Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kenteng 01 Semester 1 Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor

Kabupaten Kebumen Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018.

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Jumlah siswa kelas 2 adalah 27 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Bangunan SD Negeri Kenteng 01 terdiri dari 8 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 2 kamar mandi guru yaitu 1 untuk wanita 1 untuk laki-laki, 4 kamar mandi siswa yaitu 2 untuk wanita 2 untuk laki- laki, 1 ruang UKS, 1 dapur, dan 1 kantin sekolah.

  3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel penelitian

  

Variabel penelitian ini terdiri dari model pembelajaran kooperatif tipe

Problem Solving Learning dan hasil belajar Matematika. Model pembelajaran

  koperatif tipe Problem Solving Learning adalah pembelajaran Matematika KD Mengenal bilangan asli sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan) dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan bilangan- bilangan yang kurang dari 100 dengan langkah mendapat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika, kemudian mengerjakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam daftar satu per satu, dan meminta guru untuk memberi tanda kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan. Setelah mendapatkan daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika atau Math Menu, secara mandiri siswa akan memilih kegiatan apa yang akan mereka kerjakan terlebih dahulu dengan cara mereka sendiri. Hasil belajar Matematika adalah besarnya skor proses pemecahan masalah (selama mengerjakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam daftar) dan skor hasil a. Variabel bebas (X) Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Problem Solving Learning berbantuan Math Menu.

  b. Variabel terikat (Y) Variabel terikat (Dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat adalah hasil belajar Matematika.

3.2.2 Definisi Operasional

  a. Model Pembelajaran Problem Solving Learning berbantuan Math Menu Model pembelajaran Problem Solving Learning berbantuan Math Menu sebagai variabel bebas merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif dimana dalam penyajiannya siswa belajar mengenai pemecahan masalah-masalah secara mandiri melalui daftar kegiatan matematika atau math

  menu .

  b. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar Matematika sebagai variabel terikat merupakan hasil belajar yang diperoleh setelah dilakukan pembelajaran dalam bentuk nilai setelah dilaksanakanya evaluasi pembelajaran pada siklus 1 dan 2. Hasil belajar dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan seorang individu setelah melakukan kegiatan belajar.

  3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor.

  Waktu pelaksanaannya Siklus 1 pada tanggal 27 dan 28 Juli 2017, dan Siklus 2 pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2017.

  3.4 Prosedur Penelitian

  Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan

  (PTK). Model penelitian menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart. Konsep pokok penelitian tindakan menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto terdapat empat tahap rencana tindakan pada tiap siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan-tahapan ini berlangsung secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian tercapai. Jika tidak tercapainya target yang telah ditentukan, maka diadakan perbaikan pada perencanaan dan pelaksanaan siklus berikutnya.

  Perencanaan Refleksi Siklus ke-1 Pelaksanaan

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi Siklus ke-II Pelaksanaan Pengamatan

Gambar 3.4 Siklus Penelitian Tindakan Kelas C. Kemmis dan Mc. Taggart dalam Suharsimi Arikunto

  3.4.1 Sasaran Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mencoba mengatasi kesulitan

  yang dialami oleh studi tindakan dengan menjaga pekerjaan secara konsisten terhadap teori tertentu dan mengembangkan penelitian. Adapun sasaran penelitian penerapan Problem Solving Learning adalah siswa kelas 2 SD Negeri Kenteng 01, Semester I, Tahun Ajaran 2017/2018 pada pelajaran Matematika. Peningkatan hasil belajar yang dimaksud adalah perbandingan persentase nilai awal yang didapat dari pra siklus sebelum siklus 1 dilaksanakan dengan nilai setelah siklus 1 dan siklus 2 baik yang belum dirata-rata maupun yang sudah dirata-rata.

  3.4.2 Siklus 1

  1. Perencanaan Pada tahap ini penulis menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok Bilangan Asli dengan indikator membilang bilangan asli sampai 500 dengan kubus dienes dan membuat pola-pola bilangan sampai 100. Pada tahap perencanaan ini juga penulis melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

  2) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan materi. 3) Membuat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika yang harus dikerjakan atau Math Menu. 4) Membuat kartu berupa kolom untuk memberi tanda kegiatan yang telah dikerjakan oleh siswa. 5) Membuat evaluasi berupa tes evaluasi. 6) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.

  2. Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung.

  Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran dengan melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dalam kegiatan pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai materi yang telah ditentukan. Pada tahap tindakan ini menerapkan model pembelajaran

  Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

  Pertemuan 1.

  Dilaksanakan tanggal 27 Juli 2017.

  Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

A. Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam kepada murid.

  c. Guru melakukan absensi kelas.

  Apersepsi : d.

  b. Guru mengecek kerapihan seragam siswa.

  e.

  Guru mengajak siswa bernyanyi “bangun pagi”.

  Orientasi :

  f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan disampaikan.

  Motivasi :

  g. Mengajak siswa bertanya jawab tentang apa yang dimaksud dengan bilangan asli.

  h. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

  Guru mengingatkan kembali mengenai konsep bilangan asli.

B. Kegiatan Inti

I. Eksplorasi

  Dalam kegiatan eksplorasi: a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep bilangan asli.

  (disiplin dan tanggungjawab)

  b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep ratusan, puluhan, dan satuan. (disiplin dan tanggungjawab) c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai lambang ratusan, puluhan, dan satuan dalam kubus satuan. (disiplin dan tanggungjawab) d. Siswa memperhatikan daftar kegiatan pemecahan masalah (Math Menu).

  (tanggungjawab)

  e. Siswa ikut serta aktif ketika mendengarkan penjelasan guru dalam menjawab hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pemecahan masalah yang ada di dalam daftar. (disiplin dan tekun)

  f. Siswa mengerjakan daftar-daftar kegiatan yang ada di dalam daftar. (tekun dan tanggungjawab)

  Elaborasi II.

  Dalam kegiatan elaborasi, guru:

  a. Memilih siswa secara acak untuk maju ke depan kelas bertanya jawab dengan guru. (berani dan tanggungjawab) b. Semua siswa memperhatikan ke depan kelas. (disiplin dan tanggungjawab)

  c. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan kelas.

  Pertemuan II.

  Dilaksanakan tanggal 28 Juli 2017.

  Prosedur (langkah-langkah pembelajaran) A. Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam kepada murid.

b. Guru mengecek kerapihan siswa.

  Apersepsi :

  d. Guru mengingatkan kembali mengenai bilangan asli dan konsep ratusan, puluhan, dan satuan serta lambangnya dalam kubus satuan.

  Orientasi :

  e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan disampaikan.

  Motivasi :

  f. Mengajak siswa bertanya jawab tentang apa yang dimaksud dengan bilangan asli dan konsep ratusan, puluhan, dan satuan.

  g. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

B. Kegiatan Inti

  Eksplorasi

  Dalam kegiatan eksplorasi: a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai bilangan asli.

  (disiplin dan tanggungjawab)

  b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep ratusan, puluhan, dan satuan.(disiplin dan tanggungjawab)

II. Elaborasi

  Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Menggunakan sebuah dadu besar kemudian melemparnya ke arah siswa.

  Siswa akan memperoleh lemparan dadu dan harus menjawab pertanyaan dari guru. (tanggungjawab) c. Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan. Setiap siswa harus fokus mendengarkan dan bersiap untuk menjawab pertanyaan. (teliti dan tanggungjawab)

  d. Siswa yang mendapat lemparan dadu menjawab pertanyaan dengan jelas dan benar. (berani dan tanggungjawab) e. Siswa yang tidak menjawab pertanyaan harus memperhatikan siswa yang sedang menjawab pertanyaan dan bisa menyampaikan pendapatnya.

C. Kegiatan Akhir

  a. Siswa bersama dengan guru mengevaluasi jawaban-jawaban yang telah disebutkan oleh siswa.

  b. Siswa bersama guru merangkum materi dan mencari kesimpulan.

  c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

  Penilaian Teknik penilaian:

  a. Tes Tertulis

  b. Penugasan

  c. Unjuk Kerja

  Bentuk instrumen: tes pilihan ganda terbatas Item tes (terlampir)

  3. Observasi Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran terhadap guru yang mengajar dan siswa dalam menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math

  

Menu dalam mata pelajaran Matematika. Peneliti menggunakan lembar

observasi untuk mencatat semua penerapan kegiatan model pembelajaran.

  Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pelaksanaan siklus, penerapan model pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, dan proses pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

  4. Refleksi Peneliti menganalisis hasil pembelajaran di siklus 1, kemudian melakukan refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya di siklus 2 dengan meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1.

3.4.3 Siklus 2

  1. Perencanaan Pada tahap ini penulis menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok pola bilangan sederhana. Pada tahap perencanaan ini juga penulis melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

  2. Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan materi.

  3. Membuat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika yang harus dikerjakan atau Math Menu.

  4. Membuat kartu berupa kolom untuk memberi tanda kegiatan yang telah dikerjakan oleh siswa.

  5. Membuat evaluasi berupa tes evaluasi.

  6. Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.

  2. Pelaksanaan Melaksanakan pelaksanaan yang telah direncanakan pada siklus 2 berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran dengan melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dalam kegiatan pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai materi yang telah ditentukan. Pada tahap tindakan ini menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

  Pertemuan 1.

  Dilaksanakan tanggal 3 Agustus 2017

  Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

A. Kegiatan Pendahuluan

  b. Guru mengecek kerapihan siswa.

  c. Guru melakukan absensi kelas.

  Apersepsi :

  d. Guru mengingatkan kembali mengenai bilangan asli 1-500 dengan menggunakan kubus satuan.

  e. Guru memberikan contoh tentang apa yang dimaksud dengan pola dengan menggunakan anak-anak yang ada di kelas (contoh: laki-laki, perempuan, laki-laki, perempuan).

  f. Siswa memberikan contoh lain pola yang ada di sekitarnya.

  Orientasi :

  g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan disampaikan.

  Motivasi :

  h. Mengajak siswa bertanya jawab dengan menghitung benda-benda yang ada di dalam kelas dengan menggunakan kubus satuan. i. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini. j. Menyampaikan aturan yang harus ditepati siswa selama mengikuti pembelajaran.

B. Kegiatan Inti I. Eksplorasi

  Dalam kegiatan eksplorasi:

  a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan sederhana. (disiplin dan tanggungjawab) b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan sederhana dengan deret bilangan. (disiplin dan tanggungjawab) c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan sederhana pada baris bilangan. (disiplin dan tanggungjawab) d. Siswa memperhatikan daftar kegiatan pemecahan masalah atau math menu.

  (tanggungjawab) e. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang ada di dalam daftar atau math menu. (disiplin dan tekun)

II. Elaborasi

  Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil.

  b. Mengintruksikan siswa untuk mulai mengerjakan daftar kegiatan pemecahan masalah atau math menu. (tanggungjawab) c. Mengecek siswa yang sudah selesai mengerjakan salah satu kegiatan dan memberikan tanda tangan. (jujur dan tanggungjawab) d. Meminta siswa yang telah selesai untuk menunggu anggota kelompoknya sebelum berpindah ke kegiatan yang lain. (jujur dan tanggungjawab) e. Setelah semua kelompok selesai menyelesaikan daftarnya, mengintruksikan siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. (tanggungjawab) f. Meminta siswa untuk maju ke depan secara acak dan menjelaskan sedikit daftar math menu di depan kelas, siswa yang lain menanggapi dengan kritis. (berani dan tanggungjawab)

  g. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan kelas, siswa lain yang menanggapi, dan menjawab dengan benar serta tepat.

  Pertemuan II.

  Dilaksanakan tanggal 4 Agustus 2017.

  Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

A. Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam kepada murid.

  b. Guru melakukan absensi kelas

  c. Guru mengecek kerapihan baju siswa

  Apersepsi : d. Guru mengingatkan kembali mengenai pola bilangan sederhana. Orientasi :

  e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang

  Motivasi :

  f. Mengajak siswa bertanya jawab tentang contoh-contoh bilangan sederhana.

  g. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

B. Kegiatan Inti

  I. Eksplorasi

  Dalam kegiatan eksplorasi:

  a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan sederhana. (disiplin dan tanggungjawab)

  II. Elaborasi

  Dalam kegiatan elaborasi, guru:

  a. Memberikan sebuah aturan di dalam pembelajaran agar siswa tetap tertib dan suasana belajar kondusif.

  b. Membagi siswa menjadi dua kelompok besar.

  c. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya.

  d. Mengintruksikan kedua kelompok untuk berebut menjawab pertanyaan dari guru secara tertib.

  e. Meminta kelompok yang tidak menjawab soal untuk memperhatikan kelompok yang menjawab soal dan kritis menanggapi.

  f. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif memperhatikan presentasi dan kritis dalam menanggapi.

C. Kegiatan Akhir a. Siswa bersama guru merangkum materi.

  b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

  Penilaian Teknik penilaian:

  a. Tes Tertulis

  b. Penugasan

  Bentuk instrumen: tes pilihan ganda terbatas Item tes (terlampir)

  3. Observasi Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran terhadap guru yang mengajar dan siswa dalam menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math

  

Menu dalam mata pelajaran Matematika. Peneliti menggunakan lembar

observasi untuk mencatat semua penerapan kegiatan model pembelajaran.

  Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pelaksanaan siklus, penerapan model pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, dan proses pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

  4. Refleksi Peneliti menganalisis hasil pembelajaran di siklus 1, kemudian melakukan refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya di siklus 2 dengan meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari skor tes. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dengan instrumen butir-butir soal. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yaitu:

  a. Tes Tes digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir pembelajaran dengan memberikan soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal tes sesuai dengan materi yang diajarkan. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes formatif berbentuk pilihan ganda. b. Observasi Observasi ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perkembangan keaktifan siswanya sendiri, keaktifan belajar siswa, dan kegiatan guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

  c. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.

  Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen

  • –dokumen baik dokumen tertulis.

3.5.1 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan hasil belajar Matematika adalah: a. Soal tes yaitu menggunakan soal pilihan ganda dalam tes untuk mengetahui hasil dari pembelajaran.

  b. Lembar Observasi Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya adalah kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru dengan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu dan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Problem Solving

  Learning berbantuan Math Menu sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi.

  c. Lembar Penilaian

   Lembar penilaian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa. Lembar penilaian berfungsi untuk refleksi dan evaluasi siswa.

  d. Studi Dokumentasi

  Mendokumentasikan penelitiannya dalam bentuk foto-foto dan kumpulan hasil belajar siswa.

  e. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kumpulan RPP terdiri dari RPP siklus 1 dan siklus 2.

  3.5.2 Indikator Kinerja

  Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila lebih dari 80% dari jumlah siswa (27 siswa) telah mencapai ketuntasan belajar ≥ 70.

  3.5.3 Teknik Analisis Data

  Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif dengan membandingkan hasil dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 melalui penyajian data dalam bentuk tabel, skor maksimal, skor minimal, dan perhitungan persentase.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

  Validitas merupakan Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk mengetahui tingkat validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor (corrected item total correlation) dapat dilihat melalui

  analisis SPSS 20.0 for windows.

  r < 0.20 : Sangat rendah : Rendah

  .21 ≤ r < 0.40 0.41 ≤ r < 0.60 : Cukup

  : Tinggi 0.61 ≤ r < 0.80

  : Sangat Tinggi 0.81≤ r <1.00

3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.

  Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Kriteria menentukan reliabilitas instrumen sebagai berikut: ≤ 0.7 : Tidak ada validitas

  : Dapat Diterima 07<a≤0.8

  : Reliabilitas bagus 0.8<a≤0.9 ≥0.9 : Reliabilitas memuaskan

Tabel 3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 1

  

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items

Alpha

  .840

  40 Soal Valid Soal Tidak Valid

  Soal 1, Soal 2, Soal 5, Soal 9, Soal 12, Soal 3, Soal 4, Soal 6, Soal 7, Soal 8, Soal 13, Soal 18, Soal 19, Soal 20, Soal Soal 10, Soal 11, Soal 14, Soal 15, Soal 23, Soal 25, Soal 26, Soal 28, Soal 29, 16, Soal 17, Soal 21, Soal 22, Soal 24, Soal 31, Soal 32, Soal 34, Soal 35, Soal Soal 27, Soal 30, Soal 33, Soal 36, Soal 37, Soal 39 38, Soal 40

  Berdasarkan hasil uji validitas siklus 1 yang telah di ujikan di SDN kenteng

  01 Sempor diperoleh beberapa data yang tidak valid dan diperoleh beberapa data yang valid. Kriteria validitas instrumen tes yang diharapkan penulis sebesar 0,381. Jadi dari keseluruhan soal yang telah dibuat terdapat 20 soal yang valid dan 20 soal lainnya termasuk ke dalam kategori soal yang tidak valid. Sedangkan untuk uji reliabilitasnya, soal-soal tersebut termasuk ke dalam kategori soal yang memiliki tingkat reliabel yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji reliabilitas yang ada yaitu 0,840. Soal yang tidak valid dihilangkan dari uji validitas dan reliabilitas.

Tabel 3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 2

  

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items

Alpha

  .832

  40 Soal Valid Soal Tidak Valid

  Soal 2, Soal 3, Soal 5, Soal 7, Soal 9, Soal 1, Soal 4, Soal 6, Soal 8, Soal 10, Soal 12, Soal 13, Soal 15, Soal 17, Soal Soal 11, Soal 14, Soal 16, Soal 21, Soal 18, Soal 19, Soal 20, Soal 23, Soal 25, 22, Soal 24, Soal 27, Soal 31, Soal 33, Soal 26, Soal 28, Soal 29, Soal 30, Soal Soal 36, Soal 38, Soal 40 32, Soal 34, Soal 35, Soal 37, Soal 39

  

Berdasarkan hasil uji validitas siklus 1 yang telah di ujikan di SDN kenteng

  01 Sempor diperoleh beberapa data yang tidak valid dan diperoleh beberapa data yang valid. Kriteria validitas instrumen tes yang diharapkan penulis sebesar 0,381. Jadi dari keseluruhan soal yang telah dibuat terdapat 23 soal yang valid dan 17 soal lainnya termasuk ke dalam kategori soal yang tidak valid. Sedangkan untuk uji reliabilitasnya, soal-soal tersebut termasuk ke dalam kategori soal yang memiliki tingkat reliabel yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji reliabilitas yang ada yaitu 0,832. Soal yang tidak valid dihilangkan dari uji validitas dan reliabilitas.

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran

0 0 15

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

1 2 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan RME (Realistic MathematicsEducation) pada Siswa Kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajar

0 0 47

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantuan Game Puzzle dengan Pembelajaran Ceramah Bervariasi Berbantuan Game Pu

0 1 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi K

0 0 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian, Jenis Penelitian, dan Desain penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantu

0 0 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Tempat Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantuan Game Puzzle dengan Pembe

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantuan Game Puzzle dengan Pembelajaran Ceramah Bervariasi Berbantuan Game Puzzle terhadap Hasil Belajar PKn pada Siswa Kela

0 0 19

2.1 Belajar 2.1.1 Hakikat Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri

0 0 25