Sikap Penonton Remaja Surabaya Mengenai Peringatan Bahaya Merokok 2014 Pada Iklan di Medium Televisi | Christian | KOMUNIKATIF 1 SM
Jurnal Ilmiah Komunikasi / Volume 4 / Nomor 2 Desember 2015
SIKAP PENONTON REMAJA SURABAYA MENGENAI
PERINGATAN BAHAYA MEROKOK 2014 PADA IKLAN DI
MEDIUM TELEVISI
Yohanes Christian, Yuli Nugraheni, Judy Djoko
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini berfokus pada bagaimana sikap dari penonton remaja Surabaya terhadap iklan
peringatan bahaya merokok tahun 2014 di televisi yang tidak hanya berupa tulisan, namun juga
berupa gambar dari akibat merokok. Teori utama yang terdapat pada penelitian ini ialah teori
SOR (Stimulus-Organism-Response) dimana stimulus dalam penelitian ini ialah iklan peringatan
bahaya merokok 2014, organism adalah remaja Surabaya yang menonton iklan peringatan
bahaya merokok di televisi, dan response adalah sikap dari penonton remaja Surabaya
mengenai peringatan bahaya merokok 2014 di media televisi. Sikap memiliki tiga indikator,
yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Peneliti menggunakan metode survei untuk penelitian secara
kritis dengan mendapatkan keterangan yang tepat dari penonton remaja Surabaya terhadap
iklan peringatan bahaya merokok 2014 di televisi. Informasi yang dikumpulkan dalam penelitian
ini dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada penonton remaja Surabaya yang
dikategorikan sebagai perokok, tidak merokok, dan berhenti merokok. Hasil dari penelitian
menunjukan bahwa sikap penonton remaja Surabaya memiliki kecenderungan yang positif atau
tinggi terhadap iklan peringatan bahaya merokok 2014, dimana sikap kognitif memiliki
kecenderungan yang positif atau tinggi, afektif memiliki kecenderungan yang positif atau tinggi,
dan konatif memiliki kecenderungan yang positif atau tinggi.
Kata kunci: Sikap, Peringatan Bahaya Merokok 2014, Iklan Televisi.
Abstract
This study focuses on how the behaviour of the teenage as an audience in Surabaya to the
advertisements warning about of the dangers of smoking in 2014 in the form of television that is
not only writing, but also in the form of a picture of the consequences of smoking. The grand
theory contained in this research is the theory of SOR (Stimulus-Organism-Response) where
the stimulus in this study is warning of the dangers of smoking ad 2014, the organism is
Surabaya teenagers who watch ads warning of the dangers of smoking on television, and the
response is the behaviour of the teenage audience Surabaya warning about the dangers of
smoking in 2014 in the television media. Behaviour has three indicators, namely cognitive,
affective, and conative. Researchers used a survey method to get the information from
teenages audience Surabaya warning against the dangers of tobacco advertising on television
in 2014. The information collected in this study using a questionnaire which distributed to
Surabaya teenages audience Surabaya as smoker, not a smokers, and a quites smoking.
Results of the study showed that the attitude of teenage audience Surabaya has a high
tendency toward positive or advertisements warning of the dangers of smoking in 2014, in
which the cognitive behaviour had a positive trend or high, affective had a positive trend or
higher, and have a tendency connative positive or high.
Keywords: Attitudes, Warning Smoking 2014, Television Advertising
62
SP
P
T
R R
S
UY
P
R
T
Y
R
P
U
T VS
o
nsrstnlu
urn
uykjo
Volume 4 / Nomor 2 / Desember 2015
P
endahuluan
Devito
dalam
(www.pomkes.depkes.go.id).
Nurudin
Proporsi penduduk umur lebih dari
(2011:72) yaitu salah satu fungsi
15 tahun yang merokok cenderung
media massa yang paling penting
meningkat dari tahun ke tahun,
adalah menyakinkan atau persuasi,
dalam Riskesdas (riset kesehatan
dimana salah satu bentuk persuasi
adalah
memperkuat,
dasar) pada tahun 2007 sebanyak
mengubah
34,2%, pada tahun 2010 sebanyak
sikap dan menggerakan seseorang
34,7%,
untuk melakukan sesuatu. Dengan
heterogen
tentunya
pada
sebanyak 36,3%
adanya audiens dari media massa
yang
dan
tahun
(www.depkes.go.id).
akan
Awalnya
peraturan
2013
pering-
mempunyai sikap yang berbeda-
atan bahaya merokok dibuat dalam
bahaya merokok akan menimbulkan
1903 yang yang berisi Peringatan
beda. Jadi dalam iklan peringatan
sikap
tertentu
remaja televisi.
pada
peraturan pemerintah no. 18 tahun
penonton
Pemerintah: Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan Jantung,
Iklan rokok dalam televisi
Impotensi dan Gangguan Kehamilan
memiliki pengaruh yang kuat dan
dan Janin . Namun pada tahun 2002
khalayak yang tidak selektif (Kasali,
isi pesan tersebut dirubah menjadi
1992:121). Data didapatkan melalui
Merokok Dapat Menyebabkan Kan-
Badan Pangan, Obat, dan Makanan
ker, Serangan Jantung, Impotensi
tersebut dibuktikan dalam faktor
Janin
bahwa khalayak yang tidak selektif
dan
yang berperanan dalam peningkatan
jumlah
perokok
Gangguan
Kehamilan
dan
dan
diperbaharui
dalam
dan
diberlakukan
mulai
peraturan pemerintah no. 109 tahun
remaja,
2012
diantaranya adalah iklan industri
tanggal 24 Juni 2014 yang dimana
rokok yang menggambarkan bahwa
kemasan tembakau maupun iklan
yang sukses dan memiliki gaya
tan wajib dan tulisan Peringatan:
harus menyertakan gambar peringa-
perokok adalah seorang individu
Merokok Membunuhmu
hidup glamor, atau bahkan melam-
terian Kesehatan RI.).
bangkan kejantanan
63
(Kemen-
SIKAP PENONTON REMAJA SURABAYA MENGENAI PERINGATAN BAHAYA
MEROKOK 2014 PADA IKLAN DI MEDIUM TELEVISI
ons!"rs"t#n"lu$%
ur "n# &'
uy(kjo
Volume 4 / Nomor 2 / Desember 2015
Pemerintah Indonesia meng-
Gambar 2:
Gambar peringatan bahaya merokok
tahun 2014
ubah peringatan bahaya merokok
dengan menghilangkan
peringatan
termaktub
kata-kata
pemerintah.
dalam
pasal
Hal
4c
ini
UU
Nomor 8 tahun 1999. Peringatan
kesehatan di bungkus rokok juga
bukan hal yang baru bagi Indonesia
karena telah diamanatkan dalam
peraturan pemerintah Nomor 19
Sumber: Olahan peneliti
Tahun 2003 tentang pengamanan
Sikap
rokok bagi Kesehatan walaupun
masih
dalam
batas
afektif
dari
tertarik untuk melakukan penelitian
pada
sikap
Surabaya
bahaya merokok antara lain:
mengenai
remaja
peringatan
medium televisi. Dalam hal ini,
ketiga sikap (kognitif, afektif, dan
Dalam iklan peringatan rokok yang
memasang
penonton
bahaya merokok 2014 pada iklan di
Sumber: Pengamatan peneliti
haruskan
massa
sikap (Nurudin, 2011:206). Peneliti
tahun 2014- Sekarang
juga
komunikasi
adalah perubahan pengetahuan dan
Gambar 1. Peringatan bahaya merokok
pemerintah
penting
untuk diteliti karena salah satu efek
peringatan
tertulis (www.pomkes.depkes.go.id).
baru,
sangatlah
konatif) yang dimiliki remaja yang
meng-
menonton iklan televisi mengenai
gambar
peringatan bahaya merokok 2014
dapat menjadi kunci yang dapat
mengidikasikan apakah iklan peringatan bahaya merokok di televisi
dapat menarik perhatian penonton
remaja Surabaya.
64
SIKAP PENONTON REMAJA SURABAYA MENGENAI PERINGATAN BAHAYA
MEROKOK 2014 PADA IKLAN DI MEDIUM TELEVISI
)*
o+,
ns-*.rs.t+/n).lu01
ur+*,.n/ 23
uy4kjo
Volume 4 / Nomor 2 / Desember 2015
penarikan sampel yang digunakan
Dalam penelitian ini, peneliti
dalam
menggunakan teori S-O-R karena
peneliti ingin mengetahui sikap dari
peringatan
bahaya
merokok
Televisi
Seperti media lainnya, televisi
Dimana Stimulus (S) tersebut adalah iklan peringatan bahaya mero56789:;<
mempunyai sejumlah kekuatan dan
(O)
keterbatasan. Televisi. Tidak ada
adalah penonton remaja Surabaya,
dan
dari
media lain yang dapat menjangkau
(R) adalah sikap
=>;?@9;>;
penonton
remaja
konsumen secara serempak melalui
Surabaya
indera
mengenai peringatan bahaya mero-
penelitian
ini
diharapkan
me-
kuantitatif.
survey.
Metode
Populasi
digunakan
dalam
berjumlah
426.786
penelitian
didapat
dari
BPS
ini
426.786
orang.
(Shimp,
mempunyai
ke-
konsumen
pada
satu
persatu,
saat
seorang
>9G@6;>6;
men-
tertentu (Shimp, 2003:536).
yang
Menurut Morissan (2010:240)
televisi memiliki berbagai kelebihan
dibandingkan dengan jenis media
remaja:
lainnya
jangkau
Umur 15-19 tahun = 223.798 orang.
=
sejajar
dukung keunggulan suatu produk
Umur 10-14 tahun = 202.988 orang
Total
juga
tidak
lainnya
pembicara atau
yang
Surabaya
populasi
Televisi
misalnya
(www.surabayakota.bps.go.id).
Jumlah
media
para
adalah remaja di Surabaya yaitu
orang
pe-
mampuan unik untuk menjangkau
penelitian yang digunakan adalah
metode
yang
dengan
2003:535).
rupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan
dan
kemampuan untuk muncul tanpa
televisi.
Jenis
pendengaran
ngelihatan. Televisi juga memiliki
kok 2014 pada iklan di medium
Metode Penelitian
9@9A
Tinjauan Pustaka
2014 pada iklan di medium televisi.
kok 2014, sedangkan
adalah
?6@B8B:C:DE ;8
SIKAP PENONTON REMAJA SURABAYA MENGENAI
PERINGATAN BAHAYA MEROKOK 2014 PADA IKLAN DI
MEDIUM TELEVISI
Yohanes Christian, Yuli Nugraheni, Judy Djoko
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini berfokus pada bagaimana sikap dari penonton remaja Surabaya terhadap iklan
peringatan bahaya merokok tahun 2014 di televisi yang tidak hanya berupa tulisan, namun juga
berupa gambar dari akibat merokok. Teori utama yang terdapat pada penelitian ini ialah teori
SOR (Stimulus-Organism-Response) dimana stimulus dalam penelitian ini ialah iklan peringatan
bahaya merokok 2014, organism adalah remaja Surabaya yang menonton iklan peringatan
bahaya merokok di televisi, dan response adalah sikap dari penonton remaja Surabaya
mengenai peringatan bahaya merokok 2014 di media televisi. Sikap memiliki tiga indikator,
yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Peneliti menggunakan metode survei untuk penelitian secara
kritis dengan mendapatkan keterangan yang tepat dari penonton remaja Surabaya terhadap
iklan peringatan bahaya merokok 2014 di televisi. Informasi yang dikumpulkan dalam penelitian
ini dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada penonton remaja Surabaya yang
dikategorikan sebagai perokok, tidak merokok, dan berhenti merokok. Hasil dari penelitian
menunjukan bahwa sikap penonton remaja Surabaya memiliki kecenderungan yang positif atau
tinggi terhadap iklan peringatan bahaya merokok 2014, dimana sikap kognitif memiliki
kecenderungan yang positif atau tinggi, afektif memiliki kecenderungan yang positif atau tinggi,
dan konatif memiliki kecenderungan yang positif atau tinggi.
Kata kunci: Sikap, Peringatan Bahaya Merokok 2014, Iklan Televisi.
Abstract
This study focuses on how the behaviour of the teenage as an audience in Surabaya to the
advertisements warning about of the dangers of smoking in 2014 in the form of television that is
not only writing, but also in the form of a picture of the consequences of smoking. The grand
theory contained in this research is the theory of SOR (Stimulus-Organism-Response) where
the stimulus in this study is warning of the dangers of smoking ad 2014, the organism is
Surabaya teenagers who watch ads warning of the dangers of smoking on television, and the
response is the behaviour of the teenage audience Surabaya warning about the dangers of
smoking in 2014 in the television media. Behaviour has three indicators, namely cognitive,
affective, and conative. Researchers used a survey method to get the information from
teenages audience Surabaya warning against the dangers of tobacco advertising on television
in 2014. The information collected in this study using a questionnaire which distributed to
Surabaya teenages audience Surabaya as smoker, not a smokers, and a quites smoking.
Results of the study showed that the attitude of teenage audience Surabaya has a high
tendency toward positive or advertisements warning of the dangers of smoking in 2014, in
which the cognitive behaviour had a positive trend or high, affective had a positive trend or
higher, and have a tendency connative positive or high.
Keywords: Attitudes, Warning Smoking 2014, Television Advertising
62
SP
P
T
R R
S
UY
P
R
T
Y
R
P
U
T VS
o
nsrstnlu
urn
uykjo
Volume 4 / Nomor 2 / Desember 2015
P
endahuluan
Devito
dalam
(www.pomkes.depkes.go.id).
Nurudin
Proporsi penduduk umur lebih dari
(2011:72) yaitu salah satu fungsi
15 tahun yang merokok cenderung
media massa yang paling penting
meningkat dari tahun ke tahun,
adalah menyakinkan atau persuasi,
dalam Riskesdas (riset kesehatan
dimana salah satu bentuk persuasi
adalah
memperkuat,
dasar) pada tahun 2007 sebanyak
mengubah
34,2%, pada tahun 2010 sebanyak
sikap dan menggerakan seseorang
34,7%,
untuk melakukan sesuatu. Dengan
heterogen
tentunya
pada
sebanyak 36,3%
adanya audiens dari media massa
yang
dan
tahun
(www.depkes.go.id).
akan
Awalnya
peraturan
2013
pering-
mempunyai sikap yang berbeda-
atan bahaya merokok dibuat dalam
bahaya merokok akan menimbulkan
1903 yang yang berisi Peringatan
beda. Jadi dalam iklan peringatan
sikap
tertentu
remaja televisi.
pada
peraturan pemerintah no. 18 tahun
penonton
Pemerintah: Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan Jantung,
Iklan rokok dalam televisi
Impotensi dan Gangguan Kehamilan
memiliki pengaruh yang kuat dan
dan Janin . Namun pada tahun 2002
khalayak yang tidak selektif (Kasali,
isi pesan tersebut dirubah menjadi
1992:121). Data didapatkan melalui
Merokok Dapat Menyebabkan Kan-
Badan Pangan, Obat, dan Makanan
ker, Serangan Jantung, Impotensi
tersebut dibuktikan dalam faktor
Janin
bahwa khalayak yang tidak selektif
dan
yang berperanan dalam peningkatan
jumlah
perokok
Gangguan
Kehamilan
dan
dan
diperbaharui
dalam
dan
diberlakukan
mulai
peraturan pemerintah no. 109 tahun
remaja,
2012
diantaranya adalah iklan industri
tanggal 24 Juni 2014 yang dimana
rokok yang menggambarkan bahwa
kemasan tembakau maupun iklan
yang sukses dan memiliki gaya
tan wajib dan tulisan Peringatan:
harus menyertakan gambar peringa-
perokok adalah seorang individu
Merokok Membunuhmu
hidup glamor, atau bahkan melam-
terian Kesehatan RI.).
bangkan kejantanan
63
(Kemen-
SIKAP PENONTON REMAJA SURABAYA MENGENAI PERINGATAN BAHAYA
MEROKOK 2014 PADA IKLAN DI MEDIUM TELEVISI
ons!"rs"t#n"lu$%
ur "n# &'
uy(kjo
Volume 4 / Nomor 2 / Desember 2015
Pemerintah Indonesia meng-
Gambar 2:
Gambar peringatan bahaya merokok
tahun 2014
ubah peringatan bahaya merokok
dengan menghilangkan
peringatan
termaktub
kata-kata
pemerintah.
dalam
pasal
Hal
4c
ini
UU
Nomor 8 tahun 1999. Peringatan
kesehatan di bungkus rokok juga
bukan hal yang baru bagi Indonesia
karena telah diamanatkan dalam
peraturan pemerintah Nomor 19
Sumber: Olahan peneliti
Tahun 2003 tentang pengamanan
Sikap
rokok bagi Kesehatan walaupun
masih
dalam
batas
afektif
dari
tertarik untuk melakukan penelitian
pada
sikap
Surabaya
bahaya merokok antara lain:
mengenai
remaja
peringatan
medium televisi. Dalam hal ini,
ketiga sikap (kognitif, afektif, dan
Dalam iklan peringatan rokok yang
memasang
penonton
bahaya merokok 2014 pada iklan di
Sumber: Pengamatan peneliti
haruskan
massa
sikap (Nurudin, 2011:206). Peneliti
tahun 2014- Sekarang
juga
komunikasi
adalah perubahan pengetahuan dan
Gambar 1. Peringatan bahaya merokok
pemerintah
penting
untuk diteliti karena salah satu efek
peringatan
tertulis (www.pomkes.depkes.go.id).
baru,
sangatlah
konatif) yang dimiliki remaja yang
meng-
menonton iklan televisi mengenai
gambar
peringatan bahaya merokok 2014
dapat menjadi kunci yang dapat
mengidikasikan apakah iklan peringatan bahaya merokok di televisi
dapat menarik perhatian penonton
remaja Surabaya.
64
SIKAP PENONTON REMAJA SURABAYA MENGENAI PERINGATAN BAHAYA
MEROKOK 2014 PADA IKLAN DI MEDIUM TELEVISI
)*
o+,
ns-*.rs.t+/n).lu01
ur+*,.n/ 23
uy4kjo
Volume 4 / Nomor 2 / Desember 2015
penarikan sampel yang digunakan
Dalam penelitian ini, peneliti
dalam
menggunakan teori S-O-R karena
peneliti ingin mengetahui sikap dari
peringatan
bahaya
merokok
Televisi
Seperti media lainnya, televisi
Dimana Stimulus (S) tersebut adalah iklan peringatan bahaya mero56789:;<
mempunyai sejumlah kekuatan dan
(O)
keterbatasan. Televisi. Tidak ada
adalah penonton remaja Surabaya,
dan
dari
media lain yang dapat menjangkau
(R) adalah sikap
=>;?@9;>;
penonton
remaja
konsumen secara serempak melalui
Surabaya
indera
mengenai peringatan bahaya mero-
penelitian
ini
diharapkan
me-
kuantitatif.
survey.
Metode
Populasi
digunakan
dalam
berjumlah
426.786
penelitian
didapat
dari
BPS
ini
426.786
orang.
(Shimp,
mempunyai
ke-
konsumen
pada
satu
persatu,
saat
seorang
>9G@6;>6;
men-
tertentu (Shimp, 2003:536).
yang
Menurut Morissan (2010:240)
televisi memiliki berbagai kelebihan
dibandingkan dengan jenis media
remaja:
lainnya
jangkau
Umur 15-19 tahun = 223.798 orang.
=
sejajar
dukung keunggulan suatu produk
Umur 10-14 tahun = 202.988 orang
Total
juga
tidak
lainnya
pembicara atau
yang
Surabaya
populasi
Televisi
misalnya
(www.surabayakota.bps.go.id).
Jumlah
media
para
adalah remaja di Surabaya yaitu
orang
pe-
mampuan unik untuk menjangkau
penelitian yang digunakan adalah
metode
yang
dengan
2003:535).
rupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan
dan
kemampuan untuk muncul tanpa
televisi.
Jenis
pendengaran
ngelihatan. Televisi juga memiliki
kok 2014 pada iklan di medium
Metode Penelitian
9@9A
Tinjauan Pustaka
2014 pada iklan di medium televisi.
kok 2014, sedangkan
adalah
?6@B8B:C:DE ;8