T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran TIK di Smp Negeri 7 Salatiga Tahu

BAB IV
Hasil Dan Pembahasan
4.1. Proses Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 7 Salatiga.Penelitian ini adalah
penelitian eksperimen kuasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII
berjumlah 26 siswa pada masing-masing kelas, dimana kelas VIII C terpilih
sebagai kelas kontrol dan kelas VIIID terpilih sebagai kelas eksperimen. Alasan
pemilihan kelas sebagai sampel penelitian, yang pertama yaitu kelas VIII C
sebagai kelas kontrol karena kelas VIII C dianggap sebagai kelas sedikit lebih
baik dalam pencapaian nilai. Sedangkan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen
karena kelas VIII D dianggap sebagai kelas sedikit rendah dalam pencapaian nilai,
oleh sebab itu kelas VIII D dijadikan sebagai kelas kontrol pada penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal
teaching.
Pada penelitian ini dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
reciprocal teaching pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol
menggunakan metode ceramah. Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu
peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) sebagai acuan
kegiatan belajar mengajar, pada penelitian ini menggunakan tes tertulis pre-test
dan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Lembar observasi siswa
digunakan untuk mengamati keaktifan atau kegiatan siswa pada saat proses

belajar mengajar dikelas pada mata pelajaran TIK materi menu dan icon pada
microsoft excel.

30

Adapun langkah-langkah proses pada penelitian sebagai berikut :
Kelas Eksperimen
Pertemuan pertama dilaksanakan di kelas eksperimen yaitu pada kelas VIIID,
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching.
Pada penelitian ini dilakukan dua (2) kali pertemuan.
Pertemuan Pertama
Tabel. 10

No Kegiatan
1 Pendahuluan

2

Penjelasan
guru


3

Pembagian
Kelompok
Pembagian
peran

4

5

Penutup

Pelaksanaan
Pada pertemuan pertama ini yaitu menu dan icon pada menu
bar, toolbar standar .Sebelum mulai pembelajaran terlebih
dahulu berdoa dipimpin oleh ketua kelas , setelah itu guru
memberikan soal pre-test kepada siswa untuk melihat
kemampuan awal siswa terhadap mata pelajaran TIK.

Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang
dimaksud dengan pengertia dan fungsi menu dan icon pada
menu bar, toolbar standar pada microsoft excel dengan
berbahan bantuan video pembelajaran menggunakan LCD,
laptop, dan buku materi
Guru membagi kelompok siswa dalam satu kelompok terdiri
dari empat orang siswa
Guru meminta siswa untuk membagi perannya masing-masing
dalam setiap kelompok, ada yang sebagai perangkum,
penanya, pengklarifikasi, dan penduga.
Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang toolbar
formating dan toolbar drawing pada microsoft excel.

31

Pertemuankedua
Tabel. 11

No Kegiatan
1 Pendahuluan


2

Penjelasan
guru

3

Pertukaran
peran

4

Penutup

Pelaksanaan
Materi yang selanjutnya adalah menu dan icon pada toolbar
formating dan toolbar drawing.Seperti biasanya sebelum
memulai pelajaran terlebih dahulu berdoa yang dipimpin
oleh ketua kelas.

Guru memulai pembelajaran dengan mengkonfirmasikan
kepada siswa bahwa pembelajaran akan dilaksanakan
dengan pertukaran peran dalam kelompok, proses
pembelajaran masih sama seperti pada pertemuan pertama
hanya pada pertemuan kedua ini siswa diminta bertukar
peran dengan teman dalam satu kelompok.
Guru memulai pelajaran dengan menjelaskan mengenai
pengertian dan fungsi menu dan icon pada toolbarformating
dan toolbar drawing denan berbahan bantuan video
pembelajaran menggunakan LCD, laptop, dan buku materi
seperti biasa guru menunjukan langsung mengenai toolbar
formating dan toolbar drawing supaya siswa lebih fokus
dan bersemangat dalam belajar.
Guru meminta siswa untuk bertukar peran dalam kelompok,
kelompok masih sama pada pertemuan pertama hanya disini
siswa dalam kelompok tersebut diminta bertukar peran yang
tadi sebagai perangkum menjadi pengklarifikasi, sebagai
penanya menjadi penduga, sebagai pengklarifikasi menjadi
penanya dan sebagai penduga menjadi perangkum.
Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang toolbar

formating dan toolbar drawing pada microsoft excel. ini
dilakukan guru suapaya siswa mengingat kembali tentang
pengertian dan fungsi toolbar formatingdan toolbar
drawing.

32

Kelas Kontrol
Pada pertemuan ini dilakukan di kelas kontrol yaitu pada kelas VIIIC, di kelas
kontrol ini menggunakan model biasa yaitu model ceramah penelitian ini
dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu :
Pertemuan pertama
Tabel. 12

No Kegiatan
1 Pendahuluan

Pelaksanaan
Pada pertemuan pertama ini yaitu menu dan icon pada
menu bar, toolbar standar Sebelum mulai pembelajaran

terlebih dahulu berdoa dipimpin oleh ketua kelas. Guru
meminta siswa tetap tenang selama proses
pembelajaran. Guru menyampaikan materi hanya
dengan buku materi dan laptop saja.

2

Penjelasan
guru

3

Penutup

Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa
yang dimaksud dengan pengertia dan fungsi menu dan
icon pada menu bar, toolbar standar pada microsoft
excel. Guru menjelaskan hanya dengan model belajar
biasa yaitu dengan model ceramah.
Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang toolbar

formating dan toolbar drawing pada microsoft excel.
Guru meminta siswa untuk mengingat dan mempelajari
dirumah mengenai materi tadi. Setelah pembelajaran
selesai guru menutup pembelajaran.

33

Pertemuankedua
Tabel. 13

No Kegiatan
Kegiatan guru
1
Pendahulua Materi yang selanjutnya adalah menu dan icon pada toolbar
formating dan toolbar drawing.Seperti biasanya sebelum
n
memulai pelajaran terlebih dahulu berdoa yang dipimpin
oleh ketua kelas. pertemuan kedua ini tentang menu dan
icon pada toolbar formating dan toolbar drawing.
2

Penjelasan
Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan apa yang
guru
dimaksud dengan pengertia dan fungsi menu dan icon pada
toolbar formating, toolbar drawing pada microsoft excel.
Seperti pada pertemuan pertama guru menjelaskan hanya
dengan model belajar biasa yaitu dengan model ceramah.
3

Penutup

Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang toolbar
formating dan toolbar drawing pada microsoft excel. ini
dilakukan untuk melihat hasil akhir belajar siswa pada proses
belajar mengajar tentang materi dari pertemuan pertama dan
pertemuan kedua (terakhir).

4.2. Analisis Data
4.2.1. Analisis Hasil Belajar
Tabel 14.

Hasil nilai pre-test dan post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
N Kelas
o
1 Eksperimen
2 Kontrol

Rata-rata
pretest
70,38
70,92

Nilai tertinggi Rata-rata
pretest
postest
80
89,81
80
74,42

34


Nilai tertinggi
postest
95
85

Dapat dilihat bahwa hasil pre-test (tes awal kemampuan siswa) .Dimana telah
dihitung hasil dari rata-rata nilai siswa dengan menggunakan perangkat pengolah
angka. Pertama adalah hasil nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen hasil
awal rata-rata mencapai 70,38 nilai tertinggi 80, sedangkan pada kelas kontrol
hasil nilai rata-rata pre-test mencapai 70,92 nilai tertinggi 80, maka dapat
disimpulkan bahwa kelas kontrol lebih tinggi pencapaian nilai pre-test sedangkan
pada kelas eksperimen pencapaian nilai lebih rendah.
Hasil nilai post-test dimana menentukan nilai akhir siswa yaitu nilai ratarata. Pada kelas eksperimen perolehan nilai rata-rata mencapai 89,81 nilai
tertinggi 95, sedangkan di kelas kontrol perolehan nilai rata-rata mencapai 74,42
nilai tertinggi 85, setelah memberikan treatmen ( perlakuan ) pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, pada kelas eksperimen menggunakan model
kooperatif reciprocal teaching, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan
model ceramah. Artinya ada perbedaan hasil nilai siswa setelah proses
pembelajaran atau setelah memberikan treatmen ( perlakuan )

berlangsung

dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda (model ceramah pada
kelas kontrol dan model kooperatif tipe reciprocal teaching pada kelas
eksperimen), dari hasil nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Perbandingan hasil nilai pre-test dan post-test yaitu di kelas kontrol pada
pertemuan pertama dengan hasil pre-test rata-rata 70,92 dan nilai tertinggi 80, di
kelas eksperimen 70,38 nilai tertinggi 80. Pertemuan kedua hasil nilai post-test
kelas kontrol rata-rata 74, 42 nilai tertinggi 85, di kelas eksperimen nilai rata-rata
89,81 nilai tertinggi 95. Artinya di kelas eksperimen lebih tinggi pencapaian nilai
dari keseluruhan pada nilai post-test setelah diberikan perlakuan (treatmen)
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching,
dibandingkan di kelas kontrol pencapaian nilai post-test dari keseluruhan jauh
lebih rendah setelah diberikan perlakuan ( treatmen ) dengan menggunakan model
biasa yaitu model ceramah.

35

4.2.2. Analisis Keaktifan Siswa
Berikut data aktivitas siswa yang diamati dengan lembar observasi pada saat
proses belajar mengajar.
Tabel 15.
No

Indikator

1

Perhatian a.
siswa
terhadap
pembelaj
aran
b.

c.

2

Minat
siswa
terhadap
pelajaran

a.

b.
c.

3

Aktivitas
siswa

a.

b.

c.

4

Semanga
t belajar

Aktivitas
1 kelas
eksperim
en
Siswa
fokus 58,3 %
perhatiannya
terhadap
pembelajaran.
Melaksanakan
tugas dengan
segera
Gerakgeriknya
serius
Siswa
tidak 83,3 %
berhenti
bekerja.
Siswa
bersemangat.
Terlihat
senang
mengerjakan
tugas.
Kalau
tidak 66,7 %
jelas
mau
bertanya.
Segera
menjawab
ketika ditanya.
Mencatat halhal
yang
penting.
Masuk
75,0 %
ruangan
dengan segera
Siswa
tetap
antusias
mengikuti

Pembahasan

a.

b.

36

Aktivitas
2 kelas
eksperim
en
75,0 %

Aktivitas Aktivitas
1 kelas 2 kelas
kontrol
kontrol
50,0 %

66,7 %

91,7 %

66,7 %

83,3 %

83,3 %

50,0 %

58,3 %

83,3 %

66,7 %

75,0 %

c.

5

Suasana
belajar
sangat
menyena
ngkan

a.

b.

c.

6

Keadaan
pembelaj
aran
tertib

a.

b.

c.

pelajaran
hingga selesai
Siswa
kelihatan
sibuk
Kelas
66,7 %
kedengaran
ramai, saling
sahut
menyahut
Siswa berlari
kesana kemari
tertuju untuk
pembelajaran
Setiap
menyelesaikan
tugas
siswa
kelihatan
bersemangat
Kalau
mau 91,7 %
bertanya
mengangkat
tangan
Masingmasing siswa
asyik dengan
tugasnya
Ketua
kelompok
menegur kalau
ada
siswa
yang lalai

37

75,0 %

58,3 %

50,0 %

83,3 %

58,3 %

66,7 %

Minat siswa terhadap pelajaran
Pada pertemuan pertama dikelas eksperimen persiapan siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar sebagai berikut 58,3 % artinya aktivitas siswa
dalam belajar baik, sedangkan di kelas kontrol 50,0 % aktivitas siswa kurang,
pada pertemuan kedua di kelas eksperimen aktivitas siswa sedikit meningkat 75,0
% artinya aktivitas siswa sudah lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran,
pada kelas kontrol aktivitas siswa sedikit meningkat menjadi 66,0 % cukup baik.
Perhatian siswa terhadap pembelajaran :
Pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa 83,3 % aktivitas
siswa cukup baik dalam proses belajar, pada kelas kontrol aktivitas siswa 66,7 %
artinya cukup baik, pada pertemuan kedua di kelas eksperimen aktivitas siswa
meningkat 91,7 % artinya sangat baik, dan di kelas kontrol 83,3 % aktivitas siswa
cukup baik.
Aktivitas siswa :
Pada pernyataan ini siswa diminta untuk lebih aktif dalam proses belajar,
pada kelas eksperimen aktivitas siswa mengalami peningkatan 66,7 % aktivitas
siswa baik, di kelas kontrol 50,0 % aktivitas siswa kurang baik, pertemuan kedua
dikelas eksperimen menjadi 83,3 % artinya aktivitas siswa cukup baik, dan pada
kelas kontrol pertemuan kedua aktivitas siswa 58,3 % artinya aktivitas siswa
cukup baik.
Semangat belajar :
Pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa 75,0 % aktivitas
siswa cukup baik, dan di kelas kontrol aktivitas siswa 66,7 % artinya aktivitas
siswa baik, pertemuan kedua pada kelas eksperimen aktivitas siswa 83,3 %
aktivitas siswa cukup baik, dan di kelas kontrol aktivitas siswa 75,0 % aktivitas
siswa baik.
Suasana belajar sangat menyenangkan :

38

Pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa 66,7 % aktivitas
siswa baik, di kelas kelas kontrol aktivitas siswa 58,3 aktivitas siswa kurang, pada
pertemuan kedua di kelas eksperimen 75,0 % aktivitas siswa cukup baik, di kelas
kontrol 50,0 aktivitas siswa menurun.
Keadaan pembelajaran tertib :
Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen aktivitas siswa 91,7 %
aktivitas siswa sangat baik, di kelas kontrol 58,3 % aktivitas siswa baik, pada
pertemuan kedua di kelas eksperimen 83,3 % aktivita siswa cukup baik, dan di
kelas kontrol 66,7 % aktivitas siswa baik.
Berikut adalah hasil keseluruhan nilai aktivitas siswa yang diperoleh
dari pengamatan observasi.
Tabel 16.
Kelas

Persentase nilai terendah

Persentase nilai tertinggi

Eksperimen

73,6 %

81,9 %

Kontrol

56,3%

66,7 %

Pada table 17, dapat dilihat hasil pengamatan observasi keaktifan siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut, peningkatan nilai pada
pertemuan pertama kelas eksperimen dengan hasil 73,6 dan pada pertemuan kedua
dengan hasil 81,9 . Sedangkan pada kelas kontrol pertemuan pertama dengan hasil
56,3 dan pada pertemuan kedua 66,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
kelas eksperimen dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif reciprocal
techingdapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, sedangkan pada kelas kontrol
dengan model belajar biasa
( ceramah ) tidak mengalami perubahan dalam aktivitas belajar siswa sehingga
aktivitas siswapun tidak mengalami peningkatan, maka dari itu guru diharuskan
untuk menerapkan model belajar dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

39

4.2.3. Hasil Pembahasan
Pada penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Reciprocal Teaching pada kelas eksperimen yaitu VIIID, sedangkan kelas kontrol
VIIIC hanya menggunakan model biasa yaitu model ceramah. Di kelas
eksperimen pada pertemuan pertama siswa diarahkan untuk membentuk
kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa, setiap kelompok bebas untuk
berkelompok baik laki-laki maupun perempuan, tiap kelompok harus ada satu
siswa yang lebih pandai ( pintar ) agar bisa memandu teman yang lain dalam satu
kelompok untuk saling bekerja sama dalam memecahkan masalah ( atau mencari
solusi dalam setiap permasalahan ), setiap kelompok berdiskusi dalam masingmasing kelompok dan akan dipilih satu orang untuk maju kedepan
mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain akan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok yang maju.
Pertemuan pertama di kelas eksperimen masih belum berjalan dengan
baik, hal tersebut dilihat pada saat aktivitas proses belajar masih belum meningkat
yaitu 58,3 % dan hasil pre-test pertemuan pertama nilai rata-rata 70,38 nilai
tertinggi 80 belum mencapai KKM. Pada pertemuan kedua strategi proses
pembelajaran diperbaiki dengan mengubah anggota menjadi perkelompok. Dalam
berkelompok siswa diberi kebebasan untuk memilih kelompok namun bergabung
laki-laki dan perempuan yaitu dengan jumlah yang tetap 4 orang dalam setiap
kelompok. Dengan cara demikian siswa diminta untuk saling bekerja sama, saling
membantu dan berinteraksi satu sama lain. Pertemuan kedua aktivitas belajar
siswa sudah cukup meningkat dari pertemuan pertemuan pertama. Pertemuan
kedua terlihat siswa lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti proses belajar
siswa lebih banyak bertanya.
Dilihat dari hasil belajar dengan menggunakan model koopertaif tipe
reciprocal teaching dalam pembelajaran TIK yaitu pada kelas eksperimen lebih
meningkat aktivitas siswa menjadi 81,9 % dan hasil nilai rata-rata post-test
menjadi 89,81 nilai tertinggi 95 lebih meningkat. Pada kelas kontrol hanya

40

menggunakan model biasa yaitu model ceramah. Pertemuan pertama dikelas
kontrol terlihat siswa tidak terlalu bersemangat dalam mengikuti proses belajar
cenderung terlihat bosan kebanyakan sibuk sendiri tidak memperhatikan
penjelasan dari guru, dan lebih sedikit yang mau mengajukan pertanyaan, siswa
yang aktif hanya sedikit terlihat karena pada kelas ini hanya menggunakan model
biasa yaitu model ceramah. Dari proses belajar tersebut hasil pengamatan aktivitas
siswa 58,3 % nilai rata-rata pre-test 70,92 nilai tertinggi 80. Pertemuan kedua
aktivitas siswa sedikit lebih meningkat 66,7 % nilai post-test rata-rata 74,42 dan
nilai tertinggi 85 .
Dari hasil aktivitas belajar diperoleh setelah menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe reciprocal teaching dalam penelitian ini menunjukan peningkatan
presentasi keberhasilan yang cukup baik.karakterisitik pembelajaran kooperatif
memberikan kesempatan yang lebih luas bagi siswa dengan hasil belajar kurang
dari kriteria yang ditentukan untuk terus meningkatkan kemampuannya. Secara
umum adanya peningkatan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe reciprocal teaching karena dalam model pembelajaran kooperatif
tipe reciprocal teaching dikembangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama,
berkomunikasi, dan menerima orang lain untuk menyelesaikan tugas secara
bersama sehingga memotivasi siswa untuk belajar sehingga berpengaruh terhadap
hasil belajar.

41