Penerapan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pada Cv. Karya Makmur Perkasa Kota Binjai

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era yang semakin modern ini, sistemperekonomian adalah salah satu aspek
penting di dalam kehidupan bermasyarakat dalam suatu negara untuk menunjang
kehidupan yang lebih baik dan layak bagi semua masyarakat di seluruh dunia. Dan
indonesia adalah negara yang memprioritaskan kesejahteraan rakyatnya melalui
sistem perekonomian yang di terapkannya.Di Indonesia sendiri terdapat beberapa
macam sistem perekonomian yang telah digunakan, yaitu sistem ekonomi kapitalis,
sistem ekonomi sosialis dan sistem ekonomi campuran.Namun Indonesia sendiri
lebih cenderung pada sistem ekonomi campuran.
Selama 21 tahun pertama Indonesia merdeka, perekonomian bangsa
menghadapi tantangan dan ujian berat, termasuk adanya hambatan dari dalam dan
luar negeri, yang nyaris membuat sendi-sendi perekonomian nasional mati. Pada
tahun 1959, trend paham kapitalisme secara konstitusional ditolak, sehingga sistem
ekonomi nasional lebih condong ke sistem ekonomi etatistik (segalanya negara) yang
otomatis mematikan segala daya kreasi masyarakat.Ekonomi Komando yang
berlangsung selama 7 tahun dari tahun 1959 sampai dengan tahun 1966, mencapai
titik paling krisis dengan hiperinflasi 650% pada tahun 1966 yang hampir
melumpuhkan seluruh sistem produksi dan distribusi nasional 1.


1

Widjanarto, Hukum & Ketentuan Perbankan di Indonesia, Grafiti, Jakarta, 2006, hlm. 13.

1
Universitas Sumatera Utara

2

Ekonomi

orde

baru

yang

dimulai


sejak

tahun

1966

secara

radikal membalikkan arah sistem ekonomi Indonesia. Pembangunan diarahkan
pada demokrasi ekonomi dan politik ekonomi untuk menggerakkan kembali
roda

perekonomian

Kegiatan

nasional

dan


meningkatkan

kesejahteraan

rakyat.

pencetakan uang yang telah berlangsung hampir tanpa kendali

dihentikan, anggaran belanja pemerintah dibuat berimbang, dan produksi dalam
negeri khususnya di bidang pangan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi penduduk yang terus bertambah.Sistem ekonomi pasar bebas mulai
berjalan

normal,

pembangunan

ekonomi

dibangun


berdasarkan

Rencana

Pembangunan Lima Tahun (REPELITA), yang diarahkan dari tahun 1969 sampai
dengan tahun 1994. 2
Ditandai dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi di kawasan
Asia

Tenggara, dimulai dari negara yang sudah siap

menghadapi krisis

ekonomi tersebut seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Brunei sampai dengan
negara–negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu negara yang mengalami
tahun–tahun ledakan kemajuan di kawasan Asia Tenggara adalah Filipin. 3 Indonesia
sendiri mengalami krisis hebat yang mengakibatkan terjadinya tingkat pertumbuhan
ekonomi minus 14% pada tahun 1998. 4
Krisis ekonomi itu sudah mulai berlaku, tetapi baru disadari bahwa

pembangunan

di

bidang

ekonomi

lebih

diutamakan dengan

mengabaikan

2

Asyakuri ibn Chamim, Pendidikan Kewarganegaraan, Diktilitbang Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, Yogyakarta, 1999, hlm. 143.
3
Veedi R Hadiz, Politik Gerakan Buruh Di Asia Tenggara, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2007, hlm. 16.
4
Ibid, hlm. 8.

Universitas Sumatera Utara

3

pembangunan hukumnya. Akibatnya, dalam pembangunan bidang ekonomi tersebut
muncul berbagai isu dan persoalan hukum berskala nasional. Oleh karena itu, sudah
sewajarnya pemerintah telah berbenah diri dalam menghadapi pertumbuhan dan
perkembangan pembangunan ekonomi yang sedemikian pesatnya. 5 Salah satu cara
adalah dengan mengadakan penyesuaian dan perubahan seperlunya terhadap sistem
perekonomian di Indonesia dan melakukan terobosan yang akan mempercepat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia melalui undang-undang yang
berdampak langsung pada perkembangan perekonomian di Indonesia.
Pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan yang terus menerus
yang menuju kearah perbaikan cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu bangsa, atau
pembangunan ekonomi suatu bangsa ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup rakyat. Dalam membangun bangsa dan negara di berbagai bidang tersebut

peranan pemerintah adalah sangat penting sekali, yaitu diantaranya melalui
perencanaan pembangunan.Bagi Indonesia melalui pembangunan, ingin dicapai
masyarakat adil dan makmur yang merata materill dan spiritual. Dengan perkataan
lain, yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah adanya keseimbangan
pembangunan dalam arti fisik materill dan pembangunan dalam arti rohaniah
(mental/spiritual). Tujuan pembangunan ini tidaklah akan dicapai dalam waktu satu
atau dua tahun saja, melainkan memerlukan waktu yang cukup panjang, yang akan
ditempuh melalui serangkaian tahap-tahap. 6
5

Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka
Umum, Jakarta, 2003, hlm. 2.
6
Rustian Kamaluddin, Pengantar Ekonomi Pembangunan, Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1999, hlm. 159.

Universitas Sumatera Utara

4


Pada tahun70-an secara tajam mulai disadari bahwasanya meskipun
mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun kebanyakan negara
berkembang belumlah berhasil menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi
angkatan kerja pada umumnya, baik ditinjau dari segi tingkat pendapatan, ataupun
dari kesesuaian pekerjaan terhadap keahlian. Harapan bahwa pertumbuhan yang pesat
dari sektor industri modern akan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan dan
pengangguran secara tuntas ternyata masih berada pada rentang perjalanan yang
panjang. Bertolak dari kenyataan inilah maka eksistensi Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM), telah mengambil tempat penting dalam masalah kesempatan
kerja dan ketenagakerjaan di negara-negara berkembang.
Fokus pembangunan perekonomian Indonesia pra krisis yang lebih
menitikberatkan "konglomerasi usaha" terbukti telah menyeret perekonomian ke
jurang krisis yang semakin dalam. Demikian pula pada saat Indonesia mengalami
puncak krisis moneter pada tahun 1997, yang menyelamatkan perekonomian adalah
kontribusi dari Small Medium Enterpries (Usaha Mikro Kecil Menengah, selanjutnya
disingkat UMKM).UMKM terbukti kebal terhadap krisis ekonomi dan menjadi katup
pengaman bagi dampak krisis, seperti pengangguran dan pemutusan hubungan kerja. 7
Maka dari itu pemerintah mengeluarkan suatu undang-undang yang dapat
mengatasi permasalahan yang terjadi dan berkaitan dengan UMKM, dan salah satu
undang-undang yan dilahirkan oleh pemerintah dikarenakan oleh keadaan yang

demikian dan mulai menyadari akan pentingnya pengembangan sektor ekonomi
7

Sumodiningrat, Gunawan dan Riant Nugroho D, Membangun Indonesia Emas:Model
Pembangunan Indonesia Baru Menuju Negara-Bangsa Yang Unggul Dalam Persaingan Global, Alex
Media Komputindo, Jakarta¸ 2005, hlm. 33.

Universitas Sumatera Utara

5

nasional yang harus memperhatikan mengutamakan aspek pertumbuhan UMKM
tersebut adalah undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Kecil, Mikro dan
Menengah menggantikan Undang-Undang nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha
Kecil.
Undang-UndangNomor 20 Tahun 2008 adalah undang-undang yang mengatur
tentang usaha mikro, kecil dan menengah. dari situ, sudah nampak jelas bahwa
undang-undang tersebut mengatur tentang kegiatan usaha dan bisnis. Sebagaimana
kita tahu, usaha mikro, kecil dan menengah merupakan usaha yang banyak digeluti
oleh masyarakat Indonesia pada saat ini.

Seperti yang tercantum dalam undang-undang tersebut bahwa masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 harus diwujudkan melalui pembangunan perekonomian
nasional berdasarkan demokrasi ekonomi. Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis
Permusyarawatan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang
Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat yang
mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur
perekonomian nasional yang makin seimbang, berkembang, dan berkeadilan.
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagaimana dimaksud
sebelumnya,

perlu

diselenggarakan

secara

menyeluruh,


optimal,

dan

berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif, pemberian
kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan, dan pengembangan usaha seluasluasnya, sehingga mampu meningkatkan kedudukan, peran, dan potensi Usaha

Universitas Sumatera Utara

6

Mikro, Kecil, dan Menengah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan
dan peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan
kemiskinan, sehubungan dengan perkembangan lingkungan perekonomian yang
semakin dinamis dan global, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha
Kecil, yang hanya mengatur Usaha Kecil perlu diganti, agar Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah di Indonesia dapat memperoleh jaminan kepastian dan keadilan usaha.
Oleh karena itulah terdapat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 untuk melengkapi
Undang-Undang sebelumnya, agar dapat melindungi para pelaku usahanya.
Undang-Undang tersebut tidak hanya mengklasifikasikan jenis-jenis usaha
yang ada ditanah air, dalam Undang-Undang tersebut juga diatur tentang aspek
penumbuhan iklim usaha yang ada diindonesia berupa pendanaan, sarana dan
prasarana, informasi usaha, kemitraan, perizinan usaha, kesempatan berusaha,
promosi dagang dan dukungan kelembagaan, hal tersebut ditunjukan untuk
memudahkan para pelaku usaha yang bergerak pada sektor Mikro, Kecil dan
Menengah.UU No. 20 Tahun 2008 juga bisa disebut sebagai landasan hukum dalam
dunia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, karena tujuan dari adanya regulasi tersebut
adalah melindungi para pelaku usaha khususnya yang masih bergelut pada bagian
Mikro, Kecil dan Menengah.Dan seperti yang terdapat pada pasal 8, 9 dan 10 pada
bab 5 Undang-Undang tersebut, para pelaku usaha tersebut juga mendapatkan
bantuan dari pemerintah diberbagai aspek antara lain aspek pendanaan dan juga aspek
sarana prasarana.
Pada umumnya para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah sebagian besar
sangat

lemah

dalam

bidang administrasi

di

dalam

pelaksanaan

maupun

Universitas Sumatera Utara

7

pengembangan UMKM seperti legalitas usaha, persyaratan kredit, maupun aspekaspek lainnya yang berkaitan dengan UMKM baik itu di dalam Kitab hukum yang
ada di Indonesia maupun peraturan perundangannya sebagai contoh adalah bahwa
hampir sebagian UMK (Usaha Mikro Kecil) di Indonesia berada di sektor informal
dan 70% nya belum memiliki legalitas usaha dan kesulitan dalam permodalan
dikarenakan minimnya akses kredit. 8
Usaha Mikro, kecil dan Menengah yang saat ini sebagai sasaran utama
pembangunan harus dilandasi juga dengan komitmen dan koordinasi yang baik antara
pemerintah, pebisnis, dan lembaga non bisnis serta masyarakat setempat dengan
menerapkan strategi agresif yang berbasis pada ekonomi jaringan (kemitraan).
Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah secara keseluruhan dilakukan
dengan cara memberi dukungan positif dan nyata terhadap pengembangan sumber
daya manusia (pelatihan kewirausahaan), teknologi, informasi, akses pendanaan serta
pemasaran. Perluasan pasar ekspor juga merupakan indikator keberhasilan
membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan. 9
Dikeluarkannya undang-undang no. 20 tahun 2008 tentang usaha kecil, mikro
dan menengah ini telah menyebabkan timbulnya kesadaran masyarakat dan
jaminanbagi

masyarakat

bahwasanya

UMKM

sangat

diprioritaskan

demi

pertumbuhan perekonomian nasional dan perlindungan yang pasti dari UMKM itu

8

M. Kwartono Adi, Kiat Sukses Berburu Modal UMKM, Raih Asa Sukses, Jakarta, 2009,

hlm. 7.
9

Abdullah Abidin, Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Sebagai Kekuatan
Strategis Dalam Mempercepat Pembangunan daerah,
http://langgudubima.blogspot.com/2009/06/pengembangan-usaha-mikro-dan-kecil-dan.html. diakses
tanggal 09 Januari 2016

Universitas Sumatera Utara

8

sendiri yang menyebabkan tumbuhnya suatu niatan masyarakat untuk ikut serta di
dalam pertumbuhan ekonomi nasional tersebut dengan berinisiatif unuk mendirikan
suatu Usaha Kecil, Mikro dan Menengah di daerah-daerah seluruh Indonesia, salah
satunya adalah dengan didirikannya suatu usaha yang berbentuk persekutuan
komanditer bernama CV. Karya Makmur Perkasa yang terletak di kota Binjai
provinsi Sumatera Utara.
CV. Karya Makmur Perkasa merupakan salah satu dari beberapa persekutuan
komanditer yang bergerak pada bidang manufaktur yang memproduksi hasil
penggilingan plastik-plastik bekas didapat dari para pengepul dan pemulung plastik
yang tidak terpakai untuk kemudian diolah dengan cara dijual kembali pada pabrikparik maupun perusahaan yang membutuhkannya untuk di olah menjadi bijih plastik
yang dapat di bentuk kembali sesuai keinginan dan kebutuhan daripada pabrikpabrik maupun perusahaan tersebut yang pada dasarnya berbahan dasar dari pada
plastik itu sendiri.
Banyak di antara para pelaku usaha UMKM seperti CV. Karya Makmur
Perkasa ini juga tidak mengetahui tentang ketentuan hukum ataupun peraturan
undang-undang yang mengatur soal UMKM dan bagaimana penerapannya di dalam
pelaksanaan maupun pengembangan UMKM tersebut. Hal ini terjadi di dalam proses
perkembangan jalannya usaha yang di alami oleh para pelaku usaha pada CV. Karya
Makmur Perkasa ini.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk memperdalam
pengetahuan dan membuat penelitian hukum tentang “ Penerapan Undang-Undang

Universitas Sumatera Utara

9

No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Kecil, Mikro dan Menengah pada CV. Karya
Makmur Perkasa Kota Binjai”

B.

Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adapun yang menjadi rumusan

masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana

kriteria

UMKM

pada

CV.

Karya

Makmur

Perkasa

menurutUndang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha mikro, Kecil,
dan Menengah?
2. Bagaimana pemberdayaan UMKM pada CV. Karya Makmur Perkasa menurut
Undang-Undang No.20 Tahun 2008

Tentang Usaha mikro, Kecil, dan

Menengah?
3. Apa saja hambatan dan kendala dalampenerapan Undang-Undang No.20
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah Pada CV.Karya
Makmur Perkasa?

C.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penulisan tersebut dapat

memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana kriteria UMKM pada CV. Karya Makmur Perkasa
menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.

Universitas Sumatera Utara

10

2. Untuk Mengetahui pemberdayaan UMKM pada CV. Karya Makmur Perkasa
menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
3. Untuk mengetahui apa saja hambatan serta kendala di dalam penerapan UndangUndang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada CV.
Karya Makmur Perkasa.

D.

Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang hukum
keperdataan, yang terkhusus berkaitan dengan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
2. Manfaat Praktis
a. Dapat menjadikan sebagai pedoman dan bahan rujukan bagi rekan
mahasiswa, masyarakat, maupun pihak lainnya dalam penulisan-penulisan
ilmiah lainnya yang berhubungan.
b.Agar menambah pengetahuan kepada masyarakat berkaitan dengan usaha
mikro, kecil dan menengah.
c. Dapat dijadikan sebagai rujukan bagi pelaksanaan usaha mikro, kecil dan
menengah yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

E.

Metode Penelitian

Universitas Sumatera Utara

11

Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara
sistematis, metodologis dan konsisten.Oleh karena penelitian merupakan sarana
ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan, maka metode penelitian yang
diterapkan harus senantiasa disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi
induknya. 10Penulisan skripsi ini, menggunakan metodologi penulisan sebagai berikut:
1. Metode Pendekatan
Untuk memperoleh suatu pembahasan sesuai dengan apa yang terdapat
didalam tujuan penyusunan bahan analisis, maka dalam penulisan skripsi ini
menggunakan metode pendekatan yuridis empiris, digunakan untuk
memberikan pemahaman bahwa hukum bukan semata-mata sebagai perangkat
perundang-undangan yang bersifat normatif belaka, melainkan hukum harus
dilihat sebagai perilaku masyarakat yang menggejala dalam kehidupan
masyarakat. Berbagai temuan di lapangan yang bersifat individual atau
kelompok akan dijadikan bahan utama dalam mengungkapkan permasalahan
yang diteliti dengan berpegang pada ketentuan yang berlaku. 11
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian dalam skripsi ini adalah bersifat deskriptif yaitu penelitian
yang menggambarkan, menelaah, dan menjelaskan serta menganalisa suatu
peraturan hukum. 12

10

Soerjono Soekamto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif-Suatu Tinjauan Singkat,
Rajawali Press, Jakarta, 2013, hlm. 1.
11
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta,2010, hlm. 45.
12
Ibid, hlm. 6.

Universitas Sumatera Utara

12

3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat erat hubungannya dengan
sumber data, karena melalui pengumpulan data ini akan diperoleh data yang
diperlukan untuk selanjutnya di analisa sesuai yang diharapkan berkaitan
dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan
data sebagai berikut:
a. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari CV. Karya
Makmur Perkasa Kota Binjai. Data primer diperoleh denganwawancara,
yaitu cara memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada pemilik
dari persekutuan komanditer CV. Karya Makmur Perkasa.Sistem
wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
bebas terpimpin, artinya terlebih dahulu dipersiapkan daftar pertanyaan
sebagai pedoman tetapi masih dimungkinkan adanya variasi pertanyaan
yang disesuaikan dengan situasi pada saat wawancara dilakukan.
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang mendukung keterangan atau menunjang
kelengkapan data primer. Data sekunder terdiri dari:
1) Bahan-bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat,
meliputi seluruh peraturan perundang undangan yang relevan dengan
permasalahan dan tujuan penelitian antara lain terdiri atas 13: Undang-

13

Suratman dan Phillips Dillah, Metode Penelitian Hukum, CV Alfabeta, Bandung, 2013, hlm.

66.

Universitas Sumatera Utara

13

undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah, PP No.17 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, Kitab
Undang-Undang Pukum Perdata, dan Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang.
2) Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat
hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu
menganalisa dan memahami bahan hukum primer 14, meliputi:
a) Buku-buku yang membahas tentangpersekutuan dagang.
b) Buku-buku yang membahas tentang usaha mikro, kecil dan
menengah.
c) Hasil penelitian tentang penerapan undang-undang nomor 20 tahun
2008 tentaang usaha mikro, kecil dan menengah.

4. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh baik dari studi lapangan maupun studi dokumen
merupakan data yang dianalisis secara kualitatif, yaitu setelah data terkumpul
kemudian dituangkan dalam bentuk uraian logis dan sistematis, selanjutnya dianalisis

14

Ibid, hlm. 67.

Universitas Sumatera Utara

14

untuk memperoleh kejelasan penyelesaian masalah, kemudian ditarik kesimpulan
secara deduktif, yaitu dari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus. 15

F.

Keaslian Penulisan
Penelitian ini dilakukan atas ide dan pemikiran dari peneliti sendiri atas

masukan yang berasal dari berbagai pihak guna membantu penelitian dimaksud.
Sepanjang yang telah ditelusuri dan diketahui di lingkungan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, penelitian tentang Penerapan Undang-Undang No.20
Tahun 2008 Tentang UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) pada CV. Karya
Makmur Perkasa Kota Binjai,belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Dengan
demikian, jika dilihat kepada permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka
dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan karya ilmiah yang asli, apabila
ternyata

dikemudian

hari

ditemukan

judul

yang

sama,

maka

dapat

dipertanggungjawabkan sepenuhnya.

G.

Sistematika Penulisan
Keseluruhan sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah satu kesatuan yang

saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan tidak terpisahkan.
Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

15

P. Joko Subagyo, Metode penelitian Dalam Teori dan Prakteķ Cetakan Kelima, Rineka
Cipta, Jakarta, 2006, hlm. 87.

Universitas Sumatera Utara

15

BAB I

:

PENDAHULUAN
Berisikan pendahuluan yang merupakan pengantar di dalamnya
terurai

mengenai

latar

belakang,

perumusan

masalah,

kemudian dilanjutkan dengan tujuan penulisan, manfaat
penulisan,

metode

penulisan,

keaslian

penulisan

dan

sistematika penulisan.

BAB II

:

TINJAUAN UMUM MENGENAI UMKM (USAHA
MIKRO,KECIL DAN MENENGAH)
Merupakan bab yang membahas tentang tinjauan umum
mengenai umkm dimana di dalamnya akan di jelaskan tentang
definisi dan kriteria umkm, perkembangan umkm dan landasan
hukum umkm, kebijakan pemerintah dalam mendukung umkm,
serta masalah-masalah yang terjadi di dalam pengembangan
umkm.

BAB III

:

TINJAUAN UMUM TENTANG CV (COMMANDITAIRE
VENOOTSCHAAP)
Merupakan bab yang membahas tentang tinjauan umum
mengenai CV dimana didalamnya diuraikan mengenai
pengertian CV sebagai badan usaha, dasar hukum dan
kedudukan hukum suatu CV, tata cara pendirian dan

Universitas Sumatera Utara

16

berakhirnya suatu CV, dan kelebihan serta kelemahan pada
CV.
BAB IV

:

PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2008
TENTANG USAHA, KECIL, DAN MENENGAH PADA
CV. KARYA MAKMUR PERKASA KOTA BINJAI
Merupakan bab yang membahas tentang penerapan daripada
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha, Kecil,
dan Menengah Pada CV. Karya Makmur Perkasa Kota
Binjaidimana di dalamnya menguraikan tentang prlaksanaan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang kriteria
UMKM,Pemberdayaan UMKM pada CV. Karya Makmur
Perkasa menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha, Kecil, dan Menengah, sertaHambatan dan kendala
dalam penerapan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah pada CV.Karya Makmur
Perkasa.

BAB V

:

PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dari bab-bab yang telah dibahas
sebelumnya dan saran-saran yang mungkin berguna bagi
penerapan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) pada CV. Karya
Makmur Perkasa Kota Binjai pada khususnya dan Persekutuan

Universitas Sumatera Utara

17

komanditer lain yang ada di Indonesia pada umumnya di dalam
pengembangan umkm.

Universitas Sumatera Utara