Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dengan Model Discovery Learning untuk Mata Pelajaran PPKN Subtema Bumi Kelas 2 SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

  Terdapat beberapa tahap dalam penelitian pengembangan media komik

ini yaitu tahap pra pengembangan, pengembangan media dan tahap penerapan

media. Pertama pada tahap pra pengembangan terdapat dua tahap yaitu survei

lapangan dan studi literatur. Tahap survei lapangan bertujuan untuk mengetahui

tantangan ataupun hambatan guru dalam pembelajaran. Tantangan atau

hambatan inilah yang menjadi bahan untuk penelitian ini. Survei lapangan

dilakukan di SD Negeri Salatiga 06 melalui observasi dan wawancara guru kelas

2. Tahap selanjutnya yaitu studi literatur yang bertujuan untuk mengetahui teori - teori yang mendukung penelitian ini.

  Kedua adalah tahap pengembangan media. Sebelum dilakukan

pembuatan media terlebih dulu dilakukan identifikasi subtema, kompetensi dasar

dan indikator pembelajaran. Kemudian dilakukan pembuatan media sesuai

dengan data-data yang diperoleh. Ketiga adalah tahap penerapan media. Setelah

media yang dikembangkan selesai dibuat maka dilakukan uji validitas dari segi

materi dan media oleh ahli. Revisi media dilakukan sesuai dengan saran para

ahli. Langkah selanjutnya adalah uji coba skala kecil dengan 11 siswa kelas 2.

Dari uji coba skala kecil ini diperoleh feedback berupa lembar observasi guru,

angket guru dan siswa, serta hasil pretest dan posttest yang dikerjakan oleh

siswa untuk mengetahui pengaruh dan kelayakan dari media komik yang

dikembangkan. Uji coba luas dengan 29 siswa dilakukan untuk mengetahui

  

memberikan icebreaking dalam pembelajaran. Hal ini menjadikan siswa terbiasa

belajar dengan sesuatu yang baru dan apabila guru tidak membawa sesuatu yang

baru dalam pembelajaran atau media yang kurang menarik maka ketertarikan

siswa untuk belajar menjadi berkurang. Temuan yang kedua setiap 15 menit

sebelum pembelajaran siswa diminta untuk membaca buku cerita. Melalui 2

temuan inilah yang memberikan ide kepada penulis untuk mengembangkan

media komik edukasi yang sesuai dengan kompetensi dasar, kompetensi inti dan

indikator pembelajaran. Dengan bantuan komik ini siswa akan semangat dalam

belajar karena disajikan menarik sesuai dengan perkembangan siswa kelas 2 SD

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4.1.2 Validasi Pakar Media komik sebagai produk yang dikembangkan telah selesai disusun.

  

Langkah selanjutnya yaitu melakukan uji validasi ahli untuk mengetahui apakah

produk layak untuk digunakan dalam pembelajaran kelas. Daftar validator media

komik terdapat pada Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1 Daftar Validator No Nama Validator Keterangan

  Stefanus C. Relmasira, S.Pd., Dosen Progdi PGSD 1.

  Media MSEd UKSW

  2. Arlita Aryana O, S.Pd Materi Guru SD N Salatiga 06

  Kritik dan saran dari validator menjadi panduan untuk dilakukannya revisi pada media komik ini yang dijabarkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Daftar Kritik dan Saran Pemberi Saran Bagian yang Perlu Diperbaiki Saran Perbaikan 1.

  Perlu di cek kembali teori 1.

  Cek kembali sumber -

  Discovery Learning

  sumber / teori terkait bagaimana penerapannya

  Discovery Learning

  dengan komik Validator 1 2.

  2. Belum ada panduan bagi Perlu diadakan panduan guru guru

3. Judul perlu dibuat lebih 3.

  Judul perlu diganti menarik lagi

  1.

  1. Indikator pada RPP belum Indikator disesuaikan sesuai dengan KD dengan KD Validator 2 2.

  2. Terdapat pemenggalan kata Perbaikan pada “Sehingga” di halaman 4 pemenggalan kata yang yang tidak tepat kurang tepat

  Media komik yang dikembangkan dapat dinyatakan layak setelah

melakukan revisi perbaikan sesuai saran dari para ahli / validator. Perbaikan

dilakukan dengan menambahkan kata pengantar dengan panduan guru,

mengganti judul pada komik, perbaikan indikator pada RPP serta perbaikan pada

pemenggalan kata yang kurang tepat. Perubahan sesuai saran validator dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.3 Perubahan Penambahan Panduan Guru

  

Sebelum Revisi

  Tidak ada panduan guru

  

Setelah Revisi

Perbaikan pertama dengan menambah panduan guru dalam lembar kata

Tabel 4.4 Perubahan Judul Komik

  

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Perbaikan yang ketiga adalah perbaikan indikator sesuai dengan KD yang

Tabel 4.5 Perbaikan Indikator pada RPP Sebelum Revisi Setelah RevisiTabel 4.6 Perbaikan Pemenggalan Kata “Sehingga”

  

Sebelum Revisi

Setelah Revisi

  

indikator atau belum. Penulis memilih guru kelas 2 SD N Salatiga 06 yaitu

Arlita Aryana O, S.Pd sebagai validator soal pretest dan posttest.

4.1.3 Uji Coba Terbatas

  Uji coba terbatas dilaksanakan setelah melalui tahap uji validitas oleh

ahli media dan ahli materi. Perbaikan pada media komik telah dilakukan sesuai

saran dari kedua ahli. Uji terbatas dilaksanakan di SD N Salatiga 06 pada hari

Sabtu 03 Juni 2017 dengan 11 siswa kelas 2 SD. Guru mengajar dengan model

pembelajaran Discovery Learning. Awal pembelajaran dibuka dengan

melakukan icebreaking bersama agar konsentrasi anak dapat terfokus pada guru

dan siap untuk belajar. Sebelum memulai pembelajaran siswa mengerjakan soal

pretest terlebih dahulu. Setelah mengerjakan soal guru memulai dengan

pertanyaan “Apakah kalian tahu apa komik itu” dan guru menjelaskan definisi

komik. Setelah itu guru membagikan komik untuk dibaca dengan teman

sebangku dan menjelaskan tugas yang akan mereka diskusikan dengan

kelompok. Tugas guru dalam pembelajaran ini hanya sebagai fasilitator yang

bertugas mengarahkan siswa. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal

posttest dan melakukan refleksi dengan arahan dari guru.

  Melalui uji coba terbatas ini akan menghasilkan data berupa lembar

observasi guru, lembar angket respon siswa dan guru, serta hasil pretest dan

posstest . Dengan data tersebut dapat diketahui bahwa apakah media komik ini

layak digunakan dalam pembelajaran di kelas atau tidak. Selain itu apakah

penggunaan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah

pembelajaran selesai guru kelas memberi saran supaya ditambahkan beberapa

gambar yang menunjukkan sikap sesuai aturan dan tidak agar materi lebih luas

  

guru kelas. Uji coba luas dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 pada hari Senin

  

05 Juni 2017 dengan 29 siswa kelas 2 SD. Langkah-langkah pembelajaran pada

uji luas ini tidak jauh berbeda dengan langkah pembelajaran pada uji coba

terbatas. Perbedaan terletak pada penggunaan media gambar sebagai bahan

tanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan supaya pemahaman siswa terhadap

materi lebih mendalam.

  Melalui uji coba luas ini akan menghasilkan data berupa lembar

observasi guru, lembar angket respon siswa dan guru, serta hasil pretest dan

posstest . Dengan data tersebut dapat diketahui bahwa apakah media komik ini

layak digunakan terus menerus dalam pembelajaran di kelas atau tidak. Selain

itu apakah penggunaan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4.2 Data Hasil Penelitian dan Pembahasan

  Data yang didapatkan melalui penelitian ini berupa validasi ahli media

dan materi, validasi soal pretest dan posstest, lembar observasi guru, respon

siswa dan guru, serta hasil pretest dan posstest.

4.2.1 Data Hasil Validasi Ahli

  Data hasil validitas media komik diperoleh dengan melalui uji validasi

ahli. Untuk mengukur validitas komik penulis melakukan 2 aspek uji validitas

yaitu aspek media dan materi. Data hasil uji validasi ahli dapat dilihat pada

Tabel 4.7dan Tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.7

  Hasil Validasi Ahli Media

No Indikator Skor Kriteria

  1 Media

  39 Baik

  

mendapat skor 3. Indikator kedua menarik dan merangsang siswa untuk belajar

dan membaca mendapat skor 3. Indikator ketiga teks dalam komik mudah dibaca

mendapat skor 4. Indikator keempat kesesuaian pemilihan bahasa dengan usia

siswa mendapat skor 4. Indikator kelima kejelasan isi komik mendapat skor 4.

Indikator keenam siswa dapat mengetahui pesan yang tersirat dalam komik

mendapat skor 4. Indikator ketujuh kejelasan ilustrasi dalam komik mendapat

skor 4. Indikator kedelapan kalimat dalam komik mudah dipahami mendapat

skor 4. Indikator kesembilan keefektifan komik dalam proses pembelajaran tata

tertib dan aturan dalam kehidupan sehari-hari mendapat skor 3. Indikator

kesepuluh kemampuan komik sebagai media pembelajaran dapat menambah

motivasi belajar dan membaca siswa mendapat skor 3.

Tabel 4.8 Hasil Validasi Ahli Materi No Indikator Skor Kriteria

  1 Materi

  40 Baik

  Rata-rata 4,0 Baik Berdasarkan data di atas diketahui bahwa pada uji validitas media komik

memperoleh rata-rata 4,0 atau 80%. Dengan perolehan rata-rata tersebut media

komik yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik. Perolehan tersebut

berasal dari indikator pertama kesesuaian materi dengan kurikulum sekolah

dasarmendapat skor 5. Indikator kedua kesesuaian materi dengan kompetensi

inti, kompetensi dasar, tujuan, dan indikator mendapat skor 3. Indikator ketiga

materi yang disajikan dapat menarik minat siswa untuk belajar mendapat skor 4.

Indikator keempat materi yang disajikan sesuai dengan taraf perkembangan indikator mendapat skor 3. Indikator kesepuluh sistematika materi secara keseluruhan mendapat skor 5.

  Soal pretest dan posttest juga melalui tahap validasi ahli untuk mengetahui soal yang sudah sesuai dengan indikator. Soal yang dinyatakan valid digunakan dan yang tidak valid dibuang. Hasil validasi soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan soal posttest pada Tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.9 Hasil Validasi Soal Pretest

  

Mata Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Jumlah

Pelajaran Soal Soal Valid

  3.3 Mengenal teks buku

  25

  17 harian tentang kegiatan anggota keluarga dan dokumen milik keluarga dengan

  3.3.1Mengidentifikasi bentuan guru atau teks buku harian teman dalam bahasa tentang kegiatan

  Indonesia lisan dan anggota keluarga tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman. Bahasa

  Indonesia

  4.3 Mengungkapkan teks

  4.3.2 Menulis teks buku harian tentang buku harian kegiatan anggota tentang kegiatan keluarga dan dokumen keluarga dengan milik keluarga secara EYD yang tepat mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk kehidupan sehari-hari di rumah.

  3.2.4Mengemukakan pendapat tentang manfaat tata tertib dalam kehidupan sehari - hari di rumah.

  4.2 Melaksanakan tata tertib dan aturan di lingkungan keluarga dan sekolah.

  4.2.2 Melaksanakan aturan di lingkungan keluarga.

Tabel 4.10 Hasil Validasi Soal Posttest Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Soal Jumlah Soal Valid

  Bahasa Indonesia

  3.3 Mengenal teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga dan dokumen milik keluarga dengan bentuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.

  3.3.1Mengidentifikasi teks buku harian tentang kegiatan anggota keluarga

  25

  16

  4.3 Mengungkapkan teks buku harian tentang

  4.3.2 Menulis teks buku harian pemahaman.

  3.2 Memahami tata tertib

  3.2.2Mengelompokkan dan aturan yang berbagai contoh berlaku dalam kegiatan yang kehidupan sehari-hari sesuai dengan di rumah dan sekolah. tata tertib yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

  3.2.4Mengemukakan pendapat tentang PPKn manfaat tata tertib dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

  4.2 Melaksanakan tata tertib dan

  4.2.2 Melaksanakan aturan di aturan di lingkungan lingkungan keluarga dan keluarga. sekolah.

4.2.2 Data Hasil Uji Coba Terbatas

4.2.2.1 Data Hasil Respon Guru dan Siswa

  Angket respon guru dan siswa dibagikan untuk mengetahui bagaimana

tanggapan mereka terhadap media komik yang dikembangkan. Berikut ini hasil

dari angket respon guru dan siswa :

Tabel 4.11 Angket Respon Guru pada Uji Terbatas No Indikator Skor Kategori

  Melalui komik siswa lebih tertarik

  1

  5 Sangat Bagus untuk belajar

  2 Kesesuaian komik dengan materi

  4 Bagus Kesesuaian penggunaan bahasa 3 dalam komik dengan

  4 Bagus perkembangan kognitif siswa Media komik dapat memotivasi

  4

  5 Sangat Bagus siswa dalam belajar Penggunaan media komik dapat

  5

  4 Bagus membantu siswa dalam belajar Pembelajaran dengan komik

  6

  4 Bagus menjadi lebih mudah Pembelajaran dengan komik dapat 7 meningkatkan minat baca pada

  5 Sangat Bagus siswa Belajar dengan komik siswa lebih 8 mudah memahami materi yang

  4 Bagus diajarkan Komik cocok dijadikan media

  9

  5 Sangat Bagus pembelajaran Belajar dengan komik dapat

  10

  5 Sangat Bagus meningkatkan hasil belajar siswa

  Total

  45 Sangat Bagus

  Rata-rata 4,5 Berdasarkan data angket respon guru pada tahap uji coba terbatas di atas

dapat diketahui bahwa terdapat 5 indikator mendapat skor 5 dengan kriteria

sangat bagus dan 5 indikator mendapat skor 4 dengan kriteria bagus. Jumlah

rata-rata 4,5 dengan kriteria sangat bagus. Maka dapat diketahui bahwa komik

yang dikembangkan oleh penulis layak dan dapat digunakan sebagai media

pembelajaran. Adapun hasil angket respon siswa terhadap media komik sebagai

Tabel 4.12 Angket Respon Siswa pada Uji Terbatas No Indikator Ya Tidak

  Media komik menarik perhatianku

  11 untuk membacanya Merasa senang belajar dengan

  • 1

  2

  9

  2 media komik Media komik membuatku lebih

  3

  10

  1 mudah dalam belajar Gambar dalam komik sangat

  4 11 - menarik

  Komik membuatku lebih semangat

  11 untuk belajar

  • 5

  Dalam angket respon yang diberikan kepada siswa terdapat 5 indikator.

Pada indikator pertama ada 11 siswa yang setuju bahwa media komik menarik

perhatian siswa untuk membacanya. Indikator kedua ada 9 siswa yang merasa

senang belajar dengan media komik namun ada 2 siswa yang tidak merasa

senang belajar dengan menggunakan komik. Indikator ketiga ada 10 siswa yang

setuju bahwa belajar dengan media komik membuat siswa lebih mudah dalam

belajar, sedangkan 1 siswa yang justru merasakan sebaliknya. Indikator keempat

semua siswa (11 siswa) setuju dengan pernyataan bahwa gambar dalam komik

sangat menarik. Dan indikator kelima semua siswa setuju bahwa komik

membuat siswa lebih semangat untuk belajar.

4.2.2.2 Data Hasil Lembar Observasi

  Selain data lembar respon guru ada pula data lain yang diperolah dari

guru kelas yaitu lembar observasi. Lembar observasi ini berguna untuk melihat

apakah langkah -langkah mengajar dengan menggunakan media komik sudah

Tabel 4.13 Hasil Lembar Observasi No Aspek yang Diamati Ya Tidak

  I Pendahuluan

  Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang

  1 √

  • akan digunakan dalam proses belajar mengajar

  II Kegiatan Awal

  Ramah tamah dengan guru (salam dan

  2 √

  • presensi) Guru menyampaikan tujuan

  3 √

  • pembelajaran Guru melakukan latihan soal melalui

  4 √ - preetest

  III Kegiatan Inti

  Guru memperkenalkan materi yang

  5 √

  • akan disampaikan melalui komik Guru membagi siswa bekerjasama √
  • 6 dalam kelompok (2 siswa)

  Guru memberi tugas untuk setiap √

  • 7 kelompok Guru menggali pengetahuan siswa √
  • 8 tentang materi melalui penugasan dan tanya jawab

  IV Kegiatan Penutup

  Guru melakukan evaluasi √

  • 9 pembelajaran melalui posttest Guru mengajak siswa melakukan

  √

  10

  • refleksi pembelajaran Guru meminta siswa mengisi angket

  √

  • 11 respon siswa Guru mengelola waktu pembelajaran √

  12

  • secara efisien

  Total

  12 Prosentase 100 %

4.2.2.3 Data Hasil Pretest dan Posttest

  Data yang diperoleh dari hasil pretest pada 11 siswa dengan nilai

tertinggi 100 dan nilai terendah 76. Semua siswa mendapat nilai diatas KKM

sekolah yaitu 75 dengan rata -rata kelas 92,36. Supaya lebih efisien dilakukan

pengolahan data hasil pretest sebagai berikut : K = 1 + 3,3 log n = 1+3,3 log 11 = 1+3,3 x 1,04 = 4,43 = 4 Rentang data = data terbesar

  • – data terkecil + 1 = 100
  • – 76 + 1 = 25 Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas = 25 : 4 = 6,25 = 6

  Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa data frekuensi

terdiri dalam 4 kelas dengan panjang kelas 6. Data frekuensi hasil pretest dapat

dilihat pada Tabel 4.14 berikut :

Tabel 4.14 Data Frekuensi Hasil Pretest

  

Interval Nilai Frekuensi Prosentase

  76-81 1 9% 82-87

  0%

  

siswa yang mengerjakan posttest mendapat nilai tertinggi 100 dan nilai terendah

  

81. Semua siswa mendapat nilai diatas KKM sekolah yaitu 75 dengan rata-rata

kelas 94,18. Supaya lebih efisien dilakukan pengolahan data hasil posttest

sebagai berikut : K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 11 = 1 + 3,3 x 1,04 = 4,43 = 4 Rentang data = data terbesar

  • – data terkecil + 1 = 100
  • – 81 + 1 = 20 Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas = 20 : 4 = 5 Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa data frekuensi

  

terdiri dalam 4 kelas dengan panjang kelas 5. Data frekuensi hasil posttest dapat

dilihat pada Tabel 4.15 berikut :

Tabel 4.15 Data Frekuensi Hasil Posttest

  

Interval Nilai Frekuensi Prosentase

  81-85 1 9% 86-90 2 18% 91-95 3 27%

  96-100 5 46%

  

dapat disimpulkan bahwa belajar dengan media komik dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

4.2.2.4 Analisis Hasil Pretest dan Posttest

  Uji normalitas pada tahap ini berguna untuk mengetahui apakah data

distribusi normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas dengan SPSS dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.16 Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest

  

Tests of Normality

a

  Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. Preetest .227 11 .118 .863 11 .063 Posttest

  11 .269 .025 .836 11 .028

  a. Lilliefors Significance Correction

  Dari tabel di atas pada kolom Shapiro-Wilk dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi pada pretest sebesar 0,63 dan pada posttest sebesar 0,28. Kedua nilai

signifikansi tersebut >0,05 yang berarti data tersebut berdistribusi normal.

4.2.3 Data Hasil Uji Coba Luas

4.2.3.1 Data Hasil Respon Guru dan Siswa

Tabel 4.17 Angket Respon Guru pada Uji Luas No Indikator Skor Kategori

  Melalui komik siswa lebih tertarik

  1

  5 Sangat Bagus untuk belajar

  2 Kesesuaian komik dengan materi

  4 Bagus Kesesuaian penggunaan bahasa 3 dalam komik dengan

  5 Sangat Bagus perkembangan kognitif siswa Media komik dapat memotivasi

  4

  5 Sangat Bagus siswa dalam belajar Penggunaan media komik dapat

  5

  4 Bagus membantu siswa dalam belajar Pembelajaran dengan komik

  6

  4 Bagus menjadi lebih mudah Pembelajaran dengan komik dapat 7 meningkatkan minat baca pada

  5 Sangat Bagus siswa Belajar dengan komik siswa lebih 8 mudah memahami materi yang

  4 Bagus diajarkan Komik cocok dijadikan media

  9

  5 Sangat Bagus pembelajaran Belajar dengan komik dapat

  10

  5 Sangat Bagus meningkatkan hasil belajar siswa

  Total

  46 Sangat Bagus

  Rata-rata 4,6 Berdasarkan data angket respon guru pada tahap uji coba terbatas di atas

dapat diketahui bahwa terdapat 6 indikator mendapat skor 5 dengan kriteria

sangat bagus dan 4 indikator mendapat skor 4 dengan kriteria bagus. Jumlah

rata-rata 4,6 dengan kriteria sangat bagus. Maka dapat diketahui bahwa komik

yang dikembangkan oleh penulis layak dan dapat digunakan sebagai media

pembelajaran. Adapun hasil angket respon siswa terhadap media komik sebagai

Tabel 4.18 Angket Respon Siswa pada Uji Luas No Indikator Ya Tidak

  Media komik menarik perhatianku

  1

  28

  1 untuk membacanya Merasa senang belajar dengan

  2

  28

  1 media komik Media komik membuatku lebih

  3

  24

  5 mudah dalam belajar Gambar dalam komik sangat

  4

  28

  1 menarik Komik membuatku lebih semangat

  5

  27

  2 untuk belajar

  Dalam angket respon yang diberikan kepada siswa terdapat 5 indikator.

Pada indikator pertama ada 28 siswa yang setuju bahwa media komik menarik

perhatian siswa untuk membacanya sedangkan 1 siswa tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Indikator kedua ada 28 siswa yang merasa senang belajar

dengan media komik namun ada 1 siswa yang tidak merasa senang belajar

dengan menggunakan komik. Indikator ketiga ada 24 siswa yang setuju bahwa

belajar dengan media komik membuat lebih mudah dalam belajar, sedangkan 5

siswa yang justru merasakan sebaliknya. Indikator keempat 28 siswa setuju

dengan pernyataan bahwa gambar dalam komik sangat menarik dan 1 siswa

berpendapat sebaliknya. Dan pada indikator kelima 27 siswa setuju bahwa

komik membuat siswa lebih semangat untuk belajar, tetapi 2 siswa berpendapat

sebaliknya.

4.2.3.2 Data Hasil Lembar Observasi

  Selain data lembar respon guru ada pula data lain yang diperolah dari

guru kelas yaitu lembar observasi. Lembar observasi ini berguna untuk melihat

Tabel 4.19 Hasil Lembar Observasi No Aspek yang Diamati Ya Tidak

  I Pendahuluan

  Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang

  1 √

  • akan digunakan dalam proses belajar mengajar

  II Kegiatan Awal

  Ramah tamah dengan guru (salam dan

  2 √

  • presensi) Guru menyampaikan tujuan

  3 √

  • pembelajaran Guru melakukan latihan soal melalui

  4 √ - preetest

  III Kegiatan Inti

  Guru memperkenalkan materi yang

  5 √

  • akan disampaikan melalui komik Guru membagi siswa bekerjasama 6 dalam kelompok (2 siswa)
  • Guru memberi tugas untuk setiap

  √

  7 √

  • kelompok Guru menggali pengetahuan siswa 8 tentang materi melalui penugasan dan √ - tanya jawab

  IV Kegiatan Penutup

  Guru melakukan evaluasi

  9 √ - pembelajaran melalui posttest

  Guru mengajak siswa melakukan

  10 √

  • refleksi pembelajaran Guru meminta siswa mengisi angket

  11 √

  • respon siswa Guru mengelola waktu pembelajaran

  12 √

  • secara efisien

  Total

  10

  2 Prosentase 83,3 %

4.2.3.3 Data Hasil Pretest dan Posttest

  Data yang diperoleh dari hasil pretest pada 29 siswa dengan nilai

tertinggi 100 dan nilai terendah 76. Semua siswa mendapat nilai diatas KKM

sekolah yaitu 75 dengan rata -rata kelas 94,62. Supaya lebih efisien dilakukan

pengolahan data hasil pretest sebagai berikut. K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 3,3 x 1,4 = 5,62 = 6 Rentang data = data terbesar

  • – data terkecil + 1 = 100
  • – 76 + 1 = 25 Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas = 25 : 6 = 4,1 = 4

  Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa data frekuensi

terdiri dalam 4 kelas dengan panjang kelas 6. Data frekuensi hasil pretest dapat

dilihat pada Tabel 4.20 berikut :

Tabel 4.20 Data Frekuensi Hasil Pretest

  

Interval Nilai Frekuensi Prosentase

  76-79 1 3,5% 80-84 1 3,5%

  

17% atau 5 siswa mendapat nilai antara 85 - 88, 31% atau 9 siswa mendapat

nilai antara 93 - 96 dan 45% atau 13 siswa mendapat nilai antara 97 sampai 100.

Selain hasil nilai pretest melalui uji coba luas juga didapatkan data berupa nilai

posttest . 29 siswa yang mengerjakan posttest mendapat nilai tertinggi 100 dan

nilai terendah 75. Semua siswa mendapat nilai diatas KKM sekolah yaitu 75

dengan rata-rata kelas 96,10. Supaya lebih efisien dilakukan pengolahan data

hasil posttest sebagai berikut. K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 3,3 x 1,4 = 5,62 = 6 Rentang data = data terbesar

  • – data terkecil + 1 = 100
  • – 75 + 1 = 26 Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas = 26 : 6 = 4,3 = 4

  Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa data frekuensi

terdiri dalam 6 kelas dengan panjang kelas 4. Data frekuensi hasil posttest dapat

dilihat pada Tabel 4.21 berikut :

Tabel 4.21 Data Frekuensi Hasil Posttest

  

Interval Nilai Frekuensi Prosentase

  75-78 1 3,5% Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 3,5% atau 1 siswa

mendapat nilai antara 75 - 78, 3,5% atau 1 siswa mendapat nilai antara 79 - 83,

3,5% atau 1 siswa mendapat nilai antara 84 - 87, 27,5% atau 8 siswa mendapat

nilai antara 92 - 95 dan 62% atau 18 siswa mendapat nilai antara 96 - 100.

Dilihat dari rata-rata nilai pretest (94,62) dan posttest (96,10) dapat diketahui

adanya peningkatan dalam hasil tes. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

belajar dengan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4.2.3.4 Analisis Hasil Pretest dan Posttest

  Uji normalitas pada tahap ini berguna untuk mengetahui apakah data

distribusi normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas dengan SPSS dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.22 Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest

  

Tests of Normality

a

  Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Preetest .252 29 .000 .802 29 .000 Posttest .353 29 .000 .663 29 .000

  a. Lilliefors Significance Correction

  Dari tabel di atas pada kolom Shapiro-Wilk dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi pada pretest dan posttest sebesar 0,00. Kedua nilai signifikansi

tersebut <0,05 yang berarti data tersebut berdistribusi tidak normal. Karena data

tidak normal, maka dilakukan tes non parametrik. Setelah melalui tahap regresi

Tabel 4.23 Uji Non Parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

  Unstandardize d Residual N a

  29 Normal Parameters Mean .0000000 Std. Deviation 5.52492150

  Most Extreme Absolute .214 Differences

  Positive .124 Negative -.214

  Kolmogorov-Smirnov Z 1.154 Asymp. Sig. (2-tailed) .139 a. Test distribution is Normal.

Dokumen yang terkait

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian, Jenis Penelitian, dan Desain penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantu

0 0 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Tempat Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantuan Game Puzzle dengan Pembe

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh antara Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok Berbantuan Game Puzzle dengan Pembelajaran Ceramah Bervariasi Berbantuan Game Puzzle terhadap Hasil Belajar PKn pada Siswa Kela

0 0 19

2.1 Belajar 2.1.1 Hakikat Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kenteng 01 Semester 1 Tahun Ajaran

0 0 18

4.1 Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Nege

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kenteng 01 Semester 1 Tahun Ajaran

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kenteng 01 Semester 1 Tahun Ajaran

0 0 97

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dengan Model Discovery Learning untuk Mata Pelajaran PPKN Subtema Bumi Kelas 2 SD

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Komik dengan Model Discovery Learning untuk Mata Pelajaran PPKN Subtema Bumi Kelas 2 SD

0 0 10