Determinan Kelengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang Kabupaten Kampar Riau Tahun 2016

iii

ABSTRAK
Kelengkapan berkas rekam medis sangat berpengaruh kepada Rumah sakit
dan juga kepada pasien karena berkas rekam medis memiliki nilai terhadap
administrasi, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan, dokumentasi, dan medis.
Semua pasien yang masuk pada pelayanan kesehatan mempunyai data tentang
riwayat penyakitnya dalam bentuk berkas rekam medis. Berkas rekam medis
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kualitas pelayanan medis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan apa saja yang
menyebabkan ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap di
RSUD Bangkinang Tahun 2016. Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan
kualitatif menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam dari
pernyataan 10 informan yang terdiri dari 6 dokter spesialis, 2 perawat, manajemen
rumah sakit , kepala petugas rekam medis.
. Hasil penelitian ini menunjukkan secara umum pengisian berkas rekam
medis tidak semua terisi dengan lengkap, terdapat perbedaan kelengkapan dalam
pengisian rekam medis karena setiap dokter memiliki perbedaan dalam pengisian
berkas rekam medis. Dari 60 berkas rekam medis sebagai sampel dari penelitian
tersebut , didapatkan hasil dari kelengkapan dalam pelaksanaan pengisian rekam
medis yang paling rendah dokter spesialis penyakit dalamdengan persentase

terendah pada item waktu masuk 50%, anamnese 40%, ringkasan pulang 50% dan
nama & tanda tangan 60 % dan kelengkapan paling tinggi oleh dokter spesialis
syaraf pada item waktu masuk 90%,anamnese 80%,ringkasan pulang 80%, nama
& tanda tangan 80%. Ketidaklengkapan pengisian rekam medis disebabkan waktu
dokter terbatas, pengetahuan kurang tentang pemanfaatan rekam medis terkait
ALFRED, kurang sosialisasi , kurangnya pengawasan dari pihak rumah sakit dan
juga tidak ada sanksi yang diberikan.
Disarankan bagi pihak manajemen RSUD Bangkinang untuk membuat
SOP ( Standar Operasional Prosedur ) yang jelas bagi semua pihak untuk
memudahkan pekerjaan dan pelaksanaan proses kelengkapan pengisian rekam
medis serta evaluasinya, mensosialisasikan secara terus menerus terhadap semua
komponen rumah sakit terutama dokter untuk menanamkan bahwa pengisian
rekam medis merupakan kewajiban yang harus dijalankan, perlu adanya
pertemuan rutin untuk mengkordinasikan unit satu dengan yang lainya dan
bersama-sama mengevaluasi hasil temuan penyebab rekam medis yang tidak
lengkap dan mencari jalan keluar yang baik
Kata Kunci : Determinan , Kelengkapan pengisian rekam medis

Universitas Sumatera Utara


iv

ABSTRACT

Completeness of medical records is very influential for hospitals and
also patients because it has a value to the administrative, legal, finance, research,
education, documentation, and medical. All of patient whois entered to the health
services has a data about the history of their disease in the form of medical record.
Medical record can be used to determine the quality of medical services.
The purpose of this research is to investigate the determinants of
incompleteness the medical records fulfil in Bangkinang Hospital 2016. This
research is descriptive qualitative approach using the observation methode and indepth interviews of 10 informants statement that consists of 6 specialist doctors, 2
nurses, hospital management, medical records clerk's head.
The results of this researchis medical record is not all filled out
completely, there is a difference of the completeness of medical records in every
doctor, it depend on mind and education of them about the medical record. From
60 medical record that being sample of thisresearch, the lowest completeness of
medical record is frominternist,the percentages from the lowest items are 50% for
entering time, 40%anamnese, 50% for the return summary, 60% for name &
signature, and the highest completeness isfrom neurologist with the percentages

are 90% for entering time, 80% for anamnese, 80% for the return summary, 80%
from name and signature.The lack of charging accessories medical records due to
limited physician time, lack of knowledge about the use of medical records related
ALFRED, lack of socialization, no evaluation and supervision of management
hospital and also no punishment will be given.
The advise for management of Bangkinang Hospital is to make SOP
(Standard Operating Procedure) for all parties to facilitate their work and the
implementation
of
medical
recordscompleteness
and
evaluations,
constantlysocialize for all components of the hospital, especially doctors, that
fulfil the medical record completely is their duty, and then the importence of
regular meetings to coordinate every units and components in hospital to
investigate and evaluate why the fulfil of medical record is not completely.

Keywords : determinant, completeness, filling medical recod


Universitas Sumatera Utara