Treaty Room - Treaty

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANT ARA
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN LUAR NEGERI UKRAINA
MENGENAI KERJA SAMA PELATIHAN DIPLOMATIK

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri
Ukraina, selanjutnya disebut "Para Pihak";
BERKEINGINAN untuk membangun dan mengembangkan kerja sama di bidang

pelatihan diplomatik;
MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama mereka untuk menciptakan

kondisi-kondisi guna memelihara hubungan secara regular dan mendorong kerja
sama

pelatihan


diplomatik

berdasarkan

asas

timbal balik

dan

saling

menguntungkan;
MERUJUK pada Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Ukraina mengenai Kerja Sama Ekonomi dan Teknik yang
ditandatangani di Jakarta pada Februari 1996;
SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

masing-masing negara Pihak;

TELAH MENCAPAI kesepahaman sebagai berikut:

Pasal 1
TUJUAN

Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk:
1.

Menciptakan dan

memelihara

hubungan diplomatik dan

mendorong

kerjasama pelatihan diplomatik di antara Para Pihak;
2.

Menyediakan kerangka kerja sama dan mendorong peningkatan kapasitas

di bidang pendidikan dan pelatihan diplomatik di antara kedua negara. Kerja
sama dimaksud tidak akan didasarkan pada pertimbangan komersial;

Pasal2
BENTUK KERJA SAMA

Bentuk kerja sama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini dapat meliputi:
1.

Pertukaran bahan pengajaran, pengetahuan dan pengalaman, metode
dalam penyelenggaraan pelatihan diplomatik, program pelatihan, seminar;

2.

Pertukaran literatur dan publikasi terkait yang diterbitkan oleh Para Pihak
atau lembaga lainnya yang ada di negara masing-masing di bidang
kebijakan

luar negeri, hubungan


internasional, hukum

ekonomi internasional, ilmu politik atau

internasional,

bidang lain yang

menjadi

kepentingan bersama;
3.

Pertukaran pengetahuan dan pengalaman mengenai pengaturan kerja di
bidang perpustakaan;

4.

Konsultasi bersama mengenai pelatihan bahasa asing;


5.

Pengaturan pertemuan mengenai isu-isu yang menjadi kepentingan
bersama serta pertukaran fakultas dari kedua Pihak;

6.

Pertukaran

para

ahli, tenaga

pengajar dan

siswa

untuk

berbagi


pengetahuan dan pengalaman dalam pelatihan diplomatik, konferensi,
simposium, dan diskusi panel;
7.

Bentuk kerja sama lainnya yang dapat diputuskan bersama oleh Para Pihak.

Pasal3
LEMBAGA PELAKSANA

Lembaga Pelaksana yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Memorandum
Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

1.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menunjuk Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

2.


Kementerian Luar Negeri Ukraina menunjuk Akademi Diplomatik Ukraina di
bawah Kementerian Luar Negeri Ukraina;

Pasal4

PELAKSANAAN
1.

Untuk pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini, sebuah pengaturan
khusus akan disusun oleh Lembaga Pelaksana meliputi syarat dan
ketentuan, prosedur, rencana, program yang direkomendasikan, dan
ketentuan kerja sama lain yang disetujui berdasarkan Memorandum Saling
Pengertian ini;

2.

Para Pihak akan menyelenggarakan konsultasi secara berkala apabila
dipandang perlu untuk mengevaluasi pelaksanaan Memorandum Saling
Pengertian ini dan merekomendasikan proyek kegiatan kerja sama lainnya
berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini;


Pasal5

PENGATURANKEUANGAN
1.

Pengaturan keuangan untuk pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian
ini akan ditentukan oleh Para Pihak atas dasar kasus per kasus dan akan
bergantung pada ketersediaan dana dan personil.

2.

Kecuali diputuskan lain secara bersama. masing-masing Pihak akan
bertanggung jawab untuk menyediakan pembiayaannya sendiri dalam
pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini;

3.

Para Pihak dapat membuat pengaturan lain mengenai masalah keuangan
dengan Pihak ketiga atas dasar persetujuan bersama secara tertulis.


Pasal6

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Setiap perselisihan yang timbul dari penafsiran dan pelaksanaan Memorandum
Saling Pengertian ini akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan
perundingan oleh Para Pihak.

Pasal 7
PEMBATASAN KEGIAT AN PERSON IL

Masing-masing Pihak wajib memastikan bahwa semua personil yang terlibat
dalam kegiatan di bawah Memorandum Saling Pengertian ini tidak akan
berpartisipasi dalam kegiatan politik dan/atau kegiatan komersial di negara
penerima di luar kegiatan atau program kerja sama di bawah Memorandum
Saling Pengertian ini.

Pasal8
AMAN DEM EN


Memorandum Saling Pengertian ini dapat ditinjau atau diubah setiap waktu atas
kesepakatan bersama secara tertulis dari Para Pihak. Peninjauan kembali atau
perubahan-perubahan dimaksud akan mulai berlaku pada tanggal sebagaimana
ditentukan oleh Para Pihak dan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Memorandum Saling Pengertian ini.

Pasal9
MULAI BERLAKU, MASA BERLAKU DAN PENGAKHIRAN

1.

Memorandum Saling Pengertian ini akan mulai berlaku pada tanggal
penandatanganan

dan

akan tetap berlaku selama

3 (tiga) tahun.


Memorandum ini akan diperpanjang secara otomatis untuk 1 (satu) tahun
berikutnya, kecuali salah satu Pihak memberitahu Pihak lain, secara tertulis,
mengenai keinginannya untuk mengakhiri Memorandum Saling Pengertian
ini selambat-lambatnya tiga bulan sebelum tanggal pengakhiran yang
diinginkan.
2.

Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini tidak akan memengaruhi
keabsahan dan masa berlaku setiap program atau kegiatan yang sedang
berjalan yang dibuat berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini
hingga penyelesaian program atau kegiatan tersebut kecuali Para Pihak
memutuskan lain.

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini telah menandatangani

Memorandum

sセャゥョァ@

Pengerti3n i.1i.

Ditandatangani di Jakarta pada tanggal lima bulan Agustus tahun dua ribu

enam belas dalam rangkap dua, dalam bahasa Indonesia, bahasa Ukraina, dan
bahasa lnggris, semua naskah memiliki keabsahan yang sama. Dalam hal
terdapat perbedaan penafsiran , maka naskah bahasa lnggris yang berlaku .

UNTUK

UNTUK

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

KEMENTERIAN LUAR NEGERI
UKRAINA セMZ[

NM@

PAVLO KLIMKIN
MENTERI LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

MEMOPAH.QYM
nPO B3A€MOP03YMIHHfl Ml>K
MIHICTEPCTBOM 3AKOP.QOHHIAX cnPAB PECnY6fllKIA IH.QOHE31fl
TA MIHICTEPCTBOM 3AKOP.QOHHIAX cnPAB YKPA'iHIA nPO
cョQbpPVthiaセo@

y CEPI rn.QrOTOBKIA .QIAnllOMATl'14HIAX

ョpaセibhk@

MiHicTepcTeo JaKOPAOHHHX cnpae Pecny6niK111 IHAOHeJifl Ta MiHicTepcTeo
3aKOPAOHHHX cnpae YKpa'iH111 (Aani - CTopoH111);

6a>Kal041'1 BCTaHOB1'1T1'1 Ta p0381'1BaT1'1 cniepo6iTH1'1UTBO y ccpepi niAroTOBKH
A1'1nnoMaTH4HHX npauieHHKie;

Bpaxoeyt0Y111 」ョゥ「h
ョッ」tゥセhx@

h セ@

KOHTaKTiB

iHTepec セoa@
i

p03Bli1TKY

cTeopeHHfl yMoe Allfl niATPHMaHHfl
cniepo6iTH1'1UTBa

y

ccpepi

niAroTOBKH

AHnJlOM8T1'14H1'1X npauiBHHKiB Ha OCHOBi 838€MHOCTi Ta B3a€MHo'i BHroAH;

Kepyt041'1Cb YroAOtO Mi>t< YpRAOM Pecny6n iK111 IHAOHe3iH Ta Yps:iAOM YKpa"IHlll npo
eKOHOMiYHe Ta TexH iYHe cniepo6iTHLllUTBO, s:iKa 6yna niAn111caHa y M. A>tK ABOMa
Aep>Ka BaM111. TaKa cnianpaL1s:i He noa111HHa MiCT"1T"1 6yAb-RKo'i kom・ーlQゥセhッG@
CKI18AOBO'i.
CTa TTH

2

opMH cniepo6iTHH4TBa
opM111 cniapo6iTH"1LITBa a paMKax l...lbOro MeMopaHAYMY npo a3ae:Mopo3yMiHHH
MO>KYfb BKill048T"1:

1.

06MiH H8848IlbH"1M"1 MaTepianaM"1, 3H8HHRM"1 Ta AOCBiAOM , MeTOAaM"1
IJ..\OAO opraHi3al..li"i A"1nn0Mani14HVIX iKHapOAHOro npaaa, Mi>KH8POAHVIX
eKOHOMi4H"1X
CTaHOB!ls:!Tb

3.

」ョゥ「hBQセ@

BiAHOCVIH, noniT"14H"1X HayK a6o

3 iHWVIX

n111TaHb, 1.l..\O

iHTepec.

06MiH 3HaHHs:IMll1 Ta AOCBiAOM 3 n111TaHb opraHi3al..lir po60Tll1 B 6i6nioTeKax.

4. CninbHi KOHCYilbTaL1i'i IJ..\OAO iK

o6MiH npocpecopcbKo-a111KnaAaL1bKll1M CKflaAOM ABOX CTopiH.

6. 06MiH

eKcnepTaM111, a111KflaAa4aMV1

Ta

cTyAeHTaM111

3 MeTOIO

3HaHHRM"1 Ta AOCBiAOM 1.l..\OAO A111n!lOMarn4Hll1X TpeHiHria, koh」ー・lQゥセ

o6MiHy
N@

Cll1Mno3iyMiB Ta A111CKyCiV!.

7. 6yAb-RKi iHWi cpopMl-1 cniapo6iTHll1l..ITBa, RKi MO>KYfb 6yrn cninbHO B"13Ha4eHi
CTopoHaM111.

CTaTTff

3

BHKOHa Bl.fi OpraHH

B11tK0HaB411tMLi1 OpraHaM11t, BiAnoeiAaJlbH11tM11t 3a peani3a4i10 4boro MeMopaHAYMY
npo bS。・mッ

ー ッSケmゥh

hセ
。ka・mゥセ@

1. A11tn110MaT11t4Ha
YKpa·iH11t,
2.

セky@

N@ e r aKi:

YKpa·iHIA np11t MiHicrepcTei 3aKOPAOHHIAX cnpae

np11t3Ha4ae MiHicTepcTeo 3aKOPAOHHIAX cnpae YKpa"iHIA.

WeHTp oceiTIA Ta niAroTOBKIA Kap,pie MiHicrepcTea 3aKopp,oHHIAX cnpae
Pecny6niK11t IHp,oHe3iR,

rkiaセ@

np11t3Ha4ae MiHicTepcTeo 3aKOPAOHHIAX cnpae

Pecny611iK11t IHAOHe3iR
C TaTTff 4
BHKOH3HHff

1.

AnR

biakoh。セ@

l..4bOro

MeMopaHAYMY

npo

B3aeMopo3yMiHHs:!,

Mi>K

811tKOHaB41AMIA OpraHaMIA MalOTb 6yr11t AOCRrHyTi KOHKpeTHi AOMOBJleHOCTi,
セkゥ@

BKJll048TIAMYTb TepMiHIA Ta YMOBIA, npo1..4eAyp11t, nnaHIA, peKOMeHAOBaHi
nporpaM1i1 Ta iHwi y3roA>KeHi nono>KeHHR cniepo6iTHLi1L.4TBa e paMKax 4boro
MeMopaHAYMY npo e3aE:Mopo3yMiHHR

2. CTopoH1i1 6yp,yTb npoeop,1i1T1i1, 3a Heo6xip,HocTi, nepiOALi14Hi KOHCYilbTa1..4i"i 3

MeTOIO p03fJls:!AY CTaHy BLi1KOHaHHs:l MeMopaHAYMY npo B3aE:MOp03yMiHHs:l Ta
peKOMeHAYBaTi.1

iHWi

npoeKTi.1

cniapo6iTHLi14TBa

B

paMKax

l..4bOro

MeMopaHAYMY npo B3aeMopo3yMiHHR
CTaTTff

5

iHaHcyeaHHfl

1. iHaHcoei

3aXOALi1

B3aeMopo3yMiHHR

AilR

pea11i3a1..4i"i

BLi13Ha4aT1i1Myrbcs:i

1..4boro

MeMopaHAYMY

CropoHaM1i1

e

npo

iHAIABiAyanbHOMY

nopRAKY i MalOTb 6yn1 npeAMeTOM Alls:! o6roeopeHHs:l l140AO HaRBHOCTi
Kowrie Ta nepcoHany.

2. HKL1.40

iHwe

He

6yAe

cninbHO

AOMoeneHo,

KO>KHa

CTopoHa

6yAe

BiAnOBiA8JlbHOIO U40AO 3a6e3ne4eHHR BJlaCHLi1X Bi.1,D,aTKiB, noHeceHLi1X B XOAi
peani3a4i"i 4boro MeMopaHAYMY npo e3aeMopo3yMiHHR.

3. CropOHIA MO>Kyrb yKilaAaTIA iHWi AOMOBJleHOCTi, U40 CTOCYIOTbCs:l cpiHaHCOBIAX
n11tT8Hb, 3 TpeTiM1.1 CTopoHaM111 3a e3aeMH010 m1cbMoeo10

3rop.01Q.

CTaTT.R 6
81r1piweHH.R cnopi e
6yAb-HKi cnop111, LJ..tO BlllHlllK8IOTb y 38°fl3K)' 3 rnyMa4eHHflM i 3acrocyeaHHflM UbOro
MeMopaHAYMY npo B38€MOpo3yMiHHfl, 6YAYTb BlllpiwyeaTlllCb MlllPHlllM WflHXOM
3a AOnoMorot0 KOHcynbrauiLI! ra neperosopie Mi>K CropoHaM111.
CTaTT.R 7
0 6Me>KeHH.R AJIH nepcoHany
Ko>t