Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rsup H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi dituntut adanya perubahan berbagai aspek, termasuk
perubahan dalam dunia kesehatan. Adanya ketimpangan kualitas di negara maju
dan negara berkembang memicu evaluasi kualitas pelayanan kesehatan di negara
berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dituntut harus siap
dengan perubahan-perubahan menuju perbaikan kualitas kesehatan (Sudarmono,
dkk., 2011).
Salah satu unsur dari pelayanan kesehatan adalah pemberian obat sebagai
konsekuensi terutama dalam proses penyembuhan penyakit atau kuratif (Isnaini,
2007). Obat adalah bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologis atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi termasuk produk biologi (Isnaini, 2007).
Penggunaan obat berpengaruh terhadap kualitas pengobatan, pelayanan
kesehatan, dan biaya pengobatan. Evaluasi penggunaan obat sangat penting, dan
evaluasi kriteria penggunaan obat menjelaskan tentang penggunaan obat dengan
benar dengan mengamati berbagai macam komponen (Menkes RI., 2005).
Penggunaan obat secara rasional merupakan kunci dalam pembangunan
pelayanan kesehatan. Pelaksanaan pengobatan yang belum rasional selama ini

telah memberikan dampak negatif berupa pemborosan dana masyarakat, efek

1

samping yang berupa resistensi, interaksi obat yang berbahaya yang dapat
menurunkan mutu pengobatan dan mutu pelayanan kesehatan (Yuliastuti, 2013).
Ketidak-rasionalan penggunaan obat yang sering terjadi antara lain
polifarmasi, penggunaan antimikroba yang tidak tepat (misalnya dalam dosis yang
tidak rasional atau untuk penyakit yang tidak memerlukan antimikroba),
penggunaan injeksi secara berlebihan, penulisan resep yang tidak sesuai dengan
pedoman klinis, dan pengobatan sendiri secara tidak tepat (Depkes RI., 2005).
Sejak tahun 1985 melalui konferensi yang diadakan di Nairobi, WHO
telah berupaya meningkatkan praktek penggunaan obat rasional. Berdasarkan
komitmen itu WHO melalui International Network For The Rational Use of
Drugs (INRUD) telah mengembangkan indikator tambahan yang kemudian pada
tahun 1993, ditetapkan sebagai metode dasar untuk penggunaan obat pada unit
rawat jalan di fasilitas kesehatan karena berkaitan dengan rasionalitas penggunaan
obat di fasilitas kesehatan tersebut (Sudarmono, dkk., 2011).
Indikator utama penggunaan obat WHO 1993 digunakan untuk mengukur
tiga area umum yang berkaitan erat dengan tingkat rasionalitas penggunaan obat

di suatu fasilitas kesehatan, yaitu praktek peresepan oleh pemberi pelayanan
(providers) atau secara khusus dokter (prescribers), pelayanan pasien yang baik
konsultasi klinis maupun dispensing kefarmasian, ketersediaan fasilitas kesehatan
yang mendukung penggunaan obat secara rasional, sehingga dapat dikatakan
indikator utama penggunaan obat WHO 1993 terdiri dari indikator peresepan,
indikator pelayanan pasien dan indikator fasilitas kesehatan (Sudarmono, dkk.,
2011).

2

Jenis penyakit juga akan mempengaruhi peresepan yang rasional. Menurut
Timmerman (2009) penulisan resep yang rasional, salah satunya adalah tidak
memberikan obat dengan cara “shotgun prescription” yaitu memberikan banyak
jenis obat (6-10 jenis) dalam satu resep berdasarkan keluhan-keluhan dari pasien,
karena dapat meningkatkan interaksi obat. Hal ini disebabkan jumlah item obat
berhubungan langsung dengan interaksi obat. Bila obat yang diberikan banyak,
maka kemungkinan untuk terjadinya interaksi obat juga meningkat (Rahmi,dkk.,
2010).
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian mengenai profil pengunaan obat pada pasien rawat jalan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) RSUP H. Adam Malik periode OktoberDesember 2014 untuk mengetahui gambaran penggunaan obat pada pasien rawat
jalan di RSUP H. Adam Malik.

1.2 Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang profil penggunaan obat pada pasien rawat
jalan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di RSUP H. Adam Malik, meliputi
periode, jenis kelamin, usia, diagnosa, rerata jumlah item obat, terapi antibiotika,
jenis obat, bentuk sediaan, formularium, golongan obat dan interaksi obat sebagai
parameter dengan profil penggunaan obat ada pasien rawat jalan JKN sebagai
variabel pengamatan.
Adapun gambaran tentang kerangka penelitian selengkapnya ditunjukan
pada Gambar 1.1.

3

Parameter

Variabel pengamatan


Periode

Profil penggunaan obat pada pasien
rawat jalan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)

Jeniskelamin
Usia
Diagnosa
Rerata jumlah item obat
Terapi antibiotika
Jenis obat
Bentuk sediaan
Formularium
Golongan obat
Interaksi obat
Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir Penelitian.

1.3 Rumusan Masalah
Sesuai dengan pemasalahan di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah bagaimana profil penggunaan obat pada pasien rawat jalan di
RSUP H. Adam Malik berdasarkan periode, jenis kelamin, usia, rerata jumlah
item obat, terapi antibiotika, jenis obat, bentuk sediaan, formularium, golongan
obat dan interaksi obat?
1.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini
adalah: profil penggunaan obat pasien rawat jalan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) di RSUP H. Adam Malik berdasarkan periode, jenis kelamin, usia, rerata
jumlah item obat, terapi antibiotika, jenis obat, dan bentuk sediaan, formularium,
golongan obat dan interaksi obat adalah tidak sama.

4

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan hipotesis penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui profil penggunaan obat pada pasien rawat jalan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) di RSUP H. Adam Malik berdasarkan periode, jenis
kelamin, usia, diagnosa penyakit, rerata jumlah item obat, terapi antibiotika, jenis
obat, bentuk sediaan, formularium, golongan obat dan interaksi obat.


1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan guna memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Sebagai gambaran mengenai penggunaan obat pada pasien rawat jalan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di RSUP H. Adam Malik.
b. Untuk menambah pengetahuan bagi peneliti tentang penggunaan obat pada
pasien rawat jalanJaminan Kesehatan Nasional (JKN).
c. Sebagai masukan dan evaluasi bagi RSUP H. Adam Malik pada peresepan
selanjutnya guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada pasien.
d. Sebagai bahan kajian bagi pemberi jasa kesehatan terutama dokter agar
memberikan obat yang tepat dan rasional sehingga dapat mendukung
keberhasilan pengobatan pada pasien.
e. Sebagai informasi kepada pihak terkait agar penggunaan obat yang dapat
menyebabkan interaksi obat yang merugikan secara berlebihan pada
pasien rawat jalan dapat dicegah.

5