Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Penyuluh Pertanian, Kelompok Tani, dan Usahatani padi sawah
2.1.1 Penyuluh Pertanian
Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi
informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya memberikan pendapat
sehingga dapat membuat keputusan yang benar. Kegiatan tersebut dilakukan oleh
seseorang yang disebut penyuluh pertanian (Van Den Ban dan Hawkins, 1999).
Hal ini sesuai dengan pernyataan Kartasapoetra (1994) yang menyatakan
penyuluh pertanian merupakan agen bagi perubahan prilaku petani, yaitu
mendorong petani mengubah prilakunya menjadi petani dengankemampuan yang
lebih baik dan mampu mengambil keputusan sendiri, yang selanjutnya akan
memperoleh kehidupan yang lebih baik. Melalui peran penyuluh,petani
diharapkan menyadari akan kebutuhannya, melakukan peningkatan kemampuan
diri, dan dapat berperan di masyarakat dengan lebih baik.
Penyuluhan pertanian merupakan sarana kebijaksanaanyang dapatdigunakan
pemerintah untuk mendorong pembangunan pertanian. Di lain pihak,petani
mempunyai kebebasan untuk menerima atau menolak saran yang di berikan agen
penyuluhan pertanian. Dengan demikian penyuluhan hanya dapat mencapai
sasarannya jika perubahan yang diinginkan sesuai dengan kepentingan petani.
Van Den Ban dan Hawkins (1999) menyatakan bahwa konsep dasar penyuluhan

pertanian adalah suatu bentuk sosial yang disadari. Komunikasi yang disengaja
melalui informasi adalah membantu petani membentuk pendapat yang sehat dan
membuat keputusan yang benar serta mengubah prilaku petani menjadi lebih baik.

8
Universitas Sumatera Utara

9

2.1.2Kelompok Tani
Kelompok tani merupakan kelompok belajar yang bertujuan untuk saling belajar
informasi, pengalaman tentang berbagai kemajuan dibidang pertanian. Dalam
kelompok tersebut biasanya terjadi dialog, diskusi tentang pengalamanpengalaman atau kemampuan teknologi yang ada sekarang (Sismanto, 1984).
Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha
untuk meningkatkan produktivitas usaha tani melalui pengelolaan usaha tani
secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan sebagai media belajar
organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para petani
dapat bersama - sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa
pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil.
Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota

mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab
segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh
kelompok secara bersamaan. Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu
dibina dan diberdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara optimal.
Pentingnya

pembinaan

petani

dengan

pendekatan

kelompok

tani

juga


dikemukakan oleh Mosher (1968).
Kelompok Tani menurut Anonim dalam Mardikanto (1993) diartikan sebagai
kumpulan orang-orang tani atau yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita)
maupun petani taruna (pemuda/pemudi) yang terikat secara formal dalam suatu
wilayah keluarga atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di
lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani.

Universitas Sumatera Utara

10

2.1.3 Usahatani Padi Sawah
Sebagai negara agraris, Indonsia harus dapat memajukan sektor pertanian untuk
kesejahteraan rakyatnya. Oleh karena itu, pertanian menjadi sangat penting disaat
terjadi kekurangan pangan di beberapa daerah di Indonesia. Pertanian yang
dominan adalah penghasil pangan, haruslah dikelola dengan sebaik baiknya, maka
peran penyuluh pertanian sangat perlu untuk memajukan pertanian di Indonesia
(Ilham 2010).
Pembangunan pertanian yang berkelanjutan merupakan keniscayaan dalam
pemenuhan kebutuhan pangan, memperluas lapangan kerja dan lapangan

berusahaserta mengentaskan kemiskinan. Sejarah telah membuktikan hasil
gemilang atas program dan motivasi yang tinggi para Penyuluh Pertanian
Lapangan(PPL)

dalam

mendukung

keberhasilan

pembangunan

pertanian

khususnya keberhasilan dalam pencapaian swasembada beras sehingga dapat
merubah citra semula sebagai negara pengimpor berasmenjadi negara pengekspor
beras terbesar di dunia. Namun keberhasilan pencapaian swasembada beras
tersebut tidak dapat dipertahankan seiring dengan penurunan kinerja dari para
penyuluh pertanian (Departemen Pertanian, 2009).
Agar usahatani padi sawah dapat dilaksanakan dengan baik dan untuk

meningkatkan produksi padi sawah maka diperlukan beberapa faktor produksi,
seperti: ketersediaan bibit, pupuk, pertisida, alat-alat pertanian, mesin mesin
pertanian, saluran irigasi, tenaga kerja dan lain-lain(Departemen Pertanian 2010).

Universitas Sumatera Utara

11

2.2Landasan Teori
2.2.1 Peranan Penyuluh Pertanian
Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status) seseorang yang
melaksanakan hak dan kewajibannnya sesuai dengan kedudukan menunjukkan dia
menjalankan perannya. Hak dan kewajiban harus saling berkaitan yang dijalankan
seseorang sesuai dengan ketentuan peranan yang seharusnya dilakukan dan sesuai
dengan harapan peranan yang dilakukan (Departemen Pertanian, 2009).
Menurut Fashihullisan (2009) peranan penyuluhan dalam pemberdayaan
masyarakat, yaitu: menyadarkan masyarakat atas peluang yang ada untuk
merencanakan hingga menikmati hasil pembangunan, memberikan kemampuan
masyarakat untuk menentukan program pembangunan, memberi kemampuan
masyarakat dalam mengontrol masa depannya sendiri, dan memberi kemampuan

dalam menguasai lingkungan sosialnya. Peran seorang pekerja pengembangan
masyarakat dapat dikategorikan ke dalam empat peran, yaitu :
1.

Peran fasilitator (FacilitativeRoles),

2.

Peran pendidik (Educational Roles),

3.

Peran utusan atau wakil (Representasional Roles), dan

4.

Peran teknikal (Technical Roles)

Mosher (1997) menguraikan tentang peran penyuluh pertanian, yaitu: sebagai
guru, penganalisa, penasehat, sebagai organisator, sebagai pengembang kebutuhan

perubahan, penggerak perubahan, dan pemantap hubungan masyarakat petani.
Kartasapoetra (1994) juga menjelaskan tentang peran penyuluh yang sangat
penting bagi terwujudnya pembangunan pertanian modern yaitu pembangunan
pertanian berbasis rakyat. Peran penyuluh tersebut adalah:

Universitas Sumatera Utara

12

1. Sebagai peneliti; mencari masukan terkait dengan ilmu dan teknologi,
penyuluh menyampaikan, mendorong, mengarahkan dan membimbing petani
mengubah kegiatan usahataninya dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi.
2. Sebagai pendidik; meningkatkan pengetahuan untuk memberikan informasi
kepada petani agar dapat mengelola usahataninya secara lebih efektif, efisien,
dan ekonomis.
3. Sebagai penyuluh; menimbulkan sikap keterbukaan bukan paksaan, penyuluh
berperan serta dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup para petani
beserta keluarganya.
Dapat dilihat bahwa peran penyuluh sangat berat, mengharuskannya memiliki
kemampuan tinggi, Oleh karena itu, kualitas dari penyuluh harus terus

ditingkatkan sehingga mampu berperan dalam memberikan penyuluhan dan
mewujudkan pembangunan pertanian.
2.2.2 Kelompok Tani
Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di pedesaan yang
ditumbuhkembangkan “dari, oleh dan untuk petani”, memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. Ciri kelompok tani
a) Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota
b) Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha tani
c) Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha,
jenis usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi

Universitas Sumatera Utara

13

d) Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan
kesepakatan bersama
2. Unsur Pengikat Kelompok Tani
a) Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya

b) Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama
diantara para anggotanya
c) Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan
kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya
(Dinas Pertanian Kota Medan, 2008).
Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang atau petani yang terdiri
atas petani dewasa (pria/wanita) maupun petani taruna (pemuda/pemudi) yang
terikat secara non formal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan
kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang
kontak tani (Mardikanto, 1993).
Beberapa keuntungan dalam pembentukan kelompok tani adalah sebagai berikut :
1. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya
kepemimpinan kelompok
2. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama
antara petani
3. Semakin cepat proses perembesan (difusi) penerapan inovasi baru
4. Semakin meningkatnya orientasi pasar baik yang berkaitan erat dengan
input maupun outpun yang dihasilkan

Universitas Sumatera Utara


14

5. Semakin dapat membantu efisiensi pembagian air irigasi serta pengawasan
oleh petani itu sendiri
Motivasi utama keikutsertaan anggota dalam kelompok tani terutama
didorong oleh hasrat meningkatkan kemampuan berusaha tani dan pemenuhan
kebutuhan primer (terutama yang berupa sarana produksi) (Mardikanto, 1993).
3. Peranan kelompok tani
Peranan menunjuk pada konotasi ilmu sosial, yang mengartikan peran sebagai
suatu fungsi kelompok tani dalam struktur sosial. Peranan merupakan aspek
dinamis dari suatu status (kedudukan). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak
dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah
menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari
kelompok tani dalam suatu kedudukan atau status. Peranan dalam pengertian
sosiologi adalah perilaku atau tugas yang diharapkan dilaksanakan kelompok tani
berdasarkan kedudukan atau status yang dimilikinya.
Dengan lain perkataan, peranan ialah pengejawantahan jabatan atau kedudukan
seseorang dalam hubungannya dengan sesama manusia dalam suatu masyarakat
atau organisasi (Dinas Pertanian Kota Medan, 2008).

2.2.3 Usahatani Padi Sawah
Padi sebagai komoditas pangan utama mempunyai nilai strategis yang sangat
tinggi, sehingga diperlukan adanya penanganan yang serius dalam upaya
peningkatan produktivitasnya. Besarnya peranan pemerintah dalam pengelolaan
komoditas pangan khususnya padi dapat dilihat mulai dari kegiatan pra produksi
seperti penyediaan

bibit unggul , pupuk, obat obatan, sarana irigasi, kredit

produksi dan penguatan modal kelembagaan petani. Usaha peningkatan produksi

Universitas Sumatera Utara

15

dan pendapatan usahatani padi tidak akan berhasil tanpa penggunaan teknologi
baru baik dibidang teknis budidaya, benih, obat-obatan dan pemupukan (Ilham,
2010).
Untuk

meningkatkan

memberdayakan

petani.

produktivitas

usahatani

padi

Departemen

Pertanian

(2000)

sawah
melalui

sekaligus
program

peningkatan ketahanan pangan telah memberikan fasilitas penguatan modal,
pelatihan dan pembinaan agar petani mau dan mampu bekerjasama dan mampu
menerapkan teknologi sesuai rekomendasi dengan manajemen usahatani yang
profesional.
2.3 Penelitian Terdahulu
Tabel 3. Penelitian Terdahulu
V
No

Nama
Peneliti
1. M. Najib
(2001)

Judul
Rumusan
Variabel
Penelitian masalah
Pengamatan
Peranan
1. Bagaimana 1. Aspek
penyuluh
peran
Sosial
pertanian
penyuluh
2. Aspek
dalampenge
pertanian
Ekonomi
mbangan
dalam
kelompok
pengemban
tani di desa
gan
Bukit Raya
kelompok
Kecamatan
tani di Desa
Tenggarong
Bukit Raya
Seberang
Kecamatan
Kabupaten
Tenggarong
Kutai
Seberang
Kartanegar
Kabupaten
a
Kutai
Kartanegar
a?
2. Adakah
kendala
penyuluh
pertanian di
lapangan
dalam

Metode
Analisis
- Analisis
Deskriptif
- Uji chi
square

M
Kesimpulan
2. Kegiatan
penyuluhan
di Desa Bukit
Raya sudah
berjalan
optimal.
Peranan
Penyuluh
Pertanian
dalam
pengembanga
n kelompok
tani dari hasil
perhitungan
χ² hitung
adalah
sebesar 11,26
sedangkan χ²
tabel ( α =
0,05 ) = 9,49
(kategori
peran
penyuluh)
dan χ² hitung

Universitas Sumatera Utara

16

upaya
pengemban
gan
kelompok
tani ?

.

Riduansyah Peranan
Surbakti
Penyuluh
(2009)
Pertanian
Terhadap
Pengemban
gan
Kelompok
Tani di
Kecamatan
Sunggal

1. Bagaimana 1. Aspek
perkembanga Sosial
n kelompok
tani di daerah
penelitian
selama
empat tahun
terakhir?
2. Program
dan kegiatan
apakah yang
dilakukan
penyuluh
terhadap
kelompok
tani?
3. Bagaimana
sikap
kelompok
tani terhadap

= 20,71 dan
χ² tabel ( α =
0,05 ) = 9,49
(kategori
pengembanga
n kelompok
tani) maka
Ho ditolak
Ha diterima,
hal ini
menunjukkan
bahwa
penyuluh
pertanian
memiliki
peranan
dalam
pengembanga
n kelompok
tani di Desa
Bukit Raya
Kecamatan
Tenggarong
Seberang
Kabupaten
Kutai
Kartanegara.
1.Analisis
Deskriptif
2. Analisis
Deskriptif
3.Skala Likert
4. Metode
Skoring

Peran
Penyuluh
Pertanian
didaerah
penelitian
tergolong
tinggi dengan
jumlah 309
dengan skor
rata-rata 51,5
(5,15%) yang
terdiri dari 20
pertanyaan

Universitas Sumatera Utara

17

Program
yang
disampaikan
Penyuluh
pertanian?
4. Bagaimana
Peranan
Penyuluh
Pertanian
didalam
pengembanga
n kelompok
tani?
Aginia
Peranan
1. Bagaimana 1. Aspek
Revikasari Penyuluh
pelaksanaan
Sosial
(2006)
Pertanian
peran
Dalam
penyuluh
Pengemba pertanian
nganGabu dalam
ngan
pengembanga
Kelompok n
Tani(Gapo Gabungan
ktan) Di
Kelompok
Desa
Tani
Tempuran
(Gapoktan) di
Kecamatan Desa
Paron
Tempuran,
Kabupaten Kecamatan
Ngawi
Paron,
Kabupaten
Ngawi ?
2. Apa
sajakah
hambatanhambatan
dalam upaya
pengembanga
n
Gabungan
Kelompok
Tani
(Gapoktan) di
Desa
Tempuran,
Kecamatan
Paron,
Kabupaten
Ngawi?

1.Analisis
Deskriptif
2. Analisis
Deskriptif
3. FGD (forum
disscusions
group)

1. Peranan
Penyuluh
Pertanian
Dalam
pengembanga
n Gapoktan.
Penyuluh
pertanian
lapang dari
BP3K
Kecamatan
Paron yang
bertugas
diwilayah
Desa
Tempuran,
dalam usaha
pengembanga
n Gapoktan
Tani Maju
sudah
menjalankan
tugasnya
sebagaimana
yang
tercantum
dalam
pedoman
penumbuhan
dan
pengembanga
n kelompok
tani dan
Gapoktan
tahun 2007.

Universitas Sumatera Utara

18

Wisnu
Raharja
2007)

3. Adakah
faktor
pelancar atau
faktor
pendukung
dalam
pengembanga
nGabungan
Kelompok
Tani
(Gapoktan) di
Desa
Tempuran,
Kecamatan
Paron,
Kabupaten
Ngawi?
Peran
1. Bagaimana 1.Aspek
Penyuluh
peran
Sosial
Pertanian
penyuluh
Dalam
pertanian
Meningkat dalam
kan
meningkatka
Kinerja
n kinerja
Usaha
usaha tani di
Tani
Kabupaten
(Studi
Kudus ?
Kasus
2. Bagaimana
Tanaman
persepsi
Unggulan kelompok
Padi Di
tani terhadap
Kabupaten kinerja
Kudus
penyuluh
pertanian di
Kabupaten
Kudus ?

1. Analisis
Kuantitatif
2. Analisis
Kualitatif

1. Peran
petugas
penyuluh
lapangan
dalam upaya
meningkatka
n usaha tani
diKabupaten
Kudus secara
umum sudah
dilaksanakan
dengan baik,
artinyabahwa
prosedur
pelaksanaan
penyuluhan
dari mulai
dari
penyusunan
rencana dan
jadwal kerja,
persiapan
administrasi
kunjungan
lapangan,
persiapan
bahan alat
penyuluhan,
pelaksanan
programprogram

Universitas Sumatera Utara

19

Syafriwan
2004)

Peranan
penyuluha
n dan
strategi
peningkata
n peranan
penyuluh
perkebuna
n dalam
pengemba
ngan
kelompok
tani
pemasaran
karet di
kabupaten
kuantan
singingi

1. Bagaimana 1.Aspeksosial 1. Skala Likert
Peran
2. Aspek
2. Analisis
Penyuluh
Ekonomi
SWOT dan
Perkebunan
AHP
dalam
Pengembang
ankelompok
Tani
Pemasaran
Karet di
Kabupaten
Kuantan
Singingi
2. bagaimana
Stategi yang
digunakan
olehpenyuluh
perkebunan
dalam upaya
pengembanga
nkelompok
tanipemasara
n karet di
Kabupaten
Kuantan
Singingi.

penyuluhan
dan
mekanisme
pelaksanaan
penyuluhan
pertanian
sudah
disusun
secara
sistematis.
1. Penyuluh
perkebunan
di Kabupaten
KuantanSingi
ngi berperan
dalam
pengembanga
nkelompok
tani
pemasaran
karet, hal
tersebutmeni
ngkatkan
kinerjadalam
kelompok
tani yang
diikutinya.

Universitas Sumatera Utara

20

2.4Kerangka Pemikiran
Penyuluh pertanian adalah agen perubahan sikap, tindakan, serta pengetahuan
petani ke arah yang lebih baik dan memiliki peran dalam peningkatan usahatani.
Dalam melaksanakan penyuluhan terhadap acuan yang menjadi pedoman dalam
penyuluhan yang disusun secara sistematis dan memiliki tujuan jangka pendek
maupun jangka panjang yang akan dicapai disetiap pelaksanaan tugasnya. Acuan
yang dijadikan pedoman inilah yang selanjutnya disebut dengan program
penyuluhan pertanian. Program penyuluhan pertanian dibuat dan disusun
berdasarkan kepentingan petani, karena petani dapat memiliki gambaran
mengenai program yang mereka inginkan dan dikondisikan sesuai dengan
usahatani mereka. Petani harus memiliki dorongan dari dalam diri mereka untuk
terus bersama-sama bekerja agar produksi padi petani meningkat. Dalam hal ini
yang dibutuhkan petani agar timbul dorongan dalam dirinya adalah motivasi.
Program penyuluhan pertanian dibuat dengan peran aktif penyuluh pertanian
lapangan, dengan tujuan disampaikan kepada petani, dengan itu pendapatan petani
akan meningkat.

Universitas Sumatera Utara

21

Penyuluh Pertanian

Program Penyuluhan Pertanian

Kelompok Tani

-Waktu Penanaman
-Sistem Tanam
-Jenis Bibit
-Sistem Penggunaan Bibit

Pelaksanaan Program Penyuluhan Pertanian

Motivasi

Usahatani Padi Sawah

Keterangan :

Menyatakan Hubungan

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Universitas Sumatera Utara

22

2.5 Hipotesis Penelitian
1.

Penyuluh Pertanian berperan positifterhadap kelompok tanidalam pengembangan
usahatani padi sawah.

2.

Penyuluh Pertanianmemotivasi petani dalam mengikuti program penyuluhan
pertanian.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

1 8 76

Peranan Kelomok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah.Studi Kasus: Desa Pasar Rawa,Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

0 8 93

Peranan Kelomok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah.Studi Kasus: Desa Pasar Rawa,Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

0 0 14

Peranan Kelomok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah.Studi Kasus: Desa Pasar Rawa,Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

0 0 1

Peranan Kelomok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah.Studi Kasus: Desa Pasar Rawa,Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

0 0 7

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

0 0 13

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

0 0 2

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

0 0 7

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

0 0 1

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

0 0 6