Makalah Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Psikologi Pendidikan ~ Gudang Psikologi Pendidikan dan Perkembangan

  

FACTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BELAJAR:

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

ALIEF ABDUL HARIS

  

http://thoriqul-ulum.com

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan individu merupakan suatu proses perubahan terus menerus sepanjang

  hidup individu yang bersangkutan. Perkembangan ini merupakan perpaduan antara tenaga- tenaga asli dari dalam diri individu itu dan tenaga dari luar (lingkungan). Dari kedua tenaga yang disebutkan tadi terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi pada individu, kedua tenaga tersebut dapat menjadikan individu itu berkembang dengan lancar tanpa gangguan yang disebut dengan perkembangan positif, atau berkembang dengan penuh gangguan dan disebut dengan perkembangan negatif.

  Pada diri manusia baik anak-anak maupun orang dewasa terdapat gejala-gejala kejiwaan hal ini tentu saja erat kaitannya dengan psikologi. Dalam gejala kejiwaan terdapat sensasi dan persepsi, yang pada keduanya terdapat perbedaan. Setiap anak mempunyai kelebihan atau kekuatan-kekuatan tertentu dan juga tentu saja kekurangan atau kelemahan. Hal ini tentu perlu digali agar perwujudan diri dan semua bakat dan kemampuan pada anak dapat dikembangkan. Orang tua dan guru dapat membantu anak dalam memenuhi kebutuhannya akan perwujudan diri. Pengembangan pribadi anak akan dapat diperoleh melalui proses belajar di mana proses belajar ini akan dapat meningkatkan kepribadian dan berupaya untuk memperoleh hal-hal baru yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kontradiksi-kontradiksi dalam hidup.

  Dengan demikian perkembangan adalah hasil dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan individu yang bersangkutan selama hidupnya. Kedua hal tersebut tergantung dari bagaimana individu itu menanggapi dan dipengaruhi pula oleh bagaimana lingkungan menyajikannya. Sama halnya, pengaruh Prestasi dalam belajar merupakan dambaan bagi setiap orang tua terhadap anaknya. Prestasi yang baik tentu akan didapat dengan proses belajar yang baik juga. Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari perilaku lama ke perilaku yang baru, dari pemahaman lama ke pemahaman baru.

  Dalam proses belajar, hal yang harus diutamakan adalah bagaimana anak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan rangsangan yang ada, sehingga terdapat reaksi yang muncul dari anak.

  Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan belajar sekaligus menyelesaikannya. Sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang mengakibatkan perubahan pada anak sebagai hal baru serta menambah pengetahuan.

  Dari uraian diatas jelaslah bahwa belajar merupakan kegiatan penting baik untuk anak- anak, bahkan juga untuk orang dewasa sekalipun. Perlunya perhatian faktor lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar. Suasana yang nyaman dan kondusif mengakibatkan proses belajar akan menjadi lebih baik. Termasuk juga keaktifan proses mental untuk sering dilatih, sehingga nantinya menjadi suatu kegiatan yang terbiasa.

  Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar. Orang tua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga orang tua dapat mengenali penyebab dan pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan, salah satu factor penting selain factor Internal yang mempengaruhi belajar adalah factor eksternal.

  2  

BAB II FACTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BELAJAR A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Perkembangan fisik anak merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Dengan

  meningkatnya perkembangan tubuh, baik ukuran berat dan tinggi maupun kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungannya tanpa bantuan orang tua dan orang lain di sekitarnya.

  Secara umum perkembangan anak selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa factor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam orang yang belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar orang yang belajar (faktor eksternal).

1 Menurut Slameto , faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar, yaitu: 1.

  Faktor Keluarga Keluarga adalah suatu lingkungan yang terdiri dari orang-orang terdekat bagi seorang anak. Banyak sekali waktu dan kesempatan bagi seorang anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarganya. Perjumpaan dan interaksi tersebut sudah pasti sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang. Kondisi yang harmonis dalam keluarga dapat memberi stimulus dan respon yang baik dari anak sehingga perilaku dan prestasinya menjadi baik. Sebaliknya jika keluarga tidak harmonis atau broken home akan berdampak negatif bagi perkembangan siswa, perilaku dan prestasi cenderung terhambat, dan akan muncul masalah-

  2

  masalah dalam perilaku dan prestasinya . Dalam factor lingkungan keluarga yang sangat perlu diperhatikan meliputi: a.

  Suasana rumah Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana runah yang tenang dan tenteram selain anak betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

  b.

  Fasilitas belajar Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya yaitu makanan, pakaian, tempat tinggal dan kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulismenulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Dengan begitu siswa akan merasa tenang dan nyaman karena 1                                                              2 Slameto. 2003. “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 53   Ibid Hal 80

  3   semua kebutuhannya dapat terpenuhi, sehingga siswa dapat berkonsentrasi penuh dalam

  3 belajarnya .

  1) Dorongan orang tua

  Orang tua harus dapat menciptakan kondisi harmonis dalam keluarga dan memberi dorongan pada siswa di sekolah atau bisa juga dengan penghargaan yang diberikan atas prestasi yang didapat siswa, sebagai pemacu siswa untuk belajar agar mendapatkan prestasi belajar yang baik di sekolah.

2. Faktor Sekolah

  Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsunng. Di sekolah diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan. Di sekolah nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan ditanamkan dan dikembangkan. Oleh karena itu sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh pembentukan sikap, perilaku dan prestasi seorang siswa. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik. Apabila sekolah dapat menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik, menggunakan metode pembelajaran yang aktif-interaktif, mencukupi sarana penunjang pembelajaran, menciptakan suasana tertib dan disiplin, akan dapat mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran, yang diharapkan

  4

  dapat meningkatkan prestasi belajar siswa . Dalam factor lingkungan sekolah yang perlu diperhatikan meliputi: a.

  Guru Guru merupakan unsur manusiawi yang keberadaanya mutlak dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Kualitas guru adalah faktor penting dalam menentukan kualitas pembelajaran di sekolah. Dengan keilmuan yang dimiliki, guru dapat menjadikan anak didiknya menjadi orang yang sukses. Setiap guru memiliki kepribadian masing-masing dan kepribadian tersebut diakui sebagai aspek yang tidak dapat dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar. Dari kepribadian tersebut mempengaruhi pola kepemimpinan guru ketika melaksanakan tugas di

  1) Cara mengajar guru Cara mengajar guru harus sistematis dan jelas disertai variasi-variasi dalam penyampaiannya sehingga mudah diingat dan dipahami siswa. Cara mengajar guru adalah cara guru dalam penyampaian materi pelajaran dalam proses pembelajaran di sekolah.

  2) Frekuensi pemberian tugas Tugas merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Penugasan digunakan untuk mengefektifkan pelajaran yang diberikan, menuntut kemandirian siswa dalam belajar dan untuk mengetahui pemahaman terhadap materi. 3                                                              4 Slameto. 2003. “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 63

Tu’u, Tulus. 2004. “Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa”. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

  Indonesia. Hal 81 4  

  3) Kehadiran guru Kehadiran guru mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di sekolah. 4) Metode penyampaian guru

  Metode mengajar merupakan taknik penyampaian materi. Dalam penyampaian materi, guru tidah harus terpaku pada satu metode saja, tetapi sebaliknya harus menggunakan metode yang bervariasi agar siswa tidak bosan.

  b.

  Sumber Belajar/Literatur Literatur merupakan sumber materi pembelajaran yang digunakan untuk membantu kelancaran belajar. Kurangnya literatur/sumber bacaan dalam jumlah kuantitas dan kualitas membuat penyajian pembelajaran yang tidak baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam sumber literature, Sebagai berikut:

  1) Jumlah buku wajib Buku wajib (pegangan) siswa yang dimiliki dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tersedianya buku wajib yang diperlukan siswa dapat membantu siswa memahami materi pelajaran yang diajarkan. Dengan kepemilikan buku wajib siswa dapat belajar mengenai banyak hal yang terkait dengan materi pelajaran.

  Materi yang belum dimengerti siswa dari penjelasan guru dapat dikaji kembali dalam buku wajib. 2) Ketersediaan/kelengkapan buku literatur Ketersediaan/kelengkapan buku literatur dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Selain buku pelajaran yang dimiliki siswa, sekolah sebaiknya juga menyediakan sumber-sumber bacaan lain yan dapat memperluas wawasan siswa serta dapat menunjang hasil belajar siswa. 3) Kepemilikan LKS/buku penunjang yang diajarkan, sebab siswa yang dapat mengerjakan soal-soal di LKS berarti siswa melatih dirinya untuk menguasai materi yang diberikan oleh guru.

  c.

  Kegiatan Ekstrakurikuler Keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat baik sebagai sarana penyaluran bakat yang dimiliki, pengembangan wawasan serta melatih dari untuk berorganisasi.

  d.

  Keadaan (Ruang) Kelas Keadaan kelas meliputi:

  1) Suasana kelas Kelas merupakan tempat dimana siswa belajar. Jika tempat belajarnya kondusif dan tenang untuk belajar akan memudahkan siswa untuk berkonsentrasi.

  2) Sarana dan prasarana kelas

  5   Sarana dan prasarana kelas yang lengkap akan memudahkan seorang siswa dalam belajar. Sarana dan prasarana pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian pelajaran tidak baik, terutama pada pelajaran yang bersifat praktek.

  e.

  Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Hal yang penting diperhatikan dalam kurikulum:

  1) Tingkat kesulitan materi Kesulitan dalam belajar adalah ketidakmampuan siswa dalam memahami materi pelajaran, hal ini dapat merangsang rasa ingin tahu siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar untuk dapat memahami pelajaran yang semula tidak

  5

  dipahaminya. Kesulitan dalam pelajaran akan menimbulkan motivasi dalam diri siswa untuk dapat mengatasi kesulitan tersebut. Kesulitan dalam belajar jugamerupakan suatu tantangan bagi siswa untuk dapat menguasai mata pelajaran tersebut dan akan mendapat hasil belajar yang baik. 2) Komposisi materi pelajaran

  Bahan pelajaran merupakan substansi yang akan disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Komposisi materi pelajaran yang seimbang akan menimbulkan kemudahan bagi siswa yang belajar. 3) Waktu sekolah

  Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah. Waktu itu dapat pagi, siang, sore/malam hari. Memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar. 4) Jam pelajaran

  Memilih jam pelajaran yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap masih fit dan pikiran masih segar, dibandingkan pada siang hari atau sore hari

  6 kondisi badannya sudah lelah/lemah sehingga siswa sulit untuk berkonsentrasi.

  f.

  Disiplin Sekolah 1) Frekuensi keterlambatan masuk

  Bentuk pelanggaran yang kerap terjadi adalah terlambat hadir. Kedisiplinan siswa masuk sekolah dengan tepat menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang telat masuk kelas akan ketinggalan materi, belum siap menerima materi karena harus menyesuaikan diri dan mengganggu teman lain. 2) Ketepatan waktu mengumpulkan tugas 5                                                              6 Dalyono, M. 1997. “Psikologi Pendidikan”. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 29 Slameto. 2003. “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 68

  6   Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki motivasi yang besar terhadap pelajaran dan siswa tersebut mempunyai disiplin yang baik.

3. Faktor Masyarakat

  Masyarakat di sekitar siswa sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh pada siswa. Siswa akan tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anak akan kehilangan semangat untuk belajar karena perhatiannya terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya.

  Sebaliknya, jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan anaknya, anak juga akan terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh

  7

  itu dapat mendorong semangat siswa untuk belajar lebih giat . Semisal Keadaan lingkungan, infrastruktur bangunan rumah, suasana sekitar baik akan berdampak baik, dan sebagainya.

  Begitu juga Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.

8 Menurut Dalyono faktor-faktor ekstenal yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar

  adalah sebagai berikut: 1.

  Keluarga Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.

  Sekolah Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.

  3. Masyarakat Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.

  4. Lingkungan sekitar Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

9 Menurut Syah faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu:

  7                                                              8 Ibid Hal. 71 Dalyono, M. 1997. “Psikologi Pendidikan”. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 55 7  

  8  

  a.

  faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik terdiri dari: Faktor eksternal, meliputi:

  10

  Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan olah raga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan- peraturan sekolah, bukupanduan, silabi dan lain sebagainya. Factor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Factor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa begitu juga denganmetode mengajar guru, disesuaikandengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang postif terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan konsdisi siswa. Menurut Merson U. Sangalang

  Factor instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam.

  b.

  Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dantenang. Lingkungan alamiah tersebut mmerupakan factor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terlambat.

  2. Faktor lingkungan non sosial.

  1. Faktor lingkungan social a.

  Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaankeluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan anatara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

  Lingkungan social keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.

  c.

  Lingkungan social massyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajarsiswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilkinya.

  b.

  Lingkungan social sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antra ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baikdisekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.

  

                                                                                                                                                                                                9 Syah, Muhibbin. 2001. “Psikologi Belajar”. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 132 10 Tu’u, Tulus. 2004. “Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa”. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Hal 78 a.

  Faktor lingkungan keluarga b.

  Faktor pergaulan c. Faktor sekolah d. Faktor sarana pendukung belajar

  Dari teori-teori prestasi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipegaruhi oleh factor eksternal siswa.. factor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa. Terutama lingkungan

  Menurut Sartain yang dimaksud lingkungan (environment) ialah semua kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide environment) bagi gen yang lain. Lingkungan kita yang aktual (yang sebenarnya hanyalah faktor-faktor dalam dunia sekeliling kita yang benar-benar mempengaruhi kita, Sartain membagi lingkungan menjadi 3 bagian:

1. Lingkungan alam/luar (eksternal or physical environment), Lingkungan alam/luar ialah segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia.

  2. Lingkungan dalam (internal environment),Lingkungan dalam ialah sesuatuyang termasuk lingkungan luar/alam. Makanan yang sudah dalam perut kita dikatakan berada antara external dan internal environment . Makanan yang sudah dicerna dan diserap ke dalam pembuluh darah benar-benar termasuk ke dalam internal environment

  3. Lingkungan sosial/masyarakat (social environment). Lingkungan sosial ialah semua orang/manusia lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial ada yang kita terima langsung ada yang tidak langsung. Pengaruh langsung misalnya pergaulan sehari- hari. Yang tidak langsung misalnya radio, televisi, majalah. Kepribadian kita adalah hasil interaksi antar gen-gen dan lingkungan sosial kita. Karena intersaksi ini maka tiap- tiap manusia unik, tiap orang memiliki kepribadian sendiri-sendiri yang berbeda-beda satu sama lain pengaruhnya terhadap perkembangan manusia, maka: sifat-sifat dan watak kita adalah hasil interaksi antara pembawaan (heredity) dan lingkungan kita.

  9  

BAB III KESIMPULAN 1. Keluarga Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status

  ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.

  2. Sekolah Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.

  3. Masyarakat Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.

  1. Lingkungan Sekitar Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

  Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada situasi 100% yang dapat dilakukan secara keseluruhan dan sempurna. Tetapi berusaha untuk memenuhinya sesempurna mungkin bukanlah faktor yang mustahil untuk dilakukan.

    10  

BAB IV MASUKKAN DAN SARAN Untuk media massa elektronik seperti TV Ini sifatnya dapat memberikan pengaruh dari

  segala sector lingkungan (multilingkungan), menurut syah, media elektronik (acara TV) dikatagorikan pengaruh eksternal factor lingkungan social.

  11  

DAFTAR PUSTAKA

  Arikunto, Suharsimi. 1996. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono, M. 1997. “Psikologi Pendidikan”. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. “Psikologi Belajar”. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2003. “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta: Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 2001. “Psikologi Belajar”. Jakarta: Bumi Aksara. Tu’u, Tulus. 2004. “Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa”. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

    12