Makna Hidup Pada Wanita Aceh Bergelar Syarifah Yang Melajang

4

Makna hidup pada wanita Aceh bergelar syarifah yang melajang
Sri Rizki Amanda dan Rahma Yurliani

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna hidup wanita Aceh
bergelar Syarifah yang melajang. Syarifah memiliki peradaban yang berbeda
dengan orang-orang pada umumnya, dimana seorang Syarifah diharuskan untuk
menikah dengan laki-laki yang bergelar Sayyid. Penelitian ini dilakukan pada dua
orang subjek bergelar Syarifah yang belum menikah karena adanya nilai budaya
yang tidak membolehkan mereka menikah dengan orang tidak sekufu’ (setara).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan
data menggunakan metode wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan
data yang utama. Teori yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teori
makna hidup dari Bastaman. Makna hidup dianggap sebagai hal yang dianggap
penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga
layak dijadikan tujuan dalam kehidupan. Terdapat 5 tahapan pencarian makna
hidup, yaitu tahap derita, penerimaan diri, penemuan makna, realisasi makna dan
tahap kehidupan bermakna. Selain itu, ada 3 sumber nilai yang mendukung tahap
pencarian makna hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek

menemukan makna hidupnya dalam menghadapi aturan sebagai seorang Syarifah.
Subjek 1 menemukan makna hidup melalui nilai keimanan dan agama yang
dianutnya. Subjek 1 menganggap aturannya sebagai seorang Syarifah adalah
bentuk kecintaannya kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Subjek 2
menemukan makna hidup dari hikmah yang ia dapatkan saat kedua orang tuanya
jatuh sakit. Ia merasa bersyukur ia hidup melajang dan bisa merawat kedua orang
tuanya dengan baik. Dampak dari penemuan makna hidup bagi kedua subjek
adalah penerimaan diri yang positif dan adanya harapan untuk terus lebih baik di
kemudian hari.

Kata kunci: makna hidup, syarifah

Universitas Sumatera Utara

5

The Meaning of Life among single Aceh woman whose title ‘Syarifah’
Sri Rizki Amanda and Rahma Yurliani

ABSTRACT

The aim of this research was to know the meaning of life among single
Aceh woman whose title ‘Syarifah’. Syarifah has different culture from another
people in majority, which is a Syarifah has to marry a ‘Sayyid’ man. Subjects of
this research were two women of Syarifah that hasn’t married yet because of the
cultural value which isn’t allowed them to marry with with someone not of the
same level. This research used a qualitative approach with depth interview
methods as primary data-collecting technique. The research used meaning of life
theory from Bastaman. The meaning of life is an important thing that gives a
special value to a person. So that is worth to be purposed in life. There are five
stages to search meaning of life according to Bastaman, those are pain, selfacceptance, finding the meaning, fulfilling meaning and purpose of life, and the
meaningful life. Besides that, there are three values to support the stage of finding
the meaning of life. The result of the research showed that two subjects found
their meaning of life when they had facing cultural value as Syarifah. The first
subject found the meaning of life through her belief and religion. She thought the
cultural value as a Syarifah was a form of love to Allah SWT and Prophet
Muhammad. The second subject found the meaning of life when her parents were
sick. Both of subjects have the meaning of life’s effect, those are positive selfacceptance and hopes to be better in the future.

Keywords: meaning of life, syarifah


Universitas Sumatera Utara