Pengaruh Penambahan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Terhadap Efektivitas Krim Tabir Surya Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Titanium Dioksida

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dalam lingkungan (Wasitaatmadja, 1997). Secara
normal kulit memiliki perlindungan alami terhadap sengatan sinar matahari yang
merugikan dengan penebalan stratum korneum, pengeluaran keringat, dan
pigmentasi kulit (Ditjen POM., 1985).
Sinar matahari merupakan sumber energi yang berperan penting bagi
kehidupan makhluk di bumi. Sinar ultraviolet (UV) memiliki panjang gelombang
antara 100-400 nm, dan terbagi atas UVA (320-400 nm), UVB (290-320 nm) dan
UVC (100-200 nm). Sinar UV yang sampai ke permukaan bumi adalah 95-98%
UVA dan 2-5% UVB, sedangkan UVC langsung diabsobsi oleh lapisan ozon di
stratosfer (Ho, 2001). Sinar matahari dapat mengurangi kolesterol di bawah kulit,
dalam jumlah kecil, radiasi UVB bermanfaat untuk sintesis vitamin D, mampu
memudahkan penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh, bertindak sebagai

antibakteri serta dapat meningkatkan kebugaran dan sistem kekebalan tubuh
(WHO., 2002; EPA., 2006)
Selain efek yang menguntungkan, paparan sinar matahari yang melimpah
dengan intensitas yang tinggi dapat menyebabkan hiperpigmentasi kulit sehingga
kulit menjadi kusam dan bersisik bahkan dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Efek tersebut terutama disebabkan oleh sinar UVA dan UVB (Lumempouw, dkk.,
2012). Karena keterbatasan kulit untuk melawan efek negatif tersebut, maka
1
Universitas Sumatera Utara

diperlukan perlindungan buatan, baik perlindungan fisik misalnya penggunaan
jaket, topi lebar atau payung, maupun perlindungan kimia misalnya penggunaan
tabir surya dalam sediaan kosmetik (Ditjen POM., 1985).
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
maksud membaurkan atau menyerap secara efektif cahaya matahari, terutama
daerah emisi gelombang ultraviolet dan inframerah, sehingga dapat mencegah
terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari (Ditjen POM., 1985). Tabir
surya terbagi dua yakni tabir surya kimia; contohnya Asam para-Amino Benzoat,
turunan


benzofenon

seperti

oksibenzon,

turunan

sinamat

seperti

oktilmetoksisinamat, dan antranilat yang dapat mengabsorbsi radiasi UV. Tabir
surya fisik; misalnya titanium dioksida, silikat, seng oksida, petrolatum dan kaolin
dapat memantulkan sinar radiasi matahari (Wasitaatmadja, 1997).
Tabir surya yang baik adalah dapat mengabsorbsi 99% gelombang UV
dengan panjang gelombang 297 nm pada ketebalan 0,001 dan dapat meneruskan
radiasi eritemogenik 15–20%. Dapat melindungi radiasi UV paling sedikit 25 kali
dosis eritema minimal, dapat menahan radiasi selama 8 jam. (Setiawan, 2010;
Velasco, et al., 2008).

Pengukuran nilai sun protection factor (SPF) sediaan tabir surya dapat
dilakukan secara in vitro. Metode pengukuran nilai SPF secara in vitro secara
umum terbagi dalam dua tipe. Tipe pertama dengan cara mengukur serapan
radiasi UV melalui lapisan produk tabir surya pada plat kuarsa atau biomembran.
Tipe yang kedua dengan menentukan karakteristik serapan tabir surya
menggunakan analisis secara spektrofotometri larutan hasil pengenceran dari tabir
surya yang diuji (COLIPA., 2007). Metode in vitro Mansur dipilih karena dapat

2
Universitas Sumatera Utara

dilakukan dalam waktu singkat, sederhana dan sudah dibandingkan kedekatan
hasil pengukurannya dengan penentuan niali SPF secara in vivo (Sayre, et al.,
1979; Mansur, et al., 1986).
Minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) adalah salah satu minyak
nabati yang sering digunakan dalam formulasi kosmetik. Komponen minor dalam
VCO terutama polifenol seperti asam ferulat dan asam p-kumarat, belum banyak
dipublikasikan sehubungan dengan manfaat VCO terutama yang berkaitan sebagai
antioksidan dan antifotooksidan (Marina, et al., 2009). Keberadaan komponen
minor pada minyak nabati berupa senyawa fenolik memegang peranan penting di

dalam tubuh yang dapat dihubungkan dengan proses penuaan, mutagenesis,
karsinogen dan arterosklerosis (Muis, 2009). Minyak kelapa murni membantu
penguatan jaringan ikat pada kulit saat minyak tersebut terserap ke dalam kulit
dan ke dalam struktur sel jaringan. Dengan demikian VCO dapat mengurangi
kerusakan jaringan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan
(Amarullah, dkk., 2009).
Potensi antioksidan VCO yang disebabkan karena kandungan senyawa
fenolik didalamnya (Marina, et al., 2009) juga pengaruh VCO yang ternyata dapat
memberikan perlindungan terhadap hemolisis sel darah merah akibat paparan
lampu UV (Amrullah, dkk., 2009) serta pemanfaatan VCO sebagai antioksidan
dan antifotooksidan telah banyak diteliti (Muis, 2009).
Dari berbagai keunggulan minyak kelapa murni yang telah dipaparkan di
atas, penulis telah mengkombinasikan berbagai kadar minyak kelapa murni
dengan oktilmetoksisinamat dan titanium dioksida dalam sediaan tabir surya dan
diukur nilai SPF yang merupakan parameter sifat fotoprotektif sediaan.

3
Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini
adalah:
a. apakah ada pengaruh penambahan VCO terhadap efektivitas sediaan tabir
surya kombinasi titanium dioksida dan oktilmetoksisinamat ?
b. apakah penambahan VCO dengan berbagai konsentrasi memberikan
perbedaan nilai SPF yang signifikan diantara masing-masing formula ?
1.3 Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian
ini adalah:
a. penambahan VCO dapat meningkatkan efektivitas sediaan tabir surya
kombinasi titanium dioksida dan oktilmetoksisinamat
b. penambahan VCO dengan berbagai konsentrasi memberikan perbedaan
nilai SPF yang signifikan diantara masing-masing formula
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
a. untuk mengetahui pengaruh penambahan VCO terhadap efektivitas
sediaan tabir surya kombinasi titanium dioksida dan oktilmetoksisinamat
b. untuk mengetahui perbedaan nilai SPF yang signifikan diantara sediaan
tabir surya dengan penambahan VCO dalam berbagai konsentrasi


4
Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah
untuk memperoleh optimasi penggunaan VCO sebagai bahan tabir surya
dalam sediaan krim wajah yang diformulasi dengan titanium dioksida dan
oktilmetoksisinamat.

5
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Dalam Basis Vanishing Cream

6 94 79

Formulasi Krim Extra Virgin Olive Oil (Minyak Zaitun Ekstra Murni) sebagai Anti-Aging

57 297 100

Uji Efek Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Berat Badan Dan Penurunan Kadar Gula Darah (KGD) Tikus Putih Diabetes yang Diinduksi Sterptozotocin (STZ)

3 47 85

Pembuatan dan Evaluasi Secara In Vitro Emulsi Virgin Coconut Oil (VCO) menggunakan Emulgator Tween 80 dan Gom arab

7 63 96

Pengaruh Penambahan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Terhadap Efektivitas Krim Tabir Surya Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Titanium Dioksida

9 61 82

Pengaruh Penambahan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Terhadap Efektivitas Krim Tabir Surya Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Titanium Dioksida

0 0 14

Pengaruh Penambahan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Terhadap Efektivitas Krim Tabir Surya Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Titanium Dioksida

0 0 2

Pengaruh Penambahan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Terhadap Efektivitas Krim Tabir Surya Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Titanium Dioksida

0 1 15

Pengaruh Penambahan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Terhadap Efektivitas Krim Tabir Surya Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Titanium Dioksida

0 1 4

Pengaruh Penambahan Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Terhadap Efektivitas Krim Tabir Surya Kombinasi Oktilmetoksisinamat dan Titanium Dioksida

0 0 24