PENGARUH STATUS EKONOMI TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA SUKOHARJO
Volume 2 / Nomor 2 / November 2015
ISSN : 2407 - 2656
PENGARUH STATUS EKONOMI TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI
MAHASISWA PRODI DIII KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA
SUKOHARJO
Tri Suwarni
Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo
Prodi D-III Kebidanan
ABSTRAK
Pada wanita pascapubertas memperlihatkan perubahan siklis yang berulang- ulang di dalam aksis hipotalamus, hipofisis, ovarium yang menyebabkan pematangan dan pelepasan gamet dari ovarium dan persiapan uterus untuk menunjang kehamilan jika terjadi fertilisasi. Untuk kejadian menstruasi dipengaruhi beberapa faktor yang berhubungan antara sistem saraf pusat dengan pancaindra, sistem hormonal, perubahan pada ovarium dan uterus, serta rangsangan estrogen dan progesterone yang berakibat pada system perubahan emosi. Pada kehidupan nyata banyak orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi tidak mengalami kesulitan apapun dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya karena mereka memiliki uang, namun beda halnya pada Kondisi status sosial ekonomi rendah. Keadaan seperti ini mengakibatkan anak tersebut mengalami kecemasan sehingga akan mengalami gangguan hormonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh status ekonomi, terhadap siklus menstruasi mahasiswa.
Jenis penelitian kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan 60 mahasiswa Progam Studi D III Kebidanan dengan teknik pengambilan sampel: simple random sampling. Variabel Independent terdiri dari kemampuan Status Ekonomi, Variabel dependent: Siklus Menstruasi. Data dianalisis dengan analisis Product Moment Pearson. Terdapat korelasi/pengaruh status ekonomi terhadap siklus menstruasi dengan nilai P value 0.001 (p < 0,05) dan nilai koefisien 0,851 > 0,254 (r tabel). Kata Kunci : status ekonomi, siklus menstruasi
PENDAHULUAN hipotalamus, hipofisis, ovarium yang
menyebabkan pematangan dan Pada wanita pascapubertas pelepasan gamet dari ovarium dan memperlihatkan perubahan siklis yang persiapan uterus untuk menunjang berulang-ulang di dalam aksis
Volume 2 / Nomor 2 / November 2015
ISSN : 2407 - 2656
kehamilan jika terjadi fertilisasi. Namun pada keadaan tidak terjadi konsepsi, setiap siklus berakhir dengan perdarahan menstruasi (Hefferner, 2008).
Untuk kejadian menstruasi dipengaruhi beberapa faktor yang berhubungan antara sistem saraf pusat dengan pancaindra, sistem hormonal, perubahan pada ovarium dan uterus, serta rangsangan estrogen dan progesterone yang berakibat pada system perubahan emosi, sedangkan kecemasan sebagai rangsangan melalui system saraf diteruskan ke susunan saraf pusat yaitu bagian otak yang disebut limbic system melalui tranmisi saraf. Selanjutnya melalui saraf autonom (simpatis atau parasimpatis) akan diteruskan ke kelenjar-kelenjar hormonal (endokrin) hingga mengeluarkan sekret (cairan) neurohormonal menuju hiphofisis melalui system prontal guna mengeluarkan gonadotropin dalam bentuk FSH (Follikel Stimulazing Hormone) dan LH (Leutinizing Hormone) untuk selanjutnya mempengaruhi terjadinya proses menstruasi atau haid (Hacker, 2001).
Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses perkembangan anak karena keluarga adalah lembaga sosial pertama dalam kehidupan manusia. Di dalam keluarga, orang tua memiliki tugas dan kewajiban yang sangat berat sekali terutama dalam memenuhi seluruh kebutuhan anak, baik itu pendidikan dan kebutuhan sehari-hari anak. Dan pada realitanya dalam kehidupan nyata banyak orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi tidak mengalami kesulitan apapun dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya karena mereka memiliki uang, jadi seperti biaya kuliah, perlengkapan- perlengkapan kuliah (laptop, sepeda motor dll) itu bisa terpenuhi, karena mereka mempunyai uang dan dengan uang kita bisa mewujudkan segalanya apalagi pada zaman yang sudah memasuki era moderenisasi dan globalisasi seperti saat ini. Dan untuk orang tua yang ekonominya tinggi dalam memenuhi kebutuhan dan perlengkapan pendidikan anaknya itu tidak ada
Volume 2 / Nomor 2 / November 2015
ISSN : 2407 - 2656
masalah yang berarti, dengan terpenuhinya kebutuhan pendidikan seorang anak dan ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang serba mahal dan canggih, dan hasilnya adalah anak tersebut tidak akan mengalami kesulitan untuk bisa mengembangkan pengetahuannya secara lebih luas lagi karena mereka di dukung oleh fasilitas- fasilitas yang serba modern yang bisa memudahkan mereka untuk mencari informasi dan berhubungan dengan dunia luar, yang menyebakan pengetahuan dan kreativitas anak tersebut lebih luas. Berbanding terbalik dengan hal tersebut bagi orang tua yang berstatus sosial rendah. Keadaan seperti ini mengakibatkan anak tersebut mengalami kecemasan. Adanya gangguan kejiwaan berupa kecemasan, syok emosianal dapat menimbulkan perubahan siklus menstruasi/ haid (Prawiroharjo, 2005).
Dari Survey pendahuluan yang telah dilakukan pada mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia didapatkan informasi secara acak dari tiga angkatan bahwa semua sudah mengalami menstruasi, namun ada beberapa mahasiswa yang mengeluh bahwa siklus mentruasinya tidak teratur. Dari hasil observasi dan wawancara ternyata dari beberapa mahasiswa yang mengatakan sering mengalami kekhawatiran-kekhawatiran dalam kehidupannya. Bertitik tolak pada hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kecemasan dan Indeks Massa Tubuh dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh status ekonomi, terhadap siklus menstruasi mahasiswa Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo.
Menurut Soetjiningsih (2004) Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga yang tinggi akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena dengan pendapatan orang tua yang tinggi dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder.
Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat
Volume 2 / Nomor 2 / November 2015
ISSN : 2407 - 2656 berdasarkan pendapatan per bulan.
Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok (Kartono, 2006).
Faktor yang memepengaruhi status ekonomi adalah pendapatan, pekerjaan, pendidikan (Annette, 2003). Menurut Geimar dan Lasorte (1964) dalam Friedman (2004) membagi keluarga terdiri dari 4 tingkat ekonomi: adekuat , marginal, miskin, sangat miskin
Sedangkan menurut Friedman (2004) status ekonomi seseorang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : Penghasilan tipe kelas atas > Rp 1.000.000, Penghasilan tipe kelas menengah = Rp 500.000 – Rp 1.000.000, Penghasilan tipe kelas bawah < Rp 500.000.
Haid atau menstruasi adalah salah satu proses alami seorang perempuan yaitu proses deskuamasi atau meluruhnya dinding rahim bagian dalam (endometrium) yang keluar melalui vagina (Prawirohardjo, 2007).
Siklus haid adalah lamanya atau jarak waktu mulai haid sampai mulai haid berikutnya. Siklus mentruasi normalnya antara 21-35 hari, rata-rata
28 hari dan jika siklus menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari kemungkinan bukan darah menstruasi (Baso, 1999). Pada manusia siklus normalnya 25 sampai 32 hari. Wanita yang mengalami ovulasi siklus menstruasi berkisar 18 sampai 42 hari kurang lebih 97%.
Pada siklus haid menggambarkan suatu interaksi kompleks antara hipotalamus, kelenjar piuitary, ovarium dan endometrium (Hacker, 2001).
Setiap siklus haid FSH dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan folikel primer yang berkembang menjadi folikel de graff dan membuat estrogen, kemudian estrogen menekan produksi FSH sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormon yang kedua, yakni LH produksi kedua ini dibawah pengaruh RH yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus juga pengaruh dari luar seperti cahaya, bau-bauan dan hal- hal psikologis. Selanjutnya di bawah pengaruh LH, folikel de graff menjadi
Volume 2 / Nomor 2 / November 2015
ISSN : 2407 - 2656
lebih matang dan kemudian terjadilah
METODE PENELITIAN
ovulasi (ovum dilepas oleh ovarium), Penelitian ini dilakukan di Prodi kemudian dibentuklah korpus rubrum
DIII Kebidanan Poltekkes Bhakti Mulia yang akan menjadi korpus luteum yang Sukoharjo. Jenis penelitian observasi menghasilkan hormon progesterone. analitik dengan metode pendekatan
Bila tidak ada pembuahan, korpus . Teknik pengambilan
cross sectional
luteum bergenerasi dan ini sampel yang digunakan adalah Simple mengakibatkan kadar estrogen dan
Random Sampling yaitu dilakukan progesterone menurun yang secara acak yaitu dengan cara menimbulkan delatasi, statis dengan menuliskan nama-nama 144 mahasiswi hiperemia diikuti oleh spasme dan dalam kertas gulung dan kemudian iskemia dan selanjutnya akan diikuti kertas gulung diambil secara acak pelepasan pada endometrium yang sebanyak 60 gulungan kertas, sehingga nekrotik hingga terjadi menstruasi subyek sampel adalah mahasiwi yang (Prawirohardjo, 2007). namanya terambil dalam undian kertas
Faktor - faktor yang mempengaruhi gulung tersebut. siklus menstruasi antara lain : faktor
Dalam penelitian ini variabel dibagi genetic, status gizi, psikis dan fisik, menjadi : hormon, sosial-ekonomi. Berdasarkan
1. Variabel Independen : kajian teori, maka hipotesis tindakan
- Status ekonomi penelitian ini adalah ada pengaruh status
2. Variabel Dependen : ekonomi terhadap siklus menstruasi
- Siklus Menstruasi pada mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Cara pengumpulan data dengan
Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo kuesioner pendapatan orang tua, kecemasan, siklus mentruasi serta penghitungan IMT dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Teknik analisis data yang digunakan untuk
Tabel 3 menunjukkan terdapat korelasi/pengaruh status ekonomi
Sumber: Data primer Berdasarkan tabel
9
16
13
22 15%
26,7% 21,6% 36,7%
TOTAL 60 100%
4 menunjukkkan bahwa sebagian besar responden berdasarkan karakteristik berdasarkan siklus menstruasi, sebanyak 9 responden (15%) mengalami siklus menstruasi < 21 hari. Sedangkan yang mengalami siklus menstruasi > 35 hari sebanyak 22 responden (36,7%).
Siklus Menstruasi Jumlah Prosentase
Tabel 3 Hasil analisis bivariat tentang pengaruh status ekonomi terhadap siklus menstruasi.
Variabel bebas Variabel terikat
Pearson Correlation
Ρ Status ekonomi
Siklus Menstruasi
0,851 0,001 Sumber: Data primer
1. < 21 2. 21 – 28 3. 28 – 35 4. > 35
2. Distribusi frekuensi karakteristik sampel penelitian berdasarkan siklus menstruasi
Volume 2 / Nomor 2 / November 2015
2. Rp 500.000 – Rp 1.000.000
ISSN : 2407 - 2656
mengetahui apakah hipotesis 1, 2, 3 adalah Product Moment Pearson. Uji hipotesis di lakukan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian diterima atau ditolak.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Tabel 1. Distibusi frekuensi karakteristik sampel penelitian berdasarkan status ekonomi
Status Ekonomi Jumlah Prosent ase
1. < Rp 500.000
3. Rp 1.000.000
Tabel
2
14
44 3,3%
23,3% 73,4%
- 2.000.000
TOTAL 60 100%
Sumber: Data primer Berdasarkan tabel 1 menunjukkkan bahwa sebagian besar responden berdasarkan karakteristik status ekonomi orang tua berpenghasilan Rp 1.000.000 - 2.000.000 sebanyak 44 responden (73,4%).
Volume 2 / Nomor 2 / November 2015
ISSN : 2407 - 2656
terhadap siklus menstruasi dengan nilai P value 0.001 (p < 0,05) dan nilai koefisien 0,851 > 0,254 (r tabel).
Pembahasan
Hasil analisis uji pearson diperoleh nilai signifikan 0,001 dan koefisien korelasi (r hitung) 0,851. Hal ini menunjukkan ada pengaruh signifikan status ekonomi terhadap siklus menstruasi dengan nilai sig. (0,001) < (0,05) dan nilai koefisien 0,851 > 0,254 (r tabel). Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh status ekonomi terhadap siklus menstruasi.
Hasil analisis uji pearson diperoleh nilai signifikan 0,001 dan koefisien korelasi (r hitung) 0,851. Hal ini menunjukkan ada pengaruh signifikan status ekonomi terhadap siklus menstruasi dengan nilai sig. (0,001) < (0,05) dan nilai koefisien 0,851 > 0,254 (r tabel). Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh status ekonomi terhadap siklus menstruasi.
Seperti yang di katakan oleh Soetjiningsih (2004) keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses perkembangan anak karena keluarga adalah lembaga sosial pertama dalam kehidupan manusia. Di dalam keluarga, orang tua memiliki tugas dan kewajiban yang sangat berat sekali terutama dalam memenuhi seluruh kebutuhan anak, baik itu pendidikan dan kebutuhan sehari-hari anak. Dan pada realitanya dalam kehidupan nyata banyak orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi tidak mengalami kesulitan apapun dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya karena mereka memiliki uang, jadi seperti biaya kuliah, perlengkapan- perlengkapan kuliah (laptop, sepeda motor dll) itu bisa terpenuhi, karena mereka mempunyai uang dan dengan uang kita bisa mewujudkan segalanya apalagi pada zaman yang sudah memasuki era modernisasi dan globalisasi seperti saat ini. Dan untuk orang tua yang ekonominya tinggi dalam memenuhi kebutuhan dan perlengkapan pendidikan anaknya itu tidak ada masalah yang berarti, dengan
Volume 2 / Nomor 2 / November 2015
ISSN : 2407 - 2656
terpenuhinya kebutuhan pendidikan tua yang tinggi dapat menyediakan seorang anak dan ditunjang dengan semua kebutuhan anak baik primer fasilitas-fasilitas yang serba mahal dan maupun skunder. Faktor ekonomi canggih, dan hasilnya adalah anak merupakan penunjang utama dalam tersebut tidak akan mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan baik fisik untuk bisa mengembangkan maupun psikologis. Apabila kebutuhan pengetahuannya secara lebih luas lagi gizi tidak sesuai dengan ketentuan yang karena mereka di dukung oleh fasilitas- yang dibutuhkan akan berdampak pada fasilitas yang serba modern yang bisa tumbuh kembang alat reproduksi wanita memudahkan mereka untuk mencari sehingga akan berdampak pula pada informasi dan berhubungan dengan siklus menstruasi. dunia luar, yang menyebabkan pengetahuan dan kreativitas anak SIMPULAN tersebut lebih luas. Berbanding terbalik
Berdasarkan hasil analisis dengan hal tersebut bagi orang tua yang statistik yang telah dijabarkan pada berstatus sosial rendah. Keadaan seperti sebagai berikut : Ada pengaruh status ini mengakibatkan anak tersebut ekonomi terhadap siklus menstruasi mengalami kecemasan. Adanya dengan nilai P value 0,001 (p < 0,05) gangguan kejiwaan berupa kecemasan, syok emosianal dapat menimbulkan
DAFTAR PUSTAKA
perubahan siklus menstruasi/ haid Annette, L. 2003. Unequal Childhoods: Race, Class, and Family Life .
(Prawiroharjo, 2005).
University of California Press Menurut Soetjiningsih (2004)
Status ekonomi kemungkinan besar Baso Z.A, dkk. 1999. Kesehatan Reproduksi , Cetakan ketiga. merupakan pembentuk gaya hidup Yogyakarta : Pustaka Pelajar. keluarga. Pendapatan keluarga yang tinggi akan menunjang tumbuh kembang Friedman. 2004. Keperawatan
Keluarga . Jakarta:EGC
anak. Karena dengan pendapatan orang
Volume 2 / Nomor 2 / November 2015
ISSN : 2407 - 2656
Hacker. 2001. Essentials Of Obstetrict
and Gynecology , 2/E. Jakarta : Hipokrates.
Heffener L. 2008. At a Glance Sistem
Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Kartono. 2006. Perilaku Manusia .
ISBN. Jakarta. Prawirohardjo S. 2005. Haid dan Siklusnya Dalam Ilmu Kandungan .
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. . 2007. Haid dan Siklusnya Dalam Ilmu Kandungan .
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Soetjiningsih.2004. Tumbuh Kembang
Anak . Jakarta EGC