ANALISIS HUBUNGAN GENDER TERHADAP PREFER
ANALISIS HUBUNGAN GENDER TERHADAP PREFERENSI
DESAIN RUMAH PADA MAHASISWA ITB
GENDER RELATION ANALYSIS OF HOUSE DESIGN
PREFERENCES OF ITB STUDENTS
Andrew Ng, Melvin Jonathan, dan Yosafat Setiawan Susilo Juwono
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha No. 10, Bandung 40312, Jawa Barat, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Gender adalah salah satu faktor penting dalam proses pendesainan rumah karena
mencerminkan karakter pemilik rumah yang secara langsung dapat memengaruhi tingkat
kenyamanan pemilik terhadap rumah itu sendiri. Selain itu, preferensi setiap gender terhadap unsurunsur desain yang ada seperti warna, pola dekorasi, ukuran, tata letak dan pemanfaatan ruangan
berbeda. Kriteria desain ideal juga berbeda untuk setiap gender. Hal inilah yang menarik minat
penulis untuk lebih jauh mendalami pengaruh gender terhadap preferensi desain dan kriteria desain
bagaimana yang ideal untuk setiap gender. Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi literatur
serta penyebaran angket dan kuesioner. Dari analisis data, dapat penulis simpulkan bahwa preferensi
pada aspek desain seperti warna, ukuran, dan pola desain akan berbeda antara pria dan wanita, tetapi
untuk aspek seperti penempatan dan pemanfaatan ruangan, kedua gender setuju bahwa ruangan
harus didesain rapi dan memberikan ruang gerak dan fungsi yang optimal.
Kata kunci: gender, desain, preferensi, ideal, optimal
ABSTRACT
Gender is an important factor in the home designing process as it reflects the personality of the
homeowner who can directly affect the owner's comfort level with the house itself. In addition, the
preferences of each gender towards existing design elements such as colors, decorating patterns,
size, layout and space utilization are different. Ideal design criteria is also different for each gender.
This is what attracts the authors’ interest to further explore the gender effect on design preferences
and which design criteria are ideal for each gender. In this study, the authors conducted literature
studies and questionnaires. From the data analysis, the authors conclude that preferences on design
aspects such as colors, sizes, and design patterns will vary between men and women, but for aspects
such as placement and use of space, both genders agree that the room should be neatly designed
and provide optimal space and functionality.
Keywords: gender, design, preference, ideal, optimal
PENDAHULUAN
Di Indonesia, desain interior
pada dua dasawarsa terakhir pasar
properti dalam negeri berkembang
dan eksterior tak pernah menjadi
dengan
pesat
walaupun
sempat
serelevan seperti pada saat ini, sebab
beberapa kali tersendat. Hal ini
menyebabkan
persaingan
untuk
interaksi sosial pada setiap orang.
mendapatkan pangsa pasar sangat
Selain itu gender juga merupakan
sengit
indikator
dan
para
berlomba-lomba
pengembang
untuk
menjual
yang
diidentifikasi,
mudah
untuk
tidak
seperti
mungkin
pengalaman hidup atau lingkungan
sehingga banyak terdapat alternatif
sosial yang lebih sulit diklasifikasi
pilihan produk di pasar yang pada
dan diidentifikasi.
produknya
sebanyak
akhirnya
menyebabkan
para
pengembang dan pedesain harus
berusaha
lebih
meningkatkan
mereka
agar
keras
kualitas
tidak
dalam
produk
kalah
dari
kompetitor. Karena itu ada berbagai
aspek kualitas produk yang harus
senantiasa ditingkatkan dan salah satu
aspek yang sekarang ini paling
dituntut oleh masyarakat
adalah
desain rumah yang bagus, baik untuk
interior maupun eksterior.
Faktor
preferensi
sangat
beragam.
lingkup penelitian, kami memilih
melaksanakan
preferensi
penelitian terhadap
mahasiswa
Institut
Teknologi Bandung (ITB). Hal ini
disebabkan oleh dua alasan. Alasan
pertama kami memilih
mahasiswa
ITB karena mahasiswa ITB mewakili
setiap budaya, gender, ras yang ada
dari
seluruh
pelosok
Indonesia.
Alasan kedua karena usia mahasiswa
yang rata-rata dalam rentang 18-23
yang memengaruhi
masyarakat
Selanjutnya, sebagai ruang
sebenarnya
Namun
tahun
menyebabkan
berposisi
sebagai
mahasiswa
calon
pembeli
untuk
rumah/property yang paling potensial
makalah ini, kami memilih untuk
dalam kurun satu dasawarsa kedepan.
meneliti hubungan gender dengan
preferensi desain. Kami memilih hal
tersebut
karena
gender
adalah
indikator yang memengaruhi pola
emosi
dan
temperamen
secara
biologis serta memiliki implikasi
yang besar terhadap kehidupan dan
Adapun tujuan dari penelitian
yang penulis lakukan, yaitu untuk
menentukan preferensi desain dari
mahasiswa/mahasiswi
ITB
baik
dalam aspek warna, pola dekorasi,
ukuran, letak, pemanfaatan ruangan
serta kriteria desain yang ideal bagi
2
kedua
gender.
Diharapkan
hasil
penelitian ini dapat memberikan input
furnitur, tata letak furnitur, warna
desain, dan ukuran ruangan.
bagi para pendesain dan pengembang
dalam menciptakan desain yang ideal
untuk setiap gender
Ada beberapa kriteria pemilihan
desain interior dan eksterior yang
ideal, yaitu pilihan warna yang
METODE
Metode
penelitian
adalah
menarik, rapi, kenyamanan, elegan,
fungsional. Dalam kriteria-kriteria
penelitian
lapangan
dengan
penekanan pada aspek kuantitatif dan
kualitatif.
Aspek
kualitatif
yang
ini, jika mengacu pada stereotip yang
ada,
pria
semestinya
cenderung
menyukai sesuatu yang sederhana
tetapi terlihat maskulin. Sebaliknya,
dimaksud adalah karakteristik desain
yang tidak bisa dinyatakan dalam
bentuk besaran atau angka seperti,
wanita cenderung tertarik kepada
sesuatu yang terlihat estetis. Tidak
seperti pria yang lebih mengutamakan
kenyamanan
kerapian, kerumitan, dll. Berbeda
dengan kualitatif, aspek kuantitatif
ditekankan pada aspek desain yang
dll. Kedua aspek tersebut dikaji untuk
mendata secara detail kriteria ideal
warna yang terang dan halus seperti
maroon red, pink, mocha, burnt
orang.
Lalu
menganalisa
jumlah suara yang masuk atas suatu
preferensi dalam aspek desain rumah,
sedangkan
caramel
pria
cenderung tertarik dengan warnawarna primer seperti putih, abu-abu,
biru
gelap,
Fenomena
setiap
kebergunaan.
Wanita cenderung menyukai pilihan
coffee,
dapat diukur seperti, besar ruangan,
dan
dan
ini
coklat
disimpulkan
pernyataan Abigail
(2015)
gelap.
oleh
yaitu
bahwa pria cenderung tertarik kepada
desain yang efesien dan sederhana
sedangkan kaum hawa lebih tertarik
seperti,
pola
dekorasi,
ukuran
kepada
sesuatu
yang
lebih
memberikan efek sensual serta visual.
3
Jadi dengan mengacu pada
kami kumpulkan datanya untuk di
informasi di paragraf sebelumnya,
analisa. Pertanyaan pertama adalah
pendekatan
seputar identitas gender dari para
kualitatif
diharapkan
dapat memancing jawaban yang
responden.
menunjukan ketertarikan desain tiap
menanyakan
gender
pendekatan
eksterior rumah responden. Disana
terkumpul
kami menyajikan sebuah gambar
pilihan terbanyak pada suatu aspek
berupa palet berisikan banyak warna.
dan
kuantitatif
dari
diharapkan
desain yang merupakan preferensi
tiap gender.
Pertanyaan
kedua
preferensi
warna
Dengan melihat gambar di bawah,
responden
diharapkan
untuk
mengisikan koordinat untuk warna
Teknik Penelitian
Teknik penelitian kami adalah
pemberian angket dan kuesioner
kepada mahasiswa dan mahasiswi
ITB dalam bentuk form. Form yang
dimaksud adalah form elektronik
yang dipilih. Demikian juga dengan
pertanyaan
ketiga,
perbedaannya
adalah
tetapi
pertanyaan
ketiga ditujukan untuk preferensi
terhadap interior.
yang disebarkan melalui media sosial
(line) kepada para responden yang
mengisi
kuesioner
kami
tanpa
paksaan. Target jumlah responden
kami adalah melebihi 100 agar hasil
Gambar 1 Palet Warna
yang diperoleh dapat maksimal. Pada
(Sumber :
akhirnya form kami diisi oleh 58 pria
http://2020iscoming.info/else/infraredcolor-chart.coming)
dan 58 wanita.
Dalam
form
yang
kami
sebarkan, terdapat 9 pertanyaan yang
bersifat wajib dijawab oleh para
responden.
Setiap
pertanyaan
mengacu pada aspek yang hendak
4
Pertanyaan
delapan
mengharuskan responden memilih
penaatan ruangan yang menurutnya
Gambar 2 Pola Gambar Rumit (kiri) (Sumber :
https://www.shutterstock.com/image-photo/red-blue-batik-patternbecome-famous-134735966)
,Sedang (tengah) (Sumber : http://designbeep.com/2012/05/17
/collection-of-high-quality-and-free-stripe-patterns-for-your-designprojects/)
,dan Sederhana (kanan) (Sumber : https://turbofuture.com/graphicdesign video/CreatebackgroundwithPolkaDotpatterninGIMP28)
paling ideal dari opsi pada gambar
yang disajikan yaitu seperti berikut.
Pertanyaan keempat melibatkan
responden pada pemilihan satu dari
tiga buah pola dimana dari gambar
pertama (paling kiri) sampai ketiga
(paling kanan) dari gambar di atas.
Pola dikategorikan sebagai pola yang
rumit, sedang, dan sederhana.
Pertanyaan kelima, keenam dan
ketujuh
melibatkan
Pertanyaan
ukuran.
kelima
meminta
responden untuk memilih preferensi
ukuran furnitur antara furniture besar
atau kecil. Pertanyaan keenam dan
ketujuh
menanyakan
responden
untuk
bedanya
pertanyaan
preferensi
ruang
namun
(Sumber : http://www.dirumahku.com/caraefisien-menata-furnitur-di-ruang-tamukecil.html)
Masing-masing
nomor
pada
gambar diatas mencerminkan suatu
ruangan dengan tingkat keefektifan
penataan
yang
Pertanyaan
berbeda-beda.
terakhir
meminta
responden memasukkan sebuah kata
kunci
untuk
persyaratan
sebuah
desain yang ideal.
keenam
menanyakan untuk preferensi kamar
tidur, sedangkan pertanyaan ketujuh
menanyakan preferensi untuk ruang
tamu. Pilihan jawabannya ada tiga
yaitu pilihan dengan luas 5-15 (kecil),
15-25 (sedang) dan di atas 25 meter
persegi (besar).
Gambar 3 Susunan Furnitur dalam Ruang
Tamu
HASIL DAN PEMBAHASAN
Preferensi Setiap Gender terhadap
Warna Interior dan
Eksterior
Desain
Untuk interior, jenis warna
yang paling banyak dipilih pria adalah
5
tosca
oranye.
sedangkan
Untuk
wanita
kejenuhan
adalah
mahasiswa
warna
masyarakat lain, kemungkinan besar
interior, kedua gender menyukai
warna yang terang karena pilihan
warna interior yang terang dapat
menyebabkan suatu ruangan terkesan
lebih
terang
meskipun
dalam
pencahayaan yang tidak terlalu terang
dan preferensi dalam hal ini tidak ada
hubungannya dengan gender.
atau
kelompok
akan didapat hasil yang berbeda.
Untuk
kejenuhan
didapatkan
hasil yang berbeda, 59% pria memilih
warna dengan kejenuhan sedang dan
74% wanita memilih warna yang
terang. Hal ini dapat dijelaskan
dengan mengacu pada stereotip yang
terdapat dalam masyarakat yaitu
Untuk eksterior, jenis warna yang
bahwa wanita lebih menyukai sesuatu
paling banyak dipilih oleh pria adalah
yang “berwarna muda” sedangkan
abu-abu dan untuk wanita adalah
pria lebih suka dengan warna yang
oranye meskipun dengan margin yang
lebih suka warna yang lebih gelap.
tipis dengan warna yang lain. Untuk
kejenuhan warna eksterior, mayoritas
pria lebih menyukai warna dengan
kejenuhan sedang dan wanita lebih
menyukai yang terang.
Jika secara luas dilihat
kembali pada pemilihan jenis warna
kedua gender, ada suatu hal yang
menarik, yaitu bahwa jumlah variasi
warna pilihan dari wanita selalu lebih
Dari data diatas dapat dilihat
beragam
daripada
pria.
Untuk
bahwa untuk jenis warna tidak ada
eksterior terdapat sebelas variasi
perbedaan signifikan antara kedua
warna yang dipilih wanita secara
gender
warna
keseluruhan dibandingkan delapan
eksterior. Hal ini terjadi karena
pilihan warna yang dipilih pria.
pemilihan jenis warna eksterior lebih
Demikian juga untuk interior, dengan
cenderung dipengaruhi oleh tipikal
variasi pilihan jenis warna oleh pria
warna rumah yang dianggap umum
adalah tujuh warna dibandingkan
dan pantas di masyarakat serta selera
dengan sebelas untuk wanita. Ini
warna pribadi tiap-tiap orang. Apabila
membuktikan bahwa secara general
dalam
pemilihan
dilakukan riset yang sama pada
6
preferensi jenis warna wanita lebih
sebanyak 17 orang pria dan 18 orang
beragam daripada pria.
wanita lebih nyaman terhadap kamar
Preferensi Setiap Gender terhadap
Jenis Pola Dekorasi
gender
Namun, kamar tidur dengan luas lebih
dari 25 meter persegi kurang diminati
Dalam hal pemilihan pola,
kedua
tidur dengan luas 5 - 15 meter persegi.
sama-sama
lebih
kedua gender. Hal ini disebabkan
karena semakin luas ukuran sebuah
memilih pola kedua yang merupakan
kamar
pola
kecenderungan penempatan furnitur
dengan
kompleksitas
yang
tidur,
semakin
besar
sedang karena dalam gambar tersebut
dan
terdapat permainan warna, tetapi
menyebabkan
dalam bentuk pola yang sederhana,
kamar tidur menjadi di luar fungsi
yaitu stripe. Dalam hal ini, terlihat
yang
bahwa tidak ada pengaruh signifikan
tempat istirahat. Selain itu, kamar
dari tiap gender terhadap pemilihan
tidur yang luas juga susah untuk
pola. Hal ini disebabkan bahwa kedua
dibersihkan.
gender lebih menyukai pola yang
tidak ekstrem dalam pendesainan
rumah
sebagaimana
kebanyakan
orang tidak suka dengan pola yang
terlampau monoton seperti pola tiga
ataupun terlampau kompleks seperti
pola satu.
Pengaruh
alat
elektronik
yang
berubahnya
fungsi
seharusnya,
yakni
sebagai
Untuk ruang tamu, kedua gender
juga memiliki preferensi yang hampir
sama dengan ukuran kamar tidur.
Secara mayoritas, yakni sebanyak 28
orang pria dan 31 orang wanita, lebih
tertarik dengan ruang tamu seluas 15
– 25 meter persegi. Sekitar 21 orang
Gender
terhadap
Preferensi Ukuran Ruangan
Dari hasil kuesioner, pria dan
wanita memiliki preferensi yang
hampir sama tentang ukuran kamar
tidur yang ideal, yakni seluas 15 - 25
meter persegi. Di urutan kedua,
pria lebih tertarik dengan ruang tamu
seluas lebih dari 25 meter persegi dan
sebaliknya 9 orang pria tertarik
dengan ruang tamu seluas 5 – 15
meter persegi.
Berbanding lurus
dengan pria, sebanyak 14 orang
wanita lebih tertarik dengan ruang
7
tamu seluas 5 – 15 meter persegi dan
merefleksikan ketegasan yang sesuai
21 orang wanita untuk ruang tamu
dengan
seluas 15 – 25 meter persegi.
penempatan sofa
karakter
pria
melalui
yang langsung
Untuk kriteria desain ukuran
saling berhadapan sehingga antar
ruangan, kedua gender menunjukkan
anggota keluarga atau antar pemilik
kesamaan
ini
dan tamu rumah dapat melakukan
menunjukkan bahwa dibandingkan
komunikasi lebih secara face-to-face.
dengan ukuran, kriteria lain, seperti
Di lain sisi, tata letak nomor
pola desain, tata letak furniture, dan
enam terlihat cenderung lebih aestetis
warna lebih terpengaruh oleh faktor
dan rapi yang sesuai dengan karakter
gender.
wanita yang mencari keestetikaan.
Pengaruh
preferensi.
Gender
Hal
terhadap
Preferensi Tata Letak Furnitur
Untuk kriteria desain tata letak,
hasil
kuesioner
menunjukkan
Selain itu, penataan ini membangun
suasana yang lebih “kekeluargaan”
yang tecermin dari penempatan sofa
yang
tidak
langsung
saling
mayoritas pria, yakni sebanyak 15
berhadapan dan mengarah ke meja
orang lebih tertarik dengan tata letak
dan televisi.
nomor tiga dan mayoritas wanita,
Kriteria Desain Ideal Untuk Setiap
yakni sebanyak 14 orang lebih tertarik
Gender
dengan tata letak nomor enam.
Pria cenderung mengutamakan
Kriteria
desain
interior
dan
eksterior yang ideal adalah pilihan
kenyamanan dan sesuatu yang bisa
warna
memberikan ruang gerak yang luas.
kenyamanan, elegan, fungsional.
yang
menarik,
rapi,
Hal ini sesuai dengan pilihan nomor
Jika dilihat dari aspek warna, pria
tiga yang peletakan sofa panjang
cenderung menyukai warna gelap dan
saling berhadapan dan dibatasi oleh
wanita menyukai warna yang lembut
sebuah meja di tengah. Tata letak ini
dan ceria. Dari hasil survei kuesioner
tergolong lebih sederhana namun
yang
lebih memaksimalkan ruang untuk
menyukai desain yang minimalis
duduk dibandingkan penataan yang
sehingga dapat dikorelasikan dengan
lain. Selain itu, tata letak ini juga
warna hitam yang cenderung bersifat
diberikan,
pria
memang
8
sederhana
dan
tidak
kompleks,
sedangkan wanita menyukai desain
yang elegan yang dapat dikorelasikan
dengan warna yang cerah dan ceria.
Akibatnya, sifat eye-catching itu tidak
didapatkan klien.
Dari
kuesioner
juga
terlihat
bahwa wanita cenderung menyukai
aspek
kenyamanan,
desain yang bersifat minimalis. Hal
tersebut
menunjukkan
ini disebabkan karena dewasa ini,
bahwa kebanyakan pria menyukai
desain semakin diarahkan seminimal
desain yang bersifat nyaman sehingga
mungkin, tetapi harus tetap menarik.
mereka
di
Unsur desain yang semakin banyak
dalamnya, sedangkan hanya sedikit
secara kuantitatif tidak menjamin
wanita
desain itu bagus secara kualitatif .
Dari
kuisioner
betah
yang
untuk
tinggal
mengisi
aspek
kenyamanan sebagai kriteria desain
ideal mereka.
Secara mayoritas, kriteria desain
ideal menurut pria dan wanita adalah
Dari aspek kerapian, rupanya pria
rapi dan minimalis dengan perincian
menyukai desain yang cenderung
31 orang pria memilih kriteria rapi
bersifat rapi berbeda dengan teori
dan 18 orang pria memilih kriteria
yang
minimalis dan sebaliknya, 29 orang
telah
kami
paparkan
sebelumnya. Unsur kerapian rupanya
wanita
menjadi kriteria desain ideal yang
minimalis dan 26 orang wanita
penting dikarenakan mayoritas pria
memilih kriteria desain rapi.
dan wanita memilih unsur ini. Hal ini
disebabkan
karena
desain
yang
menarik haruslah eye-catching. Jika
unsur kerapian ini hilang, maka
sebagus apapun pilihan warna, pola
desain, penempatan furnitur, dan
unsur lainnya, desain akan terlihat
semrawut dan setiap unsur desain
terlihat tidak saling mendukung.
memilih
kriteria
desain
Dengan demikian, disimpulkan
bahwa faktor minimalis dan kerapian
menjadi dua faktor utama kriteria
desain
ideal
menurut
mahasiswa/mahasiswi ITB.
SIMPULAN
Preferensi terhadap desain bagi
kaum pria dan wanita bisa berbeda
satu sama lain, namun tidak tertutup
9
kemungkinan bahwa keduanya dapat
kedua yang merupakan pola dengan
saling
kompleksitas yang sedang.
berkesinambungan.
Untuk
eksterior, jenis warna yang paling
Untuk kriteria desain ukuran
banyak dipilih oleh pria adalah abu-
ruangan, kedua gender menunjukkan
abu dan untuk wanita adalah oranye
kesamaan
meskipun dengan margin yang tipis
menunjukkan bahwa dibandingkan
dengan warna yang lain. Untuk
dengan ukuran, kriteria lain, seperti
kejenuhan warna eksterior, mayoritas
pola desain, tata letak furnitur, dan
pria lebih menyukai warna dengan
warna lebih berpengaruh terhadap
kejenuhan sedang dan wanita lebih
perbedaan preferensi desain tiap
menyukai yang terang.
gender.
preferensi.
Hal
ini
Untuk kriteria tata letak furnitur,
Jenis warna desain interior yang
paling banyak dipilih pria adalah
pria
tosca
adalah
kenyamanan dan sesuatu yang bisa
warna
memberikan ruang gerak yang luas.
interior, kedua gender menyukai
Hal ini sesuai dengan pilihan nomor
warna yang terang.
tiga yang peletakan sofa panjang
sedangkan
oranye.
Untuk
wanita
kejenuhan
cenderung
mengutamakan
Jumlah variasi warna pilihan dari
saling berhadapan dan dibatasi oleh
wanita juga selalu lebih beragam
sebuah meja di tengah. Berkebalikan
daripada
dengan
pria.
Untuk
eksterior
wanita
yang
cenderung
terdapat sebelas variasi warna yang
memilih tata letak nomor enam yang
dipilih wanita secara keseluruhan
cenderung lebih estetis dan rapi.
dibandingkan delapan pilihan warna
yang dipilih pria. Demikian juga
untuk interior, dengan variasi pilihan
jenis warna oleh pria adalah tujuh
warna dibandingkan dengan sebelas
untuk wanita.
Dalam hal pemilihan pola, kedua
gender sama-sama lebih memilih pola
Kriteria desain yang ideal bagi
kaum pria yaitu desain yang memiliki
aspek kerapian, sederhana, dan dapat
memberi rasa nyaman bagi mereka
berbeda sedikit dengan kaum wanita
yang memilih desain yang bersifat
minimalis
serta
mempunyai
karakteristik yang rapi.
10
Secara garis besar, perbedaan
preferensi
kedua
gender
hanya
Vanseodesign.com:
http://vanseodesign.com/web-
terlihat di tingkat kejenuhan warna
design/hue-saturation-and-
(saturation), variasi pilihan warna,
lightness/
penataan furnitur dalam ruangan, dan
kriteria desain ideal.
Dictionary of Architecture.
Untuk jenis warna, pola dekorasi,
dan
ukuran
ruangan,
terdapat
kesamaan preferensi antara kedua
gender.
Hendaknya
Ching, F. D. (1995). A Visual
dalam
proses
Danvers:
John
Willey
&
Sons,inc.
Strebe, S. (2015, August 18). How
Gender
Influences
Interior
Design
Our
Choices.
pendesainan lebih memperhatikan
Retrieved
unsur-unsur yang terdapat perbedaan
mydomaine.com:
preferensi antara kedua gender agar
http://www.mydomaine.com/
terdapat
kecocokan
gender-influences-
dengan
produk
antara
desain
klien
sehingga
from
interior/slide16
diharapkan desain yang dihasilkan
pas,
menarik,
dan
memberikan
kepuasan kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Arti kata elegan. (2017, Mei 9).
Diambil kembali dari Kamus
Besar
Bahasa
(KBBI)
Indonesia
Online:
http://kbbi.web.id/elegan
Bradley, S. (2013, May 20). The
Fundamentals of Color: Hue,
Saturation, And Lightness.
Retrieved
from
11
DESAIN RUMAH PADA MAHASISWA ITB
GENDER RELATION ANALYSIS OF HOUSE DESIGN
PREFERENCES OF ITB STUDENTS
Andrew Ng, Melvin Jonathan, dan Yosafat Setiawan Susilo Juwono
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha No. 10, Bandung 40312, Jawa Barat, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Gender adalah salah satu faktor penting dalam proses pendesainan rumah karena
mencerminkan karakter pemilik rumah yang secara langsung dapat memengaruhi tingkat
kenyamanan pemilik terhadap rumah itu sendiri. Selain itu, preferensi setiap gender terhadap unsurunsur desain yang ada seperti warna, pola dekorasi, ukuran, tata letak dan pemanfaatan ruangan
berbeda. Kriteria desain ideal juga berbeda untuk setiap gender. Hal inilah yang menarik minat
penulis untuk lebih jauh mendalami pengaruh gender terhadap preferensi desain dan kriteria desain
bagaimana yang ideal untuk setiap gender. Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi literatur
serta penyebaran angket dan kuesioner. Dari analisis data, dapat penulis simpulkan bahwa preferensi
pada aspek desain seperti warna, ukuran, dan pola desain akan berbeda antara pria dan wanita, tetapi
untuk aspek seperti penempatan dan pemanfaatan ruangan, kedua gender setuju bahwa ruangan
harus didesain rapi dan memberikan ruang gerak dan fungsi yang optimal.
Kata kunci: gender, desain, preferensi, ideal, optimal
ABSTRACT
Gender is an important factor in the home designing process as it reflects the personality of the
homeowner who can directly affect the owner's comfort level with the house itself. In addition, the
preferences of each gender towards existing design elements such as colors, decorating patterns,
size, layout and space utilization are different. Ideal design criteria is also different for each gender.
This is what attracts the authors’ interest to further explore the gender effect on design preferences
and which design criteria are ideal for each gender. In this study, the authors conducted literature
studies and questionnaires. From the data analysis, the authors conclude that preferences on design
aspects such as colors, sizes, and design patterns will vary between men and women, but for aspects
such as placement and use of space, both genders agree that the room should be neatly designed
and provide optimal space and functionality.
Keywords: gender, design, preference, ideal, optimal
PENDAHULUAN
Di Indonesia, desain interior
pada dua dasawarsa terakhir pasar
properti dalam negeri berkembang
dan eksterior tak pernah menjadi
dengan
pesat
walaupun
sempat
serelevan seperti pada saat ini, sebab
beberapa kali tersendat. Hal ini
menyebabkan
persaingan
untuk
interaksi sosial pada setiap orang.
mendapatkan pangsa pasar sangat
Selain itu gender juga merupakan
sengit
indikator
dan
para
berlomba-lomba
pengembang
untuk
menjual
yang
diidentifikasi,
mudah
untuk
tidak
seperti
mungkin
pengalaman hidup atau lingkungan
sehingga banyak terdapat alternatif
sosial yang lebih sulit diklasifikasi
pilihan produk di pasar yang pada
dan diidentifikasi.
produknya
sebanyak
akhirnya
menyebabkan
para
pengembang dan pedesain harus
berusaha
lebih
meningkatkan
mereka
agar
keras
kualitas
tidak
dalam
produk
kalah
dari
kompetitor. Karena itu ada berbagai
aspek kualitas produk yang harus
senantiasa ditingkatkan dan salah satu
aspek yang sekarang ini paling
dituntut oleh masyarakat
adalah
desain rumah yang bagus, baik untuk
interior maupun eksterior.
Faktor
preferensi
sangat
beragam.
lingkup penelitian, kami memilih
melaksanakan
preferensi
penelitian terhadap
mahasiswa
Institut
Teknologi Bandung (ITB). Hal ini
disebabkan oleh dua alasan. Alasan
pertama kami memilih
mahasiswa
ITB karena mahasiswa ITB mewakili
setiap budaya, gender, ras yang ada
dari
seluruh
pelosok
Indonesia.
Alasan kedua karena usia mahasiswa
yang rata-rata dalam rentang 18-23
yang memengaruhi
masyarakat
Selanjutnya, sebagai ruang
sebenarnya
Namun
tahun
menyebabkan
berposisi
sebagai
mahasiswa
calon
pembeli
untuk
rumah/property yang paling potensial
makalah ini, kami memilih untuk
dalam kurun satu dasawarsa kedepan.
meneliti hubungan gender dengan
preferensi desain. Kami memilih hal
tersebut
karena
gender
adalah
indikator yang memengaruhi pola
emosi
dan
temperamen
secara
biologis serta memiliki implikasi
yang besar terhadap kehidupan dan
Adapun tujuan dari penelitian
yang penulis lakukan, yaitu untuk
menentukan preferensi desain dari
mahasiswa/mahasiswi
ITB
baik
dalam aspek warna, pola dekorasi,
ukuran, letak, pemanfaatan ruangan
serta kriteria desain yang ideal bagi
2
kedua
gender.
Diharapkan
hasil
penelitian ini dapat memberikan input
furnitur, tata letak furnitur, warna
desain, dan ukuran ruangan.
bagi para pendesain dan pengembang
dalam menciptakan desain yang ideal
untuk setiap gender
Ada beberapa kriteria pemilihan
desain interior dan eksterior yang
ideal, yaitu pilihan warna yang
METODE
Metode
penelitian
adalah
menarik, rapi, kenyamanan, elegan,
fungsional. Dalam kriteria-kriteria
penelitian
lapangan
dengan
penekanan pada aspek kuantitatif dan
kualitatif.
Aspek
kualitatif
yang
ini, jika mengacu pada stereotip yang
ada,
pria
semestinya
cenderung
menyukai sesuatu yang sederhana
tetapi terlihat maskulin. Sebaliknya,
dimaksud adalah karakteristik desain
yang tidak bisa dinyatakan dalam
bentuk besaran atau angka seperti,
wanita cenderung tertarik kepada
sesuatu yang terlihat estetis. Tidak
seperti pria yang lebih mengutamakan
kenyamanan
kerapian, kerumitan, dll. Berbeda
dengan kualitatif, aspek kuantitatif
ditekankan pada aspek desain yang
dll. Kedua aspek tersebut dikaji untuk
mendata secara detail kriteria ideal
warna yang terang dan halus seperti
maroon red, pink, mocha, burnt
orang.
Lalu
menganalisa
jumlah suara yang masuk atas suatu
preferensi dalam aspek desain rumah,
sedangkan
caramel
pria
cenderung tertarik dengan warnawarna primer seperti putih, abu-abu,
biru
gelap,
Fenomena
setiap
kebergunaan.
Wanita cenderung menyukai pilihan
coffee,
dapat diukur seperti, besar ruangan,
dan
dan
ini
coklat
disimpulkan
pernyataan Abigail
(2015)
gelap.
oleh
yaitu
bahwa pria cenderung tertarik kepada
desain yang efesien dan sederhana
sedangkan kaum hawa lebih tertarik
seperti,
pola
dekorasi,
ukuran
kepada
sesuatu
yang
lebih
memberikan efek sensual serta visual.
3
Jadi dengan mengacu pada
kami kumpulkan datanya untuk di
informasi di paragraf sebelumnya,
analisa. Pertanyaan pertama adalah
pendekatan
seputar identitas gender dari para
kualitatif
diharapkan
dapat memancing jawaban yang
responden.
menunjukan ketertarikan desain tiap
menanyakan
gender
pendekatan
eksterior rumah responden. Disana
terkumpul
kami menyajikan sebuah gambar
pilihan terbanyak pada suatu aspek
berupa palet berisikan banyak warna.
dan
kuantitatif
dari
diharapkan
desain yang merupakan preferensi
tiap gender.
Pertanyaan
kedua
preferensi
warna
Dengan melihat gambar di bawah,
responden
diharapkan
untuk
mengisikan koordinat untuk warna
Teknik Penelitian
Teknik penelitian kami adalah
pemberian angket dan kuesioner
kepada mahasiswa dan mahasiswi
ITB dalam bentuk form. Form yang
dimaksud adalah form elektronik
yang dipilih. Demikian juga dengan
pertanyaan
ketiga,
perbedaannya
adalah
tetapi
pertanyaan
ketiga ditujukan untuk preferensi
terhadap interior.
yang disebarkan melalui media sosial
(line) kepada para responden yang
mengisi
kuesioner
kami
tanpa
paksaan. Target jumlah responden
kami adalah melebihi 100 agar hasil
Gambar 1 Palet Warna
yang diperoleh dapat maksimal. Pada
(Sumber :
akhirnya form kami diisi oleh 58 pria
http://2020iscoming.info/else/infraredcolor-chart.coming)
dan 58 wanita.
Dalam
form
yang
kami
sebarkan, terdapat 9 pertanyaan yang
bersifat wajib dijawab oleh para
responden.
Setiap
pertanyaan
mengacu pada aspek yang hendak
4
Pertanyaan
delapan
mengharuskan responden memilih
penaatan ruangan yang menurutnya
Gambar 2 Pola Gambar Rumit (kiri) (Sumber :
https://www.shutterstock.com/image-photo/red-blue-batik-patternbecome-famous-134735966)
,Sedang (tengah) (Sumber : http://designbeep.com/2012/05/17
/collection-of-high-quality-and-free-stripe-patterns-for-your-designprojects/)
,dan Sederhana (kanan) (Sumber : https://turbofuture.com/graphicdesign video/CreatebackgroundwithPolkaDotpatterninGIMP28)
paling ideal dari opsi pada gambar
yang disajikan yaitu seperti berikut.
Pertanyaan keempat melibatkan
responden pada pemilihan satu dari
tiga buah pola dimana dari gambar
pertama (paling kiri) sampai ketiga
(paling kanan) dari gambar di atas.
Pola dikategorikan sebagai pola yang
rumit, sedang, dan sederhana.
Pertanyaan kelima, keenam dan
ketujuh
melibatkan
Pertanyaan
ukuran.
kelima
meminta
responden untuk memilih preferensi
ukuran furnitur antara furniture besar
atau kecil. Pertanyaan keenam dan
ketujuh
menanyakan
responden
untuk
bedanya
pertanyaan
preferensi
ruang
namun
(Sumber : http://www.dirumahku.com/caraefisien-menata-furnitur-di-ruang-tamukecil.html)
Masing-masing
nomor
pada
gambar diatas mencerminkan suatu
ruangan dengan tingkat keefektifan
penataan
yang
Pertanyaan
berbeda-beda.
terakhir
meminta
responden memasukkan sebuah kata
kunci
untuk
persyaratan
sebuah
desain yang ideal.
keenam
menanyakan untuk preferensi kamar
tidur, sedangkan pertanyaan ketujuh
menanyakan preferensi untuk ruang
tamu. Pilihan jawabannya ada tiga
yaitu pilihan dengan luas 5-15 (kecil),
15-25 (sedang) dan di atas 25 meter
persegi (besar).
Gambar 3 Susunan Furnitur dalam Ruang
Tamu
HASIL DAN PEMBAHASAN
Preferensi Setiap Gender terhadap
Warna Interior dan
Eksterior
Desain
Untuk interior, jenis warna
yang paling banyak dipilih pria adalah
5
tosca
oranye.
sedangkan
Untuk
wanita
kejenuhan
adalah
mahasiswa
warna
masyarakat lain, kemungkinan besar
interior, kedua gender menyukai
warna yang terang karena pilihan
warna interior yang terang dapat
menyebabkan suatu ruangan terkesan
lebih
terang
meskipun
dalam
pencahayaan yang tidak terlalu terang
dan preferensi dalam hal ini tidak ada
hubungannya dengan gender.
atau
kelompok
akan didapat hasil yang berbeda.
Untuk
kejenuhan
didapatkan
hasil yang berbeda, 59% pria memilih
warna dengan kejenuhan sedang dan
74% wanita memilih warna yang
terang. Hal ini dapat dijelaskan
dengan mengacu pada stereotip yang
terdapat dalam masyarakat yaitu
Untuk eksterior, jenis warna yang
bahwa wanita lebih menyukai sesuatu
paling banyak dipilih oleh pria adalah
yang “berwarna muda” sedangkan
abu-abu dan untuk wanita adalah
pria lebih suka dengan warna yang
oranye meskipun dengan margin yang
lebih suka warna yang lebih gelap.
tipis dengan warna yang lain. Untuk
kejenuhan warna eksterior, mayoritas
pria lebih menyukai warna dengan
kejenuhan sedang dan wanita lebih
menyukai yang terang.
Jika secara luas dilihat
kembali pada pemilihan jenis warna
kedua gender, ada suatu hal yang
menarik, yaitu bahwa jumlah variasi
warna pilihan dari wanita selalu lebih
Dari data diatas dapat dilihat
beragam
daripada
pria.
Untuk
bahwa untuk jenis warna tidak ada
eksterior terdapat sebelas variasi
perbedaan signifikan antara kedua
warna yang dipilih wanita secara
gender
warna
keseluruhan dibandingkan delapan
eksterior. Hal ini terjadi karena
pilihan warna yang dipilih pria.
pemilihan jenis warna eksterior lebih
Demikian juga untuk interior, dengan
cenderung dipengaruhi oleh tipikal
variasi pilihan jenis warna oleh pria
warna rumah yang dianggap umum
adalah tujuh warna dibandingkan
dan pantas di masyarakat serta selera
dengan sebelas untuk wanita. Ini
warna pribadi tiap-tiap orang. Apabila
membuktikan bahwa secara general
dalam
pemilihan
dilakukan riset yang sama pada
6
preferensi jenis warna wanita lebih
sebanyak 17 orang pria dan 18 orang
beragam daripada pria.
wanita lebih nyaman terhadap kamar
Preferensi Setiap Gender terhadap
Jenis Pola Dekorasi
gender
Namun, kamar tidur dengan luas lebih
dari 25 meter persegi kurang diminati
Dalam hal pemilihan pola,
kedua
tidur dengan luas 5 - 15 meter persegi.
sama-sama
lebih
kedua gender. Hal ini disebabkan
karena semakin luas ukuran sebuah
memilih pola kedua yang merupakan
kamar
pola
kecenderungan penempatan furnitur
dengan
kompleksitas
yang
tidur,
semakin
besar
sedang karena dalam gambar tersebut
dan
terdapat permainan warna, tetapi
menyebabkan
dalam bentuk pola yang sederhana,
kamar tidur menjadi di luar fungsi
yaitu stripe. Dalam hal ini, terlihat
yang
bahwa tidak ada pengaruh signifikan
tempat istirahat. Selain itu, kamar
dari tiap gender terhadap pemilihan
tidur yang luas juga susah untuk
pola. Hal ini disebabkan bahwa kedua
dibersihkan.
gender lebih menyukai pola yang
tidak ekstrem dalam pendesainan
rumah
sebagaimana
kebanyakan
orang tidak suka dengan pola yang
terlampau monoton seperti pola tiga
ataupun terlampau kompleks seperti
pola satu.
Pengaruh
alat
elektronik
yang
berubahnya
fungsi
seharusnya,
yakni
sebagai
Untuk ruang tamu, kedua gender
juga memiliki preferensi yang hampir
sama dengan ukuran kamar tidur.
Secara mayoritas, yakni sebanyak 28
orang pria dan 31 orang wanita, lebih
tertarik dengan ruang tamu seluas 15
– 25 meter persegi. Sekitar 21 orang
Gender
terhadap
Preferensi Ukuran Ruangan
Dari hasil kuesioner, pria dan
wanita memiliki preferensi yang
hampir sama tentang ukuran kamar
tidur yang ideal, yakni seluas 15 - 25
meter persegi. Di urutan kedua,
pria lebih tertarik dengan ruang tamu
seluas lebih dari 25 meter persegi dan
sebaliknya 9 orang pria tertarik
dengan ruang tamu seluas 5 – 15
meter persegi.
Berbanding lurus
dengan pria, sebanyak 14 orang
wanita lebih tertarik dengan ruang
7
tamu seluas 5 – 15 meter persegi dan
merefleksikan ketegasan yang sesuai
21 orang wanita untuk ruang tamu
dengan
seluas 15 – 25 meter persegi.
penempatan sofa
karakter
pria
melalui
yang langsung
Untuk kriteria desain ukuran
saling berhadapan sehingga antar
ruangan, kedua gender menunjukkan
anggota keluarga atau antar pemilik
kesamaan
ini
dan tamu rumah dapat melakukan
menunjukkan bahwa dibandingkan
komunikasi lebih secara face-to-face.
dengan ukuran, kriteria lain, seperti
Di lain sisi, tata letak nomor
pola desain, tata letak furniture, dan
enam terlihat cenderung lebih aestetis
warna lebih terpengaruh oleh faktor
dan rapi yang sesuai dengan karakter
gender.
wanita yang mencari keestetikaan.
Pengaruh
preferensi.
Gender
Hal
terhadap
Preferensi Tata Letak Furnitur
Untuk kriteria desain tata letak,
hasil
kuesioner
menunjukkan
Selain itu, penataan ini membangun
suasana yang lebih “kekeluargaan”
yang tecermin dari penempatan sofa
yang
tidak
langsung
saling
mayoritas pria, yakni sebanyak 15
berhadapan dan mengarah ke meja
orang lebih tertarik dengan tata letak
dan televisi.
nomor tiga dan mayoritas wanita,
Kriteria Desain Ideal Untuk Setiap
yakni sebanyak 14 orang lebih tertarik
Gender
dengan tata letak nomor enam.
Pria cenderung mengutamakan
Kriteria
desain
interior
dan
eksterior yang ideal adalah pilihan
kenyamanan dan sesuatu yang bisa
warna
memberikan ruang gerak yang luas.
kenyamanan, elegan, fungsional.
yang
menarik,
rapi,
Hal ini sesuai dengan pilihan nomor
Jika dilihat dari aspek warna, pria
tiga yang peletakan sofa panjang
cenderung menyukai warna gelap dan
saling berhadapan dan dibatasi oleh
wanita menyukai warna yang lembut
sebuah meja di tengah. Tata letak ini
dan ceria. Dari hasil survei kuesioner
tergolong lebih sederhana namun
yang
lebih memaksimalkan ruang untuk
menyukai desain yang minimalis
duduk dibandingkan penataan yang
sehingga dapat dikorelasikan dengan
lain. Selain itu, tata letak ini juga
warna hitam yang cenderung bersifat
diberikan,
pria
memang
8
sederhana
dan
tidak
kompleks,
sedangkan wanita menyukai desain
yang elegan yang dapat dikorelasikan
dengan warna yang cerah dan ceria.
Akibatnya, sifat eye-catching itu tidak
didapatkan klien.
Dari
kuesioner
juga
terlihat
bahwa wanita cenderung menyukai
aspek
kenyamanan,
desain yang bersifat minimalis. Hal
tersebut
menunjukkan
ini disebabkan karena dewasa ini,
bahwa kebanyakan pria menyukai
desain semakin diarahkan seminimal
desain yang bersifat nyaman sehingga
mungkin, tetapi harus tetap menarik.
mereka
di
Unsur desain yang semakin banyak
dalamnya, sedangkan hanya sedikit
secara kuantitatif tidak menjamin
wanita
desain itu bagus secara kualitatif .
Dari
kuisioner
betah
yang
untuk
tinggal
mengisi
aspek
kenyamanan sebagai kriteria desain
ideal mereka.
Secara mayoritas, kriteria desain
ideal menurut pria dan wanita adalah
Dari aspek kerapian, rupanya pria
rapi dan minimalis dengan perincian
menyukai desain yang cenderung
31 orang pria memilih kriteria rapi
bersifat rapi berbeda dengan teori
dan 18 orang pria memilih kriteria
yang
minimalis dan sebaliknya, 29 orang
telah
kami
paparkan
sebelumnya. Unsur kerapian rupanya
wanita
menjadi kriteria desain ideal yang
minimalis dan 26 orang wanita
penting dikarenakan mayoritas pria
memilih kriteria desain rapi.
dan wanita memilih unsur ini. Hal ini
disebabkan
karena
desain
yang
menarik haruslah eye-catching. Jika
unsur kerapian ini hilang, maka
sebagus apapun pilihan warna, pola
desain, penempatan furnitur, dan
unsur lainnya, desain akan terlihat
semrawut dan setiap unsur desain
terlihat tidak saling mendukung.
memilih
kriteria
desain
Dengan demikian, disimpulkan
bahwa faktor minimalis dan kerapian
menjadi dua faktor utama kriteria
desain
ideal
menurut
mahasiswa/mahasiswi ITB.
SIMPULAN
Preferensi terhadap desain bagi
kaum pria dan wanita bisa berbeda
satu sama lain, namun tidak tertutup
9
kemungkinan bahwa keduanya dapat
kedua yang merupakan pola dengan
saling
kompleksitas yang sedang.
berkesinambungan.
Untuk
eksterior, jenis warna yang paling
Untuk kriteria desain ukuran
banyak dipilih oleh pria adalah abu-
ruangan, kedua gender menunjukkan
abu dan untuk wanita adalah oranye
kesamaan
meskipun dengan margin yang tipis
menunjukkan bahwa dibandingkan
dengan warna yang lain. Untuk
dengan ukuran, kriteria lain, seperti
kejenuhan warna eksterior, mayoritas
pola desain, tata letak furnitur, dan
pria lebih menyukai warna dengan
warna lebih berpengaruh terhadap
kejenuhan sedang dan wanita lebih
perbedaan preferensi desain tiap
menyukai yang terang.
gender.
preferensi.
Hal
ini
Untuk kriteria tata letak furnitur,
Jenis warna desain interior yang
paling banyak dipilih pria adalah
pria
tosca
adalah
kenyamanan dan sesuatu yang bisa
warna
memberikan ruang gerak yang luas.
interior, kedua gender menyukai
Hal ini sesuai dengan pilihan nomor
warna yang terang.
tiga yang peletakan sofa panjang
sedangkan
oranye.
Untuk
wanita
kejenuhan
cenderung
mengutamakan
Jumlah variasi warna pilihan dari
saling berhadapan dan dibatasi oleh
wanita juga selalu lebih beragam
sebuah meja di tengah. Berkebalikan
daripada
dengan
pria.
Untuk
eksterior
wanita
yang
cenderung
terdapat sebelas variasi warna yang
memilih tata letak nomor enam yang
dipilih wanita secara keseluruhan
cenderung lebih estetis dan rapi.
dibandingkan delapan pilihan warna
yang dipilih pria. Demikian juga
untuk interior, dengan variasi pilihan
jenis warna oleh pria adalah tujuh
warna dibandingkan dengan sebelas
untuk wanita.
Dalam hal pemilihan pola, kedua
gender sama-sama lebih memilih pola
Kriteria desain yang ideal bagi
kaum pria yaitu desain yang memiliki
aspek kerapian, sederhana, dan dapat
memberi rasa nyaman bagi mereka
berbeda sedikit dengan kaum wanita
yang memilih desain yang bersifat
minimalis
serta
mempunyai
karakteristik yang rapi.
10
Secara garis besar, perbedaan
preferensi
kedua
gender
hanya
Vanseodesign.com:
http://vanseodesign.com/web-
terlihat di tingkat kejenuhan warna
design/hue-saturation-and-
(saturation), variasi pilihan warna,
lightness/
penataan furnitur dalam ruangan, dan
kriteria desain ideal.
Dictionary of Architecture.
Untuk jenis warna, pola dekorasi,
dan
ukuran
ruangan,
terdapat
kesamaan preferensi antara kedua
gender.
Hendaknya
Ching, F. D. (1995). A Visual
dalam
proses
Danvers:
John
Willey
&
Sons,inc.
Strebe, S. (2015, August 18). How
Gender
Influences
Interior
Design
Our
Choices.
pendesainan lebih memperhatikan
Retrieved
unsur-unsur yang terdapat perbedaan
mydomaine.com:
preferensi antara kedua gender agar
http://www.mydomaine.com/
terdapat
kecocokan
gender-influences-
dengan
produk
antara
desain
klien
sehingga
from
interior/slide16
diharapkan desain yang dihasilkan
pas,
menarik,
dan
memberikan
kepuasan kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Arti kata elegan. (2017, Mei 9).
Diambil kembali dari Kamus
Besar
Bahasa
(KBBI)
Indonesia
Online:
http://kbbi.web.id/elegan
Bradley, S. (2013, May 20). The
Fundamentals of Color: Hue,
Saturation, And Lightness.
Retrieved
from
11