PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROG
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
THE SAVIOUR, REALITY SHOW TELEVISI
UNTUK MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Mohammad Nasrullah
101011016 2010
Rifky Anindika
101011184 2010
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2011
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
THE SAVIOUR, REALITY SHOW TELEVISI
UNTUK MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Mohammad Nasrullah
101011016 2010
Rifky Anindika
101011184 2010
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2011
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan/Fakultas
: The Saviour, Reality Show Televisi
untuk Meningkatkan Taraf Kesehatan
Masyarakat
: ( - ) PKM-AI ( √ ) PKM-GT
: Mohammad Nasrullah
: 101011016
: Ilmu Kesehatan Masyarakat/Kesehatan
Masyarakat
d. Universitas
: Airlangga
e. Alamat Rumah/No HP
: Jl.Mulyorejo 118B , Surabaya /
085735809998
f. Alamat Email
: [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Hario Megatsari, S.KM., M.Kes
b. NIP
: 132 325 878
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Perum Griya Mapan Sentosa BF-11
Waru, Sidoarjo /
(031) 8664969/ 085648050516
Surabaya, 28 Februari 2011
Menyetujui
a.n. Dekan
Wakil Dekan I FKM UNAIR,
Ketua Pelaksana Kegiatan
Prof. Soedjajadi Keman,dr.,M.S.,Ph.D
NIP. 195203151979031008
Mohammad Nasrullah
NIM. 101011016
Direktur Kemahasiswaan
Universitas Airlangga
Dosen Pendamping
Prof.Dr.Imam Mustofa,drh..M.Kes.
NIP.196004271987011001
Hario Megatsari, S.KM., M.Kes
NIP. 132325878
ii
KATA PENGANTAR
Segenap puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul “The Saviour, Reality Show Televisi
untuk Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat”.
Karya tulis ini ditujukan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa
Gagasan Tertulis (PKM-GT) 2011 yang diadakan oleh DIKTI. Melalui karya tulis
ini, penulis ingin memberikan solusi terhadap permasalahan kesehatan
masyarakat yang kompleks dan membutuhkan solusi yang cepat dan tepat.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami
sampaikan kepada Bapak Hario Megatsari, S.KM., M.Kes. selaku dosen
pendamping yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada kami
dalam penyusunan karya tulis ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan pada
kami.
Kami menyadari terdapat banyak kekurangan baik dari segi materi,
ilustrasi, contoh, dan sistematika penulisan dalam pembuatan karya tulis ini. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat
kami harapkan. Besar harapan kami karya tulis ini dapat bermanfaat baik
bagi kami sebagai penulis dan bagi pembaca pada umumnya terutama bagi
pemecahan masalah kesehatan di Indonesia.
Surabaya, 28 Februari 2011
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v
RINGKASAN ............................................................................................. vi
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................. 1
Tujuan .............................................................................................. 1
Manfaat ........................................................................................... 2
GAGASAN ............................................................................................... 2
Kondisi Kekinian ............................................................................. 2
Upaya yang Pernah Dilaksanakan Pemerintah
dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat...........................4
Keunggulan Program Reality Show “The Saviour”.......................... 6
Pihak-pihak yang Terkait................................................................... 7
Strategi Peningkatan Taraf Kesehatan Masyarakat
melalui Program Reality Show “The Saviour”.................................. 6
KESIMPULAN ......................................................................................... 11
Gagasan ............................................................................................ 11
Implementasi ................................................................................... 11
Prediksi Hasil ................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12
BIODATA ................................................................................................... 13
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran ....................................................... 9
Gambar 2. Pedoman Penilaian Juri ............................................................. 10
Tabel 1. Uraian Jadwal Program .................................................................. 8
v
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara berpenduduk tinggi. Penduduk Indonesia
sebanyak 237,6 juta jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,49
persen (Badan Pusat Statistik, 2010). Jumlah penduduk Indonesia ini
menempatkan Indonesia pada urutan keempat negara yang mempunyai penduduk
tinggi di seluruh dunia. Jumlah penduduk yang teramat tinggi tentu melahirkan
banyak permasalahan bagi pemerintah Indonesia sendiri. Salah satunya adalah
masalah kesehatan. Masalah kesehatan nasional merupakan yang suatu hal yang
sangat penting dan krusial. Tingkat kesehatan penduduk menentukan kualitas
sumber daya manusia. Bila permasalahan kesehatan di atas tidak segera
dientaskan maka permasalahan kesehatan dapat menjadi masalah yang berlarutlarut dan mendasar sehingga dapat menyebabkan kemajuan bangsa dan negara di
segala bidang menjadi terhambat.
Masalah-masalah kesehatan tersebut terjadi karena kurangnya
pengetahuan masyarakat akan pentingnya lingkungan dan sanitasi yang sehat,
kemiskinan yang menyebabkan masyarakat tidak bisa mengakses layanan
kesehatan, terbatasnya jumlah pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan lain
sebagainya. Upaya untuk mengentaskan masyarakat dari masalah kesehatan harus
dilakukan oleh semua pihak melalui berbagai cara dan media. Salah satunya
media televisi. Media televisi, tidak dapat dipungkiri adalah alat informatif yang
sangat efektif dan mempunyai dampak yang sangat besar bagi masyarakat.
Melalui gagasan “The Saviour, Reality Show Televisi untuk Meningkatkan Taraf
Kesehatan Masyarakat” membantu untuk memecahkan masalah kesehatan
nasional yang dialami selama ini.
Dalam program reality show “The Saviour” dilakukan pencarian peserta
yang akan mempunyai program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat. Peserta dengan program kesehatan terbagus dan
tersukses akan memenangi program reality show ini. Dengan bekerjasama dengan
stasiun televisi, program ini diharapkan dapat menjadi tontonan yang bermanfaat
besar bagi masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, program ini dapat
membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
secara luas dan cepat.
vi
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berpenduduk tinggi. Indonesia setidaknya
mempunyai penduduk sebanyak 237,6 juta jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan
penduduk sekitar 1,49 persen (Badan Pusat Statistik, 2010). Jumlah penduduk
Indonesia ini menempatkan Indonesia pada urutan keempat negara yang
mempunyai penduduk tinggi di seluruh dunia. Bila jumlah penduduk Indonesia
tidak ditekan pertumubuhannya maka dapat diramalkan pada tahun 2060
mendatangkan Indonesia dapat menggeser Amerika Serikat yang kini menempati
urutan ketiga negara berpenduduk tinggi di dunia (BKKBN, 2011).
Jumlah penduduk yang teramat tinggi tentu melahirkan banyak
permasalahan bagi pemerintah Indonesia sendiri. Salah satunya adalah masalah
kesehatan. Dapat dikatakan bahwa masalah kesehatan yang dialami oleh negara
Indonesia adalah masalah yang pelik dan kompleks. Indonesia masih mengalami
berbagai masalah kesehatan seperti masih rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat karena kurangnya pengetahuan, gizi buruk, kesehatan dan sanitasi
lingkungan yang buruk, kurangnya tenaga kesehatan di daerah pelosok di
Indonesia, dan lain sebagainya.
Masalah kesehatan nasional merupakan yang suatu hal yang penting dan
sangat krusial. Tingkat kesehatan penduduk menentukan kualitas sumber daya
manusia. Semakin tinggi tingkat kesehatan dapat berpengaruh terhadap
meningkatnya kualitas sumber daya manusia. Bila permasalahan kesehatan di atas
tidak segera dientaskan maka permasalahan kesehatan dapat menjadi masalah
yang berlarut-larut dan mendasar sehingga dapat menyebabkan kemajuan bangsa
dan negara di segala bidang menjadi terhambat.
Upaya untuk mengentaskan masyarakat dari masalah kesehatan harus
dilakukan oleh semua pihak melalui berbagai cara dan media. Salah satunya
adalah media televisi. Media televisi tidak dapat dipungkiri adalah alat informatif
yang cepat dan sangat efektif serta mempunyai dampak yang sangat besar bagi
masyarakat. Melalui program gagasan “The Saviour, Reality Show Televisi untuk
Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat” membantu untuk memecahkan
masalah kesehatan nasional yang dialami selama ini. Selain itu, program ini
dengan bekerjasama dengan stasiun televisi membantu pemerintah dalam rangka
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara luas dan cepat melalui media
elektronik pada umumnya dan televisi pada khususnya.
Tujuan
Penulisan gagasan ini bertujuan sebagai berikut:
a. Gagasan dalam upaya membantu pemerintah dalam mengurangi dan
mengentaskan masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
2
b. Gagasan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat
tentang masalah kesehatan.
c. Mendeskripsikan gagasan untuk meningkat tingkat kesehatan masyarakat
dengan menggunakana media elektronik.
Manfaat
a. Dapat digunakan sebagai strategi untuk mengatasi permasalahan kesehatan
di Indonesia.
b. Dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
berbagai masalah kesehatan
c. Dapat digunakan untuk mengatasi peningkatan taraf kesehatan dengan
menggunakan media elektronik yaitu progam atau acara televisi untuk
menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Program Reality Show Televisi
Reality show adalah salah satu program tayangan televisi yang sedang
menjadi tren. “Tayangan reality show pertama kali diproduksi oleh stasiun televisi
Amerika Serikat pada tahun 1989 yaitu The series Nummer 28 dan yang
kemudian diadaptasi dalam berbagai tema-tema lain oleh berbagai stasiun televisi
dari berbagai negara” (Vivian, 2005, p.203).
Akhir-akhir ini reality show marak ditayangkan di berbagai stasiun televisi
baik luar maupun yang berada di Indonesia. Reality show sangat menarik
khalayak ramai karena reality show mengandung hal-hal realitas atau sebenarnya
yang diperankan atau dilakukan oleh seseorang. Selain itu, pembuatan acara
reality show memakan dana yang sedikit namun menghasilkan keuntungan yang
besar bagi pembuatnya menjadikan reality show banyak diproduksi oleh stasiun
televisi. Banyaknya ketertarikan masyarakat Indonesia untuk menonton programprogram acara televisi tentu saja akan membawa keuntungan yang besar pada
stasiun-stasiun televisi tersebut. “Jumlah pemirsa yang banyak terhadap program
acara tertentu akan membuat rating program tersebut tinggi sehingga
mendatangkan iklan-iklan produk komersial yang merupakan sumber penghasilan
utama bagi stasiun-stasiun televisi swasta” (Panjaitan, Iqbal, 2006, p. 20).
Tema reality show di Indonesia masih sederhana namun tidak dipungkiri
banyaknya reality show yang ditayangkan di stasiun-stasiun televisi Indonesia
sudah cukup banyak, hal ini terbukti dari banyaknya jumlah acara reality show
3
yang tayang di seluruh stasiun televisi swasta setiap harinya, sehingga dapat
diartikan bahwa banyak pula peminat tayangan reality show, dan para stasiun
televisi berlomba menayangkan acara yang bertema reality show. Ada beberapa
program-program reality show yang ditayangkan seperti kontes bakat, yang
berbau mistis, ajang mencari jodoh, cinta , sampai mengerjai orang. Tayangan
reality show yang dapat menjadi contoh diantaranya yaitu: Indonesian Idol
(RCTI), Super mama Show (Indosiar), Mamamia (Indosiar), Idola cilik (RCTI),
Mendadak dangdut (TPI), KDI (TPI), Langsung Beken (TPI), Gong Show (Trans
TV), Dunia lain (Trans TV), Lemon tea (SCTV), Katakan cinta (RCTI), H2C
(SCTV), Termehek-mehek (Trans TV), Hari yang aneh (ANTV), Pacar usil
(ANTV), Jail (Trans TV), Play boy kabel (SCTV),Kacau (RCTI), Be a man
(Global TV), ADJ (Trans TV), Happy family (Trans TV), dan lain-lain.
Reality show memberikan warna yang berbeda dari program televisi
lainnya. Meningkatnya ketertarikan masyarakat pada program reality show di
televisi memberikan pengaruh yang besar kepada gaya hidup masyarakat.
Kondisi Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Indonesia masih mempunyai berbagai masalah kesehatan. Hal tersebut
menyebabkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah. Berbagai
permasalahan kesehatan yang membutuhkan solusi yang tepat dan efektif antara
lain :
a. Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia
Demam berdarah masih menjadi masalah kesehatan yang pelik di
Indonesia. Penyakit ini telah menjadi ancaman utama bagi kesehatan
masyarakat global (WHO, 2010). Penyakit demam akut ini yang ditemukan di
daerah tropis seperti Indonesia. Penyakit datang setiap musim penghujan ini
selalu membawa korban yang tidak sedikit. Lebih dari 2,5 miliar penduduk
dunia berisiko terkena penyakit demam berdarah, dengan mayoritas atau 70
persen populasi hidup di kawasan Asia Pasifik.
Peningkatan jumlah wabah demam berdarah ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, termasuk suhu dan curah hujan yang lebih tinggi, yang
menyebabkan kondisi perkembangbiakan sempurna bagi nyamuk Aedes
aegypti atau Aedes albopictus betina yang membawa penyakit demam berdarah
dengue ini. Selain itu, pertumbuhan penduduk terutama di kota besar dan
perjalanan internasional yang meningkat oleh individu terinfeksi juga bisa
menjadi alasan peningkatan wabah demam berdarah.
b. Gizi Buruk
Gizi buruk atau lebih dikenal dengan gizi di bawah garis merah adalah
keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang
cukup lama. Tanda-tanda klinis dari gizi buruk secara garis besar dapat
dibedakan marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor (RI dan WHO,
Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2001 – 2005, 2000).
Fenomena gizi buruk seperti fenomena gunung es yaitu dimana kasus
yang muncul ke permukaan hanya sedikit tetapi sebenarnya kasus yang terjadi
4
di masyarakat sangat banyak. Menurut UNICEF (1990) faktor yang
menyebabkan terjadinya gizi buruk antara lain:
a. Kurangnya asupan makanan yang diberikan kepada bayi atau balita.
b. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang
kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi
sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang atau
bahkan gizi buruk.
c. Anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya
akan melemah dan akan mudah terserang penyakit dan lama kelamaan akan
menyebabkan gizi buruk.
Di Indonesia kasus gizi buruk sering kali terjadi di daerah yang
terpencil dan jauh dari jangkauan layanan kesehatan. Gizi buruk juga terjadi di
daerah di mana tanaman pangan sangat kurang atau sering terjadi gagal panen.
Kemiskinan juga dinilai sebagai penyebab utama gizi buruk dimana keluarga
miskin tidak mampu untuk membeli bahan makanan sehingga asuapan gizi
untuk keluarga menjadi berkurang. Lima daerah dengan penderita gizi buruk
tertinggi di Indonesia tahun 2010 yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sumatera Utara, Banten. Ironisnya empat dari lima daerah tertinggi penderita
gizi buruk adalah daerah di Pulau Jawa yang bukan merupakan daerah
tertinggal seperti Nusa Tenggara dan Papua (MetroTV,2010).
Upaya yang Pernah Dilaksanakan Pemerintah dalam Meningkatkan Taraf
Kesehatan Masyarakat
Upaya pengentasan masalah kesehatan yang paling efektif adalah
pelatihan masyarakat untuk mencegah dam menanggulangi masalah kesehatan
tersebut. Upaya yang pernah dilakukan Pemerintah dalam mengatasi masalah
kesehatan antara lain:
a. Balai Pelatihan Kesehatan
Balai Pelatihan Kesehatan atau disingkat Bapelkes adalah institusi
pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang memberikan pendidikan dan
pelatihan (diklat) dalam bidang kesehatan. Bapelkes yang dimiliki oleh
Pemerintah Pusat diantaranya yaitu Balai Pelatihan Kesehatan Salaman dan
Balai Pelatihan Kesehatan Lemah Abang. Selain dimiliki oleh Pemerintah
Pusat, hampir semua Pemerintah Tingkat Provinsi memiliki Balai Pelatihan
Kesehatan yang umumnya berada di ibukota mereka masing-masing.
b. Pelatihan Kader Posyandu
Keberadaan kader di posyandu sebagai salah satu sistem
penyelenggaraan pelayanan kebutuhan kesehatanan dasar sangat dibutuhkan.
Mereka adalah ujung tombak pelayanan kesehatan yang merupakan
kepanjangtanganan Puskesmas. Perlu langkah-langkah revitalisasi posyandu
dalam mendukung program desa siaga. Keberadaan posyandu dengan 5 (lima)
kegiatannya yang dikenal dengan Panca Krida Posyandu yakni Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Peningkatan Gizi dan
Penanggulangan Diare. Pelatihan bagi Kader Posyandu dilakukan agar kader
posyandu menjadi agent social yang handal dan kreatif, secara pribadi dan
5
kelompok, dalam memberikan layanan posyandu dengan efektif dan tepat
guna.
c. Desa Siaga
Desa siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang
memiliki kemampuan dalam menemukan permasalahan yang ada, kemudian
merencanakan dan melakukan pemecahan yang sesuai dengan potensi yang
dimiliki serta selalu siap siaga dalam mengahadapi masalah kesehatan,
bencana, dan kegawatdaruratan sehingga nantinya akan terwujud desa sehat.
Dasar dari pelaksanaan program ini adalah KEPMENKES NO.
564/MENKES/SK/VIII/2006.
Keunggulan Program Reality Show “The Saviour”
Masalah kesehatan di Indonesia berlarut-larut karena belum
ditemukannya solusi yang tepat. Pemerintah telah melakukan berbagai cara seperti
pengadaan Balai Pelatihan Kesehatan, pelatihan kader posyandu, Desa Siaga dan
lain-lain untuk mengatasi masalah kesehatan. Namun hasil dari solusi tersebut
belum dapat memberikan hasil yang optimal. Solusi-solusi tersebut masih
mempunyai banyak kelemahan. Misalnya program Desa Siaga membutuhkan
berbagai sumber daya baik sumber daya alam maupun manusia yang memadai,
sehingga ada desa yang kurang bisa melakukan program tersebut karena
terkendala keterbatasan sumber daya. Balai Pelatihan Kesehatan masih terbatas
dan hanya terdapat di daerah tertentu saja, sedangkan masyarakat kurang
memanfaatkan fasilitas posyandu sehingga para kader terlatih kurang bisa
memaksimalkan kemampuan mereka.
Upaya yang dilakukan akan lebih baik jika pihak – pihak masyarakat
yang terkait diberikan pelatihan dan diajak untuk berperan aktif untuk
memecahkan masalah kesehatan ini. Gagasan yang diajukan dalam PKM ini
adalah ide untuk memberikan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat di
daerah endemik penyakit, masyarakat yang tinggal di daerah kumuh serta
masyarakat miskin. Pemilihan kelompok masyarakat tersebut sebagai sasaran
program ini karena pada kelompok masyarakat tersebut dinilai kurang mempunyai
pengetahuan tentang kesehatan dan sangat rentan terhadap serangan suatu
penyakit sehingga dengan adanya program ini diharapkan mereka lebih
mengetahui cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakit serta dapat
menjadikan lingkungan sekitar lebih sehat dengan sanitasi yang baik.
Program ini memanfaatkan media elektronik (televisi) karena dinilai
televisi adalah media informatif yang mempunyai dampak yang sangat besar
sehingga seiring berjalannya program ini, masyarakat Indonesia secara luas akan
mendapatkan dampak positif. Meningkatnya ketertarikan masyarakat pada
program reality show di televisi memberikan pengaruh yang besar kepada gaya
hidup masyarakat. Di lain sisi, sebagian besar reality show mengandung nilai-nilai
yang kurang mendidik. Maka dari itu, The Saviour menawarkan program reality
show yang berbeda dari yang lain. Program ini berisi tentang usaha peserta dalam
meningkatkan taraf kesehatan di suatu daerah, dengan begitu penonton dapat
mengambil pelajaran-pelajaran positif di bidang kesehatan. Selain itu, dengan
6
adanya program ini dapat memberikan pandangan yang lebih baik bagi
masyarakat Indonesia untuk lebih memperhatikan kesehatan baik diri sendiri dan
lingkungan sekitar sehingga terjadi peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara
nasional untuk membentuk sumber daya manusia yang lebih baik guna kemajuan
bangsa Indonesia.
Pihak-pihak yang Terkait
Pihak-pihak terkait yang membantu jalannya program ini antara lain :
a. Pemerintah
Pemerintah dalam program ini bertindak sebagai pemberi dana bagi
keberlangsungan program ini. Selain itu, pemerintah juga mendata daerahdaerah mana saja yang dijadikan sasaran atau tujuan program ini.
b. Stasiun Televisi
Stasiun televisi bertindak sebagai media untuk menyiarkan dan melakukan
sosialisasi program ini. Stasiun televisi adalah pihak yang terpenting dalam
program ini karena stasiun televisi bertugas untuk merekam dan menayangkan
reality show dalam program ini sehingga masyarakat luas dapat mendapatkan
manfaat dari program ini.
c. Sponsor
Pendanaan program, selain dari pemerintah juga berasal dari sponsor. Sponsor
berasal dari industri-industri menghasilkan produk yang berhubungan dengan
program, misalnya susu, vitamin, obat anti nyamuk, dan lain-lain.
d. Peserta Reality Show
Yaitu orang-orang yang mempunyai peran yang sangat penting dalam
menjalankan program ini. Peserta reality show akan melakukan penyuluhan
dan pemberian pelatihan secara langsung kepada masyarakat yang dituju.
e. Masyarakat di Daerah Pelaksanaan Program
Dalam program reality show, masyarakat di daerah yang telah dipilih untuk
menjadi sasaran program akan mendapatkan penyuluhan dan pemberian
pelatihan untuk meningkatkan taraf kesehatan mereka.
f. Penonton Reality Show
Program reality show akan disiarkan oleh stasiun televisi yang telah ditunjuk.
Hal ini dilakukan agar program yang berjalan dapat memberikan dampak tidak
hanya pada masyarakat di daerah sasaran melainkan dapat memberikan
dampak positif bagi penonton sehingga hasil program ini dapat meluas.
Strategi Peningkatan Taraf Kesehatan Masyarakat melalui Program Reality
Show “The Saviour”
Untuk mengatasi masalah kesehatan yang begitu pelik diperlukan solusi
tepat dan efektif. Upaya yang paling tepat dan efektif adalah pelatihan perorangan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada. Selain itu, upaya pengentasan
7
masalah kesehatan akan lebih optimal bila menggunakan media elektronik seperti
televisi.
Televisi dinilai efektif karena media televisi sangat dikenal dan dekat
dengan masyarakat, selain itu penyampaian pesan dengan media elektronik
menarik sehingga pesan yang akan disampaikan dengan mudah diterima oleh
masyarakat dan dapat diwujudkan. Berikut adalah strategi dan langkah-langkah
yang
dilakukan melalui program reality show televisi dalam
upaya
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
a. Audisi atau Pencarian Peserta Reality show”The Saviour”
Pada awal tahap pelaksanaan dilakukan pencarian peserta dengan
cara audisi yang dilakukan oleh stasiun televisi dengan bekerja sama dengan
pemerintah. Audisi diadakan di beberapa kota besar. Pemilihan peserta dinilai
oleh juri. Juri dari kalangan psikolog, dokter dan dari tokoh masyarakat.
Sedangkan peserta terdiri dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.
Syarat-syarat peserta antara lain berusia lebih dari 18 tahun,
berkepribadian menarik, mempunyai wawasan luas. Selain itu peserta juga
diharapkan mempunyai jiwa kepemimpinan agar saat penerjunan kepada
masyarakat luas program yang diusungnya dapat berjalan dengan optimal.
Jumlah peserta yang nantinya akan menjalani tahap reality show selanjutnya
sebanyak sepuluh orang peserta.
b. Pembekalan dan Pelatihan Peserta
Setelah terpilihnya beberapa peserta yang lolos audisi, tahap
selanjutnya adalah pemberian bekal pengetahuan dan pelatihan kepada peserta.
Pembekalan dan pelatihan diberikan setiap satu minggu sebelum penerjunan
peserta selama lima hari. Pada tahap ini, peserta juga diberikan gambaran
tentang daerah yang dijadikan sasaran program. Pemberian bekal dan pelatihan
dilakukan oleh 3 orang yang terdiri dari:
a. Dokter
b. Ahli promosi kesehatan
c. Konsultan program kesehatan
Pada tahap ini pula, para peserta diharuskan untuk memiliki suatu
program atau rencana yang akan diimplementasikan pada saat penerjunan
kepada masyarakat sesuai dengan tempat penerjunannya. Program kesehatan
yang direncanakan oleh peserta akan dinilai oleh juri.
Para peserta juga dilatih bagaimana cara berkomunikasi dan
menggerakkan masyarakat sesuai dengan program masing-masing.
Pembekalan dan pelatihan peserta diberikan hingga para peserta telah siap
untuk diterjunkan ke masyarakat. Semua aktifitas para peserta pada saat
pembekalan dan pelatihan ini diliput dan siarkan oleh stasiun televisi yang
bersangkutan layaknya program reality show.
c. Penerjunan Peserta
Penerjunan peserta dilaksanakan setiap pemberian bekal dan
pelatihan selesai dilaksanakan. Daerah penerjunan berkisar pada daerah
endemik suatu penyakit seperti demam berdarah, gizi buruk dan lain
sebagainya selain itu daerah penerjunan juga meliputi daerah yang mempunyai
lingkungan yang kumuh dan daerah miskin.
Para peserta diterjunkan ke daerah-daerah yang berbeda selama satu
minggu. Pada saat penerjunan para peserta mengaplikasikan semua yang materi
8
yang telah diberikan saat pembekalan dan pelatihan. Selama tahap ini para
peserta diminta untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat serta memberi
informasi dan pelatihan kepada masyarakat. Para peserta diperbolehkan
mengajak dan menggerakkan masyarakat sekitar untuk menjalankan program
para peserta.
d. Evaluasi dan Eliminasi (live)
Setiap akhir minggu akan diadakan suatu penilaian dan evaluasi
dari pihak juri. Penilaian tersebut dilakukan dalam acara live yang juga akan
ditayangkan oleh pihak stasiun televisi. Pada acara live yang berdurasi 120
menit tersebut para peserta melakukan presentasi atau pemaparan tentang hasil
yang telah dicapainya selama seminggu dan menjelaskan proses yang telah
dilakukan dari program kesehatan yang diusung oleh peserta. Pada acara
tersebut juga akan diputarkan hasil rekaman semua kegiatan yang dilakukan
oleh peserta beserta masyarakat di lingkungan di mana dia diterjunkan. Para
pemirsa di rumah yang menonton acara tersebut dapat melakukan SMS Voting
untuk memilih peserta reality show pilihan mereka. SMS Voting hanya dibuka
pada saat acara live saja.
e. Grand Final
Grand final adalah tahapan untuk menentukkan pemenang. Pada
tahap ini tersisa tiga peserta yang bertahan. Juara I program ini mendapatkan
hadiah berupa uang sebesar lima ratus juta rupiah, juara II mendapat dua ratus
juta rupiah, juara III mendapat seratus juta rupiah. Dana tersebut didapat dari
pemerintah dan sponsor.
Bulan
NO
Uraian Kegiatan
I
II
III
IV
V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Audisi
2.
Pembekalan dan
Pelatihan
3.
Penerjunan
4.
5
Evaluasi
dan
Eliminasi (acara
live)
Grand Final
Tabel 1. Uraian Jadwal Program
9
STASIUN
TELEVISI DAN
PEMERINTAH
MASYARAKAT
LUAS
AUDISI PESERTA
REALITY SHOW
PEMBEKALAN DAN
PELATIHAN PESERTA
PESERTA
PENGAWASAN DAN EVALUASI
DARI STASIUN TELEVISI
DAN JURI
DAERAH
PENERJUNAN
ELIMINASI
PESERTA 1,2,3,...
PEMENANG
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Proses Penjurian
Penilaian pada saat acara live terdiri dari penilaian juri (75%) dan
jumlah SMS Voting (25%) yang masuk. Penilaian juri terdiri dari :
a. Bobot Program Peserta (35%), yaitu nilai yang diberikan oleh juri terhadap
kualitas baik dan buruknya program yang diusung oleh peserta. Termasuk
penilaian terhadap kesesuain program yang diusung dengan masalah yang
terdapat di sekitar daerah di mana peserta yang bersangkutan diterjunkan.
Bobot dari aspek ini sebesar 35 persen dari keseluruhan penilaian. Program
peserta dinilai hanya pada saat awal penerjunan.
10
b. Pencapaian Program Perminggu (50%), yaitu nilai yang diberikan oleh juri
terhadap hasil-hasil yang telah dicapai oleh para peserta dalam rangka
pemenuhan goal dari program yang diusung. Setiap minggu peserta akan
memaparkan apa yang telah ditempuh dan akan ditayangkan dalam rekaman.
Pencapaian program perminggu mencangkup 50 persen dari keseluruhan nilai
juri.
c. Presentasi (15%), yaitu nilai yang diberikan kepada peserta pada saat
presentasi atau pemaparan yang diberikan pada saat acara live. Pada presentasi
peserta memaparkan hasil-hasil yang diraihnya, pencapaian program, dan
rencana pencapaian program di minggu yang akan datang. Aspek penilaian
presentasi ini berdasarkan pada kejelasan penyampaian presentasi oleh peserta,
keadaan sebenarnya di lingkungan dimana peserta diterjunkan dan rencanarencana yang akan dicapai oleh peserta di minggu selanjutnya. Bobot aspek ini
mencakup 15 persen dari nilai keseluruhan.
Setelah nilai juri dan jumlah SMS Voting masuk dilakukan penjumlahan
data dan akan didapat hasil akhir. Hasil akhir tersebut menentukan peserta yang
mempunyai nilai tertinggi dan peserta yang terendah. Eliminasi atau pemulangan
peserta dilakukan kepada peserta yang mempunyai nilai terendah pada saat akhir
acara live setelah tahap penerjunan peserta.
Pada akhir sesi Reality show atau pada minggu kesepuluh di bulan ketiga,
akan dilakukan penentuan akhir pemenang. Peserta yang menjadi pemenang
adalah peserta yang dapat bertahan dari awal sesi reality show hingga akhir sesi
reality show.
Bobot Program
Pencapaian Program
Perminggu
Presentasi
Gambar 2. Pedoman Penilaian Juri
Konsistensi Program Kesehatan
Program yang diusung oleh peserta yang masuk lima besar akan
mendapatkan dana dan peserta berhak untuk meneruskan program tersebut
walaupun acara reality show telah berakhir. Secara berkala akan diadakan evaluasi
dari pemerintah apakah program tersebut masih berjalan. Hal ini dimaksudkan
agar program kesehatan peserta lima besar tidak berhenti begitu saja dan dapat
menghasilkan manfaat yang lebih besar.
Selain itu, reality show yang ditayangkan di televisi dapat memberi
dampak yang lebih luas terhadap masyarakat Indonesia. Sehingga pengetahuan
kesehatan masyarakat Indonesia secara luas dapat meningkat dan diharapkan
dapat memecahkan masalah kesehatan di Indonesia.
11
KESIMPULAN
Gagasan
Pemecahan masalah kesehatan nasional dengan The Saviour, Reality
Show Televisi untuk Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat. Program
dilakukan dengan melakukan pemilihan atau audisi peserta reality show di
berbagai kota besar, kemudian akan dilakukan pelatihan dan pembekalan tentang
berbagai masalah kesehatan masyarakat dengan bekerjasama dengan pemerintah
dan stasiun televisi. Selanjutnya peserta reality show ditempatkan pada daerah
yang mempunyai masalah kesehatan dan peserta diminta untuk memecahkan
masalah tersebut dengan program yang diusung masing-masing. Program
kesehatan yang termasuk lima terbaik akan mendapatkan dana dan berhak untuk
melanjutkan program kesehatan mereka. Sehingga program-program mereka
dapat tetap berjalan dengan berkesinambungan dan menghasilkan manfaat yang
lebih besar.
Implementasi
Upaya pemecahan masalah kesehatan nasional membutuhkan usaha yang
nyata dari berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah saja yang harus turun tangan,
namun berbagai pihak seperti masyarakat harus turut serta. Dengan diadakannya
program The Saviour, Reality Show Televisi untuk Meningkatkan Taraf
Kesehatan Masyarakat dimaksudkan untuk menjaring orang-orang dari berbagai
lapisan masyarakat yang berkemampuan besar dalam upaya pemecahan masalah
kesehatan ini. Pemilihan dan audisi peserta untuk reality show dilakukan untuk
memilih orang yang dianggap benar-benar mampu untuk diberikan latihan dan
pembekalan untuk nantinya ditempatkan di daerah yang mempunyai masalah
kesehatan. Penentuan program kesehatan harus sesuai dengan keadaan atau
kondisi riil daerah yang dijadikan sasaran. Program kesehatan tersebut nantinya
akan diupayakan oleh peserta agar tingkat kesehatan masyarakat di lingkungan
tersebut meningkat. Para juri akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap
para peserta. Program yang terbaik dari salah satu peserta akan memenangkan
reality show ini.
Pemilihan media televisi sebagai media untuk meningkatkan kesehatan
dimaksudkan agar program reality show ini dapat memberikan dampak yang lebih
luas bagi masyarakat. Sehingga, pada saat ditayangkannya reality show ini
masyarakat akan lebih tahu tentang berbagai masalah kesehatan yang ada.
12
Prediksi Hasil
Program kesehatan yang diusung oleh para peserta diharapkan dapat
berjalan dengan tepat dan efektif. Program kesehatan tersebut juga diharapkan
dapat menginsipirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama atau hal yang
lebih berarti untuk memecahkan masalah kesehatan nasional. Selain itu pemilihan
media televisi dimaksudkan agar masyarakat Indonesia secara luas dapat
mengetahui tentang berbagai hal tentang kesehatan. Seperti cara untuk
meningkatkan kesehatan, menjadikan lingkungan lebih bersih dengan sanitasi
yang sehat, melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit yang ada, dan
lebih peduli terhadap status kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, program
kesehatan tersebut diharapkan dapat berjalan secara terus menerus dan sedikit
demi sedikit meningkatkan kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Dinamika Penduduk dan Perencanaan Pembangunan Daerah,
(Online), (http://www.datastatistik-indonesia.com, diakses 17 Februari
2011).
Anonim. 2011. Gizi Buruk, (Online),
(http://www.rajawana.com/artikel/kesehatan/399-gizi-buruk.html, diakses
16 Februari 2011).
Anonim. 2010. Pelatihan Kader Posyandu Kalimantan Timur, (Online),
(http://fajarqimi.com/berita-dokter/pelatihan-kader-posyandu-di-penajamkalimantan-timur/, diakses 17 Februari 2011).
Chandra, Budiman. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Gibney, Michael J dkk. 2005. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Hill, Annette. 2005. Reality TV: Audiences and Popular Factual Televisison. New
York: Routledge.
Murray, Susan dan Laurie Oullette. 2009. Reality TV: Remaking Television
Culture. New York: New York Univ Press.
Safari, Hindra I dan Mila Meiliasari. 2004. Demam Berdarah. Jakarta: Puspa
Swara
13
BIODATA
Biodata Penulis
1.
Ketua Kelompok
Nama
: Mohammad Nasrullah
NIM
: 101011016
Jurusan
: Ilmu Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi
: Universitas Airlangga
Alamat
: Jl. Mulyorejo 118B, Surabaya
Email
: [email protected]
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
Program kreatifitas mahasiswa, “Pemberdayaan Posyandu Lansia
melalui Program SGM (Sosialisasi Gizi Manula) di Puskesmas
Mulyorejo”
Penghargaan Ilmiah yang diraih : Tanda tangan
:
2.
Anggota Kelompok
Nama
: Rifky Anindika
NIM
: 101011184
Jurusan
: Ilmu Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi
: Universitas Airlangga
Alamat
: Kalijudan gg 9 14A, Surabaya
Email
: [email protected]
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
Program kreatifitas mahasiswa, “Pemasyarakatan Lendir Bekicot sebagai
Obat Alternatif untuk Meredakan Nyeri Gigi di Daerah Nambangan
Surabaya”.
Penghargaan Ilmiah yang diraih : Tanda tangan
:
Biodata Dosen Pembimbing
1.
Nama
NIP
Fakultas
Perguruan Tinggi
Alamat
Tanda Tangan
: Hario Megatsari, S.KM., M.Kes.
: 132 325 878
: Kesehatan Masyarakat
: Universitas Airlangga
: Perum Griya Mapan Sentosa BF-11
Waru, Sidoarjo
:
JUDUL PROGRAM:
THE SAVIOUR, REALITY SHOW TELEVISI
UNTUK MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Mohammad Nasrullah
101011016 2010
Rifky Anindika
101011184 2010
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2011
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
THE SAVIOUR, REALITY SHOW TELEVISI
UNTUK MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Mohammad Nasrullah
101011016 2010
Rifky Anindika
101011184 2010
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2011
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan/Fakultas
: The Saviour, Reality Show Televisi
untuk Meningkatkan Taraf Kesehatan
Masyarakat
: ( - ) PKM-AI ( √ ) PKM-GT
: Mohammad Nasrullah
: 101011016
: Ilmu Kesehatan Masyarakat/Kesehatan
Masyarakat
d. Universitas
: Airlangga
e. Alamat Rumah/No HP
: Jl.Mulyorejo 118B , Surabaya /
085735809998
f. Alamat Email
: [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Hario Megatsari, S.KM., M.Kes
b. NIP
: 132 325 878
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Perum Griya Mapan Sentosa BF-11
Waru, Sidoarjo /
(031) 8664969/ 085648050516
Surabaya, 28 Februari 2011
Menyetujui
a.n. Dekan
Wakil Dekan I FKM UNAIR,
Ketua Pelaksana Kegiatan
Prof. Soedjajadi Keman,dr.,M.S.,Ph.D
NIP. 195203151979031008
Mohammad Nasrullah
NIM. 101011016
Direktur Kemahasiswaan
Universitas Airlangga
Dosen Pendamping
Prof.Dr.Imam Mustofa,drh..M.Kes.
NIP.196004271987011001
Hario Megatsari, S.KM., M.Kes
NIP. 132325878
ii
KATA PENGANTAR
Segenap puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul “The Saviour, Reality Show Televisi
untuk Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat”.
Karya tulis ini ditujukan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa
Gagasan Tertulis (PKM-GT) 2011 yang diadakan oleh DIKTI. Melalui karya tulis
ini, penulis ingin memberikan solusi terhadap permasalahan kesehatan
masyarakat yang kompleks dan membutuhkan solusi yang cepat dan tepat.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami
sampaikan kepada Bapak Hario Megatsari, S.KM., M.Kes. selaku dosen
pendamping yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada kami
dalam penyusunan karya tulis ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan pada
kami.
Kami menyadari terdapat banyak kekurangan baik dari segi materi,
ilustrasi, contoh, dan sistematika penulisan dalam pembuatan karya tulis ini. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat
kami harapkan. Besar harapan kami karya tulis ini dapat bermanfaat baik
bagi kami sebagai penulis dan bagi pembaca pada umumnya terutama bagi
pemecahan masalah kesehatan di Indonesia.
Surabaya, 28 Februari 2011
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v
RINGKASAN ............................................................................................. vi
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................. 1
Tujuan .............................................................................................. 1
Manfaat ........................................................................................... 2
GAGASAN ............................................................................................... 2
Kondisi Kekinian ............................................................................. 2
Upaya yang Pernah Dilaksanakan Pemerintah
dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat...........................4
Keunggulan Program Reality Show “The Saviour”.......................... 6
Pihak-pihak yang Terkait................................................................... 7
Strategi Peningkatan Taraf Kesehatan Masyarakat
melalui Program Reality Show “The Saviour”.................................. 6
KESIMPULAN ......................................................................................... 11
Gagasan ............................................................................................ 11
Implementasi ................................................................................... 11
Prediksi Hasil ................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12
BIODATA ................................................................................................... 13
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran ....................................................... 9
Gambar 2. Pedoman Penilaian Juri ............................................................. 10
Tabel 1. Uraian Jadwal Program .................................................................. 8
v
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara berpenduduk tinggi. Penduduk Indonesia
sebanyak 237,6 juta jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,49
persen (Badan Pusat Statistik, 2010). Jumlah penduduk Indonesia ini
menempatkan Indonesia pada urutan keempat negara yang mempunyai penduduk
tinggi di seluruh dunia. Jumlah penduduk yang teramat tinggi tentu melahirkan
banyak permasalahan bagi pemerintah Indonesia sendiri. Salah satunya adalah
masalah kesehatan. Masalah kesehatan nasional merupakan yang suatu hal yang
sangat penting dan krusial. Tingkat kesehatan penduduk menentukan kualitas
sumber daya manusia. Bila permasalahan kesehatan di atas tidak segera
dientaskan maka permasalahan kesehatan dapat menjadi masalah yang berlarutlarut dan mendasar sehingga dapat menyebabkan kemajuan bangsa dan negara di
segala bidang menjadi terhambat.
Masalah-masalah kesehatan tersebut terjadi karena kurangnya
pengetahuan masyarakat akan pentingnya lingkungan dan sanitasi yang sehat,
kemiskinan yang menyebabkan masyarakat tidak bisa mengakses layanan
kesehatan, terbatasnya jumlah pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan lain
sebagainya. Upaya untuk mengentaskan masyarakat dari masalah kesehatan harus
dilakukan oleh semua pihak melalui berbagai cara dan media. Salah satunya
media televisi. Media televisi, tidak dapat dipungkiri adalah alat informatif yang
sangat efektif dan mempunyai dampak yang sangat besar bagi masyarakat.
Melalui gagasan “The Saviour, Reality Show Televisi untuk Meningkatkan Taraf
Kesehatan Masyarakat” membantu untuk memecahkan masalah kesehatan
nasional yang dialami selama ini.
Dalam program reality show “The Saviour” dilakukan pencarian peserta
yang akan mempunyai program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat. Peserta dengan program kesehatan terbagus dan
tersukses akan memenangi program reality show ini. Dengan bekerjasama dengan
stasiun televisi, program ini diharapkan dapat menjadi tontonan yang bermanfaat
besar bagi masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, program ini dapat
membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
secara luas dan cepat.
vi
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berpenduduk tinggi. Indonesia setidaknya
mempunyai penduduk sebanyak 237,6 juta jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan
penduduk sekitar 1,49 persen (Badan Pusat Statistik, 2010). Jumlah penduduk
Indonesia ini menempatkan Indonesia pada urutan keempat negara yang
mempunyai penduduk tinggi di seluruh dunia. Bila jumlah penduduk Indonesia
tidak ditekan pertumubuhannya maka dapat diramalkan pada tahun 2060
mendatangkan Indonesia dapat menggeser Amerika Serikat yang kini menempati
urutan ketiga negara berpenduduk tinggi di dunia (BKKBN, 2011).
Jumlah penduduk yang teramat tinggi tentu melahirkan banyak
permasalahan bagi pemerintah Indonesia sendiri. Salah satunya adalah masalah
kesehatan. Dapat dikatakan bahwa masalah kesehatan yang dialami oleh negara
Indonesia adalah masalah yang pelik dan kompleks. Indonesia masih mengalami
berbagai masalah kesehatan seperti masih rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat karena kurangnya pengetahuan, gizi buruk, kesehatan dan sanitasi
lingkungan yang buruk, kurangnya tenaga kesehatan di daerah pelosok di
Indonesia, dan lain sebagainya.
Masalah kesehatan nasional merupakan yang suatu hal yang penting dan
sangat krusial. Tingkat kesehatan penduduk menentukan kualitas sumber daya
manusia. Semakin tinggi tingkat kesehatan dapat berpengaruh terhadap
meningkatnya kualitas sumber daya manusia. Bila permasalahan kesehatan di atas
tidak segera dientaskan maka permasalahan kesehatan dapat menjadi masalah
yang berlarut-larut dan mendasar sehingga dapat menyebabkan kemajuan bangsa
dan negara di segala bidang menjadi terhambat.
Upaya untuk mengentaskan masyarakat dari masalah kesehatan harus
dilakukan oleh semua pihak melalui berbagai cara dan media. Salah satunya
adalah media televisi. Media televisi tidak dapat dipungkiri adalah alat informatif
yang cepat dan sangat efektif serta mempunyai dampak yang sangat besar bagi
masyarakat. Melalui program gagasan “The Saviour, Reality Show Televisi untuk
Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat” membantu untuk memecahkan
masalah kesehatan nasional yang dialami selama ini. Selain itu, program ini
dengan bekerjasama dengan stasiun televisi membantu pemerintah dalam rangka
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara luas dan cepat melalui media
elektronik pada umumnya dan televisi pada khususnya.
Tujuan
Penulisan gagasan ini bertujuan sebagai berikut:
a. Gagasan dalam upaya membantu pemerintah dalam mengurangi dan
mengentaskan masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
2
b. Gagasan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat
tentang masalah kesehatan.
c. Mendeskripsikan gagasan untuk meningkat tingkat kesehatan masyarakat
dengan menggunakana media elektronik.
Manfaat
a. Dapat digunakan sebagai strategi untuk mengatasi permasalahan kesehatan
di Indonesia.
b. Dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
berbagai masalah kesehatan
c. Dapat digunakan untuk mengatasi peningkatan taraf kesehatan dengan
menggunakan media elektronik yaitu progam atau acara televisi untuk
menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Program Reality Show Televisi
Reality show adalah salah satu program tayangan televisi yang sedang
menjadi tren. “Tayangan reality show pertama kali diproduksi oleh stasiun televisi
Amerika Serikat pada tahun 1989 yaitu The series Nummer 28 dan yang
kemudian diadaptasi dalam berbagai tema-tema lain oleh berbagai stasiun televisi
dari berbagai negara” (Vivian, 2005, p.203).
Akhir-akhir ini reality show marak ditayangkan di berbagai stasiun televisi
baik luar maupun yang berada di Indonesia. Reality show sangat menarik
khalayak ramai karena reality show mengandung hal-hal realitas atau sebenarnya
yang diperankan atau dilakukan oleh seseorang. Selain itu, pembuatan acara
reality show memakan dana yang sedikit namun menghasilkan keuntungan yang
besar bagi pembuatnya menjadikan reality show banyak diproduksi oleh stasiun
televisi. Banyaknya ketertarikan masyarakat Indonesia untuk menonton programprogram acara televisi tentu saja akan membawa keuntungan yang besar pada
stasiun-stasiun televisi tersebut. “Jumlah pemirsa yang banyak terhadap program
acara tertentu akan membuat rating program tersebut tinggi sehingga
mendatangkan iklan-iklan produk komersial yang merupakan sumber penghasilan
utama bagi stasiun-stasiun televisi swasta” (Panjaitan, Iqbal, 2006, p. 20).
Tema reality show di Indonesia masih sederhana namun tidak dipungkiri
banyaknya reality show yang ditayangkan di stasiun-stasiun televisi Indonesia
sudah cukup banyak, hal ini terbukti dari banyaknya jumlah acara reality show
3
yang tayang di seluruh stasiun televisi swasta setiap harinya, sehingga dapat
diartikan bahwa banyak pula peminat tayangan reality show, dan para stasiun
televisi berlomba menayangkan acara yang bertema reality show. Ada beberapa
program-program reality show yang ditayangkan seperti kontes bakat, yang
berbau mistis, ajang mencari jodoh, cinta , sampai mengerjai orang. Tayangan
reality show yang dapat menjadi contoh diantaranya yaitu: Indonesian Idol
(RCTI), Super mama Show (Indosiar), Mamamia (Indosiar), Idola cilik (RCTI),
Mendadak dangdut (TPI), KDI (TPI), Langsung Beken (TPI), Gong Show (Trans
TV), Dunia lain (Trans TV), Lemon tea (SCTV), Katakan cinta (RCTI), H2C
(SCTV), Termehek-mehek (Trans TV), Hari yang aneh (ANTV), Pacar usil
(ANTV), Jail (Trans TV), Play boy kabel (SCTV),Kacau (RCTI), Be a man
(Global TV), ADJ (Trans TV), Happy family (Trans TV), dan lain-lain.
Reality show memberikan warna yang berbeda dari program televisi
lainnya. Meningkatnya ketertarikan masyarakat pada program reality show di
televisi memberikan pengaruh yang besar kepada gaya hidup masyarakat.
Kondisi Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Indonesia masih mempunyai berbagai masalah kesehatan. Hal tersebut
menyebabkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah. Berbagai
permasalahan kesehatan yang membutuhkan solusi yang tepat dan efektif antara
lain :
a. Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia
Demam berdarah masih menjadi masalah kesehatan yang pelik di
Indonesia. Penyakit ini telah menjadi ancaman utama bagi kesehatan
masyarakat global (WHO, 2010). Penyakit demam akut ini yang ditemukan di
daerah tropis seperti Indonesia. Penyakit datang setiap musim penghujan ini
selalu membawa korban yang tidak sedikit. Lebih dari 2,5 miliar penduduk
dunia berisiko terkena penyakit demam berdarah, dengan mayoritas atau 70
persen populasi hidup di kawasan Asia Pasifik.
Peningkatan jumlah wabah demam berdarah ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, termasuk suhu dan curah hujan yang lebih tinggi, yang
menyebabkan kondisi perkembangbiakan sempurna bagi nyamuk Aedes
aegypti atau Aedes albopictus betina yang membawa penyakit demam berdarah
dengue ini. Selain itu, pertumbuhan penduduk terutama di kota besar dan
perjalanan internasional yang meningkat oleh individu terinfeksi juga bisa
menjadi alasan peningkatan wabah demam berdarah.
b. Gizi Buruk
Gizi buruk atau lebih dikenal dengan gizi di bawah garis merah adalah
keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang
cukup lama. Tanda-tanda klinis dari gizi buruk secara garis besar dapat
dibedakan marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor (RI dan WHO,
Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2001 – 2005, 2000).
Fenomena gizi buruk seperti fenomena gunung es yaitu dimana kasus
yang muncul ke permukaan hanya sedikit tetapi sebenarnya kasus yang terjadi
4
di masyarakat sangat banyak. Menurut UNICEF (1990) faktor yang
menyebabkan terjadinya gizi buruk antara lain:
a. Kurangnya asupan makanan yang diberikan kepada bayi atau balita.
b. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang
kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi
sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang atau
bahkan gizi buruk.
c. Anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya
akan melemah dan akan mudah terserang penyakit dan lama kelamaan akan
menyebabkan gizi buruk.
Di Indonesia kasus gizi buruk sering kali terjadi di daerah yang
terpencil dan jauh dari jangkauan layanan kesehatan. Gizi buruk juga terjadi di
daerah di mana tanaman pangan sangat kurang atau sering terjadi gagal panen.
Kemiskinan juga dinilai sebagai penyebab utama gizi buruk dimana keluarga
miskin tidak mampu untuk membeli bahan makanan sehingga asuapan gizi
untuk keluarga menjadi berkurang. Lima daerah dengan penderita gizi buruk
tertinggi di Indonesia tahun 2010 yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sumatera Utara, Banten. Ironisnya empat dari lima daerah tertinggi penderita
gizi buruk adalah daerah di Pulau Jawa yang bukan merupakan daerah
tertinggal seperti Nusa Tenggara dan Papua (MetroTV,2010).
Upaya yang Pernah Dilaksanakan Pemerintah dalam Meningkatkan Taraf
Kesehatan Masyarakat
Upaya pengentasan masalah kesehatan yang paling efektif adalah
pelatihan masyarakat untuk mencegah dam menanggulangi masalah kesehatan
tersebut. Upaya yang pernah dilakukan Pemerintah dalam mengatasi masalah
kesehatan antara lain:
a. Balai Pelatihan Kesehatan
Balai Pelatihan Kesehatan atau disingkat Bapelkes adalah institusi
pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang memberikan pendidikan dan
pelatihan (diklat) dalam bidang kesehatan. Bapelkes yang dimiliki oleh
Pemerintah Pusat diantaranya yaitu Balai Pelatihan Kesehatan Salaman dan
Balai Pelatihan Kesehatan Lemah Abang. Selain dimiliki oleh Pemerintah
Pusat, hampir semua Pemerintah Tingkat Provinsi memiliki Balai Pelatihan
Kesehatan yang umumnya berada di ibukota mereka masing-masing.
b. Pelatihan Kader Posyandu
Keberadaan kader di posyandu sebagai salah satu sistem
penyelenggaraan pelayanan kebutuhan kesehatanan dasar sangat dibutuhkan.
Mereka adalah ujung tombak pelayanan kesehatan yang merupakan
kepanjangtanganan Puskesmas. Perlu langkah-langkah revitalisasi posyandu
dalam mendukung program desa siaga. Keberadaan posyandu dengan 5 (lima)
kegiatannya yang dikenal dengan Panca Krida Posyandu yakni Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Peningkatan Gizi dan
Penanggulangan Diare. Pelatihan bagi Kader Posyandu dilakukan agar kader
posyandu menjadi agent social yang handal dan kreatif, secara pribadi dan
5
kelompok, dalam memberikan layanan posyandu dengan efektif dan tepat
guna.
c. Desa Siaga
Desa siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang
memiliki kemampuan dalam menemukan permasalahan yang ada, kemudian
merencanakan dan melakukan pemecahan yang sesuai dengan potensi yang
dimiliki serta selalu siap siaga dalam mengahadapi masalah kesehatan,
bencana, dan kegawatdaruratan sehingga nantinya akan terwujud desa sehat.
Dasar dari pelaksanaan program ini adalah KEPMENKES NO.
564/MENKES/SK/VIII/2006.
Keunggulan Program Reality Show “The Saviour”
Masalah kesehatan di Indonesia berlarut-larut karena belum
ditemukannya solusi yang tepat. Pemerintah telah melakukan berbagai cara seperti
pengadaan Balai Pelatihan Kesehatan, pelatihan kader posyandu, Desa Siaga dan
lain-lain untuk mengatasi masalah kesehatan. Namun hasil dari solusi tersebut
belum dapat memberikan hasil yang optimal. Solusi-solusi tersebut masih
mempunyai banyak kelemahan. Misalnya program Desa Siaga membutuhkan
berbagai sumber daya baik sumber daya alam maupun manusia yang memadai,
sehingga ada desa yang kurang bisa melakukan program tersebut karena
terkendala keterbatasan sumber daya. Balai Pelatihan Kesehatan masih terbatas
dan hanya terdapat di daerah tertentu saja, sedangkan masyarakat kurang
memanfaatkan fasilitas posyandu sehingga para kader terlatih kurang bisa
memaksimalkan kemampuan mereka.
Upaya yang dilakukan akan lebih baik jika pihak – pihak masyarakat
yang terkait diberikan pelatihan dan diajak untuk berperan aktif untuk
memecahkan masalah kesehatan ini. Gagasan yang diajukan dalam PKM ini
adalah ide untuk memberikan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat di
daerah endemik penyakit, masyarakat yang tinggal di daerah kumuh serta
masyarakat miskin. Pemilihan kelompok masyarakat tersebut sebagai sasaran
program ini karena pada kelompok masyarakat tersebut dinilai kurang mempunyai
pengetahuan tentang kesehatan dan sangat rentan terhadap serangan suatu
penyakit sehingga dengan adanya program ini diharapkan mereka lebih
mengetahui cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakit serta dapat
menjadikan lingkungan sekitar lebih sehat dengan sanitasi yang baik.
Program ini memanfaatkan media elektronik (televisi) karena dinilai
televisi adalah media informatif yang mempunyai dampak yang sangat besar
sehingga seiring berjalannya program ini, masyarakat Indonesia secara luas akan
mendapatkan dampak positif. Meningkatnya ketertarikan masyarakat pada
program reality show di televisi memberikan pengaruh yang besar kepada gaya
hidup masyarakat. Di lain sisi, sebagian besar reality show mengandung nilai-nilai
yang kurang mendidik. Maka dari itu, The Saviour menawarkan program reality
show yang berbeda dari yang lain. Program ini berisi tentang usaha peserta dalam
meningkatkan taraf kesehatan di suatu daerah, dengan begitu penonton dapat
mengambil pelajaran-pelajaran positif di bidang kesehatan. Selain itu, dengan
6
adanya program ini dapat memberikan pandangan yang lebih baik bagi
masyarakat Indonesia untuk lebih memperhatikan kesehatan baik diri sendiri dan
lingkungan sekitar sehingga terjadi peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara
nasional untuk membentuk sumber daya manusia yang lebih baik guna kemajuan
bangsa Indonesia.
Pihak-pihak yang Terkait
Pihak-pihak terkait yang membantu jalannya program ini antara lain :
a. Pemerintah
Pemerintah dalam program ini bertindak sebagai pemberi dana bagi
keberlangsungan program ini. Selain itu, pemerintah juga mendata daerahdaerah mana saja yang dijadikan sasaran atau tujuan program ini.
b. Stasiun Televisi
Stasiun televisi bertindak sebagai media untuk menyiarkan dan melakukan
sosialisasi program ini. Stasiun televisi adalah pihak yang terpenting dalam
program ini karena stasiun televisi bertugas untuk merekam dan menayangkan
reality show dalam program ini sehingga masyarakat luas dapat mendapatkan
manfaat dari program ini.
c. Sponsor
Pendanaan program, selain dari pemerintah juga berasal dari sponsor. Sponsor
berasal dari industri-industri menghasilkan produk yang berhubungan dengan
program, misalnya susu, vitamin, obat anti nyamuk, dan lain-lain.
d. Peserta Reality Show
Yaitu orang-orang yang mempunyai peran yang sangat penting dalam
menjalankan program ini. Peserta reality show akan melakukan penyuluhan
dan pemberian pelatihan secara langsung kepada masyarakat yang dituju.
e. Masyarakat di Daerah Pelaksanaan Program
Dalam program reality show, masyarakat di daerah yang telah dipilih untuk
menjadi sasaran program akan mendapatkan penyuluhan dan pemberian
pelatihan untuk meningkatkan taraf kesehatan mereka.
f. Penonton Reality Show
Program reality show akan disiarkan oleh stasiun televisi yang telah ditunjuk.
Hal ini dilakukan agar program yang berjalan dapat memberikan dampak tidak
hanya pada masyarakat di daerah sasaran melainkan dapat memberikan
dampak positif bagi penonton sehingga hasil program ini dapat meluas.
Strategi Peningkatan Taraf Kesehatan Masyarakat melalui Program Reality
Show “The Saviour”
Untuk mengatasi masalah kesehatan yang begitu pelik diperlukan solusi
tepat dan efektif. Upaya yang paling tepat dan efektif adalah pelatihan perorangan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada. Selain itu, upaya pengentasan
7
masalah kesehatan akan lebih optimal bila menggunakan media elektronik seperti
televisi.
Televisi dinilai efektif karena media televisi sangat dikenal dan dekat
dengan masyarakat, selain itu penyampaian pesan dengan media elektronik
menarik sehingga pesan yang akan disampaikan dengan mudah diterima oleh
masyarakat dan dapat diwujudkan. Berikut adalah strategi dan langkah-langkah
yang
dilakukan melalui program reality show televisi dalam
upaya
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
a. Audisi atau Pencarian Peserta Reality show”The Saviour”
Pada awal tahap pelaksanaan dilakukan pencarian peserta dengan
cara audisi yang dilakukan oleh stasiun televisi dengan bekerja sama dengan
pemerintah. Audisi diadakan di beberapa kota besar. Pemilihan peserta dinilai
oleh juri. Juri dari kalangan psikolog, dokter dan dari tokoh masyarakat.
Sedangkan peserta terdiri dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.
Syarat-syarat peserta antara lain berusia lebih dari 18 tahun,
berkepribadian menarik, mempunyai wawasan luas. Selain itu peserta juga
diharapkan mempunyai jiwa kepemimpinan agar saat penerjunan kepada
masyarakat luas program yang diusungnya dapat berjalan dengan optimal.
Jumlah peserta yang nantinya akan menjalani tahap reality show selanjutnya
sebanyak sepuluh orang peserta.
b. Pembekalan dan Pelatihan Peserta
Setelah terpilihnya beberapa peserta yang lolos audisi, tahap
selanjutnya adalah pemberian bekal pengetahuan dan pelatihan kepada peserta.
Pembekalan dan pelatihan diberikan setiap satu minggu sebelum penerjunan
peserta selama lima hari. Pada tahap ini, peserta juga diberikan gambaran
tentang daerah yang dijadikan sasaran program. Pemberian bekal dan pelatihan
dilakukan oleh 3 orang yang terdiri dari:
a. Dokter
b. Ahli promosi kesehatan
c. Konsultan program kesehatan
Pada tahap ini pula, para peserta diharuskan untuk memiliki suatu
program atau rencana yang akan diimplementasikan pada saat penerjunan
kepada masyarakat sesuai dengan tempat penerjunannya. Program kesehatan
yang direncanakan oleh peserta akan dinilai oleh juri.
Para peserta juga dilatih bagaimana cara berkomunikasi dan
menggerakkan masyarakat sesuai dengan program masing-masing.
Pembekalan dan pelatihan peserta diberikan hingga para peserta telah siap
untuk diterjunkan ke masyarakat. Semua aktifitas para peserta pada saat
pembekalan dan pelatihan ini diliput dan siarkan oleh stasiun televisi yang
bersangkutan layaknya program reality show.
c. Penerjunan Peserta
Penerjunan peserta dilaksanakan setiap pemberian bekal dan
pelatihan selesai dilaksanakan. Daerah penerjunan berkisar pada daerah
endemik suatu penyakit seperti demam berdarah, gizi buruk dan lain
sebagainya selain itu daerah penerjunan juga meliputi daerah yang mempunyai
lingkungan yang kumuh dan daerah miskin.
Para peserta diterjunkan ke daerah-daerah yang berbeda selama satu
minggu. Pada saat penerjunan para peserta mengaplikasikan semua yang materi
8
yang telah diberikan saat pembekalan dan pelatihan. Selama tahap ini para
peserta diminta untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat serta memberi
informasi dan pelatihan kepada masyarakat. Para peserta diperbolehkan
mengajak dan menggerakkan masyarakat sekitar untuk menjalankan program
para peserta.
d. Evaluasi dan Eliminasi (live)
Setiap akhir minggu akan diadakan suatu penilaian dan evaluasi
dari pihak juri. Penilaian tersebut dilakukan dalam acara live yang juga akan
ditayangkan oleh pihak stasiun televisi. Pada acara live yang berdurasi 120
menit tersebut para peserta melakukan presentasi atau pemaparan tentang hasil
yang telah dicapainya selama seminggu dan menjelaskan proses yang telah
dilakukan dari program kesehatan yang diusung oleh peserta. Pada acara
tersebut juga akan diputarkan hasil rekaman semua kegiatan yang dilakukan
oleh peserta beserta masyarakat di lingkungan di mana dia diterjunkan. Para
pemirsa di rumah yang menonton acara tersebut dapat melakukan SMS Voting
untuk memilih peserta reality show pilihan mereka. SMS Voting hanya dibuka
pada saat acara live saja.
e. Grand Final
Grand final adalah tahapan untuk menentukkan pemenang. Pada
tahap ini tersisa tiga peserta yang bertahan. Juara I program ini mendapatkan
hadiah berupa uang sebesar lima ratus juta rupiah, juara II mendapat dua ratus
juta rupiah, juara III mendapat seratus juta rupiah. Dana tersebut didapat dari
pemerintah dan sponsor.
Bulan
NO
Uraian Kegiatan
I
II
III
IV
V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Audisi
2.
Pembekalan dan
Pelatihan
3.
Penerjunan
4.
5
Evaluasi
dan
Eliminasi (acara
live)
Grand Final
Tabel 1. Uraian Jadwal Program
9
STASIUN
TELEVISI DAN
PEMERINTAH
MASYARAKAT
LUAS
AUDISI PESERTA
REALITY SHOW
PEMBEKALAN DAN
PELATIHAN PESERTA
PESERTA
PENGAWASAN DAN EVALUASI
DARI STASIUN TELEVISI
DAN JURI
DAERAH
PENERJUNAN
ELIMINASI
PESERTA 1,2,3,...
PEMENANG
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Proses Penjurian
Penilaian pada saat acara live terdiri dari penilaian juri (75%) dan
jumlah SMS Voting (25%) yang masuk. Penilaian juri terdiri dari :
a. Bobot Program Peserta (35%), yaitu nilai yang diberikan oleh juri terhadap
kualitas baik dan buruknya program yang diusung oleh peserta. Termasuk
penilaian terhadap kesesuain program yang diusung dengan masalah yang
terdapat di sekitar daerah di mana peserta yang bersangkutan diterjunkan.
Bobot dari aspek ini sebesar 35 persen dari keseluruhan penilaian. Program
peserta dinilai hanya pada saat awal penerjunan.
10
b. Pencapaian Program Perminggu (50%), yaitu nilai yang diberikan oleh juri
terhadap hasil-hasil yang telah dicapai oleh para peserta dalam rangka
pemenuhan goal dari program yang diusung. Setiap minggu peserta akan
memaparkan apa yang telah ditempuh dan akan ditayangkan dalam rekaman.
Pencapaian program perminggu mencangkup 50 persen dari keseluruhan nilai
juri.
c. Presentasi (15%), yaitu nilai yang diberikan kepada peserta pada saat
presentasi atau pemaparan yang diberikan pada saat acara live. Pada presentasi
peserta memaparkan hasil-hasil yang diraihnya, pencapaian program, dan
rencana pencapaian program di minggu yang akan datang. Aspek penilaian
presentasi ini berdasarkan pada kejelasan penyampaian presentasi oleh peserta,
keadaan sebenarnya di lingkungan dimana peserta diterjunkan dan rencanarencana yang akan dicapai oleh peserta di minggu selanjutnya. Bobot aspek ini
mencakup 15 persen dari nilai keseluruhan.
Setelah nilai juri dan jumlah SMS Voting masuk dilakukan penjumlahan
data dan akan didapat hasil akhir. Hasil akhir tersebut menentukan peserta yang
mempunyai nilai tertinggi dan peserta yang terendah. Eliminasi atau pemulangan
peserta dilakukan kepada peserta yang mempunyai nilai terendah pada saat akhir
acara live setelah tahap penerjunan peserta.
Pada akhir sesi Reality show atau pada minggu kesepuluh di bulan ketiga,
akan dilakukan penentuan akhir pemenang. Peserta yang menjadi pemenang
adalah peserta yang dapat bertahan dari awal sesi reality show hingga akhir sesi
reality show.
Bobot Program
Pencapaian Program
Perminggu
Presentasi
Gambar 2. Pedoman Penilaian Juri
Konsistensi Program Kesehatan
Program yang diusung oleh peserta yang masuk lima besar akan
mendapatkan dana dan peserta berhak untuk meneruskan program tersebut
walaupun acara reality show telah berakhir. Secara berkala akan diadakan evaluasi
dari pemerintah apakah program tersebut masih berjalan. Hal ini dimaksudkan
agar program kesehatan peserta lima besar tidak berhenti begitu saja dan dapat
menghasilkan manfaat yang lebih besar.
Selain itu, reality show yang ditayangkan di televisi dapat memberi
dampak yang lebih luas terhadap masyarakat Indonesia. Sehingga pengetahuan
kesehatan masyarakat Indonesia secara luas dapat meningkat dan diharapkan
dapat memecahkan masalah kesehatan di Indonesia.
11
KESIMPULAN
Gagasan
Pemecahan masalah kesehatan nasional dengan The Saviour, Reality
Show Televisi untuk Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat. Program
dilakukan dengan melakukan pemilihan atau audisi peserta reality show di
berbagai kota besar, kemudian akan dilakukan pelatihan dan pembekalan tentang
berbagai masalah kesehatan masyarakat dengan bekerjasama dengan pemerintah
dan stasiun televisi. Selanjutnya peserta reality show ditempatkan pada daerah
yang mempunyai masalah kesehatan dan peserta diminta untuk memecahkan
masalah tersebut dengan program yang diusung masing-masing. Program
kesehatan yang termasuk lima terbaik akan mendapatkan dana dan berhak untuk
melanjutkan program kesehatan mereka. Sehingga program-program mereka
dapat tetap berjalan dengan berkesinambungan dan menghasilkan manfaat yang
lebih besar.
Implementasi
Upaya pemecahan masalah kesehatan nasional membutuhkan usaha yang
nyata dari berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah saja yang harus turun tangan,
namun berbagai pihak seperti masyarakat harus turut serta. Dengan diadakannya
program The Saviour, Reality Show Televisi untuk Meningkatkan Taraf
Kesehatan Masyarakat dimaksudkan untuk menjaring orang-orang dari berbagai
lapisan masyarakat yang berkemampuan besar dalam upaya pemecahan masalah
kesehatan ini. Pemilihan dan audisi peserta untuk reality show dilakukan untuk
memilih orang yang dianggap benar-benar mampu untuk diberikan latihan dan
pembekalan untuk nantinya ditempatkan di daerah yang mempunyai masalah
kesehatan. Penentuan program kesehatan harus sesuai dengan keadaan atau
kondisi riil daerah yang dijadikan sasaran. Program kesehatan tersebut nantinya
akan diupayakan oleh peserta agar tingkat kesehatan masyarakat di lingkungan
tersebut meningkat. Para juri akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap
para peserta. Program yang terbaik dari salah satu peserta akan memenangkan
reality show ini.
Pemilihan media televisi sebagai media untuk meningkatkan kesehatan
dimaksudkan agar program reality show ini dapat memberikan dampak yang lebih
luas bagi masyarakat. Sehingga, pada saat ditayangkannya reality show ini
masyarakat akan lebih tahu tentang berbagai masalah kesehatan yang ada.
12
Prediksi Hasil
Program kesehatan yang diusung oleh para peserta diharapkan dapat
berjalan dengan tepat dan efektif. Program kesehatan tersebut juga diharapkan
dapat menginsipirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama atau hal yang
lebih berarti untuk memecahkan masalah kesehatan nasional. Selain itu pemilihan
media televisi dimaksudkan agar masyarakat Indonesia secara luas dapat
mengetahui tentang berbagai hal tentang kesehatan. Seperti cara untuk
meningkatkan kesehatan, menjadikan lingkungan lebih bersih dengan sanitasi
yang sehat, melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit yang ada, dan
lebih peduli terhadap status kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, program
kesehatan tersebut diharapkan dapat berjalan secara terus menerus dan sedikit
demi sedikit meningkatkan kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Dinamika Penduduk dan Perencanaan Pembangunan Daerah,
(Online), (http://www.datastatistik-indonesia.com, diakses 17 Februari
2011).
Anonim. 2011. Gizi Buruk, (Online),
(http://www.rajawana.com/artikel/kesehatan/399-gizi-buruk.html, diakses
16 Februari 2011).
Anonim. 2010. Pelatihan Kader Posyandu Kalimantan Timur, (Online),
(http://fajarqimi.com/berita-dokter/pelatihan-kader-posyandu-di-penajamkalimantan-timur/, diakses 17 Februari 2011).
Chandra, Budiman. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Gibney, Michael J dkk. 2005. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Hill, Annette. 2005. Reality TV: Audiences and Popular Factual Televisison. New
York: Routledge.
Murray, Susan dan Laurie Oullette. 2009. Reality TV: Remaking Television
Culture. New York: New York Univ Press.
Safari, Hindra I dan Mila Meiliasari. 2004. Demam Berdarah. Jakarta: Puspa
Swara
13
BIODATA
Biodata Penulis
1.
Ketua Kelompok
Nama
: Mohammad Nasrullah
NIM
: 101011016
Jurusan
: Ilmu Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi
: Universitas Airlangga
Alamat
: Jl. Mulyorejo 118B, Surabaya
: [email protected]
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
Program kreatifitas mahasiswa, “Pemberdayaan Posyandu Lansia
melalui Program SGM (Sosialisasi Gizi Manula) di Puskesmas
Mulyorejo”
Penghargaan Ilmiah yang diraih : Tanda tangan
:
2.
Anggota Kelompok
Nama
: Rifky Anindika
NIM
: 101011184
Jurusan
: Ilmu Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi
: Universitas Airlangga
Alamat
: Kalijudan gg 9 14A, Surabaya
: [email protected]
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
Program kreatifitas mahasiswa, “Pemasyarakatan Lendir Bekicot sebagai
Obat Alternatif untuk Meredakan Nyeri Gigi di Daerah Nambangan
Surabaya”.
Penghargaan Ilmiah yang diraih : Tanda tangan
:
Biodata Dosen Pembimbing
1.
Nama
NIP
Fakultas
Perguruan Tinggi
Alamat
Tanda Tangan
: Hario Megatsari, S.KM., M.Kes.
: 132 325 878
: Kesehatan Masyarakat
: Universitas Airlangga
: Perum Griya Mapan Sentosa BF-11
Waru, Sidoarjo
: