Perancangan Strategi Pengembangan Green Supply Chain Dengan Metode Analytical Network Process (ANP) Pada Pt Pacific Palmindo Industri

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Perkembangan industri yang melibatkan berbagai aktivitas dan operasi

bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak
lingkungan yang ditimbulkan terjadi di sepanjang siklus hidup suatu produk,
bermula dari pengadaan raw material, proses produksi, dan penggunaan kembali
produk dan terakhir sampai tahap pembuangan. Sektor industri sebagai pelaku
utama yang menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan diharapkan
menyadari pentingnya penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam proses
produksinya guna meminimalkan limbah atau pemborosan (waste) dan
mengurangi dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Dampak lingkungan tersebut
dapat terjadi di sepanjang jaringan supply chain suatu industri.
Supply Chain adalah jaringan seluruh organisasi mulai dari pemasok
sampai ke pengguna akhir, yang didalamnya terdapat aliran dan transformasi
material, informasi dan uang 1. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh para pelaku
rantai pasok tersebut, berpeluang untuk menciptakan polusi, waste, dan bahanbahan berbahaya bagi lingkungan.

Penerapan SCM dalam beberapa tahun ini mengalami pergerakan karena
lingkungan alam menjadi sebuah isu global dalam industri manufaktur. Isu
1

I Nyoman Pujawan. Supply Chain Management. Edisi Kedua. (Penerbit: Guna Widya. 2005). Hal

5

Universitas Sumatera Utara

tentang konsep industri manufaktur yang berwawasan lingkungan telah memaksa
industri manufaktur melakukan penyesuaian dengan konsep green industries
dalam setiap proses bisnisnya. Dalam perkembangannya dikenal sebagai konsep
Green Supply Chain Management (GSCM).
GSCM merupakan konsep manajemen rantai pasok tradisonal yang
terintegrasi dengan aspek lingkungan yang meliputi rancangan produk, pemilihan
supplier, pengadaan material, aktivitas manufaktur, aktivitas pengemasan,
aktivitas pengiriman produk ke konsumen, serta manajemen penggunan akhir
produk2.
PT Pacific Palmindo Industri telah beroperasi sejak Agustus tahun 1999,

terletak di Jalan Pulau Bawean KIM II Mabar, Sumatera Utara. Perusahaan ini
adalah salah satu dari Hayyel Saeed Anam Group (Yaman Company) dan untuk
perusahaan di Malaysia dan Indonesia (Medan dan Jakarta) berada di bawah
naungan Pacific Interlink. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi
pengolahan CPO menjadi RBD Olein, RBD Stearin dan PFAD.
Isu lingkungan telah menjadi salah satu perhatian masyarakat dunia.
Aktivis-aktivis lingkungan telah melakukan pendidikan publik secara terus
menerus kepada masyarakat. Hal ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya komitmen terhadap produk-produk hijau. Pada awalnya,
obyek perhatian dari isu hijau adalah produk. Jenis bahan yang digunakan, proses
produksi dari produk, kemasan dari produk adalah bagian-bagian yang dianggap
penting dalam menilai apakah sebuah produk ramah lingkungan atau tidak.
2

Sundarakani, B, De Souza, R, Goh, M, Van Over, D, Manikandan, S, Koh, S.C.L (2010). A

sustainable green supply chain for globally integrated networks

Universitas Sumatera Utara


Namun saat ini, seluruh rangkaian kegiatan yang terlibat dalam pembuatan produk
mulai dari hulu sampai dengan hilir adalah bagian yang diperhatikan dalam isu
produk ramah lingkungan.
Setiap perusahaan tidak dapat mengabaikan begitu saja isu lingkungan ini.
Kesadaran yang tinggi dari konsumen mengakibatkan tingkat persaingan di pasar
tidak lagi berorientasi padai mutu, harga dan pengiriman tetapi isu lingkungan.
Konsumen mempertimbangkan untuk membeli produk yang relative lebih mahal
sedikit tetapi ramah lingkungan. Hal ini tentunya perlu mendapatkan perhatian
serius dari perusahaan untuk mengelola rantai pasok. Pembelian bahan baku,
transportasi, produksi, distribusi, dan penyimpanan harus memperhatikan isu
lingkungan. Strategi yang mempertimbangkan isu lingkungan dikenal dengan
istilah rantai pasok green.
Namun dalam menerapkan rantai pasok hijau perusahaan memiliki
keterbatasan sumberdaya dan kapabilitas yang dimiliki. Maka diperlukan adanya
strategi hijau yang terintegrasi dengan bisnis perusahaan sehingga diperoleh
efisiensi dan efektifitas.
Beberapa penelitian mengenai green supply chain telah dilakukan di
sejumlah Negara. Penelitian oleh S. Maryam Masoumik (2015) dalam jurnal
penelitian “Strategi Pendekatan untuk Mengembangkan Green Supply Chains”.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa tekanan eksternal dari regulator,

pelanggan, pemasok, pesaing, kelompok masyarakat dan media semakin memaksa
organisasi untuk memasukan tindakan terkait lingkungan ke dalam proses bisnis
mereka. Di pasar yang kompetitif saat ini, ruang lingkup kegiatan lingkungan

Universitas Sumatera Utara

bukan sekedar batasan bagi perusahaan dan melibatkan seluruh rantai pasokan
dari pemasok bahan baku sampai ke pengguna produk jadi dan lebih jauh
termasuk proses reverse logistic, pemulihan produk dan daur ulang. Dalam hal ini,
manajer supply chain menemukan daftar panjang inisiatif hijau yang dapat
dimasukkan ke dalam proses rantai pasokan. Namun, Masalahnya adalah bahwa
keterbatasan sumber daya tidak memungkinkan inisiatif ini dilakukan secara
efektif. Oleh karena itu, manajer harus membuat pilihan strategis tentang inisiatif
rantai pasokan hijau untuk mendapatkan sebanyak mungkin manfaat kompetitif.
Dalam mengembangkan model konseptual untuk memprioritaskan inisiatif rantai
pasokan hijau, penelitian ini menjalani tiga tahap utama. Pertama, meninjau
literatur untuk menentukan faktor-faktor mempengaruhi keputusan manajer bisnis
untuk melaksanakan inisiatif rantai pasokan hijau. Kedua, menggunakan konsep
analytical network process (ANP) dalam kerangka pemodelan struktur keputusan.
Dan akhirnya, mengusulkan prosedur untuk memperoleh intensitas relatif dari

faktor-faktor keputusan yang diperlukan untuk pemecahan masalah. Dalam studi
ini, diusulkan sebuah model konseptual untuk mengembangkan strategis rantai
pasokan hijau. model konseptual yang diusulkan sebagai prosedur untuk strategis
prioritas inisiatif rantai pasokan hijau secara simultan analisis tentang pentingnya
kinerja. Pentingnya merujuk pada pentingnya inisiatif rantai pasokan hijau
terhadap perusahaan prioritas untuk adopsi strategi hijau. Syarat kinerja berkaitan
dengan tingkat saat ini perusahaan Prestasi perbaikan lingkungan. Dalam rangka
untuk mendapatkan kepentingan strategis hijau inisiatif rantai pasokan,
pertimbangan ini dikhususkan untuk membuat hubungan antara studi empiris dan

Universitas Sumatera Utara

pendekatan kuantitatif model pengambilan keputusan dengan menggunakan
aplikasi gabungan dari ANP dan SEM.
Penelitian juga dilakukan oleh Hendra Saputra (2012) dalam jurnal
penelitian “Perancangan Model Pengukuran Kinerja Green Supply Chain Pulp
Dan Kertas”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan sistem pengukuran kinerja
green supply chain diperlukan untuk mengelola resiko lingkungan, meningkatkan
kompetitif dan memperoleh strategi yang tepat bagi perusahaan. Sistem
pengukuran di PT RAPP hanya fokus pada midstream dan operasi hilir terkait

dengan proses manufaktur dan pemasok. Masalahnya adalah bagaimana
mendesain ulang sistem pengukuran kinerja yang ada untuk pulp dan kertas di PT
RAPP, sehingga operasi hilir terkait dengan distributor dapat diintegrasikan ke
dalam kinerja sistem pengukuran rantai pasokan hijau. Tujuan penelitian
merancang model konseptual dan komputer untuk pengukuran rantai pasokan
hijau pup, dimana informasi seluruh rantai pasokan dapat dikelola dengan baik.
Model konseptual dirancang dengan melibatkan kegiatan seperti identifikasi
stakeholder, analisis stakeholder hijau kebutuhan, identifikasi tujuan hijau, dan
KPI pembobotan. Supply Chain Operations Reference (SCOR) metrik diterapkan
untuk mengidentifikasi indikator kinerja utama (KPI). KPI bobot ditentukan
dengan metode AHP. Aplikasi komputer dirancang dengan menggabungkan basis
data, formulasi matematis, dan user interface. Ini dirancang untuk menerapkan
model konseptual. Hasil penelitian yang terdiri dari dua tingkat dengan lima belas
tujuan dua puluh tujuh KPI. Aplikasi yang diusulkan memiliki kemampuan untuk
mendukung pengambil keputusan dalam menghitung parsial dan jumlah Kinerja

Universitas Sumatera Utara

mengukur setiap periode. Hal ini dirancang khusus dengan ukuran kuantitatif
untuk pendukung keputusan operasional keputusan terkait dengan aspek

lingkungan.
Penelitian juga dilakukan oleh Sarbjit Singh (2014) dalam jurnal
Penelitian “Skenario Praktek Green Supply Chain dan Manajemen logistik
praktek Hijau di India”. Dalam penelitian tersebut dibahas berbagai faktor
lingkungan yang memberikan pengaruh dalam sektor manufaktur sementara
penghijauan rantai pasokan seperti yang diidentifikasi dari tinjauan literatur.
Survei kuesioner yang dirancang dengan empat faktor utama yang mempengaruhi
rantai pasokan yang berkelanjutan lanjut memiliki berbagai Indikator & Subindikator. Survei dilakukan terhadap berbagai sektor manufaktur dalam rangka
mengetahui kinerja keberlanjutan berbagai sektor manufaktur terhadap masa
depan hujau. Hasilnya adalah berbagai temuan penting menganai sejauh mana
penerapan konsep ramah lingkungan diterapkan oleh manufakur.

1.2.

Perumusan Masalah
Merancang strategi penerapan konsep ramah lingkungan ke dalam strategi

rantai pasok perusahaan sehingga dapat diproleh manfaat lingkungan dan sosial
secara efektif.


Universitas Sumatera Utara

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah merancang strategi supply chain bahan

baku yang existing menjadi strategi supply chain bahan baku yang ramah
lingkungan (green supply chain).
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini sebagai
berikut.
1. Mengidentifikasi faktor-faktor dalam menerapkan green supply chain.
2. Menentukan kriteria dominan dalam merancang green supply chain.
3. Menentukan rancangan inisiatif strategi green supply chain.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah


sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama kuliah di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam
menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja
khususnya dalam hal upaya merancang strategi penerapan green supply chain
dengan menggunakan metode ANP.
2. Manfaat bagi perusahaan
Sebagai masukan bagi perusahaan untuk merancang strategi penerapan green
suppy chain pada perusahaan.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Universitas Sumatera Utara

Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan
Departemen Teknik Industri USU.

1.5.

Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian hanya dilakukan di PT. Pacific Palmindo Industri.
2. Penelitian menggunakan data perusahaan pada periode Januari 2016 hingga
Desember 2016.
Asumsi dalam penelitian yang dilakukan sebagai berikut.
1. Perusahaan mau mempertimbangkan untuk melakukan perbaikan terhadap
kinerja supply chain menjadi green supply chain.
2. Proses produks i berjalan normal.

1.6

Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II gambaran umum PT.Pacific Palmindo Industri, ruang lingkup

perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga
kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan.
Bab III Landasan Teori, berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis
pemecahan masalah. Sumber teori atau literatur yang digunakan berupa buku,

Universitas Sumatera Utara

jurnal penelitian dan draft tugas sarjana mahasiswa yang pernah mengangkat
permasalah yang sama.
Bab IV Metodologi Penelitian, berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian serta tahapan-tahapan mulai persiapan hingga penyusunan laporan
tugas akhir.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi data prime rdan
sekunder yang diperoleh dari penelitian serta teknik yang digunakan untuk
mengolah data dalam memecahkan masalah.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis hasil pengolahan
data dan pemecahan masah.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi PT. Pacific
Palmindo Industri.

Universitas Sumatera Utara