Welcome to ePrints Sriwijaya University UNSRI Online Repository

PROSIDING SEMINAR NASIONAL AVOER   

Appli a le I


o atio  of E gi eeri g a d S ie e Resear hes 
 Okto er 
 Pale a g, I do esia 

PENGARUH RASIO PEREKAT DAMAR DAN UKURAN SERBUK
ARANG PADA BIOBRIKET CANGKANG BIJI KARET DAN LDPE
Selpiana, εaman Setiawan, Ilham Rahmana
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jln. Raya Palemban‫ – ﱡ‬Prabumulih Km.32 Inderalaya O‫ﱡ‬an Ilir (OI) 30θθ2
E-mailμ selpi.ana123@‫ﱡ‬mail.com

ABSTRAK

Pen‫ﱡﱡ‬unaan bahan bakar ‫ﱠ‬osil menin‫ﱡ‬kat setiap tahunnya, men‫ﱡ‬haruskan untuk mecari sumber
ener‫ﱡ‬i alternati‫ ﱠ‬seba‫ﱡ‬ai lan‫ﱡ‬kah pen‫ﱡ‬hematan ener‫ﱡ‬i. Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet merupakan limbah
perkebunan, dan damar adalah produk hutan yan‫ ﱡ‬jumlahnya berlimpah di Indonesia dan biasa

di‫ﱡ‬unakan di industri seba‫ﱡ‬ai perekat. Pada penelitian ini dilakukan pen‫ﱡ‬emban‫ﱡ‬an terhadap
metode pembriketan yaitu pada proses pembuatan perekat. Perekat yan‫ ﱡ‬di‫ﱡ‬unakan adalah damar,
tidak seperti perekat pada umumnya yan‫ ﱡ‬dicampur air, pembuatan damar menjadi perekat briket
dicampurkan den‫ﱡ‬an kerosin. Pada proses pembriketan diberikan variasi perbedaan ukuran serbuk
aran‫ ﱡ‬30 mesh μ η0 mesh μ 70 mesh dan rasio campuran bahan baku (aran‫ ﱡ‬can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet μ
perekat damar μ δDPE) 8η%μη%μ10%, 80%μ10%μ10%, 7η%μ1η%μ10% den‫ﱡ‬an berat total tiap
sampel 100 ‫ﱡ‬r. Didapatkan hasil den‫ﱡ‬an kualitas yan‫ ﱡ‬optimal pada variabel ukuran serbuk aran‫ﱡ‬
70 mesh dan rasio bahan baku 7η%μ1η%μ10% den‫ﱡ‬an nilai kalor 7343 kal/‫ﱡ‬r, kadar abu 4.13%,
kadar volatile matter 33.ηθ%, kadar fixed carbon ηθ.18% dan kadar inherent moisture θ.13%.
Kadar inherent moisture terendah sebesar η.8η% didapatkan pada variabel ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬30
mesh den‫ﱡ‬an rasio 7η%μ1η%μ10%.
Kata kunci: Analisa Proksimat, Biobriket, Cangkang Biji Karet, Damar, LDPE
PENDAHULUAN

Produksi dan konsumsi ener‫ﱡ‬i per kapita telah dian‫ﱡﱡ‬ap menjadi salah satu indikator tin‫ﱡ‬kat
pemban‫ﱡ‬unan ne‫ﱡ‬ara. Namun, karena sumber ener‫ﱡ‬i berbasis minyak bumi yan‫ ﱡ‬saat ini di‫ﱡ‬unakan
secara luas telah menurun, sumber ener‫ﱡ‬i baru terbarukan telah di‫ﱠ‬okuskan oleh banyak studi
penelitian terkini [1]. Proyek Bioener‫ﱡ‬i bertujuan untuk men‫ﱡ‬em-ban‫ﱡ‬kan teknolo‫ﱡ‬i pemanasan
yan‫ ﱡ‬bersih ju‫ﱡ‬a menin‫ﱡ‬katkan kondisi kesehatan dan lin‫ﱡ‬kun‫ﱡ‬an masyarakat tradisional yan‫ﱡ‬
ber‫ﱡ‬antun‫ ﱡ‬pada sumber bahan bakar kayu [2].

Dalam beberapa tahun terakhir, peman‫ﱠ‬aatan biomassa seba‫ﱡ‬ai sumber ener‫ﱡ‬i terus
menin‫ﱡ‬kat [3]. Biomassa merupakan sumber ener‫ﱡ‬y primer keti‫ﱡ‬a terbesar di dunia setelah minyak
ISBNμ λ7λ-η87-θ17-1

θ3η

PROSIDING SEMINAR NASIONAL AVOER   

Appli a le I


o atio  of E gi eeri g a d S ie e Resear hes 
 Okto er 
 Pale a g, I do esia 

dan batubara [4]. Sistem desin‫ﱠ‬ikasi biomassa menjadi salah satu solusi untuk peman‫ﱠ‬aatan
biomassa. Seperti pelet biomassa, briket, yan‫ ﱡ‬serin‫ ﱡ‬di‫ﱡ‬unakan untuk produksi bioener‫ﱡ‬i. [η].
Can‫ﱡ‬akan‫ ﱡ‬biji karet berpotensi untuk dijadikan seba‫ﱡ‬ai bahan baku pada pembuatan briket.
Selain peman‫ﱠ‬aatan can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet yan‫ ﱡ‬belum umum, can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet ju‫ﱡ‬a ditemukan
dalam jumlah yan‫ ﱡ‬cukup banyak terutama di wilayah Indonesia.

Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet adalah produk sampin‫ ﱡ‬dari pohon karet yan‫ ﱡ‬telah menyebabkan
pencemaran lin‫ﱡ‬kun‫ﱡ‬an di perkebunan karet [θ]. Peman‫ﱠ‬aatan ekonomi pohon karet seba‫ﱡ‬ian besar
di‫ﱠ‬okuskan pada lateks karet dan san‫ﱡ‬at sedikit diperhatikan potensi ke‫ﱡ‬unaan dari produk
sampin‫ﱡ‬nya. εeskipun telah men‫ﱡ‬alami kemajuan si‫ﱡ‬ni‫ﱠ‬ikan pada pen‫ﱡ‬olahan air limbahnya [7],
namun hanya sedikit literatur tentan‫ ﱡ‬pen‫ﱡ‬olahan produk sampin‫ ﱡ‬ini [8].
Biobriket adalah proses konversi limbah pertanian menjadi memiliki kepadatan tin‫ﱡﱡ‬i dan
ener‫ﱡ‬i terkonsentrasi pada bahan bakar briket [λ]. Briket memiliki kualitas yan‫ ﱡ‬lebih un‫ﱡﱡ‬ul dan
man‫ﱠ‬aat lin‫ﱡ‬kun‫ﱡ‬an dibandin‫ﱡ‬kan den‫ﱡ‬an batubara karena mereka berasal dari sumber daya
terbarukan [10].
Proses konversi biomassa menjadi biobriket selain melibatkan teknik penekanan biomassa,
ju‫ﱡ‬a melibatkan proses karbonisasi biomassa tersebut. Karbonisasi dikenal seba‫ﱡ‬ai proses yan‫ﱡ‬
memun‫ﱡ‬kinkan manusia untuk men‫ﱡ‬hasilkan aran‫ﱡ‬. Seba‫ﱡ‬ai bahan bakar padat premium, aran‫ﱡ‬
di‫ﱡ‬unakan di seluruh dunia untuk keperluan memasak domestik, pemurnian lo‫ﱡ‬am dan produksi
bahan kimia [11].
Kualitas biomassa yan‫ ﱡ‬dipadatkan (briket) ter‫ﱡ‬antun‫ ﱡ‬pada sejumlah variabel proses
(temperatur, tekanan, bahan pen‫ﱡ‬ikat dan campuran biomassa sebelum pemanasan). Pen‫ﱡ‬ikat
menin‫ﱡ‬katkan karakteristik kohesi‫ ﱠ‬dari biomassa den‫ﱡ‬an membentuk ‫ﱡ‬el den‫ﱡ‬an air, membantu
men‫ﱡ‬hasilkan produk yan‫ ﱡ‬lebih tahan [12]. Setiap jenis pen‫ﱡ‬ikat mempunyai kelebihan dan
kekuran‫ﱡ‬an. Syarat utama dari pen‫ﱡ‬ikat adalah harus ikut terbakar dan dapat menambah nilai kalor,
penambahan pen‫ﱡ‬ikat yan‫ ﱡ‬tidak semestinya (baik jenis maupun komposisinya) akan dapat

men‫ﱡ‬uran‫ﱡ‬i nilai kalor dari briket. [13].
Kualiatas biobriket dipen‫ﱡ‬aruhi oleh ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel maka
nilai kalornya semakin besar dan nilai volatile matter, ash content akan semakin kecil. Namun,
semakin kecil ukuran partikel maka inherent moisture akan semakin tin‫ﱡﱡ‬i. Ukuran partikel yan‫ﱡ‬
kecil menyebabkan pori-pori biobriket semakin kecil sehin‫ﱡﱡ‬a air yan‫ ﱡ‬terdapat di dalamnya sulit
men‫ﱡ‬uap pada proses pen‫ﱡ‬erin‫ﱡ‬an [14].
Penelitian sebelumnya [1η] men‫ﱡﱡ‬unakan perekat kanji pada proses pembriketannya dan
didapatkan nilai kalor yan‫ ﱡ‬tin‫ﱡﱡ‬i. Pada penelitian ini di‫ﱡ‬unakan damar seba‫ﱡ‬ai perekat, didapatkan
nilai kalor yan‫ ﱡ‬lebih tin‫ﱡﱡ‬i la‫ﱡ‬i dan kadar volatile matter yan‫ ﱡ‬lebih rendah dari penelitian
sebelumnya. Pen‫ﱡﱡ‬unaan damar seba‫ﱡ‬ai perekat dapat membantu menciptakan biobriket den‫ﱡ‬an
kualitas yan‫ ﱡ‬maksimal.
ISBNμ λ7λ-η87-θ17-1

θ3θ

PROSIDING SEMINAR NASIONAL AVOER   

Appli a le I



o atio  of E gi eeri g a d S ie e Resear hes 
 Okto er 
 Pale a g, I do esia 

METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel Bebas

1. Rasio bahan perekat damar den‫ﱡ‬an biobriket can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet dan plastik δDPE.
2. Ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet pada saat pen‫ﱡ‬ayakan.
Variabel Terkontrol
1. Rasio campuran δDPE sebesar 10%.
2. Temperatur karbonisasi ηη0oC.
3. Waktu karbonisasi selama 1 jam.
Alat dan Bahan

Alat yan‫ ﱡ‬di‫ﱡ‬unakan pada penelitian ini adalah muffle furnace, ayakan den‫ﱡ‬an ukuran 30,
η0, dan 70 mesh, alat pencetak briket Specimen Mount Press, neraca analitik, cawan porselin,
cawan silika, cawan kuarsa, cawan kurs, hot plate, dessicator, spatula, loyan‫ﱡ‬/ nampan, batan‫ﱡ‬
pen‫ﱡ‬aduk, beaker ‫ﱡ‬elas, stopwatch.

Bahan yan‫ ﱡ‬di‫ﱡ‬unakan pada penelitian ini yaitu, can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet, bahan perekat damar,
δDPE, minyak tanah.
Prosedur Penelitian
Persiapan Bahan Baku

Prosedur pembuatan aran‫ ﱡ‬dari can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet den‫ﱡ‬an proses karbonisasiμ
1)
2)
3)
4)
η)

Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet dan δDPE dibersihkan dari pen‫ﱡ‬otornya.
Jemur can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet sampai kerin‫ﱡ‬.
Hancurkan can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet.
Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet yan‫ ﱡ‬telah dihancurkan dimasukkan ke dalam cawan porselin.
Kemudian dilakukan karbonisasi men‫ﱡﱡ‬unakan furnace den‫ﱡ‬an temperatur ηη0 oC selama θ0
menit, an‫ﱡ‬kat dan din‫ﱡ‬inkan.
θ) Aran‫ ﱡ‬can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet kemudian di‫ﱡ‬erus dalam cawan porselin dan diayak den‫ﱡ‬an ayakan
den‫ﱡ‬an sieve 30, η0, dan 70 mesh.


Prosedur Pembuatan Perekat Damar

1) Timban‫ﱡ ﱡ‬etah damar sesuai den‫ﱡ‬an variasi komposisi yan‫ ﱡ‬diin‫ﱡ‬inkan.
2) Tambahkan minyak tanah dan aduk larutan tersebut den‫ﱡ‬an kecepatan konstan hin‫ﱡﱡ‬a terbentuk
larutan yan‫ ﱡ‬pekat (berubah menjadi kental).
ISBNμ λ7λ-η87-θ17-1
θ37

PROSIDING SEMINAR NASIONAL AVOER   

Appli a le I


o atio  of E gi eeri g a d S ie e Resear hes 
 Okto er 
 Pale a g, I do esia 

Pembriketan


1) εencampurkan hasil aran‫ ﱡ‬yan‫ ﱡ‬telah dikarbonisasi den‫ﱡ‬an perekat damar pada lumpan‫ ﱡ‬alu,
lalu ditambahkan δDPE yan‫ ﱡ‬ukurannya telah diperkecil den‫ﱡ‬an berat total pencampuran
sebesar 100 ‫ﱡ‬r. Dan diaduk sampai rata. Den‫ﱡ‬an perbandin‫ﱡ‬an campuran untuk setiap variabelμ
Tabel 1. Perbandin‫ﱡ‬an Campuran untuk Setiap Variabel
Komposisi %
Ukuran
sampel
εesh
30
εesh
η0
εesh
70

*CK

80


80



80


Perekat
η
10

η
10

η
10


δDPE
10
10
10

10
10
10
10
10
10

Keteran‫ﱡ‬anμ *CK = Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet
2) εemasukkan adonan cetakan. Kemudian cetakan dipress men‫ﱡﱡ‬unakan alat pencetak briket.
3) Setelah itu briket yan‫ ﱡ‬sudah jadi dibiarkan dalam suhu kamar selama 2 x 24 jam.
4) Briket yan‫ ﱡ‬telah jadi siap dilakukan uji proximat
Prosedur Uji Kualitas Briket

Penelitian ini men‫ﱡ‬hasilkan produk berupa briket can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet yan‫ ﱡ‬perlu dilakukan
pen‫ﱡ‬ujian. Uji proximat terhadap briket meliputiμ Nilai Kalor (Calorific Value) den‫ﱡ‬an prinsipμ
Nilai kalor ditentukan den‫ﱡ‬an cara membakar contoh di dalam calorimeter bomb. Kadar Air
δembab (Inherent Moisture) den‫ﱡ‬an prinsipμ Kadar air dapat ditentukan den‫ﱡ‬an car men‫ﱡ‬hitun‫ﱡ‬
kehilan‫ﱡ‬an berat dari contoh yan‫ ﱡ‬dipanaskan pada kondisi standar. Kadar Abu (Ash Content)
den‫ﱡ‬an prinsipμ Kadar abu ditentukan den‫ﱡ‬an cara menimban‫ ﱡ‬residu (sisa) pembakaran sempurna
dari contoh pada kondisi standar. Kadar Zat Terban‫( ﱡ‬Volatile Matter) den‫ﱡ‬an prinsip μ Kadar zat

terban‫ ﱡ‬ditentukan den‫ﱡ‬an cara men‫ﱡ‬hitun‫ ﱡ‬berat contoh yan‫ ﱡ‬dipanaskan (tanpa oksidasi) pada
kondisi standar, kemudian dikoreksi terhadap kadar air lembab.Kadar Karbon Padat (Fixed Carbon)
den‫ﱡ‬an prinsipμ Kadar karbon padat ditentukan dari jumlah kadar air lembab, abu, dan zat terban‫ﱡ‬
dikuran‫ﱡ‬i 100 %.
ISBNμ λ7λ-η87-θ17-1

θ38

PROSIDING SEMINAR NASIONAL AVOER   

Appli a le I


o atio  of E gi eeri g a d S ie e Resear hes 
 Okto er 
 Pale a g, I do esia 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa yan‫ ﱡ‬dilakukan pada penelitian ini adalah analisa proximate meliputiμ nilai kalor
(calorific value), Inherent moisture, kadar abu (ash), volatile matter, dan fixed carbon.
Nilai Kalor

Gambar 1. Pen‫ﱡ‬aruh Ukuran dan Komposisi Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬Biji Karet Terhadap Nilai Kalor Biobriket
Pada ‫ﱡ‬ambar 1 menunjukan bahwa terdapat hubun‫ﱡ‬an antara rasio bahan baku dan ukuran
serbuk terhadap nilai kalor yan‫ ﱡ‬dihasilkan. Nilai kalor tertin‫ﱡﱡ‬i didapatkan pada sampel den‫ﱡ‬an
rasio 7η% aran‫ ﱡ‬can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet, 1η% damar dan 10% δDPE sebesar 7343 kal/‫ﱡ‬r. Jika ditinjau
dari ukuran serbuk aran‫ﱡ‬, nilai kalor tertin‫ﱡﱡ‬i didapatkan pada sampel den‫ﱡ‬an ukuran serbuk 70
mesh. Nilai kalor terendah didapatkan pada sampel den‫ﱡ‬an ukuran serbuk 30 mesh. εeskipun pada
rasio ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬mesh η0 dan 70 tidak terlalu menunjukan perbedaan nilai kalor yan‫ﱡ‬
si‫ﱡ‬ni‫ﱠ‬ikan. Hal ini karenakan perbedaan ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬lebih mempen‫ﱡ‬aruhi nilai kadar air
(Inherent moisture) pada biobriket.
Pen‫ﱡﱡ‬unaan damar seba‫ﱡ‬ai perekat pada pembuatan biobriket dapat menin‫ﱡ‬katkan nilai
kalor. Hal ini disebabkan damar men‫ﱡ‬andun‫ ﱡ‬hidrokarbon dan tidak bersi‫ﱠ‬at thermoplastik yan‫ﱡ‬
membuat briket sulit terbakar seperti perekat yan‫ ﱡ‬di‫ﱡ‬unakan pada umumnya. Penin‫ﱡ‬katan nilai
kalor den‫ﱡ‬an pen‫ﱡﱡ‬unaan perekat damar tidak terlepas dari cara pembuatannya. Perekat dibuat
den‫ﱡ‬an melarutkan damar dan minyak tanah kemudian diaduk hin‫ﱡﱡ‬a membentuk adonan pekat dan
men‫ﱡ‬kilap.
Penambahan δDPE pada pembuatan biobriket dari can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet ini ju‫ﱡ‬a menjadi
penyebab kenaikan nilai kalor hin‫ﱡﱡ‬a mencapai an‫ﱡ‬ka 7000 kalori/‫ﱡ‬r. Penambahan δDPE pada
pembuatan biobriket dapat menyebabkan menin‫ﱡ‬katnya nilai kalor Karena δDPE menmpen‫ﱡ‬aruhi
kadar Inherent moisture dan ash content yan‫ ﱡ‬dihasilkan lebih rendah jika dibandin‫ﱡ‬kan den‫ﱡ‬an
den‫ﱡ‬an tanpa adanya δDPE [17].

ISBNμ λ7λ-η87-θ17-1

θ3λ

PROSIDING SEMINAR NASIONAL AVOER   

Appli a le I


o atio  of E gi eeri g a d S ie e Resear hes 
 Okto er 
 Pale a g, I do esia 

Inherent Moisture

Gambar 2. Pen‫ﱡ‬aruh Ukuran dan Komposisi Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬Biji Karet Terhadap Inherent Moisture
Pada ‫ﱡ‬ambar 2 menunjukan bahwa kadar air cenderun‫ ﱡ‬berkuran‫ ﱡ‬seirin‫ ﱡ‬den‫ﱡ‬an
berkuran‫ﱡ‬nya jumlah aran‫ ﱡ‬yan‫ ﱡ‬di‫ﱡ‬unakan seba‫ﱡ‬ai bahan baku pada pembuatan biobriket.
Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet masih men‫ﱡ‬andun‫ ﱡ‬kadar air yan‫ ﱡ‬cukup tin‫ﱡﱡ‬i meskipun can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet
telah di karbonisasi pada temperature η00oC, ternyata masih banyak air yan‫ ﱡ‬tertin‫ﱡﱡ‬al pada poripori serbuk aran‫ ﱡ‬can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet.
Pada setiap komposisi campuran bahan baku, kadar air pada briket memiliki kecenderun‫ﱡ‬an
menin‫ﱡ‬kat pada ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬yan‫ ﱡ‬semakin men‫ﱡ‬ecil. Ditinjau dari ukuran serbuk aran‫ﱡ‬nya
maka hal ini dikarenakan adanya perbedaan besar kecilnya pori-pori antar serbuk aran‫ ﱡ‬yan‫ﱡ‬
mampu menyimpan air. Pada briket den‫ﱡ‬an ukuran mesh yan‫ ﱡ‬semakin besar memiliki kerapatan
(densitas) yan‫ ﱡ‬lebih rendah, pori-pori briket menjadi lebih besar. Kondisi ini men‫ﱡ‬akibatkan
pen‫ﱡ‬uapan air menjadi lebih mudah ketika dilakukan pen‫ﱡ‬erin‫ﱡ‬an. Ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬yan‫ﱡ‬
semakin kecil memiliki densitas yan‫ ﱡ‬lebih tin‫ﱡﱡ‬i, sehin‫ﱡﱡ‬a semakin besar area kontak den‫ﱡ‬an
udara yan‫ ﱡ‬mampu men‫ﱡ‬ikat air, penyerapan air pada aran‫ ﱡ‬terjadi setelah proses karbonisasi
selesai. Besarnya jumlah air yan‫ ﱡ‬diserap ter‫ﱡ‬antun‫ ﱡ‬pada kondisi udara dan tempat dimana aran‫ﱡ‬
tersebut disimpan.
Pada biobriket den‫ﱡ‬an ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬30 mesh memiliki kerapatan yan‫ ﱡ‬lebih rendah
sehin‫ﱡﱡ‬a pori-pori briket menjadi lebih besar jika dibandin‫ﱡ‬kan den‫ﱡ‬an sampel den‫ﱡ‬an ukuran η0
mesh dan 70 mesh. Kondisi ini menyebabkan pen‫ﱡ‬uapan air lebih mudah pada saat dilakukan
pen‫ﱡ‬erin‫ﱡ‬an sehin‫ﱡﱡ‬a pada saat dilakukan pen‫ﱡ‬ujian kadar air yan‫ ﱡ‬tersisa hanya sedikit
dibandin‫ﱡ‬kan briket den‫ﱡ‬an kerapatan yan‫ ﱡ‬lebih tin‫ﱡﱡ‬i.
Kadar Abu

Gambar 3. Pen‫ﱡ‬aruh Ukuran dan Komposisi Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬Biji Karet Terhadap Kadar Abu.
ISBNμ λ7λ-η87-θ17-1

θ40

PROSIDING SEMINAR NASIONAL AVOER   

Appli a le I


o atio  of E gi eeri g a d S ie e Resear hes 
 Okto er 
 Pale a g, I do esia 

Pada ‫ﱡ‬ambar 3 hubun‫ﱡ‬an antara komposisi bahan baku den‫ﱡ‬an kadar abu menunjukan bahwa
kadar abu tertin‫ﱡﱡ‬i dimiliki oleh sampel ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬30 mesh den‫ﱡ‬an rasio bahan baku 8η
% aran‫ ﱡ‬can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet, η% damar dan 10% δDPE kadar abu sebesar η,018%. Sedan‫ﱡ‬kan yan‫ﱡ‬
terendah yaitu dimilik oleh sampel ukuran serbuk 70 mesh den‫ﱡ‬an rasio bahan baku 7η% aran‫ﱡ‬
can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet, 1η% damar dan 10% δDPE nilai kadar abu sebesar 4,13%.
Pada ‫ﱡ‬ambar menunjukan ukuran serbuk den‫ﱡ‬an mesh 30 memiliki kadar abu yan‫ ﱡ‬lebih
tin‫ﱡﱡ‬i jika dibandin‫ﱡ‬kan den‫ﱡ‬an ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬η0 mesh dan 70 mesh. Tin‫ﱡﱡ‬i rendahnya
kadar abu dipen‫ﱡ‬aruhi oleh jenis bahan baku aran‫ ﱡ‬dan sempurna atau tidaknya proses karbonisasi.
Proses karbonisasi yan‫ ﱡ‬tidak sempurna akan men‫ﱡ‬hasilkan aran‫ ﱡ‬yan‫ ﱡ‬tidak matan‫ ﱡ‬sehin‫ﱡﱡ‬a
unsur kayu masih terdapat di dalam aran‫ ﱡ‬tersebut dan men‫ﱡ‬hasilkan briket den‫ﱡ‬an kadar abu yan‫ﱡ‬
tin‫ﱡﱡ‬i. Sedan‫ﱡ‬kan jika karbonisasi berjalan den‫ﱡ‬an sempurna, maka dari proses tersebut akan
dihasilkan aran‫ ﱡ‬yan‫ ﱡ‬murni sehin‫ﱡﱡ‬a kadar abu menjadi lebih sedikit. Kadar abu diharapkan
serendah mun‫ﱡ‬kin, karena kadar abu yan‫ ﱡ‬tin‫ﱡﱡ‬i akan men‫ﱡ‬uran‫ﱡ‬i nilai kalor dan dapat
memperlambat proses pembakaran.
Besarnya kadar abu setelah bahan baku menjadi briket cenderun‫ ﱡ‬naik, hal ini karena ketika
terjadi proses karbonisasi, maka massa air dan zat mudah terban‫ ﱡ‬lainnya akan keluar atau men‫ﱡ‬uap
sehin‫ﱡﱡ‬a men‫ﱡ‬uran‫ﱡ‬i massa bahan baku secara keseluruhan, padahal massa abu yan‫ ﱡ‬ada pada
bahan baku tidak berkuran‫ ﱡ‬sehin‫ﱡﱡ‬a kadar abu yan‫ ﱡ‬merupakan perbandin‫ﱡ‬an massa abu den‫ﱡ‬an
massa bahan akan naik.
Tidak banyak yan‫ ﱡ‬bisa dilakukan secara maksimal a‫ﱡ‬ar kadar abu briket yan‫ ﱡ‬dihasilkan
bisa sesuai den‫ﱡ‬an standar. Karena kadar abu ini terkait den‫ﱡ‬an karakteristik bahan baku yan‫ﱡ‬
di‫ﱡ‬unakan.
Kadar Zat Terbang

Gambar 4. Pen‫ﱡ‬aruh Ukuran dan Komposisi Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬Biji Karet Terhadap Kadar Zar Terban‫ﱡ‬.
Gambar 4 menunjukkan bahwa biobriket yan‫ ﱡ‬memiliki kadar zat terban‫ ﱡ‬tertin‫ﱡﱡ‬i pada
sampel den‫ﱡ‬an rasio 8η% aran‫ﱡ‬, η% damar dan 10% δDPE den‫ﱡ‬an kadar Volatile matter sebesar
40,43%. Kadar Volatile matter terendah yaitu terdapat pada sempel den‫ﱡ‬an rasio 7η% aran‫ﱡ‬, 1η%
damar dan 10% δDPE den‫ﱡ‬an kadar Volatile matter sebesar 33,ηθ%.
ISBNμ λ7λ-η87-θ17-1
θ41

PROSIDING SEMINAR NASIONAL AVOER   

Appli a le I


o atio  of E gi eeri g a d S ie e Resear hes 
 Okto er 
 Pale a g, I do esia 

Pen‫ﱡ‬aruh rasio bahan baku terhadap kadar zat Volatile matter yaitu semakin banyak
can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet dalam rasio komposisi bahan baku akan men‫ﱡ‬hasilkan kadar volatile matter
yan‫ ﱡ‬tin‫ﱡﱡ‬i, sebaliknya semakin sedikit can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet maka kadar volatile matter akan
semakin kecil.
Ditinjau dari ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬pada biobriket den‫ﱡ‬an ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬yan‫ ﱡ‬semakin
kecil diperoleh kadar volatile matter yan‫ ﱡ‬semakin rendah. Hal ini disebabkan oleh zat volatile
matter yan‫ ﱡ‬mudah terbakar pada suhu maksimum karbonisasi. Sehin‫ﱡﱡ‬a proses pen‫ﱡ‬aran‫ﱡ‬an
memberikan kesempatan untuk men‫ﱡ‬uapkan kadar volatile matter sebanyak-banyaknya. Akibatnya
pada saat pen‫ﱡ‬ujian diperoleh kadar volatile matter yan‫ ﱡ‬rendah, sesuai den‫ﱡ‬an kriteria kualitas
briket aran‫ ﱡ‬yan‫ ﱡ‬baik.
Pada biobriket 30 mesh memiliki kerapatan yan‫ ﱡ‬lebih rendah, pori-pori pada briket menjadi
lebih besar. Kondisi ini men‫ﱡ‬akibatkan pada saat proses pen‫ﱡ‬ujian kadar volatile matter
memerlukan waktu yan‫ ﱡ‬lebih cepat sehin‫ﱡﱡ‬a volatile matter belum teruapkan secara maksimal
dibandin‫ﱡ‬kan den‫ﱡ‬an briket yan‫ ﱡ‬den‫ﱡ‬an kerapatan lebih tin‫ﱡﱡ‬i yaitu briket η0 dan 70 mesh bahwa
kayu den‫ﱡ‬an kerapatan yan‫ ﱡ‬tin‫ﱡﱡ‬i akan men‫ﱡ‬hasilkan briket den‫ﱡ‬an kadar volatile matter yan‫ﱡ‬
rendah.
Fixed Carbon

Gambar η. Pen‫ﱡ‬aruh Ukuran dan Komposisi Can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬Biji Karet Terhadap Nilai Karbon Padat
Pada ‫ﱡ‬ambar η diatas menunjukan bahwa karbon padat yan‫ ﱡ‬dihasilkan dipen‫ﱡ‬aruhi oleh kadar
Inherent moisture, kadat abu dan kadar Volatile matter yan‫ ﱡ‬dihasilkan oleh masin‫ﱡ‬-masin‫ ﱡ‬sampel.
εaka semakin besar kadar air lebab, kadar abu dan kadar zat terban‫ ﱡ‬maka akan semakin kecil
karbon padat yan‫ ﱡ‬dihasilkan, sebaliknya semakin kecil kadar Inherent moisture, kadar abu dan
kadar Volatile matter maka semakin besar karbon padat yan‫ ﱡ‬dihasilkan.
Pada ‫ﱡ‬ambar θ menunjukan fixed carbon yan‫ ﱡ‬terbesar terdapat pada sampel den‫ﱡ‬an mesh
70 dan komposisi 7η% can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet, 1η% damar dan 10% polietilen den‫ﱡ‬an nilai fixed
carbon sebesar ηθ,18%. Hal ini menunjukan semakin tin‫ﱡﱡ‬i nilai fixed carbon nilai kalornya akan
semakin besar. Sedan‫ﱡ‬kan kadar fixed carbon berbandin‫ ﱡ‬terbalik den‫ﱡ‬an kadar inherent moisture,
kadar abu, dan kadar zat terban‫ ﱡ‬karena semakin tin‫ﱡﱡ‬i keti‫ﱡ‬a nilai tersebut maka nilai fixed carbon
ISBNμ λ7λ-η87-θ17-1

θ42

PROSIDING SEMINAR NASIONAL AVOER   

Appli a le I


o atio  of E gi eeri g a d S ie e Resear hes 
 Okto er 
 Pale a g, I do esia 

akan semakin rendah. Sebaliknya nilai fixed carbon akan mencapai titik maksimum ketika kadar
inherent moisture, kadar abu dan kadar Volatile matter mencapai titik minimum. Jadi dapat
disimpulkan bahwa untuk mendapatkan biobriket den‫ﱡ‬an waktu pembakaran yan‫ ﱡ‬cukup lama dan
waktu penyalaan relati‫ ﱠ‬lebih sin‫ﱡ‬kat maka diperlukan kadar fixed carbon yan‫ ﱡ‬tin‫ﱡﱡ‬i.

KESIMPULAN

1. Damar dapat diman‫ﱠ‬aatkan seba‫ﱡ‬ai bahan perekat pada pembuatan biobriket, karena pen‫ﱡﱡ‬unaan
damar seba‫ﱡ‬ai perekat terbukti dapat menin‫ﱡ‬katkan kualitas biobriket yan‫ ﱡ‬dihasilkan.
2. Rasio bahan baku biobriket yan‫ ﱡ‬memiliki nilai optimal adalah 7η% aran‫ ﱡ‬can‫ﱡ‬kan‫ ﱡ‬biji karet,
1η% damar dan 10% polietilen den‫ﱡ‬an ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬70 mesh, dimana nilai kalor yan‫ﱡ‬
yan‫ ﱡ‬dihasilkan sebesar 7343 cal/‫ﱡ‬r. Semakin besar jumlah damar yan‫ ﱡ‬ditambahkan, semakin
baik kualitas biobriket.
3. Pen‫ﱡ‬aruh ukuran serbuk aran‫ ﱡ‬pada pembuatan briket berbandin‫ ﱡ‬lurus terhadap kadar abu,
kadar zat terban‫ ﱡ‬dan kadar karbon padat, dimana semakin kecil ukuran serbuk aran‫ﱡ‬, semakin
kecil kadar abu dan zat terban‫ ﱡ‬dari biobriket. Sebaliknya ukuran serbukaran‫ ﱡ‬berbandin‫ﱡ‬
terbalik terhadap nilai kadar air lembab dimana semakin kecil ukuran serbuk aran‫ﱡ‬, semakin
tin‫ﱡﱡ‬i kadar air lembab dari biobriket.

REFERENSI

[1] Yumak H, Ucar T, Seyidbekiro‫ﱡ‬lu N. Briquettin‫ ﱡ‬soda weed (Salsola tra‫ﱡ‬us) to be used as
arura ‫ﱠ‬uel source. Biomass and Bioener‫ﱡ‬y 2010; 34μ θ30–θ3θ.
[2] Gladstonea S, Tersi‫ﱡ‬nia V, Kennedya J, Haldemana J A. Tar‫ﱡ‬etin‫ ﱡ‬briquettin‫ ﱡ‬as an alternative
‫ﱠ‬uel source in Tanzania. Procedia En‫ﱡ‬ineerin‫ ﱡ‬2014; 78μ 287–2λ1.
[3] Bazar‫ﱡ‬an A, Rou‫ﱡ‬h S δ, εcKay G. Compaction o‫ ﱠ‬palm kernel shell biochars ‫ﱠ‬or application
as solid ‫ﱠ‬uel. Biomass and Bioener‫ﱡ‬y 2014; 70μ 48λ–4λ7.
[4] Chen δ, Xin‫ ﱡ‬δ, Han δ. Renewable ener‫ﱡ‬y ‫ﱠ‬rom a‫ﱡ‬ro-residues in Chinaμ Solid bio‫ﱠ‬uels and
biomass briquettin‫ ﱡ‬technolo‫ﱡ‬y. Renewable and Sustainable Ener‫ﱡ‬y Reviews 200λ; 13μ 2θ8λ–
2θλη.
[η] Guo δ, Wan‫ ﱡ‬D, Tabil δ G, Wan‫ ﱡ‬G. Compression and relaxation properties o‫ ﱠ‬selected
biomass ‫ﱠ‬or briquettin‫ﱡ‬. Biosystems En‫ﱡ‬ineerin‫ ﱡ‬201θ; 148μ 101–110.
[θ] Sun K, Jian‫ ﱡ‬J C. Preparation and characterization o‫ ﱠ‬activated carbon ‫ﱠ‬rom rubber-seed shell
by physical activation with steam. Biomass and Bioener‫ﱡ‬y 2010; 34μ η3λ–η44.

ISBNμ λ7λ-η87-θ17-1

θ43

PROSIDING SEMINAR NASIONAL AVOER   

Appli a le I


o atio  of E gi eeri g a d S ie e Resear hes 
 Okto er 
 Pale a g, I do esia 

[7] Ekeba‫ﱠ‬e δ O, Imanah J E, Okieimen F E. Physico-εechanical Properties o‫ ﱠ‬Rubber Seed Shell
Carbon – Filled Natural Rubber Compounds. Chemical Industry & Chemical En‫ﱡ‬ineerin‫ﱡ‬
Quarterly 2010; 1θ(2)μ 14λ‫ﻭ‬1ηθ.
[8] Ekeba‫ﱠ‬e δ O, Imanah J E, Okieimen F E. E‫ﱠﱠ‬ect o‫ ﱠ‬carbonization on the processin‫ﱡ‬
characteristics o‫ ﱠ‬rubber seed shell. Arabian Journal o‫ ﱠ‬Chemistry 2012.
[λ] Sakhare V V, Rale‫ﱡ‬aonkar R V. Use o‫ ﱠ‬bio-briquette ash ‫ﱠ‬or the development o‫ ﱠ‬bricks. Journal
o‫ ﱠ‬Cleaner Production 201θ; 112μ θ84–θ8λ
[10] εaninder, Kathuria R S, Grover S. Usin‫ ﱡ‬a‫ﱡ‬ricultural residues as a biomass briquettin‫ﱡ‬μ an
alternative source o‫ ﱠ‬ener‫ﱡ‬y. Journal Electrical & Electronic En‫ﱡ‬ineerin‫ ﱡ‬2012; 1(η)μ 11–1η.
[11] Chiaramontia D, Prussia ε, Nistria R, Pettoralia ε, Rizzo A ε. Biomass carbonizationμ
process options and economics ‫ﱠ‬or small scale ‫ﱠ‬orestry ‫ﱠ‬arms. Ener‫ﱡ‬y Procedia 2014; θ1μ
1η1η–1η18
[12] Tumuluru J S, Wri‫ﱡ‬ht C T, Hess J R, Kenney K δ. Review o‫ ﱠ‬biomass densi‫ﱠ‬ication systems to
develop uni‫ﱠ‬orm ‫ﱠ‬eedstock commodities ‫ﱠ‬or bioener‫ﱡ‬y application. Bio‫ﱠ‬uels, Bioproduct,
Biore‫ﱠ‬inin‫ ﱡ‬2011; ημ θ83–707.
[13] El‫ﱠ‬iano, Eddy, dkk. 2014. Analisa Proksimat dan Nilai Kalor pada Briket Bioarang Limbah
Ampas Tebu dan Arang Kayu. Jurnal APTEK θ(1)μ Riau.
[14] Sudiro, dkk. 2014. Pengaruh Komposisi dan Ukuran Serbuk Briket yang Terbuat dari
Batubara dan Jerami Padi Terhadap Karakteristik Pembakaran. Jurnal Sainstech Politeknik
Indonusa Surakartaμ Surakarta.
[1η] Selpiana, dkk. 2014. Pengaruh Temperatur dan Komposisi pada Pembuatan Biobriket dari
Cangkang Biji Karet dan Plastik Polietilen. Seminar Nasional Added Value o‫ ﱠ‬Ener‫ﱡ‬y
Resources (AVoER) Ke-θμ Palemban‫ﱡ‬.

ISBNμ λ7λ-η87-θ17-1

θ44

Dokumen yang terkait

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ONLINE SHOP Studi pada Online Shop Softlens

16 105 17

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI MELALUI YAHOO MESSENGER TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN ONLINE SHOP (Studi Pada Penjual Baju Online Shop yang Menggunakan Yahoo Messenger)

0 33 56

Hubungan pH dan Viskositas Saliva terhadap Indeks DMF-T pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Baletbaru I dan Baletbaru II Sukowono Jember (Relationship between Salivary pH and Viscosity to DMF-T Index of Pupils in Baletbaru I and Baletbaru II Elementary School)

0 46 5

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138

The effectiveness of classroom debate to improve students' speaking skilll (a quasi-experimental study at the elevent year student of SMAN 3 south Tangerang)

1 33 122

Sistem Informasi Penjualan Buku Secara Online Pada Toko Buku Bungsu Bandung

4 96 1

Rancang Bangun Aplikasi Jual Beli Online Berbasis Web (E-Commerce) Pada CV. Elvana Bandung

3 30 290

Pengaruh Kepercayaan dan Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Ikan Hias Secara Online Di Facebook Sebagai Media Promosi (Studi pada konsumen Tan Aquarium Bandung)

11 67 75

Kerjasama ASEAN-China melalui ASEAN-China cooperative response to dangerous drugs (ACCORD) dalam menanggulangi perdagangan di Segitiga Emas

2 36 164

The Effect of 95% Ethanol Extract of Javanese Long Pepper (Piper retrofractum Vahl.) to Total Cholesterol and Triglyceride Levels in Male Sprague Dawley Rats (Rattus novergicus) Administrated by High Fat Diet

2 21 50