9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Model Pengembangan

  Peneliti memilih metode penelitian dan pengembangan atau biasa disebut dengan

  

Research and Development (RnD) . Untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan produk

  tersebut metode penelitian RnD bisa digunakan (Sugiyono, 2015). Model pengembangan yang dilakukan untuk mengembangkan produk yang dihasilkan adalah model prosedural. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan kebutuhan di dalam kelas sehingga dalam penggunaannya bisa lebih maksimal, dalam penelitian ini dikembangkan produk pembelajaran flashcard dengan model problem based learning.

  Model problem based learning dipilih oleh peneliti karena sesuai jika digunakan dalam kelas baik individu maupun bentuk kelompok kecil seperti membagi siswa dalam menjadi beberapa kelompok. Model problem based learning bisa mengasah keterampilan siswa secara individu melalui kelompok yang dibentuk karena siswa bisa menempatkan diri mereka dalam kelompok untuk bekerja sama. Siswa bisa menjalin sosialisasi dan komunikasi yang baik dengan teman dikelas secara menyeluruh dan menjalin persahabatan dengan siswa lainnya.

  3.2 Subjek Penelitian

  Subyek adalah siswa kelas IV di SD Negeri 02 Dukuh Salatiga, sekolah ini menggunakan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Subjek inilah yang akan menggunakan media pembelajaran berupa flashcard.

  3.3 Prosedur Penelitian

  Model prosedural berarti bahwa model ini bersifat deskriptif memiliki beberapa langkah yang harus diikuti untuk bisa menghasilkan produk yang diinginkan. Penelitian dan pengembangan ini akan menghasilkan media pembelajaran berupa flashcard. Model pengembangan yang digunakan ialah model pengembangan menurut (Sugiyono, 2015), langkah

  • – langkahnya ialah : 1.

  Potensi dan masalah; Langkah pertama peneliti melakukan observasi di SD N 02 Dukuh Salatiga, tempat penelitian yaitu kelas IV.

  2. Mengumpulkan informasi; Peneliti mengumpulkan data yang akan digunakan sebagai bahan perencanaan.

  3. Desain produk;

  4. Validasi desain; Setelah media dibuat, peneliti melakukan penilaian sebagai cara untuk memvalidasi media untuk mengetahui kelayakan media yang digunakan. Hal ini dilakukan oleh pakar media, dilihat dari desain media pembelajaran dan materi yang diajarkan.

  5. Perbaikan desain; Setelah dilakukan penilaian dari pakar media pembelajaran, kemudian media tersebut diperbaiki atau direvisi.

  6. Uji coba produk; Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan pada media. Peneliti menggunakan angket untuk mengumpulkan data mengenai media yang sedang dikembangkan.

  7. Revisi produk; Tahap ini dilakukan setelah dilakukan uji coba produk, dan menganalisis data yang sudah terkumpul untuk memperbaiki media.

  8. Uji coba pemakaian; Pada pengujian ini media flashcard akan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tema Tempat Tinggalku.

  9. Revisi produk; Pada revisi ini media pembelajaran akan diperbaiki lagi apabila terdapat kekurangan pada produk, agar lebih baik lagi.

  10. Pembuatan secara massal; Hasil akhir dari media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan dari validasi, revisi, dan uji produk yang dilakukan kemudian dipublikasi.

  Model yang dikemukakan (Sugiyono, 2015)digambarkan sebagai berikut : Bagan Penelitian dan Pengembangan (RnD) menurut Sugiyono

  Langkah prosedur pengembangan media pembelajaran berupa flashcard yang dilakukan oleh peneliti dijelaskan sebagai berikut.

  3.3.1 Tahap Investigasi (Pengumpulan Data)

  Tahap pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pembelajaran di lapangan dengan cara studi lapangan dan studi pustaka.

  a.

  Studi lapangan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan sumber belajar di sekolah dasar.

  Studi lapangan dilakukan dengan cara analisis kurikulum yang berlaku di sekolah, analisis perkembangan siswa, dan analisis ketersediaan sumber belajar di lapangan.

  b.

  Studi pustaka mengenai teori yang berhubungan dengan sumber belajar tema Tempat Tinggalku untuk kelas IV SD.

  3.3.2 Tahap Perencanaan

  Tahap perencanaan dimulai dengan melakukan pembuatan rencana desain flashcard tempat tinggalku untuk memperluas konsep dari informasi pada siswa kelas IV SD. Setelah desain ditetapkan, maka dilakukan pemetaan matei pembelajaran yang akan disampaikan untuk penguatan. Pemetaan materi dimulai dengan analisis Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) serta merumuskan tujuan dan indikator dalam penyampaian materi. Pada tahap perencanaan ini direncanakan evaluasi sumber belajar yaitu dengan membuat kisi-kisi penilaian.

  3.3.3 Tahap Pengembangan Produk

  Tahap pengembangan produk dimulai dengan pengumpulan bahan, pengelolaan bahan, dan terakhir adalah produksi.

  3.3.4 Tahap Validasi dan Uji Coba

  Media pembelajaran yang telah diproduksi, kemudian dievaluasi. Bentuk dari evaluasi produk media pembelajaran flashcard adalah validasi. Validasi dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah validasi oleh pakar media dan pakar materi, melalui tahap ini diperoleh data kelayakan produk dan saran dari pakar media dan pakar materi. Saran tersebut kemudian digunakan untuk revisi produk tahap pertama. Hasil revisi tahap pertama digunakan untuk validasi kedua oleh guru, saran dari guru digunakan untuk revisi kedua. Hasil dari kedua revisi tersebut digunakan untuk uji coba penggunaan oleh siswa. Hasil uji coba ini berupa tanggapan siswa terhadap media pembelajaran flashcard.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui validasi pakar, tes, serta non tes.

3.4.1 Teknik pengumpulan Data

  3.4.1.1 Validasi Pakar

  Aspek yang dinilai meliputi kesesuaian kelengkapan materi dengan indikator materi, tampilan produk, desain, serta efektivitas media pembelajaran dalam penggunaannya. Validasi pakar memiliki tujuan apakah media pembelajaran flashcard layak digunakan.

  3.4.1.2 Kepraktisan produk

  Pada tahap ini merupakan paparan produk yang dilihat untuk menentukan keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Hal ini dikaitkan dengan desain media pembelajaran dan subyek uji coba. Peneliti melakukan tes untuk mengumpulkan data yang dapat dilakukan terhadap subyek dalam kegiatan berupa kelompok kecil.

  3.4.1.3 Pendapat Guru

  Data yang dikumpulkan untuk mengetahui pendapat guru dengan teknik non tes melalui angket. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kualitas media pembelajaran yang diproduksi.

  3.4.1.4 Pendapat Siswa

  Peneliti mengumpulkan data mengenai produk yang digunakan dari siswa melalui angket dan observasi. Teknik ini merupakan teknik non tes untuk mengetahui kualitas media pembelajaran flashcard yang telah diproduksi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana produk yang dihasilkan bermanfaat bagi siswa, dan untuk mengetahui respon siswa terhadap produk yang digunakan. Sedangkan observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana guru dan siswa menggunakan media flashcard ini dalam kegiatan pembelajaran.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1 Validasi Pakar

  • – Lembar validasi ini digunakan oleh pakar media, pakar materi serta pakar soal. Kisi kisi lembar validasi pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Instrumen Validasi Pakar Media

  No Indikator

  1

  2

  3

  4

  5

1 Kesesuaian ilustrasi dalam mewakili materi

  2 Keterkaitan contoh materi dengan lingkungan Kesesuaian ilustrasi dalam memberikan contoh 3 kehidupan nyata

  4 Kemampuan media untuk membuat siswa lebih aktif Menarik dan merangsang siswa untuk memahami

  5

  5 Sangat Sesuai

  4 Kesesuaian ilustrasi dalam mewakili materi

  4 Sesuai

  3 Cukup Sesuai

  2 Tidak Sesuai

  1 Sangat Tidak Sesuai

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Pakar Materi dan Media Skor Kriteria

  Lembar validasi digunakan untuk mengetahui apakah media layak digunakan atau tidak sebelum diuji cobakan kepada siswa. Berdasarkan tabel validasi diatas, diketahui bahwa butir penilaian masing

  10 Kemudahan untuk dipahami

  9 Menarik dan merangsang siswa untuk belajar

  8 Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran

  7 Ketepatan penggunaan model pembelajaran

  6 Keterkaitan contoh materi dengan lingkungan

  5 Kesesuaian ilustrasi dalam memberikan contoh kehidupan nyata

  3 Kesesuaian media dengan materi yang diajarkan

  6 Kualitas situasi atau masalah pada ilustrasi

  2 Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran

  1 Kesesuaian media dengan indikator pembelajaran

  5

  4

  3

  2

  1

  No Indikator

Tabel 3.2 Instrumen Validasi Pakar Materi

  10 Kejelasan gambar, maupun ilustrasi

  9 Pemilihan warna

  8 Desain dan ukuran media

  7 Mudah dirawat dan digunakan dengan mudah

  • – masing ada 10 butir. Kriteria penilaian dibuat menggunakan skala Likert dengan skor penilaian 1 hingga 5, dengan ketentuan sebagai berikut.

  3.4.2.2 Tes Tulis

  Tes tulis dilakukan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan di dalam kelas. Tes tertulis dilakukan sebanyak dua kali yaitu saat pretest dan

  

posttest , soal pada tes ini disajikan dalam bentuk pilihan ganda. Kisi – kisi soal tes tertulis dapat

dilihat pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Kisi – Kisi Soal Kompetensi Dasar Indikator

  3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber Menjelaskan teknologi pembuangan saya alam dengan lingkungan, teknologi, dan sampah masyarakat 4.7 menyajikan laporan hasil pengamatan Menjelaskan manfaat teknologi tentang teknologi yang digunakan di pengolahan sampah bagi lingkungan kehidupan sehari dan masyarakat

  • – hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut

  3.4.2.3 Angket

  Lembar validasi atau angket diberikan kepada guru dan siswa untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap media pembelajaran berupa flashcard. Angket oleh guru merupakan angket dengan pertanyaan tertutup yang ditujukan pada guru untuk menguji kelayakan media pembelajaran. Angket respon guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.5 Angket Respon Guru

  No Indikator

  1

  2

  3

  4

  5 Kesesuaian media flashcard dengan indikator

  1 pembelajaran Kesesuaian media flashcard dengan kosep materi yang

  2 diajarkan

3 Kesesuai media flashcard dengan tujuan pembelajaran

  4 Siswa antusias mengikuti kegiatan pembelajaran Media membantu siswa mendapat pengalaman belajar 5 yang baik

  Pembelajaran menggunakan media membuat siswa

  6 lebih kreatif dan aktif Pembelajaran menggunakan media meningkatkan rasa

  7 ingin tahu siswa Pembelajaran menggunakan media flashcard menjadi

  8 lebih mudah

  9 Gambar dalam media flashcard mudah dipahami

10 Ukuran media flashcard sudah baik

  Berdasar tabel tersebut penilaian guru yang diberikan sesuai dengan kriteria yang menunjukkan seberapa layak mediaa flashcard digunakan dalam pembelajaran. Kriteria penilaian ini dibuat berdasarkan skala Likert dengan skor 1 hingga 5, dan dengan kriteria sesuai tabel di bawah ini.

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Angket Respon Guru Skor Kriteria

  1 Sangat Tidak Sesuai

  2 Tidak Sesuai

  3 Cukup Sesuai

  4 Sesuai

  5 Sangat Sesuai Lembar pendapat siswa berupa angket dengan model pertanyaan tertutup yang bersangkutan dengan media pembelajaran yang digunakan. Angket respon siswa sangat diperlukan oleh peneliti untuk melhat ketertarikan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Beberapa aspek yang dinilai berupa isi media pembelajaran, aspek tampilan, dan aspek penggunaan. Hal lain yang dapat dilihat dari angket siswa adalah kemudahan penggunaan media flashcard sehingga siswa mudah memahami pelajaran dan merasa tertarik untuk belajar.

  Dibawah ini adalah tabel angket respon siswa.

Tabel 3.7 Angket Respon Siswa

  No Indikator YA TIDAK

  1 Media flashcard membuat tertarik mengikuti pelajaran

  2 Menggunakan media membuat lebih mudah untuk belajar Gambar pada flashcard membuat lebih tertarik memperhatikan 3 penjelasan guru

  Kegiatan pembelajaran menggunakan flashcard membuat

  4 semakin aktif dalam belajar

  5 Media flashcard sangat mudah digunakan

  Kriteria penlaian media serta materi yang ditujukan kepada siswa akan menunjukkan seberapa layak media flashcard digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian dimulai dengan skor terendah yaitu 0 hingga skor tertinggi 10, sehingga didapat panjang kelas 2.

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Angket Respon Siswa Pilihan Skor

  TIDAK

3.4.2.4 Observasi

  Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran berupa flashcard. Kisi

  • – kisi lembar observasi dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 3.9 Lembar Observasi Pembelajaran

  Skor No Aspek

  1

  2

  3

  4

  5

  1 Menyiapkan flashcard kecil yang cukup untuk siswa Mengatur tempat duduk untuk memungkinkan siswa dapat 2 melihat media flashcard besar dengan jelas

  Menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan SK, KD,

  3 Tujuan, dan Indikator

  4 Guru menguasai kelas Memberikan instruksi yang jelas sebelum memulai 5 permainan

  Memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan

  6 menggunakan flashcard Bersikap terbuka kepada setiap pertanyaan dan respon

  7 siswa Menggunakan bahasa lisan yang baku dan mudah

  8 dimengerti

  9 Siswa bermain menggunakan flashcard

  10 Melakukan refleksi

  11 Memberikan evaluasi kepada siswa Berikut adalah kriteria penilaian lembar observasi oleh guru, menggunakan skala Likert.

  Skor paling rendah ialah 1 hingga 5 pada setiap aspek yang dinilai, dengan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Lembar Observasi Skor Kriteria

  1 Sangat Tidak Sesuai

  2 Tidak Sesuai

  3 Cukup Sesuai

  4 Sesuai

  5 Sangat Sesuai

3.5 Teknik Analisis Data

  3.5.1 Analisis Data Instrumen Ahli dan Guru

  Teknik analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu melalui analisis kuantitatif dan kualitatif. Untuk menentukan validitas sebuah media digunakan skala pengukuran, maka dilakukan konversi skor kuantitatif. Koversi skor dilakukan pada data yang menggunakan skala Likert dengan bobot skor yang telah ditentukan yakni 1,2,3,4, dan 5. Menurut (Gonia, 2009) data ini berupa data kuantitatif yang selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif. Untuk menghitung data ini, (Sugiyono, 2009) menjelaskan bahwa harus menentukan skor ideal terlebih dahulu. Skor ideal atau juga bisa disebut kriterium adalah skor yang ditetapkan dengan mengasumsikan semua responden memberikan skor tertinggi pada setiap butir pertanyaan. Selanjutnya dilakukan pembagian antara jumlah skor hasil pengumpulan data dengan skor ideal. Rumus perhitungan skor bisa dilihat dibawah ini. Perhitungan rating scale menurut (Sugiyono, 2009) ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

  ℎ = 100%

  Keterangan : P = angka presentase Skor ideal = skor tertinggi tiap butir × jumlah responden × jumlah butir

  Menurut (Gonia, 2009) tingkat validasi media dibedakan menjadi empat golongan kategori, yang bisa dilihat pada tabel interpretasi sebagai berikut.

Tabel 3.11 Interpretasi Kategori Penilaian Interpretasi Presentase (%)

  Tidak Baik

  • – 25

  25 Kurang Baik

  • – 50

  50 Baik

  • – 75

  75 Sangat Baik

  • – 100

  Sumber : (Gonia, 2009)

  Sedangkan hasil penelitian kualitatif yang berupa saran terhadap media pembelajaran dijadikan sebagai dasar untuk melakukan revisi terhadap media yang digunakan.

  3.5.2 Analisis Perbedaan Hasil Pretest dan Posttest Siswa

  Analisis hasil pretest dan posttest ini diuji menggunakan Uji T sampel berpasangan

  

(Paired SampleT-Test) . Sebelum melakukan uji t sampel berpasangan harus melakukan uji

  normalitas, jika data berdistribusi normal maka baru bisa dilakukan uji t test. Jika data tidak berdistribusi normal, maka bisa dilakukan uji nonparametris atau biasa disebut dengan uji

Dokumen yang terkait

2.1 Belajar 2.1.1 Hakikat Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kenteng 01 Semester 1 Tahun Ajaran

0 0 18

4.1 Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Nege

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kenteng 01 Semester 1 Tahun Ajaran

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kenteng 01 Semester 1 Tahun Ajaran

0 0 97

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dengan Model Discovery Learning untuk Mata Pelajaran PPKN Subtema Bumi Kelas 2 SD

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dengan Model Discovery Learning untuk Mata Pelajaran PPKN Subtema Bumi Kelas 2 SD

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dengan Model Discovery Learning untuk Mata Pelajaran PPKN Subtema Bumi Kelas 2 SD

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dengan Model Discovery Learning untuk Mata Pelajaran PPKN Subtema Bumi Kelas 2 SD

0 0 16

2.1.2 Model Problem Based Learning 2.1.2.1 Pengertian Problem Based Learning - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model on Natural Sciences Subject (IPA) Grade IV Elementary School

1 1 5