SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN BERBASIS DES

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN BERBASIS DESKTOP
PADA USAHA KONVEKSI WARHOLE CONVECTION

Kelas: 13-S1TI-05
disusun oleh:

Andrean Nurdiansyah (13.11.7063)
Bayu Trisna Pratama (13.11.7056)
Juliana Patricia (13.11.7102)
Khafif Yasir Al-Fuady (13.11.7057)
Lalu Mohammad Afif Farhan (13.11.7108)
Paundra Hardantio (13.11.7055)
Sunu Yogiswara (13.11.7106)
Wahyudi (13.11.7069)
Widha Anggi Prasetyo (13.11.7044)
Yasin Badarudin Yusuf (13.11.7066)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2015


KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka laporan ini dapat
diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada
baginda Nabi Agung Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan
pengikut pengikut beliau hingga yaumil akhir nanti. Amin.
Selanjutnya, penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak
langsung selama penyusunan laporan ini hingga selesai. Secara khusus rasa
terimakasih tersebut kami sampaikan kepada:
1.
2.

Ibu Emigawaty, M. Kom selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan dorongan dalam penyusunan laporan ini.
Seluruh rekan rekan yang senantiasa mendukung dengan do’a.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi materi
meupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat

diharapkan dalam penyempurnaan tugas akhir ini.
Terakhir penulis berharap, semoga laporan ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis
juga.

Yogyakarta, Desember 2015
Penulis,

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

1

DAFTAR ISI....................................................................................................

2


I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................
1.3 BATASAN MASALAH.............................................................................
1.4 MAKSUD DAN TUJUAN.........................................................................
1.5 MANFAAT.................................................................................................

3
4
4
5
5

II LANDASAN TEORI
2.1
2.2
2.3
2.4

DIAGRAM TINJAUAN TEORI DAN KONTRIBUSI PENELITIAN. . . 6

TINJAUAN STUDI................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 7
KERANGKA BERFIKIR.......................................................................... 13

III METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4

METODE PENGUMPULAN DATA.......................................................
INSTRUMEN PENELITIAN....................................................................
METODE PENGEMBANGAN SISTEM.................................................
METODE ANALISA DATA....................................................................

14
15
17
19


IV DESAIN SISTEM
4.1 DESAIN TAMPILAN MASUKAN.......................................................... 21
4.2 DESAIN PROSES..................................................................................... 23
4.3 DESAIN TAMPILAN KELUARAN........................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 25

2

I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Usaha konveksi Warhole Convection adalah usaha yang sedang naik
daun saat ini. Banyaknya kebutuhan masyarakat akan pakaian membuat
usaha konveksi ini berkembang dengan sangat pesat. Banyaknya permintaan
pembuatan pakaian ini juga akan membuat banyaknya pekerja yang
dipekerjakan dalam badan usaha konveksi Warhole Convection ini. Oleh
karena itu dibutuhkan adanya sebuah sistem yang dapat mengatur proses
penggajian dalam sistem administrasi usaha konveksi Warhole Convection.
Selama ini proses pencatatan penggajian dalam usaha konveksi

Warhole Convection masih menggunakan cara manual yaitu dengan
menggunakan buku. Penggunaan buku ini sangat tidak efisien dan rentan
mengalami kesalahan. Hal ini dikarenakan mekanisme pencatatan dan
penghitungan yang digunakan masih manual menggunakan alat bantu
seperti kalkulator dan alat hitung lainnya, sehingga tingkat kesalahannya
akan sangat tinggi. Selain itu, pencatatan gaji menggunakan buku ini
memiliki beberapa kendala antara lain:
1. Rawan terjadi kesalahan pencatatan.
2. Sering terjadi masalah pada kevalidan data.
3. Data dalam buku bisa mengalami kerusakan setelah disimpan dalam
waktu yang lama.
4. Data dalam buku bisa diubah oleh siapapun tanpa adanya fungsi
pengamanan.
5. Koreksi kesalahan dalam buku sulit untuk dilakukan.
6. Proses

penghitungan memakan

waktu dan dapat menyebabkan


keterlambatan dalam penggajian.
Untuk mengatasi beberapa kendala diatas maka sistem informasi
penggajian berbasis desktop sangat dibutuhkan. Sistem informasi berbasis
desktop dipilih karena kemampuan sistem ini untuk dapat mengendalikan
data yang begitu banyak dan meminimalisir tingkat kesalahan data. Berikut

3

beberapa keuntungan lain yang bisa diperoleh jika kita menggunakan sistem
informasi berbasis desktop:
1.

Meminimalisir kesalahan dengan melakukan beberapa tindakan
pengecekan data sebelum diinputkan.

2.

Mempercepat perhitungan.

3.


Mempercepat pembukuan dan pembuatan laporan.

4.

Dapat dilengkapi dengan fungsi otentikasi, sehingga dapat menjamin
keamanan data.

5.

Kesalahan dapat dikoreksi dengan mudah.

6.

dll.
Walaupun

sangat

mempermudah


dan

aman,

namun

pada

kenyataannya saat ini penggunaan sistem informasi desktop untuk
penggajian dalam usaha konveksi ini masih belum dilakukan. Padahal untuk
pengimplementasian dan penggunanya sangat mudah untuk dilakukan dan
tidak terlalu mahal jika dilihat dari sisi kebergunaannya.
Oleh karena itu, dengan adanya sistem informasi penggajian dalam
usaha konveksi Warhole Convection ini, diharapkan dapat membantu
mengatasi permasalahan dan mempercepat proses penggajian dalam badan
usaha ini.
1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
permasalahan yang dapat dirumuskan adalah bagaimana membangun sistem
informasi penggajian berbasis desktop dalam usaha konveksi Warhole
Convection.

1.3

Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.

Sistem informasi yang digunakan adalah sistem informasi yang berbasis
desktop yang berdiri sendiri, artinya tidak terhubung dengan perangkat
komputer lainnya (standalone).

4

2.


3.

Sistem penggajian dalam konveksi meliputi hal hal berikut:
a.

Absensi.

b.

Perhitungan gaji bulanan.

c.

Perhitungan bonus.

d.

Percetakan laporan.

Laporan yang akan dihasilkan oleh aplikasi ini adalah sebagai berikut:
a.

Laporan absensi.

b.

Laporan gaji bulanan dan bonus.

4.

Sistem operasi yang akan digunakan adalah Windows 7 64 bit.

5.

Usaha konveksi yang digunakan dalam penelitian adalah usaha
konveksi yang berdiri sendiri dan tidak bekerja sama dengan perusahan
lain dalam hal penggajian dan penugasan karyawan.

6.

Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java.

7.

Database yang digunakan adalah MySQL.

8.

Pembangunan sistem informasi ini hanya sampai pada tahap
implementasi.

1.4

Maksud dan Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka diperoleh tujuan yaitu
membangun sistem informasi penggajian berbasis desktop pada usaha
konveksi Warhole Convection.

1.5

Manfaat
Jika penelitian ini berhasil maka akan dihasilkan sistem informasi
penggajian berbasis desktop pada usaha konveksi Warhole Convection yang
memiliki manfaat sebagai berikut:
1.

Mempercepat proses perhitungan penggajian dalam usaha konveksi ini.

2.

Meningkatkan keamanan data pada sistem penggajian.

3.

Mempermudah percetakan laporan penggajian.

4.

Meningkatkan tingkat kevalidan data pada sistem penggajian.

5.

Meminimalisir kesalahan.

5

II LANDASAN TEORI
2.1 Diagram Tinjauan Teori Dan Kontribusi Penelitian

Diagram 2.1 – Tinjauan Paper Sejenis dan Kontribusi Penelitian
Diagram 2.1 diatas menunjukkan posisi penelitian ini jika dibandingkan
dengan penelitian terdahulu. Paparan mengenai penelitian terdahulu akan
dipaparkan pada bagian selanjutnya.

6

2.2 Tinjauan Studi
Kajian penelitian sebelumnya:
a. (Yulia, Liliana, Tjoa Freddy, 2009) dengan judul paper “PERANCANGAN
DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN LAPORAN
SPT TAHUNAN UNTUK KARYAWAN DI PERUSAHAAN KONVEKSI CV.
”X””. Dalam penelitian ini perancangan sistem penggajian dengan

menggunakan bahasa pemrograman Delphi. Gui dirancang dengan
menggunakan tools dari Delphi dan database yang digunakan adalah
database relasional MySQL. Kekurangan pada penelitian ini adalah sistem
yang dihasilkan kurang memiliki tampilan yang mudah digunakan (user
friendly), sehingga terkesan rumit untuk digunakan. Padahal tujuan awal
dari penelitian adalah untuk mempercepat proses penggajian, baik itu pada
proses perhitungan maupun pada proses penginputan data. Dengan tampilan
yang kurang user friendly justru akan memperlambat proses penginputan
data. Selain itu pada penelitian ini tidak terdapat adanya integrasi antara
sistem penggajian dan absensi. Hal ini akan menyebabkan sistem informasi
yang dihasilkan menjadi tidak valid, karena pada kenyataanya jumlah
kehadiran akan mempengaruhi jumlah gaji.
b. (Meita Riestiana, Sukadi, 2014) dengan judul paper “Sistem Informasi
Penggajian Karyawan pada Commenditaire Vennontschap (CV) RGL
Bordir dan Konveksi Pacitan”. Dalam penelitian ini perancangan sistem
penggajian dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan database
MySQL. Kekurangan penelitian ini adalah tidak adanya sistem absensi pada
sistem yang dihasilkan, sehingga untuk penghitungan gaji belum tergantung
pada jumlah kehadiran karyawannya. Hal ini akan membuat kesulitan pada
proses penggajiannya karena pada kenyataanya jumlah gaji juga didasari
pada jumlah kehadiran. Ditambah lagi belum adanya perhitungan bonus
pada gaji karyawan yang sering kali diberikan oleh para pengusaha
konveksi.
2.3 Tinjauan Pustaka
1. Konsep Dasar Sistem

7

Menurut Mc Leod (1995) definisi sistem adalah “sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan”. Sumber daya mengalir dari elemen output dan
untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan
dengan mekanisme control.[ CITATION AlF07 \l 1033 ]
Sementara itu menurut Scott (1996) “Sistem terdiri dari unsur-unsur
seperti masukan (input), pengolahan (Processing), serta keluaran (output)”
pada permasalahan ini dapat dilihat elemen-elemen yang menyusun
sistem, sebagai berikut :
a. Batasan (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainya atau dengan lingkungan luarnya.
b. Masukan (Input)
Merupakan sumberdaya yang dimasukkan kedalam sistem.
c. Keluaran (Output)
Merupakan hasil olah sumber daya yang berupa produk dan dapat
berguna.
d. Komponen (Component)
Merupakan unsur-unsur yang saling berinteraksi dan berkaitan untuk
membentuk satu kesatuan.
e. Lingkungan Luar (Environment)
Merupakan segala sesuatu yang berada di luar batas sistem yang akan
mempengaruhi operasi sistem.
f. Penghubung (Interface)
Merupakan media penghubung antara sub sistem dengan sub sistem
lainnya yang saling berinteraksi
g. Pengolahan Sistem (Proses)
Merupakan bagian dari pengolahan masukan di ubah menjadi keluaran
h. Sasaran (Goal)
Merupakan tujuan yang akan di capai sistem.
2. Konsep Dasar Informasi

8

Informasi adalah sekumpulan data yang di proses sebagai tambahan
pengetahuan untuk membantu pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang. Menurut John Burch dan Gary Grudnitsky informasi yang
berkualitas harus mempunyai tiga pilar utama, yaitu :
a. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan, akurat berarti harus juga jelas mencerminkan maksutnya.
b. Tepat Pada Waktunya
Berarti informasi yang datang pada pemerima tidak boleh terlambat,
informasi yang sudah using tidak mempunyai nilai lagi, karena
informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, bila
organisasi terlambat dalam pengambilan keputusan maka akan
berakibat fatal bagi pemakainya.
c. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya,
relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda tergantung kebutuhan
orang tersebut.
Selain informasi harus mempunyai kualitas, informasi juga memiliki
siklus hidup. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum
dapat berceritera banyak, sehingga perlu di olah lebih lanjut. Data yang
diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses
tertentu. Selanjutnya penerima informasi membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain,
yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut ditangkap
sebagai input, di proses kembali lewat suatu model dan seterusnya
membentuk siklus. Siklus ini oleh John Burch di sebut dengan siklus
informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus
pengolahan data (data processing cycle).
3. Konsep Dasar Sistem Informasi
a. Pengertian Sistem Informasi
9

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe, defenisi sistem informasi
adalah “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi, menyediakan
kepada

pihak

luar

akan

laporan-lapporan

yang

diperlukan”.

[ CITATION Jog01 \l 1033 ]
b. Komponen Sistem Informasi
Dalam perkembangan sistem informasi, menurut John Burch dan Gary
Grudnitski (1986) bahwa sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building
block) yang saling berinteraksi untuk mencapai sasaran tertentu.
Adapun komponen blok bangunan sebagai berikut :
1. Blok Masukan
Merupakan input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi.
2. Blok Model
Merupakan blok yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan
model aritmatika yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Merupakan produk dari sistem informasi. Hendaknya keluaran
adalah informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Merupakan kotak alat untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan serta mengirimkan
keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara

keseluruhan.
5. Blok Database

10

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi data atau informasi.
6. Blok Kendali
Merupakan bagian yang diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal –
hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atupun bila terlanjur
terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
4. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Sistem informasi akuntansi penggajian merupakan bagian dari
sistem akuntansi yang disusun untuk transaksi dalam penghitungan gaji
dan upah karyawan. Dalam pelaksanaan sistem penggajian ditiap –tiap
perusahaan tidak selalu sama. Hal tersebut tergantung dari kondisi
perusahaan. Sistem akuntansi penggajian memiliki beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu: informasi yang diperlukan oleh manajemen,
dokumen yang digunakan, fungsi yang terkait, jaringan prosedur yang
membentuk sistem, serta sistem pengendalian intern perusaahaan.
2. Tujuan Pengembangan Sistem Infomasi Penggajian
Menurut Mulyadi (2001) tujuan pengembangan sistem informasi
akuntansi penggajian adalah:
1.

Untuk menyediakan informasi penggajian bagi perusahaan.

2.

Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun
struktur informasi.

3.

Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern,
yaitu untuk memperbaiki tingkan keandalan (reability) informasi
akuntansi dan menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung
jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

11

5. Perangkat Lunak yang Digunakan
1. MySQL
MySQL

merupakan

software

sistem

menajemen

database

(Database Management Sistem-DBMS) yang sangat popular di kalangan
pemrograman web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan
script PHP dan Perl. Software database ini kini telah tersedia juga pada
platform sistem operasi Windows (98/ME ataupun NT/2000/XP).
Database MySQL tersedia secara bebas cuma-cuma dan boleh digunakan
oleh setiap orang, dengan lisensi open source GNU General Public
License (GPL) atau pun lisensi komersial non GPL. [ CITATION Sid05 \
l 1033 ]
2. Definisi dan Sejarah Java
Java adalah Bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di
berbagai computer telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh
James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsistems yang saat ini
merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak
mengapdosi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan
sintaksis model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin aras
bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya
dikomplikasi ke dalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada
berbagai Java Virtual Machine (JVM). Java merupakan bahasa
pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general purpose), dan
secara khusus didesain untuk memanfaatkan depedensi implementasi
seminimal mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan
aplikasi java mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang
berbeda, java dikenal

pula dengan slogannya, “Write Once, Run

Anywhere” (WORA). Saat ini java merupakan Bahasa pemrograman
yang paling popular digunakan, dan secara luas dimanfaatkan dalam
pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi
berbasis web. [ CITATION Sut \l 1033 ]

12

2.4 Kerangka Pemikiran

Diagram 2.2 – Kerangka Pemikiran
Adapun penjelasan dari kerangka berfikir diatas adalah sebagai berikut:
1. Analisis dan definisi persyaratan
Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dari
user sistem. Persyaratan ini kemudian di definisikan secara rinci dan
berfungsi sebagai spesifikasi sistem.
2. Perancangan sistem dan perangkat lunak.
Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat
keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menetukan arsitektur sistem
secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi
dan deksripsi abstrak sistem perangkat lunak yang mendasar dan
hubungan-hubungannya.
3. Implementasi dan pengujian unit.
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan
verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

13

III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan
dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian
ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data.
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan
kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang
dapat mendukung dalam proses penulisan. Studi pustaka dilakukan pada
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atau dari sumber sumber
informasi lainnya. Dari studi pustaka inilah diperoleh landasan teori dan
dasar dasar pengambilan keputusan untuk pengumpulan data selanjutnya.
Maka dapat dikatakan bahwa studi pustaka dapat memengaruhi kredibilitas
hasil penelitian yang dilakukan.
2. Observasi
Observasi merupakan langkah kedua dalam melakukan pengumpulan data
setelah penulis melakukan studi pustaka. Observasi merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan tentang keadaan
yang ada di lapangan. Dengan melakukan observasi, penulis menjadi lebih
memahami tentang subyek dan obyek yang sedang diteliti. Maka dari itu
penulis akan melakukan observasi pada usaha konveksi “Warhole
Convection”.
3. Interview
Interview merupakan langkah yang diambil selanjutnya setelah observasi
dilakukan. Interview atau wawancara merupakan teknik pengumpulan data
14

dengan cara bertatap muka secara langsung antara pewawancara dengan
informan. Wawancara dilakukan jika data yang diperoleh melalui
observasi kurang mendalam. Dalam hal ini, penulis akan melakukan
interview kepada pemilik, bagian keuangan, dan karyawan dari usaha
konveksi “Warhole Convection”.
3.2 Instrumen Penelitian
1. Instrumen Observasi
Tempat

: Usaha konveksi “Warhole Convection”

Waktu

:

Responden

:

1.

Buku Penggajian

2.

Buku Absensi

3.

Petunjuk Ketentuan Waktu Masuk Karyawan

4.

Jadwal Tugas Karyawan

5.

Form Pegawai Baru

6.

Petunjuk Ketentuan Jumlah Gaji

7.

Petunjuk Ketentuan Bonus dan Jumlah Bonus

8.

Form Penggajian

9.

Kuitansi Penggajian

10. Kuitansi Bonus Gaji
11. Laporan Absensi Bulanan
12. Laporan Absensi Tahunan
13. Laporan Penggajian Bulanan
14. Laporan Penggajian Tahunan

15

2. Instrumen Interview
Tempat

: Usaha konveksi “Warhole Convection”

Waktu

:

Responden

:

a. Untuk Pemilik
1. Bagaimana sistem penggajian yang ada selama ini?
2. Apakah sistem tersebut berjalan dengan lancar?
3. Kendala apa saja yang dialami ketika menggunakan sistem
tersebut?
4. Seberapa besar kerugian yang dihasilkan dari kesalahan sistem
tersebut?
5. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk biaya operasional sistem
tersebut?
6. Menurut anda apa saja yang harus ada untuk sistem yang baru?
b. Untuk Bagian Keuangan
1. Bagaimana sistem penggajian yang ada selama ini?
2. Kendala apa saja yang dialami ketika menggunakan sistem
tersebut?
3. Di bagian mana kesulitan dan kendala sistem tersebut sering
terjadi?
4. Seberapa besar tingkat kesalahan sistem tersebut?
5. Seberapa besar kerugian yang dihasilkan dari kesalahan sistem
tersebut?
6. Berapa waktu yang biasanya dibutuhkan untuk merekap absensi
untuk mendapatkan perhitungan gaji dan bonus?
7. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk merekap data untuk
pembuatan laporan?
8. Seberapa besar tingkat kesalahan yang sering terjadi dalam proses
hitung dan rekap tersebut?
9. Menurut anda apa saja yang harus ada untuk sistem yang baru?
c. Untuk Karyawan

16

1. Bagaimana sistem penggajian yang ada selama ini?
2. Menurut anda seberapa besar tingkat kesulitan dalam mengurus
dan mendapatkan gaji anda?
3. Apakah sering terjadi pembayaran gaji yang lewat dari waktunya?
Jika iya, seberapa sering?
4. Apakah pernah terjadi kesalahan perhitungan? Jika iya, seberapa
sering hal tersebut terjadi?
5. Menurut anda apa saja yang harus ada untuk sistem yang baru?
3.3 Metode Pengembangan Sistem
Menurut Jogiyanto, metode pengembangan sistem adalah metodemetode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem informasi. [ CITATION Jog01 \l 1033 ]
Metode yang digunakan oleh penulis dalam melakukan pembuatan
sistem informasi penggajian berbasis desktop pada usaha konveksi Warhole
Convection ini adalah metode pengembangan sistem dengan model
Waterfall. Metode pengembangan sistem model Waterfall adalah metode
yang dalam mengembangkan sistem menggunakan urutan yang dimulai dari
analisis dan definisi persyaratan, lalu dilanjutkan dengan perancangan sistem
dan perangkat lunak, implementasi dan pengujian unit, dan yang terakhir
adalah integrasi dan pengujian sistem. Namun dalam penelitian ini, sesuai
dengan batasan masalah yang telah dibuat sebelumnya, pengembangan sistem
informasi penggajian ini hanya akan sampai pada tahap implementasi.
Adapun tahapan tahapan dalam pengembangan sistem informasi ini
yang mengadopsi model pengembangan Waterfall adalah sebagai berikut:
1. Analisis dan Definisi Persyaratan
Merupakan langkah pertama dalam metode Waterfall dimana dalam tahap
ini sistem yang sedang berjalan dan sistem pengganti dirumuskan. Dalam
tahap ini juga dilakukan analisa dan pendeskripsian sistem yang sedang
berjalan dan masalah yang terjadi didalamnya. Dari situlah rekomendasi
umum untuk bagaimana memperbaiki, meningkatkan dan mengganti

17

sistem dirumuskan. Tujuan utama dari tahapan analisis ini adalah untuk
memahami dan mendokumentasikan kebutuhan dan persyaratan proses
dari sistem baru. Ada enam aktifitas utama dalam tahapan ini yaitu:
pengumpulan

informasi,

mendefinisikan

kebutuhan

sistem,

memproritaskan kebutuhan, menyusun dan mengevaluasi alternatif dan
mengulas kebutuhan dengan pihak pemilik usaha konveksi.
2. Desain (Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak)
Tahapan desain adalah tahapan mengubah kebutuhan yang masih berupa
konsep menjadi spesifikasi sistem yang riil. Pada tahapan ini dilakukan
dua aktifitas yaitu:
a. Perancangan Sistem, yaitu aktifitas dimana semua fitur-fitur
fungsional dari sistem dipilih dari tahapan analisis. Hasil dari aktifitas
ini yaitu deskripsi fungsional sistem mengenai data dan proses yang
terjadi dalam sistem yang baru dan deskripsi yang detail dari
spesifikasi sistem yang meliputi: Input (data apa saja yang menjadi
input), Output (informasi apa saja yang menjadi output), dan Proses
(prosedur apa saja yang harus dieksekusi untuk mengubah input
menjadi output). Tahap ini akan menghasilkan beberapa dokumen
seperti dokumen model data, dokumen model proses, rancangan tabel
sampai hierarki antar modul.
b. Perancangan Perangkat Lunak, yaitu aktifitas dimana bentuk
rancangan perangkat lunak yang akan dibuat dirumuskan. Aktifitas
utama yang dilakukan pada tahapan ini adalah perancangan tampilan
antar muka untuk pengguna.
3. Implementasi dan Pengujian Unit
Pada

tahapan

inilah

desain

yang

telah

dibuat

sebelumnya

diimplementasikan dalam baris-baris program yang dapat dijalankan oleh
komputer. Proses ini adalah proses yang memakan waktu paling lama
dibandingkan dengan proses-proses sebelumnya. Setelah selesai, maka
akan dilakukan pengujian unit. Pengujian unit adalah proses menguji coba
sistem informasi yang telah dibuat. Pengujian ini meliputi 2 hal yaitu:
pengujian dari sisi sistem dan pengujian dari sisi klien. Pengujian dari sisi

18

sistem yaitu pengujian dimana sistem yang telah dihasilkan harus mampu
berjalan dan digunakan dengan sebagaimana mestinya tanpa adanya error
yang fatal baik itu dari segi sintaks maupun logika. Sedangkan pengujian
dari sisi klien atau pengguna yaitu sistem yang dihasilkan harus mudah
dijalankan dan dipahami oleh klien yang merupakan pengguna akhir dari
sistem.
3.4 Metode Analisa Data
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan data yang lebih
banyak bersifat uraian dari hasil wawancara dan observasi yang telah
dilakukan. Data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta
diuraikan dalam bentuk deskriptif.
Begitu pula dengan analisa data yang dilakukan, analisa data dilakukan
dengan menggunakan langkah-langkah analisis data untuk data yang bersifat
kualitatif. Langkah langkah yang dilakukan dalam analisa data kualitatif
adalah sebagai berikut:
1.

Proses Kategorisasi
Yaitu proses menyusun kembali catatan dari hasil observasi dan
wawancara yang telah dilakukan sebelumnya menjadi bentuk yang lebih
sistematis. Jawaban jawaban yang telah didapatkan akan dikategorikan
secara sistematis. Penggunaan data yang sering muncul adalah salah satu
cara yang paling mudah dalam melakukan kategorisasi ini. Setelah
dikategorikan maka selanjutnya diteliti kembali apakah anggota kategori
tersebut telah masuk ke dalam kategori yang benar. Jika ternyata terdapat
anggota yang berbeda dari yang lain, maka harus dimasukkan ke dalam
kategori lain yang sesuai atau jika tidak ada maka perlu dibuatkan
kategori baru.

2.

Proses Prioritas
Proses ini dilakukan jika ternyata terdapat banyak sekali kategori, maka
perlu ada prioritas untuk menentukan kategori mana yang perlu
ditampilkan dan kategori mana yang harus dibuang. Hal ini dilakukan
karena jika terlalu banyak kategori, maka akan menyulitkan dalam

19

melakukan interpretasi. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk
menentukan prioritas kategori adalah: kategori yang paling sering
muncul, dianggap sebagai yang paling dipercaya, merupakan hal yang
unik atau memiliki ciri khas tersendiri, membuka peluang adanya
kemungkinan penyelidikan lebih lanjut, atau kategori yang berharga atau
bersifat material.
3.

Proses Penentuan Kelengkapan
Pada proses ini dilakukan pengecekan apakah kategori-kategori yang
sudah ada sudah bisa digunakan untuk menjawab permasalahan yang
sedang terjadi dan menjadi fokus utama. Jika ternyata kategori yang ada
masih belum bisa menjawab hal tersebut, maka perlu diadakan kembali
proses pengumpulan data untuk mendapatkan data-data baru yang dapat
melengkapi kekurangan tersebut.

20

IV DESAIN SISTEM
4.1 Desain Tampilan Masukan
Tampilan login:

Gambar 4.1 – Tampilan Login
Pada tampilan login diatas pegawai Bag. Keuangan melakukan login agar
dapat masuk ke dalam sistem informasi ini.
Tampilan inputan pegawai baru:

21

Gambar 4.2 – Tampilan Inputan Pegawai Baru
Melalui form diatas, pegawai Bag. Keuangan memasukkan data data pegawai
baru.
Tampilan absensi pegawai:

Gambar 4.3 – Tampilan Absensi Pegawai
Tampilan diatas adalah tampilan ketika para pegawai melakukan absensi, dari
situ akan dicatat pegawai masuk jam berapa. Pegawai akan otomatis keluar
ketika jam shift telah bagis.
22

Pembayaran Gaji Pegawai:

Gambar 4.4 – Tampilan Pembayaran Gaji Pegawai
Gambar diatas menunjukkan tampilan ketika bagian keuangan melakukan
pembayaran gaji pegawai. Disitu akan dicatat NIP, nama pegawai, berapa gaji
pokok dan bonusnya, total, serta kapan gaji tersebut dibayarkan.
4.2 Desain Proses
Context diagram sistem informasi penggajian berbasis desktop pada usaha
konveksi Warhole Convection:

23

Gambar 4.5 – Context Diagram Sistem Informasi Penggajian Warhole
Convection
Keterangan context diagram diatas adalah sebagai berikut:
1.

Karyawan memberikan biodata kepada Sistem Informasi. Karyawan juga
melakukan absensi setiap hari yang datanya masuk ke sistem. Dari sistem
karyawan akan mendapatkan slip gaji.

2.

Bag. Keuangan akan memberikan rincian dan daftar gaji sesuai dengan
jabatan/tugasnya dan akan menerima laporan gaji dari sistem.

3.

Pimpinan akan menerima laporan gaji dan laporan karyawan dari sistem.

4.3 Desain Tampilan Keluaran
Tampilan laporan penggajian:

24

Gambar 4.6 – Tampilan Laporan Gaji Pegawai
Gambar diatas adalah tampilan untuk pencetakan laporan. Laporan bisa
dicetak berdasarkan periode bulan dan tahun tertentu.
Tampilan laporan absensi pegawai:

Gambar 4.7 – Tampilan Laporan Absensi Pegawai
Gambar diatas adalah tampilan untuk pencetakan laporan absensi pegawai.
Laporan bisa dicetak berdasarkan periode bulan dan tahun tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

25

1. Al-Fatta, Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta :
Andi Offstt 2007.
2. Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offstt
2001.
3. Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Penggajian dan
Laporan SPT Tahunan untuk Karyawan di Perusahaan Konveksi CV. "X".
Yulia, Liliana and Freddy, Tjoa. 2009.
4. Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada Commenditaire
Vennontschap (CV) RGL Bordir dan Konveksi Pacitan. Reistiana,
Meita and Sukadi. 2014.
5. Sidik, Betha. MySQL untuk Pengguna, Administrator,
Pengembang Aplikasi Web. Bandung : Informatikat 2005.

dan

6. Sutarto. Mastering Java. Jakarta : PT Elsx Msdia Komputindot 2009.

26