Penggunaan Informasi Akuntansi Untuk Pem
PENGGUNAAN
INFORMASI AKUNTANSI
UNTUK PEMBUATAN
KEPUTUSAN
KONSEP dan
KLASIFIKASI COST
Cost Pengorbanan sumberdaya ekonomis
tertentu untuk memperoleh sumberdaya
ekonomi lainnya.
Cost akan dikelompokkan dalam berbagai cara
untuk membantu manajemen mengevaluasi
bawahan,subunit organisasi,ekspansi ataupun
menghentikan suatu produk.
Klasifikasi cost Pada
Perusahaan Manufaktur
Pada Perusahaan Manufaktur
Kegiatan dibagi kedalam fungsi produksi dan non
produksi.
1. Biaya Produksi : Biaya Bahan Baku, Biaya
Tenaga Kerja, Biaya Overhead Pabrik
2. Biaya Non Produksi: Biaya Adm Umum &
Pemasaran
Klasifikasi untuk Pelaporan
Keuangan
Product Cost & Period Cost
Product Cost, adalah cost yang terjadi dikaitkan
dengan proses menghasilkan barang ataupun proses
pembelian barang yang akan dijual kembali.
dipertemukan dengan pendapatan saat penjualan
Period Cost, adalah biaya yang diidentifikasi
dengan interval waktu tertentu. Dipertemukan
dengan pendapatan setiap periode sekali
hubungan dengan
aktivitas
Fixed Cost dan Variable Cost
Fixed Cost :
Biaya yg jumlah totalnya tetap, untuk periode
tertentu.
Variable Cost:
Biaya yg jumlah totalnya berubah secara
proporsional dg perubahan volume kegiatan.
Variable Costs
Unit Variable Cost Graph
$300,000
$250,000
$200,000
$150,000
$100,000
$50,000
Cost per Unit
Total Costs
Total Variable Cost Graph
$20
$15
$10
$5
0
0
10 20
30
Units Produced (000)
Units
Total
Produced Cost
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
Cost
per Unit
$ 50,000 $10
100,000 10
150,000 10
200,000 10
250,000 10
300,000 10
10 20
30
Units Produced (000)
Fixed Costs
$150,000
$125,000
$100,000
$75,000
$50,000
$25,000
Unit Fixed Cost Graph
Cost per Unit
Total Costs
Total Fixed Cost Graph
$1.50
$1.25
$1.00
$.75
$.50
$.25
0
100 200 300
Units Produced (000)
0
100 200 300
Units Produced (000)
Units
Total
Produced Cost
Cost
per Unit
50,000 $75,000 $1.500
100,000 75,000
.750
150,000 75,000
.500
200,000 75,000
.375
250,000 75,000
.300
300,000 75,000
.250
Mixed Costs
Total Costs
Total Mixed Cost Graph
$40,000
$35,000
$30,000
$25,000
$20,000
$15,000
$10,000
$5,000
0
10 20
30
40
Total Machine Hours (000)
Mixed
Mixedcosts
costsare
are
sometimes
sometimescalled
called
semivariable
semivariableor
or
semifixed
semifixedcosts.
costs.
Mixed
Mixedcosts
costsare
areusually
usually
separated
separatedinto
intotheir
theirfixed
fixed
and
andvariable
variablecomponents
components
for
formanagement
managementanalysis.
analysis.
Berdasarkan kemampuan
manajer untuk
mengendalikan
Biaya Terkendali (Controllable cost)
biaya yang dapat dipengaruhi dan
dikendalikan oleh manajer tertentu pada
periode tertentu.
Biaya Tak terkendali (Uncontrollable cost)
Biaya yang tidak dapat dipengaruhi dan
dikendalikan oleh manajer tertentu pada
periode tertentu.
Klasifikasi untuk
Pengambilan Keputusan
Biaya relevant (relevant cost)
Harus memenuhi 2 syarat: merupakan biaya yang akan
terjadi di masa yang akan datang dan harus berbeda
Biaya tidak relevan (irrelevant cost)
Jika tidak memenuhi syarat diatas. Tidak perlu
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Biaya yang dapat dihindari (avoidable cost)
Biaya yang tidak perlu terjadi jika suatu alternatif
keputusan diambil
Biaya yang tidak dapat dihindari (unavoidable cost)
Berdasarkan dampak
terhadap
kas keluar
Sunk Cost
Biaya yang telah dikeluarkan dan tidak dapat
dirubah oleh keputusan sekarang maupun yang
akan datang
Out of Pocket Cost
biaya yang membutuhkan pengeluaran kas
dimasa yang akan datang.
Opportunity Cost
Manfaat potensial yang hilang atau dikorbankan
akibat dipilihnya satu alternatif keputusan
tertentu. Manfaat potensial bisa berupa revenue
ataupun penghematan (cost saving)
Analisis CVP
(Biaya-Volume-Laba)
Merupakan metode untuk memahami
hubungan antara cost-volume-profit
Berguna untuk Perencanaan
Analisis Break Even Point (BEP)
Merupakan analisis CVP yang paling
dasar
ANALISIS Biaya-Volume-Laba
Berguna terutama untuk
perencanaan:
Menghitung Break-Even Point (BEP)
Menghitung rencana penjualan pd target laba ttt
Menghitung BEP untuk > 1 produk (sales mix
considerations)
Menghitung Margin of Safety
Menghitung Operating Leverage
Penyajian Laporan Laba-Rugi untuk
pengambilan keputusan
Untuk pengambilan keputusan
manajemen, maka format Laporan LabaRugi nya harus dibuat dalam format
“margin kontribusi”.
Format Laporan Laba-Rugi
Format Full Costing, yaitu :
Penjualan
: …….
( - ) biaya produksi
:
(……)
Laba Kotor (Gross Margin): …….
( - ) biaya pemasaran : ……
biaya administrasi : ……
(…….)
Laba
……..
Penyajian Laporan Laba-Rugi
Format “Margin Kontribusi”, yaitu :
Penjualan
:
……..
( - ) Biaya variabel :
(…….)
Margin kontribusi
………
( - ) Biaya tetap
(………)
Laba
……….
Margin Kontribusi
Margin kontribusi (MK) adalah :
selisih antara Hasil Penjualan dg seluruh biaya variabel.
MK = Penjualan (-) Biaya variabel
Margin Kontribusi Rasio (MKR) =
MKR = Margin kontribusi/Penjualan x 100%
Contoh:
data perusahaan manufaktur tahun 2013
Keterangan
Biaya bahan baku per unit
Biaya tenaga kerja langsung per unit
Biaya overhead variabel per unit
Biaya adminsitrasi variabel per unit
Biaya penjualan variabel per unit
Biaya penjualan tetap total
Biaya administrasi tetap total
Biaya overhead tetap total
Harga jual produk per unit
Jumlah produksi dan penjualan
Jumlah
Rp 10
20
15
5
3
Rp 1.000.000
500.000
250.000
Rp300
8.000 unit
Latihan
Buatlah Laporan Laba-Rugi :
dengan pendekatan fungsional (full
costing)
dengan format margin kontribusi (variabel
costing)
BREAK-EVEN POINT (BEP)
Suatu kondisi pada saat Penjualan = Total Biaya
(atau kondisi pada saat tidak laba atau tidak rugi,
atau IMPAS).
Fungsi :
Untuk mengetahui penjualan minimum perusahaan
supaya tidak rugi
Untuk perencanaan laba
BREAK-EVEN POINT (BEP)
Metode BEP :
Pendekatan Matematis
Pendekatan Grafis
BREAK-EVEN POINT (BEP)
PENDEKATAN MATEMATIS
BEP unit = Biaya Tetap
MK per unit
BEP rupiah = Biaya Tetap
MKR
23
Sales and Costs ($000)
Cost-Volume-Profit Chart
$500
$450
$400
$350
$300
$250
$200
$150
$100
$ 50
0
Total Sales
Total Costs
Break-Even Point
1
2
3 4 5 6 7
Units of Sales (000)
Unit
$$50
Unitselling
sellingprice
price
50
Unit
30
Unitvariable
variablecost
cost
30
Unit
Unitcontribution
contributionmargin
margin $20
$20
Total
$100,000
Totalfixed
fixedcosts
costs
$100,000
8
9 10
$100,000
= 5,000 units
$20
Sales and Costs ($000)
Cost-Volume-Profit Chart (Break-Even)
$500
$450
$400
$350
$300
$250
$200
$150
$100
$ 50
0
Total Sales
Operating Profit Area
Total Costs
Break-Even Point
Operating Loss Area
1
2
3 4 5 6 7
Units of Sales (000)
Unit
$$50
Unitselling
sellingprice
price
50
Unit
30
Unitvariable
variablecost
cost
30
Unit
Unitcontribution
contributionmargin
margin $$20
20
Total
$100,000
Totalfixed
fixedcosts
costs
$100,000
8
9 10
$100,000
= 5,000 units
$20
BEP untuk
Perencanaan Laba
Unit Produk yang dijual pada
laba yg diinginkan =
Biaya Tetap + Target Laba
Margin kontribusi
CONTOH
Sebuah perusahaan pada bulan Januari 2014,akan
menjual hasil produksinya, dengan harga jual per
unit sebesar Rp 10.000. Biaya yang dikeluarkan
diperkirakan sbb:
Biaya Variabel per unit
Biaya bahan baku Rp 2.500
Biaya TKL Rp 2.000
Biaya overhead pabrik
Rp 1.500
Biaya Tetap per bulan:
Gaji pegawai
Rp 1.600.000
Biaya overhead pabrik
Rp 400.000
27
CONTOH
Hitung :
a. BEP dalam unit
b. BEP dalam rupiah
C. Bila perusahaan menginginkan
laba sebesar Rp 200.000, berapa
unit yang harus dijual?
a.
28
Penentuan BEP untuk
Multiproduk
Ket
Penjualan
Produk X
Produk Z
1.000 unit
4.000 unit
Harga jual/U
Rp 50
Rp 100
Bi Variabel/U
Rp 30
Rp 87
Rp 20.000
Rp 40.000
Bi Tetap langsung total
Bi Tetap bersama (tak
langsung)
Perusahaa
n
Rp 3.000
Margin of Safety
Definisi:
Tingkat penurunan penjualan yang aman
Kegunaannya :
Untuk mengetahui penurunan penjualan yang
aman supaya perusahaan tidak menderita
kerugian
Latihan
Toko Bulan menjual kalkulator dengan harga
Rp20.000,- per unit. Untuk tahun depan
diperkirakan biaya tetapnya sbs Rp220.000.000,dan biaya variabel Rp9.000 per unit.
Hitunglah:
1.
BEP dalam unit
2.
BEP dalam rupiah
3.
Margin of safety, bila penjualan saat ini Rp500.000.000
4.
Besarnya penjualan, bila toko tsb menginginkan laba
sebesar Rp165.000.000,-
OPERATING LEVERAGE
Merupakan rasio biaya tetap dan biaya
variabel
Perusahaan dengan biaya tetap rendah,
bi.variabel tinggi leverage rendah.
Perubahan vol penj akan mempengaruhi
laba, lebih kecil dibandingkan pada perush
dg leverage tinggi
Semakil tinggi leverage semakin berisiko,
krn kemungkinan terjadi laba/rugi tinggi.
Degree of Operating Leverage
Untuk mengukur dampak perubahan
penjualan terhadap laba bersih pada tingkat
penjualan tertentu
Rumus nya :
DOL = LABA KONTRIBUSI
LABA BERSIH
Perhitungan DOL
PT XYZ
PT ABC
Jumlah
(Rp)
Jumlah
(Rp)
%
%
Penjualan
3.000.000
100
Penjualan
3.000.000
100
Biaya Var
1.800.000
60
Biaya Var
600.000
20
MK
1.200.000
40
MK
2.400.000
80
Biaya
Tetap
1.800.000
Biaya Tetap
600.000
Laba Bersih
600.000
DOL
2x
Jika penj
naik 10%
?
Jika penj
turun 10 %
?
Laba
Bersih
DOL
600.000
4x
Jika penj
naik 10%
?
Jika penj
turun 10 %
?
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN JANGKA
PENDEK
Pengambilan Keputusan
Adalah memilih salah satu diantara berbagai
alternatif tindakan yang ada.
Dasar ukuran pengambilan keputusan :
* Profitabilitas, atau
* Penghematan biaya
Analisis Diferensial
Adalah sebuah model keputusan yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi perbedaanperbedaan dalam pendapatan dan biaya yang
berkaitan dengan berbagai alternatif tindakan.
Untuk pengambilan keputusan, biaya
diklasifikasikan menjadi:
Biaya relevan
Biaya diferensial
Biaya tak terhindarkan
Sunk cost
Opportunity cost
Klasifikasi Biaya
Biaya Relevan (Relevan Cost)
Biaya yang akan terjadi dimasa mendatang, dan
berbeda diantara berbagai alternatif yang sedang
dipertimbangkan di dalam suatu keputusan.
Biaya Diferensial (Differential
Cost)
Adalah perbedaan biaya relevan antar dua
alternatif atau lebih
Klasifikasi Biaya
Biaya Tak Terhindarkan
(unavoidable cost)
Adalah biaya yang tidak akan berbeda diantara
berbagai alternatif keputusan.
Biaya kesempatan (opportunity
cost)
Adalah manfaat yang dikorbankan karena menolak
satu alternatif, dan menerima alternatif lain.
Pengambilan Keputusan
Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Membeli dari Luar atau Memproduksi Sendiri
Memproses Setelah Split-Of atau Langsung
Menjual
Menerima / Menolak Pesanan Khusus
Pesanan Khusus
Pesanan diluar pesanan regular untuk menutupi kapasitas
menganggur
Syarat Terima Pesanan Khusus
1. Ada kapasitas Menganggur
2. Pasar dibedakan antara pesanan khusus dan pesanan
regular
Menerima / Menolak Pesanan Khusus
Pada Pesanan Khusus :
Hanya menambahkan biaya yang bersifat VARIABEL
Biaya yang bersifat TETAP tidak dibebankan, karena
dianggap telah dibebankan pada pesanan regular
Menerima / Menolak Pesanan Khusus
Contoh: di sebuah perusahaan manufaktur:
Kapasitas maksimum 10.000 unit produk, kapasaitas normal
8.000 unit.
Biaya variabel/unit Rp 11/unit
(BBB Rp 4; BTKL Rp4; BOP-v Rp2; B Adm&penj –v Rp 1)
Biaya Tetap Rp 54.000, terdiri dari :
Biaya overhead tetap Rp 34.000
Biaya Administrasi & Penjualan Tetap Rp 20.000
Harga jual normal Rp20/unit
Ada pesanan khusus 1.500 unit, dg harga Rp14/u
Keputusan: pesanan tsb diterima atau ditolak?
Membeli dari Luar / Memproduksi Sendiri
Contoh:
Perusahaan selama ini memproduksi sendiri suku
cadang A sebanyak 100 unit, dg biaya per unit sbb:
Bahan baku
Rp 1.000
Tenaga kerja langsung
4.000
Overhead variabel
2.000
Overhead tetap
3.000
Ada pemasok yg menawarkan suku cadang tsb, dg
harga Rp9.000 per unit.
Keputusan : membeli atau memproduksi sendiri??
Memproses setelah split-of point atau
langsung dijual
Tidak dibutuhkan tambahan fasilitas produksi
Pendapatan diferensial
Rp. XXX
Biaya diferensial
Rp. XXX
A
Keputusan :
Jika A positif pilih alternatif memproses lebih lanjut
jika A negatif pilih alternatif menjual langsung
Memproses setelah split-off
point atau langsung dijual
Contoh: Persh memproduksi joint products X
dan Y
Joint Cost = Rp 104.000,-, menghasilkan produk X
dan Y
Produksi/tahun X =10.000 unit, Y = 6.000 unit
Harga jual produk X = Rp 10/unit, Y=Rp 16/unit
Setelah split off point:
Produk X bisa diproses lebih lanjut menjadi X1
Produk Y bisa diproses lebih lanjut menjadi A dan B
Pada split-off point :
produk X dapat diproses lebih lanjut menjadi X1 dengan
tambahan biaya Rp 30.000 dan dapat dijual dg harga
Rp15/unit.
Produk Y diproses lebih lanjut, dg tambahan biaya
Rp2.000 menjadi produk A dan B.
Produk A = 4.000 unit, dg harga jual Rp 12/u
Produk B = 2.000 unit, dg harga jual Rp 20/u
Keputusan :
Memproses lebih lanjut menjual langsung ??
Management Control
Systems
And Responsibility
Accounting
Management Control Systems
Merupakan sistem yang digunakan oleh manajemen
Untuk mengendalikan individu dalam organisasi agar
melaksanakan strategi dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan
The Management Control System
A:
A:
Set
Setgoals,
goals,
targets
targets
D:
D:
Evaluate,
Evaluate,
reward
reward
Feedback
Feedback
and
and
learning
learning
C:
C:
Measure,
Measure,
Monitor,
Monitor,
report
report
B:
B:
Plan
Plan
and
and
execute
execute
Organizational Goals
.Profitabilitas
Memaksimalkan nilai pemegang saham
dll
Plan
Plan Jangka Panjang: Program
Plan Jangka Pendek: Anggaran
Identifying Responsibility Centers
A responsibility center is a set of activities
assigned to a manager, a group of
managers, or other employees.
System designers apply responsibility
accounting to identify what part of
the organization has responsibility
for each action.
Identifying Responsibility Centers
Cost centers
Profit centers
Investment centers
TYPES OF ORGANIZATIONS
TYPES OF ORGANIZATIONS
Performance Measures
Pengukuran Kinerja Financial
Pengukuran Kinerja Financial dan Non Financial
Monitoring and Reporting Results
Feedback and learning are at the center
of the management control system.
At all points in the planning and control process,
it is vital that effective communication exists
among all levels of management and employees.
A Successful Organization and Measures of
Achievement
FINANCIAL
STRENGTH
Product profitability
EBIT
CUSTOMER SATISFACTION
Market share, Survey scores, Complaints
BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT
Cycle time, Defects, Activity costs
ORGANIZATIONAL LEARNING
Training time, Turnover, Staff satisfaction score
The Balanced Scorecard
The scorecard measures an organization’s
performance from four key perspectives:
Financial
Customers
Internal
processes
Employee growth
and learning
INFORMASI AKUNTANSI
UNTUK PEMBUATAN
KEPUTUSAN
KONSEP dan
KLASIFIKASI COST
Cost Pengorbanan sumberdaya ekonomis
tertentu untuk memperoleh sumberdaya
ekonomi lainnya.
Cost akan dikelompokkan dalam berbagai cara
untuk membantu manajemen mengevaluasi
bawahan,subunit organisasi,ekspansi ataupun
menghentikan suatu produk.
Klasifikasi cost Pada
Perusahaan Manufaktur
Pada Perusahaan Manufaktur
Kegiatan dibagi kedalam fungsi produksi dan non
produksi.
1. Biaya Produksi : Biaya Bahan Baku, Biaya
Tenaga Kerja, Biaya Overhead Pabrik
2. Biaya Non Produksi: Biaya Adm Umum &
Pemasaran
Klasifikasi untuk Pelaporan
Keuangan
Product Cost & Period Cost
Product Cost, adalah cost yang terjadi dikaitkan
dengan proses menghasilkan barang ataupun proses
pembelian barang yang akan dijual kembali.
dipertemukan dengan pendapatan saat penjualan
Period Cost, adalah biaya yang diidentifikasi
dengan interval waktu tertentu. Dipertemukan
dengan pendapatan setiap periode sekali
hubungan dengan
aktivitas
Fixed Cost dan Variable Cost
Fixed Cost :
Biaya yg jumlah totalnya tetap, untuk periode
tertentu.
Variable Cost:
Biaya yg jumlah totalnya berubah secara
proporsional dg perubahan volume kegiatan.
Variable Costs
Unit Variable Cost Graph
$300,000
$250,000
$200,000
$150,000
$100,000
$50,000
Cost per Unit
Total Costs
Total Variable Cost Graph
$20
$15
$10
$5
0
0
10 20
30
Units Produced (000)
Units
Total
Produced Cost
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
Cost
per Unit
$ 50,000 $10
100,000 10
150,000 10
200,000 10
250,000 10
300,000 10
10 20
30
Units Produced (000)
Fixed Costs
$150,000
$125,000
$100,000
$75,000
$50,000
$25,000
Unit Fixed Cost Graph
Cost per Unit
Total Costs
Total Fixed Cost Graph
$1.50
$1.25
$1.00
$.75
$.50
$.25
0
100 200 300
Units Produced (000)
0
100 200 300
Units Produced (000)
Units
Total
Produced Cost
Cost
per Unit
50,000 $75,000 $1.500
100,000 75,000
.750
150,000 75,000
.500
200,000 75,000
.375
250,000 75,000
.300
300,000 75,000
.250
Mixed Costs
Total Costs
Total Mixed Cost Graph
$40,000
$35,000
$30,000
$25,000
$20,000
$15,000
$10,000
$5,000
0
10 20
30
40
Total Machine Hours (000)
Mixed
Mixedcosts
costsare
are
sometimes
sometimescalled
called
semivariable
semivariableor
or
semifixed
semifixedcosts.
costs.
Mixed
Mixedcosts
costsare
areusually
usually
separated
separatedinto
intotheir
theirfixed
fixed
and
andvariable
variablecomponents
components
for
formanagement
managementanalysis.
analysis.
Berdasarkan kemampuan
manajer untuk
mengendalikan
Biaya Terkendali (Controllable cost)
biaya yang dapat dipengaruhi dan
dikendalikan oleh manajer tertentu pada
periode tertentu.
Biaya Tak terkendali (Uncontrollable cost)
Biaya yang tidak dapat dipengaruhi dan
dikendalikan oleh manajer tertentu pada
periode tertentu.
Klasifikasi untuk
Pengambilan Keputusan
Biaya relevant (relevant cost)
Harus memenuhi 2 syarat: merupakan biaya yang akan
terjadi di masa yang akan datang dan harus berbeda
Biaya tidak relevan (irrelevant cost)
Jika tidak memenuhi syarat diatas. Tidak perlu
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Biaya yang dapat dihindari (avoidable cost)
Biaya yang tidak perlu terjadi jika suatu alternatif
keputusan diambil
Biaya yang tidak dapat dihindari (unavoidable cost)
Berdasarkan dampak
terhadap
kas keluar
Sunk Cost
Biaya yang telah dikeluarkan dan tidak dapat
dirubah oleh keputusan sekarang maupun yang
akan datang
Out of Pocket Cost
biaya yang membutuhkan pengeluaran kas
dimasa yang akan datang.
Opportunity Cost
Manfaat potensial yang hilang atau dikorbankan
akibat dipilihnya satu alternatif keputusan
tertentu. Manfaat potensial bisa berupa revenue
ataupun penghematan (cost saving)
Analisis CVP
(Biaya-Volume-Laba)
Merupakan metode untuk memahami
hubungan antara cost-volume-profit
Berguna untuk Perencanaan
Analisis Break Even Point (BEP)
Merupakan analisis CVP yang paling
dasar
ANALISIS Biaya-Volume-Laba
Berguna terutama untuk
perencanaan:
Menghitung Break-Even Point (BEP)
Menghitung rencana penjualan pd target laba ttt
Menghitung BEP untuk > 1 produk (sales mix
considerations)
Menghitung Margin of Safety
Menghitung Operating Leverage
Penyajian Laporan Laba-Rugi untuk
pengambilan keputusan
Untuk pengambilan keputusan
manajemen, maka format Laporan LabaRugi nya harus dibuat dalam format
“margin kontribusi”.
Format Laporan Laba-Rugi
Format Full Costing, yaitu :
Penjualan
: …….
( - ) biaya produksi
:
(……)
Laba Kotor (Gross Margin): …….
( - ) biaya pemasaran : ……
biaya administrasi : ……
(…….)
Laba
……..
Penyajian Laporan Laba-Rugi
Format “Margin Kontribusi”, yaitu :
Penjualan
:
……..
( - ) Biaya variabel :
(…….)
Margin kontribusi
………
( - ) Biaya tetap
(………)
Laba
……….
Margin Kontribusi
Margin kontribusi (MK) adalah :
selisih antara Hasil Penjualan dg seluruh biaya variabel.
MK = Penjualan (-) Biaya variabel
Margin Kontribusi Rasio (MKR) =
MKR = Margin kontribusi/Penjualan x 100%
Contoh:
data perusahaan manufaktur tahun 2013
Keterangan
Biaya bahan baku per unit
Biaya tenaga kerja langsung per unit
Biaya overhead variabel per unit
Biaya adminsitrasi variabel per unit
Biaya penjualan variabel per unit
Biaya penjualan tetap total
Biaya administrasi tetap total
Biaya overhead tetap total
Harga jual produk per unit
Jumlah produksi dan penjualan
Jumlah
Rp 10
20
15
5
3
Rp 1.000.000
500.000
250.000
Rp300
8.000 unit
Latihan
Buatlah Laporan Laba-Rugi :
dengan pendekatan fungsional (full
costing)
dengan format margin kontribusi (variabel
costing)
BREAK-EVEN POINT (BEP)
Suatu kondisi pada saat Penjualan = Total Biaya
(atau kondisi pada saat tidak laba atau tidak rugi,
atau IMPAS).
Fungsi :
Untuk mengetahui penjualan minimum perusahaan
supaya tidak rugi
Untuk perencanaan laba
BREAK-EVEN POINT (BEP)
Metode BEP :
Pendekatan Matematis
Pendekatan Grafis
BREAK-EVEN POINT (BEP)
PENDEKATAN MATEMATIS
BEP unit = Biaya Tetap
MK per unit
BEP rupiah = Biaya Tetap
MKR
23
Sales and Costs ($000)
Cost-Volume-Profit Chart
$500
$450
$400
$350
$300
$250
$200
$150
$100
$ 50
0
Total Sales
Total Costs
Break-Even Point
1
2
3 4 5 6 7
Units of Sales (000)
Unit
$$50
Unitselling
sellingprice
price
50
Unit
30
Unitvariable
variablecost
cost
30
Unit
Unitcontribution
contributionmargin
margin $20
$20
Total
$100,000
Totalfixed
fixedcosts
costs
$100,000
8
9 10
$100,000
= 5,000 units
$20
Sales and Costs ($000)
Cost-Volume-Profit Chart (Break-Even)
$500
$450
$400
$350
$300
$250
$200
$150
$100
$ 50
0
Total Sales
Operating Profit Area
Total Costs
Break-Even Point
Operating Loss Area
1
2
3 4 5 6 7
Units of Sales (000)
Unit
$$50
Unitselling
sellingprice
price
50
Unit
30
Unitvariable
variablecost
cost
30
Unit
Unitcontribution
contributionmargin
margin $$20
20
Total
$100,000
Totalfixed
fixedcosts
costs
$100,000
8
9 10
$100,000
= 5,000 units
$20
BEP untuk
Perencanaan Laba
Unit Produk yang dijual pada
laba yg diinginkan =
Biaya Tetap + Target Laba
Margin kontribusi
CONTOH
Sebuah perusahaan pada bulan Januari 2014,akan
menjual hasil produksinya, dengan harga jual per
unit sebesar Rp 10.000. Biaya yang dikeluarkan
diperkirakan sbb:
Biaya Variabel per unit
Biaya bahan baku Rp 2.500
Biaya TKL Rp 2.000
Biaya overhead pabrik
Rp 1.500
Biaya Tetap per bulan:
Gaji pegawai
Rp 1.600.000
Biaya overhead pabrik
Rp 400.000
27
CONTOH
Hitung :
a. BEP dalam unit
b. BEP dalam rupiah
C. Bila perusahaan menginginkan
laba sebesar Rp 200.000, berapa
unit yang harus dijual?
a.
28
Penentuan BEP untuk
Multiproduk
Ket
Penjualan
Produk X
Produk Z
1.000 unit
4.000 unit
Harga jual/U
Rp 50
Rp 100
Bi Variabel/U
Rp 30
Rp 87
Rp 20.000
Rp 40.000
Bi Tetap langsung total
Bi Tetap bersama (tak
langsung)
Perusahaa
n
Rp 3.000
Margin of Safety
Definisi:
Tingkat penurunan penjualan yang aman
Kegunaannya :
Untuk mengetahui penurunan penjualan yang
aman supaya perusahaan tidak menderita
kerugian
Latihan
Toko Bulan menjual kalkulator dengan harga
Rp20.000,- per unit. Untuk tahun depan
diperkirakan biaya tetapnya sbs Rp220.000.000,dan biaya variabel Rp9.000 per unit.
Hitunglah:
1.
BEP dalam unit
2.
BEP dalam rupiah
3.
Margin of safety, bila penjualan saat ini Rp500.000.000
4.
Besarnya penjualan, bila toko tsb menginginkan laba
sebesar Rp165.000.000,-
OPERATING LEVERAGE
Merupakan rasio biaya tetap dan biaya
variabel
Perusahaan dengan biaya tetap rendah,
bi.variabel tinggi leverage rendah.
Perubahan vol penj akan mempengaruhi
laba, lebih kecil dibandingkan pada perush
dg leverage tinggi
Semakil tinggi leverage semakin berisiko,
krn kemungkinan terjadi laba/rugi tinggi.
Degree of Operating Leverage
Untuk mengukur dampak perubahan
penjualan terhadap laba bersih pada tingkat
penjualan tertentu
Rumus nya :
DOL = LABA KONTRIBUSI
LABA BERSIH
Perhitungan DOL
PT XYZ
PT ABC
Jumlah
(Rp)
Jumlah
(Rp)
%
%
Penjualan
3.000.000
100
Penjualan
3.000.000
100
Biaya Var
1.800.000
60
Biaya Var
600.000
20
MK
1.200.000
40
MK
2.400.000
80
Biaya
Tetap
1.800.000
Biaya Tetap
600.000
Laba Bersih
600.000
DOL
2x
Jika penj
naik 10%
?
Jika penj
turun 10 %
?
Laba
Bersih
DOL
600.000
4x
Jika penj
naik 10%
?
Jika penj
turun 10 %
?
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN JANGKA
PENDEK
Pengambilan Keputusan
Adalah memilih salah satu diantara berbagai
alternatif tindakan yang ada.
Dasar ukuran pengambilan keputusan :
* Profitabilitas, atau
* Penghematan biaya
Analisis Diferensial
Adalah sebuah model keputusan yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi perbedaanperbedaan dalam pendapatan dan biaya yang
berkaitan dengan berbagai alternatif tindakan.
Untuk pengambilan keputusan, biaya
diklasifikasikan menjadi:
Biaya relevan
Biaya diferensial
Biaya tak terhindarkan
Sunk cost
Opportunity cost
Klasifikasi Biaya
Biaya Relevan (Relevan Cost)
Biaya yang akan terjadi dimasa mendatang, dan
berbeda diantara berbagai alternatif yang sedang
dipertimbangkan di dalam suatu keputusan.
Biaya Diferensial (Differential
Cost)
Adalah perbedaan biaya relevan antar dua
alternatif atau lebih
Klasifikasi Biaya
Biaya Tak Terhindarkan
(unavoidable cost)
Adalah biaya yang tidak akan berbeda diantara
berbagai alternatif keputusan.
Biaya kesempatan (opportunity
cost)
Adalah manfaat yang dikorbankan karena menolak
satu alternatif, dan menerima alternatif lain.
Pengambilan Keputusan
Menerima atau Menolak Pesanan Khusus
Membeli dari Luar atau Memproduksi Sendiri
Memproses Setelah Split-Of atau Langsung
Menjual
Menerima / Menolak Pesanan Khusus
Pesanan Khusus
Pesanan diluar pesanan regular untuk menutupi kapasitas
menganggur
Syarat Terima Pesanan Khusus
1. Ada kapasitas Menganggur
2. Pasar dibedakan antara pesanan khusus dan pesanan
regular
Menerima / Menolak Pesanan Khusus
Pada Pesanan Khusus :
Hanya menambahkan biaya yang bersifat VARIABEL
Biaya yang bersifat TETAP tidak dibebankan, karena
dianggap telah dibebankan pada pesanan regular
Menerima / Menolak Pesanan Khusus
Contoh: di sebuah perusahaan manufaktur:
Kapasitas maksimum 10.000 unit produk, kapasaitas normal
8.000 unit.
Biaya variabel/unit Rp 11/unit
(BBB Rp 4; BTKL Rp4; BOP-v Rp2; B Adm&penj –v Rp 1)
Biaya Tetap Rp 54.000, terdiri dari :
Biaya overhead tetap Rp 34.000
Biaya Administrasi & Penjualan Tetap Rp 20.000
Harga jual normal Rp20/unit
Ada pesanan khusus 1.500 unit, dg harga Rp14/u
Keputusan: pesanan tsb diterima atau ditolak?
Membeli dari Luar / Memproduksi Sendiri
Contoh:
Perusahaan selama ini memproduksi sendiri suku
cadang A sebanyak 100 unit, dg biaya per unit sbb:
Bahan baku
Rp 1.000
Tenaga kerja langsung
4.000
Overhead variabel
2.000
Overhead tetap
3.000
Ada pemasok yg menawarkan suku cadang tsb, dg
harga Rp9.000 per unit.
Keputusan : membeli atau memproduksi sendiri??
Memproses setelah split-of point atau
langsung dijual
Tidak dibutuhkan tambahan fasilitas produksi
Pendapatan diferensial
Rp. XXX
Biaya diferensial
Rp. XXX
A
Keputusan :
Jika A positif pilih alternatif memproses lebih lanjut
jika A negatif pilih alternatif menjual langsung
Memproses setelah split-off
point atau langsung dijual
Contoh: Persh memproduksi joint products X
dan Y
Joint Cost = Rp 104.000,-, menghasilkan produk X
dan Y
Produksi/tahun X =10.000 unit, Y = 6.000 unit
Harga jual produk X = Rp 10/unit, Y=Rp 16/unit
Setelah split off point:
Produk X bisa diproses lebih lanjut menjadi X1
Produk Y bisa diproses lebih lanjut menjadi A dan B
Pada split-off point :
produk X dapat diproses lebih lanjut menjadi X1 dengan
tambahan biaya Rp 30.000 dan dapat dijual dg harga
Rp15/unit.
Produk Y diproses lebih lanjut, dg tambahan biaya
Rp2.000 menjadi produk A dan B.
Produk A = 4.000 unit, dg harga jual Rp 12/u
Produk B = 2.000 unit, dg harga jual Rp 20/u
Keputusan :
Memproses lebih lanjut menjual langsung ??
Management Control
Systems
And Responsibility
Accounting
Management Control Systems
Merupakan sistem yang digunakan oleh manajemen
Untuk mengendalikan individu dalam organisasi agar
melaksanakan strategi dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan
The Management Control System
A:
A:
Set
Setgoals,
goals,
targets
targets
D:
D:
Evaluate,
Evaluate,
reward
reward
Feedback
Feedback
and
and
learning
learning
C:
C:
Measure,
Measure,
Monitor,
Monitor,
report
report
B:
B:
Plan
Plan
and
and
execute
execute
Organizational Goals
.Profitabilitas
Memaksimalkan nilai pemegang saham
dll
Plan
Plan Jangka Panjang: Program
Plan Jangka Pendek: Anggaran
Identifying Responsibility Centers
A responsibility center is a set of activities
assigned to a manager, a group of
managers, or other employees.
System designers apply responsibility
accounting to identify what part of
the organization has responsibility
for each action.
Identifying Responsibility Centers
Cost centers
Profit centers
Investment centers
TYPES OF ORGANIZATIONS
TYPES OF ORGANIZATIONS
Performance Measures
Pengukuran Kinerja Financial
Pengukuran Kinerja Financial dan Non Financial
Monitoring and Reporting Results
Feedback and learning are at the center
of the management control system.
At all points in the planning and control process,
it is vital that effective communication exists
among all levels of management and employees.
A Successful Organization and Measures of
Achievement
FINANCIAL
STRENGTH
Product profitability
EBIT
CUSTOMER SATISFACTION
Market share, Survey scores, Complaints
BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT
Cycle time, Defects, Activity costs
ORGANIZATIONAL LEARNING
Training time, Turnover, Staff satisfaction score
The Balanced Scorecard
The scorecard measures an organization’s
performance from four key perspectives:
Financial
Customers
Internal
processes
Employee growth
and learning