34
Tabel 4.3. “Ayam kampus” yang berada di bawah Luna
No. Nama
bukan sebenarnya Usia
Universitas dirahasiakan
Asal daerah
Semester
1 Indah
20 A
Semarang 5
2 Desi
19 A
Palembang 3
3 Wina
22 A
Purwodadi -
4 Risma
19 B
Blora -
5 Dina
23 C
Salatiga 6
Tidak semua kampus yang ada di Salatiga terindikasi memiliki “ayam kampus”. Dari data di atas, “ayam kampus” yang dimiliki oleh Luna hanya
berasal dari 3 kampus saja. Sedikitnya jumlah “ayam kampus” yang dimiliki oleh
Luna dikarenakan dalam perekrutan “ayam kampus”, Luna tidak melakukan
publikasi melalui broadcast messege atau iklan tertentu. Melainkan melaui mulut ke mulut. Biasanya, “ayam kampus” yang sudah mengenal Luna mengajak
temannya yang lain dan dikenalkan dengan Luna. Melaui proses bertemu secara langsung dan pendekatan dengan calon “ayam kampus” untuk mengetahui latar
belakangnya, hingga akhirnya Luna bisa menerima seorang mahasiswi menjadi “ayam kampus” yang berada di bawah naungannya.
Melalui sebuah proses komunikasi, germo Luna berhasil menjaga para “ayam kampus” agar tetap berada di bawah naungannya. Pada bab ini, peneliti
akan membahas mengenai strategi komunikasi apa saja yang dilakukan oleh Luna sehingga menghasilkan modal sosial yang digunakan Luna dalam menjalankan
bisnisnya. Sebelum membahas strategi komunikasi apa saja yang digunakan oleh Luna, peneliti akan me
mbahas bagaimana profil germo dan “ayam kampus” yang peneliti amati.
4.2 Profil Germo dan “Ayam kampus”
4.2.1 Germo Luna
35
Gambar 2. Germo Luna
Luna bukan nama sebenarnya merupakan seorang waria yang lahir di Salatiga 16 November, mulai menekuni pekerjaan
sebagai germo pada tahun 2009. Awal keterlibatannya sebagai seorang germo dimulai dari sebuah ketidak sengajaan bersama 4
orang sahabat wanitanya yang merupakan teman semasa kuliah, pada tahun 1998. Luna bersama 4 orang teman wanitanya sering pergi
bersama walaupun hanya sekedar makan atau karaoke. Seringnya Luna bersama 4 orang teman wanitanya pergi ke
karaoke, hingga akhirnya ditawari untuk menjadi pemandu karaoke oleh laki-laki yang akan berkaraoke. Penampilan Luna sebagai waria
1
, membuat dia dikira sebagai mami
2
dari wanita yang bersamanya.
1
Waria merupakan seseorang yang secara fisik mempunyai jenis kelamin pria tetapi berperasaan dan bertingkahlaku seperti seorang wanita Kartono, 1998.
2
Mami adalah sebutan lain dari mucikari.
36
Walaupun sebenarnya pada waktu itu Luna dan teman-temannya bukan seorang pemandu karaoke atau PK.
Tawaran dari seorang pengunjung untuk menjadi pemandu karaoke akhirnya diterima oleh Luna dan teman-temannya, walaupun
mereka berlima tidak tahu bagaimana pekerjaan seorang pemandu karaoke. Berawal dari itu, mereka mulai ketagihan dan menerima
tawaran untuk menjadi pemandu karaoke hingga ke pelayanan seks. Dalam hal ini, Luna menjadi mami atau orang yang melakukan
negosiasi dengan pelanggan. Melihat peluang tersebut, Luna yang pada saat itu tidak
melanjutkan kuliahnya, dan berganti-ganti pekerjaan sebagai karyawan pabrik, pelayan kafe, dan pelayan di tempat billyard,
mengembangkan bisnis barunya sebagai germo dari pemandu karaoke hingga wanita pekerja seks. Luna mulai merintis dan membangun
jaringan dengan pelanggan dan para wanita pekerja seks mulai tahun 2000.
Tahun 2009, Luna mulai mantap dengan bisnisnya dan bergantung pada kehidupan sebagai germo. Pelanggannya mulai
banyak dan wanita pekerja seks yang ada dibawah naungannya terus bertambah. Lebih dari 100 wanita pekerja seks hingga tahun 2015,
pernah bekerjasama dengan Luna. Para pekerja ini datang dan pergi seiring dengan waktu karena alasan insyaf, menikah, pulang
kampung, dan memiliki pekerjaan lain yang lebih baik. Dalam mendapatkan wanita pekerja seks, Luna tidak
menyebarkan iklan secara khusus. Hanya melalui mulut ke mulut. Wanita pekerja seks yang ada dalam naungan Luna, sering mengajak
temannya yang ingin bergabung. Dari sini, Luna mendapatkan wanita pekerja seks
, termasuk “ayam kampus” untuk dijual. Syarat wanita pekerja seks yang bisa bergabung dengan Luna harus berusia minimal
18 tahun, tidak berstatus pelajar SMP atau SMA aktif, serta memiliki
37
nilai jual menurut Luna. Nilai jual menurut Luna tidak ada kriteria khusus, karena mengingat selera dari pelanggan yang berbeda-beda.
Dalam menjalankan bisnisnya, Luna tidak memiliki tempat khusus atau seperti panti. Sehingga bisnis yang dijalankan oleh Luna
ini terselebung. Dalam menjalankan pekerjaannya, Luna hanya menggandalkan handphone dan bantuan dari Satpam atau pegawai
dari beberapa hotel atau tempat penginapan yang ada di Salatiga. Pelanggan baru dari Luna biasanya menggunakan jasa para satpam
atau pegawai hotel untuk menggunakan jasa dari wanita pekerja seks. “Ayam kampus” mempunyai nilai lebih dalam bisnis ini.
Untuk itu, hampir semua wanita pekerja seks, Luna jual dengan sebutan “ayam kampus”. Walaupun, latar belakang dari wanita
pekerja seks tersebut adalah bukan mahasiswi. Alasanya, pelanggan lebih suka dengan
“ayam kampus” karena dianggap lebih eksklusif dan tidak ada ditempat pelacuran atau panti. Bagi Luna, menjual
mengatasnamakan “ayam kampus” membuat tarif menjadi mahal. Alasan pelanggan menggunakan jasa wanita pekerja seks
atau “ayam kampus” dari Luna sebagian besar adalah untuk kepuasan seks saja. Ada juga sekitar 10 kasus yang berlanjut menjadi istri
simpanan. Mereka yang berlanjut hingga menjadi istri simpanan rata- rata hanya bertahan selama 1 tahun. Putusnya status menjadi istri
simpanan karena masalah jarak yang jauh antara istri simpanan dan suami, serta masalah kesibukan pekerjaan si suami. Setelah putus dari
hubungan istri simpanan tadi, mereka kembali menjadi pekerja seks di bawah naungan Luna.
Luna juga menerapkan sistem lamanya pemakaian wanita pekerja seks di bawah naungannya kedalam 2 waktu pemakaian, yaitu
Short Time ST yang biasanya hanya sekali main dengan durasi sekitar 1 jam, dan Long Time LT yang bisa hingga 3 kali main
dengan durasi sekitar 6 – 8 jam.
38
Membagi ke dalam 2 kategori tipe atau kualitas wanita pekerja seks, juga dilakukan Luna:
1. Kategori A 1 special pake telor
Dalam kategori ini memiliki ciri-ciri fisik cantik, tinggi, putih, rambut panjang, berat ideal, smart, dan bisa
berkomunikasi serta membawa suasana ketika bertemu dengan pelanggan. Kategori ini lebih sering digunakan
untuk long time, dengan tarif berkisar antara Rp 2.000.000 hingga Rp 3.500.000.
2. Kategori A 2 special
Kategori ini mempunyai kriteria fisik dibawah kategori A 1. Biasanya digunakan untuk main short time, dengan
tarif minimal Rp 500.000.
Tabel 4.4 Kategorisasi wanita pekerja seks di bawah Luna
tidak termasuk mahasiswi atau ayam kampus No. Kategori Latar belakang pekerjaan Jumlah orang
1. A 1
SPG EventProduk 4
Pengangguran 2
Single parent 2
2.
A 2
SPG EventProduk 5
Pekerja pabrik 2
Pelayan kafe 1
Pelayan toko 4
Pengangguran 4
Single parent 1
Ibu rumah tangga 2
39
Tabel 4.5. Kategorisasi “ayam kampus”
No. Nama
bukan sebenarnya Kategori
1 Indah
A 1
2 Desi
3 Wina
A 2
4 Risma
5 Dina
Tarif wanita pekerja seks yang dijual oleh Luna mahal karena adanya jaminan bahwa wanita yang dijualnya bebas dari
penyakit kelamin menular dan HIVAIDS, dimana Luna selalu mengajak wanita pekerja seks di bawahnya untuk mengikuti VCT
3
secara rutin. Urutan prosedur dalam bertransaksi yang dilakukan oleh
Luna dengan pelanggannya adalah: 1.
Pelanggan atau melalui pihak ketiga, yaitu satpam atau pegawai hotel atau tempat penginapan, menghubungi
Luna melalui telepon. Lalu Luna menanyakan kriteria yang diinginkan pelanggan, lama main, tempat main, dan
tarif. Apabila ada pelanggan yang minta dikirim foto anak wanita pekerja seks yang akan dipakai melau media
sosial, Luna tidak melayani karena alasan kemanan dan privacy. Luna lebih memilih untuk mengajak bertemu
langsung untuk memperlihatkan foto tersebut.
3
VCT atau Voluntary Counseling Test adalah proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan secara lebih dini membantu orang
mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan pengetahuan tentang HIV dan manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi.
Konseling post testing membantu seseorang untuk mengerti dan menerima status HIV positif dan merujuk pada layanan dukungan kpa-provsu.orgvct.php, diunduh pada 2 Desember 2015 pukul
21.07 wib
40
2. Luna menentukan anak buah mana yang akan dikirim
sesuai dengan kriteria yang diinginkan pelanggan. Bila dapat, dia menghubungi wanita pekerja seks, menjemput
dan mengantarkannya langsung ke hotel atau tempat penginapan.
3. Apabila pelanggan tidak cocok dengan wanita pekerja
seks yang dibawa oleh Luna, pelanggan dikenakan biaya pembatalan sebesar Rp 100.000, dan bisa meminta
diganti dengan wanita pekerja seks yang lain. 4.
Bila cocok, transaksi pembayaran langsung dilakukan dimuka secara cash dan dibayar penuh di muka. Untuk
pelanggan tetap biasanya melalui transfer rekening bank. Pelanggan diberikan kondom. Bagi pelanggan di Luna
wajib menggunakan kondom dengan alasan kemanan serta kesehatan dari wanita pekerja seksnya. Apabila
pada saat “main” si pelanggan tidak mau menggunakan kondom, anak buah langsung menghubungi Luna dan
melaporkan. 5.
Setelah selesai transaksi, Luna meninggalkan wanita pekerja seks tersebut kepada pelanggan. Kemudian akan
menjemputnya kembali sesuai dengan kesepakatan. Apabila dari waktu yang ditentukan ternyata wanita
pekerja seks tersebut tidak bisa dihubungi, Luna langsung datang ke hotel atau meminta bagian hotel
untuk menghubungi kamar yang dimaksud. 6.
Apabila ada hal lain diluar kesepakatan, biasanya wanita pekerja
seks akan
menghubungi Luna
dan mengkoordinasikannya.
4.2.2 “Ayam kampus” Indah