43 Verifikasi:
1 Jumlah pihak dan kegiatan kerjasama untuk upaya pengurangan resiko bencana PRB yang dilakukan oleh sekolah.
f. Pemantauan dan evaluasi partisipatif mengenai Kesiapsiagaan dan keamanan sekolah secara rutin menguji atau melatih kesiapsiagaan sekolah secara
berkala. Verifikasi:
1 Sekolah memiliki mekanisme pemantauan dan evaluasi partisipatif mengenai Kesiapsiagaan dan keamanan sekolah secara rutin.
G. Kerangka Berfikir
Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY. Kabupaten Sleman rawan mengalami bencana alam seperti gempa bumi, erupsi
gunung berapi, banjir lahar dingin, angin puting beliung, kebakaran, kecelakaan kerja . Menyadari adanya risiko bencana, penting ditumbuhkan kesadaran dan
pembudayaan pengurangan risiko bencana PRB. Pengurangan risiko bencana dapat dilakukan melalui pendidikan siaga bencana dalam sekolah. Pembentukan
Sekolah Siaga Bencana SSB, merupakan salah satu upaya Pengurangan Risiko Bencana PRB dalam sekolah.
Parameter kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari empat faktor, yaitu: 1 Sikap dan Tindakan, 2 Kebijakan sekolah, 3 Perencanaan
Kesiapsiagaan, 4 Mobilisasi Sumberdaya Konsorsium Pendidikan Bencana, 2011.
44 Gambar 1. Kerangka Berfikir
BENCANA
SOSIAL ALAM
Potensi Bencana : 1. Gempa Bumi
2. Erupsi Gunung Berapi 3. Angin Puting Beliung
4. Banjir 5. Kebakaran
6. Kecelakaan Kerja
Dampak Kerugian Bencana : 1. Materi
2. Non Materi
Pendidikan Pengurangan Resiko Bencana PRB
Sekolah Siaga Bencana SSB
Pelaksanaan SSB : 1. Sikap dan Tindakan
2. Kebijakan Sekolah 3. Perencanaan Kesiapsiagaan
4. Mobilitas dan Sumber Daya
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di SMK Nasional Berbah, Sleman di Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan dengan alokasi
waktu Agustus-September 2016.
B. Obyek Penelitian
Objek penelitan ini adalah lingkungan SMK Nasional Berbah, Sleman dan seluruh komponen sekolah yang berkaitan dengan program Sekolah Siaga
Bencana termasuk seluruh warga sekolah.
C. Populasi dan Sampel
Untuk meneliti keterlibatan warga sekolah dalam pelaksanaan program Sekolah Siaga Bencana SSB di SMK Nasional Berbah, Sleman dibutuhkan
populasi dan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga SMK Nasional Berbah, Sleman, meliputi Siswa, Guru, dan Karyawan dengan jumlah
758. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yakni teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono: 2012. Pertimbangan yang diutamakan dalam penelitian adalah Siswa, Guru dan
Karyawan yang mengikuti Studi lapangan dan Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana. Penentuan jumlah sampel dapat mewakili patokan apabila jumlah
populasi kurang dari 100. Selanjutnya apabila jumlah populasi lebih dari 100