T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Web ELearning untuk Meningkatkan Efektivitas Belajar pada Mata Pelajaran Bimbingan TIK Kelas VIII di SMP Negeri 1 Salatiga T1 Full text

PENGGUNAAN WEB E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
BIMBINGAN TIK KELAS VIII DI
SMP NEGERI 1 SALATIGA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:
YOHANES SATRIO NUGROHO
NIM: 702012016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA

Desember 2016


1

2

3

4

5

1. PENDAHULUAN
Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran TIK berganti nama menjadi Bimbingan TIK.
Dengan diterapkannya kurikulum baru ini, durasi jam pelajaran bimbingan TIK menjadi lebih
pendek yaitu satu jam pelajaran untuk setiap minggunya, Karena hal tersebut beberapa
sekolah menerapkan proses pendidikan menggunakan media Internet. Pada dasarnya
penggunaan media Internet bertujuan untuk menambahkan jam pelajaran yang hanya
memiliki waktu pendek dan dianggap kurang efektif untuk menyampaikan materi. Teknologi
informasi dan komunikasi dalam pendidikan menawarkan peluang baru dalam kegiatan
kependidikan dan memberikan penguatan berbagai proses kegiatan kependidikan [1].

Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 Salatiga dengan menggunakan media Web Elearning untuk proses pembelajaran TIK online. Pembelajaran online atau online learning
adalah pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN,
atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan tanpa tatap
muka secara langsung disebut [10]. Dengan sistem pembelajaran tersebut memungkinkan
siswa mempelajari materi di rumah bahkan mengerjakan tugas atau ulangan di rumah atau
dimanapun asalkan terdapat koneksi internet tanpa harus bertatap muka secara langsung[2].
Dengan pembelajaran yang tanpa harus bertatap muka secara langsung, Siswa dapat
melakukan pembelajaran sesuai waktu yang dimiliki dan diinginkan oleh siswa itu sendiri.
Pembelajaran online dapat dilakukan dimana saja apabila terdapat koneksi internet untuk
mengakses media pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektif-an proses bembelajaran menggunakan media Web E-Learning di SMP Negeri 1
Salatiga dalam penerapan kurikulum 2013.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Hakikat belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri, dalam interaksinya dengan lingkungan [3]. Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai akibat pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa
Hakikat Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman [4].
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau

sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan
efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan. Efektivitas dalam
proses pembelajaran berarti tingkat keberhasilan guru dalam mengajar kelompok siswa
tertentu dengan menggunakan metode tertentu untuk mencapai tujuan instruksional tertentu,
adapun indikator proses pembeajaran yang efektif ialah sebagai berikut: a) melibatkan siswa
secara aktif yaitu muridlah yang seharusnya banyak aktif, karena murid sebagai subject didik,
ia turut merencanakan, dan ia sendiri yang melaksanakan pembelajaran. b) menarik minat
dan perhatian siswa karena dengan demikian siswa akan lebih aktif dalam proses
pembelajaran nantinya. c) membangkitkan motivasi siswa sehingga siswa mau untuk belajar.
Motivasi dapat muncul dari diri murid sendiri maupun dari luar yaitu persaingan dengan
murid lain. d) prinsip Individualisme yaitu strategi pembelajaran yang menganut konsep
belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini
pembelajaran yang dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual. e)
memanfaatkan alat peraga yaitu penggunaan alat peraga ketika guru mengajar, karena pada
dasarnya ketiga guru hanya mengajar tanpa menggunakan alat atau media murid akan

6

cenderung jenuh. f) penempatan waktu adalah management waktu yang digunakan untuk
menyampaikan materi kepada murid. g) hasil belajar (evaluasi) ialah nilai yang didapatkan

oleh setiap murid setelah melakukan proses pembelajaran [5].
TIK adalah kependekan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi, mengacu pada
banyak teknologi yang memungkinkan kita untuk menerima informasi dan berkomunikasi
atau bertukar informasi dengan orang lain [6]. Kegunaan TIK pada umumnya berhubungan
dengan orang-orang yang menggunakan teknologi untuk mengakses, mengumpulkan,
memanipulasi dan menyajikan atau mengkomunikasikan informasi. Teknologi dapat
mencakup hardware (misalnya komputer dan perangkat lain); aplikasi perangkat lunak; dan
konektivitas (misalnya akses ke Internet, infrastruktur jaringan lokal, video conference). Hal
yang paling signifikan tentang ICT adalah konvergensi meningkatnya berbasis komputer,
multimedia dan teknologi komunikasi dan cepatnya perubahan yang mencirikan kedua
teknologi dan penggunaannya [7].
Internet merupakan sekumpulan dari jaringan komputer yang saling terhubung satu
dengan yang lain secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca & menguraikan
berbagai protokol komunikasi tertentu yang sering dikenal dengan istilah Internet Protocol
(IP) dan Transmission Control Protocol (TCP). Protocol didefinisikan sebagai sebuah
spesifikasi sederhana mengenai bagaimana dua ataupun lebih komputer dapat saling bertukar
informasi [8]. Website merupakan fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam
lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen pada website disebut dengan web page dan link
dalam website memungkinkan pengguna bisa berpindah dari satu page ke page lain (hyper
text), baik diantara page yang disimpan dalam server yang sama maupun server di seluruh

dunia [9]. Pembelajaran online adalah suatu bentuk pembelajaran mandiri yang terorganisasi
secara sistematis dimana konseling, penyajian materi pembelajaran, dan penyeliaan dan
pemantauan keberhasilan belajar siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang
memiliki tanggung jawab yang saling berbeda. Pengajaran dan pembelajaran tersebut
menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi
pembelajaran, interaksi, atau bimbingan tanpa tatap muka secara langsung [10].
Ada beberapa penelitian yang telah mengkaji tentang penggunaan TIK dalam
pembelajaran diantaranya;
Penelitian berjudul “Analisis Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar SMP Negeri di Salatiga” menemukan
bahwa sekolah dengan fasilitas yang cukup baik dapat menggunakan TIK dalam
pembelajaran dengan baik begitu pula sebaliknya. Belum sepenuhnya guru mempunyai
keterampilan TIK untuk pembelajaran, sehingga perlu diberikan pelatihan kepada guru secara
teratur dan konsisten [11]. Ini sesuai dengan penelitian ini yang akan menerapkan media
pembelajaran web E-learning.
Penelitian berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata
Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Di SMK 1 Sedayu Bantul”
oleh Mishadin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan media
pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran elektronika terbukti lebih efektif, yaitu
dengan tercapainya prestasi belajar sesuai KKM yang ditetapkan [12]. Berbanding lurus

dengan penelitian ini yang akan menerapkan media pembelajaran untuk mengetahui
efektivitas media tersebut.
Dalam penelitianya yang berjudul “Efektivitas Penerapan E-Learning model Edmodo
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Hasil Belajar Siswa” oleh Ahmad
Zanin. Menemukan bahwa efektivitas penggunaan media pembelajaran E-Learning berbasis
edmodo lebih tinggi daripada menggunakan media pembelajaran konvensional [13].

7

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, peneliti ingin meneliti mengenai penerapan
TIK yaitu fokus pada Web E-learning untuk meningkatkan efektivitas belajar pada mata
pelajaran bimbingan TIK di SMP Negeri 1 Salatiga
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bersifat deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini penulis melakukan eksperimen
dengan menggunakan teknik experimental research. Hakekat penelitian eksperimen
(experimental research) adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul
sebagai akibat perlakuan Eksperimen merupakan modifikasi kondisi yang dilakukan secara
sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap
perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri [14]. Tujuan dan pertimbangan

pengambilan subjek eksperimen penelitian dalam ini adalah kelas eksperimen tersebut
memiliki kesetaraan jenis kelas, pada hal ini adalah kelas Reguler.
Dalam penelitian ini penulis menetapkan kelas kontrol adalah Siswa kelas XII regular
di SMP Negeri 1 Salatiga yaitu kelas VIII C, D, dan E. Juga diambil satu kelas eksperimen
yaitu kelas VIII F. Pada penelitian ini angket digunakan sebagai alat pengambilan data.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa dan guru tentang
penggunaan Web E-Learning. Sedangkan metode pengumpulan data wawancara untuk
mendapatkan data informasi tentang hambatan / tantangan dalam pembelajaran menggunakan
Web E-Learning.
Analisis data dilakukan dengan cara memilih dan mengelompokkan data yang ada,
merangkumnya, kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah dibaca atau dipahami.
Diperoleh data dari 28 responden yang terdiri dari 10 laki-laki dan 18 perempuan termasuk
didalamnya 2 guru laki-laki, 2 guru perempuan. Penyajian hasil analisis data kualitatif dibuat
dalam bentuk uraian singkat, atau tabel sesuai dengan hakikat data yang dianalisis. Desain
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kelas Kontrol:
Tabel 1. Desain Pembelajaran Kelas Kontrol
No.
1


2

3

Kegiatan
Pembukaan:
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyampaikan indikator bimbingan
Isi:
Guru menyampaikan materi sesuai dengan indikator
Guru dan Peserta didik mempraktikan materi bersama-sama
menggunakan komputer
Guru menjelaskan kembali bila ada siswa yang belum paham
tentang materi yang disampaikan
Penutup:
Refleksi terhadap materi yang telah diberikan
Pemberian tugas
Mengisi buku absensi


8

Waktu

5 Menit

35 Menit

5 Menit

Kelas Eksperimen:
Tabel 2. Desain Pembelajaran Kelas Eksperimen
No.
1

2

3

4


5

Kegiatan
Persiapan Pembelajaran:
Guru mengunggah materi pada web E-learning
Siswa mengunduh materi yang sudah di unggah oleh guru
dan mempelajari dirumah sebelum pembelajaran dikelas
Guru membuat soal tugas / ulangan untuk siswa pada web Elearning
Pembukaan:
Mengucapkan salam
Mengecek kehadiran peserta didik
Menyampaikan indikator bimbingan
Isi:
Guru meriview materi yang sudah dipelajari oleh siswa
dirumah
Guru membantu siswa jika dalam belajar dirumah
menemukan masalah
Guru menjelaskan kembali bila ada siswa yang belum paham
tentang materi yang dipelajari siswa dirumah

Guru mengingatkan untuk mengecek Web E-learning untuk
mengunduh materi dan mengerjakan tugas.
Penutup:
Refleksi terhadap materi yang telah diberikan
Pemberian tugas
Mengisi buku absensi

Siswa mengerjakan tugas/Ulangan pada web E-learning

Waktu
Setiap awal minggu
sebelum
kegiatan
pembelajaran
dimulai

5 Menit

35 Menit

5 Menit

Selelah pembelajaran
di kelas selesai hingga
awal minggu sebelum
materi baru dan tugas
baru diunggah guru

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pembelajaran dengan memberikan tiga materi kepada kelas kontrol
dan kelas eksperimen diperoleh data lama waktu penyampaian materi adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Frekuensi waktu untuk menyampaikan materi pelajaran TIK
Waktu Penyampaian Materi per Pertemuan
Kelas

Kelas Kontrol (C, D, E)
Kelas Eksperimen (F)

Keterangan:
Materi 1
Materi 2
Materi 3

Materi 1

Materi 2

Materi 3

1
1

1
1

2
1

: Fungsi Menu dan Ikon Pada CorelDraw X3 + Tugas Kelas
: Membuat Desain Grafis Sederhana + Tugas Rumah
: Membuat Desain Grafis Tingkat Lanjut + Ulangan Harian

9

Tabel 3 menunjukkan Frekuensi waktu untuk menyampaikan materi per pertemuan.
Di SMP Negeri 1 Salatiga pelajaran bimbingan TIK hanya dilakukan 1 pertemuan setiap
minggunya. Dari data yang diperoleh tersebut diketahui kelas kontrol membutuhkan 4
pertemuan untuk mempelajari materi 3 materi. Jadi kelas kontrol membutuhkan waktu 4
minggu. Pada kelas eksperimen membutuhkan 3 pertemuan untuk mempelajari 3 materi
dengan waktu 3 minggu.
Pembelajaran TIK di SMP Negeri 1 Salatiga dilakukan di ruang lab.komputer pada
setiap proses pembelajaranya. Pada kelas kontrol, guru menyampaikan materi kepada siswa
secara langsung menggunakan Ms.PowerPoint yang ditampilkan melalui LCD Proyektor.
Siswa memperhatikan dan mempraktikan sesuai dari instruksi dari guru. Dalam hal ini guru
harus menjelaskan secara cepat agar waktu cukup untuk melakukan praktik langsung
menggunakan komputer, namun juga harus secara jelas agar siswa dapat mengerti dan
memahami materi yang disampaikan.
Pada kelas eksperimen, materi diunggah pada Web E-learning hari senin setiap
minggunya. Kelas eksperimen di penelitian ini mendapatkan jadwal pelajaran bimbingan TIK
setiap hari rabu, Sehingga dengan demikian siswa dapat membuka materi dengan mengunduh
dari Web E-learning dua hari sebelum pelajaran di sekolah untuk dipelajari sendiri di rumah.
Jika siswa mengalami kesulitan mamahami materi siswa dapat bertanya melalui forum yang
ada pada Web E-learning. Melalui forum tersebut tidak hanya guru yang dapat menjawab
pertanyaan dari siswa yang mengalami kesulitan melainkan siswa yang lain dapat membantu
juga. Setelah hari rabu saat pelajaran di sekolah, guru hanya akan me-review materi yang
telah diunggah pada hari senin. Dengan proses pembelajaran tersebut, guru dan siswa dapat
lebih leluasa mempraktikan materi dengan Komputer di lab menggunakan waktu satu
pertemuan penuh.
Dari hasil pembelajaran tiga materi dihasilkan tiga nilai yang terdiri dari tugas kelas,
tugas rumah, dan Ulangan harian sebagai berikut:
Tabel 4. Rata-rata hasil belajar siswa dari tiga materi yang diberikan
Kelas
Kelas kontrol
C
D
E
Kelas eksperimen
F

Rata-Rata Nilai Kelas
Tugas Kelas
Tugas Rumah
Ulangan Harian
85,5
88,6

82,5
87,5

83,8
86,5

87,5

89,8

87,8

90,5

92,5

94,1

Dari data tabel 4 dapat diketahui hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Dari analisis hasil belajar siswa menunjukan kelas eksperimen memiliki nilai
rata-rata kelas tertinggi dengan (90,5) Nilai tugas kelas, (92,5) Nilai tugas rumah, dan (94,1)
Nilai ulangan harian. Berikut rincian nilai dari kelas eksperimen:

10

Tabel 5. Daftar nilai kelas eksperimen

No

Nama

Tugas
Kelas

Tugas
Rumah

Ulangan
Harian

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
Siswa 4
Siswa 5
Siswa 6
Siswa 7
Siswa 8
Siswa 9
Siswa 10
Siswa 11
Siswa 12
Siswa 13
Siswa 14
Siswa 15
Siswa 16
Siswa 17
Siswa 18
Siswa 19
Siswa 20
Siswa 21
Siswa 22
Siswa 23
Siswa 24

85
90
90
95
100
85
85
90
95
85
90
95
85
100
100
95
90
85
85
85
95
90
85
90

90
95
85
100
90
100
100
85
85
95
100
95
90
90
90
85
100
95
90
95
100
85
100
90

100
80
100
100
95
90
95
100
100
100
95
95
100
95
85
80
90
95
95
100
100
95
80
95

90,5

92,9

94,1

24

Rata-rata

Tabel 5 menunjukan daftar nilai yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen. Pada
SMP Negeri 1 Salatiga menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 85. Terdapat
3 siswa (12,5 %) yang mendapatkan nilai dibawah KKM pada nilai Ulangan harian dan
terdapat 21 siswa (87,5%) mendapatkan nilai diatas KKM. Dari hasil nilai pada Tabel 5
didukung respon positif dari siswa. Berikut rincian persepsi siswa terhadap pembelajaran ber
basis Web E-Learning:
Tabel 6. Persepsi siswa terhadap Pembelajaran Berbasis Web E-Learning
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pertanyaan
Siswa setuju dengan pembelajarang dengan Web Elearning.
Siswa dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan
Web E-learning.
Guru dapat membantu jika siswa menemui suatu masalah.
Siswa mendapatkan solusi dari masalah yang ditemui
dengan bantuan dari guru maupun siswa lain.
Siswa nyaman dengan pembelajaran Web E-learning.
Siswa lebih leluasa dalam belajar karena waktu yang
digunakan diluar jam pelajaran.
Siswa tepat waktu dalam pengumpulan tugas pada media
Web E-learning.
Siswa senang dengan proses pembelajaran ini.
Siswa dapat berdiskusi bersama dengan media ini.
Siswa senang membantu siswa lain pada diskusi di Web
E-learning.

SS
62%

S
25%

N
9%

TS
4%

STS
0%

50,5%

40,5%

9%

0%

0%

54,5%
58%

36,5%
29%

9%
9%

0%
0%

0%
4%

50,5%
46%

36,5%
42%

4%
4%

9%
4%

0%
4%

28,5%

57,5%

4%

9%

0%

45,5%
50,5%
45,5%

42%
36%
50,5%

12,5%
9%
4%

0%
4%
0%

0%
0%
0%

Tabel 6 menunjukan bahwa (88,4%) responden siswa setuju dengan digunakannya
media pembelajaran berbasis Web E-Learning. Hal ini menunjukan bahwa media
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan belajar dapat meningkatkan efektivitas proses

11

pembelajaran [16]. Sebanyak (87,5%) responden siswa setuju dan senang belajar dengan
menggunakan media Web E-Learning. Hal ini sesuai dengan pernyataan Harry Firman yaitu
Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila
setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan
memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Serta siswa belajar dalam keadaan yang
menyenangkan [16] Berikut persepsi guru terhadap pembelajaran menggunakan Web ELearning:
Tabel 7. Pesepsi guru terhadap pembelajaran menggunakan Web E-learning
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pertanyaan

SS

S

N

TS

STS

Guru dapat merancang Web E-learning.
Guru dapat mengoperasiakan media pembelajaran Web Elearning.
Guru dapat mengajarkan siswa cara mengoperasikan Web
E-learning.
Guru dapat mengelola pembelajaran diluar jam pelajaran.

25%
25%

50%
50%

25%
0%

0%
50%

0%
0%

25%

75%

0%

0%

0%

25%

50%

0%

0%

0%

Guru dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan
Metode ini memberikan hasil yang positif pada hasil
belajar
Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Guru lebih mudah berkomunikasi dengan siswa.
Hasil belajar siswa melampaui standar minimal (KKM).
Penyampaian materi dengan metode ini mempermudah
guru.

75%
75%

25%
25%

0%
0%

0%
0%

0%
0%

50%
50%
75%
25%

50%
25%
0%
75%

0%
0%
0%
0%

0%
25%
25%
0%

0%
0%
0%
0%

Tabel 7 menunjukan bahwa (75%) responden guru setuju terhadap pebelajaran
menggunakan media Web E-Learning. Hal ini menunjukan bahwa indikator efektivitas
belajar tentang guru yang mampu merancang, mengelola, mengolah, dan menerapkan media
pembelajaran telah mampu dilakukan oleh guru [17]. Dengan melihat hasil belajar dari siswa
kelas eksperimen (75%) dari respoden guru setuju dengan nilai dari hasil belajar siswa
melampaui standar minimal (KKM) yang terdapat dalam Tabel 5. Dengan demikian sesuai
dengan kriteria Ketuntasan belajar menurut Nurgana (1985), pembelajaran dapat dikatakan
tuntas apabila sekurang-kurangnya 75 % dari jumlah siswa telah memperoleh nilai = 60
dalam peningkatan hasil belajar [18].
Dalam penelitian ini terdapat hambatan dan tantangan dalam pembelajaran
menggunakan Web E-Learning. Data tersebut didapatkan dari hasil wawancara terhadap
siswa yang kurang setuju dengan diterapkanya pembelajaran menggunakan media Web ELearning (4%). Mengungkapkan bahwa, hal yang membuat siswa tersebut kurang setuju
karena pembelajaran yang diterapkan menuntut siswa harus sering membuka Web ELearning tersebut, sedangkan siswa tersebut tidak memiliki koneksi internet yang
mencukupi. Hal ini dapat disiasati dengan mengubah cara pembelajaran yang terstuktur atau
diadakan penjadwalan, sehingga siswa hanya diharuskan mengakses Web E-learning setiap
jadwal yang ditetapkan sebelumnya. Pengelolaan sarana prasarana yang baik akan menunjang
kelancaran dalam proses pembelajaran sebab tersedianya sarana prasarana siap pakai saat
dibutuhkan [19]
Pembelajaran Bimbingan TIK di SMP Negeri 1 Salatiga menggunakan media Web ELearning menunjukan hasil yang memuaskan. Tabel 4 menunjukan bahwa Siswa merasa
lebih nyaman dengan metode pembelajaran ini. Guru juga memberikan pendapat yang sama,
ditunjukan pada Tabel 7, Dengan menggunakan media Web E-learning guru merasa lebih
mudah dalam menyampaikan materi yang diberikan tanpa harus mempertimbangan waktu
jam pelajaran yang sangat terbatas.
Guru juga merasa lebih puas dengan hasil yang diperoleh oleh siswa. Ditunjukan pada
tabel 3, Siswa kelas eksperimen yang menggunakan media Web E-learning memiliki rata-rata

12

nilai yang tinggi. (90,5) untuk tugas kelas, (92,5) pada tugas rumah dan (94,1) dari ulanagan
harian. Perbandingan nilai antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sangat signifikan
ditunjukan oleh Tabel 4. Perbandingan waktu dalam minggu yang dibutuhkan untuk
menyampaikan materi dalam hal ini 3 materi yaitu 3 minggu untuk kelas eksperimen, dan 4
minggu untuk kelas kontrol.
Dari hasil respon siswa pada Tabel 6, (88,4%) siswa setuju dengan diterapkanya
pembelajaran dengan media Web E-learning. Model pembelajaran dikatakan efektif jika
dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih
termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Serta siswa
belajar dalam keadaan yang menyenangkan [16] dari pernyataan tersebut selaras dengan
respon siswa yaitu (87%) siswa lebih nyaman menggunakan media Web E-Learning. (87,5%)
siswa lebih senang menggunakan media pembelajaran Web E-learning.
Dari hasil wawancara dengan siswa yang kurang setuju dengan diterapkanya media
Web E-learning memberikan tanggapan jika metode ini sebernarnya cocok untuk
pembelajaran. Tetapi, penjadwalan harus lebih terstruktur agar siswa tidak selalu membuka
web tersebut untuk mengetahui informasi tentang mata pelajaran Bimbingan TIK. Dari
pernyataan tersebut guru menjelaskan bahwa sistem pembelajaran ini akan diperbaiki /
dibenahi lagi agar semua siswa dapat menggunakan media ini secara nyaman. Selanjutnya
penjadwalan akan digunakan agar siswa hanya akan membuka media tersebut setelah
medapatkan pengumuman dari guru yang bersangkutan jika ada kuis atau materi yang
diunggah ke web.
Hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran ini menjukan bahwa kelas
eksperimen yang menggunakan media pembelajaran Web E-learning memiliki nilai rata-rata
kelas yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang ditunjukan pada tabel 4. Pada kelas
eksperimen hanya 3 siswa dari 24 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Ketiga
siswa tersebut mendapatkan nilai masing-masing 80, sedangkan KKM di SMP Negeri 1
Salatiga 85.
5. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media Web E-learning terbukti
efektif. Dari segi efisiensi waktu, pada Tabel 3 menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan
kelas yang menggunakan media Web E-Learning dalam penelitian ini kelas eksperimen lebih
sedikit dari yang tidak menggunakan atau kelas kontrol, yaitu empat pertemuan untuk kelas
kontrol dan tiga pertemuan untuk kelas eksperimen untuk menyampaikan tiga materi.
Kemudian dari segi hasil belajar siswa pada Tabel 4, rata – rata nilai kelas eksperimen yang
diterapkan proses pembalajaran manggunakan WeB E-Learning lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol yaitu sebagai berikut: (90,5) Nilai tugas Kelas, (92,5) Nilai tugas rumah, dan
(94,1) Nilai ulangan harian pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol (87,2) Nilai
Tugas kelas, (86,6) Nilai tugas rumah, dan (86,1) Nilai ulangan harian. Dari segi respon
positif siswa ditunjukan pada Tabel 6 responden siswa (88,4%) setuju dengan diterapkannya
media Web E-Learning untuk proses pembelajaran dan Sebanyak (87,5%) responden siswa
setuju dan senang belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang diterapkan, Hal ini
sesuai dengan indikator efektivitas yaitu dengan tumbuhnya minat dan perhatian siswa
sehingga memotivasi siswa untuk belajar secara individu serta memicu timbulnya persaingan
antar murid dalam proses belajar [5]. Dari segi guru yang ditunjukan pada Tabel 7, (75%)
guru setuju dengan diterapkanya media pebelajaran ini karena dapat membantu dalam proses
pembelajaran. Guru juga berpendapat bahwa siswa lebih aktif setelah diterapkanya
pembelajaran berbasis Web E-Learning.

13

6. DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]

[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]

[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]

Bangkok, U. N. E. S. C. O. (2004). Integrating ICTs into education: Lessons learned.
UNESCO Bangkok. Retrieved March, 21, 2011.
Siahaan, S. M. (2012, July). Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran Fisika. In Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Sriwijaya, 4
Juli 2012. (Energi, Lingkungan, dan Teknologi Masa Depan: Tantangan dan Peluang
Ilmu Fisika) (pp. 13-20). PT. Mitra Intimarga.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta; Bumi aksara,
1998), h.2
James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999
Popham, W. James. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terjemahan). Jakarta:
Rineka cipta.
Education, I. T. (2010). A Regional Guide.
Lloyd, Margaret (2005). Towards a definition of the integration of ICT in the
classroom. In AARE 2005, AARE, Eds. Proceedings AARE '05
Allan, 2005. understanding how technology paradoxes affect in internet service quality.
internet research electronic networking application and policy.
Hakim, Lukmanul dan Musalini, Uus. 2004. Cara Cerdas menguasai Layout, Desain
dan Aplikasi Web. Jakarta. Penerbit PT. Elex Media Komputindo.
Jaya Kumar C. Koran. 2002, Aplikasi E-Learning dalam pengajaran dan pembelajaran
di Sekolah Malaysia.
Aih Ervanti, 2014. Analisis Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar SMP Negeri di Salatiga” Salatiga.
Mishadin, 2012 “Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata
Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Sedayu
Bantul”.
Ahmad Zanin, 2014 “Efektivitas Penerapan E-Learning model Edmodo dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Hasil Belajar Siswa”.
Alsa, Asmadi. (2004) Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Muhammad Syarief, 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Kontekstual di SMK Negeri
1 Majalengka, Universitas Pendidikan Indonesia
Harry Firman, 1987. Efektivitas Belajar. Jakarta.
Endi Nurgana, 1985. Statistika untuk Penelitian, Penerbit CV. Permadi, Bandung.
Rosivia (2014) “Peningkatan Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan di SMP
Negeri 10 Padang” Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol. 2 no 2 661-831

14