Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pertanian Indonesia adalah pertanian tropika karena sebagian besar daerahnya
berada didaerah tropis yang langsung dipengaruhi oleh garis khatulistiwa, yang
memotong Indonesia hampir menjadi dua. Pertanian masih merupakan sektor
yang memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Salah
satu komoditas tanaman pangan di Indonesia adalah padi yang hasil produksinya
masih menjadi bahan makanan pokok. Padi merupakan tanaman pertanian dan
merupakan tanaman utama dunia. (Sudarman, 2004).
Produksi beras masih mengandalkan produksi padi sawah dalam proses
produksinya,padi sawah juga tak lepas dari masalah. Masalah tersebut antara lain:
saluran irigasi, sarana produksi, infrastruktur, dan rendahnya partisipasi petani
terhadap kegiatan penyuluhan pertanian. Untuk itu diperlukan alternatif teknologi
pertanian dan kebijakan pemerintah yang dapat meminimalkan dampak adanya
masalah tersebut (Prasetyo, 2002).
Peran penyuluh yaitu membantu petani untuk memecahkan permasalahannya
sendiri dengan kemampuan yang dimiliki sendiri, sehingga petani dapat menjadi
lebih baik. Penyuluh juga memiliki peran untuk menyampaikan program-program
pemerintah dan menyampaikan teknologi baru dalam peningkatan produksi pada

bidang pertanian. Program penyuluh pertanian memiliki peran yang penting dalam
suksesnya penyuluhan (Priyono, 2009).
Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan luar sekolah (non formal) bagi
petani dan keluarganya agar berubah sikap dan perilakunya untuk bertani lebih

1
Universitas Sumatera Utara

2

baik (better farming), berusahatani lebih baik (better bussines), hidup lebih
sejahtera (better living) dan bermasyarakat lebih baik (better community) serta
menjaga kelestarian lingkungannya (better environment)(Departemen pertanian,
2009).
Peranan

penyuluh

pertanian


dalam

pemberdayaan

masyarakat,

yaitu:

memberdayakan masyarakat atas peluang yang ada untuk merencanakan hingga
menikmati

hasil

pembangunan

pertanian,

dan

memberikan


kemampuan

masyarakat untuk menentukan program pembangunan pertanian, dan memberi
kemampuan masyarakat dalam mengontrol dan menguasai usahataninya
(Fashihullisan, 2009).
Dalam upaya menggambarkan penyuluhan pertanian secara menyeluruh dan
terpadu diperlukan suatu perencanaan secara matang dan terarah. Perencanaan
penyuluh pertanian di tingkat Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP)
dituangkan dalam Rencana Kerja Penyuluh Pertanian (RKPP), yang bertujuan
untuk mengantisipasi perkembangan teknologi pertanian serta teknologi
penyampaian

informasi

penyuluhan

pertanian

diperlukan


peningkatan

pengetahuan, keterampilan serta sikap petani yang diasah melalui pelatihan,
pendidikan serta pengalaman langsung, sehingga tercipta profesionalisme
penyuluh secara baik yang pada akhirnya akan menjadikan petani lebih sejahtera
(Dinas Pertanian, 2009).
Subyek pembangunan pertanian adalah petani, masyarakat petani. Secara teoritis
pengembangan kelompok tani dilaksanakan dengan menumbuhkan kesadaran
para petani, dimana keberadaan kelompok tani tersebut dilakukan dari, oleh dan
untuk petani. Pengembangan kelompok tani perlu dilaksanakan dengan nuansa

Universitas Sumatera Utara

3

partisipatif

sehingga


prinsip

kesetaraan,

transparansi,

tanggung

jawab,

akuntabilitas serta kerjasama menjadi muatan-muatan baru dalam pemberdayaan
petani. Suatu kelompok tani yang terbentuk atas dasar adanya kesamaan
kepentingan diantara petani menjadikan kelompok tani tersebut dapat eksis dan
memiliki kemampuan untuk melakukan akses kepada seluruh sumber daya seperti
sumber daya alam, manusia, modal, informasi, serta sarana dan prasarana dalam
mengembangkan usahatani yang dilakukannya (Jasmal, 2007).
Peranan

penyuluh


pertanian

dalam

pemberdayaan

masyarakat,

yaitu:

memberdayakan masyarakat atas peluang yang ada untuk merencanakan hingga
menikmati hasil pembangunan pertanian,dan memberi kemampuan masyarakat
dalam mengontrol dan menguasai usahataninya (Fashihullisan, 2009).
Petani sebagai subjek utama yang menentukan kinerja produktivitas usahatani
yang dikelolanya. Secara naluri petani menginginkan usahataninya memberikan
manfaat tertinggi dari sumber daya yang dikelola. Produktivitas sumber daya
usahatani tergantung pada teknologi yang diterapkan. Oleh kareana itu,
kemampuan dan kemauan petani dalam menggunakan teknologi yang didorong
oleh aspek sosial dan ekonomi merupakan syarat mutlak tercapainya upaya
pengembangan pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas di suatu

daerah (Yusdja, dkk, 2004)
Sesuai dengan Undang Undang nomor 16 Tahun 2006 program penyuluhan
pertanian tingkat desa merupakan salah satu wujud perencanaan partisipasi
masyarakat. Hal ini tercermin dari definisi program penyuluhan pertanian tingkat
desa yaitu rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah
dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.Kata

Universitas Sumatera Utara

4

motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “movere” yang berarti dorongan atau daya
penggerak. Menurut Hasibuan (1996) motivasi adalah pemberian daya penggerak
yang menciptakan gairah kerja seseorang agar mau berkerja sama, berkerja efektif
dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Sedangkan menurut Kartono (1982) motivasi adalah sebab, alasan dasar,
gambaran dorongan bagi seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang
berpengaruh besar sekali terhadap segenap tingkah laku manusia. Secara
sederhana motivasi diartikan sebagai suatu daya pendorong atau perangsang untuk
melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Kaitannya dengan tingkat partisipasi petani, sejauh mana penyuluhan dapat
mendorong atau merangsang petani untuk ikut mengadopsi teknologi tanam padi
sawah dalam kegiatan usahataninya.
Penelitian ini dilakukan di desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten
Langkat, Sumatera Utara dan sebagai gambaran tentang luas panen produksi dan
produksi rata-rata padi sawah di Kabupaten Langkat dapat dilihat pada tabel
berikut.

Universitas Sumatera Utara

5

Tabel 1.Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi Padi Sawah di
Kabupaten Langkat 2014.
Kecamatan
LuasPanen
Produksi
Rata-rata
(Ha)
(Ton)

produksi
(Kw/ Ha)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Bahorok
8.245
5 700
55,99
2.
Salapian
8.445
1 645
58,54
3.
Sei Bingai
40.612
25 778

63,29
4.
Kuala
18.165
11 908
63,51
5.
Selesai
22.207
21 862
59,44
6.
Binjai
29.080
26 762
62,15
7.
Stabat
17.476
12 493

57,07
8.
Wampu
8.951
8 268
56,13
9.
Batang Serangan 5.506
1 088
54,13
10.
Padang Tualang 15.335
3 199
55,93
11.
Hinai
7.298
21 115
61,56
12.
Secanggang
51.521
48 412
59,54
13.
Tanjung Pura
58.581
41 142
62,13
14.
Gebang
36.509
19 486
60,03
15.
Babalan
45.254
50 457
59,72
16.
Sei Lepan
17.518
15 502
57,16
17.
Brandan Barat
14.740
10 092
57,05
18.
Besitang
15.299
15 593
58,49
29.
Pangkalan Sus
27.928
25 537
58,25
Langkat
44 824
394 339
60,12
Sumber : Badan Pertanian Kabupaten Langkat 2015

Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten Langkat memiliki
banyak kecamatan yang mengelola padi sawah maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentangPeran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani
Dalam pengembangan Usahatani Padi Sawah khususnya di desa Pasar Rawah,
Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat.
Desa Pasar Rawah Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat mempunyai

16

Kelompok tani.
Berikut daftar nama-nama kelompok tani yang ada di Desa Pasar Rawah,
Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat :

Universitas Sumatera Utara

6

Tabel 2.Daftar Nama-Nama Kelompok Tani Padi Sawah di Desa Pasar
Rawah 2015
No Nama – Nama Kelompok Tani di Desa Pasar Rawah
1. Kelompok Tani Jaya Tani
2. Kelompok Tani Giat Usaha
3. Kelompok Tani Tunas Mekar
4. Kelompok Tani Harapan Baru
5. Kelompok Tani Bangun Sari
6. Kelompok Tani Pelita
7. Kelompok Tani Mekar Jaya
8. Kelompok Tani Suka Jadi
9. Kelompok Tani Mulia
10. Kelompok Tani Beringin
11. Kelompok Tani Tunas Baru
12. Kelompok Tani Harapan
13. Kelompok Tani Tani Baru
14. Kelompok Tani Tunas Jaya
15. Kelompok Tani Sri Rezeki
16. Kelompok Tani Sido dadi
Sumber : Monografi Desa 2015
Adapun program penyuluhan di desa Pasar Rawah adalah melakukan pindah
tanam benih padi dari persemaian ke lahan. Setelah melakukan penanaman,
dilanjutkan dengan Sekolah Lapang (SL), dimana petani diberi ilmu/materi
tentang budidaya padi, serta dibuka sesi diskusi antar petani dan pemateri.
Melakukan pengamatan pada lahan untuk mengamati hama dan penyakit yang
menyerang pertanaman padi. Selain pengamatan hama dan penyakit, dilakukan
juga pengamatan terhadap jumlah anakan padi setelah pindah tanam 14 Hari
Sebelum Tanam (HST). Kegiatan penyuluhan pertanian bertujuan meningkatkan
produksi petani dan keluarganya melalui peningkatan produksi pertanian.

Universitas Sumatera Utara

7

1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana peran penyuluh pertanian terhadap kelompok tani dalam
pengembangan usahatani padi sawah?
2. Bagaimana motivasi petani dalam mengikuti program penyuluhan
pertanian?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran penyuluh pertanian terhadap kelompok tani
dalam pengembangan usahatani padi sawah.
2. Untuk mengetahui motivasi petani dalam mengikuti program penyuluhan
pertanian.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah:
1. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dalam hal ini penyuluh pertanian
dalam pengembangan usahatani padi sawah.
2. Sebagai bahan informasi dan referensi untuk peneliti selanjutnya.
3. Berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan bagi penulis.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

1 8 76

Peranan Kelomok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah.Studi Kasus: Desa Pasar Rawa,Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

0 8 93

Peranan Kelomok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah.Studi Kasus: Desa Pasar Rawa,Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

0 0 14

Peranan Kelomok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah.Studi Kasus: Desa Pasar Rawa,Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

0 0 1

Peranan Kelomok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah.Studi Kasus: Desa Pasar Rawa,Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat

0 0 7

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

0 0 13

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

0 0 2

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

1 6 15

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

0 0 1

Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Pasar Rawah, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)

0 0 6