Pengaruh Kepercayaan dan Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Ikan Hias Secara Online Di Facebook Sebagai Media Promosi (Studi pada konsumen Tan Aquarium Bandung)

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI D A T A P RIBA D I

Nama Lengkap RR Ednes Raphanwenda Jenis Kelamin Perempuan

Tempat ,Tanggal Lahir Jakarta, 24 November 1993

Agama Islam

Status Belum Menikah

Alamat Jl. Batununggal No. 12 B Bandung

No.Telp 087878520161

E-mail edneswardhani@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL P endi di ka n

2001 – 2006 SD Negeri Pelita II Jakarta 2006 – 2009 SMPN 86 Jakarta

2009 – 2012 SMA 3 Jakarta

2012 – 2016 Universitas Komputer Indonesia Bandung

KEMAMPUAN K em am pua n

Hardware Computer Perakitan Computer,Install Operating System,Format Dan Partisi Hardisk,Seting Internet Dan Modem

Software Pengetikan Dan Persentasi


(2)

SERTIFIKAT – SERTIFIKAT S ert ifi ka t – S ert if ika t

Character Building Universitas Komputer Indonesia

Universitas Komputer Indonesia 16-17 maret 2013

Proud To Get Attitude With Table Manner - Unikom

hotel GH. Universal Bandung 7 oktober 2014

Membangun Jiwa Entrepreneur Dengan Sinergitas Dan Solidaritas

Auditorium Unikom Bandung 2 Februari 2016

Seminar Peran Pemuda Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia Berbasis Ekonomi Kreatif

Unikom-Bandung 3 Maret 2016

PENGALAMAN KERJA P enga la m an

Pt. Yummy Food Utama menjadi sales promotion girl 2013

Cv. Sapta Anugrah Jakarta menjadi panitia food festival JCC 2015

Bandung 11 Agustus 2016

Hormat saya


(3)

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KENYAMANAN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN HIAS SECARA ONLINE DI

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI

(Studi pada konsumen Tan Aquarium Bandung)

EFFECT OF TRUST AND COMFORT OF DECORATIVE FISH DECISION TO PURCHASE ONLINE ON FACEBOOK AS MEDIA PROMOTION

(Studies on consumer Tan Aquarium Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang Strata 1

Program Studi Manajemen

Oleh :

RR. EDNES RAPHANWENDA

21212173

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Komputer Indonesia

Bandung

2016


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini tepat pada waktunya. Maksud dan tujuan penulis menyusun penulisan

Skripsi ini yaitu untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Strata

Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universtas Komputer

Indonesia (UNIKOM) dengan judul “Pengaruh Kepercayaan dan Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Ikan Hias Secara Online Di Facebook Sebagai Media Promosi (Studi pada konsumen Tan Aquarium Bandung)”

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan usulan penelitian ini masih

jauh dari kesempurnaan, baik dalam metode penulisan, penyajian maupun

pembahasan materi, sehingga kiranya masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun sehingga dapat memperbaiki kekurangan dikemudian hari.

Dalam proses penyusunan usulan penelitian ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan, dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

banyak terima kasih dengan penuh rasa hormat kepada yang terhormat kepada Ibu


(5)

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam

penulisan Skripsi ini, selain itu, penulis juga ingin mengucapkan banyak terima

kasih kepada yang terhormat:

1. Yth. Prof.Dr.Hj. Dwi Kartini,SE.,Spec.Lic selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan selaku sebagai pembimbing usulan penelitian penulis, yang

telah memberikan nasehat-nasehat dan ilmu yang sangat berguna bagi

penulis.

2. Yth. Dr.Raeni Dwi Santy, SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi

Manajemen, yang telah banyak membantu penulis baik saat penulis

melakukan kegiatan perkuliahan maupun dalam menyelesaikan penelitian.

3. Yth. Dosen-dosen dan seluruh Staf Sekretariat Program Studi Manajemen,

yang telah ikut membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi.

4. Tan Aquarium, yang telah memberi izin sebagai objek penelitian usulan

penelitian ini.

5. Ibu Thantri, Ibu Desri dan Eyang Putri, yang tak pernah henti memberikan

doanya dan menyemangati saya untuk terus berjuang didalam

menyelesaikan usulan ini, saya tidak akan pernah melupakan jasa dan

pengorbanan kalian.

6. Adik-adik Nina, Ica dan Bagus yang telah membrikan saya dukungan dan

doa yang sangat luar biasa.

7. Terima kasih untuk Jonathan Ringo yang senantiasa menemani,

mendukung dan memberikan doa agar saya dapat menyelesaikan Skripsi


(6)

8. Untuk kawan-kawan seperjuangan Manajemen 2012 dan anak-anak MN5

2012, saya selaku peneliti tidak bisa berucap apa-apa selain terima kasih

semuanya berkat kalian saya berhasil dan mampu dalam melewati

perjuangan dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.

Selain itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ayah

dan Ibu tercinta yang telah memberikan cinta, kasih, doa, perhatian dan materi

selama ini kepada penulis, untuk keluargaku dan seluruh keluarga besarku di

Jakarta yang telah memberikan dukungan untukku, terima kasih ya. Untuk

saudara-saudaraku terima kasih atas doa dan semangat buat penulis, untuk

sahabat-sahabat sejati penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

terima kasih atas semua kerja sama dan dukungan selama ini.

Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri, dan

penulis minta maaf apabila dalam penyusunan Skripsi ini terdapat banyak

kekeliruan dan kesalahan.

Bandung, Agustus 2016


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian…………. ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 14

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 15

1.4 Kegunaan Penelitian ... 16

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

BAB II . KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka…………. ... 18

2.2 Kerangka Pemikiran ... 43

2.3 Hipotesis ... 50

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 51

3.1.1 Desain Penelitian ………... ... 52

3.1.2 Operasionalisasi Variabel ……….. ... 53

3.1.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ……… ... 58

3.1.4 Teknik Pengumpulan Data …………. ... 60


(8)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 78

4.1.1 Sejarah Perusahaan... 78

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 79

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 79

4.2Karakteristik Responden ... 82

4.2.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin ... 82

4.2.2 Usia Responden ... 84

4.2.3 Pendidikan Responden ... 85

4.3 Analisis Deskriptif Hasil Tanggapan Responden ... 86

4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Kepercayaan (X1) ... 86

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Kenyamanan (X2) ... 91

4.4.3 Analisis Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian (Y)….... 99

4.4 Analisis Verifikatif... 107

4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 107

4.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 109

4.4.3 Analisis Korelasi ... 112

4.4.4 Uji Koefisien Determinasi ... 113

4.5 Pengujian Hipotesis ... 116

4.5.1 Pengujian Secara Parsial Uji (t) ... 116

4.5.2 Pengujian Secara Simultan Uji (f) ... 120

BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 123

5.2 Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA... 1xiv LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Andy Putra Mahkota, Imam Suhadi Riyadi Vol. 8 No. 2. Januari 2014. Pengaruh kepercayaan dan kenyamanan terhadap keputusan pembelian online (studi pada pelanggan website ride inc.). ISSN : 1271-1283

Cicilia Desy Widya vol. 4 No 2. Desember 2015. Pengaruh kepercayaan, keamanan, persepsi resiko dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian secara online (Studi Pada Pengguna Situs olx.co.id d/h berniaga.com). ISSN : 2232-5342

Eunike Verina, Edy Yulianto, Wasis A. Latief Vol. 10 No. 1. Januari 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada Toko Fashion Di Jejaring Sosial Facebook (Survei Pada Konsumen Toko Fashion Di Jejaring Sosial Facebook Yang Berlokasi Di Indonesia). ISSN : 2651-2642

Hatane Semuel. Vol. 7, No.1. Maret 2012.Customer Relationship Marketing Pengaruhnya Terhadap Kepercayaan Dan Loyalitas Perbankan Nasional. ISSN : 1907-235X Husein Umar, 2004. Metode Penelitian Untuk Skipsi dan Tesis Bisnis , Cet ke 6. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Jihan Ulya Alhasanah ,Kertahadi Riyadi Vol. 15 No. 2. Januari 2014.Pengaruh kegunaan, kualitas informasi dan kualitas interaksi layanan web e-commerce terhadap keputusan pembelian online (Survei pada Konsumen www.getscoop.com. ISSN :1267-9765

Kerkhof, P. & Van Noort, G Vol. 8,No.1 . October 2002.Third party Internet seals: Reviewing theeffects on online consumer trust. Journal Economic.

Kotler, Philips, Amstrong, Garrry, 2008, Prinsip-prinsip pemasaran. Jilid 1

Kotler, Philips 2005, Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Penerbit Erlangga.

Kotler and keller 2009. Manajemen Pemasaran, Diterjemahkan oleh Bob Sabran MM, Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Penerbit Erlangga.

Kotler and keller 2009. Manajemen Pemasaran, Diterjemahkan oleh Bob Sabran MM, Edisi Ketiga Belas Jilid 2. Penerbit Erlangga.

Ruziah Ali Abdul Raheem Vol.2 No 5. Februari 2014. jsUsage of e-Marketing in the Scholarly ublishing Sector in an Emerging Economy and its Relationship to Profitability International.

Restika Firdayanti. Journal of Social and Industrial Psychology 2012.Persepsi Risiko Melakukan E-Commerce Dengan Kepercayaan Konsumen Dalam Membeli Produk Fashion Online. Universitas Negeri Semarang. ISSN : 2252-6838


(11)

Schiffman,leon and Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Perilaku Konsumen (edisi ketujuh ). PT. Indeks.Jakarta

Sugiyono,2005. Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA.

Tjipto,Fandy. 2004. Strategi Pemasaran. Edisi III. CV.Yogyakarta : Andi Offset

Umar,Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.Bandung


(12)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 KAJIAN PUSTAKA

2.1.1 Media Sosial Internet

2.1.1.1 Pengetahuan Tentang Media Sosial Internet

Aplikasi internet merupakan teknologi yang cukup komplek, agar

pengguna dapat menggunakan aplikasi internet maka pengguna membutuhkan

pelatihan dan pembelajaran. Dengan pembelajaran dan pelatihan mengenai

aplikasi internet pengguna dapat mengerti tentang apa yang diharapkan nantinya.

Pembelajaran tersebut antara lain seperti bagaimana agar dapat terhubungan

dengan internet, pencarian informasi dalam internet, pertukaran informasi melalui

internet, dan sebagainya.

Pengetahuan teknologi internet sangat berpengaruh terhadap hasil

yang diharapkan pengguna dalam bertransaksi melalui WebSite. Faktor

pendorong lainnya, misalnya penguasaan (familierity) terhadap teknologi internet.

Oliver dan Shapiro (1993), menyatakan bahwa semakin kuat Pengetahuan

Teknologi yang dimiliki seseorang (pembeli), semakin besar kepercayaan

pengguna dan kemungkinan dalam memperoleh hasil yang diinginkan dalam

penggunaan teknologi digital. Dalam konteks ini Penguasaan Teknologi Internet

berhubungan secara positif terhadap hasil dari penggunaan internet, seperti minat


(13)

internet berhubungan secara positif terhadap hasil dari penggunaan internet,

seperti belanja secara online (Online Shoping). Hal-hal tersebut yang dimaksud

seperti, dasar-dasar dari internet, melakukan pencarian informasi, pertukaran

informasi, dan sebagainya.

Menurut. Hsu, et al (2004) indikator dari variabel pengetahuan teknologi internet

adalah:

a. Penguasaan teknologi internet

b. Pengalaman menggunakan internet

c. Pengalaman online shopping

d. Kualitas website

Lingkungan secara online memberikan banyak kesempatan bagi

pelanggan untuk mengamati dan belajar dengan cara yang mudah dan tepat

tentang perilaku orang lain. Selain itu, lingkungan online memungkinkan peneliti

untuk melakukan percobaan skala besar yang realistis yang meneliti bagaimana

orang-orang dipengaruhi oleh pilihan orang lain (Dodds et al,2006) dan mereka

menyediakan alatalat baru, seperti ’Google search engine’ yang dapat membantu peneliti untuk menganalisis kecenderungan di berbagai tempat. Kemajuan

teknologi dan minat yang tinggi akan informasi menjadikan pengetahuan

teknologi internet dengan mudah. Misalnya, berkomunikasi tentang nilai-nilai

merek atau menyediakan materi online informasi membantu konsumen lebih


(14)

2011). Pengetahuan tentang internet mempengaruhi kepercayaan dan harapan

akan hasil yang didapat atas penggunaan komputer untuk bekerja dan

menggunakan komputer secara pribadi.

Dengan memiliki pengetahuan tentang teknologi internet,kepercayaan

pelanggan akan meningkat dan dapat dapat dengan leluasa dalam menggunakan

aplikasi internet (Hsu, Chiu, Fu,2004). Hal ini sangat penting untuk website yang

inovatif, yang bertujuan untuk mengejutkan dan menyenangkan konsumen

(Soskin,2010). Tiga perubahan mendasar di pasar telah dipupuk perkembangan

ini. Pertama, pelanggan terhubung dalam berbagai cara-cara yang tidak tersedia di

masa lalu, termasuk melalui sosial situs jaringan, blog, wiki, situs rekomendasi,

dan online masyarakat (Hennig-Thurau et al dan Wuyts et al,2010). Wang et all

(2008), melakukan penelitian tentang beberapa faktor yang berpengaruh pada

penggunaan internet secara online untuk melakukan transaksi pembelian. Hasil

penelitian ini menyatakan bahwa prilaku belanja secara online dipengaruhi oleh

ketersedian jaringan internet yang memadai, perlindungan terhadap privasi dan

pengalaman konsumen menggunakan internet.

2.1.2 Online Marketing

Dalam hal sederhana, ini berarti bahwa tidak ada gunanya memiliki

produk online yang sangat baik jika jenis konsumen yang akan membelinya

tampaknya tidak suka akan online (Jusoh dan Ling, 2012). Online marketing

adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk


(15)

salah satu penemuan mutakhir era globalisasi dibidang teknologi informasi sangat

menguntungkan semua manusia di seluruh dunia untuk berbagi informasi dan

berkomunikasi, termasuk berbagi informasi produk / jasa yang dijual.

Online Marketing berada di dalam sub isi promosi, di mana dalam

mempromosikan suatu produk atau jasa, produsen mengawali kegiatannya dengan

membangun berbagai saluran informasi, dan persuasi untuk menjual, serta

memperkenalkan suatu gagasan dari suatu produk yang ingin dipasarkan (Michael

Ray dalam Morissan, 2007). Saat ini kegiatan jual beli secara online, mengalami

pertumbuhan yang pesat (Hasanuddin, 2010).

Hal ini mengubah perilaku konsumen, dan membentuk jejaring sosial

baru yang membentuk entrepreneurship baru (Kasali,2011). Berikut ini akan

disajikan beberapa jenis / macam online marketing:

a. E-mail marketingdan sales letter.

Pemasaran melalui email dan surat penawaran atau sales letter saat ini

menjadi andalan para marketer kelas dunia dalam memasarkan produk

produknya secara online di internet. Cara kerjanya adalah mengirim email

kepada seseorang atau beberapa orang secara masal yang berisi hal hal di

atas dan pada akhirnya menuju ke satu arah yakni 'penjualan'. Email

adalah media dan sales letter adalah isinya.

b. Video marketing

Mendapatkan pengunjung dengan menggunakan video sebagai media


(16)

unggah (upload) ke situs situs video sharing terkenal seperti Youtube dan

lain sebagainya. Video yang diunggah adalah bersifat public (Youtube)

yang artinya siapa saja dapat mengaksesnya. Dari video ini, seperti di

Youtube bisa digunakan untuk menaruh link link. Dari sanalah

pengunjung itu datang. Hampir tidak ada persayaratan tertentu untuk

mengunggah video seperti di Youtube. Video apa saja bisa disimpan

disana dan siap disaksikan oleh pengguna internet di seluruh penjuru

dunia. Kembali ke marketing video, masalahnya adalah bagaimana sebuah

video disukai dan ditonton banyak orang. Banyak hal yang dapat kita

masukkan dalam video yang menarik banyak pengunjung. Buatlah

(uploadlah) video yang sekiranya banyak dicari dan disukai orang.

c. Partnership / Affiliate Marketing (pemasaran metode afiliasi).

Jenis internet marketing ini adalah dengan cara memanfaatkan para

pengiklan. Para pengiklan yang menjual produknya dengan cara online

bisa membangun jaringan afiliasi. Jaringan afiliasi adalah dengan

melibatkan orang lain dalam penjualan produk yang ada contohnya

www.amazon.com, www.tokobagus.com, www.kaskus.us dan sebagainya.

d. Search Engine Marketing (pemasaran menggunakan mesin pencari). Jenis pemasaran ini melalui search engine seperti Google dan Yahoo.

Sebagian besar orang yang tidak tahu di mana harus mencari dan

mendapatkan informasi yang mereka inginkan biasanya mereka

mencarinya di situs mesin pencari itu (Google atau Yahoo). Maka dari itu,


(17)

sudah dikenali banyak orang, cara paling istimewa dan spektakuler yang

sebaiknya Anda lakukan yaitu berusaha untuk mendapat tempat teratas

pada mesin pencari (Google atau Yahoo).Setidaknya pada halaman

pertama di mesin pencari. Sesuatu hal yang sangat penting bagi Anda

untuk memastikan bahwa situs Anda terdaftar dan terlampir dalam mesin

pencari terkenal seperti google atau yahoo, apalagi pada halaman pertama.

Banyak cara yang dapat Anda lakukan supaya website yang Anda miliki

terindeks pada mesin pencari tersebut (Google atau Yahoo) yang dikenal

dengan Search Engine Optimization (SEO).

e. Social media marketing

Seperti kita ketahui pengguna social media seperti facebook, twitter, dan

BBM begitu banyak jauh diatas melampui media media lain di internet.

Oleh karena itu pula social media khususnya facebook dan twitter menjadi

media internet marketing yang paling baik. Bagaimana ini bekerja? mudah

saja. Misal Anda mempunyai 1000 teman di facebook itu artinya ada 1000

orang yang akan melihat update Anda. Apa artinya ini, artinya jika 10 %

saja mengklik link yang disertakan di update status Anda maka itu adalah

100 pengunjung, transaksi ini berbeda dengan transaksi tradisional dimana

pedagang dan pembeli saling berinteraksi satu sama lain (Wang

dkk,2008).

Hakikat manusia sebagai mahkluk berjejaring masih terpendam

sampai akhirnya menemukan perangkat budaya yang memungkinkan kita hidup


(18)

banyak website jejaring sosial yang kita ketahui bisa diakses di internet secara

cuma-cuma seperti : Friendster, Myspace, Flickr, Twitter dan yang paling banyak

penggunanya saat ini adalah facebook. Memang tidak dapat dipungkiri saat ini

twitter juga memiliki banyak pengguna serta banyak diperbincangkan, namun

pengguna twitter tidak seberagam facebook dimana kita bisa menemukan orang

dengan berbagai status sosial. Hal ini menunjukkan bahwa di Facebook diminati

oleh beragam kalangan.

2.1.3 Facebook

Situs jejaring sosial (social networking sites) merupakan suatu situs

yang menawarkan berbagai macam cara untuk berkomunikasi melalui internet

dengan orang-orang baru dari seluruh dunia. Situs ini mengizinkan seseorang

untuk menciptakan halaman profil pribadi secara online dengan mudah dan

sederhana, serta membangun jaringan pertemanan secara online. Pengguna situs

ini dapat berkomunikasi melalui profil mereka baik dengan teman-teman ataupun

dengan orang-orang di luar daftar koneksi mereka (Ofcom, 2008).

Situs jejaring sosial digunakan karena memiliki konektivitas yang luar

biasa antar pelanggan dan komunitas yang sudah terbentuk didalamnya. Facebook

mendapat peringkat pertama sebagai situs jaringan sosial yang paling banyak

digunakan di dunia setiap bulan oleh para pengguna aktifnya, dan prestasi ini

mengalahkan situs jaringan sosial MySpace, yang berada pada peringkat ke dua


(19)

Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004 oleh

Mark Zuckerberg, seorang programer komputer yang handal di Universitas

Harvard. Pada awalnya, “Facebook” bernama “The Facebook”, nama tersebut

diambil dari nama lembaran dokumen yang dibagikan kepada setiap pelajar barudi

Harvard yang menampilkan profil murid dan karyawan. Pada tanggal 2 September

2005, Zuckerberg meluncurkan situs Facebook khusus untuk anak anak sekolah

menengah atas.

Hanya dalam waktu 15 hari sejak peluncurannya, sebagian besar

sekolah di AS sudah menjadi anggotanya. Pada akhir tahun 2005, Facebook telah

mencakup sekitar 2.000 kampus dan 25.000 sekolah menengah atas di AS,

Kanada, Inggris, Meksiko, Puerto Riko, Australia, Selandia Baru, dan Irlandia.

Pada 27 Februari 2006, dia mulai mengizinkan para mahasiswa yang menjadi

pengguna situs ini untuk menambahkan siswa-siswa SMA sebagai temannya.

Boyd dan Ellison (2007) mengungkapkan bahwa situs jejaring social bukan hanya

tentang daftar pertemanan saja tapi juga mengenai pembagianinformasi pribadi

yang detail antar anggota-angotanya.

Facebook secara luar biasa telah berkembang dengan cepat sebagai situs jejaring social di dunia dan menjadi yang terpopuler dibanding yang lainnya.

Berikut ini adalah tabel 2.1 yang menunjukkan perbandingan Facebook bila


(20)

Tabel 2.1

Perbandingan Facebook dan Situs Jejaring Sosial lain No. Situs Jumlah Kunjungan

(%)

1 Facebook 41,8

2 Instagram 21,59

3 Path 14,12

4 Twitter 1,69

5 Youtube 1,20

Sumber : www.checkfacebook.com, per 26 September 2015

Pada April 2006, Facebook pun masuk ke India melalui Institut

Teknologi India dan Institut Manajemen India. Dengan menggandeng raksasa

komputer, Apple Inc, mereka bekerja sama mempromosikan iTunes. Pertengahan

2006, situs ini sudah merambah Eropa dan Timur Tengah. Facebook Notes fitur

baru ini merupakan fitur blogging yang memungkinkan pengguna memberikan

tagging, memasukkan gambar, dan fitur-fitur lainnya. Selain itu, pengguna bisa

mengimpor blog dari situs Xanga, Live Journal, Blogger, dan situs blogging

lainnya.

Berkat fitur baru tersebut, pembaca bisa memberikan komentar

terhadap tulisan yang dimuat pengguna Facebook. September 2006, Zuckerberg

membuka layanan Facebook bagi semua pengguna internet. Namun, langkah ini

justru menuai protes dari para pengguna dan pelanggan setianya. Alhasil, dua


(21)

membuka pendaftaran bagi pengguna internet yang mempunyai alamat surat atau

e-mail yang jelas.

Facebook market place diluncurkan pada 14 Mei 2007, situs ini

meluncurkan layanan terbaru berupa pemasangan iklan dengan sistem yang

disebut Facebook Beacon. Di tahun keenamnya 2010, facebook tercatat sebagai

situs jejaring sosial terbesar, kini mereka punya 100 juta pengguna mobile.

Facebook mobile didukung oleh seluruh produsen perangkat bergerak utama.

Misalnya seperti Nokia, BlackBerry, Sony Ericsson, Palm, iPhone dan pada

ponsel berbasis Android, Windows Mobile, Sidekick, INQ dan lain lain. Selain

itu, Facebook jugadimanfaatkan oleh seluruh operator telekomunikasi utama di

berbagai penjuru dunia sebagai alat marketing.

Membangun kepercayaan lewat pengenalan produk secara terperinci

sangatlah penting. Selain itu contact person atau hotline service, agar konsumen

lebih yakin dan dapat berkomunikasi langsung untuk mendapatkan info dan

negosiasi lebih lengkap. Jual beli secara online, memang jauh lebih mudah dan

murah dibanding dengan membuka toko biasa, ditinjau dari segi modal bisnis ini

dapat menghemat sebagian dana sewa lahan atau sewa toko, namun resiko yang

ada juga lebih berat, kerusakan sistem komputer karena virus, pencurian kode

pasword, tentu akan menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar.

Berkembangnya teknologi dalam mengakses pembayaran juga sangat

membantu, namun dalam bisnis ini juga beresiko ditipu atau bahkan tidak dibayar.


(22)

karena sasaran pertama bisnis ini adalah orang yang dikenal, sehingga mudah

untuk melakukan komunikasi. Diawali dari komunikasi satu teman ke teman lain

hingga akhirnya menyebar dan membuka jaringan peluang bisnis baru. Dalam

penelitian ini yang hendak diteliti berfokus pada minat beli konsumen terhadap

produk yang dijual secara online yang dipengaruhi oleh kualitas produk dan

kepercayaan konsumen.

2.1.4 Kepercayaan (Trust)

Kepercayaan merupakan sua hal yang sangat penting bagi sebuah

komitmen atau janji, dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu saat

berarti. Morgan dan Hunt (1994) dalam Dharmmesta (2005) berpendapat bahwa

ketika satu pihak mempunyai keyakinan (confidence) bahwa pihak lain yang

terlibat dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat

dikatakan ada trust. Moorman, Deshpande, dan Zatman (1993) seperti dikutip

oleh Dharmmestha (2005: 57) :

“Mendefinisikan trust sebagai kesediaan (willingness) seseorang untuk menggantungkan dirinya kepada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran karena ia mempunyai keyakinan (confidence) kepada pihak lain tersebut, kepercayaan merupakan harapan umum yang dimiliki individu bahwa kata-kata yang muncul dari pihak lainnya dapat diandalkan. Kepercayaan

adalah percaya dan memiliki keyakinan terhadap partner dalam hubungan”

Definisi kepercayaan menurut Schurr dan Ozane (2000) kepercayaan

adalah suatu keyakinan bahwa pernyataan pihak lain dapat diandalkan untuk

memenuhi kewajibannya. Ketidakpercayaan bisa terjadi sejalan dengan minimnya

informasi dalam perencanaan dan pengukuran kinerja. Rasa percaya atau tidak


(23)

seperti informasi, pengaruh, dan pengendalian. Kepercayaan akan meningkat bila

informasi yang diterima dinilai akurat, relevan, dan lengkap, Tingkat kepercayaan

juga dipengaruhi oleh pengalaman di masa lalu, pengalaman positif yang

konsisten di masa lalu dengan suatu pihak akan meningkatkan rasa saling percaya

sehingga akan menumbuhkan harapan akan hubungan yang baik di masa yang

akan datang, Menurut Soetomo (2002; 99) ada lima tindakan yang menunjukkan

suatu kepercayaan:

(1) menjaga hubungan,

(2) menerima pengaruh,

(3) terbuka dalam komunikasi,

(4) mengurangi pengawasan, dan

(5) kesabaran akan faham

Dwyer dan Oh (1987) dalam Gassenheimer dan Chris Manolis (2001;13)

menyatakan bahwa mempercayai adalah keinginan untuk mencapai tujuan

yang berlangsung dalam jangka panjang. Kegagalan terbesar dalam membina

hubungan antara penjual dan konsumen adalah kurangnya kepercayaan

(Sherman, 1992 dalam Morgan, 2000;54) di bagi pada dua bahasan :

1. Trust in partner’s honesty (Kepercayaan terhadap kejujuran mitra/perusahaan) 2. Trust ini partner’s benevolence (Kepercayaan terhadap niat baik perusahaan) Adapun indikator Kepercayaan adalah (Nuraini, 2009): a. Kejujuran penjual

dalam bertransaksi. b. Tanggungjawab penjual kepada pembeli. c. Kepercayaan


(24)

dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah suatu keyakinan bahwa pernyataan

pihak lain dapat diandalkan untuk memenuhi kewajibannya.

Dimensi kepercayaan dalam kaitannya dengan online shop adalah

berkaitan erat dengan keyakinan konsumen pada perantara dan online vendor

(Chen dan Dhillon, 2003). Menurut Kimery dan McCard (2002), kepercayaan

pada online store adalah kesediaan untuk menerima kelemahan dalam transaksi

online berdasarkan harapan positif mengenai perilaku masa depan online store.

Gefen dan Straub (2004) menyimpulkan bahwa semakin tinggi derajat

kepercayaan konsumen, semakin tinggi tingkat pembelian niat konsumen. Cukup

percaya perlu ada ketika menempatkan pesanan online dan ketika pelanggan

mengirimkan informasi keuangan dan data pribadi lainnya dalam melakukan

transaksi keuangan (Egger, 2006).

2.1.4.1 Dimensi Kepercayaan ( Trust )

Untuk menentukan trust level tidak dapat hanya menanyakan apakah

individu percaya atau tidak percaya kepada pihak lain. Kepercayaan merupakan

manifestasi dari berbagai persepsi yang berkembang dalam pemikiran manusia.

Persepsi tersebut dikelompokkan dalam beberapa dimensi. Dimensi merupakan

komponen-komponen yang diukur dari suatu objek (Arikunto, 2000). Menurut

Robbins (2002), dimensi trust terdiri dari lima bagian, yaitu :

a. Integrity, yakni individu yakin bahwa pihak lain akan berlaku jujur dan berlaku

sebenarnya.


(25)

c. Consistency, yakni reliabilitas, prediktibilitas dan keputusan tepat dari individu

dalam menghadapi situasi tertentu.

d. Loyalty, yakni kemauan untuk melindungi nama baik orang lain.

e. Opennes, yakni seseorang yang percaya memiliki kemauan untuk berbagi ide,

pemikiran, dan perasaan kepada pihak lain.

Sedangkan menurut Mayer (1995) dimensi kepercayaan (trust) antara lain :

a. Kemampuan (ability), yakni kompetensi yang dimiliki untuk

mempengaruhi mengotorisasi wilayah spesifik.

b. Kebaikan hati (benevolence), yakni kemauan untuk memberikan kepuasan

yang saling menguntungkan antara satu pihak dan pihak lainnya.

c. Integritas (integrity), mengacu pada perilaku yang dapat dipertanggung

jawabkan faktualitasnya.

2.1.5 Kenyamanan Konsumen

2.1.5.1 Pengertian Kenyamanan

Pikkarainen, et al., (2004) yang didasarkan dalam Davis, et al., (1992)

menyebutkan bahwa kenyamanan berarti bahwa sejauh mana individu melakukan

aktivitas menggunakan suatu teknologi yang dianggap menyenangkan dirinya

sendiri. Kenyamanan adalah hasil dari kesenangan dan kebahagiaan pada saat

pengalaman belanja online, bukan pada saat proses belanja selesai (Monsuwe, et

al., 2004). Koufaris (2002) menemukan bahwa shopping enjoyment sangat


(26)

pengalaman yang asyik, menyenangkan, menarik, dan nyaman. Jika konsumen

merasa senang dan tumbuh rangsangan selama pengalaman belanja mereka,

mereka sangat mungkin untuk terlibat dalam perilaku belanja berikutnya: mereka

menelusuri lebih lanjut, terlibat dalam pembelian tidak terencana, dan mencari

lebih banyak produk dan kategori (Childers et al., 2001).

Dalam menciptakan suatu kenyamanan bagi konsumen terdapat juga dimensi kenyamanan keputusan (decision convenience) yaitu persepsi konsumen

terhadap waktu, biaya, dan usaha untuk membuat keputusan pembelian atau

pemaikaian jasa (Berry et al.,dalam Pandi Tjiptono, 2004:60). Faktor ini dinilai

sangat penting karena menentukan apakah konsumen akan memutuskan untuk

menggunakan jasa situs website lain.

Selain itu variabel kenyamanan juga terdapat dimensi kenyamanan yaitu:

1. Kenyamanan Akses

Kenyamanan akses merupakan persepsi konsumen terhadap biaya dan

waktu untuk hal penyampaian jasa (Berry et al.,dalam Pandi Tjiptono,

2004:60). Termasuk kemudahan pelanggan untuk memesan/atau meminta

jasa atau layanan untuk menghubungi penyedia jasa, ataupun semacam

pemesanan yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen.

2. Kenyamanan Transaksi

Kenyamanan Transaksi yaitu persepsi pelanggan terhadap waktu dan biaya

untuk mengadakan sebuah transaksi (Berry et al.,dalam Pandi Tjiptono,


(27)

pelanggan. Kemudahan dalam sebuah proses transaksi akan menjadi nilai

tambah tersendiri bagi konsumen.

3. Kenyamanan Manfaat

Kenyamanan manfaat merupakan persepsi pelanggan terdadap waktum

biaya, dan usaha untuk mengalami manfaat ini jasa (Berry et al.,dalam

Pandi Tjiptono, 2004:60). Secara tidak langsung pihak penyedia

khususnya penyedia jasa harus memperhatikan manfaat yang akan

diterima konsumennya karena apabila konsumen dapat dengan mudah

merasakan manfaat atau hasil dari layanan jasa baik itu dalam segi waktu

dan usaha, konsumen akan merasa dilayani dengan baik sehingga

kepuasan pelanggan akan meningkat.

4. Kenyamanan Setelah Memperoleh Manfaat

Kenyamaanan setelah memperoleh manfaat merupakan persepsi pelanggan

terhadap waktu, biaya, dan usaha untuk memakai kembali jasa atau

menggunakan jasa website setelah tahap manfaat jasa (Berry et al.,dalam

Pandi Tjiptono, 2004:60). Faktor ini berhubungan dengan hal-hal yang

perlu dilakukan konsumen seperti menyampaikan keluhan dan sebagainya.

Harapan konsumen untuk tetap dilayani dengan baik walaupun telah

melewati masa pembelian atau transaksi, apabila penyedia jasa mampu

menjaga hubungan dengan konsumen melalui pemberian kemudahan dan

kenyamanan maka secara langsung tingkat kepuasan pelanggan terhadap

penyedia jasa akan tinggi dan ini merupakan hal positif bagi


(28)

2.1.6 Keputusan Pembelian

2.1.6.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Leon Schiffman & Leslie Lazar Kanuk (2007:508) Keputusan

pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan

pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia

beberapa alternatif pilihan. Menurut Kotler dan Keller (2009)) keputusan

pembelian adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum

melakukan keputusan pembelian suatu produk.

2.1.6.2 Indikator dalam Proses Keputusan Pembelian

Kotler dan Keller (2009:184), mengemukakan indikator dalam proses keputusan

pembelian dapat dilihat dari bagan dibawah ini:

Gambar 2.1

Proses keputusan pembelian

a. Pengenalan masalah (Problem recognition)

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau


(29)

dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat dicetuskan oleh

rangsangan internal atau ekternal.

b. Pencarian Informasi ( Information Search)

Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi

utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap

sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber

informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok:

- Sumber pribadi : Keluarga , teman, tetangga , kenalan

- Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan

- Sumber publik : Media masa, organisasi konsumen

- Sumber pengalaman : Penanganan, pengkajian, dan pemakai produk

c. Evaluasi Alternatif ( Validation of Alternative)

Beberapa konsep dasar akan membantu dalam memahami proses evaluasi

konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan.

Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,

konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan

kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari

untuk memuaskan kebutuhan ini.

d. Keputusan Pembelian ( Purchase Decision)

Konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternative

biasanya membeli produk yang paling disukai, yang membentuk suatu

keputusan untuk membeli. Ada 3 (tiga) factor yang menyebabkan


(30)

1. Sikap orang lain : tetangga , teman, orang kepercayaan, keluarga dan

lain-lain.

2. Situasi tak terduga : harga, pendapatan keluarga, manfaat yang

diharapkan.

3. Faktor yang dapat diduga : faktor situasional yang dapat diantisipasi

oleh konsumen.

e. Perilaku Pasca Pembelian ( Post Purchase Behavior )

Kepuasan atau tidak kepuasan konsumen terhadap suatu produk akan

berpengaruh terhadap perilaku pembelian selanjutnya. Jika konsumen puas

kemungkinan besar akan melakukan pembelian ulang dan begitu juga

sebaliknya. Ketidak puasan konsumen akan terjadi jika konsumen

mengalami pengharapan yang tidak terpenuhi. Ketidakpuasan akan sering

terjadi jika terdapat jurang antara pengharapan dan prestasi. Konsumen

yang merasa tidak puas akan menghentikan pembelian produk yang

bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita buruk tersebut

ke teman-teman mereka. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha

memastikan tercapainya kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam


(31)

2.1.6.3 Faktor – Faktor utama Penentu Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Etta Mamang Sangadji & Sopiah (2013:24) Ada tiga faktor utama

yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan, yaitu:

1. Pengaruh Faktor Psikologis

Faktor psikologis mencakup presepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan

kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis yang

memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sikap adalah suatu

kecenderungan yang dipelajari untuk beraksi terhadap penawaran produk

dalam situasi dan kondisi tertentu secara konsisten. Sikap memengaruhi

kepercayaan dan kepercayaan memengaruhi sikap. Kepribadian merupakan

faktor psikologis yang memengaruhi perilaku konsumen. Kepribadian adalah

pola individu untuk merespons stimulus yang muncul dari lingkungannya.

Termasuk didalam kepribadian adalah opini, minat dan prakarsa.

Pembelajaran berdampak pada adanya perubahan. Seorang individu/konsumen

dikatakan belajar jika ada perubahan ke arah yang lebih baik dalam tiga aspek

(kognitif, afektif, dan psikomotor) yang bersifat relatif permanen. Konsumen

akan belajar setelah mendapat pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun

pengalaman orang lain. Setelah membeli dan mengonsumsi produk, konsumen

akan merasa puas atau tidak puas. Jika puas, konsumen akan melakukan

pembelian ulang di lain waktu. Sebaliknya, jika tidak puas, konsumen tidak


(32)

2. Pengaruh Faktor Situasional

Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat belanja,

waktu berbelanja, penggunaan produk, dan kondisi saat pembelian. Keadaan

sarana dan prasarana tempat belanja mencakup tempat parkir, gedung,

eksterior, dan interior toko, pendingin udara, penerangan/pencahayaan, tempat

ibadah,dsb. Waktu berbelanja bisa pagi, siang, sore atau malam hari. Waktu

yang tepat untuk berbelanja bagi setiap orang tentu berbeda. Orang yang sibuk

bekerja pada malam hari akan memilih waktu belanja pada sore atau malam

hari kondisi saat pembelian produk adalah sehat, senang, sedih, kecewa, atau

sakit hati. Kondisi konsumen saat melakukan pembelian akan mempengaruhi

pembuatan kepuasan konsumen.

3. Pengaruh Faktor Sosial

Faktor sosial mencakup undang-undang/peraturan, keluarga, kelompok

referensi, kelas sosial, dan budaya.

a. Sebelum memutuskan untuk membeli produk, konsumen akan

mempertimbangkan apakah pembelian produk tersebut diperbolehkan atau

tidak oleh aturan/undang-undang yang berlaku. Jika diperbolehkan, konsumen

akan melakukan pembelian. Namun, jika dilarang oleh undang-undang atau

peraturan (daerah, regional, nasional, bahkan internasional), konsumen tidak

akan melakukan pembelian.

b. Keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Anak yang baik tentu akan


(33)

c. Untuk kelompok referensi, contohnya kelompok referensi untuk ibuibu

(kelompok pengajian, PKK, dan arisan), remaja (kelompok boy band, girl

band, tim basket idola, dan tim bola terkenal), dan bapakbapak (kelompok

pengajian, kelompok penggemar motor besar, kelompok penggila bola, dan

kelompok pecinta ikan, burung).

d. Untuk kelas sosial yang ada masyarakat, contohnya kelas atas,

menengah, dan bawah.

e. Untuk budaya atau subbudaya, contohnya suku Sunda, Jawa, Batak,

Madura. Tiap suku/etnis mempunyai budaya/subbudaya yang berbeda.

2.1.6.4 Keputusan Pembelian Online

Online Purchase (Keputusan Pembelian Online) adalah proses seleksi yang mengkobinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku

alternatif, dan memilih salah satu diantaranya yang kuat hubungannya dengan

karakter personal, vendor/ service, website quality, sikap pada saat pembelian,

maksud untuk membeli online, dan pengambilan keputusan (Andrade 2000; Cho


(34)

2.1.7 Hasil Penelitian Terdahulu

Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis akan paparkan hasil penelitian

terdahulu yang ada kaitanya dengan judul penelitian yang penulis angkat.

Penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.2 :

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No. Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Pengaruh

kepercayaan dan kenyamanan terhadap keputusan pembelian online (studi pada pelanggan website ride inc.) oleh :

Andy Putra Mahkota Imam Suhadi Riyadi

(2014)

Terdapat pengaruh yang nyata secara bersama-sama variabel kepercayaan dan kenyamanan yang dapat membentuk keputusan pembelian pada website Ride Inc.

Menggunakan 3 variabel yang sama

1.Tempat penelitian 2.Populasi dan Sampel

2. Pengaruh kegunaan, kualitas informasi dan kualitas interaksi layanan web e-commerce terhadap keputusan pembelian online (Survei pada Konsumen www.getscoop.com) oleh : Jihan Ulya Alhasanah Kertahadi Riyadi (2014) Terdapat pengaruh yang benar atau meyakinkan antara variabel-variabel kualitas web yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi layanan terhadap variabel keputusan pembelian online pada konsumen www.getscoop.com secara simultan variabel keputusan pembelian online 1.Tempat penelitian 2.Populasi dan Sampel


(35)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada

Toko fashion di jejaring sosial facebook

(Survei pada Konsumen Toko Fashion di Jejaring Sosial Facebook yang berlokasi di Indonesia)

oleh :

Eunike Verina Edy Yulianto Wasis A. Latief (2014)

Variabel atmosfer (X1), produk (X2), harga (X3), promosi (X4), pelayanan (X5), kepercayaan (X6), dan karakteristik konsumen (X7) secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada toko fashion di Facebook 1. variabel kepurusan pembelian 2. facebook 1.Tempat penelitian 2.Populasi dan Sampel

4. Third party Internet seals: Reviewing the effects on online consumer trust

oleh :

Kerkhof, P. & Van Noort, G

(2002)

The goal of this chapter was to provide the reader with an overview of findings regarding the persuasiveness of Internet seals and to reflect upon possible explanatory mechanisms.

variabel trust 1.Tempat penelitian 2.Populasi dan Sampel 5. Persepsi risiko melakukan e-commerce dengan kepercayaan konsumen dalam membeli produk fashion online oleh : Restika Firdayanti (2012) Terdapat hubungan antara persepsi terhadap resiko melakukan e-commerce dengan kepercayaan konsumen dalam membeli produk fashion melalui facebook pada mahasiswa psikologi Universitas Negeri Semarang. variabel kepercayaan konsumen 1.Tempat penelitian 2.Populasi dan Sampel


(36)

6. jsUsage of e-Marketing in the Scholarly Publishing Sector in an

Emerging Economy and its Relationship to Profitability

oleh : Ruziah Ali (2014)

The research has fulfilled all the objectives set forth in this enquiry. It offers significant contributions to the publication sector, not only in terms of the potential

benefits of e-marketing usage, but also advances knowledge in the application of the theory of

McCharthy in the publication sector variabel e-marketing 1.Tempat penelitian 2.Populasi dan Sampel

7. Persepsi nilai dan kepercayaan terhadap kepuasan dan dampaknya terhadap loyalitas konsumen oleh : Soegoto, Agus Supandi. (2013) Persepsi nilai, kepercayaan, dan kepuasan secara bersama berpengaruh terhadap loyalitas konsumen, dimana pengaruh tersebut bersifat positip dan signifikan. variabel kepercayaan 1.Tempat penelitian 2.Populasi dan Sampel

8. Customer relationship marketing pengaruhnya terhadap kepercayaan dan loyalitas perbankan nasional oleh : Semuel, Hatane. (2012) Kepercayaan konsumen online bank nasional dapat merupakan mediasi yang kuat antara komitmen bank dalam melayani dan penanganan keluhan konsumen dalam mempengaruhi loyalitas konsumen variabel kepercayaan 1.Tempat penelitian 2.Populasi dan Sampel


(37)

2.2 KERANGKA PEMIKIRAN

Kepercayaan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah

komitmen atau janji, dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu saat

berarti. Morgan dan Hunt (1994) dalam Dharmmesta (2005) berpendapat bahwa

ketika satu pihak mempunyai keyakinan (confidence) bahwa pihak lain yang

terlibat dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat

dikatakan ada trust. Moorman, Deshpande, dan Zatman (1993) seperti dikutip

oleh Dharmmestha (2005: 57) :

“Mendefinisikan trust sebagai kesediaan (willingness) seseorang untuk menggantungkan dirinya kepada pihak lain yang terlibat dalam pertukaran karena ia mempunyai keyakinan (confidence) kepada pihak lain tersebut, kepercayaan merupakan harapan umum yang dimiliki individu bahwa kata-kata yang muncul dari pihak lainnya dapat diandalkan. Kepercayaan

adalah percaya dan memiliki keyakinan terhadap partner dalam hubungan”

Menurut Mayer (1995) dimensi kepercayaan (trust) antara lain :

a) Kemampuan (ability), yakni kompetensi yang dimiliki untuk

mempengaruhi mengotorisasi wilayah spesifik.

b) Kebaikan hati (benevolence), yakni kemauan untuk memberikan kepuasan

yang saling menguntungkan antara satu pihak dan pihak lainnya.

c) Integritas (integrity), mengacu pada perilaku yang dapat dipertanggung

jawabkan faktualitasnya.

Pikkarainen, et al., (2004) yang didasarkan dalam Davis, et al., (1992)

menyebutkan bahwa kenyamanan berarti bahwa sejauh mana individu melakukan


(38)

sendiri. Kenyamanan adalah hasil dari kesenangan dan kebahagiaan pada saat

pengalaman belanja online, bukan pada saat proses belanja selesai (Monsuwe, et

al., 2004). Koufaris (2002) menemukan bahwa shopping enjoyment sangat

memperkirakan niat untuk kembali ke situs web dan mengukur dimensi dalam hal

pengalaman yang asyik, menyenangkan, menarik, dan nyaman.

Dalam menciptakan suatu kenyamanan bagi konsumen terdapat juga

dimensi kenyamanan keputusan (decision convenience) yaitu persepsi konsumen

terhadap waktu, biaya, dan usaha untuk membuat keputusan pembelian atau

pemaikaian jasa (Berry et al.,dalam Pandi Tjiptono, 2004:60). Faktor ini dinilai

sangat penting karena menentukan apakah konsumen akan memutuskan untuk

menggunakan jasa situs website lain.

Selain itu variabel kenyamanan juga terdapat dimensi kenyamanan yaitu:

1. Kenyamanan Akses

Kenyamanan akses merupakan persepsi konsumen terhadap biaya dan

waktu untuk hal penyampaian jasa (Berry et al.,dalam Pandi Tjiptono,

2004:60). Termasuk kemudahan pelanggan untuk memesan/atau meminta

jasa atau layanan untuk menghubungi penyedia jasa, ataupun semacam

pemesanan yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen.

2. Kenyamanan Transaksi

Kenyamanan Transaksi yaitu persepsi pelanggan terhadap waktu dan

biaya untuk mengadakan sebuah transaksi (Berry et al.,dalam Pandi


(39)

3. Kenyamanan Manfaat

Kenyamanan manfaat merupakan persepsi pelanggan terdadap waktu

biaya, dan usaha untuk mengalami manfaat ini jasa (Berry et al.,dalam

Pandi Tjiptono, 2004:60). Secara tidak langsung pihak penyedia

khususnya penyedia jasa harus memperhatikan manfaat yang akan

diterima konsumennya karena apabila konsumen dapat dengan mudah

merasakan manfaat atau hasil dari layanan jasa baik itu dalam segi waktu

dan usaha, konsumen akan merasa dilayani dengan baik sehingga

kepuasan pelanggan akan meningkat.

4. Kenyamanan Setelah Memperoleh Manfaat

Kenyamaanan setelah memperoleh manfaat merupakan persepsi

pelanggan terhadap waktu, biaya, dan usaha untuk memakai kembali jasa

atau menggunakan jasa website setelah tahap manfaat jasa (Berry et

al.,dalam Pandi Tjiptono, 2004:60). Faktor ini berhubungan dengan hal-hal

yang perlu dilakukan konsumen seperti menyampaikan keluhan dan

sebagainya. Harapan konsumen untuk tetap dilayani dengan baik

walaupun telah melewati masapembelian atau transaksi, apabila penyedia

jasa mampu menjaga hubungan dengan konsumen melalui pemberian

kemudahan dan kenyamanan maka secara langsung tingkat kepuasan

pelanggan terhadap penyedia jasa akan tinggi dan ini merupakan hal


(40)

Menurut Kotler dan Keller (2009)) keputusan pembelian adalah beberapa tahapan

yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu

produk. Menurut Kotler dan Keller (2009:184), mengemukakan indikator dalam

proses keputusan pembelian dapat dilihat dari bagan dibawah ini:

2.2.1 Hubungan Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Online

Kepercayaan konsumen untuk berbelanja via online di ditunjukkan dari

kepercayaan konsumen untuk melakukan transaksi melalui website, kepercayaan

terhadap Tan Aquarium, kepercayaan terhadap online vendor, privasi konsumen

dapat terjaga, dan keamanan terhadap pertukaran informasi sensitif seperti kartu

kredit melalui internet. Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Egger (2004)

bahwa cukup percaya perlu ada ketika menempatkan pesanan online dan ketika

pelanggan mengirimkan informasi keuangan dan data pribadi lainnya dalam

melakukan transaksi keuangan. Sangat penting bagi pembeli online untuk

memberikan kepercayaan kepada online shop, karena konsumen online shop tidak


(41)

2.2.2 Hubungan Pengaruh Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Online

Kenyamanan adalah hasil dari kesenangan dan kebahagiaan pada saat

pengalaman belanja online, bukan pada saat proses belanja selesai (Monsuwe, et

al., 2004). Seorang individu merasa nyaman terhadap layanan online shopping

misalnya seperti perusahaan membalas email dengan baik, memahami kebutuhan

pelanggan, serta mengatasi masalah dan melayani keluhan konsumen dengan

ramah. Pelanggan yang merasakan pengalaman menyenangkan dan mengasyikkan

maka akan tumbuh rangsangan selama pengalaman belanja mereka, mereka

sangat mungkin untuk terlibat dalam perilaku belanja berikutnya.

2.2.3 Hubungan Pengaruh Kepercayaan Dan Kenyamanan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Online

Dari kedua hal pendapat tersebut , dapat dikatakan bahwa Variabel

kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian

online sesuai dengan hasil penelitian Semakin tinggi tingkat kepercayaan

seseorang terhadap pihak perusahaan dalam melakukan hubungan transaksi

berdasarkan suatu keyakinan bahwa perusaahn tersebut akan memenuhi

kewajibannya dengan baik, maka responden akan memutuskan untuk membeli

produk secara online. Variabel kenyamanan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian online sesuai dengan hasil penelitian pada

penelitian ini. Kenyamanan merupakan kondisi perasaan dari yang paling nyaman


(42)

nyaman bagi individu tertentu belum tentu dirasakan nyaman bagi individu

lainnya.

Kunci dalam mendapatkan kenyamanan bagi pembeli produk via

online adalah memberikan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi yang dapat

memudahkan pembeli melakukan transaksi pembelian. Seorang individu merasa

nyaman terhadap layanan di website misalnya seperti terdapat musik pada saat

membuka website maka akan memotivasi mereka untuk melihat produk lebih

sering. Hal ini menunjukkan bahwa kenyamanan dapat mempengaruhi keputusan

pembelian online.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dibuat suatu bagan kerangka


(43)

Gambar 2.2

Paradigma Kerangka Pemikiran KEPERCAYAAN ( X1 )

-Kemampuan (ability)

-Kebaikan hati (benevolence)

-Integritas (integrity)

KENYAMANAN ( X2 ) -Kenyamanan akses

-kenyamanan transaksi

-kenyamanan manfaat

- kenyamanan setelah memperoleh informasi

KEPUTUSAN PEMBELIAN ( Y ) 1. Pengenalan Masalah

2. Pencarian Informasi

3. Evaluasi Alternatif

4. Keputusan Pembelian

5. Perilaku Pasca Pembelian


(44)

2.3 HIPOTESIS

Sugiyono (2013: 96) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hal tersebut juga didukung oleh

pernyataan Kerlinger (2006: 30), hipotesis adalah pernyataan dugaan

(conjectural) tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu

mengambil bentuk kalimat pernyataan (declarative) dan menghubungkan secara

umum maupun khusus-variabel yang satu dengan variabel lain.

Berdasarkan dari paradigma tujuan penelitian yang di deduksi melalui proposisi

yang ada dalam paradigma penelitian maka hipotesis deduksi adalah sebagai

berikut :

H1 : Kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian ikan hias secara

online ( studi kasus pada konsumen Tan Aquarium Bandung) .

H2 : Kenyamanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian ikan hias secara


(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2010:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan tujuan tertentu .Berdasarkan dari

pengertian di atas, maka metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan

sebagai dasar dalam menganalisis obyek penelitian guna menganalisis dan

membuat kesimpulan untuk membuktikan semua konsep yang telah dipakai

dalam sebuah penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui

dan menganalisis sejauh mana Pengaruh Kepercayaan dan Kenyamanan

Terhadap Keputusan Pembelian Ikan Hias Secara (Studi kasus pada

konsumen Tan Aquarium Bandung)” maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif.

Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2010:29) yaitu metode

yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap

obyek yang diteliti melalui data atau sampel yang terkumpul sebagaimana

adanya, tenpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum. Sedangkan metode penelitian. Metode deskriptif pada penelitian

ini digunakan untuk mendeskripsikan masalah - masalah atau fenomena

tentang variabel dalam penelitian ini , yaitu Kepercayaan, Kenyamanan

Konsumen, dan Keputusan Pembelian Online. Metode Verifikatif menurut


(46)

populasi atau sampel tertentu, dan analisis yang bersifat statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode verifikatif

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel, dan

nuntuk menguji hipotesis variabel dalam penelitian ini, yaitu Kepercayaan,

Kenyamanan Konsumen, dan Keputusan Pembelian Online.

1.1.1 DESAIN PENELITIAN

Menurut Moh. Nazir dalam Umi Narimawati (2010:30) menyatakan

bahwa: “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Adapun langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30),

sebagai berikut :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dan fenomena penelitian,

selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

3. Menetapkan rumusan masalah.

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan

teori.

6. Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian

yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik


(47)

8. Melakukan analisis data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Contoh Desain Penelitian :

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Metode yang Digunakan

Unit Analisis Time Horizon T-1 Descriptive Descriptive &

Survey Konsumen Tan Aquarium Bandung Cross Sectional T-2 Descriptive Descriptive &

Survey Konsumen Tan Aquarium Bandung Cross Sectional T-3 Descriptive Descriptive &

Survey Konsumen Tan Aquarium Bandung Cross Sectional T-4,5,6 Descriptive &

Verifikatif Descriptive & Survey Konsumen Tan Aquarium Bandung Cross Sectional

1.1.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel menurut Umi Narimawati (2010:31) menyatakan

bahwa:

“Operasionalisasi variabel tentunya diperlukan untuk menentukan jenis,

indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait di dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan


(48)

Operasionalisasi variabel menurut Nur Indriantoro (2002:69) menyatakan

bahwa:

“Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat di ukur,

definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik”. Untuk itu variabel yang akan dikaji adalah Pengaruh Kepercayaan dan

Kenyamanan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Online, dimana

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Variabel Independent (X)

Pengertian variabel independen menurut Sugiyono (2012:64) menyatakan

bahwa :

“Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,

antecedent, dalam bahasa Indonesia sering disebut juga variabel bebas, variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat)”.

Yang menjadi variabel independent atau variabel bebas pada penelitian ini

adalah Kepercayaan (X1) dan Kenyamanan (X2).

2. Variabel Dependent (Y)

Pengertian variabel dependen menurut Sugiyono (2012:64) menyatakan

bahwa:

“Seiring disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen,

dalam bahasa Indonesia seiring disebut sebagai variabel terikat, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”


(49)

Pengertian variabwel output mwenurut Sugiono (2011:4) mwenyatakan

bahwa:

“Seiring disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam

bahasa Indonesia seiring disebut sebagai variabel terikat, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structura Equation Modeling) Pemodelan Persamaan Struktural, variabel devenden disebut juga sebagai

variabel indogen”.

Maka yang menjadi variabel dependent atau variabel terikat (Y) pada penelitian

ini adalah Keputusan Pembelian Online.

Untuk lebih jelas mengenai gambaran ketiga variabel tersebut dan agar penelitian

ini dapat di laksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami

berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang

termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2


(50)

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Konsep Variabel Dimensi Atau Indikator

Ukuran No. Kuision er Skala X1 Kepercayaa n Morgan dan Hunt (1994) dalam Dharmmesta (2005) berpendapat bahwa ketika satu pihak mempunyai keyakinan (confidence) bahwa pihak lain yang terlibat dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada trust. Kemampuan (ability) Kebaikan hati (benevolence ) Integritas (integrity) tingkat ketersediaan barang. kejujuran penyediaan barang. konsistensi 1 2 3 ordinal ordinal ordinal X2 Kenyamana n Kenyamana n adalah hasil dari kesenangan dan kebahagiaan pada saat pengalaman belanja online, bukan pada Kenyamanan akses kenyamanan transaksi kenyamanan manfaat memudahka n konsumen. ketepatan waktu & biaya pelayanan yang baik 4 5 6 ordinal ordinal ordinal


(51)

saat proses belanja selesai (Monsuwe, et al., 2004).

kenyamanan setelah memperoleh informasi menjaga hubungan baik

7 ordinal Y Keputusan pembelian Menurut Kotler dan Keller (2009) keputusan pembelian adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. 1.Pengenalan Masalah 2.Pencarian Informasi 3.Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku Pasca Pembelian tingkat pengenalan masalah tingkat informasi yang didapat oleh konsumen Tingkat manfaat khusus produk bagi konsumen -Tingkat pilihan pembelian konsumen -Tingkat Kepuasan konsumen terhadap produk -Tingkat pembelian ulang konsumen 8 9 10 11 12 13 ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal


(52)

1.1.3 Sumber Dan Teknik Penentuan Data 1.1.3.1Sumber Data ( Primer Dan Sekunder )

1. Data Primer Sugiyono (2010: 137) menyebutkan bahwa data primer

adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara

penyebaran kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan

pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dalam

hal ini adalah Tan Aquarium Bandung.

2. Data Sekunder Sugiyono (2009:137) mendefinisikan sumber data

sekunder adalah sumber sumber data yang diperoleh data penjualan ikan

selama 6 bulan terakhir.

1.1.3.2Teknik Penentuan Data

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih

dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.

A. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah

konsumen Tan Aquarium Bandung, berdasarkan data pembelian ikan hias

secara online di Facebook selama 6 bulan terakhir di Tan Aquarium Bandung


(53)

B. Sampel

Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara (hipotesis),

maka peneliti melakukan pengumpulan data pada obyek tertentu. Karena obyek

dalam populasi terlalu luas, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari

populasi tersebut.

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2009:215) adalah sebagai berikut:

”Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Dari pengertian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis dapat

menyimpulkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Sedangkan Metode penentuan sampel adalah cara

pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian elemen populasi atau

karakteristik yang ada dalam populasi. Teknik yang di ambil dalam penelitian

dilakukan dengan teknik insidental sampling dimana teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Adapun yang menjadi sampel yang digunakan untuk pengukuran kuesioner

adalah konsumen yang membeli ikan hias secara online di facebook Tan

Aquarium Bandung . Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel (n) Husein


(54)

N

n = 1 + N

Dimana:

n = Jumlah sampel minimal

N = Jumlah populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolelir (pada penelitian ini digunakan 10%).

n = N 1 + N n = 100

( 1 + 100 x 0,1 x 0,1 ) n = 100

1,01 n = 99,099

sampel dalam penelitian ini adalah 99,099 , dibulatkan menjadi 100 orang

3.1.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di perusahaan yang menjadi

objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang diperoleh


(55)

a. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah

yang di bahas.

b. Kuisioner

Kuesioner merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk menjawab berupa daftar

pertanyaan yang dibuat dengan metode pertanyaan terstruktur

(tertutup dan terbuka) kepada responden tentang variabel

kepercayaan dan kenyamanan terhadap keputusan pembelian.

2. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yaitu data penjualan pada

saat mengeksplorasi yang mengungkap fenomena dari bulan oktober 2015

– maret 2016. 3.1.4.1Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:361), validitas merupakan derajat ketepatan antara

data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh

peneliti. Sedangkan valid menurut Sugiyono (2009:173), valid berarti instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi suatu

penelitian dapat dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.


(56)

pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi

pearson adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r : Nilai koefesien korelasi pearson

X : Skor item pertanyaan

Y : Skor total item pertanyaan

N : Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf signifikan

dengan nilai kritis ≥ 0,300, yaitu adalah sebagai berikut:

a. Item instument dikatakan valid jika t hitung ≥ 0,300, maka instrument tersebut

dapat digunakan.

b. Item instrument dikatakan tidak valid jika t hitung ≤ 0,300, maka item tersebut


(57)

Tabel 3.3

REKAP HASIL UJI VALIDITAS

Variabel No Item

Koefisien Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan Kepercayaan

(X1)

X1.1 0,883 0,300 Valid X1.2 0,930 0,300 Valid X1.3 0,929 0,300 Valid

Kenyamanan (X2)

X2.1 0,827 0,300 Valid X2.2 0,881 0,300 Valid X2.3 0,878 0,300 Valid X2.4 0,864 0,300 Valid

Keputusan Pembelian

(Y)

X31 0,809 0,300 Valid X32 0,843 0,300 Valid X33 0,890 0,300 Valid X34 0,905 0,300 Valid X3.5 0,871 0,300 Valid Keterangan : Koefisien validitas > 0,3 = valid

3.1.4.2Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan secara

internal. Menurut Sugiyono (2000:104), pengujian reliabilitas instrumen

secara internal dapat dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua

(split-half), yaitu pengujian reliabilitas internal yang dilakukan dengan membelah

item-item instrumen menjadi dua kelompok (ganjil dan genap), kemudian

ditotal, dicari korelasinya, dan kemudian dianalisis dengan rumus koefisien

korelasi produk moment pearson. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:

a) Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian


(58)

b) Skor untuk masing–masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II.

c) Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II.

d) Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Ґ1 : Reliabilitas internal seluruh item

Ґb : Korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua

Keputusan pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan taraf

signifikan 5 % satu sisi adalah:

a. Jika t hitung lebih dari atau sama dengan t 0,05 dengan taraf signifikan

5%, maka instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan.

b. Jika thitung kurang dari t 0,05 dengan taraf signifikan 5% satu sisi maka

instrument dinyatakan tidak reliabel dan tidak dapat digunakan.

Untuk menghitungnya, penulis menggunakan bantuan sofware SPSS for

windows, setelah uji validitas dan reliabilitas dilakukan, dan diperoleh hasil data

yang bersifat valid dan reliabel, maka analisis lebih lanjut dapat dilakukan untuk

memperoleh kesimpulan akhir dengan resiko kesalahan kecil dan dapat

dipertanggung jawabkan. Apabila koefisien reliabilitas lebih dari 0,700 maka


(59)

Tabel 3.4

Standar penilaian koefisien validitas dan reliabilitas Kriteria Reliability Validity

Good 0,80 0,50

Acceptable 0,70 0,30

Marginal 0,60 0,20

Poor 0,50 0,10

Sumber: Barker et al (2002:70)

Tabel 3.5

Rekap Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Reliabilitas

Titik

Kritis Kesimpulan Kepercayaan (X1) 0,901 0,700 Reliabel Kenyamanan (X2) 0,885 0,700 Reliabel Keputusan Pembelian (Y) 0,915 0,700 Reliabel Keterangan : Koefisien reliabilitas > 0,7 = reliabel

3.1.5 Rancangan Analisis dan Perancangan Hipotesis

3.1.5.1 Rancangan Analisis

3.1.5.1.1 Analisis Deskriptif / Kualitatif

Analisis deskriptif atau kualitatif digunakan untuk menggambarkan tentang

ciri-ciri responden dan variabel penelitian. Analisis deskriptif digunakan dengan

menyusun tabel frekuensi distribusi untuk mengetahui apakah tingkat perolehan

nilai (skor) variabel penelitian masuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup,


(60)

analisis kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan

informasi-informasi yang diperoleh dari data perusahaan serta wawancara yang bersifat

untuk memperjelas masalah.

Menurut Sugiyono (2004:89), teknik pengolahan data jawaban dari responden

kemudian diberi skor aktual dengan menggunakan skala likert dimana alternatif

jawabannya terdiri dari (1, 2, 3, 4, dan 5). Dalam penelitian ini pemberian skor

dilakukan atas jawaban pertanyaan, baik mengenai kepercayaan(variabel X1),

kenyamanan (variabel X2) maupun keputusan pembelian online (variabel Y).

Karena data ini berskala ordinal, maka selanjutnya nilai-nilai dari alternatif

tersebut dijumlahkan untuk setiap responden. Sedangkan skor ideal diperoleh

melalui perolehan prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah kuesioner

dikalikan jumlah responden dengan menggunakan rumus dibawah ini:

Keterangan :

Skor aktual: Jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.

Skor ideal : Skor atau bobot tertinggi atas semua jawaban responden yang

diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.

Selanjutnya hasil perhitungan perbandingan antara skor aktual dengan skor


(61)

Tabel 3.6

Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden

Sumber : Umi Narimawati (2007:84) 3.1.5.1.2 Analisis Verifikasi (Kuantitatif)

Analisis verifikatif adalah metode yang digunakan untuk memilih metode

penelitian, menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data, menganalisanya,

dan menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis verifikatif

menitik beratkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Analisis

verifikatif pada penelitian ini terdiri dari uji MSI, analisis regresi linear berganda,

analisis koefisien korelasi, dan analisis koefisien determinasi.

1. Uji MSI

Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner akan diolah dengan

pendekatan kuantitatif. Oleh karena data yang didapat dari kuesioner merupakan

data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka

untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala interval melalui

“methode of successive interval” (Hays, 1969:39). Dan selanjutnya dilakukan analisis regresi korelasi serta determinasi. Untuk mengubah tingkat pengukuran


(62)

a. Berdasarkan jawaban responden, untuk setiap pernyataan, hitung frekuensi

setiap jawaban.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, hitung

proporsi setiap jawaban.

c. Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pernyataan, hitung proporsi

kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Untuk setiap pernyataan, tentukan nilai batas untuk Z pada setiap pilihan

jawaban.

e. Hitung nilai numeric penskalaan (scala value) untuk setiap pilihan jawaban

menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

 Means of Interval = Rata-Rata Interval

 Density at Lower Limit = Kepadatan batas bawah  Density at Upper Limit = Kepadatan atas bawah  Area Under Upper Limit = Daerah di bawah batas atas


(63)

 Area Under Lower Limit = Daerah di bawah batas bawah

f. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Score = Scale Value + Scale Value Minimum + 1

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh

beberapa variabel bebas atau independent variable (X) terhadap satu variabel.

Dalam penelitian ini, variabel independen adalah kepercayaan (X1) dan

kenyamanan (X2), sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian

online (Y), sehingga persamaan regresi linear berganda estimasinya adalah

sebagai berikut: tidak bebas atau dependent variable (Y).

Keterangan :

Y : keputusan pembelian online

α : Konstanta dari persamaan regresi

β1 : Koefisien regresi dari variable X1 (kepercayaan)

β2 : Koefisien regresi dari variable X2 (kenyamanan) X1: kepercayaan


(1)

Tabel 3.8

Apabila pada pengujian secara simultan H0 ditolak, artinya sekurangkurangnya ada sebuah ρyxi ≠ 0. Untuk mengetahui ρyxi yang tidak sama dengan nol , maka dilakukan pengujian secara parsial.

2. Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

a. Rumus uji t yang digunakan adalah :

Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n – k – 1 dengan taraf signifikansi 5%.

b. Hipotesis

H0. ρ = 0, Tidak terdapat Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Ikan Hias secara Online diTan Aquarium Bandung


(2)

H11. ρ ≠ 0, Terdapat Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Ikan Hias secara Online di Facebook sebagai media sosial Tan Aquarium Bandung Ho. ρ = 0, Tidak Pengaruh Kenyamana Terhadap Keputusan Pembelian Ikan Hias secara Online di Facebook sebagai media sosial Tan Aquarium Bandung

.H12. ρ ≠ 0, Terdapat Kenyamana Terhadap Keputusan Pembelian Ikan Hias secara Online di Facebook sebagai media sosial Tan Aquarium Bandung c. Kriteria Pengujian

H0ditolak apabila thitung < dari ttabel ( α = 0,05)

Kriteria Penarikan Pengujian:

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

a. Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima

artinya diantara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.

b. Jika thitung ≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak

artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Kepercayaan dan Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Ikan Hias Secara Online (Studi kasus pada konsumen Tan Aquarium Bandung)” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil kuisioner dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen dalam penelitian ini termasuk dalam katagori cukup baik. Hal ini ditunjukan dengan hasil skor tanggapan konsumen sebanyak tiga pertanyaan yang diajukan mengenai variabel Kepercayaan (X1) dari lima

peringkat sangat tidak percaya sampai dengan sangat percaya dalam temuan kriteria “Cukup Percaya”. Hal ini menjelaskan bahwa kepercayaan konsumen terhadap Tan Aquarium Bandung belum cukup sepenuhnya konsumen yakin terhadap pembelian online ikan hias di Tan Aquarium Bandung.

2. Pada variabel kenyamanan (X2) sebanyak empat pertanyaan diperoleh hasil dari lima peringkat sangat tidak nyaman sampai dengan sangat nyaman dalam temuan kriteria “Cukup Nyaman”. Hal ini disimpulkan bahwa kenyamanan konsumen terhadap Tan Aquarium Bandung dalam artian kenyamanan konsumen belum cukup sepenuhnya konsumen merasa nyaman terhadap pembelian online ikan hias di Tan Aquarium Bandung.


(4)

3. Sementara hasil skor tanggapan konsumen sebanyak lima pertanyaan yang diajukan mengenai variabel Keputusan pembelian (Y) dari lima peringkat sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju dalam temuan kriteria “Cukup Setuju”. Hal ini dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian konsumen terhadap Tan Aquarium Bandung cukup setuju dengan proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen secara bertahap dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber, seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan evaluasi setelah pembelian.

4. Hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kepercayaan dan kenyamanan terhadap keputusan pembelian ikan hias secara online (Studi kasus pada konsumen Tan Aquarium Bandung) adalah sebagai berikut :

a. Secara parsial variabel kepercayaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Sementara untuk variabel kenyamanan juga berpengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

b. Secara simultan variabel kepercayaan dan kenyamanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.


(5)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pembahasan diatas, penulis ingin mencoba memberikan saran, semoga dapat memberikan manfaat dan berguna di kemudian hari baik bagi Tan Aquarium Bandung ataupun penulis selanjutnya mengenai Pengaruh Kepercayaan dan Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Ikan Hias Secara Online (Studi kasus pada konsumen Tan Aquarium Bandung) diantaranya :

1. Perusahaan sudah melakukan strategi yang mampu untuk meningkatkan keputusan pembelian secara online, apabila keputusan pembelian online menurun, agar lebih lanjut perusahaan mengkaji mengenai penyebab yang mempengaruhi keputusan pembelian online seperti kepercayaan dan kenyamanan konsumen. 2. Apabila kepercayaan konsumen menurun upaya yang dilakukan

yaitu dengan memberikan informasi yang dinilai akurat, relevan dan lengkap. Dan jika kenyamanan konsumen menurun upaya yang di lakukan perusahaan seperti membalas membalas keluhan atau saran konsumen dengan baik dan memahami kebutuhan konsumen.

3. Mengingat kepercayaan dan kenyamanan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian, diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain


(6)

yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Pengaruh Diversifikasi Produk Keripik 888 Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Toko Kue TIVOLI Medan Fair)

19 126 120

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada UD.Arkani Furniture(Studi Kasus Pada Konsumen yang Membeli Produk Di UD. Arkani Furniture)

10 130 71

Gambaran Kepercayaan Konsumen Terhadap Pembelian Melalui Media Internet

10 59 178

Iklan Pond’s White Beauty Dan Keputusan Membeli (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Iklan Pond’s White Beauty di Televisi Terhadap Keputusan Membeli pada Mahasiswi FISIP USU)

0 65 131

Strategi Communication Mix Dan Keputusan Membeli Konsumen ( Studi Korelasioal Tentang Pengaruh Strategi Communication Mix Perusahaan Frisian Flag Terhadap Keputusan Membeli Konsumen di Sony Mart )

2 55 92

Iklan Rokok Flava Dan Keputusan Membeli Masyarakat (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Rokok Flava di RCTI Terhadap Keputusan Membeli Masyarakat Perumahan Cemara Hijau Medan)

2 61 125

Sales Promotion Dan Keputusan Membeli (Studi Korelasional Efektivitas Sales Promotion Terhadap Keputusan Membeli Iphone 3GS Pelanggan Grapari Sun Plaza Telkomsel Medan)

2 73 99

Brand Awareness ”Avolution” Dan Keputusan Membeli (Studi Korelasional Pengaruh Brand Awareness Sampoerna ”Avolution” Terhadap Keputusan Membeli Masyarakat di Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan)

2 58 125

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETINGTERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Pengguna Facebook Di Boneka Bandung).

1 2 51