Peranan Kelomok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah.Studi Kasus: Desa Pasar Rawa,Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

(1)

(2)

Lampiran 1. Karakteristik Petani Sampel

Nomor Sampel

Karakteristik Petani Sampel Luas Lahan (Ha) Umur (Tahun) Lama Bertani (Tahun) Pendidikan Terakhir

1 0,7 42 20 SMA

2 1 42 25 SD

3 1 43 20 SMA

4 0,5 60 40 SMP

5 1 43 23 SMP

6 0,5 42 20 SMA

7 1 36 8 S1

8 0,5 50 30 SD

9 1 43 20 SMA

10 0,5 35 15 SMP

11 1 38 22 SMA

12 0,5 48 27 SMA

13 0,5 45 20 SMP

14 0,6 53 30 SD

15 0,5 57 37 SD

16 1 36 25 SMP

17 1,5 55 30 SD

18 1 35 20 SMP

19 1 30 10 SMP

20 0,5 43 20 SMA

21 0,5 46 25 SD

22 1 50 30 SMP

23 1 35 9 S1

24 1 40 15 SMA

25 1 48 11 S1

26 1 45 20 SMA

27 0,5 50 30 SMP

28 0,5 47 20 SMA

29 1 41 13 S1

30 1,5 39 7 SMP

31 0,7 45 15 SD

32 0,5 50 24 SD

Jumlah 15 1412 658


(3)

Lampiran 2. Luas Panen, Produksi, dan Rata-Rata Produksi padi di Kecamatan Gebang Tahun 2010.

No Desa/ Kelurahan

Luas Panen (Ha)

Produksi (Ton)

Rata-rata produksi (Kw/ Ha)

1 Paya Bakung 293 1729 5,9

2 Air Hitam 665 3924 5,9

3 Padang langkat 205 1210 5,9

4 Paluh Manis 1226 7233 5,9

5 Pekan Gebang 780 4602 5,9

6 Dogang 0 - 0,0

7 Sangga lima 0 - 0,0

8 Pasar Rawa 1595 9411 5,9

9 Kwala Gebang 0 - 0,0

10 Bukit Mengkirai 437 2578 5,9

11 Pasiran 885 2832 3,2

Jumlah: 6086 33519 5,7


(4)

Lampiran 3. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi padi di Kecamatan Gebang Tahun 2011.

No Desa/ Kelurahan

Luas Panen (Ha)

Produksi (Ton)

Rata-rata produksi (Kw/ Ha)

1 Paya Bakung 293 1729 5,9

2 Air Hitam 665 3924 5,9

3 Padang langkat 205 1210 5,9

4 Paluh Manis 1226 7233 5,9

5 Pekan Gebang 780 4602 5,9

6 Dogang 0 0 0

7 Sangga lima 0 0 0

8 Pasar Rawa 1595 9411 5,9

9 Kwala Gebang 0 0 0

10 Bukit Mengkirai 437 2578 5,9

11 Pasiran 885 2832 3,20

Jumlah: 6086 33519 5,51


(5)

Lampiran 4. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi padi di Kecamatan Gebang tahun 2012.

No Desa/ Kelurahan

Luas Panen (Ha)

Produksi (Ton)

Rata-rata produksi (Kw/ Ha)

1 Paya Bakung 310 1882 6,07

2 Air Hitam 280 1700 6,07

3 Padang langkat 180 1093 6,07

4 Paluh Manis 1332 8090 6,07

5 Pekan Gebang 676 4106 6,07

6 Dogang 0 0 0

7 Sangga lima 0 0 0

8 Pasar Rawa 1329 8074 6,08

9 Kwala Gebang 0 0 0

10 Bukit Mengkirai 390 2368 6,07

11 Pasiran 706 4288 6,07

Jumlah: 5203 31601 6,07

Sumber: BPS Sumatera Utara Tahun 2013


(6)

Lampiran 5. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi padi di Kecamatan Gebang Tahun 2013.

No Desa/ Kelurahan

Luas Panen (Ha)

Produksi (Ton)

Rata-rata produksi (Kw/ Ha)

1 Paya Bakung 188 1093 5,81

2 Air Hitam 280 1678 6,00

3 Padang langkat 180 1047 5,81

4 Paluh Manis 1332 7747 5,81

5 Pekan Gebang 800 4653 5,81

6 Dogang 0 0 0

7 Sangga lima 0 0 0

8 Pasar Rawa 1712 9957 5,81

9 Kwala Gebang 0 0 0

10 Bukit Mengkirai 372 2163 5,81

11 Pasiran 669 3890 5,81

Jumlah: 5533 32228 5,93


(7)

Lampiran 6. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi padi di Kecamatan Gebang Tahun 2014.

No Desa/ Kelurahan

Luas Panen (Ha)

Produksi (Ton)

Rata-rata produksi (Kw/ Ha)

1 Paya Bakung 188 1765 5,81

2 Air Hitam 280 367 3,38

3 Padang langkat 180 135 2,18

4 Paluh Manis 1332 7743 5,81

5 Pekan Gebang 800 4327 5,81

6 Dogang 0 0 0

7 Sangga lima 0 0 0

8 Pasar Rawa 1712 10150 6,00

9 Kwala Gebang 0 0 0

10 Bukit Mengkirai 372 2145 5,81

11 Pasiran 669 3294 5,81

Jumlah: 5433 32228 5,93


(8)

Lampiran 7.Total Skor Penilaian Motivasi Petani Mengikuti Kegiatan Kelompok Tani dalam Mendukung Petani untukMenjalankan Kegiatan

Sampel Indikator Total

Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 3 3 2 2 2 2 3 3 3 23

2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 24

3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 25

4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 25

5 3 3 2 3 2 3 3 3 3 25

6 3 3 3 3 2 3 3 3 3 26

7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26

8 2 3 3 3 3 3 2 3 3 25

9 2 3 3 3 3 3 2 3 3 25

10 2 3 3 3 3 2 2 3 3 24

11 3 3 3 3 1 3 2 3 3 24

12 3 3 3 3 1 3 3 3 3 25

13 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

15 3 2 3 2 3 3 2 3 3 24

16 3 3 2 3 3 2 3 3 3 25

17 3 3 3 3 3 1 2 3 3 24

18 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26

19 3 3 3 3 2 1 2 3 3 23

20 2 3 3 3 3 1 3 3 3 24

21 3 3 3 3 3 3 2 3 3 26

22 3 3 3 2 3 3 3 2 3 25

23 3 3 2 2 3 3 2 3 2 23

24 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26

25 3 2 3 2 3 3 3 3 3 25

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

27 3 3 3 3 3 3 3 2 3 26

28 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

30 3 3 3 3 3 3 2 3 3 26

31 3 3 3 3 3 3 2 3 3 26

32 3 3 3 3 3 2 2 2 3 24

Total 91 94 89 88 85 86 84 93 93 803


(9)

Lampiran 8. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meningkatkan produksi

Kategori Jumlah ( petani ) Persentase ( % )

Ya 27 84,3 %

Ragu-ragu 5 15,7 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Lampiran 9. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meningkatkan pendapatan

Kategori Jumlah ( Petani ) Persentase ( % )

Ya 30 93,8 %

Ragu-ragu 2 6,2 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Lampiran 10. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendapatkan bantuan pemerintah Kategori Jumlah ( Petani ) Persentase ( % )

Ya 25 78,1 %

Ragu-ragu 7 21,9 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak


(10)

Lampiran 11. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mengetahui cara bercocok tanam Kategori Jumlah ( petani ) Persentase ( % )

Ya 24 75 %

Ragu-ragu 8 25 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Lampiran 12. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk akses pasar

Kategori Jumlah ( petani ) Persentase ( % )

Ya 23 71,9 %

Ragu-ragu 7 21,9 %

Tidak 2 6,2 %

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Lampiran 13. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk pinjaman modal

Kategori Jumlah ( petani ) Persentase ( % )

Ya 25 78,1 %

Ragu-ragu 4 12,6 %

Tidak 3 9,3 %

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak


(11)

Lampiran 14. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meminimalisir biaya

Kategori Jumlah ( Orang ) Persentase ( % )

Ya 20 62,5 %

Ragu-ragu 12 37,5 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Lampiran 15. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mempermudah kegiatan usahatani padi sawah

Kategori Jumlah ( Petani ) Persentase ( % )

Ya 29 90,7 %

Ragu-ragu 3 9,3 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Lampiran 16. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk memenuhi kebutuhan keluarga

Kategori Jumlah ( Orang ) Persentase ( % )

Ya 29 90,7 %

Ragu-ragu 3 9,3 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak


(12)

Lampiran 17. Skor Respon Petani terhadap Kegiatan Kelompok Tani dalam Mendukung Kegiatan Usahatani Padi Sawah

No sampel

Pernyataan

Total Skor

Positif Negatif

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 41

2 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 44

3 5 4 5 4 5 3 5 4 5 4 44

4 2 5 5 5 4 5 3 2 5 4 40

5 5 4 3 2 4 2 4 2 4 5 35

6 3 5 4 2 4 3 4 4 5 3 37

7 2 5 4 5 4 5 5 4 3 5 42

8 4 5 5 5 4 4 3 5 4 3 42

9 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 44

10 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 46

11 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 45

12 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 43

13 4 4 4 3 4 2 5 4 4 3 37

14 5 4 2 5 4 2 4 3 4 3 36

15 2 5 5 5 4 5 5 4 3 5 43

16 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41

17 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 31

18 4 4 5 5 5 4 4 2 3 3 39

19 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 46

20 4 4 4 5 3 5 5 3 4 3 40

21 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 45

22 3 4 3 4 4 5 5 2 5 4 39

23 3 3 3 4 5 4 5 5 5 4 41

24 5 5 4 5 5 5 3 2 2 2 38

25 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 44

26 3 3 4 5 4 5 4 5 4 5 42

27 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 30

28 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 44

29 1 3 1 1 1 5 5 5 5 5 32

30 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 46

31 5 4 4 3 3 2 2 2 5 4 34

32 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 41


(13)

Lampiran 18. Interpretasi Tingkat Respon Petani terhadap Kegiatan Kelompok Tani dalam Mendukung Kegiatan Usahatani Padi Sawah

T = 50+10 ( X-x ) S =

nƩxi-(Ʃxi)2 S n(n-1)

No Total

(X) Xi

2

S T INTERPRETASI

1 41 1681 4,44 51,41 Positif

2 44 1936 4,44 58,1 Positif

3 44 1936 4,44 58,1 Positif

4 40 1600 4,44 49,16 Negatif

5 35 1225 4,44 37,90 Negatif

6 37 1369 4,44 42,40 Negatif

7 42 1764 4,44 53,67 Positif

8 42 1764 4,44 53,67 Positif

9 44 1936 4,44 58,1 Positif

10 46 2116 4,44 62,68 Positif

11 45 2025 4,44 60,42 Positif

12 43 1849 4,44 55,92 Positif

13 37 1369 4,44 42,40 Negatif

14 36 1296 4,44 40,15 Negatif

15 43 1849 4,44 55,92 Positif

16 41 1681 4,44 51,41 Positif

17 31 961 4,44 28.89 Negatif

18 39 1521 4,44 46,91 Negatif

19 46 2116 4,44 62,68 Positif

20 40 1600 4,44 49,16 Negatif

21 45 2025 4,44 60,42 Positif

22 39 1521 4,44 46,91 Negatif

23 41 1681 4,44 51,41 Positif

24 38 1444 4,44 44,66 Negatif

25 44 1936 4,44 58,1 Positif

26 42 1764 4,44 53,67 Positif

27 30 900 4,44 26,64 Negatif

28 44 1936 4,44 58,1 Positif

29 32 1024 4,44 48,11 Negatif

30 46 2116 4,44 62,68 Positif

31 34 1156 4,44 35,65 Negatif

32 41 1681 4,44 51,41 Positif

Total 1292 52778 Rataan 40,37 1649,31


(14)

Lampiran 19. Skor Gotong Royong Anggota Kelompok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah

Lampiran 20. Interpretasi Tingkat Gotong Royong Anggota Kelompok Tani Terhadap Kegiatan Kegiatan Usahatani Padi Sawah

No sampel

Pernyataan Total

Skor Sikap

Positif Negatif

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 40

2 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 43

3 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4 39

4 4 3 3 4 3 3 5 4 3 5 37

5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 43

6 3 2 3 3 5 5 3 5 3 4 36

7 4 5 3 3 4 4 5 4 5 5 42

8 4 4 4 5 3 4 3 5 3 3 38

9 4 5 3 3 3 3 3 5 5 5 39

10 5 4 3 5 3 5 4 4 3 4 40

11 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 40

12 4 3 4 3 3 4 5 3 4 4 37

13 4 3 4 3 4 5 4 5 4 3 39

14 5 4 3 5 4 5 4 5 4 3 42

15 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 46

16 4 4 4 5 3 3 4 5 3 4 39

17 3 5 4 4 4 4 3 3 4 5 39

18 4 3 5 3 2 4 4 3 5 4 37

19 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 40

20 3 4 5 4 4 5 5 5 4 3 42

21 4 5 4 4 5 3 3 3 3 4 38

22 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 42

23 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 43

24 4 3 4 3 4 5 3 5 4 3 38

25 4 5 3 5 3 4 4 3 3 4 38

26 3 3 4 5 4 5 4 5 4 5 42

27 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 38

28 3 4 4 3 3 4 4 4 3 5 37

29 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 38

30 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 41

31 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 46

32 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 45


(15)

T = 50+10 ( X-x ) S =

nƩxi-(Ʃxi)2 S n(n-1)

No Total

(X) Xi

2

S T INTERPRETASI

1 40 1600 2.697071 49.55507 Negatif 2 43 1849 2.697071 60.67825 Positif 3 39 1521 2.697071 45.84735 Negatif 4 37 1369 2.697071 38.4319 Negatif 5 43 1849 2.697071 60.67825 Positif 6 36 1296 2.697071 34.72417 Negatif 7 42 1764 2.697071 56.97052 Positif 8 38 1444 2.697071 42.13962 Negatif 9 39 1521 2.697071 45.84735 Negatif 10 40 1600 2.697071 49.55507 Negatif 11 40 1600 2.697071 49.55507 Negatif 12 37 1369 2.697071 38.4319 Negatif 13 39 1521 2.697071 45.84735 Negatif 14 42 1764 2.697071 56.97052 Positif 15 46 2116 2.697071 71.80143 Positif 16 39 1521 2.697071 45.84735 Negatif 17 39 1521 2.697071 45.84735 Negatif 18 37 1369 2.697071 38.4319 Negatif 19 40 1600 2.697071 49.55507 Negatif 20 42 1764 2.697071 56.97052 Positif 21 38 1444 2.697071 42.13962 Negatif 22 42 1764 2.697071 56.97052 Positif 23 43 1849 2.697071 60.67825 Positif 24 38 1444 2.697071 42.13962 Negatif 25 38 1444 2.697071 42.13962 Negatif 26 42 1764 2.697071 56.97052 Positif 27 38 1444 2.697071 42.13962 Negatif 28 37 1369 2.697071 38.4319 Negatif 29 38 1444 2.697071 42.13962 Negatif 30 41 1681 2.697071 53.2628 Positif 31 46 2116 2.697071 71.80143 Positif 32 45 2025 2.697071 68.0937 Positif Total 1284 51746


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abraham. H. Maslow. 1994. Motivasi dan Kepribadian (teori motivasi dengan hierarki kebutuhan manusia). Jakarta: PT.PBP

Alwisol (2009) Psikologi Kepribadian Edisi Revisi ,UMM Press: Malang.

Anonimous. 2011. Gotong Royong Pada Lingkungan Sekitar. Diakses tanggal 12 Oktober 2015 pukul 22.00 WIB

Azwar, Saifudin. (2005). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelujar.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat. 2015. Gebang Dalam Angka. Medan. Badan Pusat Statistik Langkat. 2014. Gebang Dalam Angka. Medan

Candro, Libra G. 2012. Peranan Kelompok Tani Melati 1 Terhadap Kesejahteraan Petani. Skripsi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Danim, Sudarman. 2004. Motivasi Kepemiminan dan Efektivitas Kelompok. Penerbit Rineka Cipta.

Hasibuan, Dewi Citra. 2012. Peranan Kelompok Tani Terhadap Keberhasilan Penyaluran Pupuk Bersubsidi. Skripsi Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2002. Peningkatan Produksi Padi Sawah. Dinas Pertanian, 2008. Kelompok Tani Di Indonesia

Kartasapoetra, G. A. 1991. Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jakarta: Rineka Cipta

Hermanto. 2007. Rancangan Kelembagaan Tani dalam Implementasi Prima Tani di Sumatera Selatan. Analisis kebijakan Pertanian. Vol. 5 (2), Juni 2007: 110-125. Pusat Analisis Sosek dan Kebijakan Pertanian Bogor.

Hendri, Juperson. 2015. Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Pendapatan Padi Sawah. Skripsi Program Study Agribisnis, Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Mardikanto, Totok. 1994. Bunga Rampai pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta

Mardikanto, Totok. 1993. Penyulahan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.


(17)

Mardikanto. Totok. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat Penyuluhan Kehutanan Departemen Kehutanan Republik Indonesia Bekerja Sama dengan Fakultas Pertanian UNS. Jakarta.

Matanari, Daniel. 2015. Peranan Kelompok Tani Terhadap Peningkatan Produksi Padi Sawah, Skripsi Program Study Agribisnis, Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Moekijat. M. 1990. Kamus Manajemen. Edisi 1. Penerbit Bandar Maju

Sarwono, Wirawan. 1998. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Grafindo Persada Sastraadmadja, E. 1985. Ekonomi Pertanian Indonesia. Angkasa, Jakarta.

Samsudin. 1993. Manajemen Penyuluhan Pertanian. Bina Cipta. Bandung

Sihombing, Ulima Hotmaida. 2010. Peranan Kelompok Tani dalam Peningkatan Status Sosial Ekonomi Petani Pai Sawah. Skripsi Study Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra Utara.

Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi pertanian. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Aak. 2009. Budidaya Tanaman Kopi. Kanisius. Yogyakarta.

Winardi. 2004. Manejemen Perilaku Organisasi. Cetakan ke 2. Kencana Renada Media Grup, Jakarta.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah penelitian dilakukan sacara purposive sampling atau secara sengaja, yaitu teknik penentuan daerah dilakukan dengan pertimbangan tertentu yang telah dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan. Daerah penelitian yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah Desa Pasar Rawa yang merupakan daerah penghasil produksi padi sawah terbanyak. Dalam hal ini dapat di lihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Padi Sawah Menurut Desa Tahun 2014

Desa Luas Panen

(Ha)

Produksi (Ton)

Rata-Rata Produksi (Kw/Ha)

(1) (2) (3) (4)

1. Paya Bakung 188 1765 5,81

2. Air Hitam 280 367 3,38

3. Padang Langkat 180 135 2,18

4. Paluh Manis 1332 7743 5,81

5. Pekan Gebang 800 4327 5,81

6. Dogang 0 0 0

7. Sangga Lima 0 0 0

8. Pasar Rawa 1712 10150 6,00

9. Kwala Gebang 0 0 0

10.Bukit Mengkirai 372 2145 5,81

11.Pasiran 669 3294 5,81

Jumlah 5433 32228 5,93

Sumber: Badan Pusat Statistik Langkat, 2014

Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa dari 11 desa yang ada di Kecamatan Gebang hanya 8 desa yang mengusahakan padi sawah. Desa Pasar


(19)

Rawa dipilih menjadi lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa desa ini memiliki kelompok tani. Serta sarana dan prasarana menuju ke desa ini masih bisa dikatakan baik. Dan Desa Pasar Rawa merupakan penghasil produksi terbesar di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat.

3.2. Metode Penentuan Sampel

Sampel yang diambil didalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani, maka untuk itu penentuan sampel akan dilakukan secara purposive sample atau secara sengaja dengan menggunakan Metode Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara acak. Adapun jumlah anggota kelompok tani yang akan diteliti sebanyak 32 anggota kelompok tani, yang diambil secara acak berdasarkan Random Sampling.

Tabel 3.2 Jumlah Kelompok Tani, Anggota Kelomkpok Tani Dan Luas Areal, di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang

Kabupaten langkat No Nama Kelompok

Tani

Ketua Jumlah

Anggota

Luas Areal

1 Jaya Tani Rustan 45 59,4

2 Giat Usaha Ghairul 35 25,5

3 Tunas Mekar Fadli 48 26

4 Harapan Baru Erwinsyah,Sp 46 25

5 Bangun Sari Mukhlis 31 22,5

6 Pelita Sutarmin 48 30

7 Mekar Jaya Isqah 49 43

8 Suka Jadi Pairin 56 42,5

9 Mulia B. Manungkalit 60 62

10 Beringin R.BR Sitanggang 60 775

11 Tunas Baru S. Sihotang 108 94

12 Harapan Irwanto 69 75,8

13 Tani Baru Wanjon N. 98 135,2

14 Mekar Jaya Legimin 63 75

15 Sri Rejeki Sumardi/Siswanto 59 45

16 Sidodadi Sumardi 48 25,4


(20)

Berdasarkan Tabel 3.2 peneliti mengambil sampel secara sengaja yaitu dengan mengambil 2 perwakilan petani dari setiap kelompok tani, jumlah kelompok tani di daerah penelitian adalah 16, jadi jumlah sampel yang di ambil adalah sebanyak 32 petani.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani sampel melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait.

3.4. Metode Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis (1) menggunakan metode deskriptif. Dalam hal ini peneliti mengalisis perkembangan produksi padi sawah selama 5 tahun terakhir dengan melihat data sekunder dari badan pusat statistik (BPS)

Untuk hipotesis 2 dalam menentukan motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendukung petani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah dianalisis dengan menggunakan metode pemberian skor.


(21)

Tabel 3.3. Jumlah Indikator dan Skor Jawaban

No Indikator Jawaban Skor

1 Meningkatkan Produksi Ya

Ragu-Ragu Tidak

3 2 1 2 Meningkatkan Pendapatan Ya

Ragu-ragu Tidak

3 2 1

3 Bantuan Pemerintah Ya

Ragu-ragu Tidak

3 2 1 4 Mengetahui Cara Bercocok

Tanam Ya Ragu-ragu Tidak 3 2 1

5 Akser Pasar Ya

Ragu-ragu Tidak

3 2 1

6 Pinjaman Modal Ya

Ragu-ragu Tidak

3 2 1

7 Meminimalisir Biaya Ya

Ragu-ragu Tidak

3 2 1 8 Mempermudah Kegiatan

Usahatani Ya Ragu-ragu Tidak 3 2 1 9 Memenuhi Kebutuhan Keluarga Ya

Ragu-ragu Tidak

3 2 1

Data Terbesar-Data Terkecil Range =

Jumlah Kriteria 27 - 9

Range = = 6 3

Jumlah skor motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani antara lain 9 – 27 dengan range 6, sehingga dapat dikategorikan sebagai berikut :


(22)

- Jumlah pilihan = 3 - Jumlah pertanyaan = 4

- Skoring terendah = 1 (pilihan jawaban yang salah) - Skoring tertinggi = 3 (pilihan jawaban yang benar)

- Jumlah skor terendah = skoring terendah x jumlah pertanyaan = 1 x 9 = 9 (9/27 x 100% = 33,3%)

- Jumlah skor tertinggi = skoring tertinggi x jumlah pertanyaan = 3 x 9 = 27 (100%)

Rumus umum

Interval (I) = Range (R) / Kategori (K)

Range (R) = skor tertinggi - skor terendah = 100 - 33,3 = 66,7%

Kategori (K) = 2 adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel

Kategori yaitu Cukup dan Kurang Interval (I) = 66,7 / 2 = 33,3%

Kriteria penilian = skor tertinggi - interval = 100 - 33,3 = 66,7%, sehingga Cukup = jika skor >= 66,7%

Rendah = jika skor < 66,7%

Untuk membuktikan hipotesis (3),(4) dalam menentukan , respon, dan gotong royong dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan teknik penskalaan likert. Pada hipotesis 3, respon petani mengikuti kegiatan kelompok tani dikatakan positif apabila petani bersemangat dalam mengikuti kegiatan kelompok tani. Pada hipotsis 4 gotong royong dalam melakukan kegiatan


(23)

usahatani padi sawah di katakan positif apabila petani dalam melakukan kegiatan usahatani menyambut baik dengan adanya gotong royong dan melaksanakn kegiatan usahatani secara bergotong royong antar sesama petani.

Menurut Azwar (2005), Persentase di dapat dari metode Skala Likert, yaitu dengan pemberian skor pada setiap pilihan jawaban, yaitu:

1) SS = Sangat Setuju, bernilai 5 2) S = Setuju, bernilai 4

3) R = Ragu-ragu, bernilai 3 4) TS = Tidak setuju, bernilai 2

5) STS = Sangat tidak setuju, bernilai 1

Untuk memperoleh nilai positif dan negatif akan dijabarkan dengan Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4. Tingkat Penilaian Indikator Negatif dan Positif Pada Kelompok Tani

Mengukur sikap petani di gunakan dengan Skala Likert , dengan rumus:

T = 50+10 X-x S

TINGKAT PENILAIAN POSITIF NEGATIF

SS (SangatSetuju) 5 1

S (Setuju) R (Ragu-Ragu) TS (TidakSetuju)

ST (Sangat Tidak Setuju)

4 3 2 1

2 3 4 5


(24)

Keterangan:

T : Skor Standart X : Skor Responden

X : Rata-Rata Skor Kelompok S : Deviasi Standart Kelompok Kriteria Uji apabila:

T > 50 = sikap positif T ≤ 50 = sikap negatif

3.5. Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Definisi

1. Petani adalah orang yang melakukan kegiatan usahatani padi sawah dan tergabung di dalam kelompok tani di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat.

2. Kelompok tani merupakan kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan keakraban dan keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian untuk berkerja sama meningkatkan produktivitas usahatani dan kesejahteraan anggotanya.

3. Motivasi merupakan proses atau faktor yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tind akan dengan cara-cara tertentu. Memotivasi maksudnya mendorong seseorang mengambil tindakan tertentu.

4. Gotong royong adalah kegiatan/Sistem Kerja yang dilakukan secara bersama-sama dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah.


(25)

6. Kegiatan usahatani padi sawah adalah segala hal yang dilakukan oleh petani yang berkaitan dengan usahatani padi sawah seperti pembajakan lahan, mananam padi, menyemprot, pemanenan maupun paskapanen, dan lain-lain.

3.5.2. Batasan Operasional

1. Populasi penelitian adalah anggota Kelompok Tani Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang

2. Daerah penelitian adalah Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat


(26)

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1. Kondisi Geografis

Desa Pasar Rawa merupakan desa yang berada di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat. Desa Pasar Rawa berada pada ketinggian 2 meter diatas permukaan laut. Desa ini memiliki luas lahan sebesar 1.063 Ha dan topografi dataran rendah. Keadaan suhu rata-rata 20°-30°C dan banyaknya curah hujan sebesar 0278mm/tahun. Jumlah penduduk sebesar 5391 jiwa.

Desa Pasar Rawa secara administratif mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cinta Rakyat - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cinta Damai - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Rejo

Desa Pasar Rawa berjarak 5 km dengan pusat pemerintahan Kecamatan Gebang dan berjarak 10 km dengan pusat pemerintahan Kabupaten Langkat. Desa ini bisa dikatakan desa cukup maju karena jumlah penduduknya cukup tinggi serta sarana dan prasarana yang memadai sehingga penduduknya tidak harus kekota untuk memenuhi kebutuhan.


(27)

4.2. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Pasar Rawa

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa)

1 2 Laki-laki Perempuan 2767 3642

Total 5391

Sumber : BPS Sumatera Utara, 2015

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk laki-laki di Desa Pasar Rawa sebesar jiwa 2767 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan sebesar jiwa 3642 jiwa.

4.3. Keadaan Penduduk Menurut Umur

Keadaan peduduk menurut umur dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Pasar Rawa

No. Kelompok Umur

(Tahun) Jumlah Penduduk (Jiwa) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ≤ 5 6-12 13-15 16-18 19-25 26-35 36-45 46-50 51-64 65 483 632 445 640 768 745 697 460 271 250

Total 5391

Sumber : BPS Sumatera Utara, 2015

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa penduduk Desa Pasar Rawa yang paling banyak penduduknya adalah kelompok usia 26-35 tahun sebesar jiwa 745 jiwa dari


(28)

seluruh kelompok usia kelompok usia. Penduduk yang paling sedikit adalah penduduk yang berusia 65 tahun sebesar 250 jiwa.

4.4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Keadaan penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 4.3 : Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Pasar Rawa

No. Mata Pencaharian Jumlah Penduduk (Jiwa)

1 2 3 4 5 6 7 8

PNS ABRI

KaryaSwasta Pedagang Pertanian Angkutan Buruh Lainnya

23 19 23 39 1506

21 151 100

Total 3262

Sumber : BPS Sumatera Utara, 2015

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk Desa Pasar Rawa yang paling banyak adalah Pertanian sebesar jiwa 1506 sedangkan mata pencaharian penduduk yang paling sedikit adalah ABRI sebesar 19 jiwa.


(29)

4.5. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Pasar Rawa

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk

(Jiwa) 1 2 3 4 5 6 TK SD SMP SMA Akademi (D1-D3) Sarjana (S1) 28 466 110 250 13 46

Total 913

Sumber : BPS Sumatera Utara, 2015

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa penduduk Desa Pasar Rawa paling banyak menempuh pendidikan sampai tingkat SD, yaitu sebesar 466 jiwa.

4.6. Penggunaan Lahan

Luas wilayah Desa Pasar Rawa adalah 1.063 Ha. Penggunaan lahan terbesar di Desa Pasar Rawa adalah daratan. Penggunaan lebih jelas pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Penggunaan Lahan di Desa Pasar Rawa Tahun 2014

No. Penggunaan Lahan Luas(Ha)

1 2 3 4 Daratan Persawahan Perkebunan Dan lain-lain 1974 856 2800 458

Total 5172

Sumber : BPS Sumatera Utara, 2015

Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa penggunaan lahan untuk daratan seluas 1974 Ha, selebihnya 4114 Ha digunakan untuk persawahan, perkebunan, pekuburan,


(30)

4.7. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Pasar Rawa ini cukup baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Sarana dan Prasarana di Desa Pasar Rawa 2014

No. Uraian Jumlah (Unit)

1 2 3 4 5 6 Pendidikan

• Taman Kanak-kanak

• Sekolah Dasar

• SLTP • SLTA Sarana Ibadah • Gereja • Masjid • Kelenteng • Pura • Vihara Kesehatan • Puskesmas

• Dokter Praktek

• Bidan Praktek

• Balai Pengobatan

• Posyandu Sarana Olahraga

Sarana Umum dan Balai Pertemuan Tempat Pendaratan Ikan

- 4 3 2 5 3 - - - - 1 1 1 4 7 1 1

Total 33

Sumber : Monografi Desa, 2014

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana di Desa Pasar Rawa cukup baik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, olahraga, sarana umum, balai pertemuan,dan tempat pendaratan ikan.


(31)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Perkembangan Produksi Padi Sawah di Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

Untuk membuktikan hasil uji hipotesis 1 tingkat produksi padi sawah Di Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat. maka, bisa dilihat pada Tabel 5.1 dan Gambar 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1 Produksi Padi Sawah (ton) di Kecamatan Gebang Tahun 2010-2014

No Desa/Kelurahan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Paya Bengkuang 1729 1729 1882 1093 1765

2 Air Hitam 3924 3924 1700 1678 367

3 Padang Langkat 1210 1210 1093 1047 135

4 Paluh Manis 7233 7233 8090 7747 7743

5 Pekan Gebang 4602 4602 4106 4653 4327

6 Dogang 0 0 0 0 0

7 Sangga Lima 0 0 0 0 0

8 Pasar Rawa 9411 9411 8074 9957 10.150

9 Kwala Gebang 0 0 0 0 0

10 Bukit Mengkirai 2578 2578 2368 2163 2145

11 Pasiran 2832 2832 4288 3890 3295


(32)

Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa produksi tertinggi di desa Pasar Rawa terjadi pada tahun 2014 yaitu 10150 ton. Sedangkan produksi terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu 8074 Ton. Data produksi 5 tahun terkhir juga menunjukkan bahwa produksi di desa Pasar Rawa relatif konsisten karena selisih produksi setiap tahunnya tidak terlalu jauh, dan hal tersebut dapat di lihat dari gambar grafik produksi padi sawah selama 5 taun terakhir berikut ini.

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

2010 2011 2012 2013 2014

Produksi (ton)

Sumber : Analisis Data Sekunder, Lampiran 2,3,4,5 dan 6.

Gambar 5.1 Grafik Perkembangan Produksi Padi Sawah Selama 5 Tahun Terakhir

Data pada gambar 5.1 diolah dari Lampiran 2,3,4,5 dan 6. Hasil uji hipotesis ini membuktikan bahwa tingkat produksi padi sawah di Desa Pasar Rawa pada tahun 2010 produksi padi sawah sebesar 9411 Ton, pada tahun 2011 produksi padi sawah sebesar 9411 Ton, pada tahun 2012 produksi padi sawah sebesar 8074 Ton, dan pada tahun 2013 produksi padi sawah sebesar 9957 Ton. Pada tahun 2014 produksi padi


(33)

sawah sebesar 10.150 Ton. Produksi yang terkecil ada pada tahun 2012 yaitu sebesar 8074 Ton dan yang terbesar ada pada tahun 2014 yaitu sebesar 10.150 Ton. Ini membuktikan bahwa perkembangan produksi di Desa Pasar Rawa relatif konsisten selama 5 tahun terakhir.

5.2. Motivasi Petani Dalam Mengikuti Kegiatan Kelompok Tani Untuk Mendukung Petani Menjalankan Kegiatan Usahatani Padi Sawah

Motivasi adalah dorongan dari dalam diri petani untuk mengikuti kegiatan kelompok tani yang akan dilakukan, motivasi berpengaruh penting dalam penentuan keberhasilan kegiatan usahatani. Dengan adanya kegiatan kelompok tani di harapkan petani dapat termotivasi untuk terus berusaha tani padi sawah.

Adapun kegiatan kelompok tani di Desa Pasar Rawa Kecematan Gebang Kabupaten Langkat adalah melakukan kegiatan musyawarah anggota kelompok tani dan penyaluran bantuan pemerintah.

Musyawarah Anggota Kelompok Tani

Anggota kelompok tani di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten

Langkat selalu melakukan musyawarah setiap musim tanam padi sawah. Musyawarah anggota kelompok tani merupakan kegiatan yang paling di tunggu oleh petani setiap sebelum musim tanam. Musyawarah anggota kelompok tani di lakukan agar semua informasi dapat di sampaikan kepada petani, misalnya seperti informasi cara bercocok tanam padi sawah, Informasi mendapatkan bantuan dari pemerintah dan informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usahatani padi sawah.


(34)

usahatani. Agar penanaman padi lebih efektif, kelompok tani di desa pasar rawa biasanya melakukan penetapan waktu tanam, yaitu menanam padi secara serempak, hal ini dikarenakan agar semua anggota kelompok tani dapat langsung menerapkan cara bercocok tanam yang telah disosialisasikan pada musyawarah anggota yang telah diadakan secara bersamaan, dan hal ini juga berguna agar semua anggota kelompok tani mendapatkan perlakuan yang sama dari kelompok tani atau penyuluh lapangan. Dengan adanya musyawarah anggota kelompok tani petani dapat lebih menambah wawasan dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat sehingga petani dapat lebih pintar dalam menjalankan usahatani padi sawah miliknya dan produksi padi sawah di Desa Pasar Rawa meningkat.

Penyaluran Bantuan Pemerintah

Dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah, kelompok tani di Desa Pasar Rawa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Biasanya bantuan yang di berikan oleh pemerintah di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat adalah pupuk dan pestisida. Pemerintah pernah memberikan traktor untuk kelompok tani di Desa Pasar Rawa. Dengan adanya bantuan traktor dari pemerintah di harapkan dapat memudahkan petani dalam melakukan kegiatan usahatani dalam hal ini salah satunya yaitu pembajakan lahan. Dan dengan adanya bantuan dari pemerintah di harapkan dapat mengurangi biaya petani sehingga produksi padi sawah di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat tetap tinggi.


(35)

Skor Motivasi Petani Dalam Mengikuti Kegiatan Kelompok Tani Untuk Mendukung Petani Menjalankan Kegiatan Usahatani Padi Sawah

Pengukuran motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani dapat diindikatorkan menjadi sembilan indikator, yaitu untuk meningkatkan produksi, untuk meningkatkan pendapatan, bantuan pemerintah, mengetahui cara bercocok tanam, mendapatkan akser pasar, mendapatkan pinjaman modal, meminimalisir biaya kegiatan usahatani padi sawah seperti mendapatkan pupuk yang lebih murah dan pestisida yang lebih murah, mempermudah kegiatan usahatani, dan memenuhi kebutuhan keluarga petani.

Kategori Motivasi petani mengikuti kegiatan dalam setiap indikator dapat dilihat pada tabel beserta penjelasan di bawah ini:

Tabel 5.2. Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meningkatkan produksi

Kategori Jumlah ( petani ) Persentase ( % )

Ya 27 84,3 %

Ragu-ragu 5 15,7 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Dari tabel 5.2. diketahui bahwa motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meningkatan produksi memeperlihatkan bahwa ada 27 petani ( 84,3 % ) yang termasuk kategori tinggi karena anggota kelompok tani mau mengikuti kegiatan kelompok tani karena ingin meningkatkan produksi usahatani padi sawah milik


(36)

memberikan alasan kenapa produksi belum bisa meningkat dan tidak ada petani yang memeberikan jawaban tidak untuk indikator peningkatan produksi, hal ini membuktikan bahwa peranan kelompok tani untuk kategori peningkatan produksi didaerah penelitian adalah tinggi.

Tabel 5.3. Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meningkatkan pendaapatan

Kategori Jumlah ( Petani ) Persentase ( % )

Ya 30 93,8 %

Ragu-ragu 2 6,2 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Dari Tabel 5.3. diketahui bahwa motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meningkatkan pendapatan ada 30 petani (93,8%) yang mengatakan ya, dan 2 petani (6,2%) yang menyatakan ragu ragu dan tidak ada petani yang menjawab tidak, sehingga dari hasil analisis data dapat dilihat bahwa motivasi petani ikut dalam kegiatan kelompok tani untuk meningkatkan pendapatan adalah tinggi, hal ini disebabkan oleh dengan adanya kegiatan kelompok tani petani merasa termotivasi untuk meningkatkan pendapatan melalui usahatani padi sawah.

Tabel 5.4. Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendapatkan bantuan pemerintah

Kategori Jumlah ( Petani ) Persentase ( % )

Ya 25 78,1 %

Ragu-ragu 7 21,9 %

Tidak 0 0


(37)

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Dari Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendapatkan bantuan pemerintah seperti pupuk dan traktor (mesin untuk membajak lahan) adalah sebanyak 25 petani menjawab ya, (78,1 %). Artinya sebagian besar petani termotivasi dalam berusahatani padi sawah akibat adanya bantuan dari pemerintah. Yang menjawab ragu-ragu sebanyak 7 petani (21,9%) artinya ada beberapa petani yang tidak terlalu mengharapkan bantuan dari pemerintah karena bagi beberapa petani pupuk bisa di beli sendiri di pasar tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah.

Tabel 5.5. Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mengetahui cara bercocok tanam

Kategori Jumlah ( petani ) Persentase ( % )

Ya 24 75 %

Ragu-ragu 8 25 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Dari Tabel 5.5. dapat di lihat bahwa motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mengetahui cara bercocok tanam yaitu dari 32 sampel 24 petani (75%) mengatakan ya, dan 8 petani (25%) mengatakan ragu ragu, dari hasil analisis motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mengetahui cara


(38)

mengadakan kegiatan musyawarah anggota kelompok tani setiap sebelum musim tanam dan di dalam kegiatan tersebut petani di ajarkan tentang bagaimana cara bercocok tanam dan saling bertukar pikiran antar sesama petani tentang cara bercocok tanam, sehingga petani termtivasi untuk berusahatani padi sawah.

Tabel 5.6. Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk akses pasar

Kategori Jumlah ( petani ) Persentase ( % )

Ya 23 71,9 %

Ragu-ragu 7 21,9 %

Tidak 2 6,2 %

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Dari Tabel 5.6. dapat di lihat bahwa motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendapatkan akses pasar ialah sebanyak 23 petani (71,9%) mengatakan ya, 7 petani (21,9%) mengatakan ragu ragu dan 2 petani (6,2%) mengatakan tidak, hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendapatkan akses pemasaran hasil usahatani padi sawah dan ada juga petani yang mengikuti kegiatan kelompok tani tidak mengharapkan mendapat akses pasar dari kegiatan kelompok tani yaitu hanya 2 petani dari total 32 sampel, bagi mereka petani bisa memasarkan hasil dari usahatani padi sawah tanpa mengikuti kegiatan kelompok tani.


(39)

Tabel 5.7. Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk pinjaman modal

Kategori Jumlah ( petani ) Persentase ( % )

Ya 25 78,1 %

Ragu-ragu 4 12,6 %

Tidak 3 9,3 %

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Dari Tabel 5.7. dapat dilihat bahwa motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendapatkan mendapatkan pinjaman modal dimana 25 petani (78,1%) mengatakan ya, 4 petani (12,6%) mengatakan ragu-ragu dan 3 petani (9,3%) mengatakan tidak, hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meminjam modal, karena dinilai meminjam modal dari kelompok tani tidak membutuhkan proses yang rumit dan pengembalian modal tidak memberatkan petani.

Tabel 5.8. Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meminimalisir biaya

Kategori Jumlah ( Orang ) Persentase ( % )

Ya 20 62,5 %

Ragu-ragu 12 37,5 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak


(40)

Dari Tabel 5.8. dapat dilihat bahwa motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meminimalisir biaya usahatani dari 32 sampel 20 petani (62,5%) mengatakan ya, 12 petani (37,5%) mengatakan ragu-ragu, sehingga dari hasil analisis data dapat dilihat bahwa motivasi petani ikut dalam kegiatan kelompok tani untuk meminimalisir biaya dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah tinggi, hal ini disebabkan oleh kelompok tani mampu menyediakan pupuk yang lebih murah dan pestisida yang lebih murah.

Tabel 5.9. Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mempermudah kegiatan usahatani padi sawah

Kategori Jumlah ( Petani ) Persentase ( % )

Ya 29 90,7 %

Ragu-ragu 3 9,3 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Dari Tabel 5.9. dapat di lihat bahwa motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mempermudah kegiatan usahatani padi sawah dari 32 sampel 29 petani (90,7%) mengatakan ya, dan hanya 3 petani (9,3%) mengatakan ragu ragu, dari hasil analisis motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mempermudah kegiataan kelompok tani dikatakan tinggi. Artinya bahwa kelompok tani selalu memberikan kemudahan melalui kegiatan-kegiatan kelompok tani dalam mendukung petani untuk menjalankan kegiatan usahatani padi sawah.


(41)

Tabel 5.10. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk memenuhi kebutuhan keluarga

Kategori Jumlah ( Orang ) Persentase ( % )

Ya 29 90,7 %

Ragu-ragu 3 9,3 %

Tidak 0 0

Total 32 100

Keterangan : 3 = Ya

2 = Ragu-ragu 1 = Tidak

Dari Tabel 5.10. dapat di lihat bahwa motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk memenuhi kebuthan keluarga petani dari 32 sampel 29 petani (90,7%) mengatakan ya, dan hanya 3 petani (9,3%) mengatakan ragu ragu, dari hasil analisis motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk memenuhi kebutuhan keluarga petani dikatakan tinggi. Artinya bahwa petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani mampu menjalankan kegiatan usahatani padi sawah sehingga pendapatan petani semakin bertambah dari usahatani padi sawah dan petani dapat memenuhi kebutuhan keluarga petani.

Hasil analisis mengenai motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani dalam mendukung petani untuk menjalankan kegiatan usahatani padi sawah di daerah penelitian dapat diuraikan pada Tabel 15.


(42)

Tabel 5.11. Skor Motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani dalam mendukung petani untuk menjalankan kegiatan usahatani padi sawah

No Uraian Skor yang di

harapkan

Skor yang di peroleh

% Ketercapaian

1 Meningkatkan Produksi 3 2,84 88

2 Meningkatkan Pendapatan

3 2,93 91

3 Bantuan Pemerintah 3 2,78 87

4 Mengetahui Cara Bercocok Tanam

3 2,75 86

5 Akser Pasar 3 2,65 82

6 Pinjaman Modal 3 2,68 83

7 Meminimalisir Biaya 3 2,62 81

8 Mempermudah Kegiatan Usahatani

3 2,90 90

9 Memenuhi Kebutuhan Keluarga

3 2,90 90

Rata-Rata 27 25,05 86

Sumber : Analisis Data Lampiran 5

Dari Tabel 5.11. diperoleh bahwa skor motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani dalam mendukung petani untuk menjalankan kegiatan usahatani padi sawah di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat adalah sebesar 25,05 dengan persentase 86 %. Dengan kategori skor sebagai berikut:

9 – 15 = kinerja rendah 16 – 21 = kinerja sedang 22 - 27 = kinerja tinggi

Hal ini menunjukkan bahwa motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendukung petani menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah tinggi. Artinya bahwa petani memiliki keinginan kuat untuk terlibat dalam kegiatan kelompok tani di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat sehingga dapat terus termotivasi dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah.


(43)

5.3. Respon Anggota Kelompok Tani Terhadap Kegiatan Kelompok Tani

Respon petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani berpengaruh terhadap produksi padi sawah di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat. Pengukuran respon petani dalm mengikuti kegiatan kelompok tani dapat dilihat dari semangat petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani.

Respon petani terhadap kegiatan kelompok tani diketahui dengan melihat jawaban-jawaban petani responden terhadap kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang diberikan. Pernyataan ini dibagi kedalam 5 pernyataan-pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif. Tingkat respon dalam hal ini merupakan suatu respon dalam wujud semangat atau tidak dalam mengikuti suatu kegiatan.

Respon anggota kelompok tani bisa berupa positif dan negatif. Untuk pernyataan positif jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi Nilai 1, Tidak setuju (TS) diberi nilai 2, Ragu-ragu (R) diberi nilai 3, Setuju (S) diberi nilai 4 dan sangat setuju (SS) diberi nilai 5. demikian sebaliknya untuk pernyataan negatif, jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 5, tidak setuju (TS) diberi nilai 4, ragu-ragu (R) diberi nilai 3, setuju (S) diberi nilai 2 dan sangat setuju (SS) diberi nilai 1. dari jawaban setiap pernyataan akan diperoleh distribusi frekuensi responden bagi setiap kategori kemudian secara kumulatif dilihat deviasinya menurut deviasi normal, sehingga diperoleh skor (nilai skala untuk masing-masing kategori jawaban), kemudian skor terhadap masing pernyataan dijumlahkan. Interpretasi terhadap skor masing-masing responden dilakukan dengan mengubah skor tersebut kedalam skor standar,


(44)

skor pada skala sikap menjadi skor T menyebabkan skor ini mengikuti distribusi skor yang mempunyai mean sebesar T = 50 dan standart deviasi S = 4,44, sehingga apabila skor standart >50, berarti mempunyai sikap yang positif dan jika skor standart ≤ 50, berarti mempunyai sikap negatif.

Dari 32 anggota kelompok tani dilihat pada Lampiran 18. Respon petani terhadap kegiatan kelompok tani dalam mendukung petani untuk menjalankan kegiatan usahatani padi sawah dapat di lihat pada Tabel 5.12 berikut ini :

Tabel 5.12. Respon Petani terhadap Kegiatan Kelompok Tani dalam Mendukung Petani untuk Melakukan Kegiatan Usahatani Padi Sawah

No Kategori Jumlah (orang) Persentase (%)

1 2

Positif Negatif

19 13

59,375% 40,625%

Total 32 100

Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 18

Berdasarkan Pada Tabel 5.12. dapat dilihat bahwa dari 32 sampel anggota kelompok tani padi sawah yang diwawancarai, jumlah sampel yang menyatakan prilaku positif terhadap respon petani terhadap kegiatan kelompok tani dibandingkan dengan sampel yang menyatakan prilaku respon negatif, yaitu 19 petani (59,375%) yang menyatakan sikap positif sedangkan yang menyatakan sikap negatif sebanyak 13 petani (40,625%).

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa respon petani terhadap kegiatan kelompok tani adalah positif di daerah penelitian, Artinya petani selalu merespon baik terhadap kegiatan-kegiatan kelompok tani dalam hal ini antara lain musyawarah anggota dan bantuan dari pemerintah hal itu terbukti dari setiap ada kegiatan


(45)

kelompok tani petani selalu datang lebih awal dari waktu yang di tentukan dan selalu ramai yang datang, kegiatan kelompok tani di Desa Pasar Rawa juga merupakan hal yang paling di tunggu oleh petani. Walaupun menurut petani usahatani padi sawah di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat tidak membuat pendapatan petani meningkat dan belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga petani, petani tetap menanam padi dan dengan adanya bantuan dari pemerintah hal tersebut memudahkan petani dalam melakukan kegiatan usahatani dan dengan adanya kegiatan musyawarah anggota dapat menambah wawasan petani tentang bagaimana cara bercocok tanam padi dengan benar. Sehingga walaupun menurut petani usahatani padi sawah tidak meningkatkan pendapatan petani dan belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga petani, tetapi petani di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat tetap berusahatani padi sawah dan merespon baik kegiatan-kegiatan kelompok tani. Oleh sebab itu produksi padi sawah di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat tetap paling tinggi di banding desa lainnya di Kecamatan Gebang.

5.4. Persepsi Petani Tentang Manfaat Gotong Royong Antar Anggota Kelompok Tani Dalam Menjalankan Kegiatan Usahatani Padi Sawah

Persepsi manfaat Gotong royong petani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah diketahui dengan melihat jawaban-jawaban petani responden terhadap kuisioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang diberikan. Pernyataan ini dibagi kedalam 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif.


(46)

diberi nilai 2, Ragu-ragu (R) diberi nilai 3, Setuju (S) diberi nilai 4 dan sangat setuju (SS) diberi nilai 5. demikian sebaliknya untuk pernyataan negatif, jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 5, tidak setuju (TS) diberi nilai 4, ragu-ragu (R) diberi nilai 3, setuju (S) diberi nilai 2 dan sangat setuju (SS) diberi nilai 1. dari jawaban setiap pernyataan akan diperoleh distribusi frekuensi responden bagi setiap kategori kemudian secara kumulatif dilihat deviasinya menurut deviasi normal, sehingga diperoleh skor (nilai skala untuk masing-masing kategori jawaban), kemudian skor terhadap masing pernyataan dijumlahkan. Interpretasi terhadap skor masing-masing responden dilakukan dengan mengubah skor tersebut kedalam skor standar, yang mana dalam hal ini digunakan model Skala Likert (Skor T). Dengan mengubah skor pada skala sikap menjadi skor T menyebabkan skor ini mengikuti distribusi skor yang mempunyai mean sebesar T = 50 dan standart deviasi S = 2,69, sehingga apabila skor standart >50, berarti mempunyai sikap yang positif dan jika skor standart ≤ 50, berarti mempunyai sikap negatif.

Dari 32 anggota kelompok tani dilihat pada Lampiran 20 . Persepsi petani tentang manfaat gotong royong dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah dapat di lihat pada Tabel 5.13 berikut ini :

Tabel 5.13. Persepsi Petani Tentang Manfaat Gotong Royong Antar Anggota Kelompok Tani Dalam Menjalankan Kegiatan Usahatani Padi Sawah

No Kategori Jumlah (orang) Persentase (%)

1 2

Positif Negatif

12 20

37,5% 62,5%

Total 32 100


(47)

Berdasarkan Pada Tabel 5.13. dapat dilihat bahwa dari 32 sampel anggota kelompok tani padi sawah yang di wawancarai, jumlah sampel yang menyatakan positif terhadap persepsi petani tentang manfaat gotong royong dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah dibandingkan dengan sampel yang menyatakan negatif, yaitu 12 petani (37,5%) yang menyatakan positif sedangkan yang menyatakan negatif sebanyak 20 petani (62,5%).

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi petani tentang manfaat gotong royong antar anggota kelompok tani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah negatif. Artinya anggota kelompok tani di Desa Pasar Rawa tidak menyambut baik dengan adanya gotong royong antar anggota kelompok tani dalam mnjalankan kegiatan usahatani padi sawah. Hal ini di sebabkan karena sebagian besar petani beranggapan bahwa hanya membuang waktu saja dalam bergotong royong. Dan bergotong royong tidak di anggap berperan oleh petani dalam menjalankan kegiatan Usahatani Padi Sawah karena sebagian besar petani di desa Pasar Rawa lebih memilih bekerja bersama keluarganya sendiri di banding orang lain. Bagi petani bekerja bersama keluarga sendiri lebih serius karena lahan yg di kerjakan adalah milik sendiri.


(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pada tahun 2010, tahun 2011 tahun 2012 tahun 2013 dan tahun 2014 terlihat bahwa tingkat produksi padi sawah di Desa Pasar Rawa stabil, hanya saja terjadi penurunan pada tahun 2012 yaitu 8074 Ton/tahun. Produksi terbesar terjadi pada tahun 2014 yaitu 10150 Ton/tahun

2. Motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendukung petani menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah tinggi, artinya bahwa petani memiliki keinginan kuat untuk terlibat dalam kegiatan kelompok tani di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat 3. Respon petani terhadap kegiatan kelompok tani adalah positif di daerah

penelitian, artinya petani selalu merespon baik terhadap kegiatan-kegiatan kelompok tani dalam hal ini antara lain musyawarah anggota dan penyaluran bantuan dari pemerintah

4. Persepsi petani tentang manfaat gotong royong dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah negatif di daerah penelitian. Karena sebagian besar petani di Desa Pasar Rawa tidak setuju bahwa gotong royong berperan dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah, dan petani juga beranggapan bahwa gotong royong tidak bermanfaat dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah.


(49)

6.2 Saran

1. Saran untuk pemerintah

Kepada pemerintah kabupaten Langkat disarankan untuk menambahkan kegiatan kelompok tani Desa Pasar Rawa. Dikarenakan kegiatan kelompok tani di Desa Pasar Rawa ini tidak cukup hanya satu kegiatan saja, karena banyaknya petani dan wilayah kerja yang sangat luas untuk usahatani padi sawah di Desa Pasar Rawa. dengan adanya kegiatan kelompok tani yang lebih banyak diharapkan petani lebih dapat memahami cara berusahatani padi sawah dan dengan hal tersebut produksi padi sawah di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat dapat terus meningkat.

2. Saran untuk kelompok tani

Kelompok tani diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik dengan anggota kelompok tani agar kegiatan kelompok tani makin menjadi sarana untuk belajar dalam usahatani petani yang ada di dalam kelompok tani. Kegiatan kelompok tani yang baik dapat membuat petani mendapatkan pelajaran dalam usahataninya agar membuat usahataninya makin berkembang dan mendapatkan produksi yang tinggi dan terus meningkatkan. Anggota kelomppok tani juga di harapkan lebih meningkatkan gotong royong antar anggota kelompok tani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah agar petani dapat lebih mudah dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah dan hal yang di harapkan petani dalam berusahatani padi sawah dapat


(50)

3. Saran untuk peneliti selanjutnya

Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar meneliti perkembangan program, tingkat produksi, tingkat pendapatan, analisis kelayakan usahatani padi sawah, tingkat kesejahteraan dan masalah-masalah dalam kegiatan kelompok tani.


(51)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelompok Tani

Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terikat secara non formal dan dibentuk atas dasar kesamaan, kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya), keakraban dan keserasian, serta mempunyai pimpiman untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok tani merupakan suatu bentuk perkumpulan petani yang berfungsi sebagai media penyuluhan. Kelompok tani sebagai media penyuluhan bertujuan untuk mencapai petani tangguh yang memiliki keterampilan dalam menerapkan inovasi, mampu memperoleh tingkat pendapatan guna meningkatkan kualitas hidup sejajar dengan profesi yang lain, mampu menghadapi resiko usaha, mampu memanfaatkan asas skala ekonomi, memiliki kekuatan mandiri dalam menghadapi pihak-pihak lain dalam dunia usaha sebagai salah satu komponen untuk membangun pertanian maju, efesien dan tangguh (Dinas Pertanian Pangan, 2002).

Menurut Mardikanto (1993), Motivasi utama keikutsertaan anggota dalam kelompok tani terutama didorong oleh hasrat meningkatkan kemampuan berusahatani dan pemenuhan kebutuhan primer ( terutama yang berupa sarana ).

Berdasarkan tingkat kemampuan kelompok tani, dikenal empat kelas kemampuan kelompok tani dengan ciri-ciri untuk setiap kelompok (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2002) adalah sebagai berikut:

1. Kelompok Pemula


(52)

c. Pimpinan formal.

d. Kegiatan kelompok bersifat informatif. 2. Kelompok Lanjut:

a. Kelompok ini menyelenggarakan kegiatan-kegiatan terbatas. b. Kegiatan kelompok dalam perencanaan.

c. Pimpinan formal aktif.

d. Kontak tani mampu memimpin gerakan kerjasama kelompok tani. 3. Kelompok Madya:

a. Kelompok tani menyelenggarakan kegiatan kerjasama usaha. b. Pimpinan formal kurang menonjol.

c. Kontak tani dan kelompok tani bertindak sebagai pimpinan kerjasama usahatani.

d. Berlatih mengembangkan program sendiri. 4. Kelompok Utama:

a. Hubungan melembaga dengan koperasi/ KUD.

b. Perencanaan program tahunan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan.

c. Program usahatani terpadu.

d. Program diusahakan dengan usaha koperasi/ KUD.

e. Pemupukan modal dan pemilikan atau pengunaan benda modal.

Peranan menunjuk pada konotasi ilmu social, yang mengartikan peran sebagai suatu fungsi kelompok tani dalam struktur social. Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status. Apabila seseorang melaksanakan hak – hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan


(53)

peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari kelompok tani dalam suatu kedudukan atau status. Peranan dalam pengertian sosiologi adalah perilaku atau tugas yang diharapkan dilaksanakan kelompok tani berdasarkan kedudukan atau status yang dimilikinya. Dengan kata lain, peranan ialah pengejawantahan jabatan atau kedudukan seseorang dalam hubungannya dengan sesame manusia dalam suatu masyarakat atau organisasi. ( Dinas Pertanian, 2008). Menurut Menteri Pertanian Indonesia nomor 273/kpts/OT.160/2007 bahwa pengembangan kelompok tani diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompok tani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri yang dicirikan antara lain:

1. Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan

2. Disusunnya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan partisivasi secara partisipasi

a. Memiliki aturan/norma yang disepakati bersama

b. Memiliki pencatatan/pengadministrasian organisasi yang rapi c. Memfasilitasi kegiatan – kegiatan usaha bersama di sector

hulu dan hilir

d. Memfasilitasi usahatani secara komersial dan berorientasi pasar


(54)

e. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani umumnya dan anggota kelompok tani khususnya

f. Adanya jalinan kerjasama antara kelompok tani dengaqn pihak lain

g. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok tani.

Kelompok tani berfungsi sebagai wadah terpelihara dan berkembangnya pengetahuan dan keterampilan serta kegotongroyongan, berusahatani pada anggotanya, fungsi tersebut dijabarkan dalam kegiatan sebagai berikut:

1. Mengadakan sarana produksi yang termurah dengan cara melakukan pembelian sacara bersama

2. Pengadaan bibit yanmg resisten untuk memenuhi kepentingan anggotanya dalam jalan mengusahakan bersama

3. Mengusahakan kegiatan pemberantasan, pengendalian hama tanaman secara terpadu

4. Guna kepentingan bersama berusaha memperbaiki prasarana – prasarana yang menunjang saranaa produksi

5. Guna memantapkan cara bertani, menyelenggarakan demonstrasi cara bercocok tanam, cara mengatasi hama penyakit yang dilakukan bersama penyuluh

6. Mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar terwujud kualitas yang baik, seragam dan kemudian mengusahakan pemasarannya secara


(55)

bersama agar terwujudnya harga yang baik dan seragam. (Kartasapoetra, 1991 )

Menurut Torres beberapa keuntungan pembentukan kelompok tani adalah sebagai berikut:

1. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok

2. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani

3. Semakin cepatnya proses proses perembesan penerapan inovasi (teknologi baru)

4. Semakin naiknya kemampuan rata - rata pengembalian hutang (pinjaman petani)

5. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan maupun produk yang dihasilkannya (Mardikanto, 1994).

Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem sosial yaitu suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat oleh kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok ini akan terjadi suatu situasi kelompok dimana setiap petani anggota telah melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama dan mengenal satu sama lain (Samsudin, 1993).


(56)

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Motivasi

Motivasi merupakan proses atau faktor yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan dengan cara-cara tertentu. Memotivasi maksudnya mendorong seseorang mengambil tindakan tertentu. Proses motivasi terdiri dari: (a) identifikasi atau apresiasi kebutuhan yang tidak memuaskan, (b) menetapkan tujuan yang dapat memenuhi kepuasan dan (c) menyelesaikan suatu tindakan yang dapat memberikan kepuasan (Johannsen dan Terry dalam Winardi, 2004).

Menurut Moekijat (1990), ada dua pengaruh yang paling penting pada proses motivasi yaitu pengaruh dari diri sendiri berupa memahami diri sendiri, bayangan dan ide-ide yang dimiliki. Pengaruh penting lainnya dalam proses motivasi adalah bagaimana individu-individu melihat lingkungan dimana mereka berada. Pengaruh lingkungan berupa interaksi atau hubungan individu dan lingkungannya.

Abraham (1994), mengungkapkan bahwa motivasi manusia tidak akan terlepas dari lingkungan sekitarnya baik dari situasi dan dengan orang lain. Setiap teori motivasi dengan sendirinya harus memperhitungkan fakta ini, dengan menyertakan peranan penentuan kebudayaan dalam lingkungannya.

Untuk menumbuhkan motivasi pada petani pada umumnya sangat sulit, karena terbatasan yang ada pada petani. Motivasi sangat di pengaruhi oleh lingkungan ekonomi maupun harapan-harapan yang akan di perolehnya. Lingkungan ekonomi merupakan kekuatan-kekuatan ekonomi financial yang ada di sekitar seseorang. Diantaranya lembaga pemerintah maupun swasta yang berhubungan dengan pemberian kredit bagi seseorang (Soekartawi, 1988).


(57)

Menurut Mardikanto (1996) mengemukakan bahwa lingkungan ekonomi terdiri dari:

1. Lembaga perkreditan yang harus menyediakan kredit bagi para petani kecil.

2. Produsen dan penyalur sarana produksi atau peralatan tanaman. 3. Pedagang serta lembaga pemasaran yang lain.

4. Pengusaha atau industri pengolahan hasil pertanian.

Motivasi utama keikutsertaan anggota dalam kelompok tani terutama didorong oleh hasrat meningkatkan kemampuan berusahatani dan pemenuhan kebutuhan primer (Mardikanto, 1993).

2.2.2. Respon

Respon dikatakan Darly Beum sebagai tingkah laku balas atau sikap yang menjadi tingkah laku. Sementara itu Scheerer menyebutkan respons merupakan proses pengorganisasian langsung dimana rangsang-rangsang prosikmal diorganisasikan. Sedemikian rupa sehingga sering terjadi representasi fenomenal dari rangsang prosikmal (Sarwono, 1998).

Dalam Dollard dan Miller mengemukakan bahasa memegang peranan penting dalam pembentukan respon masyarakat. Respon-respon tertentu terikat dengan kata-kata, dan oleh karena itu, ucapan dapat berfungsi sebagai mediator atau menentukan hirarki mana yang bekerja. Artinya sosialisasi yang mempergunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan media srtategis dalam pembentukan respon masyarakat. Apakah respon tersebut berbentuk respon


(58)

2.2.3 Gotong Royong

Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara gotong royong antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar. Dalam bidang pertanian gotong royong bisa di lakukan dalam usahatani petani misalnya pada saat pemanenan, para petani bisa bergotong royong dalam proses pemanenan agar waktu lebih efektif dan biaya lebih efisien. Sikap gotong royong itu seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat yang ada di Indonesia. Karena, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara gotong royong. Dengan demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat. Dibandingkan dengan cara individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan memperlambat pembangunan di suatu daerah. (Anonimous, 2011)


(59)

2.3. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian terdahulu No . Nama Peneliti Judul Penelitian Perumusan Masalah Variabel Pengamatan Metode Analisis Kesimpulan

1. Libra G

Candro (2012) Peranan Kelompok Tani Melati 1 Terhadap Kesejahter aan Petani Baimana peranan kelompok Tani melati 1 terhadap kesejahteraan kelompok tani di desa Nagori Dolok Hataran kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun? Mengetahui bagaimana peranan kelompok tani melati 1 terhadap kesejahteraan petani Di analisis secara kualitatif dengan mrendes kripsikan per kasus data-data yang telah di kumpulk an Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa peranan Kelompok Tani Melati 1 terhadap kesejahteraan petani telah meningkatkan hasil pertanian. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator kesejahteraan yaitu pendidikan

, dimana biaya pendidikan anak tercukupi lewat hasil pertanian responden dimana kelompok tani memberikan pengaruh yang sangat besar dalam peningkatan hasil tani. dari segi kesehatan

,

responden berobat ke bidan dan responden peduli terhadap kesehatan, karena kesehatan adalah sakah satu faktor pendukung dalam melakukan pekerjaan sebagai


(60)

memenuhi standart empat sehat lima sempurna.Dilihat dari

pendapatan, responden mengalami

perubahan ke arah yang lebih baik, terlihat dari terpenuhinya

kebutuhan hidup keluarga dan sejak bergabung

dengan Kelompok Tani Melati 1. Begitu juga dengan kondisi

perumahan, dimana perumahan yang dimiliki responden milik sendiri dan didapat dari hasil panen

responden, Kebutuhan pokok responden telah terpenuhi dimana kebutuhan pokok sebagian didapat

dari hasil yypertanian. dan yang terakhir yaitu interaksi sosial responden

dilakukan secara kekeluargaan dan bekerjasama dalam melakukan kegiatan kegiatan yang dibuat

Kelompok Tani Melati 1.


(61)

2. Dewi Citra hasibuan (2012) Peranan Kelompok Tani Terhadap Keberhasi lan Penyalura n Pupuk Bersubsidi 1)Sejauh mana pengetahuan kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi? 2)Bagaimana peran kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi? 3)Apa saja masalah-masalah yang dihadapi petani atau ke lompok tani untuk memperoleh pupuk bersubsidi? 4)Upaya-upaya apayang dilakukan petani untuk mengatasi permasalahan perolehan pupuk bersubsidi? 1.pengetahuan kelompok tani dalam penyaluran pupuk

2. peran kelompok tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi

3. masalah yang di hadapi petani

4. upaya petani dalam mengatasi masalah perolehan pupuk bersubsidi dianalisis menggun akan metode scoring dan deskriftif

1.Di desa Serba Jadi dalam pengetahuan anggota kelompok tani mengenai Undang-Undang penyaluran pupuk bersubsidi 33,3 % yang mengetahui, 20 % ragu-ragu dan 46,7 % yang tidak mengetahui. Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang harga subsidi dalam

Desa Serba Jadi diketahui 30% yang mengetahui, 23% ragu-ragu dan 47%

yang tidak mengetahui. Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran pupuk bersubsidi 13 % yang mengetahui, ragu-ragu

10% dan 77% yang tidak mengetahui. Berdasarkan pengetahuan kelompok tani tentang saluran distribusi dalam


(62)

6,7 ragu-ragu dan 83,3% yang tidak mengetahui.

Berdasarkan pengetahuan

kelompok tani tentang tempat dan cara dalam penyaluran pupuk bersubsidi 50% yang mengetahui, 33,3% ragu-ragu dan 16,7 yang tidak mengetahui

2.Peranan kelompok tani terhadap keberhasilan pupuk bersubsidi dapat dikatakan cukup. Hal ini dapat diketahui

dari rata-rata jumlah skor yang

diperoleh yaitu sebesar 13,2

3.Masalah

penyaluran pupuk bersubsidi di daerah penelitian tidak berjalan dengan baik hal ini ditujukan dengan tidak sesuainya konsep Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) berdasarkan azas 6 tepat.

a.Jumlah

Jumlah pupuk bersubsidi yang dianjurkan oleh pemerintah


(63)

setempat

tidak semua terealisasikan

kepada petani. b.Jenis

Jenis pupuk yang diberikan

pemerintah sangat terbatas dan tidak memenuhi

kebutuhan petani sperti pupuk organik tidak disubsidi oleh pemerintah ke desa Serba Jadi.

c. Mutu

Mutu yang diberikan

pemerintah kepada petani ada yang sesuai dan

ada yang tidak sesuai sehingga tanaman padi mereka ada yang tidak

panen dengan cepat d.Tempat

Pada daerah penelitian setiap petani yang tergabung dalam Rencana

Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sudah sesuai dengan konsep

RDKK dikarenakan setiap peta


(64)

dite ntukan yang terdapat pada konsep RDKK e.waktu Proses pendistribusian pupuk bersubsidi tepat waktu yaitu sebulan sebelum musim tanam tiba f.Harga

Harga pupuk subsidi di daerah penelitian jauh lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dengan kios pengecer dengan persentase 68%. 4.Upaya dalam menyelesaikan masalah di

atas atau tersebut dengan azas 6 tepat yaitu petani dengan cara tetap membeli pupuk tersebut itu dikarenakan kios pengecer

yang ada di daerah te

rsebut dekat dengan lahan

mereka.

3. Daniel Matanari,

Peranan Kelompok

Bagaimana motivasi

Petani padi sawah. Kegiatan

Metode deskriftif

Motivasi Petani dalam mengikuti


(65)

(2015) Tani Terhadap Peningkat an Produksi Padi Sawah. petani dalam mengikuti kegiatan Kelompok Tani Berdaulat Baru ?

kelompok tani , (skoring)

kegiatan

kelompok tani

Dari hasil penelitian (lampiran 3) secara keseluruhan diperoleh skor rata rata untu motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani adalah 92,95%, artinya motivasi petani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani berdaulat baru di desa hutagugung kecamatan sumbul kabupaten dairi adalah tinggi, atau dengan kata lain kelompok tani berpengaruh dalam peningkatan produksi usahatani padi sawah di daerah

penelitian.

4. Juperson

Hendri (2015) Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkat an Pendapata n Petani Padi Sawah 1.Seberapa besar peranan kelompok tani dalam usahatani padi sawah di Desa Percut,Kecam atan, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang ? 2.Berapa besar 1.seberapa besar peranan kelompok tani 2.pendapatan 3. hubungan antara peranan kelompok tani dengan pendapatan 1. Analisis Deskripti f dan metode chi- square 1. Dengan penerimaan rata-rata

petani padi sawah di desa percut sebesar Rp.26.586.666,66 dan rata-rata biaya produksi sebesar Rp.7.100.616,667.m

aka dapat disimpulkan besar rata-rata pendapatan petani padi sawah desa percut, Kecamatan Percut Sei Tuan,


(1)

vii

3.5.2. Batasan Operasional ... 36

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis ... 37

4.2. Kedaan Penduduk ... 38

4.3. Keadaan Penduduk Menurut Umur ... 38

4.4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 39

4.5. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 40

4.6. Penggunaan Lahan ... 40

4.7. Sarana dan Prasarana ... 41

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan Produksi Padi Sawah di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat ... 43

5.2.Motivasi Petani Dalam Mengikuti Kegiatan kelompok Tani Untuk Mendukung Petani Menjalankan Kegiatan Usahatani Padi Sawah ... 45

5.3. Respon Petani Terhadap Kegiatan Kelompok Tani Dalam Mendukung Petani Untuk Menjalankan Kegiatan Usahatani Padi Sawah ... 57

5.4.Persepsi Petani Tentang Manfaat Gotong Royong Antar Anggota Kelompok Tani Dalam Menjalankan Kegiatan Usahatani Padi Sawah ... 60

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 63

6.2. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Produksi Padi Sawah (Ton) Kecamatan Gebang 2010-2014………. 4

2.1 Penelitian Terdahul……… 16

3.1 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata produksi tanaman padi sawah menurut desa tahun 2014…………..……….……… 29

3.2 Jumlah kelompok tani, anggota kelomkpok tani dan luas areal, di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten langkat……… 30

3.3 Jumlah indikator dan skor jawaban ……….... 32

3.4 Tingkat penilaian indikator negatif dan positif pada kelompok tani…... 34

4.1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Desa Pasar Rawa………… 38

4.2 Jumlah penduduk menurut kelompok umur di Desa PasarRawa………. 38

4.3 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian di Desa Pasar Rawa…... 39

4.4 Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Pasar Rawa... 40

4.5 Penggunaan lahan di Desa Pasar Rawa tahun 2014 ... 40

4.6 Sarana dan Prasarana di Desa Pasar Rawa 2014…... 41

5.1 Produksi padi sawah (Ton) di Kecamatan Gebang tahun 2010-2014... 43

5.2 Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meningkatkan produksi……….………... 47

5.3 Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meningkatkan pendapatan…………... 48

5.4 Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendapatkan bantuan pemerintah... 49

5.5 Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mengetahui cara bercocok tanam……….. 50

5.6 Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk akses pasar... 51

5.7 Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk pinjaman modal………....………... 52


(3)

ix

untuk meminimalisir biaya……… 53 5.9 Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani

untuk mempermudah kegiatan usahatani padi sawah...……… 53 5.10 Jumlah responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani

untuk memenuhi kebutuhan keluarga...………... 54 5.11 Motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani dalam mendukung

petani untuk menjalankan kegiatan usahatani………. 56 5.12 Respon petani terhadap kegiatan kelompok tani dalam mendukung

petani untuk menlakukan kegiatan usahatani padi sawah………... 58 5.13 Persepsi petani tentang manfaat gotong royong antar anggota


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Skema Kerangka PemikiranKelompok Tani Terhadap Kegiatan

Usahatani Padi Sawah (Oriza Sativa)….………..….. 27


(5)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

1. Karakteristik Petani Sampel

2. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi padi di Kecamatan GebangTahun 2010

3. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi padi di Kecamatan GebangTahun 2011

4. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi padi di Kecamatan GebangTahun 2012

5. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi padi di Kecamatan GebangTahun 2013

6. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi padi di Kecamatan GebangTahun 2014

7. Total Skor Penilaian Motivasi Petani Mengikuti Kegiatan Kelompok Tani dalam Mendukung Petani untuk Menjalankan Kegiatan Usahatani Padi Sawah

8. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meningkatkan produksi

9. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meningkatkan pendapatan

10. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendapatkan bantuan pemerintah

11. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mengetahui cara bercocok tanam

12. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk akses pasar

13. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk pinjaman modal

14. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk meminimalisir biaya


(6)

15. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mempermudah kegiatan usahatani padi sawah

16. Jumlah Responden yang menjawab mengikuti kegiatan kelompok tani untuk memenuhi kebutuhan keluarga

17. Skor Respon Petani terhadap Kegiatan Kelompok Tani dalam Mendukung Kegiatan Usahatani Padi Sawah

18. Interpretasi Tingkat Respon Petani terhadap Kegiatan Kelompok Tani dalam Mendukung Kegiatan Usahatani Padi Sawah

19. Skor Gotong Royong Anggota Kelompok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah

20. Interpretasi Tingkat Gotong Royong Anggota Kelompok Tani Terhadap Kegiatan Kegiatan Usahatani Padi Sawah