ANALISIS HUBUNGAN GENDER TERHADAP PREFER

ANALISIS HUBUNGAN GENDER TERHADAP PREFERENSI
DESAIN RUMAH PADA MAHASISWA ITB
GENDER RELATION ANALYSIS OF HOUSE DESIGN
PREFERENCES OF ITB STUDENTS

Andrew Ng, Melvin Jonathan, dan Yosafat Setiawan Susilo Juwono
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha No. 10, Bandung 40312, Jawa Barat, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Gender adalah salah satu faktor penting dalam proses pendesainan rumah karena
mencerminkan karakter pemilik rumah yang secara langsung dapat memengaruhi tingkat
kenyamanan pemilik terhadap rumah itu sendiri. Selain itu, preferensi setiap gender terhadap unsurunsur desain yang ada seperti warna, pola dekorasi, ukuran, tata letak dan pemanfaatan ruangan
berbeda. Kriteria desain ideal juga berbeda untuk setiap gender. Hal inilah yang menarik minat
penulis untuk lebih jauh mendalami pengaruh gender terhadap preferensi desain dan kriteria desain
bagaimana yang ideal untuk setiap gender. Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi literatur
serta penyebaran angket dan kuesioner. Dari analisis data, dapat penulis simpulkan bahwa preferensi
pada aspek desain seperti warna, ukuran, dan pola desain akan berbeda antara pria dan wanita, tetapi
untuk aspek seperti penempatan dan pemanfaatan ruangan, kedua gender setuju bahwa ruangan
harus didesain rapi dan memberikan ruang gerak dan fungsi yang optimal.
Kata kunci: gender, desain, preferensi, ideal, optimal


ABSTRACT
Gender is an important factor in the home designing process as it reflects the personality of the
homeowner who can directly affect the owner's comfort level with the house itself. In addition, the
preferences of each gender towards existing design elements such as colors, decorating patterns,
size, layout and space utilization are different. Ideal design criteria is also different for each gender.
This is what attracts the authors’ interest to further explore the gender effect on design preferences
and which design criteria are ideal for each gender. In this study, the authors conducted literature
studies and questionnaires. From the data analysis, the authors conclude that preferences on design
aspects such as colors, sizes, and design patterns will vary between men and women, but for aspects
such as placement and use of space, both genders agree that the room should be neatly designed
and provide optimal space and functionality.
Keywords: gender, design, preference, ideal, optimal

PENDAHULUAN
Di Indonesia, desain interior

pada dua dasawarsa terakhir pasar
properti dalam negeri berkembang


dan eksterior tak pernah menjadi

dengan

pesat

walaupun

sempat

serelevan seperti pada saat ini, sebab

beberapa kali tersendat. Hal ini

menyebabkan

persaingan

untuk


interaksi sosial pada setiap orang.

mendapatkan pangsa pasar sangat

Selain itu gender juga merupakan

sengit

indikator

dan

para

berlomba-lomba

pengembang

untuk


menjual

yang

diidentifikasi,

mudah

untuk

tidak

seperti

mungkin

pengalaman hidup atau lingkungan

sehingga banyak terdapat alternatif


sosial yang lebih sulit diklasifikasi

pilihan produk di pasar yang pada

dan diidentifikasi.

produknya

sebanyak

akhirnya

menyebabkan

para

pengembang dan pedesain harus
berusaha

lebih


meningkatkan
mereka

agar

keras
kualitas

tidak

dalam
produk

kalah

dari

kompetitor. Karena itu ada berbagai
aspek kualitas produk yang harus

senantiasa ditingkatkan dan salah satu
aspek yang sekarang ini paling
dituntut oleh masyarakat

adalah

desain rumah yang bagus, baik untuk
interior maupun eksterior.
Faktor
preferensi
sangat

beragam.

lingkup penelitian, kami memilih
melaksanakan
preferensi

penelitian terhadap
mahasiswa


Institut

Teknologi Bandung (ITB). Hal ini
disebabkan oleh dua alasan. Alasan
pertama kami memilih

mahasiswa

ITB karena mahasiswa ITB mewakili
setiap budaya, gender, ras yang ada
dari

seluruh

pelosok

Indonesia.

Alasan kedua karena usia mahasiswa

yang rata-rata dalam rentang 18-23

yang memengaruhi

masyarakat

Selanjutnya, sebagai ruang

sebenarnya

Namun

tahun

menyebabkan

berposisi

sebagai


mahasiswa

calon

pembeli

untuk

rumah/property yang paling potensial

makalah ini, kami memilih untuk

dalam kurun satu dasawarsa kedepan.

meneliti hubungan gender dengan
preferensi desain. Kami memilih hal
tersebut

karena


gender

adalah

indikator yang memengaruhi pola
emosi

dan

temperamen

secara

biologis serta memiliki implikasi
yang besar terhadap kehidupan dan

Adapun tujuan dari penelitian
yang penulis lakukan, yaitu untuk
menentukan preferensi desain dari
mahasiswa/mahasiswi

ITB

baik

dalam aspek warna, pola dekorasi,
ukuran, letak, pemanfaatan ruangan
serta kriteria desain yang ideal bagi

2

kedua

gender.

Diharapkan

hasil

penelitian ini dapat memberikan input

furnitur, tata letak furnitur, warna
desain, dan ukuran ruangan.

bagi para pendesain dan pengembang
dalam menciptakan desain yang ideal
untuk setiap gender

Ada beberapa kriteria pemilihan
desain interior dan eksterior yang
ideal, yaitu pilihan warna yang

METODE
Metode

penelitian

adalah

menarik, rapi, kenyamanan, elegan,
fungsional. Dalam kriteria-kriteria

penelitian

lapangan

dengan

penekanan pada aspek kuantitatif dan
kualitatif.

Aspek

kualitatif

yang

ini, jika mengacu pada stereotip yang
ada,

pria

semestinya

cenderung

menyukai sesuatu yang sederhana
tetapi terlihat maskulin. Sebaliknya,

dimaksud adalah karakteristik desain
yang tidak bisa dinyatakan dalam
bentuk besaran atau angka seperti,

wanita cenderung tertarik kepada
sesuatu yang terlihat estetis. Tidak
seperti pria yang lebih mengutamakan
kenyamanan

kerapian, kerumitan, dll. Berbeda
dengan kualitatif, aspek kuantitatif
ditekankan pada aspek desain yang

dll. Kedua aspek tersebut dikaji untuk
mendata secara detail kriteria ideal

warna yang terang dan halus seperti
maroon red, pink, mocha, burnt

orang.

Lalu

menganalisa

jumlah suara yang masuk atas suatu
preferensi dalam aspek desain rumah,

sedangkan

caramel

pria

cenderung tertarik dengan warnawarna primer seperti putih, abu-abu,
biru

gelap,

Fenomena
setiap

kebergunaan.

Wanita cenderung menyukai pilihan

coffee,
dapat diukur seperti, besar ruangan,

dan

dan
ini

coklat

disimpulkan

pernyataan Abigail

(2015)

gelap.
oleh
yaitu

bahwa pria cenderung tertarik kepada
desain yang efesien dan sederhana
sedangkan kaum hawa lebih tertarik

seperti,

pola

dekorasi,

ukuran

kepada

sesuatu

yang

lebih

memberikan efek sensual serta visual.

3

Jadi dengan mengacu pada

kami kumpulkan datanya untuk di

informasi di paragraf sebelumnya,

analisa. Pertanyaan pertama adalah

pendekatan

seputar identitas gender dari para

kualitatif

diharapkan

dapat memancing jawaban yang

responden.

menunjukan ketertarikan desain tiap

menanyakan

gender

pendekatan

eksterior rumah responden. Disana

terkumpul

kami menyajikan sebuah gambar

pilihan terbanyak pada suatu aspek

berupa palet berisikan banyak warna.

dan

kuantitatif

dari

diharapkan

desain yang merupakan preferensi
tiap gender.

Pertanyaan

kedua

preferensi

warna

Dengan melihat gambar di bawah,
responden

diharapkan

untuk

mengisikan koordinat untuk warna

Teknik Penelitian
Teknik penelitian kami adalah
pemberian angket dan kuesioner
kepada mahasiswa dan mahasiswi
ITB dalam bentuk form. Form yang
dimaksud adalah form elektronik

yang dipilih. Demikian juga dengan
pertanyaan

ketiga,

perbedaannya

adalah

tetapi
pertanyaan

ketiga ditujukan untuk preferensi
terhadap interior.

yang disebarkan melalui media sosial
(line) kepada para responden yang
mengisi

kuesioner

kami

tanpa

paksaan. Target jumlah responden
kami adalah melebihi 100 agar hasil

Gambar 1 Palet Warna

yang diperoleh dapat maksimal. Pada

(Sumber :

akhirnya form kami diisi oleh 58 pria

http://2020iscoming.info/else/infraredcolor-chart.coming)

dan 58 wanita.
Dalam

form

yang

kami

sebarkan, terdapat 9 pertanyaan yang
bersifat wajib dijawab oleh para
responden.

Setiap

pertanyaan

mengacu pada aspek yang hendak

4

Pertanyaan

delapan

mengharuskan responden memilih
penaatan ruangan yang menurutnya
Gambar 2 Pola Gambar Rumit (kiri) (Sumber :
https://www.shutterstock.com/image-photo/red-blue-batik-patternbecome-famous-134735966)
,Sedang (tengah) (Sumber : http://designbeep.com/2012/05/17
/collection-of-high-quality-and-free-stripe-patterns-for-your-designprojects/)
,dan Sederhana (kanan) (Sumber : https://turbofuture.com/graphicdesign video/CreatebackgroundwithPolkaDotpatterninGIMP28)

paling ideal dari opsi pada gambar
yang disajikan yaitu seperti berikut.

Pertanyaan keempat melibatkan
responden pada pemilihan satu dari
tiga buah pola dimana dari gambar
pertama (paling kiri) sampai ketiga
(paling kanan) dari gambar di atas.
Pola dikategorikan sebagai pola yang
rumit, sedang, dan sederhana.
Pertanyaan kelima, keenam dan
ketujuh

melibatkan

Pertanyaan

ukuran.

kelima

meminta

responden untuk memilih preferensi
ukuran furnitur antara furniture besar
atau kecil. Pertanyaan keenam dan
ketujuh

menanyakan

responden

untuk

bedanya

pertanyaan

preferensi

ruang

namun

(Sumber : http://www.dirumahku.com/caraefisien-menata-furnitur-di-ruang-tamukecil.html)

Masing-masing

nomor

pada

gambar diatas mencerminkan suatu
ruangan dengan tingkat keefektifan
penataan

yang

Pertanyaan

berbeda-beda.

terakhir

meminta

responden memasukkan sebuah kata
kunci

untuk

persyaratan

sebuah

desain yang ideal.

keenam

menanyakan untuk preferensi kamar
tidur, sedangkan pertanyaan ketujuh
menanyakan preferensi untuk ruang
tamu. Pilihan jawabannya ada tiga
yaitu pilihan dengan luas 5-15 (kecil),
15-25 (sedang) dan di atas 25 meter
persegi (besar).

Gambar 3 Susunan Furnitur dalam Ruang
Tamu

HASIL DAN PEMBAHASAN
Preferensi Setiap Gender terhadap
Warna Interior dan

Eksterior

Desain
Untuk interior, jenis warna
yang paling banyak dipilih pria adalah

5

tosca
oranye.

sedangkan
Untuk

wanita
kejenuhan

adalah

mahasiswa

warna

masyarakat lain, kemungkinan besar

interior, kedua gender menyukai
warna yang terang karena pilihan
warna interior yang terang dapat
menyebabkan suatu ruangan terkesan
lebih

terang

meskipun

dalam

pencahayaan yang tidak terlalu terang
dan preferensi dalam hal ini tidak ada
hubungannya dengan gender.

atau

kelompok

akan didapat hasil yang berbeda.
Untuk

kejenuhan

didapatkan

hasil yang berbeda, 59% pria memilih
warna dengan kejenuhan sedang dan
74% wanita memilih warna yang
terang. Hal ini dapat dijelaskan
dengan mengacu pada stereotip yang
terdapat dalam masyarakat yaitu

Untuk eksterior, jenis warna yang

bahwa wanita lebih menyukai sesuatu

paling banyak dipilih oleh pria adalah

yang “berwarna muda” sedangkan

abu-abu dan untuk wanita adalah

pria lebih suka dengan warna yang

oranye meskipun dengan margin yang

lebih suka warna yang lebih gelap.

tipis dengan warna yang lain. Untuk
kejenuhan warna eksterior, mayoritas
pria lebih menyukai warna dengan
kejenuhan sedang dan wanita lebih
menyukai yang terang.

Jika secara luas dilihat
kembali pada pemilihan jenis warna
kedua gender, ada suatu hal yang
menarik, yaitu bahwa jumlah variasi
warna pilihan dari wanita selalu lebih

Dari data diatas dapat dilihat

beragam

daripada

pria.

Untuk

bahwa untuk jenis warna tidak ada

eksterior terdapat sebelas variasi

perbedaan signifikan antara kedua

warna yang dipilih wanita secara

gender

warna

keseluruhan dibandingkan delapan

eksterior. Hal ini terjadi karena

pilihan warna yang dipilih pria.

pemilihan jenis warna eksterior lebih

Demikian juga untuk interior, dengan

cenderung dipengaruhi oleh tipikal

variasi pilihan jenis warna oleh pria

warna rumah yang dianggap umum

adalah tujuh warna dibandingkan

dan pantas di masyarakat serta selera

dengan sebelas untuk wanita. Ini

warna pribadi tiap-tiap orang. Apabila

membuktikan bahwa secara general

dalam

pemilihan

dilakukan riset yang sama pada

6

preferensi jenis warna wanita lebih

sebanyak 17 orang pria dan 18 orang

beragam daripada pria.

wanita lebih nyaman terhadap kamar

Preferensi Setiap Gender terhadap
Jenis Pola Dekorasi

gender

Namun, kamar tidur dengan luas lebih
dari 25 meter persegi kurang diminati

Dalam hal pemilihan pola,
kedua

tidur dengan luas 5 - 15 meter persegi.

sama-sama

lebih

kedua gender. Hal ini disebabkan
karena semakin luas ukuran sebuah

memilih pola kedua yang merupakan

kamar

pola

kecenderungan penempatan furnitur

dengan

kompleksitas

yang

tidur,

semakin

besar

sedang karena dalam gambar tersebut

dan

terdapat permainan warna, tetapi

menyebabkan

dalam bentuk pola yang sederhana,

kamar tidur menjadi di luar fungsi

yaitu stripe. Dalam hal ini, terlihat

yang

bahwa tidak ada pengaruh signifikan

tempat istirahat. Selain itu, kamar

dari tiap gender terhadap pemilihan

tidur yang luas juga susah untuk

pola. Hal ini disebabkan bahwa kedua

dibersihkan.

gender lebih menyukai pola yang
tidak ekstrem dalam pendesainan
rumah

sebagaimana

kebanyakan

orang tidak suka dengan pola yang
terlampau monoton seperti pola tiga
ataupun terlampau kompleks seperti
pola satu.
Pengaruh

alat

elektronik

yang

berubahnya

fungsi

seharusnya,

yakni

sebagai

Untuk ruang tamu, kedua gender
juga memiliki preferensi yang hampir
sama dengan ukuran kamar tidur.
Secara mayoritas, yakni sebanyak 28
orang pria dan 31 orang wanita, lebih
tertarik dengan ruang tamu seluas 15
– 25 meter persegi. Sekitar 21 orang

Gender

terhadap

Preferensi Ukuran Ruangan
Dari hasil kuesioner, pria dan
wanita memiliki preferensi yang
hampir sama tentang ukuran kamar
tidur yang ideal, yakni seluas 15 - 25
meter persegi. Di urutan kedua,

pria lebih tertarik dengan ruang tamu
seluas lebih dari 25 meter persegi dan
sebaliknya 9 orang pria tertarik
dengan ruang tamu seluas 5 – 15
meter persegi.

Berbanding lurus

dengan pria, sebanyak 14 orang
wanita lebih tertarik dengan ruang

7

tamu seluas 5 – 15 meter persegi dan

merefleksikan ketegasan yang sesuai

21 orang wanita untuk ruang tamu

dengan

seluas 15 – 25 meter persegi.

penempatan sofa

karakter

pria

melalui

yang langsung

Untuk kriteria desain ukuran

saling berhadapan sehingga antar

ruangan, kedua gender menunjukkan

anggota keluarga atau antar pemilik

kesamaan

ini

dan tamu rumah dapat melakukan

menunjukkan bahwa dibandingkan

komunikasi lebih secara face-to-face.

dengan ukuran, kriteria lain, seperti

Di lain sisi, tata letak nomor

pola desain, tata letak furniture, dan

enam terlihat cenderung lebih aestetis

warna lebih terpengaruh oleh faktor

dan rapi yang sesuai dengan karakter

gender.

wanita yang mencari keestetikaan.

Pengaruh

preferensi.

Gender

Hal

terhadap

Preferensi Tata Letak Furnitur
Untuk kriteria desain tata letak,
hasil

kuesioner

menunjukkan

Selain itu, penataan ini membangun
suasana yang lebih “kekeluargaan”
yang tecermin dari penempatan sofa
yang

tidak

langsung

saling

mayoritas pria, yakni sebanyak 15

berhadapan dan mengarah ke meja

orang lebih tertarik dengan tata letak

dan televisi.

nomor tiga dan mayoritas wanita,

Kriteria Desain Ideal Untuk Setiap

yakni sebanyak 14 orang lebih tertarik

Gender

dengan tata letak nomor enam.
Pria cenderung mengutamakan

Kriteria

desain

interior

dan

eksterior yang ideal adalah pilihan

kenyamanan dan sesuatu yang bisa

warna

memberikan ruang gerak yang luas.

kenyamanan, elegan, fungsional.

yang

menarik,

rapi,

Hal ini sesuai dengan pilihan nomor

Jika dilihat dari aspek warna, pria

tiga yang peletakan sofa panjang

cenderung menyukai warna gelap dan

saling berhadapan dan dibatasi oleh

wanita menyukai warna yang lembut

sebuah meja di tengah. Tata letak ini

dan ceria. Dari hasil survei kuesioner

tergolong lebih sederhana namun

yang

lebih memaksimalkan ruang untuk

menyukai desain yang minimalis

duduk dibandingkan penataan yang

sehingga dapat dikorelasikan dengan

lain. Selain itu, tata letak ini juga

warna hitam yang cenderung bersifat

diberikan,

pria

memang

8

sederhana

dan

tidak

kompleks,

sedangkan wanita menyukai desain
yang elegan yang dapat dikorelasikan
dengan warna yang cerah dan ceria.

Akibatnya, sifat eye-catching itu tidak
didapatkan klien.
Dari

kuesioner

juga

terlihat

bahwa wanita cenderung menyukai

aspek

kenyamanan,

desain yang bersifat minimalis. Hal

tersebut

menunjukkan

ini disebabkan karena dewasa ini,

bahwa kebanyakan pria menyukai

desain semakin diarahkan seminimal

desain yang bersifat nyaman sehingga

mungkin, tetapi harus tetap menarik.

mereka

di

Unsur desain yang semakin banyak

dalamnya, sedangkan hanya sedikit

secara kuantitatif tidak menjamin

wanita

desain itu bagus secara kualitatif .

Dari
kuisioner

betah

yang

untuk

tinggal

mengisi

aspek

kenyamanan sebagai kriteria desain
ideal mereka.

Secara mayoritas, kriteria desain
ideal menurut pria dan wanita adalah

Dari aspek kerapian, rupanya pria

rapi dan minimalis dengan perincian

menyukai desain yang cenderung

31 orang pria memilih kriteria rapi

bersifat rapi berbeda dengan teori

dan 18 orang pria memilih kriteria

yang

minimalis dan sebaliknya, 29 orang

telah

kami

paparkan

sebelumnya. Unsur kerapian rupanya

wanita

menjadi kriteria desain ideal yang

minimalis dan 26 orang wanita

penting dikarenakan mayoritas pria

memilih kriteria desain rapi.

dan wanita memilih unsur ini. Hal ini
disebabkan

karena

desain

yang

menarik haruslah eye-catching. Jika
unsur kerapian ini hilang, maka
sebagus apapun pilihan warna, pola
desain, penempatan furnitur, dan
unsur lainnya, desain akan terlihat
semrawut dan setiap unsur desain
terlihat tidak saling mendukung.

memilih

kriteria

desain

Dengan demikian, disimpulkan
bahwa faktor minimalis dan kerapian
menjadi dua faktor utama kriteria
desain

ideal

menurut

mahasiswa/mahasiswi ITB.
SIMPULAN
Preferensi terhadap desain bagi
kaum pria dan wanita bisa berbeda
satu sama lain, namun tidak tertutup
9

kemungkinan bahwa keduanya dapat

kedua yang merupakan pola dengan

saling

kompleksitas yang sedang.

berkesinambungan.

Untuk

eksterior, jenis warna yang paling

Untuk kriteria desain ukuran

banyak dipilih oleh pria adalah abu-

ruangan, kedua gender menunjukkan

abu dan untuk wanita adalah oranye

kesamaan

meskipun dengan margin yang tipis

menunjukkan bahwa dibandingkan

dengan warna yang lain. Untuk

dengan ukuran, kriteria lain, seperti

kejenuhan warna eksterior, mayoritas

pola desain, tata letak furnitur, dan

pria lebih menyukai warna dengan

warna lebih berpengaruh terhadap

kejenuhan sedang dan wanita lebih

perbedaan preferensi desain tiap

menyukai yang terang.

gender.

preferensi.

Hal

ini

Untuk kriteria tata letak furnitur,

Jenis warna desain interior yang
paling banyak dipilih pria adalah

pria

tosca

adalah

kenyamanan dan sesuatu yang bisa

warna

memberikan ruang gerak yang luas.

interior, kedua gender menyukai

Hal ini sesuai dengan pilihan nomor

warna yang terang.

tiga yang peletakan sofa panjang

sedangkan

oranye.

Untuk

wanita
kejenuhan

cenderung

mengutamakan

Jumlah variasi warna pilihan dari

saling berhadapan dan dibatasi oleh

wanita juga selalu lebih beragam

sebuah meja di tengah. Berkebalikan

daripada

dengan

pria.

Untuk

eksterior

wanita

yang

cenderung

terdapat sebelas variasi warna yang

memilih tata letak nomor enam yang

dipilih wanita secara keseluruhan

cenderung lebih estetis dan rapi.

dibandingkan delapan pilihan warna
yang dipilih pria. Demikian juga
untuk interior, dengan variasi pilihan
jenis warna oleh pria adalah tujuh
warna dibandingkan dengan sebelas
untuk wanita.
Dalam hal pemilihan pola, kedua
gender sama-sama lebih memilih pola

Kriteria desain yang ideal bagi
kaum pria yaitu desain yang memiliki
aspek kerapian, sederhana, dan dapat
memberi rasa nyaman bagi mereka
berbeda sedikit dengan kaum wanita
yang memilih desain yang bersifat
minimalis

serta

mempunyai

karakteristik yang rapi.

10

Secara garis besar, perbedaan
preferensi

kedua

gender

hanya

Vanseodesign.com:
http://vanseodesign.com/web-

terlihat di tingkat kejenuhan warna

design/hue-saturation-and-

(saturation), variasi pilihan warna,

lightness/

penataan furnitur dalam ruangan, dan
kriteria desain ideal.

Dictionary of Architecture.

Untuk jenis warna, pola dekorasi,
dan

ukuran

ruangan,

terdapat

kesamaan preferensi antara kedua
gender.
Hendaknya

Ching, F. D. (1995). A Visual

dalam

proses

Danvers:

John

Willey

&

Sons,inc.
Strebe, S. (2015, August 18). How
Gender

Influences

Interior

Design

Our

Choices.

pendesainan lebih memperhatikan

Retrieved

unsur-unsur yang terdapat perbedaan

mydomaine.com:

preferensi antara kedua gender agar

http://www.mydomaine.com/

terdapat

kecocokan

gender-influences-

dengan

produk

antara

desain

klien

sehingga

from

interior/slide16

diharapkan desain yang dihasilkan
pas,

menarik,

dan

memberikan

kepuasan kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Arti kata elegan. (2017, Mei 9).
Diambil kembali dari Kamus
Besar

Bahasa

(KBBI)

Indonesia
Online:

http://kbbi.web.id/elegan
Bradley, S. (2013, May 20). The
Fundamentals of Color: Hue,
Saturation, And Lightness.
Retrieved

from
11

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26