PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROG
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
KERUPUK TURIS
(Tutut Renyah Istimewa)
BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
1200143/Angkatan 2012
(Henhen Lukmana)
1200517/Angkatan 2012
(Erlita Marcelia)
1202741/Angkatan 2012
(Aam Aminah)
1201964/Angkatan 2012
(Anis Ilahi)
1203503/Angkatan 2012
(Mega Rahmawati)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
2
2
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................
.................................................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................
.................................................................................................................................
iv..............................................................................................................................
RINGKASAN.........................................................................................................
1. PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Tujuan..........................................................................................................
1.3 Tujuan Program............................................................................................
1.4 Luaran Yang Diharapkan..............................................................................
...........................................................................................................................2
1.5 Kegunaaan Program......................................................................................
...........................................................................................................................3
2. GAMBARAN UMUM.......................................................................................
2.1 Analisa Peluang Usaha.................................................................................
2.2 Pengelolaan Produksi...................................................................................
3. METODE PELAKSANAAN............................................................................
3.1 Identifikasi Masalah dan Analisis SWOC....................................................
3.2 Planning (Perencanaan)...............................................................................
3.3 Organizing and Implementation (Organisasi dan Pelaksanaan)..................
4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................................
.................................................................................................................................
10
4.1 Anggaran Biaya............................................................................................
.....................................................................................................................
10
4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................
...........................................................................................................................
10
V. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
.................................................................................................................................
11
VI. LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................
.................................................................................................................................
12
3
i
ii
v
1
1
2
2
4
4
4
6
6
7
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Kemasan Produk.....................................................................
5
4
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Komposisi Gizi Keong Per 100 g............................................................
6
5
RINGKASAN
Tutut (bellanya javanica van de bush) memiliki peran ekonomis bagi
masyarakat Indonesia, dan termasuk produk yang sering diperdagangkan. Tutut
(keong sawah) yang selama ini dikenal sebagai hama potensial tanaman padi, jika
dikelola dengan baik tutut sawah ini merupakan komoditas prospektif untuk
menambah penghasilan petani dan meningkatkan gizi masyarakat. Dari olahan
tutut ini, tutut memiliki banyak manfaat. Selain bisa dimanfaatkan sebagai pakan
ternak, ikan, dan udang, tutut juga biasa dijadikan sebagai sumber makanan
berotein tinggi bagi masyarakat.
Dengan melihat potensi tersebut, tutut (keong sawah) tidak layak disebut
sebagai biang kegagalan panen padi. Daripada tutut sawah ini di buang percuma
karena dianggap sebagai musuh bagi petani, lebih baik tutut sawah dikelola dan
dimanfaatkan. Karena tutut sawah ternyata memiliki kandungan gizi dengan
protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram
tutut, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor.
Kandungan vitamin pada tutut juga cukup tinggi, dengan dominasi vitamin A, E,
niacin dan folat. Mengenai ketersediaan pasok, dalam sebulan seekor tutut sawah
ini mampu memproduksi hingga 1.000 butir telur.
Komoditas tutut sawah seiring berkembangnya zaman, tutut sawah telah
ditemukan di berbagai daerah sebagai olahan makanan yang inovatif bagi para
penyuka tutut seperti sate tutut, baso tutut dan nugget tutut, dan sebagian
masyarakat memakannya dengan cara dimasak dan dimakan biasa. Namun ada
sebagian masyarakat juga yang sama sekali tidak menyukai tutut karena rasanya
yang dirasa kurang enak dan berbau amis ketika dikonsumsi, menginspirasi kami
untuk menciptakan suatu inovasi produk jajanan sehat berbahan dasar tutut yakni
“KERUPUK TURIS (Tutut Renyah Istimewa)” sehingga lebih menyenangkan dan
mengenakan ketika dikonsumsi. “KERUPUK TURIS (Tutut Renyah Istimewa)”
ini bisa dinikmati sebagai cemilan dan juga sebagai pendamping nasi. Selain lebih
enak dan praktis untuk dinikmati, kerupuk turis juga bermanfaat bagi kesehatan
tubuh yang salah satunya dipercaya dapat mengobati liver. Dari keunggulan yang
dimiliki, “KERUPUK TURIS (Tutut Renyah Istimewa)” diharapkan mampu
menarik minat masyarakat luas.
Keyword : Tutut, Gizi, Vitamin, Makanan Ringan, Kerupuk
6
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tutut atau besusul (bellanya javanica van de bush) merupakan jenis keong
air tawar. Bentuknya kerucut meruncing ke belakang berkelok-kelok. Berwarna
hijau kehitaman, berukuran sebesar biji pala, dan mempunyai daging seberat 4-5
gram. Tutut hidup di air tawar, sawah, lumpur, rawa, danau dan pinggir sungai
kecil.
Pada media harapanrakyat.com terdapat berita mengenai hama tutut yang
berada di pesawahan Balokang, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota Banjar,
Jawa Barat. Menurut para petani setempat tutut mulai terlihat menyerang disaat
usia tanaman padi memasuki masa panen. Untuk mengamankan tanaman supaya
padi tetap bisa dipanen, petani harus rajin mengambil satu persatu tutut. Memang
sampai sekarang petani masih kesulitan menekan perkembangbiakan hama ini,
pasalnya hampir setiap hari tutut selalu muncul, padahal petani selalu
memungutinya.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tutut berperan sebagai
inang perantara cacing golongan trematoda (cacing yang memiliki batil isap).
Cacing golongan trematoda ini dapat berkembang biak dalam tubuh manusia,
cacing yang ditularkan melalui perantara dari tutut ini biasanya adalah dari family
echinostomatidae, cacing ini berbentuk seperti daun, hidup dan berkembang pada
usus manusia. Untuk mencegah penularan cacing pada manusia tutut harus
dimasak hingga matang, karena beberapa kelompok masyarakat memakan tutut
dengan mentah-mentah dengan kombinasi disiram wine, hal ini sangat tidak
disarankan karena dapat menyebabkan kecacingan. Namun, tidak perlu takut
untuk mengkonsumsi tutut asalkan dimasak hingga matang. Pada penelitian yang
dilakukan oleh fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan Universitas
Pendidikan Indonesia, larva cacing Trematoda pada tutut mati dengan perebusan
600 ml air dengan menggunakan api. Semakin besar api yang digunakan, semakin
pendek waktu yang diperlukan untuk merebus.
Melihat banyaknya perkembangbiakan tutut didaerah banjar terdapat
peluang besar untuk mengolah tutut menjadi nilai jual ekonomis dibandingkan
dengan tidak diolah sedikitpun. Ketika masyarakat mengetahui cara
mengkonsumsi tutut harus direbus dengan matang, munculah mengenai makanan
hasil olahan tutut. Tutut mulai diolah dengan campuran nugget, bakso, abon, dan
berbagai macam makanan ringan lainnya. Jika tutut dikonsumsi ternyata banyak
menyimpan kandungan gizi tinggi, menurut Positive Deviance Resource Centre
khasiatnya ini karena tutut mengandung kandungan protein 12% , kalsium 217
mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram tutut, dan sisanya
mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor. Kandungan
vitamin pada tutut cukup tinggi, dengan dominasi vitamin A, E, niacin dan folat.
1
Tutut juga mengandung zat gizi makronutrien berupa protein dalam kadar yang
cukup tinggi pada tubuhnya.
Banyaknya khasiat yang terkandung pada tutut dan dapat diolah menjadi
makanan ringan. Maka dengan melihat fakta tersebut semakin memperkuat
keinginan kami dalam membuat makanan ringan dengan bahan utama berupa
tutut, yang diolah menjadi kerupuk turis. Produk kerupuk turis tersedia dalam
aneka ragam rasa, seperti original flavour, spicy flavour dan cheese flavour. Rasa
kemungkinan akan ditambah sesuai permintaan pasar.
Produk kerupuk turis sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan akan
makanan ringan yang sehat dan bergizi. Peluang usaha ini dapat dimanfaatkan
oleh mahasiswa untuk menambah pendapatan dan juga dapat melatih mahasiswa
untuk berwiraswasta serta meningkatkan kemampuan bekerja dalam kelompok.
1.2 Perumusan Masalah
Kebutuhan mengenai jenis makanan ringan yang sehat dan bergizi terus
bertambah. Melihat fakta tersebut kami memanfaatkan peluang ini menjadi
sebuah usaha yang sangat menguntungkan. Kerupuk turis adalah pilihan yang
tepat untuk mengisi peluang tersebut. Selain itu, kerupuk turis memiliki
keunggulan yaitu rasa yang beraneka macam seperti original flavour, spicy
flavour dan cheese flavour. Kerupuk ini dapat dinikamati oleh semua orang sesuai
selera masing-masing terlebih kerupuk turis saat ini belum dikenal luas
dimasyarakat.
1.3 Tujuan Program
Tujuan dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang
Kewirausahaan ini, adalah :
1. Membuka peluang wirausaha bagi mahasiswa.
2. Mendirikan usaha mandiri.
3. Memberikan pilihan rasa kerupuk turis yang disukai konsumen.
4. Menjadikan usaha ini sebagai alternatif ekonomis untuk para konsumen karena
harganya yang terjangkau.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Produk kerupuk turis aneka rasa dikemas dengan kemasan yang menarik, tutut
yang akan diolah berasal dari petani sekitar wilayah Banjar, sedangkan bumbu
yang digunakan berasal dari hasil racikan sendiri.
2. Peluncuran produk dengan memanfaatkan pemasaran menggunakan media
sosial.
2
1.5 Kegunaan Program
Manfaat dari program ini antara lain :
1. Dapat menumbuhkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa
pelaksana.
2. Mengembangkan semangat kemandirian finansial sekaligus mengasah
kemampuan dalam bekerjasama untuk menghasilkan produk kerupuk turis.
3
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Analisa Peluang Usaha
1. Jenis Kegiatan
a. Nama Produk
b. Bentuk Produk
c. Karakteristik Kegiatan
d. Keunggulan Produk
: Kerupuk Turis (Tutut Renyah Istimewa)
: Usaha Mandiri
: Promosi Kerupuk Turis
: 1) Cemilan dengan protein dan vitamin
tinggi.
2) Dapat menyembuhkan berbagai penyakit
seperti diabetes,maag, liver, kolestrol,
dan berbagai penyakit lainnya.
3) Harga yang relatif murah.
4) Memiliki rasa yang beraneka ragam.
2. Target yang dituju
a. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
b. Seluruh Rumah Makan yang berada di wilayah Bandung
c. Warung dan Kantin
3. Analisis Pesaing
Di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia dianggap tidak ada pesaing
untuk produk ini, karena tidak ada produk yang sejenis dipasarkan tetapi
untuk dilingkungan rumah makan yang berada di sekitar wilayah bandung
terdapat banyak kerupuk yang menjadi pesaing dari produk ini. Tapi produk
ini memiliki banyak kunggulan dan harga yang terjangkau untuk bersaing
dengan produk kerupuk yang lainnya.
2.2 Pengelolaan Produksi
1. Produk
Kerupuk Turis (Tutut Renyah Istimewa) adalah makanan ringan yang
dibuat dari bahah baku tutut yang memiliki protein tinggi. Rasanya gurih dan
renyah, kerupuk turis memiliki keistimewaan yaitu mengandung banyak gizi dan
tersedia dalam berbagai macam rasa. Penamaan kerupuk turis sendiri selain
singkatan, memiliki makna sekaligus harapan yaitu makanan yang dapat digemari
oleh masyarakat lokal maupun warga asing. Sehingga selain berproduksi didalam
negeri tetapi juga dapat mengekspor ke berbagai negara.
2. Desain Produk
Kemasan yang akan kami gunakan yaitu menggunakan plastik. Kerupuk
turis terbungkus rapi dalam kemasan ekonomis plastik Polypropylene dengan
ketebalan 0,10 mm, sehingga tidak mudah terjadi kebocoran kemasan yang dapat
4
menimbulkan kerupuk menjadi lembab dan tidak renyah serta dengan pemakaian
kemasan yang baik dan benar maka daya tahan produk bisa mencapai maksimal 6
bulan dari masa produksinya dengan catatan kemasan rapat tidak bocor dan
disimpan pada suhu ruangan normal. Kami juga menawarkan produk kerupuk
turis dalam kemasan ekonomis dengan berat 50 gram akan dibanderol dengan
harga Rp. 2500,00 produk 100 gram dibanderol dengan harga Rp. 4.500,00 dan
dengan berat 200 gram seharga Rp. 8.000,00.
Kemasan dalam plastik ini akan kami gunakan ketika kerupuk turis akan
dititipkan ke warung, kantin dan rumah makan. Adapun kantong kertas digunakan
untuk pemasaran di wilayah Universitas atau KOPMA. Selain terjaga ke
higenisannya plastik dan kantong kertas juga membuat tampilan penyajiannya
lebih menarik dan praktis.
Gambar 2.1 Contoh Kemasan Produk
2. Pertimbangan utama lokasi usaha
Lokasi usaha yang kami pilih adalah dekat dengan lingkungan kampus dan
pemukiman kost mahasiswa, dengan pertimbangan lokasi tersebut maka akan
sangat dekat dengan konsumen yang dituju. Lokasi usaha dan komersialisasi
kerupuk turis ini berkantor di jalan gegerkalong tengah, No.23C, Kelurahan
Gegerkalong tengah, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. No.HP 085860049624.
Lokasi ini berfungsi sebagai kantor pusat dan pelayanan administrasi.
3. Pengawasan Kualitas
Proses pengawasan dilakukan terhadap bahan baku, proses produksi dan
produk jadi. Pengawasan bahan baku dilakukan dengan mencari atau membeli
tutut segar yang baru ditangkap dari pesawahan. Pengawasan proses produksi
dilakukan dengan memperhatikan kebersihan dari dapur dan alat-alat masak yang
digunakan. Pengawasan produk dilakukan dengan mempertahankan standar rasa
pada kerupuk yang telah diolah. Selain itu kerupuk turis dipastikan tidak akan
menggunakan bahan-bahan aditif dan kimia yang akan membahayakan kesehatan
dari pelanggan
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap pertama: identifikasi masalah dengan menggunakan analisis
SWOC
Masalah yang kami temukan adalah adanya hama sawah yaitu tutut.
Walaupun tutut sudah banyak dikonsumsi dalam bentuk makanan namun dalam
cara pengolahannya belum terlalu bervariatif, misalnya hanya direbus. Karena hal
tersebut kami ingin menciptakan inovasi berupa kerupuk tutut.
1. Strenght (Kekuatan)
a. Bahan baku yang mudah di dapat
b. Cara pembuatan yang mudah
c. Harga yang terjangkau yaitu sebesar Rp. 2.500,00/pcs 50 gr,
Rp. 4.500,00/pcs 100 gr, dan Rp. 8.000,00/pcs 200 gr.
d. Rasanya yang enak dan beraneka ragam, yaitu original flavour, spicy
flavour dan cheese flavour. Rasa kemungkinan akan ditambah sesuai
permintaan pasar.
e. Makanan ringan dengan gizi tinggi
Tabel 3.1
Komposisi Gizi Keong per 100 g bagian dapat dimakan
Komponen Gizi
Jumlah
Energi
90 kkal
Air
79 g
Protein
16,1 g
Karbohidrat
2g
Lemak
1,4 g
Magnesium
250 mg
Kalsium
170 mg
Zat Besi
3,5 mg
6
Fosfor
272 mg
Kalium
382 g
Niacin
1,4 mg
Folat
6 mcg
Vitamin A
100 IU
Vitamin E
5 mg
Sumber: USDA 2015
2. Weakness (Kekurangan)
Tutut dapat terinfeksi cacing Tremotoda, maka diperlukan teknik khusus
dalam perebusannya. Penelitian yang dilakukan oleh fakultas pendidikan olahraga
dan kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, larva cacing Trematoda pada
tutut mati dengan perebusan 600 ml air selama minimal 61,559 menit
menggunakan api kecil 38,981menit menggunakan api sedang, dan 19,226 menit
menggunakan api besar. Semakin besar api yang digunakan, semakin pendek
waktu yang diperlukan untuk merebus.
3. Opportunity (Peluang)
a. Pangsa pasar yang menjanjikan karena:
1) Tingginya tingkat konsumtif masyarakat
2) Tingginya daya beli masyarakat
3) Lokasi strategis untuk penjualan
4) Belum ada competitor
4. Challenge (Tantangan)
Bagaimana menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat karena produk
yang tergolong baru. Sehingga diperlukannya sosialisasi dan trik marketing
khusus.
3.2 Tahap kedua: Planning (Perencanaan)
Pada tahap ini kami membuat tujuan dibuatnya produk dan merencanakan
strategi-strategi agar tercapainya tujuan tersebut.
Tujuan dibuatnya produk : dapat memberikan manfaat dan diterima dimasyarakat,
dan bisnis dapat berlangsung dalam jangka waktu yang tidak terbatas (going
concern).
7
Adapun strategi yang dilakukan agar tercapainya tujuan tersebut, yaitu:
1. Strategi Produksi
a. Memperoleh bahan baku dengan membeli dari petani disekitar wilayah
banjar. Tentunya dengan menganalisis harga pasar agar mendapatkan harga
yang ekonomis.
b. Menetapkan volume produksi. Jika permintaan meningkat maka akan
meningkatkan tingkat produksi.
c. Adanya pembagian tugas dan tanggungjawab di bidang produksi yang
ditetapkan oleh manager produksi.
d. Adanya jadwal pelaksanaan dan jam kerja. Sehingga proses produksi
berjalan secara teratur.
2. Strategi Pemasaran dan Penjualan
a. Promosi dan sosialisai
Promosi dan sosialiasi perlu dilakukan karena produk yang tergolong baru.
Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat mengenal produk serta manfaat
yang terdapat pada produk. Cara yang dilakukan yaitu dengan membuat
pamflet, brosur, poster dan promosi dari mulut ke mulut.
b. Penentuan Daerah Pemasaran
Dalam menentukan daerah untuk pemasaran kami melakukan pemasaran di
perguruan tinggi Universitas Pendidikan Indonesia dan sekitarnya secara
mouth to mouth, menitipkannya dirumah makan, warung, dan pedagang
kaki lima disekitar perguruan tinggi Universitas Pendidikan Indonesia.
Daerah pemasaran akan berkembang sesuai dengan semakin banyaknya
produk yang terjual.
c. Media Sosial dan Website
Memanfaatkan internet sebagai media pemasaran merupakan salah satu hal
yang efektif dan efisien, karena dapat meminimalisir biaya. Media sosial
yang kami gunakan antara lain, facebook, twitter, instagram, line, situs jual
beli online dan website.
d. Menjalin hubungan baik dengan konsumen
Hal ini merupakan hal yang paling penting untuk menjaga kelangsungan
usaha. Misalnya dengan meminta pendapat mengenai produk, testimoni, dan
promo-promo yang dijalankan. Dari hal tersebut kami dapat mengevaluasi
produk, usaha dan pelayanan.
8
3. Strategi Kreatif Inovatif
Dalam strategi ini kami melakukan analisis pasar berdasarkan tingkat
permintaan dari konsumen, permintaan pasar dan melihat situasi lingkungan.
Sehingga kami dapat melakukan inovasi baru yang dapat diterima oleh
masyarakat. Contohnya dengan menambah berbagai macam rasa baru sesuai
dengan tingkat permintaan konsumen. Hal tersebut dilakukan agar konsumen
tidak merasa bosan dan bisnis dapat berlangsung tanpa batas (going concern).
3.3 Tahap ketiga: Organizing and Implementation (Organisasi dan
Pelaksanaan)
1. Organisasi
Tabel 3.2
Ketua
Henhen Lukmana
Bendahara
Mega Rahmawati
Sekertaris
Anis Ilahi
Manager Produksi
Erlita Marcelia
Manager Pemasaran
Aam Aminah
2. Pelaksanaan Produksi
Dalam melaksanakan proses produksi hal awal yang dilakukan adalah
menentukan bahan apa saja yang di butuhkan.
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerupuk turis adalah
tepung tapioka
- air secukupnya
tutut yang sudah dihaluskan
- minyak untuk menggoreng
secukupnya
Garam secukupnya
- daun bawang yang sudah dipotong
siung bawang putih ( haluskan )
kecil
sendok teh ketumbar halus
- Perisa makanan rasa keju
Merica secukupnya
- Bubuk cabai kering
sendok teh soda kue
- telur
Langkah selanjutnya yaitu menentukan alat yang dibutukan. Alat yang
dibutuhkan dalam pembuatan kerupuk turis adalah:
- Ember plastik atau baskom besar sebagai tempat pencucian tutut
- Blender sebagai penghalus tutut
- Baskom besar sebagai tempat mencampur adonan
- Panci untuk merebus tutut
9
- Sendok pengaduk
- Tampah Sebagai tempat penjemuran kerupuk
- Timbangan Alat untuk menimbang bahan – bahan dan kerupuk
- Wajan Penggorengan untuk menggoreng kerupuk
-
-
Selanjutnya untuk cara pembuatan kerupuk turis, yaitu:
memilih tutut yang segar lalu dicuci hingga bersih.
tutut direbus selama +- 20 menit menggunakan api besar.
setelah dingin, daging tutut di pisahkan dari cangkangnya.
haluskan daging tutut dengan cara diblender.
membuat bumbu, campurkan bawang putih, garam, ketumbar dan merica dan
haluskan.
membuat adonan, campurkan tutut yang telah dihaluskan, bumbu-bumbu, telur,
daun bawang, soda kue dan air secukupnya hingga adonan menjadi kalis
kemudian kukus adonan, setelah itu dipotong berupa lembaran tipis diusahakan
berkisar antara 1-2 mm.
jemur adonan yang telah dipotong atau dikeringkan dengan alat pengering
sampai kadar airnya di bawah 10% dengan tanda berbunyinya kerupuk bila
dipatahkan.
setelah kering, kerupuk digoreng dengan menggunakan api sedang hingga
matang.
kerupuk yang sudah matang diberi perisa keju untuk rasa keju, diberi bubuk
cabai kering untuk rasa pedas dan kemudian dikemas.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
N
Jenis Pengeluaran
o
1 Peralatan Penunjang
2 Bahan Habis Pakai
3 Biaya Perjalanan
4 Biaya Lain – lain
Jumlah
Biaya ()
10.886.000
984.000
250.000
380.000
12.500.000
10
4.2 Jadwal Kegiatan
N
o
1
2
3
4
5
6
7
Bulan ke- 1
Kegiatan
1
2
3
4
Bulan ke-2
Bulan-3
Minggu ke1 2 3 4 1 2 3 4
Bulan-4
1
2
3
4
Promosi
Persiapan Alat &
Bahan
Produksi
Pemasaran
Evaluasi
Perkembangan Usaha
Evaluasi Kegiatan
Laporan
Pertanggung
Jawaban
DAFTAR PUSTAKA
Latifah, Eva. 2014. Tutut Serang Sawah di Balokang Kota Banjar. [Online].
Tersedia : http://www.harapanrakyat.com/2014/04/lagi-tutut-serangsawah-di-balokang-kota-banjar/. [Akses : 30 September 2015].
United State Department of Agricultural (Departemen pertanian Amerika Serikat).
2015. Komposisi Gizi Keong per 100 g bagian dapat dimakan. [Online].
Tersedia : http://www.usda.gov/. [Akses : 30 September 2015]
11
________. 2009. Tutut Dapat Menyebabkan Cacingan. [Online]. Tersedia :
http://unordinary-world.blogspot.co.id/2009/03/tutut-dapatmenyebabkan-cacingan.html. [Akses : 30 September 2015].
_________. Cacing Tramatoda Agar Layak Dikonsumsi. [Online]. Tersedia :
http://penelitian.lppm.upi.edu/detil/386/pengolahan-tutut-(-bellanyajavanika)-terinpeksi-cacing-tramatoda-agar-layak-dikonsumsi. [Akses :
30 September 2015].
12
13
14
15
16
3. Biodata DosenPembimbing
1
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-mail
7
Nomor Telepon/HP
R. Nadia Hanoum, M.Pd.
Perempuan
Teknologi Pendidikan
0016108203
Padang/16 Oktober 1982
nadia.hanum@upi.edu
022-2000021/087721414461
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
NamaPerguruanTinggi
BidangIlmu
TahunMasuk - Lulus
JudulSkripsi/Thesis/Disertas
i
S -1
UPI
Pendidikan
Bahasa Inggris
2001-2006
Violation of the
Cooperative
Principles in
Pond’s
Advertisements
S–2
UNP
Pendidikan
Bahasa Inggris
2007-2009
Pemerolehan
Kosakata Bahasa
Inggris oleh
Mahasiswa
Jurusan
Manajemen UNP
S–3
-
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama PertemuanIlmiah/ Seminar
JudulArtikelIlmiah
No
1.
The Third Annual International
Symposium of Foreign Language
Learning
(3rd
AISOFOLL):
Exploring
Issues
on
Foreign
Language Learning and Teaching in
Southeast Asia Region
Waktudan
Tempat
Metacognitive
Jakarta
Awareness
in 2012
Learning English as a
Foreign Language:
Meeting International
Proficiency Standard
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Kewirausahaan.
17
Bandung, 1 Oktober 2015
R. Nadia Hanoum, M.Pd.
NIDN. 0016108203
18
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Wajan
Serok
Kompor gas
Tabung gas
Panci
Justifikasi Pemakaian
2
Harga
Satuan
(Rp)
85.000
4
15.000
60.000
2
250.000
500.000
2
175.000
350.000
4
40.000
160.000
1
400.000
400.000
Digunakan untuk menutup
kemasan
Digunakan untuk
memotong bahan bahan
dan bumbu
Digunakan sebagai alas
untuk mengiris bumbu
Digunakan sebagai tempat
pencucian tutut
Digunakan untuk
memeras minyak yang ada
dalam kerupuk
1
225.000
225.000
5
5.000
25.000
5
15.000
75.000
2
15.000
30.000
Digunakan sebagai alat
untuk menghaluskan tutut
1
500.000
500.000
5
30.000
150.000
2
15.000
30.000
Digunakan sebagai wadah
untuk menggoreng
kerupuk turis
Digunakan untuk
mengaduk adonan
Digunakan sebagai alat
untuk memasak tutut
Digunakan sebagai alat
untuk menyalakan
kompor
Digunakan untuk merebus
tutut
Timbangan
Kuanti
tas
Jumlah
(Rp)
170.000
Digunakan sebagai alat
untuk menimbang bahan –
bahan dan kerupuk
Mesin pres
Pisau
Talenan
Ember
Mesin
pemeras
Minyak
Blender
Tampah
1
2.500.000 2.500.000
Digunakan sebagai tempat
penjemuran kerupuk
Baskom
Mesin
Digunakan sebagai wadah
untuk mencampur adonan
Digunakan sebagai alat
1
5.711.000 5.711.000
19
pengering
untuk mengeringkan
adonan hingga berbentuk
kerupuk
SUB TOTAL (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi Pemakaian
Tutut
Tepung
tapioka
Garam
Bawang
putih
Ketumbar
Soda kue
Telur
Galon air
Minyak
goreng
Bubuk cabe
Perasa keju
Daun
bawang
Plastik
Brand
Digunakan sebagai
bahan baku dasar
Digunakan sebagai
bahan baku
Digunakan sebagai
bumbu dalam
pembuatan tutut
Digunakan sebagai
bumbu dalam
pembuatan tutut
Digunakan sebagai
bumbu dalam
pembuatan tutut
Digunakan sebagai
pengembang adonan
Digunakan sebagai
bahan dalam adonan
Digunakan sebagai
bahan dalam adonan
Digunakan sebagai
bahan untuk
menggoreng tutut
Digunakan sebagai
perisa spycy flavor
untuk kerupuk turis
Digunakan sebagai
perisa cheese flavor
untuk kerupuk turis
Digunakan sebagai
bahan dalam adonan
Digunakan sebagai
pembungkus untuk
kemasan kerupuk turis
Digunakan sebagai
merk untuk kerupuk
turis
Kuantita
s
10.886.00
0
4 kg
Harga
Satuan
(Rp)
25.000
Jumlah
(Rp)
100.000
8 kg
13.000
104.000
10 pack
2.000
20.000
1 kg
15.000
15.000
1 kg
15.000
15.000
2 pack
7.500
15.000
5 kg
12.000
60.000
2 buah
20.000
40.000
10 L
24.000
240.000
2 kg
50.000
100.000
2 kg
40.000
80.000
2 kg
10.000
20.000
200 pcs
500
100.000
200 buah
375
75.000
20
SUB TOTAL (Rp)
3. Biaya Perjalanan
Material
Justifikasi Pemakaian
Biaya
observasi
mencari
bahan baku
ke banjar
Perjalanan
pembelian
alat
penunjang
Perjalanan
ke pasar
Kuantitas
Untuk mencari bahan
baku yang berkualitas
2
Harga
Satuan
(Rp)
50.000
Untuk mencari alat-alat
yang dibutuhkan dalam
proses produksi
1
25.000
25.000
Untuk membli bahanbahan yang diperlukan
dalam pembuatan
kerupuk turis selama 4
bulan
5
25.000
125.000
SUB TOTAL (Rp)
4. Biaya Lain – lain
Material
Justifikasi Pemakaian
Proposal
Biaya
promosi
984.000
Print proposal untuk
arsip
Untuk mempromosikan
produk berupa kerupuk
turis
Laporan
akhir
Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
5
Jumlah
(Rp)
100.000
250.000
Jumlah
(Rp)
80.000
16.000
10
250.000
25.000
2
50.000
25.000
SUB TOTAL (Rp) 380.000
Total Keseluruhan (Rp) 12.500.000
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
(Untuk Sekali Produksi)
Biaya Bahan Baku
Bahan baku 1 kg @25.000
25.000
21
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Upah tenaga kerja 20.000
Biaya Overhead
2 tepung tapioca
1 tutut yang sudah dihaluskan
Garam
15 siung bawang putih
5 sendok teh ketumbar halus
5 sendok teh soda kue
8 butir telur
air secukupnya
minyak goreng
Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi per Unit
156.500/90 unit per 50 gr
*dibulatkan 1.800/unit per 50 gr
20.000
26.000
25.000
500
5.000
5.000
5.000
16.000
5.000
24.000+
111.500
156.500
1.738,89*
Perhitungan Harga Penjualan
Harga penjualan = (HPP x Laba %) + HPP
-
Untuk kemasan 50 gr:
Laba = 38% dari harga pokok perunit (HPP)
(38% x 1800) + 1800 = Rp. 2484 => dibulatkan Rp. 2500/50 gr
-
Untuk kemasan 100 gr:
100 gr : 50 gr = 2
Laba = 25% dari 2 x HPP
(25% x 2 x 1800) + (2 x 1800) = Rp. 4500/100 gr
-
Untuk kemasan 200 gr:
200 gr : 50 gr = 4
Laba = 11% dari 4 x HPP
(11% x 4 x 1800) + (4 x 1800) = Rp. 7992 => dibulatkan Rp. 8000/200 gr
* Harga untuk kemasan 50 gr Rp. 2500
Harga untuk kemasan 100 gr Rp. 4500
Harga untuk kemasan 200 gr Rp. 8000
22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
23
No
Nama/NIM
Program
Studi
Tekpend
Bidang Ilmu
Keuangan
1
Henhen
Lukmana/
1200143
2
Mega
Rahmawati/
1203503
Akuntansi
3
Anis Ilahi/
1201964
Tekpend
4
Erlita Marcelia/
1200517
5
Aam Aminah/
1202741
Akuntansi
Tekpend
Managemen
dan
marketing
Alokasi Waktu
Jam/minggu
36 jam/minggu
36 jam/minggu
Administrasi 36 jam/minggu
dan memasak
Memasak
36 jam/minggu
Marketing
36 jam/minggu
dan memasak
Uraian Tugas
- Pengambil kebijakan melalui proses
musyawarah anggota
- Melakukan fungsi controling terhadap
perkembangan usaha
- Mengupayakan langkah inovatif dalam
pengembangan usaha kerupuk turis.
- Melakukan pencatatan transaksi dan
membuat laporan keuangan
- Melaporkan kondisi keuangan per bulan
- Mencatat biaya operasional
- Menyimpan dan mengarsipkan setiap data
transaksi
- Mengurus administrasi usaha
- Pembuatan Laporan Akhir
- Membantu ketua dalam mencari ide
inovatif dalam melakukan pengembangan
usaha
- Melakukan produksi pembuatan produk
- Melakukan studi kualitas produk
- Menjaga stabilitas ketersediaan bahan
baku
- Membuat laporan produksi per bulan
- Melakukan segala bentuk promosi
- Menjalin mitra untuk perluasan wilayah
pemasaran produk
- Membuat prediksi dan studi analisis
peluang pasar
- Membuat laporan indeks pemasaran per
bulan
24
JUDUL PROGRAM
KERUPUK TURIS
(Tutut Renyah Istimewa)
BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
1200143/Angkatan 2012
(Henhen Lukmana)
1200517/Angkatan 2012
(Erlita Marcelia)
1202741/Angkatan 2012
(Aam Aminah)
1201964/Angkatan 2012
(Anis Ilahi)
1203503/Angkatan 2012
(Mega Rahmawati)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
2
2
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................
.................................................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................
.................................................................................................................................
iv..............................................................................................................................
RINGKASAN.........................................................................................................
1. PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Tujuan..........................................................................................................
1.3 Tujuan Program............................................................................................
1.4 Luaran Yang Diharapkan..............................................................................
...........................................................................................................................2
1.5 Kegunaaan Program......................................................................................
...........................................................................................................................3
2. GAMBARAN UMUM.......................................................................................
2.1 Analisa Peluang Usaha.................................................................................
2.2 Pengelolaan Produksi...................................................................................
3. METODE PELAKSANAAN............................................................................
3.1 Identifikasi Masalah dan Analisis SWOC....................................................
3.2 Planning (Perencanaan)...............................................................................
3.3 Organizing and Implementation (Organisasi dan Pelaksanaan)..................
4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................................
.................................................................................................................................
10
4.1 Anggaran Biaya............................................................................................
.....................................................................................................................
10
4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................
...........................................................................................................................
10
V. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
.................................................................................................................................
11
VI. LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................
.................................................................................................................................
12
3
i
ii
v
1
1
2
2
4
4
4
6
6
7
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Kemasan Produk.....................................................................
5
4
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Komposisi Gizi Keong Per 100 g............................................................
6
5
RINGKASAN
Tutut (bellanya javanica van de bush) memiliki peran ekonomis bagi
masyarakat Indonesia, dan termasuk produk yang sering diperdagangkan. Tutut
(keong sawah) yang selama ini dikenal sebagai hama potensial tanaman padi, jika
dikelola dengan baik tutut sawah ini merupakan komoditas prospektif untuk
menambah penghasilan petani dan meningkatkan gizi masyarakat. Dari olahan
tutut ini, tutut memiliki banyak manfaat. Selain bisa dimanfaatkan sebagai pakan
ternak, ikan, dan udang, tutut juga biasa dijadikan sebagai sumber makanan
berotein tinggi bagi masyarakat.
Dengan melihat potensi tersebut, tutut (keong sawah) tidak layak disebut
sebagai biang kegagalan panen padi. Daripada tutut sawah ini di buang percuma
karena dianggap sebagai musuh bagi petani, lebih baik tutut sawah dikelola dan
dimanfaatkan. Karena tutut sawah ternyata memiliki kandungan gizi dengan
protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram
tutut, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor.
Kandungan vitamin pada tutut juga cukup tinggi, dengan dominasi vitamin A, E,
niacin dan folat. Mengenai ketersediaan pasok, dalam sebulan seekor tutut sawah
ini mampu memproduksi hingga 1.000 butir telur.
Komoditas tutut sawah seiring berkembangnya zaman, tutut sawah telah
ditemukan di berbagai daerah sebagai olahan makanan yang inovatif bagi para
penyuka tutut seperti sate tutut, baso tutut dan nugget tutut, dan sebagian
masyarakat memakannya dengan cara dimasak dan dimakan biasa. Namun ada
sebagian masyarakat juga yang sama sekali tidak menyukai tutut karena rasanya
yang dirasa kurang enak dan berbau amis ketika dikonsumsi, menginspirasi kami
untuk menciptakan suatu inovasi produk jajanan sehat berbahan dasar tutut yakni
“KERUPUK TURIS (Tutut Renyah Istimewa)” sehingga lebih menyenangkan dan
mengenakan ketika dikonsumsi. “KERUPUK TURIS (Tutut Renyah Istimewa)”
ini bisa dinikmati sebagai cemilan dan juga sebagai pendamping nasi. Selain lebih
enak dan praktis untuk dinikmati, kerupuk turis juga bermanfaat bagi kesehatan
tubuh yang salah satunya dipercaya dapat mengobati liver. Dari keunggulan yang
dimiliki, “KERUPUK TURIS (Tutut Renyah Istimewa)” diharapkan mampu
menarik minat masyarakat luas.
Keyword : Tutut, Gizi, Vitamin, Makanan Ringan, Kerupuk
6
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tutut atau besusul (bellanya javanica van de bush) merupakan jenis keong
air tawar. Bentuknya kerucut meruncing ke belakang berkelok-kelok. Berwarna
hijau kehitaman, berukuran sebesar biji pala, dan mempunyai daging seberat 4-5
gram. Tutut hidup di air tawar, sawah, lumpur, rawa, danau dan pinggir sungai
kecil.
Pada media harapanrakyat.com terdapat berita mengenai hama tutut yang
berada di pesawahan Balokang, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota Banjar,
Jawa Barat. Menurut para petani setempat tutut mulai terlihat menyerang disaat
usia tanaman padi memasuki masa panen. Untuk mengamankan tanaman supaya
padi tetap bisa dipanen, petani harus rajin mengambil satu persatu tutut. Memang
sampai sekarang petani masih kesulitan menekan perkembangbiakan hama ini,
pasalnya hampir setiap hari tutut selalu muncul, padahal petani selalu
memungutinya.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tutut berperan sebagai
inang perantara cacing golongan trematoda (cacing yang memiliki batil isap).
Cacing golongan trematoda ini dapat berkembang biak dalam tubuh manusia,
cacing yang ditularkan melalui perantara dari tutut ini biasanya adalah dari family
echinostomatidae, cacing ini berbentuk seperti daun, hidup dan berkembang pada
usus manusia. Untuk mencegah penularan cacing pada manusia tutut harus
dimasak hingga matang, karena beberapa kelompok masyarakat memakan tutut
dengan mentah-mentah dengan kombinasi disiram wine, hal ini sangat tidak
disarankan karena dapat menyebabkan kecacingan. Namun, tidak perlu takut
untuk mengkonsumsi tutut asalkan dimasak hingga matang. Pada penelitian yang
dilakukan oleh fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan Universitas
Pendidikan Indonesia, larva cacing Trematoda pada tutut mati dengan perebusan
600 ml air dengan menggunakan api. Semakin besar api yang digunakan, semakin
pendek waktu yang diperlukan untuk merebus.
Melihat banyaknya perkembangbiakan tutut didaerah banjar terdapat
peluang besar untuk mengolah tutut menjadi nilai jual ekonomis dibandingkan
dengan tidak diolah sedikitpun. Ketika masyarakat mengetahui cara
mengkonsumsi tutut harus direbus dengan matang, munculah mengenai makanan
hasil olahan tutut. Tutut mulai diolah dengan campuran nugget, bakso, abon, dan
berbagai macam makanan ringan lainnya. Jika tutut dikonsumsi ternyata banyak
menyimpan kandungan gizi tinggi, menurut Positive Deviance Resource Centre
khasiatnya ini karena tutut mengandung kandungan protein 12% , kalsium 217
mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram tutut, dan sisanya
mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor. Kandungan
vitamin pada tutut cukup tinggi, dengan dominasi vitamin A, E, niacin dan folat.
1
Tutut juga mengandung zat gizi makronutrien berupa protein dalam kadar yang
cukup tinggi pada tubuhnya.
Banyaknya khasiat yang terkandung pada tutut dan dapat diolah menjadi
makanan ringan. Maka dengan melihat fakta tersebut semakin memperkuat
keinginan kami dalam membuat makanan ringan dengan bahan utama berupa
tutut, yang diolah menjadi kerupuk turis. Produk kerupuk turis tersedia dalam
aneka ragam rasa, seperti original flavour, spicy flavour dan cheese flavour. Rasa
kemungkinan akan ditambah sesuai permintaan pasar.
Produk kerupuk turis sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan akan
makanan ringan yang sehat dan bergizi. Peluang usaha ini dapat dimanfaatkan
oleh mahasiswa untuk menambah pendapatan dan juga dapat melatih mahasiswa
untuk berwiraswasta serta meningkatkan kemampuan bekerja dalam kelompok.
1.2 Perumusan Masalah
Kebutuhan mengenai jenis makanan ringan yang sehat dan bergizi terus
bertambah. Melihat fakta tersebut kami memanfaatkan peluang ini menjadi
sebuah usaha yang sangat menguntungkan. Kerupuk turis adalah pilihan yang
tepat untuk mengisi peluang tersebut. Selain itu, kerupuk turis memiliki
keunggulan yaitu rasa yang beraneka macam seperti original flavour, spicy
flavour dan cheese flavour. Kerupuk ini dapat dinikamati oleh semua orang sesuai
selera masing-masing terlebih kerupuk turis saat ini belum dikenal luas
dimasyarakat.
1.3 Tujuan Program
Tujuan dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang
Kewirausahaan ini, adalah :
1. Membuka peluang wirausaha bagi mahasiswa.
2. Mendirikan usaha mandiri.
3. Memberikan pilihan rasa kerupuk turis yang disukai konsumen.
4. Menjadikan usaha ini sebagai alternatif ekonomis untuk para konsumen karena
harganya yang terjangkau.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Produk kerupuk turis aneka rasa dikemas dengan kemasan yang menarik, tutut
yang akan diolah berasal dari petani sekitar wilayah Banjar, sedangkan bumbu
yang digunakan berasal dari hasil racikan sendiri.
2. Peluncuran produk dengan memanfaatkan pemasaran menggunakan media
sosial.
2
1.5 Kegunaan Program
Manfaat dari program ini antara lain :
1. Dapat menumbuhkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa
pelaksana.
2. Mengembangkan semangat kemandirian finansial sekaligus mengasah
kemampuan dalam bekerjasama untuk menghasilkan produk kerupuk turis.
3
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Analisa Peluang Usaha
1. Jenis Kegiatan
a. Nama Produk
b. Bentuk Produk
c. Karakteristik Kegiatan
d. Keunggulan Produk
: Kerupuk Turis (Tutut Renyah Istimewa)
: Usaha Mandiri
: Promosi Kerupuk Turis
: 1) Cemilan dengan protein dan vitamin
tinggi.
2) Dapat menyembuhkan berbagai penyakit
seperti diabetes,maag, liver, kolestrol,
dan berbagai penyakit lainnya.
3) Harga yang relatif murah.
4) Memiliki rasa yang beraneka ragam.
2. Target yang dituju
a. Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
b. Seluruh Rumah Makan yang berada di wilayah Bandung
c. Warung dan Kantin
3. Analisis Pesaing
Di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia dianggap tidak ada pesaing
untuk produk ini, karena tidak ada produk yang sejenis dipasarkan tetapi
untuk dilingkungan rumah makan yang berada di sekitar wilayah bandung
terdapat banyak kerupuk yang menjadi pesaing dari produk ini. Tapi produk
ini memiliki banyak kunggulan dan harga yang terjangkau untuk bersaing
dengan produk kerupuk yang lainnya.
2.2 Pengelolaan Produksi
1. Produk
Kerupuk Turis (Tutut Renyah Istimewa) adalah makanan ringan yang
dibuat dari bahah baku tutut yang memiliki protein tinggi. Rasanya gurih dan
renyah, kerupuk turis memiliki keistimewaan yaitu mengandung banyak gizi dan
tersedia dalam berbagai macam rasa. Penamaan kerupuk turis sendiri selain
singkatan, memiliki makna sekaligus harapan yaitu makanan yang dapat digemari
oleh masyarakat lokal maupun warga asing. Sehingga selain berproduksi didalam
negeri tetapi juga dapat mengekspor ke berbagai negara.
2. Desain Produk
Kemasan yang akan kami gunakan yaitu menggunakan plastik. Kerupuk
turis terbungkus rapi dalam kemasan ekonomis plastik Polypropylene dengan
ketebalan 0,10 mm, sehingga tidak mudah terjadi kebocoran kemasan yang dapat
4
menimbulkan kerupuk menjadi lembab dan tidak renyah serta dengan pemakaian
kemasan yang baik dan benar maka daya tahan produk bisa mencapai maksimal 6
bulan dari masa produksinya dengan catatan kemasan rapat tidak bocor dan
disimpan pada suhu ruangan normal. Kami juga menawarkan produk kerupuk
turis dalam kemasan ekonomis dengan berat 50 gram akan dibanderol dengan
harga Rp. 2500,00 produk 100 gram dibanderol dengan harga Rp. 4.500,00 dan
dengan berat 200 gram seharga Rp. 8.000,00.
Kemasan dalam plastik ini akan kami gunakan ketika kerupuk turis akan
dititipkan ke warung, kantin dan rumah makan. Adapun kantong kertas digunakan
untuk pemasaran di wilayah Universitas atau KOPMA. Selain terjaga ke
higenisannya plastik dan kantong kertas juga membuat tampilan penyajiannya
lebih menarik dan praktis.
Gambar 2.1 Contoh Kemasan Produk
2. Pertimbangan utama lokasi usaha
Lokasi usaha yang kami pilih adalah dekat dengan lingkungan kampus dan
pemukiman kost mahasiswa, dengan pertimbangan lokasi tersebut maka akan
sangat dekat dengan konsumen yang dituju. Lokasi usaha dan komersialisasi
kerupuk turis ini berkantor di jalan gegerkalong tengah, No.23C, Kelurahan
Gegerkalong tengah, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. No.HP 085860049624.
Lokasi ini berfungsi sebagai kantor pusat dan pelayanan administrasi.
3. Pengawasan Kualitas
Proses pengawasan dilakukan terhadap bahan baku, proses produksi dan
produk jadi. Pengawasan bahan baku dilakukan dengan mencari atau membeli
tutut segar yang baru ditangkap dari pesawahan. Pengawasan proses produksi
dilakukan dengan memperhatikan kebersihan dari dapur dan alat-alat masak yang
digunakan. Pengawasan produk dilakukan dengan mempertahankan standar rasa
pada kerupuk yang telah diolah. Selain itu kerupuk turis dipastikan tidak akan
menggunakan bahan-bahan aditif dan kimia yang akan membahayakan kesehatan
dari pelanggan
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap pertama: identifikasi masalah dengan menggunakan analisis
SWOC
Masalah yang kami temukan adalah adanya hama sawah yaitu tutut.
Walaupun tutut sudah banyak dikonsumsi dalam bentuk makanan namun dalam
cara pengolahannya belum terlalu bervariatif, misalnya hanya direbus. Karena hal
tersebut kami ingin menciptakan inovasi berupa kerupuk tutut.
1. Strenght (Kekuatan)
a. Bahan baku yang mudah di dapat
b. Cara pembuatan yang mudah
c. Harga yang terjangkau yaitu sebesar Rp. 2.500,00/pcs 50 gr,
Rp. 4.500,00/pcs 100 gr, dan Rp. 8.000,00/pcs 200 gr.
d. Rasanya yang enak dan beraneka ragam, yaitu original flavour, spicy
flavour dan cheese flavour. Rasa kemungkinan akan ditambah sesuai
permintaan pasar.
e. Makanan ringan dengan gizi tinggi
Tabel 3.1
Komposisi Gizi Keong per 100 g bagian dapat dimakan
Komponen Gizi
Jumlah
Energi
90 kkal
Air
79 g
Protein
16,1 g
Karbohidrat
2g
Lemak
1,4 g
Magnesium
250 mg
Kalsium
170 mg
Zat Besi
3,5 mg
6
Fosfor
272 mg
Kalium
382 g
Niacin
1,4 mg
Folat
6 mcg
Vitamin A
100 IU
Vitamin E
5 mg
Sumber: USDA 2015
2. Weakness (Kekurangan)
Tutut dapat terinfeksi cacing Tremotoda, maka diperlukan teknik khusus
dalam perebusannya. Penelitian yang dilakukan oleh fakultas pendidikan olahraga
dan kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, larva cacing Trematoda pada
tutut mati dengan perebusan 600 ml air selama minimal 61,559 menit
menggunakan api kecil 38,981menit menggunakan api sedang, dan 19,226 menit
menggunakan api besar. Semakin besar api yang digunakan, semakin pendek
waktu yang diperlukan untuk merebus.
3. Opportunity (Peluang)
a. Pangsa pasar yang menjanjikan karena:
1) Tingginya tingkat konsumtif masyarakat
2) Tingginya daya beli masyarakat
3) Lokasi strategis untuk penjualan
4) Belum ada competitor
4. Challenge (Tantangan)
Bagaimana menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat karena produk
yang tergolong baru. Sehingga diperlukannya sosialisasi dan trik marketing
khusus.
3.2 Tahap kedua: Planning (Perencanaan)
Pada tahap ini kami membuat tujuan dibuatnya produk dan merencanakan
strategi-strategi agar tercapainya tujuan tersebut.
Tujuan dibuatnya produk : dapat memberikan manfaat dan diterima dimasyarakat,
dan bisnis dapat berlangsung dalam jangka waktu yang tidak terbatas (going
concern).
7
Adapun strategi yang dilakukan agar tercapainya tujuan tersebut, yaitu:
1. Strategi Produksi
a. Memperoleh bahan baku dengan membeli dari petani disekitar wilayah
banjar. Tentunya dengan menganalisis harga pasar agar mendapatkan harga
yang ekonomis.
b. Menetapkan volume produksi. Jika permintaan meningkat maka akan
meningkatkan tingkat produksi.
c. Adanya pembagian tugas dan tanggungjawab di bidang produksi yang
ditetapkan oleh manager produksi.
d. Adanya jadwal pelaksanaan dan jam kerja. Sehingga proses produksi
berjalan secara teratur.
2. Strategi Pemasaran dan Penjualan
a. Promosi dan sosialisai
Promosi dan sosialiasi perlu dilakukan karena produk yang tergolong baru.
Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat mengenal produk serta manfaat
yang terdapat pada produk. Cara yang dilakukan yaitu dengan membuat
pamflet, brosur, poster dan promosi dari mulut ke mulut.
b. Penentuan Daerah Pemasaran
Dalam menentukan daerah untuk pemasaran kami melakukan pemasaran di
perguruan tinggi Universitas Pendidikan Indonesia dan sekitarnya secara
mouth to mouth, menitipkannya dirumah makan, warung, dan pedagang
kaki lima disekitar perguruan tinggi Universitas Pendidikan Indonesia.
Daerah pemasaran akan berkembang sesuai dengan semakin banyaknya
produk yang terjual.
c. Media Sosial dan Website
Memanfaatkan internet sebagai media pemasaran merupakan salah satu hal
yang efektif dan efisien, karena dapat meminimalisir biaya. Media sosial
yang kami gunakan antara lain, facebook, twitter, instagram, line, situs jual
beli online dan website.
d. Menjalin hubungan baik dengan konsumen
Hal ini merupakan hal yang paling penting untuk menjaga kelangsungan
usaha. Misalnya dengan meminta pendapat mengenai produk, testimoni, dan
promo-promo yang dijalankan. Dari hal tersebut kami dapat mengevaluasi
produk, usaha dan pelayanan.
8
3. Strategi Kreatif Inovatif
Dalam strategi ini kami melakukan analisis pasar berdasarkan tingkat
permintaan dari konsumen, permintaan pasar dan melihat situasi lingkungan.
Sehingga kami dapat melakukan inovasi baru yang dapat diterima oleh
masyarakat. Contohnya dengan menambah berbagai macam rasa baru sesuai
dengan tingkat permintaan konsumen. Hal tersebut dilakukan agar konsumen
tidak merasa bosan dan bisnis dapat berlangsung tanpa batas (going concern).
3.3 Tahap ketiga: Organizing and Implementation (Organisasi dan
Pelaksanaan)
1. Organisasi
Tabel 3.2
Ketua
Henhen Lukmana
Bendahara
Mega Rahmawati
Sekertaris
Anis Ilahi
Manager Produksi
Erlita Marcelia
Manager Pemasaran
Aam Aminah
2. Pelaksanaan Produksi
Dalam melaksanakan proses produksi hal awal yang dilakukan adalah
menentukan bahan apa saja yang di butuhkan.
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerupuk turis adalah
tepung tapioka
- air secukupnya
tutut yang sudah dihaluskan
- minyak untuk menggoreng
secukupnya
Garam secukupnya
- daun bawang yang sudah dipotong
siung bawang putih ( haluskan )
kecil
sendok teh ketumbar halus
- Perisa makanan rasa keju
Merica secukupnya
- Bubuk cabai kering
sendok teh soda kue
- telur
Langkah selanjutnya yaitu menentukan alat yang dibutukan. Alat yang
dibutuhkan dalam pembuatan kerupuk turis adalah:
- Ember plastik atau baskom besar sebagai tempat pencucian tutut
- Blender sebagai penghalus tutut
- Baskom besar sebagai tempat mencampur adonan
- Panci untuk merebus tutut
9
- Sendok pengaduk
- Tampah Sebagai tempat penjemuran kerupuk
- Timbangan Alat untuk menimbang bahan – bahan dan kerupuk
- Wajan Penggorengan untuk menggoreng kerupuk
-
-
Selanjutnya untuk cara pembuatan kerupuk turis, yaitu:
memilih tutut yang segar lalu dicuci hingga bersih.
tutut direbus selama +- 20 menit menggunakan api besar.
setelah dingin, daging tutut di pisahkan dari cangkangnya.
haluskan daging tutut dengan cara diblender.
membuat bumbu, campurkan bawang putih, garam, ketumbar dan merica dan
haluskan.
membuat adonan, campurkan tutut yang telah dihaluskan, bumbu-bumbu, telur,
daun bawang, soda kue dan air secukupnya hingga adonan menjadi kalis
kemudian kukus adonan, setelah itu dipotong berupa lembaran tipis diusahakan
berkisar antara 1-2 mm.
jemur adonan yang telah dipotong atau dikeringkan dengan alat pengering
sampai kadar airnya di bawah 10% dengan tanda berbunyinya kerupuk bila
dipatahkan.
setelah kering, kerupuk digoreng dengan menggunakan api sedang hingga
matang.
kerupuk yang sudah matang diberi perisa keju untuk rasa keju, diberi bubuk
cabai kering untuk rasa pedas dan kemudian dikemas.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
N
Jenis Pengeluaran
o
1 Peralatan Penunjang
2 Bahan Habis Pakai
3 Biaya Perjalanan
4 Biaya Lain – lain
Jumlah
Biaya ()
10.886.000
984.000
250.000
380.000
12.500.000
10
4.2 Jadwal Kegiatan
N
o
1
2
3
4
5
6
7
Bulan ke- 1
Kegiatan
1
2
3
4
Bulan ke-2
Bulan-3
Minggu ke1 2 3 4 1 2 3 4
Bulan-4
1
2
3
4
Promosi
Persiapan Alat &
Bahan
Produksi
Pemasaran
Evaluasi
Perkembangan Usaha
Evaluasi Kegiatan
Laporan
Pertanggung
Jawaban
DAFTAR PUSTAKA
Latifah, Eva. 2014. Tutut Serang Sawah di Balokang Kota Banjar. [Online].
Tersedia : http://www.harapanrakyat.com/2014/04/lagi-tutut-serangsawah-di-balokang-kota-banjar/. [Akses : 30 September 2015].
United State Department of Agricultural (Departemen pertanian Amerika Serikat).
2015. Komposisi Gizi Keong per 100 g bagian dapat dimakan. [Online].
Tersedia : http://www.usda.gov/. [Akses : 30 September 2015]
11
________. 2009. Tutut Dapat Menyebabkan Cacingan. [Online]. Tersedia :
http://unordinary-world.blogspot.co.id/2009/03/tutut-dapatmenyebabkan-cacingan.html. [Akses : 30 September 2015].
_________. Cacing Tramatoda Agar Layak Dikonsumsi. [Online]. Tersedia :
http://penelitian.lppm.upi.edu/detil/386/pengolahan-tutut-(-bellanyajavanika)-terinpeksi-cacing-tramatoda-agar-layak-dikonsumsi. [Akses :
30 September 2015].
12
13
14
15
16
3. Biodata DosenPembimbing
1
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
7
Nomor Telepon/HP
R. Nadia Hanoum, M.Pd.
Perempuan
Teknologi Pendidikan
0016108203
Padang/16 Oktober 1982
nadia.hanum@upi.edu
022-2000021/087721414461
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
NamaPerguruanTinggi
BidangIlmu
TahunMasuk - Lulus
JudulSkripsi/Thesis/Disertas
i
S -1
UPI
Pendidikan
Bahasa Inggris
2001-2006
Violation of the
Cooperative
Principles in
Pond’s
Advertisements
S–2
UNP
Pendidikan
Bahasa Inggris
2007-2009
Pemerolehan
Kosakata Bahasa
Inggris oleh
Mahasiswa
Jurusan
Manajemen UNP
S–3
-
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama PertemuanIlmiah/ Seminar
JudulArtikelIlmiah
No
1.
The Third Annual International
Symposium of Foreign Language
Learning
(3rd
AISOFOLL):
Exploring
Issues
on
Foreign
Language Learning and Teaching in
Southeast Asia Region
Waktudan
Tempat
Metacognitive
Jakarta
Awareness
in 2012
Learning English as a
Foreign Language:
Meeting International
Proficiency Standard
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Kewirausahaan.
17
Bandung, 1 Oktober 2015
R. Nadia Hanoum, M.Pd.
NIDN. 0016108203
18
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Wajan
Serok
Kompor gas
Tabung gas
Panci
Justifikasi Pemakaian
2
Harga
Satuan
(Rp)
85.000
4
15.000
60.000
2
250.000
500.000
2
175.000
350.000
4
40.000
160.000
1
400.000
400.000
Digunakan untuk menutup
kemasan
Digunakan untuk
memotong bahan bahan
dan bumbu
Digunakan sebagai alas
untuk mengiris bumbu
Digunakan sebagai tempat
pencucian tutut
Digunakan untuk
memeras minyak yang ada
dalam kerupuk
1
225.000
225.000
5
5.000
25.000
5
15.000
75.000
2
15.000
30.000
Digunakan sebagai alat
untuk menghaluskan tutut
1
500.000
500.000
5
30.000
150.000
2
15.000
30.000
Digunakan sebagai wadah
untuk menggoreng
kerupuk turis
Digunakan untuk
mengaduk adonan
Digunakan sebagai alat
untuk memasak tutut
Digunakan sebagai alat
untuk menyalakan
kompor
Digunakan untuk merebus
tutut
Timbangan
Kuanti
tas
Jumlah
(Rp)
170.000
Digunakan sebagai alat
untuk menimbang bahan –
bahan dan kerupuk
Mesin pres
Pisau
Talenan
Ember
Mesin
pemeras
Minyak
Blender
Tampah
1
2.500.000 2.500.000
Digunakan sebagai tempat
penjemuran kerupuk
Baskom
Mesin
Digunakan sebagai wadah
untuk mencampur adonan
Digunakan sebagai alat
1
5.711.000 5.711.000
19
pengering
untuk mengeringkan
adonan hingga berbentuk
kerupuk
SUB TOTAL (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi Pemakaian
Tutut
Tepung
tapioka
Garam
Bawang
putih
Ketumbar
Soda kue
Telur
Galon air
Minyak
goreng
Bubuk cabe
Perasa keju
Daun
bawang
Plastik
Brand
Digunakan sebagai
bahan baku dasar
Digunakan sebagai
bahan baku
Digunakan sebagai
bumbu dalam
pembuatan tutut
Digunakan sebagai
bumbu dalam
pembuatan tutut
Digunakan sebagai
bumbu dalam
pembuatan tutut
Digunakan sebagai
pengembang adonan
Digunakan sebagai
bahan dalam adonan
Digunakan sebagai
bahan dalam adonan
Digunakan sebagai
bahan untuk
menggoreng tutut
Digunakan sebagai
perisa spycy flavor
untuk kerupuk turis
Digunakan sebagai
perisa cheese flavor
untuk kerupuk turis
Digunakan sebagai
bahan dalam adonan
Digunakan sebagai
pembungkus untuk
kemasan kerupuk turis
Digunakan sebagai
merk untuk kerupuk
turis
Kuantita
s
10.886.00
0
4 kg
Harga
Satuan
(Rp)
25.000
Jumlah
(Rp)
100.000
8 kg
13.000
104.000
10 pack
2.000
20.000
1 kg
15.000
15.000
1 kg
15.000
15.000
2 pack
7.500
15.000
5 kg
12.000
60.000
2 buah
20.000
40.000
10 L
24.000
240.000
2 kg
50.000
100.000
2 kg
40.000
80.000
2 kg
10.000
20.000
200 pcs
500
100.000
200 buah
375
75.000
20
SUB TOTAL (Rp)
3. Biaya Perjalanan
Material
Justifikasi Pemakaian
Biaya
observasi
mencari
bahan baku
ke banjar
Perjalanan
pembelian
alat
penunjang
Perjalanan
ke pasar
Kuantitas
Untuk mencari bahan
baku yang berkualitas
2
Harga
Satuan
(Rp)
50.000
Untuk mencari alat-alat
yang dibutuhkan dalam
proses produksi
1
25.000
25.000
Untuk membli bahanbahan yang diperlukan
dalam pembuatan
kerupuk turis selama 4
bulan
5
25.000
125.000
SUB TOTAL (Rp)
4. Biaya Lain – lain
Material
Justifikasi Pemakaian
Proposal
Biaya
promosi
984.000
Print proposal untuk
arsip
Untuk mempromosikan
produk berupa kerupuk
turis
Laporan
akhir
Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
5
Jumlah
(Rp)
100.000
250.000
Jumlah
(Rp)
80.000
16.000
10
250.000
25.000
2
50.000
25.000
SUB TOTAL (Rp) 380.000
Total Keseluruhan (Rp) 12.500.000
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
(Untuk Sekali Produksi)
Biaya Bahan Baku
Bahan baku 1 kg @25.000
25.000
21
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Upah tenaga kerja 20.000
Biaya Overhead
2 tepung tapioca
1 tutut yang sudah dihaluskan
Garam
15 siung bawang putih
5 sendok teh ketumbar halus
5 sendok teh soda kue
8 butir telur
air secukupnya
minyak goreng
Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi per Unit
156.500/90 unit per 50 gr
*dibulatkan 1.800/unit per 50 gr
20.000
26.000
25.000
500
5.000
5.000
5.000
16.000
5.000
24.000+
111.500
156.500
1.738,89*
Perhitungan Harga Penjualan
Harga penjualan = (HPP x Laba %) + HPP
-
Untuk kemasan 50 gr:
Laba = 38% dari harga pokok perunit (HPP)
(38% x 1800) + 1800 = Rp. 2484 => dibulatkan Rp. 2500/50 gr
-
Untuk kemasan 100 gr:
100 gr : 50 gr = 2
Laba = 25% dari 2 x HPP
(25% x 2 x 1800) + (2 x 1800) = Rp. 4500/100 gr
-
Untuk kemasan 200 gr:
200 gr : 50 gr = 4
Laba = 11% dari 4 x HPP
(11% x 4 x 1800) + (4 x 1800) = Rp. 7992 => dibulatkan Rp. 8000/200 gr
* Harga untuk kemasan 50 gr Rp. 2500
Harga untuk kemasan 100 gr Rp. 4500
Harga untuk kemasan 200 gr Rp. 8000
22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
23
No
Nama/NIM
Program
Studi
Tekpend
Bidang Ilmu
Keuangan
1
Henhen
Lukmana/
1200143
2
Mega
Rahmawati/
1203503
Akuntansi
3
Anis Ilahi/
1201964
Tekpend
4
Erlita Marcelia/
1200517
5
Aam Aminah/
1202741
Akuntansi
Tekpend
Managemen
dan
marketing
Alokasi Waktu
Jam/minggu
36 jam/minggu
36 jam/minggu
Administrasi 36 jam/minggu
dan memasak
Memasak
36 jam/minggu
Marketing
36 jam/minggu
dan memasak
Uraian Tugas
- Pengambil kebijakan melalui proses
musyawarah anggota
- Melakukan fungsi controling terhadap
perkembangan usaha
- Mengupayakan langkah inovatif dalam
pengembangan usaha kerupuk turis.
- Melakukan pencatatan transaksi dan
membuat laporan keuangan
- Melaporkan kondisi keuangan per bulan
- Mencatat biaya operasional
- Menyimpan dan mengarsipkan setiap data
transaksi
- Mengurus administrasi usaha
- Pembuatan Laporan Akhir
- Membantu ketua dalam mencari ide
inovatif dalam melakukan pengembangan
usaha
- Melakukan produksi pembuatan produk
- Melakukan studi kualitas produk
- Menjaga stabilitas ketersediaan bahan
baku
- Membuat laporan produksi per bulan
- Melakukan segala bentuk promosi
- Menjalin mitra untuk perluasan wilayah
pemasaran produk
- Membuat prediksi dan studi analisis
peluang pasar
- Membuat laporan indeks pemasaran per
bulan
24