T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Fasilitas Belajar dan Interaksi Sosial dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Virgo Fidelis Bawen T1 BAB III

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti Hubungan Fasilitas
Belajar dan Interaksi Sosial dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X pada
Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Virgo Fidelis Bawen Tahun Ajaran
2016/2017

adalah

kuantitatif

menggunakan

jenis

Korelasi

dengan

menggunakan perhitungan Product Moment dan Korelasi Berganda.

Penelitian dipilih karena data – data berupa angka – angka dan dihitung
menggunakan statistik.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan SMA VIRGO FIDELIS
BAWEN.

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun

akademik 2016/ 2017 pada bulan Mei – Juni .
3.3 Populasi dan sampel
3.3.1 Populasi
Menurut

Sugiyono

(2015:117)

“Populasi

adalah


wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi

populasi merupakan seluruh

karakteristik dari subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa SMA VIRGO FIDELIS BAWEN tahun ajaran 2016/2017
yang berjumlah 101 siswa dengan rincian sebagai berikut :
TABEL 3.1. Daftar Populasi Penelitian
No

Kelas

Populasi


1.
X-1
26
2.
X-2
25
3.
X-3
25
4.
X-4
25
JML
101
Sumber: Guru Ekonomi Kelas X SMA Virgo Fidelis Bawen

23

3.3.2 Sampel dan teknik sampling
Menurut Sugiyono (2015:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling,
karena anggota populasi homogen dan tidak berstrata. Penentuan besarnya
sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus dari Slovin
yaitu sebagai berikut:
N
+N

=

Keterangan:
n

= sampel

N

= populasi


e

= error/tingkat kesalahan (5% atau 0,05)

Jadi sampel dalam penelitian ini yaitu:
=

=

,

+

,

= 8 ,8 →

8

Pengambilan sampel dalam penelitian ini jika populasinya 101 ,

dengan tingkat kesalahan 5% nya maka jumlah sampelnya adalah
81 siswa.
TABEL 3.2. Daftar anggota sampel siswa kelas X SMA
VIRGO FIDELIS BAWEN (0,5 keatas dibulatkan keatas)
No

Kelas

Jumlah
siswa

1.

X-1

26

2.

X-2


25

3.

X-3

25

4.

X-4

25

JUMLAH

101

Proporsi Sampel

×8 =

,8

×8 =

,

×8 =
×8 =

24

Jumlah
Sampel
21

,

20


,

20

20

81

3.4 Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan
Data yang dikumpulkan meliputi Motivasi Belajar, Kemandirian
Belajar, dan Prestasi Belajar siswa, yang semua berupa data primer. Data
primer menurut Sugiyono (2015:193) adalah “sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data.” Data tersebut diambil langsung

dari responden. Sumber data dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas X di
SMA Virgo Fidelis Bawen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan saat

akan mencari jumlah data dan nilai Siswa Kelas X di SMA Virgo Fidelis
Bawen Semester II tahun ajaran 2016-2017 yang masih aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran di sekolah. Data diperoleh dari Guru Ekonomi
SMA Virgo Fidelis Bawen.
b. kuesioner (angket).
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang
diperoleh dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada
responden. Menurut Sugiyono (2015:199) menyatakan “kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya”.Teknik Pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan angket yang dibagikan kepada siswa kelas X di SMA
Virgo Fidelis Bawen berdasarkan sampel yang telah ditentukan. Angket
disusun berdasarkan cara Likert dengan 5 katagori pilihan jawaban yaitu,
Adapun penilaian/skor pada angket yang digunakan adalah sebagai
berikut:
-

pilihan jawaban: Sesuai Kenyataan.(SS) diberi skor 5


-

pilihan jawaban Sebagian besar sesuai kenyataan (SBS) diberi skor 4

-

pilihan jawaban Netral (N) diberi skor 3

-

pilihan jawaban Sebagian kecil sesuai kenyataan (SKS)diberi skor 2

-

pilihan jawaban Sangat tidak sesuai kenyataan(STS) diberi skor 1.

25

3.5 Kerangka Penelitian
Penelitian ini melibatkan tiga variabel yaitu Fasilitas belajar,
Kemandirian Belajar, dan Prestasi Belajar. Variabel Independen Menurut
Sugiyono (2015:39) “Variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat)”. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Fasilitas Belajar (X1) dan Interaksi Sosial (X2). Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2015:39) “Variabel dependen merupakan variabel
yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas.” Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kemandirian
Belajar (Y).
(X1)
R

(Y)

(X2)

Gambar 3.2. Model Hipotetis Hubungan Fasilitas Belajar dan
Interaksi Sosial dengan Kemandirian siswa kelas X pada Mata Pelajaran
Ekonomi di SMA Virgo Fidelis Bawen Tahun Ajaran 2016/2017

Keterangan :
X1

: Fasilitas Belajar

X2

: Interaksi Sosial

Y

: Kemandirian Belajar

R

: Analisis Korelasi Product Moment
: menyatakan hubungan assosiatif

3.6 Definisi Operasional Variabel dan Instrumen penelitian
Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang diberikan kepada
siswa kelas X di SMA Virgo Fidelis Bawen. Variabel – variabel dalam
instrumen disajikan dalam tabel berikut ini :

26

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Hubungan Fasilitas Belajar
dan Prestasi Belajar dengan Kemandirian Belajar siswa Kelas X pada
Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Virgo Fidelis Bawen
No

1.

Variabel

Kemandirian
Belajar

2.

Fasilitas
Belajar

3.

Interaksi
Sosial

Indikator

Kemandirian belajar dalam
penelitian
ini
merupakan
intensitas untuk melakukan
aktifitas
belajar
seperti
membaca, menulis, menghitung
dengan
penuh
keyakinan,
tanggungjawab, dan percaya
diri akan kemampuannya dalam
melaksanakan
aktifitas
belajarnya yang dilakukan siswa
kelas X di SMA Virgo Fidelis
Bawen
dengan
adanya
dorongan dan kemauan sendiri.
Diukur melalui manajemen
waktu siswa dalam mengatur
intensitas
belajarnya secara
mandiri dan berkelanjutan .
Fasilitas
belajar
dalam
penelitian ini adalah sarana dan
prasana atau suatu perlengkapan
yang dapat mendukung serta
memudahkan seorang peserta
didik kelas X di SMA Virgo
Fidelis Bawen untuk melakukan
kegiatan belajar dengan fasilitas
di sekolah maupun dirumah
yang
memadai
yang
dimanfaatkan sesuai kebutuhan
siswa diukur dengan seberapa
sering
intensitas
tingkat
penggunaan nya dan dengan
jumlah yang memadai untuk
menunjang
kegiatan
pembelajaran .
Interaksi sosial dalam penelitian
ini adalah adanya kemampuan
untuk menyelesaikan masalah
di kalangan siswa kelas X di
SMA Virgo Fidelis yang diukur
dengan kualitas hubungan antar
satu orang dengan orang lain
atau keeratan hubungan dalam
berkomunikasi, tingkah laku,
dan kontak sosial
yang
berkaitan
dengan
tugas
kelompok.

27

No Item
Pertanyaan

Butir

29,31,39

3

30,32,33,4
0

4

34,35,36,4
2

4

37,38,41

3

15,16,17,1
8,25

5

19,21,22,2
6

4

Skala
ukur

Adanya kesadaran siswa
dalam kemandirian belajar
Meluangkan intensitas waktu
khusus untuk belajar secara
teratur dan mandiri
Adanya keinginan yang kuat
untuk mencapai tujuan
Adanya
kecenderungan
berpendapat, bertindak, dan
berperilaku atas kehendaknya
sendiri

Ruang atau tempat belajar
yang baik
Perabotan
lengkap

belajar

Ordinal

yang

Perlengkapan belajar yang
digunakan secara efisien
intensitas penggunaannya

Interaksi
sosial
yang
dilakukan di lingkungan

Ordinal

20,23,24,2
7,28

5

2,6,7,9,11,
14

6

1,4,5,12

4

3,8,10,13

4

Pengaruh yang dilakukan
dalam berinteraksi

Dorongan dan dukungan
orang lain secara langsung
dan tidak langsung

Ordinal

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian
3.6.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur

layak digunakan dalam penelitian.

dimaksudkan untuk

mengukur

kuesioner

Pengujian validitas

yang digunakan dalam

pengumpulan data. Uji validitas data menggunakan analsisi korelasi
product moment. Menurut Sugiyono (2015:173) “Instrumen dikatakan

valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.”
Rumus menghitung validitas Arikunto dalam (Astuti: 2005: 54):


Keterangan :

=

√ �∑

Rxy

: koefisien korelasi

x

: skor item

y

: skor total

n

: banyaknya subjek

�∑

− ∑

− ∑

+

− ∑
�∑

− ∑

Dalam penelitian ini syarat untuk menentukan validitas suatu
instrumen adalah jika item instrumen r hitung lebih besar dari r tabel (r
hitung

> r tabel)

3.6.1.2 Uji Reliabilitas
Instrumen penelitian perlu diuji reliabilitasnya untuk mengetahui
tingkat keajegan dan hasil yang didapatkan dari penerapan instrument
tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas Cronbach's Alpha
biasa digunakan sebagai tool statistik untuk uji reliabilitas dengan rumus
alpha Arikunto dalam (Astuti: 2005: 55) : � =
Keterangan :


K



�−

: Koefisien alpha cronbach
: Banyaknya butir item

28



�� 2
�� 2

1

: Angka konstan

��

: Jumlah varian skor total

��

: Varian item

Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrumen menggunakan
rumus Cronbach’Alpha, instrumen penelitian dianalisis menggunakan
progam SPSS 16.0 for Windows.
3.7 Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen
Dari perhitungan validitas dan reliabilitas variabel fasilitas belajar dan
interaksi sosial dengan kemandirian diperoleh hasil sebagai berikut:
3.7.1 Interaksi Sosial
Interaksi sosial diukur dari tingkah laku antara individu dengan
individu atau individu dengan kelompok yang saling mempengaruhi satu
sama lain dalam waktu tertentu, hubungan timbal balik, dan adanya dorongan
untuk berinteraksi. Hasil uji validitas menjelaskan bahwa dari 14 jumlah item
yang ada, terdapat 3 item yang dinyatakan gugur dan 11 item yang dinyatakan
valid.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Interaksi Belajar
Variabel

Item
Besar
Tabel Korelasi
Keterangan
Pertanyaan
Korelasi (r)
(r tabel)
TIDAK VALID
.008
0,361
1
VALID
0,361
.434
2
VALID
0,361
.585
3
VALID
0,361
.685
4
VALID
0,361
.407
5
VALID
0,361
.653
6
VALID
0,361
.332
7
Interaksi
VALID
0,361
.497
8
Sosial (X2)
TIDAK
VALID
0,361
-.0,58
9
VALID
0,361
.545
10
VALID
0,361
.792
11
VALID
0,361
.672
12
VALID
0,361
.544
13
TIDAK
VALID
0,361
-.192
14
Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

29

3.7.2 Fasilitas Belajar
Kelengkapan fasilitas belajar diukur melalui 3 aspek, yaitu ruang
atau tempat belajar yang baik, perabotan belajar yang lengkap,
perlengkapan belajar yang efisien. Hasil uji validitas menjelaskan bahwa
dari 14 jumlah item yang ada, terdapat 6 item yang dinyatakan gugur dan 8
item yang dinyatakan valid. Item valid dan item gugur dijelaskan pada
tabel berikut ini :
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Fasilitas Belajar
Variabel

Item

Besar

Tabel Korelasi

Pertanyaan

Korelasi (r)

(r tabel)

1

.123

2
3
4
5
6

Fasilitas

7

Belajar (X1)

8
9
10
11
12
13
14

-.073
-.145
.183
-.060
.505
.395
.225
.480
.609
.690
.460
.371
.391

Keterangan

0,361

TIDAK VALID

0,361

TIDAK VALID

0,361

TIDAK VALID

0,361

TIDAK VALID

0,361

TIDAK VALID

0,361

VALID

0,361

VALID

0,361

TIDAK VALID

0,361

VALID

0,361

VALID

0,361

VALID

0,361

VALID

0,361

VALID

0,361

VALID

Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.

3.7.3 Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar diukur melalui intensitas belajar mandiri, dan
pencapaian waktu belajar serta dorongan mencapai tujuan .Hasil uji
validitas menjelaskan bahwa dari 14 jumlah item yang ada 6 item yang

30

dinyatakan gugur . Item valid dan item gugur dijelaskan pada tabel berikut
ini:
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Kemandirian Belajar
Variabel

Kemandirian
Belajar (Y)

Item
Pertanyaan
1
2

Besar
Korelasi (r)

Tabel Korelasi
(r tabel)

Keterangan

.570

VALID

.291

0,361
0,361

TIDAK VALID

3

.244

0,361

TIDAK VALID

4

.613

0,361

VALID

5

.363

0,361

VALID

6
7

.561

0,361

VALID

.480

0,361

VALID

8

.404

0,361

VALID

9

-.119

0,361

TIDAK VALID

10

.015

0,361

TIDAK VALID

11

-.043

0,361

TIDAK VALID

12

.084

0,361

TIDAK VALID

13

.605

0,361

VALID

14

.440

0,361

VALID

Sumber : Data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.

3.7.4 Uji Reliabilitas
Dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus alpha
cronbrach. Suharsimi Arikunto (dalam Setyowati dan Ismanto 2015 :45)
“Instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach di atas 0,600, jadi
jika nilai alpha cronbanch lebih besar dari 0,600 intrumen dikatakan realibel
dan jika nilai alpha cronbach lebih kecil dari 0,600 instrumen dikatakan
tidak realibel”.
Jadi hasil dikatakan reliabel apabila hasil perhitungannya lebih dari
0,600 dan dikatakan tidak reliabel apabila hasil perhitungannya dibawah
0,600. Pengujian reliabilitas merupakan perhitungan yang dilakukan setelah
uji validitas untuk menguji data sebelum disebar ke sampel asli. Hasil
perhitungan reliabilitas dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut
31

Tabel 3.8
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel

α Hitung

Standar α

Keterangan

Fasilitas Belajar

0,825

0,6

Reliabel

Interaksi Sosial

0,881

0,6

Reliabel

Kemandirian Belajar

0,813

0,6

Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2017.

Dari hasil pengujian diatas diperoleh bahwa variabel bebas yaitu
fasilitas belajar memiliki reliabilitas sebesar 0,825, kemudian interaksi
sosial 0,881 serta variabel terikatnya kemandirian belajar sebesar 0,813
telah dikatakan sebagai variabel penelitian yang reliabel, dimana nilai alpha
cronbach lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga variabel
penelitian layak untuk diujikan ke pengujian hipotesis selanjutnya.
3.8 Uji Prasyarat
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas
dalam penelitian ini dengan teknik One-sample kolmogrov-smirnov dengan
menggunakan IBM SPSS statistic versi 16.0. Sampel yang akan dipakai
untuk analisis haruslah berasal dari populasi yang berdistribusi normal
dengan tingkat signifikansi α= 5% (0,05) Menurut Priyatno (2014: 78)
“Apabila signifikansi < 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak
normal. Sebaliknya jika signifikansi > 0,05 maka distribusi data dapat

dikatakan normal.”
3.8.2 Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Penelitian ini
menggunakan uji linieritas dengan IBM SPSS versi 16.0. Uji linearitas
dilakukan antara variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Priyatno
32

(2014: 79) “Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila
signifikansi (Linearity) Kurang dari 0,05. Teori lain mengatakan bahwa dua
variabel dikatan linier apabila dignifikansi (Deviation for liniearity) lebih
besar dari 0,05.”
3.9 Analisis Data
3.9.1 Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan digunakan untuk menganalisis sejumlah data
yang dikumpulkan sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan
suatu sampel yang diteliti melalui data sampel/populasi. Dalam analisis
pendahuluan ini akan dijelaskan temuan penelitian yang terkait dengan
analisis deskriptif. Perhitungan dalam statistik deskriptif meliputi: tabel
distribusi frekuensi, mean, standar deviasi, range, variance, dan diagram
statistik (histogram). Analisis ini menggunakan SPSS Windows versi 16.0
3.9.2 Analisis Lanjutan
3.9.2.1 Korelasi Pearson Product Moment


=

√ �∑

�∑

− ∑

− ∑

+

− ∑
�∑

− ∑

Keterangan :
Rxy

: koefisien korelasi

x

: skor item

y

: skor total

n

: banyaknya subjek

Menurut Sugiyono (2015:215) “korelasi product moment adalah
untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan
saty variabel dependen.” korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan
nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ 1). Apabila nilai r = -1 artinya
korelasi negatif, jika r = 0 artinya tidak ada korelasi, jika r = 1 berarti
korelasinya sangat kuat.

33

3.9.2.2 Koefisien Korelasi Berganda
Dalam penelitian ini digunakan analisis korelasi ganda untuk
menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen
secara bersama – sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Dalam
penelitian ini membahas ada tidaknya hubungan Fasilitas belajar dan
Interaksi Sosial dengan Kemandirian Belajar. rumus korelasi berganda dua
variabel ditunjukkan pada rumus sebagai berikut :



=

√�

+�

− �
−�





Keterangan :
Ry.X1.X2= korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama –
sama dengan variabel Y
ryx1

= Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

ryx2

= Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

rx1x2

= Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

Pengujian menggunaan Uji dua sisi dengan taraf signifikansi ɑ = 5%.
Menurut Sugiyono (2015:215) korelasi ganda digunakan untuk menguji
hipotesis tentang hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama
dengan satu variabel dependen.

34