-166), meliputi:

1. Pujian lebih efektif daripada hukuman,

2. Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan,

3. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi yang dipaksakan dari luar,

4. Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan usaha pemantauan (reinforcement), 5. Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain, 6. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang

motivasi,

7. Tujuan-tujuan yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru,

8. Pujian-pujian yang datang dari luar (external reward) kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya,

9. Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah efektif untuk memelihara minat murid,

10. Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis,

11. Kegiatan-kegiatan yang akan dapat merangsang minat murid-murid yang kurang mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para siswa yang tergolong pandai,

12. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar, 13. Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu belajar, dapat

juga lebih baik,

14. Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka frustasi secara cepat menuju ke demoralisasi,

15. Setiap murid mempunyai tingkat-tingkat frustasi toleransi yang berlainan,

16. Tekanan kelompok murid (per grup) kebanyakan lebih efektif dalam motivasi daripada tekanan/paksaan dari orang dewasa, dan 17. Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid.

d. Kriteria Orang yang Mempunyai Motivasi Berprestasi Tinggi Menurut Mc. Clelland dalam teori Mc. Clelland (Teori Motivasi Berprestasi) menyatakan bahwa orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


(45)

1. Mempunyai tanggung jawab pribadi;

Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi akan melakukan tugas sekolah atau bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Siswa yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan akan puas dengan hasil pekerjaan karena merupakan hasil usahanya sendiri. 2. Menetapkan nilai yang akan dicapai atau menetapkan standar

unggulan;

Siswa menetapkan nilai yang akan dicapai. Nilai itu lebih tinggi dari nilai sendiri (internal) atau lebih tinggi dengan nilai yang dicapai oleh orang lain (eksternal). Untuk mencapai nilai yang sesuai dengan standar keunggulan, siswa harus menguasai secara tuntas materi pelajaran.

3. Berusaha bekerja kreatif;

Siswa yang bermotivasi tinggi, gigih dan giat mencari cara yang kreatif untuk menyelesaikan tugas sekolahnya. Siswa

mempergunakan beberapa cara belajar yang diciptakannya sendiri, sehingga siswa lebih menguasai materi pelajaran dan akhirnya memperoleh prestasi yang tinggi.

4. Berusaha mencapai cita-cita;

Siswa yang mempunyai cita-cita akan berusaha sebaik-baiknya dalam belajar atau mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar. Siswa akan rajin mengerjakan tugas, belajar dengan keras, tekun dan ulet dan tidak mundur waktu belajar. Siswa akan mengerjakan tugas sampai selesai dan bila mengalami kesulitan ia akan

membaca kembali bahan bacaan yang telah diterangkan guru, mengulangi mengerjakan tugas yang belum selesai. Keberhasilan pada setiap kegiatan sekolah dan memperoleh hasil yang baik akan memungkinkan siswa mencapai cita-citanya.

5. Memiliki tugas yang moderat;

Memiliki tugas yang moderat yaitu memiliki tugas yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Siswa dengan motivasi berpretasi yang tinggi, yang harus mengerjakan tugas yang sangat sukar, akan tetapi mengerjakan tugas tersebut dengan membagi tugas menjadi beberapa bahagian, yang tiap bagian lebih mudah menyelesaikanya.

6. Melakukan kegiatan sebaik-baiknya;

Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi akan melakukan semua kegiatan belajar sebaik mungkin dan tidak ada kegiatan lupa di kerjakan. Siswa membuat kegiatan belajar dari mentaati jadwal tersebut. Siswa selalu mengikuti kegiatan belajar dan mengerjakan soal-soal latihan walaupun tidak disuruh guru serta memperbaiki tugas yang salah. Siswa juga akan melakukan kegiatan belajar jika ia mempunyai buku pelajaran dan

perlengkapan belajar yang dibutuhkan dan melakukan kegiatan belajar sendiri atau bersama secara berkelompok.

7. Mengadakan antisipasi;

Mengadakan atisipasi maksudnya melakukan kegiatan untuk menghindari kegagalan atau kesulitan yang mungkin terjadi.


(46)

Antisipasi dapat dilakukan siswa dengan menyiapkan semua

keperluan atau peralatan sebelum pergi ke sekolah. Siswa datang ke sekolah lebih cepat dari jadwal belajar atau jadwal ujian, mencari soal atau jawaban untuk latihan. Siswa menyokong persiapan belajar yang perlu dan membaca materi pelajaran yang akan di berikan guru pada hari berikutnya.

(http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task= view&id=71&Itemid=1)

Apabila seorang siswa telah memiliki karakteristik orang yang

mempunyai motivasi tinggi di atas, maka siswa tersebut telah memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil dan apabila mengalami kegagalan ia akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan itu yang

ditunjukkan dalam prestasi belajarnya. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah keinginan atau dorongan yang kuat untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.

B. Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu

1. Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kebiasaan belajar bukanlah bakat alamiah atau bawaan sejak lahir dari siswa, akan tetapi merupakan suatu perilaku belajar yang dipelajari secara sengaja dan dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama yang pada akhirnya menetap dalam diri siswa sehingga hal tersebut terlaksana secara spontan dan menjadi ciri atau kepribadiannya dalam belajar. Apabila seseorang memiliki kebiasaan belajar yang baik, seperti; adanya kesadaran untuk belajar, baik dalam hal pengaturan waktu belajar, memahami pelajaran, menggunakan perpustakaan, mengulang bahan


(47)

pelajaran, membaca, membuat catatan, belajar dengan metode yang praktis, dan menyelesaikan tugas tepat waktu, juga disiplin dalam hal melaksanakan jadwal dan ketepatan waktu dalam segala hal yang berkaitan dengan belajar secara maksimal dalam hal konsentrasi dan keaktifan belajar, serta memanfaatkan waktu jeda belajar untuk istirahat sebaik-baiknya dengan tujuan mengistirahatkan otak maka dapat

memberikan hasil yang optimal.

Sedangkan apabila memiliki kebiasaan belajar yang tidak sesuai atau kurang tepat maka akan memperoleh hasil yang tidak optimal sehingga akan mepengaruhi hasil belajar siswa yang bersangkutan. Hal itu sesuai kenyataan di lapangan bahwa siswa yang berprestasi tinggi adalah mereka yang memiliki kebiasaan belajar yang baik dan begitu pula sebaliknya.

2. Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Motivasi berprestasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar karena motivasi berprestasi adalah keinginan atau dorongan yang kuat untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Apabila seorang siswa telah memiliki karakteristik orang yang mempunyai motivasi tinggi, seperti mempunyai tanggung jawab pribadi, menetapkan nilai yang akan dicapai atau menetapkan standar unggulan, berusaha bekerja kreatif, berusaha mencapai cita-cita, memiliki tugas yang moderat, melakukan kegiatan sebaik-baiknya, dan mengadakan antisipasi terhadap resiko yang mungkin terjadi, maka siswa tersebut telah memiliki keinginan dan harapan untuk


(48)

berhasil dan apabila mengalami kegagalan ia akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan itu yang ditunjukkan dalam hasil belajarnya. Maka dari itu siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan mendapatkan hasil belajar yang optimal dikarenakan siswa tersebut memiliki dorongan dan keinginan untuk berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

Sebaliknya jika siswa tidak memiliki motivasi yang tinggi, siswa tersebut akan mendapatkan hasil belajar yang kurang optimal. Hal ini dikarenakan kurangnya dorongan atau keinginan siswa untuk berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi, sehingga hasil belajar yang diperoleh akan rendah.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang membahas pokok permasalahan yang ada kaitannya dan hampir sama dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

Tabel 2. Hasil Penelitian yang Relevan

Tahun Nama Judul Hasil

2007 Husna Afida

Pengaruh

Kebiasaan Belajar dan Minat Membaca terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kelas VIII pada Mata Pelajaran IPS di MTs Darul Huda

Wonodadi Blitar

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara kebiasaan belajar dan minat membaca terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal tersebut terbukti dari hasil ujiFyaitu diperoleh nilaiFhitung297,056 > Ftabel 3,11 dengan signifikansi 0,000. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,871. Hal tersebut menunjukkan bahwa prestasi


(49)

belajar siswa pada mata

pelajaran IPS dipengaruhi oleh kebiasaan belajar dan minat membaca sebesar 87,1%, sisanya 12,9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. 2011 Novi Leliana Pengaruh Kesiapan Belajar, Kebiasaan Belajar, dan Kompetensi Pedagogis Guru terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X1 IPS Semester Ganjil SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011

Ada pengaruh kesiapan belajar, kebiasaan belajar, dan

kompetensi pedagogis guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X1 IPS semester ganjil SMA Budaya Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. Dibuktikan denagn Fhitung=18,889 >Ftabel= 2,764 dengan koefisien korelasi (r) 0,703 dan koefisien determinan (R2) sebesar 0,494 yang berarti bahwa hasil ekonomi

dipengaruhi oleh kesiapan belajar, kebiasaan belajar, dan kompetensi pedagogis guru sebesar 49,4%.

2012 Sri Astuti Pengaruh Motivasi Berprestasi,

Kepemilikan Literatur Pengantar Akuntansi dan Budaya Membaca terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi Mahasiswa Jurusan P.IPS Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 FKIP Universitas Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011

Ada pengaruh motivasi berprestasi, kepemilikan

literatur pengantar akuntansi dan budaya membaca terhadap prestasi belajar mata kuliah pengantar akuntansi mahasiswa Jurusan P.IPS Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 FKIP Universitas

Lampung tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan analisis data diperolehFhitung= 24,253 sedangkanFtabel= 2,742, ini berartiFhitung>Ftabeldengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,722 dan koefisien determinan (R2) sebesar 0,521


(50)

D. Kerangka Pikir

Pelaksanaaan pembelajaran ada tujuan yang berupa prestasi dan dapat dilihat melalui hasil belajar yang diperoleh para siswa. Tinggi atau rendahnya hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi.

Kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang bisa menentukan baik atau buruk hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik seperti belajar secara teratur, membuat ringkasan, mengerjakan tugas daengan mandiri akan membiasakan dalam aktivitas belajar yang baik sehingga dapat mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Sebaliknya siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik seperti belajar pada saat akan ujian saja, tidak pernah membuat ringkasan, dan tidak mandiri dalam mengerjakan tugas akan membiasakan aktivitas belajar yang buruk dan akan mendapat hasil belajar yang tidak maksimal atau rendah. Selain kebiasaan belajar, motivasi berprestasi adalah faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan terdorong untuk mencapai hasil belajar yang tinngi untuk mendapatkan prestasi belajar yang maksimal, pun juga sebaliknya.

Berdasarkan permasalahan dan kajian tersebut, kerangka pikir teoritis dalam penelitian ini adalah tentang kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPS Terpadu. Untuk pengembangan hipotesis, kerangka pemikiran teoritis ini dapat dilihat pada gambar 2.1. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen, yaitu kebiasaan


(51)

belajar dan motivasi berprestasi. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS Terpadu.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

E. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1: Ada pengaruh kebiasaan belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

H2: Ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPS Terpadu

siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

H3: Ada pengaruh kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

Kebiasaan Belajar (X1)

Motivasi Berprestasi (X2)


(52)

(53)

1

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode deskriptif adalah penelitian yang bertujan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistemmatis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang di selidiki (Nazir dalam Sujarwo dan

Basrowi, 2009:86). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu kondisi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga menggunakan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian dengan pendekatan ex post facto merupakan penelitian yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut

(Sugiyono, 2012:7). Sedangkan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 2012:12).


(54)

2 Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling dengan

menggunakan simple random sampling, sedangakan penentuan besarnya sampel dihitung berdasarkan rumus T.Yamane. Simple random sampling merupakan cara pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan scara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasinya. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua menggunakan regresi linear sederhana, serta untuk memperoleh signifikansi digunakan uji t. Sedangkan hipotesis ketiga digunakan regresi linear multiple dan untuk memperoleh signifikansi digunakan uji F.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 137 orang siswa yang terbagi dalam 4 kelas.

Tabel 3. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sidomulyo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

No. Kelas Jumlah Siswa

1 VIII A 33

2 VIII B 34

3 VIII C 35

4 VIII D 35


(55)

3

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:118). Dalam penelitian ini, penentuan ukuran sampel dari suatu populasi dihitung menggunakan rumus

T.Yamane, yaitu:

= ( ) + 1

dimana : n = jumlah sampel N = Jumlah populasi

e = tingkat signifikansi (0,05)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :

=137(0,05) + 1 = 102,048137

= 102 (dibulatkan)

Jadi ukuran sampel dalam penelitian ini adalah 102 orang siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, adapun probability sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012:120). Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas


(56)

4 dilakukan dengan alokasi proposional agar sampel yang diambil lebih proposional. Hal ini dilakukan dengan cara:

Jumlah sampel tiap kelas = x jumlah siswa tiap kelas Adapun hasil perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 4. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Masing-Masing Kelas.

No. Kelas Perhitungan Jumlah sampel

1 VIIIA x 33 = 24,57 25

2 VIIIB x 34 = 25,31 25

3 VIIIC x 35 = 26,06 26

4 VIIID x 35 = 26,06 26

Jumlah 102

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat yang mempengaruhi atau menjadi yang akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:61).

1. Variabel Independen atau Variabel Bebas

Variabel bebasnya dalam penelitian ini adalah kebiasaan belajar (X1) dan

motivasi berprestasi (X2).

2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat


(57)

5

D. Definisi dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Konseptual Variabel a. Kebiasaan belajar (X1)

Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam

aktivitas belajar yang dilakukannya (Aunurrahman, 2009:185). Kebiasaan belajar juga merupakan suatu perbuatan seseorang dalam belajarnya dimana perbuatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang, terencana, terarah, sistematis serta dilakukan dalam situasi belajar tertentu.

b. Motivasi berprestasi (X2)

Motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis

(kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin) (Djaali, 2008:103). Motivasi berprestasi juga dapat didefinisikan sebagai kecenderungan seseorang dalam mengarahkan dan mempertahankan tingkah laku untuk mencapai suatu standar prestasi yang diinginkannya.

c. Hasil belajar IPS Terpadu (Y)

Hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapitalis yang dimiliki seseorang (Sukmadinata,

2007:102). Hasil beajar dapat didefinisikan sebagai suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang.


(58)

6 2. Definisi Operasional Variabel

a. Kebiasaan belajar (X1)

Kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Siswa dengan kebiasaan belajar yang baik maka akan cenderung belajar secara teratur; mempersiapkan keperluan studi pada malam hari; hadir di kelas sebelum pelajaran dimulai; belajar sampai paham dan tuntas; dan rajin mengunjungi perpustakaan. b. Motivasi berprestasi (X2)

Motivasi berprestasi juga merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Siswa dengan motivasi berprestasi yang tinggi akan cenderung memiliki tanggung jawab pribadi, di mana siswa yang mempunyai motivasi berprestasi akan melakukan tugas sekolah atau bertanggung jawab terhadap pekerjaannya; menetapkan nilai yang akan dicapai atau menetapkan standar unggulan; berusaha bekerja kreatif; berusaha mencapai cita-cita; memiliki tugas yang moderat; melakukan kegiatan sebaik-baiknya; dan mengadakan antisipasi terhadap resiko-resiko kegagalan atau kesulitan yang mungkin terjadi.

c. Hasil belajar (Y)

Hasil uji blok pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013. Berikut ini disajikan tabel yang berisi tentang definisi operasional masing-masing variabel penelitian:


(59)

7 Tabel 5. Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Kebiasaan Belajar (X1)

a. Memiliki kesadaran untuk belajar b. Disiplin c. Keterlibatan diri d. Pemanfaatan waktu jeda belajar

1. Memahami pelajaran. 2. Mengulang

bahan pelajaran 3. Membaca 4. Membuat

catatan.

5. Memilih metode praktis

6. Menyelesaikan tugas.

7. Memanfaatkan fasilitas

perpustakaan 1. Ketepatan waktu. 2. Mengatur dan

melaksanakan waktu/jadwal belajar 1. Konsentrasi

belajar

2. Keaktifan belajar 1. Memanfaatkan

waktu istirahat dengan sebaik-baiknya

2. Belajar dengan suasana hati yang baik

Ordinal

Motivasi Berprestasi

(X2)

a. Mempunyai tanggung jawab pribadi b. Menetapkan nilai yang akan dicapai atau menetapkan

1. Tanggung jawab terhadap tugas sekolah. 2. Puas terhadap

hasil tugas sekolah yang dikerjakan. 1. Menetapkan nilai

yang ingin dicapai. 2. Berusaha

menguasai secara


(60)

8 standar unggulan c. Berusaha bekerja kreatif d. Berusaha mencapai cita-cita e. Memiliki tugas yang moderat f. Melakukan kegiatan sebaik-baiknya g. Mengadakan antisipasi tuntas materi pelajaran. Mencari cara yang kreatif dalam belajar. 1. Kerja keras,

tekun, dan ulet dalam belajar. 2. Mengerjakan

tugas sekolah sampai selesai. 3. Yakin akan

berhasil.

Menyederhana-kan tugas.

1. Melakukan kegiatan belajar sebaik mungkin. 2. Membuat jadwal

belajar dan mentaatinya. 3. Tetap belajar

meski tidak mempunyai perlengkapan belajar. 4. Melakukan kegiatan belajar sendiri atau bersama secara berkelompok. 1. Rajin menyiapkan keperluan

sebelum pergi ke sekolah.

2. Datang ke sekolah lebih awal dan rajin mencari info-info ujian.


(61)

9 3. Menyiapkan pengetahuan awal untuk materi pelajaran yang akan diberikan guru pada hari berikutnya. Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) Hasil MID Semester pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 Besarnya hasil MID Semester ganjil mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Sidomulyo Tahun Pelajaran

2012/2013

Interval

3. Pengukuran Variabel

Sehubungan dengan data instrumen dalam penelitian ini masih berbentuk ukuran ordinal, maka digunakan Methode of Sucsessive Interval (MSI) yaitu metode yang digunakan untuk mengubah tingkat pengukuran dari data ordinal menjadi data interval, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah 1: mencari skor terbesar dan terkecil

Langkah 2: mencari nilai rentangan (R) = skor terbesar – skor terkecil Langkah 3: mencari banyak kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) Langkah 4: mencari nilai panjang kelas (i) = R/BK


(62)

10 Tabel 6. Contoh Tabel Distribusi Frekuensi untuk Membantu

Pengkonversian Data Ordinal Menjadi Data Interval

No. Kelas f

1 2

Jumlah

Langkah 6: mencari rata-rata dengan rumus = ∑

Langkah 7: mencari standar deviasi dengan rumus = ∑ ( (∑) )

Langkah 8: mengubah data ordinal menjadi data interval dengan rumus

= 50 + 10( ) (Riduwan, 2006:187)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, pengisisan angket, dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistemayis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Purwanto dalam Sudjarwo dan Basrowi, 2009:161). Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data di mana peneliti melihat dan mengamati secara visual objek yang akan diteliti. Teknik ini dilakukan pada saat melakukan penelitian pendahuluan.


(63)

11

2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

menjawabnya (Sugiyono, 2012:199). Angket berbentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Angket ini disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas untuk mengungkapkan

pendapatnya dalam memilih jawaban, sehingga data akan terkumpul sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

Jenis angket yang akan digunakan adalah angket tertutup sehingga mempermudah responden untuk mengisinya. Angket tersebut diberikan kepada sejumlah responden yang telah ditentukan sebelumnya.

Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data-data dari variabel bebas yaitu kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi pada siswa yang menjadi sampel.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data-data mengenai hal-hal atau berupa variabel yang berisi catatan, transkip, buku, surat kabar, notulen, leger dan agenda (Arikunto, 2008:206). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder. Data ini berupa jumlah siswa dan hal-hal yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dan keadaan atau profil SMP Negeri 1 Sidomulyo.


(64)

12 F. Instrumen Penelitian

Hal yang sangat penting dalam penelitian adalah menentukan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi sebagai variabel bebas, sedangkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu sebagai variabel terikat. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket yang di dalamnya berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi siswa. Butir-butir pernyataan dalam angket

dikembangkan dari indikator berdasarkan teori yang relevan dengan masing-masing variabel penelitian. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

Angket dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran yang disebut skala likert. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item ini

mempunyai gradasi sangat positif sampai sangat negatif. Adapun jawaban dari item-item angket ini dinilai dengan skor sebagai berikut:

1. Sangat setuju mempunyai skor: 5 2. Setuju mempunyai skor: 4 3. Netral mempunyai skor: 3 4. Tidak setuju mempunyai skor: 2 5. Sangat tidak setuju mempunyai skor: 1


(65)

13 Data tentang hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 diambil melalui dokumentasi dari nilai MID semester siswa, hal ini karena lebih mudah, cepat, data otentik dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehubungan dengan pemakaian metode dokumentasi dalam pengambilan hasil belajar IPS Terpadu siswa, maka peneliti membuat kriteria keberhasilan belajar siswa dengan menggunakan nilai KKM sekolah tempat dilaksanakannya penelitian.

G. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrumennya harus memenuhi persyaratan yang baik. Suatu instrumen yang baik dan efektif adalah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Untuk menguji tingkat validitas digunakan rumus correlation product moment yaitu:

= N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)

{N ∑ X − (∑ X )}{N ∑ Y − (∑ Y )}

Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

N = jumlah responden/sampel

∑XY = Skor rata-rata dari X dan Y

∑ X = jumlah skor item X


(66)

14 Kriteria pengujian, jika harga r hitung > r tabeldengan taraf signifikansi 0,05

maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga r hitung < r tabel

maka alat ukur tersebut tidak valid (Arikunto, 2006:170).

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel X1, X2, dan Y kepada 29 orang responden, kemudian dihitung

menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil perhitungan kemudian dicocokkan dengan r tabel dengan α = 0,05 adalah 0,367 maka diketahui

hasil perhitungan sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X1

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,483 0,367 Valid

2 0,460 0,367 Valid

3 0,568 0,367 Valid

4 0,486 0,367 Valid

5 0,458 0,367 Valid

6 0,467 0,367 Valid

7 0,572 0,367 Valid

8 0,547 0,367 Valid

9 0,148 0,367 Tidak Valid

10 0,540 0,367 Valid

11 0,243 0,367 Tidak Valid

12 0,445 0,367 Valid

13 0,409 0,367 Valid

14 0,394 0,367 Valid

15 0,475 0,367 Valid

16 0,534 0,367 Valid

17 0,502 0,367 Valid

18 0,457 0,367 Valid

19 0,442 0,367 Valid

20 0,102 0,367 Tidak Valid

Sumber: Hasil pengolahan data 2012

Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung> r tabel, maka soal tersebut valid


(1)

= − ( )( )

Keterangan: bi = koefisien variabel ke-i

βi = parameter ke-i yang dihipotesiskan se(bi) = kesalahan standar bi

Rumusan hipotesis:

H0 = koefisien regresi tidak signifikan H1 = koefisien regresi signifikan

Kriteria pengujian, H0 ditolak jika t hitung > t tabel. Sebaliknya H0 diterima jika t hitung < t tabel dengan taraf signifikan 0,05 dan t(n-2)

(Sugiyono, 2012:184).

2. Regresi Linier Multipel

Regresi linier multipel adalah suatu model untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), untuk menguji hipotesis ketiga variabel tersebut, digunakan model regresi linier multipel yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan: a = Konstanta

b1 dan b2 = Koefisien arah regresi Y = Variabel terikat X1 dan X2 = Variabel bebas

Nilai b1 dan b2 diperoleh dengan cara:


(2)

27 =(∑ )(∑(∑ )(∑ ) − (∑) − (∑ )(∑) )

(Sugiyono, 2012:204)

Dilanjutkan dengan uji signifikansi koefisien korelasi ganda (uji F). Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Nilai Fhitung diperoleh dengan menggunakan rumus:

= ∑( − ) /( − − 1) =∑( − ) /

Keterangan: Y = nilai pengamatan

Y1 = nilai Y yang ditaksir menggunakan model regresi Y2 = nilai rata-rata pengamatan

k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel

Rumusan hipotesis:

H0 = Tidak ada hubungan linier antara X1 dan X2 dengan Y. H1 = Ada hubungan linier antara X1 dan X2 dengan Y.

Kriteria pengujian hipotesis:

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel, artinya ada hubungan linier antara X1 dan X2 dengan Y.

H0 diterima jika Ftabel < Fhitung, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n – k – 1 dan α = 0,05.


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 sebesar 23,1%.

2. Ada pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 sebesar 18,9%.

3. Ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar (X1) motivasi dan

berprestasi (X2) secara bersama-sama (simultan) terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 sebesar 27,8%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kebiasaan belajar dan motivasi

berprestasi terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Sidomulyo Tahun Pelajaran 2012/2013, maka penulis


(4)

60 1. Kebiasaan belajar yang baik akan memberi pengaruh positif dan signifikan

terhadap hasil belajar, untuk itu kepada semua pihak supaya dapat membantu siswa dalam menumbuhkembangkan kebiasaan belajar yang baik.

2. Motivasi berprestasi yang tinggi akan memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar, untuk itu kepada semua pihak supaya dapat membantu siswa dalam menumbuhkembangkan motivasi berprestasi yang tinggi.

3. Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi saja, tetapi juga dipengaruhi faktor-faktor lain seperti

intelegensi, minat, lingkungan, metode guru mengajar, sarana dan prasarana sekolah, dan lain-lain. Oleh sebab itu, semua pihak supaya dapat

memperhatikan faktor-faktor tersebut untuk mewujudkan hasil belajar siswa yang optimal.


(5)

Afida, Husna. 2007.Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Minat Membaca terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran IPS di MTs Darul Huda Wonodadi Blitar. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Arikunto, Suharsimi. 2008.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman. 2009.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Astuti, Sri. 2012.Pengaruh Motivasi Berprestasi, Kepemilikan Literatur

Pengantar Akuntansi dan Budaya Membaca terhadap Prestasi Belajar MataKuliah Pengantar Akuntansi Mahasiswa Jurusan P.IPS Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 FKIP Universitas Lampung Tahun

Pelajaran 2010/2011.Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Djaali. 2008.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008.Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2009.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2004.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Leliana, Novi. 2011.Pengaruh Kesiapan Belajar, Kebiasaan Belajar, dan Kompetensi Pedagogis Guru terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X1 IPS Semester Ganjil SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2010/2011. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Lestari, MalidaPujiAyu. 2012.PengaruhMotivasi, Minat,

danKebiasaanBelajarSiswaterhadapPrestasiBelajarSiswapada Mata PelajaranAkuntansi di SMAN Se-Kota Cirebon. Skripsi. Bandung: UPI. Mc Clelland. 2007. Motivasi Berprestasi. www.google.co.id (diakses tanggal 11


(6)

Pujiastuti, Tamtomo, dan Suparno. 2007.IPS Terpadu SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Riduwan. 2006.Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rusman, Tedi. 2011.Aplikasi Statistik Penelitian dengan SPSS. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Sardiman, A.M. 2006.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005.Analisis Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjarwo dan Basrowi. 2009.Manajemen Penelitian Sosial. Bandar Lampung: Mandar Maju.

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007.Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 1

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 20 83

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 80

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA, KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 2 LABUHAN RATU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 87

PENGARUH BUDAYA MEMBACA DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 14 79

PENGARUH MOTIVASI DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL MTS NEGERI PONCOWATI LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 92

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP ISLAM PURBOLINGGO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 9 141

PENGARUH MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 15 93

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

6 71 68

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 13 78