68 komponen proses yang meliputi manajemen organisasi dan proses belajar
mengajar termasuk dalam kategori sangat baik; implementasi program SBI pada Program Keahlian Tata Boga Restoran di SMK N 3 Klaten dari
komponen output yang meliputi aspek akademik dan non akademik termasuk dalam kategori yang baik.
Kemudian, penelitian Amat Jaedun 2010 dalam jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 2010:167 tentang Pencapaian Indikator IKKT
pada Penyelenggaraan SMK RSBI di Daerah Istimewa Yogyakarta, menyimpulkan bahwa penyelenggaraan pendidikan pada SMK RSBI di
Daerah Istimewa
Yogyakarta belum
sesuai dengan
standar penyelenggaraan SMK RSBI yang telah ditetapkan. Penelitian ini
dilakukan pada 6 SMK RSBI di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelemahan-kelemahan yang masih dijumpai terutama berkaitan dengan
pemenuhan Indikator Kerja Kunci Tambahan IKKT, yang meliputi semua aspek baik kurikulum, proses pembelajaran, penilaian, kesiapan
pendidik, kesiapan kepala sekolah, manajemen sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana, pembiayaan, penyelenggaraan teaching factory dan
self access study.
E. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir berfungsi untuk membentuk bingkai penalaran, asumsi secara rasional untuk menjelaskan tahapan penelitian. Terkait
69 dengan judul yang diangkat oleh peneliti yaitu “Kualitas Leadership di
SMK N 1 Magelang Sebagai Sekolah Bertaraf Internasional SBI”, maka disusunlah kerangka pemikiran bahwa leadership yang berkualitas
merupakan salah satu faktor yang mendukung tercapainya Sekolah Bertaraf Internasional SBI yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan
mempunyai daya saing di dunia kerja Internasional. Penelitian ini mengacu pada kualitas leadership atau kepala sekolah
pada Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional SMKBI. Lebih jelasnya kerangka berfikir dibuat berupa gambar alur kerangka berfikir.
Alur kerangka berfikir tersebut digambarkan seperti di bawah ini:
70
= komponen yang diteliti
Gambar 2. Kerangka Berfikir Kualitas Leadership di SMK N 1 Magelang
Sebagai Sekolah Bertaraf Internasional SBI
Standar Tenaga Kependidikan Sebagai
Kepala Sekolah Bertaraf Internasional SBI di
SMK N 1 Magelang
Kompetensi Manajerial Kepala SMK N 1
Magelang Sebagai Sekolah Bertaraf
Internasional SBI
Jiwa Kepemimpinan Kepala SMK N 1
Magelang Sebagai Sekolah Bertaraf
Internasional SBI Kualitas
Leadership di SMK N 1
Magelang Sebagai SBI
71
F. Pertanyaan Penelitian
Rumusan pertanyaan penelitian untuk kualitas leadership di SMK N 1 Magelang sebagai Sekolah Bertaraf Internasional SBI adalah sebagai
berikut: 1.
Bagaimanakah pemenuhan standar tenaga kependidikan sebagai Kepala SMK Bertaraf Internasional di SMK N 1 Magelang sebagai
Sekolah Bertaraf Internasional SBI? 2.
Bagaimanakah kompetensi manajerial Kepala SMK N 1 Magelang sebagai Sekolah Bertaraf Internasional SBI?
3. Bagaimanakah jiwa kepemimpinan Kepala SMK N 1 Magelang
sebagai Sekolah Bertaraf Internasional SBI?
72
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Magelang, Jalan Cawang No.1, Magelang Selatan, Magelang, Jawa Tengah. Waktu penelitian pada
bulan Januari 2011. Alasan yang digunakan untuk memilih SMK N 1 Magelang adalah
SMK tersebut sebagai satu-satunya SMK negeri di kota Magelang yang memiliki prestasi yang baik diantaranya meliputi prestasi dalam hal
kegiatan belajar mengajar dan prestasi dalam menghasilkan lulusan atau output yang siap kerja serta telah mendapatkan ISO dan mendapatkan
predikat sebagai Sekolah Bertaraf Internasional SBI.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi dengan metode studi kasus. Menurut Saifuddin Azwar 1997: 8, studi kasus merupakan
penyelidikan mendalam in-depth study mengenai unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik
dan lengkap mengenai unit sosial tersebut. Dalam studi kasus lebih