T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian
eksperimen ini adalah eksperimen semu. Dalam desain ini terdapat dua
kelompok yang dipilih secara acak / random,kemudian diberi pretest untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen
dan

kelompok

control.

Penelitian

eksperimen

dilaksanakan

untuk


mengetahui ada tidaknya peningkatan kemandirian belajar siswa melalui
bimbingan kelompok. Dalam penelitian ini digunakan dua kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen adalah kelompok yang nantinya akan diberi
layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Kelompok kontrol
adalah kelompok yang tidak diberi layanan sama sekali. Kelompok kontrol
dibentuk untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tampak antara kedua
kelompok dan agar kesimpulan yang diambil lebih kuat. Kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol akan diberi tes awal (pretest) dan tes
akhir (postest). Dalam memberikan perlakuan, kelompok eksperimen
dipisahkan dari kelompok kontrol.
Model penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini
digambarkan sebagai berikut:

20

Tabel 3.1
Desain Penelitian
Pretest- Post test Control Group Design

R

O1 X O2

R

O3

O4

Keterangan :
O1 : Pretest (pengukuran/observasi pertama, kemandirian belajar sebelum
diberi treatment dengan teknik sosiodrama menggunakan skala
kemandirian belajar ).
X : Perlakuan (pelaksanaan teknik Sosiodrama pada siswa kelas VII A pada
SMP Mardi Rahayu Ungaran ).
O2 : Post test / kondisi setelah perlakuan (pengukuran/observasi kedua,
sesudah diberi layanan dengan teknik sosiodrama menggunakan
inventori kemandirian belajar yang sama dengan pengukuran yang
pertama).

O3 : Pre test kelompok kontrol.
O4 : Post test kelompok kontrol (tanpa diberi layanan dengan teknik
sosiodrama)
R

: Random.

Prosedur :
1. Melakukan pembagian kelompok ekperimen yaitu kelompok yang
diberi perlakuan variabel bebas dan kelompok kontrol yaitu kelompok
yang tidak menerima perlakuan.

21

2. Memberi perlakuan (treatment) bagi kelompok eksperimen yaitu diberi
layanan teknik sosiodrama.
3. Melakukan post-test dengan menyebar skala kemandirian belajar
sesudah subjek diberi perlakuan dengan tujuan mengetahui tingkat
keberhasilan layanan melalui pemberian perlakuan dan mengetahui
perubahan positif subjek setelah mendapatkan layanan dengan teknik

sosiodrama.
4. Analisis data menggunakan teknik analisis Mann Whitney.
Tabel 3.1.1
Outline Program Layanan
No
1

Pertemuan
Pertemuan 1

2

Pertemuan 2

3

Pertemuan 3

Tindakan
Hasil yang diharapkan

1. Anggota kelompok
1. Semua anggota kelompok menyimak
menyimak penjelasan
dengan sungguh-sungguh penjelasan
tentang tujuan kegiatan
tentang tujuan dan mekanisme
dan mekanisme
kegiatan kelompok.
kegiatan kelompok.
2. Semua anggota kelompok menyimak
2. Anggota kelompok
tentang penjelasan mengenai
menyimak penjelasan
sosiodrama.
mengenai sosiodrama.
3.
Semua
anggota kelompok mampu
3. Pemberian topik
menjelaskan maksud dari tujuan dari

“Tujuan dari belajar”
belajar, semua anggota kelompok
mampu mempraktikan contoh tujuan
dari belajar.
Tahap Orientasi
1. Anggota kelompok
1. Semua anggota kelompok menyimak
menyimak penjelasan
dengan sungguh-sungguh penjelasan
mengenai topik yang
mengenai topik “Cara belajar yang
akan dibahas “Cara
efektif” yang akan dibahas
belajar yang efektif”
menggunakan teknik sosiodrama.
menggunakan teknik
sosiodrama.
Pemberian topik “Belajar
yang benar”
1. Bersama pemimpin

1. Semua anggota kelompok
kelompok membuat
bersungguh-sungguh dalam
skenario yang berisi
menerima penjelasan dari fasilitator.

22

4

5

Pertemuan 4

Pertemuan 5

aturan, peranan,
langkah, pencatatan,
bentuk keputusan yang
harus dibuat, dan

tujuan yang akan
dicapai.
2. Pemimpin kelompok
menugaskan para
pemeran dalam
sosiodrama.
3. Masing-masing
anggota kelompok
memerankan peran
yang sudah diberikan
oleh pemimpin
kelompok
Pemberian topik “Tolak
ukur keberhasilan”
1. Semua anggota
kelompok
melaksanakan aktivitas
permainan dan
pengaturan kegiatan
tersebut.

2. Semua anggota
kelompok memperoleh
umpan balik dan
evaluasi dari hasil
pengamatan terhadap
performan si pemeran.
3. Semua Anggota
kelompok melanjutkan
permainan/ sosiodrama

2. Semua anggota kelompok
diharapkan mempunyai pengertian
tersendiri dalam memahami cara
belajar yang efektif.
3. Semua anggota kelompok mencoba
memainkan peran secara singkat

1. Semua anggota kelompok dengan
sungguh-sungguh melaksanan
permainan tersebut sesuai dengan

aturan yang diberikan.
2. Setiap anggota kelompok dapat
mengevaluasi diri masing-masing
sesuai dengan peran yang diberikan.
3. Semua anggota kelompok
melanjutkan permainan dengan baik
sesuai peran masing-masing.

Pemberian topik “Belajar
itu menyenangkan”
1. Anggota
kelompok
memainkan peran yang
sudah ditentukan oleh 1. Anggota kelompok dapat memaikan
perannya dengan baik.
pemimpin kelompok.
2. Anggota
kelompok 2. Anggota kelompok mencocokan
kecocokan sosiodrama dengan
membandingkan

kehidupan nyatanya.
aktivitas
sosiodrama
dengan dunia nyata.

23

3. Anggota
kelompok 3. Setiap anggota kelompok
mendiskusikan
hasil
melaporkan kemajuan hasil yang
yang dirasakan setelah
dirasakan setelah melakukan
melakukan sosiodrama.
sosiodrama.

3.2 Variabel Penelitian
Sugiyono (2011) mendefinisikan variabel penelitian adalah sifat atau
nilai dari orang, subyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun
variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) : Teknik sosiodrama
2. Variabel terikat (Y) : Kemandirian Belajar

3.3 Definisi Operasional
3.3.1

Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar menjadi keinginan dari adanya studi mandiri
adalah kemampuan belajar

mandiri yang terungkap

melalui

proses

intensif yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan atau penguasaan
materi pelajaran yang menggunakan berbagai keterampilan dan teknik
yang

kreatif

atas

prakarsa

(inisiatif

dan

motivasi)

siswa yang

bersangkutan.
3.3.2 Sosiodrama
Sosiodrama adalah permainan yang ditujukan untuk memecahkan
masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia. Konflik-konflik
sosial yang disosiodramakan adalah konflik-konflik yang tidak mendalam,
yang tidak menyangkut gangguan kepribadian

24

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengukuran variabel kemandirian belajar menggunakan metode
pengisian berupa skala. Skala kemandirian belajar disusun dalam bentuk lima
pilihan, yaitu SS (selalu), SR (sering), KD (kadang), JR( jarang), TD (dak
pernah). Dalam skala kemandirian belajar terdapat masing-masing 30
pernyataan. Skala kemandirian belajar yang disusun menggunakan teori yang
diadaptasi dari Hiemstra (dalam Slameto 2002) yang spesifikasinya nampak
pada tabel 3.5.1.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Skala Kemandirian Belajar
Konsep
1. Tujuan belajar

Favorable
1, 2,3,5

4

Jumlah
5

2. Keterampilan
belajar

6, 8

7

3

3. Penerapan
teknik-teknik
ilmiah dalam
fase belajar
4. Standar
keberhasilan

9, 11,13

10, 12,14,15

7

16,17,18,19,20,21,2
2,23,25

24

10

5. Prakarsa
26,27,28,29,30
siswa untuk
belajar
Jumlah
23

Unfavorable

5

7

30

3.5 Analisis Data
3.5.1 Analisis Uji Validitas
Sedangkan menurut Azwar (2000), validitas berasal dari validity yang
berarti taraf sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang hendak
diukur. Alat ukur dikatakan valid bila mengukur apa yang seharusnya diukur
dengan cermat. Suatu instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang

25

tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran
tersebut.
Standar pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas item
berdasarkan pendapat Azwar (2000) bahwa suatu item dikatakan valid apabila
r > 0,30. Namun apabila jumlah item yang valid ternyata masih tidak
mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria
dari 0,30 menjadi 0,25 atau 0,20.
3.5.2 Analisis Uji Reliabititas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya
(Azwar, 2000). Artinya bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya apabila
dalam pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama selama dalam diri subjek yang diukur
memang belum berubah dan dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal
α > 0.70 .
Menurut Azwar (2000) indeks reliabilitas untuk menetapkan taraf
reliabilitas instrumen penelitian sebagai berikut :
1. Nilai r < 0,7

: tidak reliabel

2. Nilai r 0,7 ≤ 0,8

: cukup

3. Nilai r 0,8 ≤ 0,9

: baik

4. Nilai r 0,9 ≤ 1

: sangat reliabel

Uji reliabilitas instrumen kemandirian belajar sebagai berikut :

26

Tabel 3.5.2.1
Reliabilitas Kemandirian Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.851

30

Uji reliabilitas instrumen kemandirian belajar sebagai berikut :
Tabel 3.5.2.1 diperoleh angka koefisien Alpha Cronbach’s =
0,851.Menurut Azwar (2000) angka tersebut termasuk dalam tingkat baik.
Untuk itu, skala kemandirian belajar yang diadaptasi dari Hiemstra (dalam
Slameto 2002) dapat digunakan.
3.6 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Uji Mann Whitney yaitu
untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
pada (post-test). Uji Mann Whitney mensyaratkan skala data ordinal dalam
pengujiannya (Sugiyono, 2010) dan skala yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah skala ordinal karena subjeknya tidak memenuhi syarat
statistik parametrik.
Alasan penulis menggunakan teknik Uji Mann Whitney dikarenakan
dalam bidang psikologi, Uji Mann Whitney salah satunya digunakan untuk
membandingkan perilaku. Dalam analisis ini, penulis dibantu dengan
program SPSS 17.0 for windows.

27