Ritual Makan Bersama Masyarakat

16 atau kekuatan-kekuatan supranatural lainnya. 23 Ritus merupakan aturan tentang perilaku yang menentukan bagaimana manusia harus mengatur hubungan dirinya dengan hal-hal yang sakral. 24 Ritual berfungsi sebagai alat yang membolehkan masyarakat berhimpun sehingga adanya peluang untuk mempengaruhi perasaan dan semangat bersatu padu. Selain itu, fungsi ritual tidak hanya untuk menguatkan ikatan dengan para leluhur, namun juga sebaliknya memperkuat ikatan yang menyemangatkan individu kepada kelompok sosialnya sebagai anggota dari suatu kelompok, dan melalui ritual ini kelompok menjadi sadar akan kelompoknya.

2.2 Ritual Makan Bersama Masyarakat

Potlatch adalah sebuah ritual yang sangat mewah, perayaan Potlatch diselenggarakan oleh suku Indian di Pantai Pasifik di Amerika Utara. 25 Potlacth merupakan sebuah tradisi makan bersama atau makan seadanya, budaya ini muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad 20. 26 Istilah Potlacth berasal dari Chinook makna Jargon “memberi” atau dari kata Noctka “Pa-Mencaci” yang berarti memberi. 27 Potlacth secara tradisional diadakan pada peristiwa atau even-even tertentu. Misalnya pada acara perkawinan, pemberian nama, pesta kelahiran dan kematian. Ritual ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh legitimasi sosial yang berdimensi supranatural dari yang mengadakan Potlacth sebagai pewaris kedudukan atau status sosial dalam masyarakat. Bagi masyarakat suku Indian di Pantai Pasifik Utara, Potlacth adalah sebuah upacara ritual yang didalamnya mereka menampilkan tari-tarian, menceritakan legenda dari para 23 Dhavamony, Fenomenologi Agama ,..., 147. 24 Durkheim, Sejarah Agama ,..., 72. 25 The Encyclopedia of Religion, New York, Vol 11, 1987, 464. 26 The Encyclopedia Americana International, Vol.1, 1989. 27 George Clutesi, Potlatch Sidney, British Columbia: Gray’s Publishing Ltd., 1969, 9. 17 leluhur dalam keluarga dan bernyanyi. Dalam proses ritual ini masyarakat makan secara bersama-sama, dan selanjutnya mereka membagikan sebagian harta mereka kepada yang dijamu sesuai dengan status dan kedudukannya dalam masyarakat. Bagi mereka dengan melakukan ritual ini secara langsung dapat menaikkan status mereka dalam masyarakat. Suku Indian dalam tradisi makan bersama masyarakatnya, makanan yang disajikan untuk para tamu harus melimpah sehingga tamu tidak bisa menghabiskan makanan tersebut. Hal ini merupakan ciri khas dari ritual Potlacth . Makanan yang disajikan dalam ritual ini sangat tradisional, makanan-makanan ini yang merupakan warisan dari para leluhur yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. 28 Tujuan Potlacth dapat dirincikan sebagai berikut: pertama, mengukuhkan kedudukan atau status sosial. Kedua, dalam ritual Potlacth ada kesempatan bahwa mereka saling berbagi, seperti berbagi harta dan makanan. Ketiga, Tuan rumah mengadakan ritual ini untuk menciptakan kerja sama dan saling membantu di antara mereka. Keempat, ritual ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara sesama serta memelihara hubungan mereka dengan supranatural yang telah memberi berkah dan status sosial kepada mereka. Karena itu, Potlacth juga merupakan identitas dari masyarakat tersebut, bahkan ritual ini merupakan salah satu bentuk solidaritas diantara sesama mereka. 29 Potlacth juga merupakan konsep pemberian hadiah, seperti pertukaran kado atau barang pada acara-acara tertentu. Sehingga tujuan utama dari Potlacth untuk mendistribusikan atau memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada klen, suku atau masyarakat yang lain. Dengan demikian proses pelaksanaan Potlacth ini terjadi suatu hubungan timbal-balik dalam memberikan harta kekayaan. Marcel Mauss dalam bukunya the gift , menunjukkan bahwa ada hubungan timbal-balik dari pertukaran melalui praktek pemberian hadiah diantara 28 The Encyclopedia Americana International, Vol.22, 469. 29 The Encyclopedia of Religion, New York 1987, Vol.22, 465. 18 masyarakat. Dia menggambarkan bahwa kewajiban moral untuk memberi, menerima dan memgembalikan hadiah merupakan dasar solidaritas masyarakat yang sekaligus mengintegrasikan masyarakat setempat. 30 Marry Douglas dalam Buku In The Active Voice, yang mengemukakan pandangannya mengenai makanan yang semula diperkirakan berhubungan dengan masalah fisik dan ketersediaan makanan dan ternyata tidak hanya berarti demikian. Namun manusia membuat pilihan yang berhubungan dengan apa yang ingin dimakan, dengan siapa, ataupun dengan susunan yang bagaimana, serta seberapa sering dan kapan proses itu terjadi. Dari beberapa penelitiannya, ia mengeksplorasikan bagaimana makanan menjadi sebuah medium relasi sosial. Makanan digunakan sebagai unsur utama dalam merayakan peristiwa-peristiwa sosial dan mendefinisikan kategori-kategori sosial dan mengkonfimasi nilai-nilai sosialnya. Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa makna-makna budaya yang kuat diinvestasikan di dalam makanan . Hal ini kemudian menunjukkan pola perubahan sosial dan integrasi sosial. Makanan dalam tata sosial berfungsi sebagai sistem komunikasi simbolis dari unit keluarga, di dalam satu kelas sosial maupun antar kelas sosial dalam masyarakat. Kategori-kategori makanan tersebut memperlihatkan gaya sosial yang berbeda-beda. Sehingga makna makanan ditemukan dalam sebuah sistem yang dilakukan berulang-ulang. Misalnya keterikatan antar menu makanan; bahkan setiap makanan terdapat struktur dari peristiwa sosial yang menstrukturkan yang lain dalam gambarannya sendri. 31 Adat makan bersama dalam pandangan Koentjaraningrat merupakan salah satu unsur terpenting dari sebuah upacara keagamaan, yang tidak selamannya dapat dijelaskan artinya secara menyeluruh dan tentang asal –mulanya. 32 Maksudnya, makan bersama bukan hanya 30 Marcel Mauss, The Gift London and New York: Routledge, 1954, 7. 31 Mary Douglas, In The Active Voice London and Henley: Routledge and Kegan Paul, 1960, 75. 32 Makan bersama merupakan salah satu unsur penting diantara sepuluh unsur dalam upacara keagamaan lainnya, yaitu: bersaji, berkorban, berdoa, makan bersama, menari dan menyanyi, berpawai, 19 persekutuan atau solidaritas antar sesama manusia dalam acara keagamaan, namun juga dalam persekutuan dengan para dewa, sehingga acara makan bersama merupakan salah satu unsur adat yang masuk dalam kesakralan dan patut dilakukan oleh masyarakat budaya.

2.3 Fungsi Tari-tarian dalam Ritual

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah T1 462012015 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah T1 462012015 BAB II

0 1 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah T1 462012015 BAB IV

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 0 88

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB IV

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB V

0 2 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 0 1