Perubahan Bentuk Baishun Dalam Sejarah Jepang

ABSTRAK

PERUBAHAN BENTUK BAISHUN DALAM SEJARAH JEPANG

Pelacuran adalah adaptasi kebudayaan yang salah digunakan oleh manusia
dalam kehidupan mereka. Pelacuran berkembang mengikuti budaya tiap zaman.
Di Jepang pelacuran sangat berkembang. Pelacuran dalam bahasa Jepang modern
adalah Baishun. Baishun terdiri dari dua kanji, yakni bai ( 売 ) dan shun ( 春 ).
Secara harafiah arti baishun adalah menjual pemuda.

Awal pelacuran di Jepang bekedok budaya. Dari zaman Nara sampai
zaman feodal Edo, tidak terdapat hukum yang mengatur

baishun . Peraturan

tentang baishun mulai muncul pada akhir pemerintahan Toyotomi Hideyoshi,
peraturan tersebut membatasi ruang baishunfu , tetapi tidak membatasi jumlahnya.
Toyotomi Hideyoshi membangun sebuah daerah khusus baishun , yakni
Shinamachi yukaku dan Shimabara yukaku . Pada periode berikutnya, Tokugawa
membangun Yoshiwara yukaku . Alasan utama banyaknya jumlah baishunfu pada
masa itu adalah kemiskinan. Banyak kebijakan pemerintah yang memojokkan

kaum petani. Petani dibebani pajak yang tinggi sehingga rela menjual anak
perempuan mereka untuk melunasi pajak dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Pada zaman Meiji, pemerintah mulai melarang kegiatan baishun . Banyak
tempat berlisensi ditutup. Namun, baishun swasta tidak dilarang karena alasan
kemauan diri sendiri. Karena tidak mempunyai pekerjaan, banyak mantan
baishunfu berlisensi beralih ke baishunfu swasta untuk memenuhi kebutuhan

sehari-harinya. Pada zaman Meiji Jepang membuka diri terhadap dunia luar.

Universitas Sumatera Utara

Masyarakat Jepang dibebaskan keluar-masuk Jepang. Hal ini menyebabkan
kesempatan menjual diri keluar negeri. Perempuan Jepang yang menjual diri ke
luar negeri pada masa itu lazim disebut karayuki-san . Penyebab utama karayukisan juga karena kemiskinan. Perempuan Jepang melirik keluar negeri karena pada

waktu itu negara-negara luar negeri lebih makmur dari Jepang. Jepang mulai
dikenal dunia setelah ikut menang dalam perang dunia I. Atas desakan organisasi
penolakan baishun , Jepang memulangkan wanita-wanita yang menjadi kar ayukisan dari luar negeri.


Pada akhir perang dunia II jepang mengalami kekalahan. Hancurnya
beberapa kota besar menyebabkan kelumpuhan total bidang ekonomi Jepang.
Masyarakat menderita kemiskinan yang parah. Akhir perang dunia II Jepang
diduduki Amerika dengan pimpinan jendral MacArthur. Karena takut akan masa
lalu jepang yang membuat perbudakan seks di negara jajahannya, Jepang
menyediakan tempat untuk melayani nafsu tentara Amerika. Kebijakan
pemerintah ini memberikan pilihan bagi perempuan Jepang untuk menjadi
baishunfu . Pada masa ini, selain baishunfu berlisensi ada pula baishunfu jalanan

(pan-pan ). Banyaknya penyakit kelamin yang disebabkan baishunfu Jepang ini
membuat jendral MacArthur melarang baishun. Bersama- sama dengan organisasi
penolakan baishun, MacArthur mempelopori undang-undang anti baishun.
Akhirnya pada tanggal 21 mei 1956 disahhkanlah undang-undang anti baishun
dan mulai berlaku pada 1 April 1957.

Setelah disahkannya undang-undang anti

baishun ,

baishun


tetap

berkembang di Jepang. Banyak kelonggaran dalam undang- undang tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Industri seks berkembang sangat pesat di Jepang memanfaatkan kelonggaran
undang-undang anti baishun tersebut. Alasan utama untuk memasuki baishun
pada masa ini bukan lagi kemiskinan, melainkan konsumerisme yang tinggi
dikalangan perempuan Jepang. Perempuan ingin memiliki barang-barang luar
negeri yang mahal, namun mereka tidak memiliki uang. Mereka kemudian
menjadi baishunfu untuk bisa memiliki barang mahal tersebut. Pada zaman
modern ini banyak perempuan non-Jepang yang bekerja sebagai baishunfu .
Mereka biasanya berasal dari negara-negara berkembang. Mereka biasanya
berangkat dengan sukarela, namun ada juga dari mereka adalah korban penipuan.
Menurut Japan Times 29 april 2007, industri seks Jepang dapat menghasilkan 24
miliar dollar per tahun.

Universitas Sumatera Utara


要旨

日本

時代

売春

人間

生活

間遊い使用さ

文化



発遉


淫売

日本語

漢字



変形

淫売

売春


歴史








日本

売春

売春

整え

文化

適応

現代的




売春

淫売



直訳的

言わ
売春

若者

意味












貧乏


規則
規則

島原

文化


売春

規則


売春婦

場所

制限

階町



日曜生活

政府
需要

豊臣






売春婦

決定

時代

農民

終わ



豊臣

政治

徳川

税金


くさ
農民

一番原因

高い税金

払う



政治時代



負わせ



江戸封



いう特別

いう所


奈良時代





負わ



許可

明治時代

政府






時代

特別
日本

鎖国



外国へ売春
女性



時代

売春
売春







売春婦




ーさ



日本


くさ



日常生活



変わ

多い

明治



日本

出入
外国へ自分







売春婦

日本社会
機会

特別


ーさ

一番原

Universitas Sumatera Utara



貧乏



売春

日本女性

日本


日本

第一次世界大戦
売春拒絶連



女性遉



次世界大戦

経済

終わ



アメ



決定

日本

終わ

機会

批准さ



多い



売春





時代

五月

外国品

買え









外国女性
女性

売春府

値段

発遉



詐欺行

多く

売春拒絶連

日本



発遉
水商売

高い外国品





日本女性





反売



急速

消費生活

売春婦

多い

性病





日本


特別

十一日一九五六年

適用

売春



日本
政府

MacArthur



日本女性



準備

日本

結局

貧乏







原因





売春

次世界大戦







反売春法律

一番





破壊さ



大将

五月一日一九五七年

法律





法律

反売春



世界
ーさ

貧乏

特別

いう売春婦

批准さ

法律

社会

売春婦

反売春
法律



数大都市

MacArthur

結局 MacArthur 大将



外国へ

外国



満足

パンーパン




日本

日本



欲情

女性

発遉







アメ

軍人

日本



全く止

日本

春婦以外

外国

現代

売春



自分

Japan times

四月





Universitas Sumatera Utara

十九日

千七年

日本

水商売

一年間

十四十億米ド



Universitas Sumatera Utara