Hasil Kali Dalam Sistematika Penulisan Skripsi

31 Penyelesaian: = Karena matriks A t mempunyai 2 baris tak nol maka ruang baris A berdimensi 2 jadi Rang A=2. 2.8 Ruang Hasil Kali Dalam Ruang hasil kali dalam merupakan ruang vektor yang dilengkapi dengan operasi hasil kali dalam.

2.8.1 Hasil Kali Dalam

Definisi.30 Misalkan V adalah suatu ruang vektor, dan ⎯u, ⎯v, ⎯w ∈ V, notasi , dinamakan hasil kali dalam jika memenuhi keempat aksioma sebagai berikut: 1 ⎯u ,⎯v = ⎯u ,⎯v Simetris 2 ⎯u +⎯w,⎯v = ⎯u ,⎯w + ⎯u ,⎯v Aditivitas. 3 Untuk setiap k ∈ R, berlaku k ⎯u ,⎯v = ⎯u , k⎯v = k ⎯u ,⎯v Homogenitas 4 ⎯u ,⎯u ≥ 0, dan ⎯u ,⎯u = 0 Ù ⎯u =⎯0 . Positivitas. 32 Definisi.31 Ruang vektor yang dilengkapi dengan hasil kali dalam dinamakan ruang hasilkali dalam RHD. Jika V merupakan suatu ruang hasil kali dalam, maka norm panjang sebuah vektor u dinyatakan oleh yang didefinisikan oleh : . Anton, 1992, 175. Contoh Misalnya W ⊆ R 3 yang dilengkapi dengan operasi hasil kali berbentuk : ⎯u , ⎯v = 2u 1 v 1 + u 2 v 2 + 3u 3 v 3 , ∀ ⎯u , ⎯v ∈ W Buktikan bahwa W adalah ruang hasilkali dalam RHD. Bukti : Misalnya ⎯ u, ⎯ v ,⎯ w ∈ W i ⎯u ,⎯v = 2u 1 v 1 + u 2 v 2 + 3u 3 v 3 = 2 v 1 u 1 + v 2 u 2 + 3 v 3 u 3 = v , u terbukti simetris ii ⎯u +⎯v,⎯w = u 1 +v 1 , u 2 +v 2 , u 3 +v 3 , w 1 , w 2 , w 3 = 2u 1 + v 1 w 1 + u 2 +v 2 w 2 + 3u 3 +v 3 w 3 = 2u 1 w 1 + 2v 1 w 1 + u 2 w 2 + v 2 w 2 + 3u 3 w 3 + 3v 3 w 3 = 2u 1 w 1 +u 2 w 2 + 3u 3 w 3 + 2v 1 w 1 + v 2 w 2 + 3v 3 w 3 = u,w + v,w terbukti aditivitas iii Untuk setiap k ∈ R, k ⎯u ,⎯v = ku 1 , ku 2 , ku 3 , v 1 , v 2 , v 3 33 = 2ku 1 v 1 + ku 2 v 2 + 3ku 3 v 3 = k.2u 1 v 1 + ku 2 v 2 + k.3u 3 v 3 = k ⎯u ,⎯v =k 2u 1 v 1 + u 2 v 2 + 3u 3 v 3 = 2ku 1 v 1 + ku 2 v 2 + 3ku 3 v 3 = 2u 1 kv 1 + u 2 kv 2 + 3u 3 kv 3 = ⎯u ,k⎯v terbukti homogenitas. iv ⎯u ,⎯u = 2u 1 2 + u 2 2 + 3u 3. Jelas bahwa u, u ≥ 0, untuk setiap u, dan u, u = ⎯0 ⇔ u = ⎯0 terbukti memenuhi sifat positifitas. Jadi W adalah ruang hasilkali dalam RHD. 2.9 Basis Ortonormal Dan Proses Gramm-Schmidt Definisi.32 Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dinamakan himpunan ortogonal jika semua pasangan vektor-vektor yang berbeda dalam himpunan tersebut ortogonal saling tegak lurus. Sebuah himpunan ortogonal yang setiap vektornya mempunyai norma 1 dinamakan ortonormal anton, 1992: 192. Secara matematis misalkan T = { ⎯c 1 , ⎯c 2 , …., ⎯c n } pada suatu RHD, T dikatakan himpunan vektor ortogonal jika Setiap vektor didalam T berlaku ⎯c i , ⎯c j = 0, ∀ i ≠ j, I, j = 1, 2, 3, …., n. T dikatakan himpunan 34 ortonormal jika T merupakan himpunan ortogonal dan untuk setiap vektor c i ∈ T, maka . Definisi.33 Misal S = { ⎯d 1 , ⎯d 2 , …, ⎯d n } merupakan basis bagi suatu RHD V dan S merupakan himpunan ortonormal, maka S dinamakan Basis Ortonormal. Definisi.34 . Proses Gramm Schmidt adalah proses untuk mentransformasi basis S = { ⎯c 1 , ⎯c 2 , …, ⎯c n } pada suatu RHD V menjadi basis ortonormal B = { ⎯w 1 , ⎯w 2 , …, ⎯w n } dimana Misalkan V adalah sebarang ruang hasil kali dalam berdimensi n, dan misalkan S = {u 1 , u 2 , …, u n }. Langkah – langkah melakukan proses Gramm-Schmidt untuk mendapatkan basis ortonormal {v 1 , v 2 , …, v n } untuk V adalah sebagai berikut. Langkah 1. Misalkan . Jadi vektor v 1 mempunyai norma 1. Langkah 2. Untuk membangun vektor u 2 yang normanya 1 yang orthogonal dengan v 1 , kita hitung komponen u 2 yang orthogonal terhadap ruang W 1 yang direntang oleh v 1 dan kemudian normalisasikan komponen u 2 tersebut, diperoleh . Jadi vektor mempunyai norma 1. Langkah 3. Untuk membangunb vektor v 3 dari norma 1 yang orthogonal baik terhadap v 1 maupun v 2 , kita perlu menghitung komponen u 3 yang orthogonal 35 terhadap ruang W 2 yang direntang oleh v 1 dan v 2 dan menormalisasikannya sebagai berikut. Jadi vektor mempunyai norma 1. Langkah 4. Untuk menentukan vektor v 4 dari norma 1 yang orthogonal terhadap v 1 , v 2 , v 3 , kita hitung komponen u 4 yang orthogonal terhadap ruang W 3 yang direntang oleh v 1, v 2 ,v 3 dan menormalisasikannya. Jadi Dengan meneruskannya dalam cara ini, kita akan mendapatkan himpunan ortonormal dari vektor – vektor {v 1 , v 2 , …, v n }merupakan basis ortonormal untuk V. 2.10 Matriks kompleks. Definisi.35 Matriks kompleks adalah matriks yang entri-entri nya berisi bilangan kompleks. Misalkan M=m ij adalah suatu matriks mxn Dengan m ij = a ij +ib ij untuk setiap i dan j. Kita dapat menuliskan M dalam bentuk M=A+iB Dimana A=a ij dan B=b ij mempunyai entri bilangan real. secara umum . Kita mendefinisikan matriks sekawan M dengan M = A - iB. 36 Secara umum ⎯M = Jadi M = adalah matriks yang terbentuk dengan mengambil kompleks sekawan dari setiap entri M. Konjugat dari A ditulis ⎯A merupakan matriks yang diperoleh dengan menegasikan bagian imajiner dari A. Transpos konjugat dari A dilambangkan dengan A H = ⎯A t . Ruang vektor dari semua matriks mxn dengan entri kompleks dilambangkan sebagai C mxn . Diberikan 2 matriks A =[a ij ], B=[b ij ] dan skalaar α, ß maka berlaku : 1. A H H = A 2. αA+ßB H = αA H + ß B H 3. AB H = B H A H . Bukti 1. A H H = ⎯a ji H = ⎯a ij = a ij = A. 2. αA+ßB H = α a ij + ß b ij H = α a ij + ß b ij H = α a ij + ß b ij t = α a ji + ß b ji = = α a ji + ß b ji = α ⎯a ji + ß ⎯b ji = αA H +ßB H . 3. AB ij H = 37

2.10.1 Matriks uniter