Kajian pustaka
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 3 1 Jam Pelajaran
No. Kegiatan pembelajaran
Alokasi Waktu
menit Keterangan
4. Kegiatan Pendahuluan:
c. Apersepsi d. Motivasi
10 Guru
mengucapkan salam, memimpin doa,
melakukan absensi dan memeriksa
kesiapan siswa untuk memulai
pelajaran
Apersepsi
Guru mengingatkan
kembali tentang
perkembangan teori
atom mekanika
kuantum yang sudah dipresentasikan
pada pertemuan sebelumnya
Motivasi
Guru memberikan
motivasi kepada siswa agar
siswa tertarik
untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
5. Kegiatan Inti:
d. Eksplorasi
e. Elaborasi 70
Eksplorasi
Guru menjelaskan
secara singkat mengenai kedudukan
elektron dalam atom ditentukan emapt
bilangan kuantum.
Guru menginformasikan
macam-macam bilangan kuantum dan
hubungannya dengan kedudukan elektron.
Guru
menginformasikan tentang bilangan
kuantum dan
f. Konfirmasi hubungannya dalam
menggambarkan diagram orbital.
Elaborasi
Guru meminta siswa untuk menyampaikan
kembali secara singkat materi dengan bahasa
sendiri agar mudah untuk dipahami.
Konfirmasi
Guru memberikan konfirmasi dan
penguatan terhadap hasil pendapat siswa.
6. Kegiatan Penutup
c. Kesimpulan
d. Refleksi
c. Tindak Lanjut 10
Kesimpulan
Guru bersama-sama dengan siswa
menyimpulkan mengenai materi yang
dipelajari hari ini
Refleksi
Guru memberi pertanyaan kepada
siswa apakah pelajaran hari ini menyenangkan
Tindak Lanjut
Guru meminta siswa untuk mempelajari
materi untuk pertemuan berikutnya mengenai
konfigurasi elektron.
I. Sumber dan Bahan
Michael Purba .2007. Kimia untuk SMA kelas XI. Erlangga : Jakarta Sri Rahayu Ningsih,dkk . Sains Kimia SMAMA Kelas XI. Bumi Aksara : Jakarta
Das Salirawati,dkk. 2007. Belajar Kimia secara Menarik untuk SMAMA Kelas XI. Grasindo : Jakarta
J. Lampiran Materi 3. Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital
a. Bilangan Kuantum 1. Bilangan kuantum utama n
Bilangan kuantum utama n menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom. Bilangan kuantum utama mempunyai harga mulai dari
1,2,3, dan seterusnya bilangan bulat positif serta dinyatakan dengan lambat K n=1 , L n=2, dan seterusnya. Orbital-orbital
dengan bilangan kuantum utama berbeda mempunyai tingkat energi yang berbeda secara nyata.
Bilangan kuantum utama mempunyai dua fungsi utama, yaitu : • Untuk meramalkan besarnya jari-jari atom jarak inti atom ke
kulit atom. Dengan bertambahnya n, maka jari-jari rata-rata atom akan semakin panjang.
• Untuk mengetahui besarnya energi ionisasi. Semakin dekat jarak kulit atom dengan inti atom maka kekuatan ikatan elektron
dengan inti atom akan semnakin besar, sehingga energi ionisasi juga semakin besar.
2. Bilangan kuantum azimuth l Bilangan kuantum azimuth l menyatakan subkulit. Nilai-nilai untuk
bilangan kuantum azimuth dikaitkan dengan nilai bilangan kuantum utamanya, yaitu semua bilangan bulat dari 0 sampai n-1 dan
diberi lambang s,p,d,f. Tabel hubungan kulit atom bilangan kuantum utama dengan
subkulit bilangan kuantum azimuth
Kulit Atom Harga l yang diizinkan
Subkulit Banyaknya Subkulit
K n = 1 1s
1 L n = 2
0,1 2s,2p
2 M n = 3
0,1,2 3s,3p,3d
3 N n = 4
0,1,2,3 4s,4p,4d,4f
4 dst
0,1,2,3,4,...,n-1 .... ....
3. Bilangan kuantum magnetik m Bilangan kuantum magnetik m menyatakan orbital khusus yang
ditempati elektron pada suatu subkulit. Bilangan kuantum magnetik
juga menyatakan orientasi khusus dari orbital itu dalam ruang relatif terhadap inti. Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung
pada nilai kuantum azimuth, yaitu semua bilangan bulat mulai dari –l sampai + l .
Tabel hubungan bilangan kuantum azimuth dengan bilangan kuantum magnetik
4. Bilangan kuantum spin s Sambil beredar mengitari inti, elektron juga berputar pada
sumbunya rotasi. Hanya ada dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu searah atau berlawanan arah jarum jam. Kedua
arah yang berbeda itu dinyatakan dengan bilangan kuantum spin s yang mempunyai nilai s = + 1
2 atau s = − 1
2 . Akibatnya satu
orbital hanya dapat ditempati oleh maksimum dua elektron dengan spin berlawanan, sehingga menghasilkan medan magnet yang
berlawanan pula untuk mengimbangi gaya tolak-menolak listrik yang ada karena muatan sejenis.
b. Bentuk Orbital 1. Bentuk orbital s
Orbital s berbentuk bola karena mamiliki kerapatan elektron dengan
jarak yang sama dari inti atom ke semua arah.
Orbital Harga l
Harga m Jumlah
Orbital
s 1
p 1
-1, 0, +1 3
d 2
-2, -1, 0, +1, +2 5
f 3
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Mlati
Mata Pelajaran : Kimia Kelas Program : XI IPA
Semester : 1
Alokasi waktu : 2 X 45 menit Pertemuan IV
A. Standar Kompetensi :