Rembuknas 2015 Kementerian Pendidikan da

Paparan Lengkap Komisi IV:

KURIKULUM, PELAKSANAAN UN 2015,
PENILAIAN PENDIDIKAN, dan AKREDITASI
Depok, 29-31 Maret 2015

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

1

SISTEMATIKA

A.

Roadmap Kurikulum 2013

B.

Membangun Sistem Penilaian Pendidikan yg Komprehensif

C.


Pelaksanaan Ujian Nasional 2015

D.

Akreditasi Satuan Pendidikan

A
ROADMAP KURIKULUM 2013

3

a.

ROADMAP KURIKULUM 2013
Penentuan sekolah yang melaksanakan
Kurikulum 2013 dan 2006
Evaluasi Kurikulum 2013

A.1 Penentuan Sekolah yang Melaksanakan

Kurikulum 2013

• Sesuai Permen No. 160 Tahun 2014, sekolah yang akan
melanjutkan Kurikulum 2013 adalah sekolah yang sudah
menggunakan Kurikulum 2013 mulai bulai Juli 2013 serta
26 sekolah baru memulai bulan Juli 2014 tapi secara
khusus sudah disetujui oleh Mendikbud untuk
melanjutkan penggunaan Kurikulum 2013.
• Sekolah ini terdiri dari 3 kategori, yaitu sekolah sasaran
(6.098), sekolah mandiri (10.868) dan sekolah yang baru
satu semester terverifikasi (26), sehingga total sekolah
yang akan meneruskan Kurikulum 2013 adalah sebanyak
16.922 (Informasi rinci nama sekolah per Kabupaten/Kota
disajikan dalam flash disk)
5

A.2 Penentuan Sekolah yang Melaksanakan
Kurikulum 2013 (Lanjutan...)

No

1
2
3
4

Jenjang
SD
SMP
SMA
SMK
Total

Satu
Rintisan
semester
2.515
1.421
3
1.164
21

998
2
6.098
26

Mandiri
6.808
2.663
987
410
10.868

Jumlah
9.323
4.087
2.172
1.410
16.992

Catatan:

– sekolah sasaran yaitu sekolah yang ditetapkan oleh Pemerintah pada Juli 2013 untuk
melaksanakan Kurikulum 2013
– sekolah mandiri yaitu sekolah yang secara sukarela menyediakan dana untuk pelatihan
guru dan pengadaan buku dan bersama sekolah sasaran melaksanakan Kurikulum 2013
mulai Juli 2013(10.868)
– Sekolah yang baru satu semester terverifikasi adalah sekolah yang baru memulai
Kurikulum 2013 tetapi secara khusus disetujui Mendikbud untuk lanjut menggunakan6
Kurikulum 2013

A.3 Penentuan Sekolah yang Melaksanakan
Kurikulum 2006



Sekolah yang kembali menggunakan Kurikulum 2006
adalah sekolah yang baru memulai Kurikulum 2013
pada bulan Juli 2014 (kecuali 26 sekolah) ditambah
sekolah yang sudah 3 semester tapi menyatakan diri
belum siap


7

A.4 Rencana Implementasi Kurikulum 2013 (2014-2020)

8

A.5 Evaluasi Kurikulum 2013
Evaluasi Kurikulum 2013

• Analisis Masukan Masyarakat terkait Dokumen Kurikulum 2013: Ide
Kurikulum, Disain Kurikulum, Dokumen Kurikulum, dan Perangkat
Implementasi Kurikulum;
• Analisis Masukan Masyarakat terkait Buku Teks;
• Pembahasan Ide Kurikulum: Landasan Filosofis, Landasan Sosiologis,
Landasan Psikhopedagogis, Landasan Teoritis, dan Landasan Yuridis,
serta penambahan Landasan Empiris;
• Pembahasan Disain Kurikulum: Kerangka Dasar Kurikulum, Struktur
Kurikulum, dan Tata Kelola Kurikulum;
• Pembahasan Dokumen Kurikulum: Ruang Lingkup dan Urutan
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), Silabus, dan Pedoman

Mata Pelajaran;
9

A.6 Evaluasi Kurikulum 2013 (Lanjutan....)
Evaluasi Kurikulum 2013

• Perbaikan Format Kompetensi Inti Spiritual (KI-1) dan Kompetensi Inti
Sosial (KI-2), dengan meniadakan Kompetensi Dasar (KD);
• Perbaikan Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik;
• Penyelesaian Buku Teks Kelas III, VI, IX, XII;
• Penyediaan Suplemen (Ralat) Buku Teks Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan
XI;
• Puskurbuk sedang melakukan review dan revisi dokumen kurikulum
2013 berdasarkan masukan yang diberikan oleh berbagai pihak dan
pada waktu yang bersamaan juga mengadakan dialog publik untuk
memperkaya masukan untuk perbaikan dokumen kurikulum
• Revisi Kurikulum berdasarkan masukan dari masyarakat luar
diharapkan selesai akhir tahun 2015 ini.
10


B
Membangun Sistem Penilaian
Pendidikan yg Komprehensif

11

B.1 Penilaian Siswa
Skala

1.Monitoring
sistem

2.Benchmarking
internasional

Pertanyaan
dasar

Capaian tiap
daerah


Untuk siapa?

Tujuan
pengukuran

4. Kelulusan jenjang
pendidikan

5. Penilaian kelas

6. Seleksi masuk

Capaian Indonesia Kekuatan,
dibanding dunia
kelemahan siswa

Apakah standar
kompetensi
lulusan tercapai


Apakah tujuan
pembelajaran
tercapai?

Apakah siswa
berpotensi untuk
lanjut?

Pemerintah,
pemda

Pemerintah

Siswa, orang tua,
masyarakat

Siswa, guru, orang
tua


Jenjang lebih
tinggi

Monitor
hasil dan
dampak
kebijakan,
kurikulum
Capaian
siswa, faktor
keberhasilan
belajar

Monitor
perubahan
sistemik

Siswa, sekolah,
pemerintah,
pemda, stake
holders
Monitor capaian
kompetensi,
kurikulum

Kompetensi dasar
berdasar
kurikulum

Memahami capaian
dan kesulitan
belajar siswa;
feedback siswa dan
guru
Holistik
(pengetahuan,
ketrampilan, sikap)
sesuai kompetensi

Penempatan
siswa pada
jenjang lebih
tinggi

Kompetensi
generik, literasi,
matematika, sains

Mengetahui
capaian siswa;
memastikan
kelulusan dan
kelanjutan siswa
Capaian pada
seluruh aspek
pembelajaran
(komprehensif)

Pengukuran

Survey

Survey

Sensus

Sensus

Tiap siswa

Siswa yang ingin
lanjut

Instrumen

INAP

PISA, TIMSS

UN

Rapor, US

Penilaian oleh guru

UN utk SNMPTN,
SBMPTN, tes
bakat skolastik
12

Apa yang
diukur?

3. Pemetaan
kompetensi

Bakat, capaian
kompetensi,
potensi

B.2 Framework
Standard Nasional Pendidikan
(8 Standard)
BSNP
BSNP

Kemdikbud
Kemdikbud
Standard Kompetensi Lulusan

Kurikulum

Kurikulum

Penilaian Sekolah

Kurnas - KTSP

Ujian Nasional

Sekolah
Sekolah

Pengukuran capaian
Standar Kompetensi Lulusan

13

B.3 Posisi Ujian Nasional
PKG
TIMSS

Hak siswa untuk mengetahui
capaian kompetensinya

PISA

UKG

SNP

EDS

[Ps 57 & 58 UU Sisdiknas]

BAN

INAP
UN

Pengukuran capaian
Standar Kompetensi Lulusan

Pembinaan
sekolah & guru

Evaluasi
capaian siswa

UN
Kewajiban negara
untuk memenuhinya

Perencanaan
peningkatan

Akuntabilitas
penyelenggara

Pengendali
mutu

Pemetaan mutu

14

C
Pelaksanaan Ujian Nasional 2015

15

C.

Pelaksanaan Ujian Nasional 2015
Kebijakan UN 2015
UN PBT dan CBT

Kebijakan UN 2015

17

C.1 Kebijakan UN 2015
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
pada Pasal 58 ayat (2) menyatakan evaluasi peserta didik,
satuan pendidikan, dan program pendidikan
dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik
untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan
UU No. 20 Tahun 2003

tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan PP No. 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah lagi dengan PP No 13
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
PP No. 32 Tahun 2013

Permen Dikbud No 5 Tahun
2015

tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan
Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional

Peraturan BSN P No
0031/P/BSNP/III/2015

tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015
18

C.2 Kebijakan UN 2015
Pemerintah & BSNP

BSNP

KEBIJAKAN
MAKRO
(STRATEGIS)

KEBIJAKAN
MIKRO
(TEKNIS)



Ujian Nasional BUKAN untuk
penentuan kelulusan

POS UN



UN dengan metode CBT

SHUN
Kategori Nilai UN
1. Revisi PP 19/2005 PP 13/2015
2. Revisi Permendikbud 144/2014
Permendikbud No. 5/2015

19

C.3 Perubahan UN 2015
Hasil ujian nasional digunakan sebagai

PERAN BSNP

salah satu pertimbangan untuk:

Berdasarkan PP 19/2005 tentang

a.

pemetaan mutu program dan/atau

SNP yang telah diubah dengan

satuan pendidikan;

PP 32/2013 dan PP 13/2015,

dasar seleksi masuk jenjang

peran BSNP adalah sebagai

pendidikan berikutnya;

Penyelenggara UN

b.

c.

penentuan kelulusan peserta didik
dari program dan/atau satuan
pendidikan;

d.

pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan

Panitia UN Tingkat Pusat
ditetapkan dengan SK Mendikbud

dalam upayanya untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
20

C.4 Perubahan UN 2015
No
1

Aspek
Kisi-kisi UN

2

Fungsi UN

3

UN 2014
Kisi-Kisi 2011-2014

1. Pemetaan
2. Seleksi jenjang
lebih tinggi
3. Kelulusan
4. Pembinaan
Teknologi
Paper-based Test
(Pelaksanaan) (PBT)

4

Peran BSNP

Penyelenggara

5

Peran Instansi Pelaksana
Terkait

UN 2015
Ket
kisi-kisi 2011-2014.
Sama
(Bisa diakses di Website BSNP)
1. Pemetaan
Beda
2. Seleksi jenjang lebih tinggi
3. Pembinaan

PBT dan Computer-based Test
(CBT). CBT Diterapkan secara
bertahap (status rintisan)
Penyelenggara

Sama

Pelaksana

Sama

Beda

21

C.5 Perubahan UN 2015 (lanjutan..)
No

Aspek
Peran PTN

UN 2014
Koordinator Pengawasan
6
UN SMA sederajat dan
Pemindaian LJUN
Sistem regional
7 Proses lelang dan
Pencetakan bahan UN (8 region)
8 Waktu Pelaksanaan UN 14-16 April (3 hari)
SMA sederajat (PBT)
9 Waktu Pelaksanaan UN 5-8 Mei (4 hari)
SMP sederajat
Dua kali setahun
10 UNPK Paket A, B, C
Tahap I: 14-16 Mei
Tahap II: 19-22 Agustus
Tidak ada UNPK Susulan
11 Soal UN yang telah Disimpan di sekolah untuk
digunakan
digunakan dalam
pembelajaran

UN 2015
Koordinator Pemindaian LJUN
Pemantau di tingkat Kab/Kota

Ket
Beda

Ditangani masing-masing
provinsi (17 percetakan)
13-15 April (3 hari)

Beda
Sama

4-7 Mei (4 hari, Senin-Kamis)

Sama

Satu kali dilaksanakan
bersamaan UN Formal

Beda

Disimpan di sekolah selama 1
bulan kemudian dimusnahkan
disertai Berita Acara

Beda
22
22

C.6 Penyelenggara UJIAN
Penyelenggara

Satuan
Pendidikan

Ujian

Ujian
Sekolah/Madrasah
/PK

Hasil

Lulus
?

Ya

Ijazah

Tidak

Ulang Kelas IX atau
XII

Ujian Nasional
Pemerintah
Nilai
kurang,
perbaikan

SHUN

Tidak

Selesai

?

Ya
23

C.7 Catatan Penting UN 2015
1. Hasil UN tidak digunakan untuk penentuan kelulusan siswa dari
satuan pendidikan.
2. Kelulusan Siswa dari satuan pendidikan ditentukan oleh masingmasing satuan pendidikan.
3. Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian Pendidikan Kesetaraan
untuk semua mata pelajaran ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi.
4. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan kesetaraan ditetapkan
Dinas Pendidikan Kab/Kota melalui rapat pleno dengan melibatkan
perwakilan dari satuan pendidikan nonformal.
5. Setiap siswa wajib mengikuti UN MINIMAL satu kali.
6. UN Perbaikan khusus SMA sederajat bagi peserta didik yang
memperoleh hasil UN katagori kurang pada mata pelajaran tertentu.
UN Perbaikan dilaksanakan tahun 2016.
24

C.8 Catatan Penting UN 2015 (lanjutan...)
7. Setiap peserta UN menerima Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN).
8. Listening Comprehension Bahasa Inggris menggunakan Compact Disk
atau CD (tidak ada lagi dalam bentuk kaset).
9. Simbol dalam Braille menggunakan simbol versi terbaru. Contoh,
versi lama: Kg2, versi baru: 2kg.
10. Pelaksanaan UN untuk SMAK dan SMTK dilakukan secara terintegrasi
dengan UN untuk SMA sederajat.
11. Setiap peserta UN akan menerima Sertifikat Hasil Ujian Nasional
(SHUN)
12. Siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus Ujian S/M/PK.
13. Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan
25
menerima hasil UN peserta didik yang bersangkutan.

UN Paper-based Test (PBT)
dan

UN Computer-based Test (CBT)

26

C.9

Penggandaan Naskah dan Pengembalian LJUN PBT

C.10 Pelaksanaan PBT

C.11 Ujian Nasional CBT
1. Pada tahun 2015 bersifat “rintisan”
2. Jenjang SMP, SMA/MA, dan SMK (ada proses verifikasi kelayakan)
3. Rasio komputer ( PC) dan siswa adalah 1:3 dan cadangan 10% dari
jumlah PC yang ada
5. Memiliki UPS yang memadai untuk PS server dan client
6. Diutamakan memiliki genset.

1. Proktor
2. Teknisi

C.12 Langkah Penting Kegiatan CBT
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Langkah
Asesmen Aplikasi
Finalisasi Juknis UN CBT
Buku Panduan UN CBT
Verifikasi Sekolah & uji coba instalasi offline
Latihan ujian offline
Pelatihan Proktor
Pelatihan Teknisi
Penerapan Risk Management (Security System)
Penyediaan Help Desk UN CBT

C.13 Ujian Nasional CBT

C.14 Nilai Sekolah, Hasil UN, dan Kelulusan

C.15 Pemanfaatan Hasil UN
2013

2014

2015

• Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
Lulus UN digunakan
Lulus UN digunakan sebagai
sebagai syarat untuk
syarat untuk diterima
diterima jenjang berikutnya jenjang berikutnya

Nilai UN digunakan sebagai
syarat untuk diterima jenjang
berikutnya

Relatif tetap - mapan
• Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
Hasil UN digunakan sebagai Gabungan pembobotan nilai Digunakan sebagai
syarat untuk diterima
rapor dan nilai UN murni
pertimbangan dalam seleksi
melalui SNMPTN
digunakan sebagai dasar
SNMPTN
seleksi SNMPTN
Ketentuan penggunaan nilai
Proporsi nilai UN ditentukan UN SMA sederajat ditentukan
oleh masing-masing
oleh Panitia SNMPTN dan
perguruan tinggi
masing-masing PTN

C.16 Pemanfaatan Hasil UN (lanjutan....)
Isi Sertitikat Hasil Ujian Nasional
Untuk siswa dan orangtua:
Nilai ujian
Kategorisasi/levelling dan deskripsi
Profil capaian kompetensi untuk perbaikan

Untuk sekolah dan pemerintah daerah, ditambahkan:
Konteks
posisi terhadap rerata siswa yang lain di sekolah, daerah maupun
nasional

Indeks lainnya
capaian SNP, pengukur perilaku saat tes (Integritas), perkembangan hasil
dari tahun ke tahun, dll

34

C.17 Pemanfaatan Hasil UN (lanjutan....)
Rancangan Sertifikat Hasil UN 2015 (masih dalam penetapan)

Selama ini, laporan UN
untuk siswa dan
orangtua hanya
menampilkan nilai
akhir UN.

35

C.18 Pemanfaatan Hasil UN (lanjutan....)
* ilustrasi

FISIKA

Leveling Capaian Siswa
Level

Deskripsi Kompetensi Fisika SMA IPA

Sangat Baik
>85 - 100

Siswa mampu memecahkan masalah dalam penerapan
fisika yang kompleks dan kemampuan bernalar tinggi

Baik
>70 - 85

Siswa
mampu
memecahkan
masalah
dan
menyimpulkan rumus fisika dalam penerapan fisika seharihari

Cukup
>55 - 70

Siswa mampu menggunakan rumus fisika untuk
penerapan fisika sederhana yang
terlihat dalam
kehidupan sehari-hari

10
9
8
7
6
5
4
3

Kurang
< 55

Siswa belum mampu menggunakan rumus fisika
sederhana untuk melakukan penerapan fisika sederhana
yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

Capaian siswa

Rerata sekolah

2
1

Rerata Nasional

36

C.19 Pemanfaatan Hasil UN (lanjutan....)
Dashboard Analisis Data Ujian Nasional
Informasi yang dapat diakses oleh sekolah untuk peningkatan mutu

37

C.20 Pemanfaatan Hasil UN (lanjutan....)
Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bahasa Indonesia
Perbandingan lintas propinsi – Analisis untuk pengelola pendidikan daerah
Membaca pemahaman
nonfiksi
Komp_1

Membaca kritis
nonfiksi

Menulis gagasan
fiksi

71.63

Komp_9

Komp_2

Maximum

75.51

72.50

Nasional

63.33
66.94

Menulis struktur
fiksi

Komp_8

Prov.=DKI

65.75

64.61

83.01

56.51

Komp_3 Membaca data

90.08

62.51

64.40

72.45
Menulis struktur
nonfiksi

Komp_7

78.86

Komp_4

70.04
76.49

76.10
Komp_6

Menulis gagasan
nonfiksi

Membaca
pemahaman
fiksi

81.99
Komp_5

Membaca kritis
fiksi

Indeks Kompetensi Nasional = 68.41
Indeks Kompetensi Prov. DKI = 74.86
38

D
Akreditasi Satuan Pendidikan

39

D.

AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN
Akreditasi BAN S/M
Akreditasi BAN PAUD dan PNF

Akreditasi BAN S/M

41

D.1 Pengertian Akreditasi
UU No 20/2003
Pasal 60 ayat (1)

Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program
dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan
non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan

PP No 32/2013
Pasal 1 ayat (28)

Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau
satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

Permendikbud
No.59 2012
pasal 1 ayat (7)

Akreditasi sekolah/madrasah adalah suatu kegiatan penilaian
kelayakan program dan satuan pendidikan dasar dan menengah
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan
penjaminan mutu pendidikan sekolah/madrasah

PP 13 TAHUN 2015

Tentang Perubahan Kedua PP 19 Tahun 2005:
Memberikan peran lebih besar pada pemerintah dan masyarakat
daerah untuk berperan aktif dalam proses akreditasi PAUD dan PNF
42
melalui BAP PAUD dan PNF Provinsi

D.2 Garis Besar Program BAN-S/M 2015
1.
2.
3.
4.
5.

Penuntasan akreditasi sesuai Renstra Kemdikbud.
Penguatan kelembagaan BAN-S/M dan BAP-S/M.
Peningkatan jumlah, kualitas, dan kinerja asesor.
Peningkatan layanan web-site berbasis data.
Peningkatan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, terutama
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pengambil kebijakan
6. Penyempurnaan Pedoman dan POS Akreditasi.
7. Penyempurnaan panduan dan pelaksanaan Monev, Surveilen,
Pelatihan Asesor, Materi Sosialisasi, SaMA Award, dll.
8. Pemenuhan sertifikat akreditasi, pelatihan asesor, surat keterangan
perpanjangan akreditasi, dll.
9. Penyusunan perangkat akreditasi.
10. Pelaksanaan akreditasi SILN
43

D.3 Unsur-unsur Dalam Pelaksanaan BAN-S/M 2015
BAN-S/M

Disdik Provinsi

BAP-S/M

Kanwil Kemenag

Disdik Kab/Kota

UPA-S/M

Kankemenag Kab/Kota

Sekolah

Asesor

Madrasah

44

D.4 Mekanisme Akreditasi/Pos Akreditasi
BAP-S/M menyusun
perencanaan jumlah dan
alokasi S/M yang akan
diakreditasi dengan
koordinasi Disdik dan
Kanwil Kemenag Prov.

BAP-S/M mengumumkan
kepada S/M untuk
mendaftar akreditasi
melalui Disdik
Prov/Kab/Kota dan
Kanwil/Kankemenag.

Disdik Prov/Kab/Kota dan
Kanwil/Kankemenag mengusulkan sekolah/madrasah
yang akan diakreditasi.

S/M mengirimkan isian
Instrumen Akreditasi
kepada BAP-S/M.

BAP-S/M bersama asesor
melakukan evaluasi isian
instrumen dan audit
dokumen untuk
merekomendasikan
kelayakan S/M yang akan
divisitasi.

BAP-S/M
menetapkan
kelayakan
S/M
Layak

BAP-S/M menyampaikan
Perangkat Akreditasi
kepada sekolah/madrasah.

S/M mengisi Instrumen Data
dan Informasi Pendukung
dan Instrumen Akreditasi.

BAP-S/M melakukan
verifikasi hasil visitasi
dan penyusunan
rekomendasi.

BAP-S/M menugaskan
asesor melak-sanakan
visitasi ke
sekolah/madrasah.

BAP-S/M melakukan
validasi hasil visitasi.

Tidak
Layak

BAP-S/M
mengirim
surat
pemberitahuan ke
S/M

Tidak terakreditasi
BAP-S/M
menetapkan
hasil dan
rekomendasi
akreditasi.
Terakreditasi

BAP-S/M
mengirim
surat
pemberitahuan
ke S/M

BAP-S/M menerbitkan
sertifikat akreditasi.

BAP-S/M melaporkan
data (raw data) dan hasil
akreditasi kepada BANS/M dan pihak terkait.

BAP-S/M
mensosialisasikan hasil
akreditasi kepada
masyarakat. 45

Rekapitulasi Satuan Pendidikan yang Diakreditasi
D.5
2007-2014
Total
SLB

1.708

SMK*
SMA/MA
SMP/MTs

25.338
20.826
45.309

SD/MI
SD/MI

179.421
SMP/MTs

SMA/MA

SMK*

SLB

Total

46

D.6

Hasil Akreditasi S/M
Berdasarkan Peringkat (2007-2014)
Peringkat

No

Satuan
Jumlah S/M Terakreditasi
Pendidikan
(A+B)

1 SD/MI

Terakreditasi
(C)

%

Tidak Terakreditasi
(TT)

%

179,421

133,482

38,868

22%

7,071

4%

2 SMP/MTs

45,309

34,088

9,275

20%

1,946

4%

3 SMA/MA

20,826

15,633

4,073

20%

1,120

6%

4 SMK

25,338

21,705

3,056

12%

577

2%

5 SLB

1,708

1,236

404

24%

68

4%

272,602

206,144

55,676

20%

10,782

4%

Jumlah

47

D.7 Rekapitulasi S/M

Belum Akreditasi dan Akreditasi Ulang Tahun 2015
JENJANG

NO

SEKOLAH/MADRASAH

JUMLAH
SD

1 Belum Akreditasi

SMP

SMA

SMK

SLB

6,469

1,575

822

961

47

9,874

- Peringkat A

11,970

6,235

3,943

5,375

99

27,622

- Peringkat B

55,440

10,486

5,500

6,804

352

78,582

- Peringkat C dan TT

31,865

6,451

3,412

2,421

317

44,466

2 Akreditasi Ulang:

Jumlah

160,544

Catatan:
S/M yang belum diakreditasi merupakan satuan pendidikan dan/atau program
keahlian baru pada SMK, serta S/M yang berlokasi di daerah 3T.
48

D.8

Rekapitulasi Akreditasi S/M
Sumber Dana APBD Tahun 2013-2014

NO

PROV

TAHUN
2013
2014

NO

PROV

TAHUN
2013
2014

1 ACEH

376

35

18 KALIMANTAN TENGAH

150

-

2 SUMATERA UTARA

220

220

19 KALIMANTAN SELATAN

473

-

3 SUMATERA BARAT

397

197

20 KALIMANTAN TIMUR

268

265

4 RIAU

230

99

21 SULAWESI UTARA

-

-

-

-

22 GORONTALO

-

84

48

46

23 SULAWESI TENGAH

57

17

153

6

24 SULAWESI SELATAN

71

-

8 KEPULAUAN BABEL

-

57

25 SULAWESI TENGGARA

-

-

9 LAMPUNG

-

-

26 SULAWESI BARAT

-

20

10 BENGKULU

-

-

27 MALUKU

-

-

11 DKI JAKARTA

298

-

28 MALUKU UTARA

-

-

12 JAWA BARAT

2182

1389

29 BALI

-

-

99

151

30 NUSA TENGGARA BARAT

35

-

1264

2587

31 NUSA TENGGARA TIMUR

-

165

299

297

32 PAPUA

-

22

-

-

33 PAPUA BARAT

-

27

119

92

6739

5776

5 KEPULAUAN RIAU
6 JAMBI
7 SUMATERA SELATAN

13 BANTEN
14 JAWA TENGAH
15 D.I. YOGYAKARTA
16 JAWA TIMUR
17 KALIMANTAN BARAT

JUMLAH

49

SaMA Award
D.9 Penghargaan
(School and Madrasah Accreditation Award)
• PP 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua PP 19 Tahun 2005:
Memberikan Peran Lebih Besar Pada Pemerintah Dan Masyarakat
Daerah Untuk Berperan Aktif Dalam Proses Akreditasi PAUD dan PNF
Melalui BAP Paud dan PNF Provinsi
• Tahun 2014, BAN-S/M telah memberikan SaMA Award kepada 10
Pemerintah Daerah
• SaMA Award diberikan sebagai wujud apresiasi BAN-S/M terhadap
peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah atas kontribusinya dalam
mendukung Akreditasi Sekolah/madrasah
• TUJUAN SaMA AWARD
- Memberikan penghargaan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang telah
mendukung akreditasi sekolah/madrasah;
-

Mendorong Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan dukungan dan
menyukseskan akreditasi sekolah/madrasah.
50

D.10 Kriteria dan Penerima SaMA Award
No.
1.

2.

3.

4.

5.

KRITERIA PENERIMA SaMA Award
Dukungan sarana dan prasarana, meliputi:
• Gedung/ruangan kantor;
• Fasilitas kantor; dan
• Kendaraan.

TAHUN 2014
NO

PROVINSI

1

BANTEN

Dukungan sumber daya manusia, meliputi:
• Tenaga kesekretariatan; dan
• PPK dan BPP.

2

GORONTALO

3

JAWA BARAT

Dukungan Peningkatan kualitas sumber daya manusia,
meliputi:
• Pelatihan asesor
• Pelatihan tenaga manajemen
• Peningkatan kapasitas anggota BAP-S/M atau UPAS/M

4

KALIMANTAN TENGAH

5

ACEH

6

KALIMANTAN TIMUR

7

DKI JAKARTA

Dukungan alokasi anggaran akreditasi, meliputi:
• Operasional BAP-S/M atau UPA-S/M;
• Penambahan sasaran akreditasi; dan
• Insentif untuk anggota BAP-S/M atau UPA-S/M,
serta Sekretariat.

8

JAWA TIMUR

9

JAWA TENGAH

10

DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA

Dukungan kebijakan dan program, meliputi:
• Dukungan sosialisasi akreditasi; dan
• Tindak lanjut rekomendasi/hasil akreditasi.

51

Akreditasi BAN PAUD dan PNF

52

Perkembangan Kebijakan Akreditasi
D.11
BAN PAUD dan PNF
TAHUN 2015 DIBERLAKUKAN 3 INSTRUMEN AKREDITASI BARU


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)



Kursus (LKP)
o Instrumen Akreditasi Kursus Digunakan Untuk Seluruh Jenis Program Kursus



Pendidikan Kemasyarakatan (DIKMAS – PKBM)



Pelaksanaan Akreditasi Satuan dan Program PNF Dilakukan Dalam Satu Tahap Asesmen

BERLAKUNYA PP NO 13 TAHUN 2015




Mulai Tahun 2015 Akreditasi TK Akan Dilakukan Oleh BAN-PNF
o
Kuota TK yang akan diakreditasi diprioritaskan untuk TK Pembina di setiap provinsi,
yang dinominasikan Oleh Direktorat Pembinaan PAUD
o
Pelaksanaan akreditasi Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) – Permendikbud No. 31
Tahun 2014
Pelaksanaan Akreditasi di BAP PAUD dan PNF Provinsi – PP No. 13 Tahun 2015
53

Perubahan Pemeringkatan Akreditasi
D.12
AKREDITASI BAN PAUD dan PNF Tahun 2015
TERAKREDITASI
(100% MAJOR; 25%
MINOR; 10%
OBSERVED)
&
TIDAK TERAKREDITASI

SKOR BUTIR
(S)

TERAKREDITASI
PERINGKAT A – B - C
&
TIDAK TERAKREDITASI

BOBOT
BUTIR
(B)

NILAI
BUTIR
( S X B )54

Realisasi Akreditasi PNF
D.13
Tahun 2008 – 2014
REALISASI - TAHUN

BIDANG
2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

TOTAL

POPULASI

REALISASI

per TH. 2013**

PAUD

163

198

91

712

494

527

657 2,842

1.71%

165,745

LKP

353

378

213

422

229

307

205

2,107

11.81%

17,815

DIKMAS (PKBM)

149

84

256

80

77

66

58

770

12.03%

6,403

TOTAL

665

660

560

1,214

800

900

920

5,719

3.01%

189,963

KUMULATIF

665

1,325

1,885

3,099

3,899

4,799

5,719

Catatan:

*) Data On-Line Ditjen PAUDNI, Tahun 2013 (PDSP 2012)

JUMLAH KUMULATIF REALISASI AKREDITASI PNF TAHUN 2008 – 2014
7.000
5.719

6.000
4.799

5.000
3.899

4.000
3.099
3.000
1.885

2.000
1.000

1.325
665

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

55

Rencana Target Akreditasi PAUD dan PNF
D.14
RENSTRA Tahun 2015 – 2019
BIDANG

TAHUN

TARGET – TAHUN

2014

2015

2016

2017

POPULASI
2018

2019

PAUD

per TH. 2013**
165,745

LKP

17,815

DIKMAS (PKBM)

6,403

TOTAL

5,719

5,000

20,000

22,000

25,000

27,000

KUMULATIF

5,719

10,719

30,719

52,719

77,719

104,719

3.01%

5.64%

16.17%

27.75%

40.91%

55.13%

Catatan:

189,963

*) Data On-Line Ditjen PAUDNI, Tahun 2013 (PDSP 2012)

JUMLAH KUMULATIF RENCANA TARGET AKREDITASI PNF RENSTRA TAHUN 2015 – 2019
120.000
104.719
100.000
77.719

80.000
60.000

52.719

40.000

30.719

20.000
5.719

10.719

2014

2015

2016

2017

2018

2019

56

D.15 Pemanfaatan Hasil Akreditasi PAUD dan PNF
Dasar pemberian dana bantuan oleh direktorat terkait
Dasar pembinaan bagi satuan PAUD dan PNF oleh pihakpihak terkait
Dasar perbaikan diri bagi satuan PAUD dan PNF yang telah
mengikuti akreditasi
Kemungkinan menjadi dasar dalam Pengakuan Pembelajaran
Lampau (RPL) dari hasil pembelajaran Non-formal dan
Informal – Permendiknas 73 tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan
Tinggi
57

D.16

Peningkatan Peran Pemda dan Masyarakat

Akreditasi BAN PAUD dan PNF

PP 13 TAHUN 2015

Tentang Perubahan Kedua PP 19 Tahun 2005:
Memberikan peran lebih besar pada pemerintah dan masyarakat
daerah untuk berperan aktif dalam proses akreditasi PAUD dan
PNF melalui BAP PAUD dan PNF Provinsi

PERMENDIKBUD
NO 31 TAHUN
2014

Tentang Kerjasama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
oleh Lembaga Pendidikan Asing Dengan Lembaga Pendidikan di
Indonesia :
Pelaksanaan akreditasi SPK sebagai bentuk akuntabilitas lembaga
pendidikan kerjasama pada pemerintah dan masyarakat indonesia

PERMENDIKBUD • Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi Memberikan Kesempatan Pengakuan Hasil
NO 73 TAHUN
Pembelajaran Non-formal Dan Informal Untuk Setara dengan Jalur
2013
Formal Pendidikan Tinggi
58