KEEFEKTIFAN DIET RENDAH GARAM I PADA MAKANAN BIASA DAN LUNAK TERHADAP LAMA KESEMBUHAN PASIEN HIPERTENSI
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018
KEEFEKTIFAN DIET RENDAH GARAM I PADA MAKANAN BIASA DAN
LUNAK TERHADAP LAMA KESEMBUHAN PASIEN HIPERTENSI
Sarlina Palimbong1, Maria Dyah Kurniasari2, Rani Refilda Kiha3,
1. Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
2. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya wacana
3. Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
INFORMASI
ABSTRACT
Hypertension is a serious health problem and commonly called as
Korespondensi
“silent disseas” since all the indications and symptoms are
sarlina.palimbong@staff.uksw.edu
unseen, judging by the carrier appearance. The data from
Riskesdas (2013) said that there were 25.8% hypertension patients
in Indonesia, but still control procedure for this disease cannot be
applied functionally even though effective drugs are available.
Controlling hypertension can be done by keeping the diet, doing
Keywords:
hypertension, food effectiveness,
low salt diet I
activities every day and taking medication hypertension.
Consuming high amounts of salt continuously will have an impact
on the incidence of hypertension. The aim of this study was to
know the effectiveness of food with a low-salt diet I in the form of
regular food and soft food for hypertension patients to the
duration of their recovery time. This was a quantitative research,
using a type of comparative research. This study used secondary
data collection techniques such as medical records in every ward
hospital. The medical records data was use is the blood pressure
patients for 3 days. The main parameters used were the results of
blood pressure seen for 3 days. The result showed a comparison
between first blood pressure and the last blood pressure in
patients with regular food diet showed a 0,000 significance with p
value 0,05).
beberapa kali diberikan konseling tentang diit
dan
keluarga
sudah
Nilai negatif pada nilai koefisien korelasi
rendah garam oleh rumah sakit maupun
antara dukungan keluarga dengan tekanan
puskesmas, namun pasien seringkali sengaja
darah awal pasien dengan diet biasa (-0,195)
mengabaikan. Pasien sengaja mengabaikan
menunjukkan adanya arah yang berlawanan.
dengan alasan rasa makanan yang tidak enak,
Arah yang berlawanan pada nilai koefisian
bahkan
artinya
menyalahkan
semakin tinggi dukungan keluarga
beberapa
keluarga
penderita
hipertensi
dalam
menyiapkan
maka semakin rendah nilai tekanan darah.
makanan di rumah terkait dengan naiknya
Sedangkan nilai positif pada nilai koefisien
tekanan darah.
korelasi antara dukungan keluarga dengan
Secara teori, dukungan keluarga merupakan
tekanan darah awal pasien dengan diet lunak
bentuk ketersediaan keluarga melayani anggota
(0,085) menunjukan arah yang sama antara
keluarga yang sedang sakit, baik dalam bentuk
dukungan keluarga dan tekanan darah pasien.
dukungan
Hal ini berarti semakin tinggi dukungan
merawat dan memberikan perhatian lebih pada
keluarga maka semakin tinggi pula nilai
pasien hipertensi. Dukungan utama pasien
tekanan darah.
hipertensi dalam mempertahankan kesehatan
emosional,
informasional,
serta
Walaupun distribusi dukungan keluarga
datang dari keluarga. Keluarga memiliki peran
dalam kategori cukup (pada tabel 3.2 dan 3.3),
penting dalam merawat serta menjaga anggota
namun dukungan keluarga pasien belum dapat
keluarga lain yang sedang sakit. Bentuk
berhubungan dengan tekanan darah pasien.
dukungan keluarga dalam bidang kesehatan
Berdasarkan jawaban keluarga pada angket
ialah dapat memberikan perawatan kepada
dukungan
anggota keluarga lain yang sedang sakit. Selain
keluarga,
memperbolehkan
keluarga
pasien
masih
itu,
mengonsumsi
dukungan
keluarga
dalam
menjaga
makanan dengan kandungan garam yang
makanan pasien
tinggi, tidak ikut bertanggung jawab dalam
dapat memotivasi pasien dalam menjalankan
menjaga menu makanan pasien dan masih
tersebut.
memperbolehkan
tentang diit rendah garam akan mempengaruhi
mengkonsumsi
daging
merupakan suatu hal yang
Pentingnya
dukungan
keluarga
keberhasilan pengendalian tekanan darah[10].
berlemak. Beberapa keluarga pasien bahkan
hipertensi
82
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018
hubungan antara dukungan keluarga dengan
Hasil penelitian ini bertolak belakang
menurunnya tekanan darah pasien.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar
(2014),
dimana
terdapat
hubungan
yang
Disisi lain, penelitian ini sejalan dengan
bermakna antara dukungan keluarga dengan
penurunan
tekanan
darah
pada
penelitian yang dilakukan oleh Sogunle (2016),
pasien
bahwa terdapat penelitian di Spanyol yang
hemodialisa di Medan. Dalam penelitian
tidak menemukan hubungan antara dukungan
Siregar (2014), keluarga terlibat langsung
dalam
membuat
keputusan
dan
keluarga dan hipertensi. Tidak ditemukannya
merawat
hubungan antara dukungan keluarga dan
keluarga yang sedang sakit. Pasien juga selalu
hipertensi disebabkan oleh populasi yang hanya
didampingi langsung oleh anggota keluarga
terdiri dari orang tua berusia 60 tahun keatas.
setiap kali melakukan terapi hemodialisa. Hal
Sogunle (2016) berasumsi responden menutup
ini membuat pasien gagal ginjal merasa
nyaman dan dapat menerima keadaanya
[11]
diri
.
(2017),
menunjukkan
bahwa
kematian
pasangan
sehingga
membatasi penerimaan dukungan. Selain itu,
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh
Bisnu
karena
peneliti juga menggunakan diskusi kelompok
ada
dan
hubungan antara dukungan keluarga dengan
dinilai
secara
subyektif
sehingga
mengurangi tingkat kevaliditan data
[13]
.
penyakit hipertensi yang dialami pasien di
Pada penelitian ini, peneliti menemukan
puskesmas Ranomuut Manado. Bisnu (2017)
berasumsi adanya hubungan antara dukungan
masih
keluarga dengan hipertensi disebabkan karena
mendukung
keluarga membantu dalam mengatur pola
kurangnya pengetahuan keluarga dibuktikan
makan yang sehat, mengajak olahraga bersama
dengan
serta
pasien
mengonsumsi daging berlemak. Selain itu,
. Berbeda dengan
keluarga pasien cenderung mengikuti kemauan
hasil penelitian Siregar (2014) dan penelitian
pasien yang sedang sakit. Contohnya pasien
Bisnu (2017), pada penelitian ini keluarga
akan
kurang
dalam
membawa serta memperbolehkan pasien untuk
memperhatikan menu makan pasien, masih
merokok. Beberapa anggota keluarga juga
memperbolehkan
mengkonsumsi
bekerja sehingga tidak terlalu memperhatikan
makanan asin serta tidak mendampingi pasien
pasien yang sedang sakit. Kurangnya dukungan
di rumah sakit karena harus bekerja. Hal ini
keluarga
membentuk hipotesa
disebabkan oleh karena pasien yang susah
selalu
mengingatkan
memeriksa tekanan darah
[12]
mendukung
pasien
agar
pasien
baru bahwa tidak ada
83
banyaknya
keluarga
pasien.
masih
menyuruh
terhadap
Hal
yang
ini
kurang
dikarenakan
memperbolehkan
anggota
pasien
keluarga
hipertensi
pasien
untuk
juga
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018
diberitahu. Menurut hasil wawancara singkat,
arah yang sama. Arah yang sama pada nilai
beberapa
menuturkan
koefisian artinya, semakin tinggi pengetahuan
terkadang pasien tidak mau mendengarkan dan
maka semakin tinggi pula tekanan darah.
tetap mengonsumsi makanan tinggi garam.
Sedangkan nilai negatif pada nilai koefisien
Konsumsi
korelasi pengetahuan dengan tekanan darah
anggota
keluarga
makanan
tinggi
garam
akan
membuat tekanan darah pasien naik.
awal pasien diet lunak (-0,241) menunjukan
arah yang berlawanan. Hal ini berarti semakin
F. Korelasi Pengetahuan dengan Tekanan Darah
tinggi pengetahuan maka semakin rendah nilai
Pasien
tekanan
Dibawah ini merupakan tabel analisis
Nilai
r
pada
hubungan
pengetahuan dan tekanan darah awal pasien
hubungan pengetahuan pasien dengan tekanan
menunjukan hasil yang positif.
darah pasien hipertensi baik diet biasa maupun
Nilai pada Tabel 3.9 menunjukkan tidak
pasien dengan diet lunak.
ada hubungan antara pengetahuan dan tekanan
Tabel 3.9. Hasil Analisis Hubungan
Pengetahuan Dengan Tekanan Darah
Pasien Hipertensi Diet Biasa Dan
Lunak.
Variabel
p value
r
darah pasien. Berdasarkan jawaban pada
lembar kuisioner pengetahuan, masih banyak
pasien
PengetahuanTekanan darah awal
darah.
yang
menggunakan
atau
memperbolehkan penambahan penyedap rasa
0,769
0,056
pada masakan.
pasien pada diet biasa
Pasien masih menggunakan
penyedap rasa pada masakan dikarenakan
0,200
-0,241
ketidaktahuan pasien bahwa dalam penyedap
Pengetahuan-
rasa terdapat kandungan natrium tinggi yang
Tekanan darah awal
dapat membuat tekanan darah naik. Pasien juga
pasien pada diet lunak
masih mengonsumsi makanan instan seperti
α = 0,05 Sumber: Data pribadi, 2018.
sarden, sosis dan makanan dengan kandungan
Pada Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa nilai p
garam tinggi seperti ikan asin atau telur asin.
value pada masing-masing diet sebesar 0,769
Penderita hipertensi juga belum meminimalisir
dan 0,200 berarti bahwa tidak terdapat korelasi
jumlah garam serta masih adanya kepercayaan
pada kedua variabel (p>0,05).
bahwa hipertensi hanya dapat disembuhkan
oleh obat-obatan. Salah satu pasien hipertensi
Nilai positif pada nilai koefisien korelasi
juga mengaku mengonsumsi kopi yang dibawa
antara pengetahuan dengan tekanan darah awal
anggota keluarga ke dalam rumah sakit.
pasien diet biasa (0,056), menunjukkan adanya
84
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018
Pengetahuan
pasien
tentang
Penelitian
hipertensi
Abdurrachim
wilayah
kontrol tekanan darah. Pengaruh kurangnya
menemukan bahwa tidak terdapat hubungan
kontrol tekanan darah pasien dikarenakan
yang signifikan antara pengetahuan pasien
kurangnya pengetahuan tentang hipertensi.
dengan tekanan. Hasil penelitian menunjukkan
Pengetahuan tentang hipertensi dapat diperoleh
responden memiliki tingkat pengetahuan yang
melalui
baik yakni 42,6%. Menurut Abdurrachim
pada
pasien
serta
(2015),
tentang hipertensi akan berpengaruh pada cara
pengetahuan dengan tekanan darah pasien
seseorang merawat dirinya agar tekanan darah
karena ketidakpatuhan pasien. Ketidakpatuhan
tidak lagi tinggi[14]. Kurangnya pengetahuan
dikarenakan
akan berdampak pada sikap seseorang dalam
makanan yang mengandung natrium tinggi
merawat dirinya sendiri
.
adanya
Cempaka
penyuluhan. Semakin baik pengetahuan pasien
[15]
tidak
Puskesmas
pada
merupakan salah satu faktor dalam mencapai
konseling
kerja
(2015)
pasien
hubungan
suka
antara
mengonsumsi
seperti mie instan, ikan asin, serta masih
menggunakan penyedap rasa [17].
Hasil penelitian ini bertolak belakang
dengan penelitian Wulansari (2014), dimana
Pada penelitian ini masih sedikit responden
terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
yang berpengetahuan baik tentang hipertensi
tekanan darah pasien di poliklinik penyakit
dan sebagian pasien berpengetahuan cukup,
dalam RSUD dr. Moewardi surakarta. Pada
namun belum bisa mengontrol tekanan darah.
penelitian
responden
Pasien cenderung mengeluhkan rasa makanan
memiliki pengetahuan tentang hipertensi yang
serta mengabaikan apa yang sudah pasien
baik sehingga dapat mengontrol tekanan
ketahui tentang hipertensi. Sedangkan pihak
darah[14].
keluarga
ini,
sebagian
Penelitian
besar
yang
senada
juga
memperbolehkan
dilakukan Rajasati (2015) di wilayah kerja
mengkonsumsi
puskesmas Kedungmundu kota Semarang,
pasien. Beberapa keluarga pasien bahkan
dengan hasil yang sama bahwa terdapat
membawa makanan dari luar rumah sakit.
hubungan
Pasien
antara
pengetahuan
dengan
dan
makanan
keluarga
yang
pasien
akan
diinginkan
mengabaikan
kepatuhan pengobatan pasien. Pasien dengan
pengetahuan yang didapat dan lebih memilih
tingkat pengetahuan yang tinggi cenderung
mengonsumsi makanan yang tidak dianjurkan.
lebih baik dalam memahami cara pengobatan
Dari hasil ini peneliti menyimpulkan bahwa
yang benar[16].
pengetahuan yang baik belum menjamin pasien
dapat menjaga serta mengontrol tekanan
darahnya sendiri.
85
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018
sehingga menimbulkan penimbunan cairan
G. Perbandingan Tekanan Darah Awal Dan
(edema)[19].
Tekanan Darah Akhir
Hasil perbandingan tekanan darah awal dan
Selain
tekanan darah akhir pasien hipertensi pada
garam
I,
faktor
konsumsi obat penurun tekanan darah. Obat
Tabel 3.10. Perbandingan Tekanan Darah Awal
Dan Akhir Pasin Hipertensi.
Variabel
p value
antihipertensi seperti diuretik, penyekat beta,
penghambat
0,000
(ACEI),
Tekanan darah akhir
enzim
penghambat
konversi
angiotensin
reseptor
angiotensin
(ARB), dan antagonis kalsium merupakan obat
pasien pada diet biasa
0,000
aintihipertensi utama dari 9 jenis obat yang
Tekanan darah awal-
biasa digunakan. Agar mencapai tekanan darah
Tekanan darah akhir
yang
pasien pada diet lunak
dengan
nilai
p
KEEFEKTIFAN DIET RENDAH GARAM I PADA MAKANAN BIASA DAN
LUNAK TERHADAP LAMA KESEMBUHAN PASIEN HIPERTENSI
Sarlina Palimbong1, Maria Dyah Kurniasari2, Rani Refilda Kiha3,
1. Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
2. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya wacana
3. Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
INFORMASI
ABSTRACT
Hypertension is a serious health problem and commonly called as
Korespondensi
“silent disseas” since all the indications and symptoms are
sarlina.palimbong@staff.uksw.edu
unseen, judging by the carrier appearance. The data from
Riskesdas (2013) said that there were 25.8% hypertension patients
in Indonesia, but still control procedure for this disease cannot be
applied functionally even though effective drugs are available.
Controlling hypertension can be done by keeping the diet, doing
Keywords:
hypertension, food effectiveness,
low salt diet I
activities every day and taking medication hypertension.
Consuming high amounts of salt continuously will have an impact
on the incidence of hypertension. The aim of this study was to
know the effectiveness of food with a low-salt diet I in the form of
regular food and soft food for hypertension patients to the
duration of their recovery time. This was a quantitative research,
using a type of comparative research. This study used secondary
data collection techniques such as medical records in every ward
hospital. The medical records data was use is the blood pressure
patients for 3 days. The main parameters used were the results of
blood pressure seen for 3 days. The result showed a comparison
between first blood pressure and the last blood pressure in
patients with regular food diet showed a 0,000 significance with p
value 0,05).
beberapa kali diberikan konseling tentang diit
dan
keluarga
sudah
Nilai negatif pada nilai koefisien korelasi
rendah garam oleh rumah sakit maupun
antara dukungan keluarga dengan tekanan
puskesmas, namun pasien seringkali sengaja
darah awal pasien dengan diet biasa (-0,195)
mengabaikan. Pasien sengaja mengabaikan
menunjukkan adanya arah yang berlawanan.
dengan alasan rasa makanan yang tidak enak,
Arah yang berlawanan pada nilai koefisian
bahkan
artinya
menyalahkan
semakin tinggi dukungan keluarga
beberapa
keluarga
penderita
hipertensi
dalam
menyiapkan
maka semakin rendah nilai tekanan darah.
makanan di rumah terkait dengan naiknya
Sedangkan nilai positif pada nilai koefisien
tekanan darah.
korelasi antara dukungan keluarga dengan
Secara teori, dukungan keluarga merupakan
tekanan darah awal pasien dengan diet lunak
bentuk ketersediaan keluarga melayani anggota
(0,085) menunjukan arah yang sama antara
keluarga yang sedang sakit, baik dalam bentuk
dukungan keluarga dan tekanan darah pasien.
dukungan
Hal ini berarti semakin tinggi dukungan
merawat dan memberikan perhatian lebih pada
keluarga maka semakin tinggi pula nilai
pasien hipertensi. Dukungan utama pasien
tekanan darah.
hipertensi dalam mempertahankan kesehatan
emosional,
informasional,
serta
Walaupun distribusi dukungan keluarga
datang dari keluarga. Keluarga memiliki peran
dalam kategori cukup (pada tabel 3.2 dan 3.3),
penting dalam merawat serta menjaga anggota
namun dukungan keluarga pasien belum dapat
keluarga lain yang sedang sakit. Bentuk
berhubungan dengan tekanan darah pasien.
dukungan keluarga dalam bidang kesehatan
Berdasarkan jawaban keluarga pada angket
ialah dapat memberikan perawatan kepada
dukungan
anggota keluarga lain yang sedang sakit. Selain
keluarga,
memperbolehkan
keluarga
pasien
masih
itu,
mengonsumsi
dukungan
keluarga
dalam
menjaga
makanan dengan kandungan garam yang
makanan pasien
tinggi, tidak ikut bertanggung jawab dalam
dapat memotivasi pasien dalam menjalankan
menjaga menu makanan pasien dan masih
tersebut.
memperbolehkan
tentang diit rendah garam akan mempengaruhi
mengkonsumsi
daging
merupakan suatu hal yang
Pentingnya
dukungan
keluarga
keberhasilan pengendalian tekanan darah[10].
berlemak. Beberapa keluarga pasien bahkan
hipertensi
82
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018
hubungan antara dukungan keluarga dengan
Hasil penelitian ini bertolak belakang
menurunnya tekanan darah pasien.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar
(2014),
dimana
terdapat
hubungan
yang
Disisi lain, penelitian ini sejalan dengan
bermakna antara dukungan keluarga dengan
penurunan
tekanan
darah
pada
penelitian yang dilakukan oleh Sogunle (2016),
pasien
bahwa terdapat penelitian di Spanyol yang
hemodialisa di Medan. Dalam penelitian
tidak menemukan hubungan antara dukungan
Siregar (2014), keluarga terlibat langsung
dalam
membuat
keputusan
dan
keluarga dan hipertensi. Tidak ditemukannya
merawat
hubungan antara dukungan keluarga dan
keluarga yang sedang sakit. Pasien juga selalu
hipertensi disebabkan oleh populasi yang hanya
didampingi langsung oleh anggota keluarga
terdiri dari orang tua berusia 60 tahun keatas.
setiap kali melakukan terapi hemodialisa. Hal
Sogunle (2016) berasumsi responden menutup
ini membuat pasien gagal ginjal merasa
nyaman dan dapat menerima keadaanya
[11]
diri
.
(2017),
menunjukkan
bahwa
kematian
pasangan
sehingga
membatasi penerimaan dukungan. Selain itu,
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh
Bisnu
karena
peneliti juga menggunakan diskusi kelompok
ada
dan
hubungan antara dukungan keluarga dengan
dinilai
secara
subyektif
sehingga
mengurangi tingkat kevaliditan data
[13]
.
penyakit hipertensi yang dialami pasien di
Pada penelitian ini, peneliti menemukan
puskesmas Ranomuut Manado. Bisnu (2017)
berasumsi adanya hubungan antara dukungan
masih
keluarga dengan hipertensi disebabkan karena
mendukung
keluarga membantu dalam mengatur pola
kurangnya pengetahuan keluarga dibuktikan
makan yang sehat, mengajak olahraga bersama
dengan
serta
pasien
mengonsumsi daging berlemak. Selain itu,
. Berbeda dengan
keluarga pasien cenderung mengikuti kemauan
hasil penelitian Siregar (2014) dan penelitian
pasien yang sedang sakit. Contohnya pasien
Bisnu (2017), pada penelitian ini keluarga
akan
kurang
dalam
membawa serta memperbolehkan pasien untuk
memperhatikan menu makan pasien, masih
merokok. Beberapa anggota keluarga juga
memperbolehkan
mengkonsumsi
bekerja sehingga tidak terlalu memperhatikan
makanan asin serta tidak mendampingi pasien
pasien yang sedang sakit. Kurangnya dukungan
di rumah sakit karena harus bekerja. Hal ini
keluarga
membentuk hipotesa
disebabkan oleh karena pasien yang susah
selalu
mengingatkan
memeriksa tekanan darah
[12]
mendukung
pasien
agar
pasien
baru bahwa tidak ada
83
banyaknya
keluarga
pasien.
masih
menyuruh
terhadap
Hal
yang
ini
kurang
dikarenakan
memperbolehkan
anggota
pasien
keluarga
hipertensi
pasien
untuk
juga
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018
diberitahu. Menurut hasil wawancara singkat,
arah yang sama. Arah yang sama pada nilai
beberapa
menuturkan
koefisian artinya, semakin tinggi pengetahuan
terkadang pasien tidak mau mendengarkan dan
maka semakin tinggi pula tekanan darah.
tetap mengonsumsi makanan tinggi garam.
Sedangkan nilai negatif pada nilai koefisien
Konsumsi
korelasi pengetahuan dengan tekanan darah
anggota
keluarga
makanan
tinggi
garam
akan
membuat tekanan darah pasien naik.
awal pasien diet lunak (-0,241) menunjukan
arah yang berlawanan. Hal ini berarti semakin
F. Korelasi Pengetahuan dengan Tekanan Darah
tinggi pengetahuan maka semakin rendah nilai
Pasien
tekanan
Dibawah ini merupakan tabel analisis
Nilai
r
pada
hubungan
pengetahuan dan tekanan darah awal pasien
hubungan pengetahuan pasien dengan tekanan
menunjukan hasil yang positif.
darah pasien hipertensi baik diet biasa maupun
Nilai pada Tabel 3.9 menunjukkan tidak
pasien dengan diet lunak.
ada hubungan antara pengetahuan dan tekanan
Tabel 3.9. Hasil Analisis Hubungan
Pengetahuan Dengan Tekanan Darah
Pasien Hipertensi Diet Biasa Dan
Lunak.
Variabel
p value
r
darah pasien. Berdasarkan jawaban pada
lembar kuisioner pengetahuan, masih banyak
pasien
PengetahuanTekanan darah awal
darah.
yang
menggunakan
atau
memperbolehkan penambahan penyedap rasa
0,769
0,056
pada masakan.
pasien pada diet biasa
Pasien masih menggunakan
penyedap rasa pada masakan dikarenakan
0,200
-0,241
ketidaktahuan pasien bahwa dalam penyedap
Pengetahuan-
rasa terdapat kandungan natrium tinggi yang
Tekanan darah awal
dapat membuat tekanan darah naik. Pasien juga
pasien pada diet lunak
masih mengonsumsi makanan instan seperti
α = 0,05 Sumber: Data pribadi, 2018.
sarden, sosis dan makanan dengan kandungan
Pada Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa nilai p
garam tinggi seperti ikan asin atau telur asin.
value pada masing-masing diet sebesar 0,769
Penderita hipertensi juga belum meminimalisir
dan 0,200 berarti bahwa tidak terdapat korelasi
jumlah garam serta masih adanya kepercayaan
pada kedua variabel (p>0,05).
bahwa hipertensi hanya dapat disembuhkan
oleh obat-obatan. Salah satu pasien hipertensi
Nilai positif pada nilai koefisien korelasi
juga mengaku mengonsumsi kopi yang dibawa
antara pengetahuan dengan tekanan darah awal
anggota keluarga ke dalam rumah sakit.
pasien diet biasa (0,056), menunjukkan adanya
84
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018
Pengetahuan
pasien
tentang
Penelitian
hipertensi
Abdurrachim
wilayah
kontrol tekanan darah. Pengaruh kurangnya
menemukan bahwa tidak terdapat hubungan
kontrol tekanan darah pasien dikarenakan
yang signifikan antara pengetahuan pasien
kurangnya pengetahuan tentang hipertensi.
dengan tekanan. Hasil penelitian menunjukkan
Pengetahuan tentang hipertensi dapat diperoleh
responden memiliki tingkat pengetahuan yang
melalui
baik yakni 42,6%. Menurut Abdurrachim
pada
pasien
serta
(2015),
tentang hipertensi akan berpengaruh pada cara
pengetahuan dengan tekanan darah pasien
seseorang merawat dirinya agar tekanan darah
karena ketidakpatuhan pasien. Ketidakpatuhan
tidak lagi tinggi[14]. Kurangnya pengetahuan
dikarenakan
akan berdampak pada sikap seseorang dalam
makanan yang mengandung natrium tinggi
merawat dirinya sendiri
.
adanya
Cempaka
penyuluhan. Semakin baik pengetahuan pasien
[15]
tidak
Puskesmas
pada
merupakan salah satu faktor dalam mencapai
konseling
kerja
(2015)
pasien
hubungan
suka
antara
mengonsumsi
seperti mie instan, ikan asin, serta masih
menggunakan penyedap rasa [17].
Hasil penelitian ini bertolak belakang
dengan penelitian Wulansari (2014), dimana
Pada penelitian ini masih sedikit responden
terdapat hubungan antara pengetahuan dengan
yang berpengetahuan baik tentang hipertensi
tekanan darah pasien di poliklinik penyakit
dan sebagian pasien berpengetahuan cukup,
dalam RSUD dr. Moewardi surakarta. Pada
namun belum bisa mengontrol tekanan darah.
penelitian
responden
Pasien cenderung mengeluhkan rasa makanan
memiliki pengetahuan tentang hipertensi yang
serta mengabaikan apa yang sudah pasien
baik sehingga dapat mengontrol tekanan
ketahui tentang hipertensi. Sedangkan pihak
darah[14].
keluarga
ini,
sebagian
Penelitian
besar
yang
senada
juga
memperbolehkan
dilakukan Rajasati (2015) di wilayah kerja
mengkonsumsi
puskesmas Kedungmundu kota Semarang,
pasien. Beberapa keluarga pasien bahkan
dengan hasil yang sama bahwa terdapat
membawa makanan dari luar rumah sakit.
hubungan
Pasien
antara
pengetahuan
dengan
dan
makanan
keluarga
yang
pasien
akan
diinginkan
mengabaikan
kepatuhan pengobatan pasien. Pasien dengan
pengetahuan yang didapat dan lebih memilih
tingkat pengetahuan yang tinggi cenderung
mengonsumsi makanan yang tidak dianjurkan.
lebih baik dalam memahami cara pengobatan
Dari hasil ini peneliti menyimpulkan bahwa
yang benar[16].
pengetahuan yang baik belum menjamin pasien
dapat menjaga serta mengontrol tekanan
darahnya sendiri.
85
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018
sehingga menimbulkan penimbunan cairan
G. Perbandingan Tekanan Darah Awal Dan
(edema)[19].
Tekanan Darah Akhir
Hasil perbandingan tekanan darah awal dan
Selain
tekanan darah akhir pasien hipertensi pada
garam
I,
faktor
konsumsi obat penurun tekanan darah. Obat
Tabel 3.10. Perbandingan Tekanan Darah Awal
Dan Akhir Pasin Hipertensi.
Variabel
p value
antihipertensi seperti diuretik, penyekat beta,
penghambat
0,000
(ACEI),
Tekanan darah akhir
enzim
penghambat
konversi
angiotensin
reseptor
angiotensin
(ARB), dan antagonis kalsium merupakan obat
pasien pada diet biasa
0,000
aintihipertensi utama dari 9 jenis obat yang
Tekanan darah awal-
biasa digunakan. Agar mencapai tekanan darah
Tekanan darah akhir
yang
pasien pada diet lunak
dengan
nilai
p