Pengaruh Pemberian Antioksidan Terhadap Pertumbuhan dan ProduksiTanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) F3 Tahan Salin
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kedelaimerupakan salah satu tanaman pangan yang sudah lama
dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Kedelai mempunyai arti penting untuk
memenuhi kebutuhan pangan dalam rangka memperbaiki gizi masyarakat karena
merupakan sumber protein nabati yang relatif murah bila dibandingkan sumber
protein lainnya seperti daging, susu dan ikan (Mapegau, 2006).
Badan Pusat Statistik menyebutkan produksi kedelai tahun 2015
diperkirakan sebanyak 998,87 ribu ton biji kering atau meningkat sebanyak 43,87
ribu ton (4,59 persen) dibandingkan tahun 2014. Peningkatan produksi kedelai
diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 24,67 ribu hektar (4,01
persen) dan peningkatan produktivitas sebesar 0,09 kuintal/hektar (0,58 persen)
(BPS, 2015).
Peningkatan produksi kedelai di Indonesia dapat ditempuh dengan
caraperluasan areal tanam. Salah satu masalahnya adalah luasan areal tanam,
sementara lahan yang tersedia terbatas dan digunakan untuk berbagaitanaman
palawija lainnya yang lebih kompetitif. Di sisi lain masih banyak tanah
diIndonesia belum dimanfaatkan akibat keterbatasan teknik budidaya, salah
satunyaadalah tanah salin. Tanah salin adalah salah satu lahan yang belum
dimanfaatkansecara luas untuk kegiatan budidaya tanaman yang disebabkan
adanya efek toksikdan peningkatan tekanan osmotik akar yang mengakibatkan
terganggunyapertumbuhan tanaman (Slinger dan Tenison, 2005).
Secara agronomi, strategi untuk menanggulangi permasalahan pada
lahanmarjinal tersebut adalah memanfaatkan tanaman yang toleran terhadap
Universitas Sumatera Utara
2
cekamansalinitas. Upaya penggunaan varietas toleran salin hingga saat ini masih
terkendalaoleh terbatasnya ketersediaan varietas kedelai unggul berdaya hasil
tinggi dantoleran salin. Sumbangan inovasi teknologi hasil penelitian berupa
varietas unggulbaru spesifik lokasi merupakan andalan untuk meningkatkan
produksi. Sumberketahanan terhadap salinitas pada kedelai sampai saat ini sangat
terbatas sehinggaperbaikan untuk karakter tersebut dilakukan melalui metode
seleksi berbagaivarietas kedelai di lapangan. Metode ini telah digunakan untuk
meningkatkan sifatresistensi pada beberapa jenis tanaman, baik cekaman biotik
maupun abiotik(Mariska et al,2004; Sutjahjo, 2006).
Tanaman yang tercekam salinitas mengalami stres oksidatif yang
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis seperti transpor elektron. Salah
satu pendekatan untuk mendorong toleransi stres oksidatif yang akan
meningkatkan substrat enzim pada tingkat sel adalah aplikasi antioksidan
(Wolucka et al., 2005).
Peranan antioksidan seperti vitamin A, C dan E, karotenid, fenol,
glutathione, asam sitrat memiliki sifat kerja molekul mereka sebagai kofaktor
untuk beberapa enzim spesifik yaitu dismutasi, katalis, peroksidasi dan
mengahalangi katalisasi radikal racun H2O2, OH, O2- (Mady, 2009)
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka perlu dilakukan
peningkatan produksi tanaman kedelai di Indonesia dengan memanfaatkan lahan
salin sebagai alternatif perluasan areal budidaya tanaman kedelai. Untuk itu dapat
dilakukan
penelitian
pertumbuhan
dan
mengenai
produksi
peran
kedelai
antioksidan
(Glycine
untuk
max
(L.)
meningkatkan
Merril)
F3
(Grobogan × Grobogan) tahan salin dengan pemberian berbagai jenis antioksidan.
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian antioksidan
terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.) Merril) F3
(Grobogan × Grobogan) tahan salin.
Hipotesis Penelitian
Aplikasi beberapa jenis dan konsentrasi antioksidan berpengaruh nyata
meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai(Glycine max (L.) Merril) F3
(Grobogan × Grobogan) tahan salin.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh
data dalam penyusunan skripsi dan sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar
sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai
bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kedelaimerupakan salah satu tanaman pangan yang sudah lama
dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Kedelai mempunyai arti penting untuk
memenuhi kebutuhan pangan dalam rangka memperbaiki gizi masyarakat karena
merupakan sumber protein nabati yang relatif murah bila dibandingkan sumber
protein lainnya seperti daging, susu dan ikan (Mapegau, 2006).
Badan Pusat Statistik menyebutkan produksi kedelai tahun 2015
diperkirakan sebanyak 998,87 ribu ton biji kering atau meningkat sebanyak 43,87
ribu ton (4,59 persen) dibandingkan tahun 2014. Peningkatan produksi kedelai
diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 24,67 ribu hektar (4,01
persen) dan peningkatan produktivitas sebesar 0,09 kuintal/hektar (0,58 persen)
(BPS, 2015).
Peningkatan produksi kedelai di Indonesia dapat ditempuh dengan
caraperluasan areal tanam. Salah satu masalahnya adalah luasan areal tanam,
sementara lahan yang tersedia terbatas dan digunakan untuk berbagaitanaman
palawija lainnya yang lebih kompetitif. Di sisi lain masih banyak tanah
diIndonesia belum dimanfaatkan akibat keterbatasan teknik budidaya, salah
satunyaadalah tanah salin. Tanah salin adalah salah satu lahan yang belum
dimanfaatkansecara luas untuk kegiatan budidaya tanaman yang disebabkan
adanya efek toksikdan peningkatan tekanan osmotik akar yang mengakibatkan
terganggunyapertumbuhan tanaman (Slinger dan Tenison, 2005).
Secara agronomi, strategi untuk menanggulangi permasalahan pada
lahanmarjinal tersebut adalah memanfaatkan tanaman yang toleran terhadap
Universitas Sumatera Utara
2
cekamansalinitas. Upaya penggunaan varietas toleran salin hingga saat ini masih
terkendalaoleh terbatasnya ketersediaan varietas kedelai unggul berdaya hasil
tinggi dantoleran salin. Sumbangan inovasi teknologi hasil penelitian berupa
varietas unggulbaru spesifik lokasi merupakan andalan untuk meningkatkan
produksi. Sumberketahanan terhadap salinitas pada kedelai sampai saat ini sangat
terbatas sehinggaperbaikan untuk karakter tersebut dilakukan melalui metode
seleksi berbagaivarietas kedelai di lapangan. Metode ini telah digunakan untuk
meningkatkan sifatresistensi pada beberapa jenis tanaman, baik cekaman biotik
maupun abiotik(Mariska et al,2004; Sutjahjo, 2006).
Tanaman yang tercekam salinitas mengalami stres oksidatif yang
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis seperti transpor elektron. Salah
satu pendekatan untuk mendorong toleransi stres oksidatif yang akan
meningkatkan substrat enzim pada tingkat sel adalah aplikasi antioksidan
(Wolucka et al., 2005).
Peranan antioksidan seperti vitamin A, C dan E, karotenid, fenol,
glutathione, asam sitrat memiliki sifat kerja molekul mereka sebagai kofaktor
untuk beberapa enzim spesifik yaitu dismutasi, katalis, peroksidasi dan
mengahalangi katalisasi radikal racun H2O2, OH, O2- (Mady, 2009)
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka perlu dilakukan
peningkatan produksi tanaman kedelai di Indonesia dengan memanfaatkan lahan
salin sebagai alternatif perluasan areal budidaya tanaman kedelai. Untuk itu dapat
dilakukan
penelitian
pertumbuhan
dan
mengenai
produksi
peran
kedelai
antioksidan
(Glycine
untuk
max
(L.)
meningkatkan
Merril)
F3
(Grobogan × Grobogan) tahan salin dengan pemberian berbagai jenis antioksidan.
Universitas Sumatera Utara
3
Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian antioksidan
terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.) Merril) F3
(Grobogan × Grobogan) tahan salin.
Hipotesis Penelitian
Aplikasi beberapa jenis dan konsentrasi antioksidan berpengaruh nyata
meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai(Glycine max (L.) Merril) F3
(Grobogan × Grobogan) tahan salin.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh
data dalam penyusunan skripsi dan sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar
sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai
bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara