HUBUNGAN TEKNIK INDUSTRI DENGAN KESELAMA

MAKALAH ILMU TEKNIK INDUSTRI

Disusun oleh :
Krishan Nissiomega

R0015056

Kelas B

PROGRAM DIPLOMA 3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2016

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang
Maha Esa karena dengan pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan makalah
yang berjudul ”Ilmu Teknik Industri”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan
yang


saya

alami

dalam

proses

pengerjaannya,

tetapi

saya

berhasil

menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa
yang juga sudah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung

serta kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah
ini.
Begitu pula dengan makalah yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal
dapat saya analisa dengan sempurna dalam makalah ini. Saya melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Dimana saya juga
memiliki keterbatasan kemampuan.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan makalah ini sangat
diharapkan. Semoga makalah yang ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR.....................................................................

i

DAFTAR ISI....................................................................................

ii


PEMBAHASAN
A. Ilmu Teknik Industri..................................................................

1

1. Pengertian ilmu teknik industri............................................

1

2. Sejarah teknik industri.........................................................

2

3. Aktivitas teknik industri......................................................

4

4. Pembagian ilmu teknik industri..........................................


4

5. Manfaat teknik industri.......................................................

5

B. Kaitan Ilmu Teknik Industri dengan Keselamatan Kerja..........

6

DAFTAR PUSTAKA

PEMBAHASAN

A. Ilmu Teknik Industri
1. Pengertian Teknik Industri
Teknik industri adalah cabang dari ilmu teknik yang berkenaan
dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem
integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses.
Pengertian Teknik Industri menurut IIE (Institute of Industrial

Engineering) adalah :
“Industrial Engineering is concerned with the design, improvement, and
installation of integrated system of people, materials, information,
equipment, and energy. It draw upon specialized knowledge and skill inthe mathematical, physical, and social science together with the principles
and method of engineering analysis and design to specify, predict and
evaluate the result to be obtained from such system”.
“Teknik Industri berkaitan dengan desain, perbaikan, dan instalasi sistem
terintegrasi orang, material, informasi, peralatan, dan energi. Ini
memanfaatkan

pengetahuan

khusus

dan

keterampilan

dalam-ilmu


matematika, fisika, dan sosial bersama dengan prinsip-prinsip dan metode
analisis rekayasa dan desain untuk menentukan, memprediksi dan
mengevaluasi hasil yang akan diperoleh dari sistem tersebut”.
Dapat

disimpulkan

bahwa

teknik

industri

adalah

disiplin

engineering/teknik bukan science dikerenakan teknik industri menangani
pekerjaan-pekerjaan perancangan (design), perbaikan (improvement), dan
penginstalan (installation) dan juga menangani masalah manusinya. Bidang

kerja teknik industri adalah system integral yang terdiri dari manusia,
material atau bahan, informasi, peralatan, dan energi. Dasar keilmuan teknik
industri lebih multidisiplin bila dibandingkan dengan disiplin teknik lainya
karena teknik industri tidak hanya bertumpu pada ilmu matematika dan
fisika tetapi juga ilmu sosial dan manajemen.

2. Sejarah Teknik Industri
Awal mula teknik industri dapat ditelusuri dari beberapa sumber
yang berbeda. Frederick Winslow Taylor sering ditetapkan sebagai Bapak
Teknik Industri meskipun seluruh gagasannya tidak asli. Beberapa karangan
terdahulu mungkin telah mempengaruhi perkembangan teknik industri
seperti karangan The Wealth of Nations karya Adam Smith, dipublikasikan
tahun 1776; Essay on Population karya Thomas Malthus dipublikasikan
tahun 1798; Principles of Political Economy and Taxation karya David
Ricardo, dipublikasikan tahun 1817; dan Principles of Political Economy
karya John Stuart Mill, dipublikasikan tahun 1848. Seluruh hasil karya ini
menunjukkan penjelasan mengenai paham Liberal Klasik mengenai
kesuksesan dan keterbatas dari Revolusi Industri. Adam Smith adalah
seorang ekonom yang terkenal pada zamannya. “Economic Science” adalah
frasa untuk menggambarkan bidang ini di Inggris sebelum industrialisasi

America muncul.
Kontribusi penting lainnya adalah Charles W. Babbage. Babbage
adalah profesor ahli matematika di Cambridge University. Salah satu
kontribusi pentingnya adalah buku yang berjudul On the Economy of
Machinery and Manufacturers tahun 1832 yang mendiskusikan banyak
topik menyangkut manufaktur. Babbage mendiskusikan gagasan tentang
Kurva Belajar (Learning Curve), pembagian tugas dan bagaimana proses
pembelajaran

dipengaruhi,

dan

efek

belajar

terhadap

peningkatan


pemborosan. Charles Babbage adalah orang pertama yang menganjurkan
membangun komputer mekanis. Dia menyebutnya “analytical calculating
machine”, untuk tujuan memecahkan masalah matematika yang kompleks.
Sejarah Teknik Industri tidak lengkap tanpa menyebut Frederick
Winslow Taylor. Taylor mungkin adalah pelopor Teknik Industri yang paling
terkenal. Dia mempresentasikan gagasan mengenai pengorganisasian
pekerjaan dengan menggunakan manajemen kepada seluruh anggota ASME.
Dia menciptakan istilah “Scientific Management” untuk menggambarkan
metode yang dia bangun melalui studi empiris. Kegiatannya, meliputi topiktopik seperti pengorganisasian pekerjaan dengan manajemen, seleksi

pekerja, pelatihan, dan kompensasi tambahan bagi seluruh individu yang
memenuhi standar yang dibuat perusahaan. Scientific Management memiliki
efek yang besar terhadap Revolusi Industri, baik di Amerika maupun di luar
negara Amerika.
Saat Amerika Serikat menghadapi Perang Dunia II, secara diamdiam pemerintah mendaftarkan para ilmuwan untuk meneliti perencanaan,
metode produksi, dan logistik dalam perang. Para ilmuwan ini
mengembangkan sejumlah teknik untuk pemodelan dan memprediksi solusi
optimal. Lebih lanjut saat informasi ini terbongkar. Lahirlah Operation
Research. Banyak hasil penelitian yang masih sangat teoritis dan

pemahaman bagaimana menggunakannya dalam dunia nyata tidak ada. Hal
inilah yang menyebabkan jurang antara kelompok Operation Research (OR)
dan profesi insinyur terlalu lebar. Hanya sedikit perusahaan yang dengan
cepat

membentuk

departemen

Operation

Research

dan

mengkapitalisasikannya.
Pada 1948 sebuah komunitas baru, American Institute for Industrial
Engineers (AIIE), dibuka untuk pertama kalinya. Pada masa ini Teknik
Industri benar-benar tidak mendapat tempat yang khusus dalam struktur
perusahaan. Selama tahun 1960 dan sesudahnya, beberapa perguruan tinggi

mulai mengadopsi teknik-teknik operation research dan menambahkannya
pada kurikulum Teknik Industri. Sekarang untuk pertama kalinya metodemetode Teknik Industri disandarkan pada fondasi analisa, termasuk metode
empiris terdahulu lainnya. Pengembangan baru terhadap optimisasi dalam
matematika sebagaimana metode baru dalam analisa statistik membantu
dalam mengisi lubang kosong bidang Teknik Industri dengan pendekatan
teoritis.
Kemudian, permasalahan Teknik Industri menjadi begitu besar dan
kompleks pada dan saat komputer digital berkembang. Dengan komputer
digital dan kemampuannya menyimpan data dalam jumlah besar, insinyur
Teknik Industri memiliki alat baru untuk mengkalkulasi permasalahan besar
secara cepat. Sebelumnya komputasi pada suatu sistem memakan mingguan
bahkan bulanan, tetapi dengan komputer dan perkembangan sub-program

"sub-routines", perhitungan dapat dilakukan dalam hitungan menit dan
dengan mudah dapat diulangi terhadap kriteria problem yang baru. Dengan
kemampuannya menyimpan data, hasil perhitungan pada sistem sebelumnya
dapat disimpan dan dibandingkan dengan informasi baru. Data-data ini
membuat Teknik Industri menjadi cara yang kuat dalam mempelajari sistem
produksi dan reaskinya bila terjadi perubahan.
3. Aktivitas Teknik Industri
Aktivitas-aktivitas yang bisa dikerjakan oleh disiplin Teknik
Industri menurut IIE sebagai berikut:
a. Perencanaan dan pemilihan metode-metode kerja yang efektif dan efisien
dalam proses produksi.
b. Pemilihan dan perancangan dari perkakas kerja serta peralatan yang
dibutuhkan dalam proses produksi.
c. Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata letak fasilitas
produksi, peralatan pemindahan bahan,

fasilitas untuk penyimpanan

bahan baku atau produk jadi.
d. Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk
distribusi barang/ jasa produksi, pengendalian persediaan, pengendalian
kualitas, dan reabilitas.
e. Pengembangan

sistem

pengendalian

ongkos

produksi

seperti

pengendalian budget, analisis biaya dan standar biaya produksi serta
penelitain dan pengembangan produk, dan lain-lain.
4. Pembagian Ilmu Teknik Industri
Ilmu teknik industri dapat dibagi dalam tiga bidang keahlian, yaitu sistem
manufaktur, manajemen industri, sistem industri dan tekno ekonomi.
a. Sistem Manufaktur
Merupakan sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik
industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem
integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi
melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian,

pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia
dengan lingkungan kerjanya.
b. Manajemen Industri
Bidang ini memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk
penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses
manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani
dalam menghadapi lingkungan kerja yang dinamis.
c. Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
Bidang keahlian ini memanfaatkan pendekatan teknik industri
untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga
kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang
berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah.
5. Manfaat Teknik Industri bagi Kehidupan Manusia
Tidak diragukan lagi sepanjang masa sejarah hidup manusia teknik
industri memberikan banyak kontribusi bagi kehidupan manusia. Sebagai
hasil dari proses berfikir teknik industri diarahkan untuk melayani manusia.
Teknik industri memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien dalam
berbagai proses produksi, termasuk penggunaan mesin, material, waktu,
sumber daya manusia, informasi, dan sebagainya. Teknik industri juga
memiliki manfaat dalam pembuatan sistem kerja yang efektif dan efisien
agar produksi barang di pabrik berjalan lancar.

B. Kaitan Ilmu Teknik Industri dengan Keselamatan Kerja
Teknik industri tidak hanya mengurusi produksi dan sejenisnya tetapi juga
menaruh perhatian pada keselamatan pekerja dan lingkungan kerja. Teknik
industri menyeimbangkan penerapan dari proses-proses (produksi) dengan
kebutuhan-kebutuhan lainnya dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa
yang berkualitas tinggi dan salah satu kebutuhan tersebut adalah kebutuhan
adanya keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.
Teknik industri merupakan salah satu bidang teknik yang cukup banyak
mempelajari K3. Salah satu konsentrasi dalam teknik industri adalah
ergonomi / human factors & perancangan sistem kerja yang sangat berkaitan
dengan K3. Walaupun ergonomi juga dikenal di semua pendidikan yang
berhubungan dengan K3 seperti kesehatan masyarakat dan sebagainya, namun
ergonomi paling banyak dikaitkan dengan teknik industri karena disini
ergonomi paling intens dipelajari secara mendalam, paling luas cakupannya
(fisik, kognitif, dan sebagainya) serta karena ergonomi berbicara mengenai
desain dan engineering-lah yang paling berhubungan dengan desain. Ergonomi
dikenal juga dengan human factors, karena itu ergonom juga sering
diasosiasikan dengan human factors engineer atau human engineer.
Fasilitas pendidikan K3 yang biasanya terdapat di teknik industri adalah
laboratorium ergonomi yang biasanya juga bekerja sama dengan laboratorium
lain di teknik industri seperti laboratorium sistem produksi, laboratorium
simulasi dan sebagainya, sehingga semakin mendukung proses pembelajaran
dan pengembangan K3 yang mungkin tidak dapat diperoleh di tempat lain.
Selain mempunyai konsentrasi di ergonomi & perancangan sistem kerja,
industrial engineer juga mampu menyelaraskan atau mengintegrasikan K3
dengan elemen lainnya seperti kualitas, konsep lean dan elemen lain sejenisnya
yang sepertinya akhir-akhir ini sering diperbincangkan. Hal ini sangatlah wajar
karena teknik industri itu sebenarnya serupa dengan systemic engineering yang
unggul dalam mengintegrasikan elemen-elemen dalam sistem terutama sistem
di industri dan teknik industri sangat banyak berkecimpung dalam proses
peningkatan efisiensi, peningkatan produktivitas, optimasi, penghematan dan

semuanya yang berhubungan dengan lean thinking (lean secara harafiah berarti
langsing, artinya proses yang ramping).
Karena teknik industri menggunakan systemic thinking, maka beberapa
materi ergonomi dan K3 dalam pendidikan di teknik industri sering dikaitkan
dan diintegrasikan dengan konsentrasi lain dalam teknik industri seperti teknik
& sistem produksi, teknik manufaktur, riset operasi dll karena teknik industri
tidak melihat K3 sebagai elemen yang terpisah namun sebuah elemen yang
tidak terpisahkan dan menjadi bagian atau satu kesatuan dalam sebuah sistem
yang harus dioptimalkan, dan ini menjadi keunggulan juga bagi teknik industri
di dunia K3.
Sasaran kompetensi khusus konsentrasi ergonomi dan K3 di teknik
industri adalah agar mampu mengembangkan elemen manusia, material,
informasi, peralatan, lingkungan dan energi dalam sistem integral sedemikian
rupa sehingga mengoptimasi kenyamanan, keselamatan, kesehatan dan
performansi dalam sistem industri dan lingkungan kerja secara keseluruhan.
Selanjutnya mampu merancang dan mengembangkan produk, pekerjaan,
tempat kerja dan sistem berbasis ergonomi, keselamatan dan kesehatan kerja.
Beberapa referensi menyebutkan bahwa health dan safety engineering
(teknik K3) serupa dengan industrial engineering (teknik industri) terutama
dalam metode kerja. Keduanya sama-sama berurusan dengan keseluruhan dari
proses atau sistem produksi. Keduanya juga bisa mempromosikan dan
memperbaiki keselamatan dan kesehatan kerja dengan menerapkan atau
mengaplikasikan pengetahuan mengenai proses-proses di industri termasuk
permesinan,

psikologi,

dsb.

Namun

keduanya

sebenarnya

memiliki

karakteristik yang khas dan keduanya memiliki keunggulan masing-masing di
bidang K3. Walalupun teknik industri tidak 100% mengenai K3, namun K3 dan
ergonomi telah menjadi salah satu unsur penting di dalam teknik industri dan
merupakan konsentrasi yang cukup diunggulkan.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_industri
http://myworld-odonk.blogspot.co.id/2010/10/teknik-industri.html
http://himtisukses.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-teknik-industri.html
http://ergonomi-fit.blogspot.co.id/2011/03/hubungan-teknik-industri-danergonomi.html
http://ergonomi-fit.blogspot.co.id/2012/04/teknik-industri-dan-k3.html