LAPORAN DAn ANALISIS DAN KARBOHIDRAT.docx

ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT,PROTEIN,DAN
LEMAK
XI TKA.2

KELOMPOK 1 :
1. M.AWWALUDDIN HAKIM
2. NUR QOMARUDDI RAFLI

(02)
(12)

PERKUMPULAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH SMK PGRI (TERAKREDITASI “A”)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Karbohidrat, Protein, Dan Lemak

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis kimia pada dasarnya terbagi menjadi dua pekerjaan

utama yang dikenal dengan analisis secara kualitatif dan analisis
kuantitatif.
Analisis kualitatif adalah pekerjaan yang bertujuan untuk
mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung dalam sampel uji.
Metode yang dipakai untuk tujuan ini bisa secara klasik atau
instrumen, metoda klasik yang paling utama adalah analisis warna
atau reaksi warna, metode ini dipakai untuk senyawa anorganik (kation
dan anion),atau juga untuk senyawa organik seperti sering digunakan
untuk skrining ftokimia dalam penentuan metabolit sekunder
tumbuhan. Metoda lain dalam tujuan ini adalah uji warna nyala , kedua
metoda tersebut diawali dengan analisis organoleptis atau uji
pendahuluan.Instrumen analisis yang dikenal saat ini sebagian besar
dapat melakukan analisis kualitatif tergantung dari spesifkasi
instrumen. Contohnya Spektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik
yang memiliki gugus kromofor , AAS untuk logam-logam (walau jarang
untuk
kualitatif)
,
HPLC
untuk

senyawa-senyawa
organik,
Spektrofotometer IR untuk analisis gugus fungsi senyawa organik, dll.
Analisis kuantitatif adalah pekerjaan yang bertujuan untuk
mengetahui kadar suatu senyawa dalam sampel. Metoda klasik yang
paling populer adalah titrasi (metoda volumetri) dan gravimetri.
Instrumen analisis yang saat ini paling banyak digunakan adalah HPLC
dan spektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik, sedangkan untuk
logam – AAS masih menjadi pilihan utama , dan instrumen lain
tergantung dari sifat senyawa yang akan ditentukan
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida
(dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah
segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi.
Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,

terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan
(misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan
jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon

dioksida menjadi karbohidrat. Secara biokimia, karbohidrat adalah
polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan
untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH 2O)n, yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen,
fosforus, atau sulfur. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida,
misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai
menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang,
disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain
monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian
dua
monosakarida)
dan
oligosakarida

(rangkaian
beberapa
monosakarida).
Contoh
makanan
yang
terkandung
unsur
karbohidratnya , yaitu: roti, ubi, sagu,dll.
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan
air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak
menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti
diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega,
ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya
sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan
pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan
lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris,
dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.
Dalam beberapa budaya, roti dipandang sangat penting
sehingga menjadi bagian ritual keagamaan. Ada banyak jenis roti:

 biskuit
 scone
 baguette
 bagel
 tortilla
 pita

 lavash
 pretzel
 donat

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein
merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang

membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam
sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun
utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu
molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan
oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis protein alami
sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi
translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih
"mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui
mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi
penuh secara biologi. Contoh makanan yang terkandung unsur
proteinnya , yaitu: pisang, susu, dll.
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan
terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae.

Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M.
×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama.
Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun
menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit
berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang
berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah

pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat)
dan mineral, terutama kalium.
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar
molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya
getah dan steroid) dan lain-lain. Lemak secara khusus menjadi
sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya
yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang
disebut adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin
dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina

yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang
dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon
adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator
inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factoralpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan
hormon adipokinetik (Akh).
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji
Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari
Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk
cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan
munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan
sampel. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu αnaphthol yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau
homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding
tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya
membentuk lapisan.
H2SO4 pekat (dapat digantikan asam kuat lainnya) berfungsi untuk
menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural.
Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol
membentuk cincin yang berwarna ungu.
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula
(karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis

monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa.
Nama Benedict merupakan nama seorang ahli kimia asal Amerika,
Stanley Rossiter Benedict (17 Maret 1884-21 Desember 1936).

Benedict lahir di Cincinnati dan studi di University of Cincinnati.
Setahun kemudian dia pergi ke Yale University untuk mendalami
Physiology dan metabolisme di Department of Physiological Chemistry.
Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid,
kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh
karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena
memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah
menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan
hasil positif dengan pereaksi benedict.
Uji xantoprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang
digunakan untuk menunjukkan adanya gugus benzena (cincin fenil).
Asam amino yang menunjukkan reaksi positif untuk uji ini adalah
tyrosin, phenilalanin, dan tryptophan. Reaksi positif ada uji
xantoprotein adalah munculnya gumpalan atau cincin warna kuning.
Pada uji ini, digunakan larutan HNO3 yang berfungsi untuk memecah
protein menjadi gugus benzena.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan
air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak
menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti
diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega,
ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya
sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan
pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan
lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris,
dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.
Dalam beberapa budaya, roti dipandang sangat penting
sehingga menjadi bagian ritual keagamaan. Ada banyak jenis roti:
 biskuit
 scone
 baguette
 bagel
 tortilla

 pita
 lavash
 pretzel
 donat
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa
jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca)
menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini
tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari,
yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna
kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga,
merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai
bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral,
terutama kalium.
Kuning telur adalah satu bagian dari telur yang merupakan
makanan dari embrio. Kuning telur terapung di putih telur (atau
albumin) oleh satu atau dua tali kuning telur atau kalaza. Sebelum

dibuahi, kuning telur dan cakram nutfah merupakan sel tunggal; salah
satu dari sel tunggal yang dapat dilihat mata telanjang. Sebagai
makanan, kuning telur adalah salah satu sumber vitamin dan mineral
yang baik. Kuning telur juga merupakan sumber dari lemak dan
kolesterol telur, dan juga satu-perlima kandungan protein telur. Bila
tidak dicampur ketika dimasak, kuning telur yang dikelilingi putih telur
akan menjadi telur mata sapi. Mencampurkan kedua bagian telur
sebelum dimasak akan membuat telur menjadi telur dadar atau omelet
dan berwarna kuning terang. Di Inggris telur goreng adalah makanan
yang populer dan umumnya dimakan dengan kentang goreng.
Mentega adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk
krim yang didapat dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti
dan biskuit, sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan
masakan, dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Pengganti
mentega ialah margarin, yang biasanya lebih murah, dan memiliki
sedikit lemak dan kolesterol. Mentega adalah emulsi air-dalam-minyak,
kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat didinginkan, tetapi
meleleh secara konsisten pada suhu kamar / suhu ruangan.
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji
Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari
Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk
cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan
munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan
sampel. Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu αnaphthol yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau
homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding
tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau hanya
membentuk lapisan.

H2SO4 pekat (dapat digantikan asam kuat lainnya) berfungsi untuk
menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural.
Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol
membentuk cincin yang berwarna ungu.
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula
(karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis
monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa.
Nama Benedict merupakan nama seorang ahli kimia asal Amerika,
Stanley Rossiter Benedict (17 Maret 1884-21 Desember 1936).
Benedict lahir di Cincinnati dan studi di University of Cincinnati.
Setahun kemudian dia pergi ke Yale University untuk mendalami
Physiology dan metabolisme di Department of Physiological Chemistry.
Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid,
kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh
karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena
memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah
menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan
hasil positif dengan pereaksi benedict.
Uji xantoprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang
digunakan untuk menunjukkan adanya gugus benzena (cincin fenil).
Asam amino yang menunjukkan reaksi positif untuk uji ini adalah
tyrosin, phenilalanin, dan tryptophan. Reaksi positif ada uji
xantoprotein adalah munculnya gumpalan atau cincin warna kuning.
Pada uji ini, digunakan larutan HNO3 yang berfungsi untuk memecah
protein menjadi gugus benzena.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal

: Selasa,12 November 2013

Waktu

: 10.00 WIB - SELESAI

Tempat

: Laboratorium Kimia Analisis SMK PGRI 1 GRESIK

B. Alat dan Bahan

 Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Rak tabung reaksi

11. Cawan petri
12. Pembakar spirtus
13. Kaki tiga

4. Labu ukur 100ml

14. Kawat kasa

5. Labu ukur 50ml

15. Pisau

6. Kertas saring

16. Botol semprot

7. Corong

17. Gelas ukur 10ml

8. Mortal dan alu

18. Gelas kimia 250ml

9. Kaca arloji
10.

Spatula

 Bahan
1. Roti

11. NaOH 15%

2. Pisang

12. HNO3 pekat

3. Kuning telur

13. Aquades

4. Mentega
5. Gajih
6. Reagen Benedict
7. Reagen Molisch
8. Reagen Biuret
9. Aseton
10.

Alkohol

C. Prosedur Kerja
 Persiapan Sampel
1. Iris kecil roti dan pisang
2. Timbang 10 gram menggunakan kaca arloji
3. Gerus sampai halus menggunakan mortal dan alu
4. Tambahkan sedikit aquades ke mortal dan aduk kembali hingga
halus
5. Masukkan sampel ke dalam labu ukur 50 ml menggunakan
corong
6. Tambahkan aquades sampai tanda tera dan kocok
7. Saring larutan sampel

8. Filtrat yang diperoleh diencerkan hingga 100 ml menggunakan
aquades
9. Filtrat digunakan untuk uji karbohidrat dan protein
10.

Ulangi prosedur 5-9 dengan menggunakan kuning telur.

 Analisa Kualitatif Karbohidrat
a. Uji Molisch
1. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan
sampel
2. Tambahkan 2 tetes reagen molisch ke dalam masing-masing
tabung reaksi (3 tabung reaksi)
3. Kemudian aduk
4. Kemudian

dengan

hati-hati,tambahkan

melalui

dinding

tabung reaksi 2 ml asam sulfat pekat
5. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
b. Uji Benedict
1. 2 ml reagen benedict diisi pada masing-masing tabung reaksi
(sebanyak 3 tabung reaksi)
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan
sampel dan kocok
3. Tempatkan semua tabung di penangas air yang telah
mendidih selama 3 menit
4. Biarkan mendingin pada udara terbuka, lalu bandingkan
5. Amati serta catat perubahan yang terjadi.

 Analisa Kualitatif Protein
a. Uji Biuret
1. Masukkan 5 ml larutan sampel ke dalam tabung reaksi
2. Tambahkan 2 ml larutan NaOH 15%
3. Kocoklah campuran sampai homogen
4. Tambahkan 5 tetes reagen biuret ke dalam tabung reaksi
5. Amati dan catat perubahan yang terjadi
b. Uji Xantoprotein
1. Masukkan 5 ml larutan sampel ke dalam tabung reaksi
2. Tambahkan 3 tetes asam nitrat pekat secara hati-hati
3. Panaskan tabung reaksi yang berisi campuran dengan spirtus
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
 Analisa Kualitatif Lemak
a. Pengujian kelarutan lemak
1. Siapkan 4 tabung reaksi
2. Masukkan aquades sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi 1
3. Mengulangi poin 2 untuk pelarut alkohol dan aseton berturutturut pada tabung 2-4 berikutnya
4. Memasukkan 2-3 tetes kuning telur pada masing-masing
tabung reaksi
5. Kocok selama 1 menit
6. Diamkan selama 5 menit dan mengamati kelarutan kuning
telur dalam pelarut-pelarut tersebut

7. Ulangi prosedur 2-6 dengan sampel mentega dan gajih
sebanyak 0.1 gram
8. Dan catat hasilnya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan
1. Persiapan sampel
NO
1 1.
1

1.

PERLAKUAN
Menimbang sampel roti

SEBELUM
Roti : 0

SESUDAH
10, 0060gr

, pisang , kuning telus

Pisang : 0

10,0010gr

Kuning telu :

10,0025gr

0
R:

50ml

10,0060gr

50ml

Diencerkan

2

KETERANGAN
-

-

P : 10,0010gr 50ml
K.T :
1.
3

Diencerkan lagi

10,0025gr
R : 50ml

100ml

P : 50ml

100ml

K.T : 50ml

100ml

-

2. Analisa kualitatif karbohidrat
a. Uji Molisch
NO
2 a.
1

PERLAKUAN
2ml larutan sampel roti

SEBELUM
Coklat muda

SESUDAH
Ungu

dimasukkan ke dalam

KETERANGAN
Mengandung
karbohidrat

tabung reaksi + 2 tetes
reagen molisch,
kemudian kocok.
Ditambah 2ml asam
a.

sulfat pekat
2ml larutan sampel

2

pisang dimasukkan ke

Jernih

Ungu

Mengandung
karbohidrat

dalam tabung reaksi +
2 tetes reagen molisch,
kemudian kocok.
Ditambah 2ml asam
a.

sulfat pekat
2ml larutan sampel

3

Ungu ,

Mengandung

kuning telur

endapan

glukosa dan

dimasukkan ke dalam

merah

fruktosa

tabung reaksi + 2 tetes

bata

reagen molisch,
kemudian kocok.
Ditambah 2ml asam
sulfat pekat

kuning

b. Uji Benedict
NO
2 b.
1

PERLAKUAN

SEBELUM

SESUDAH

KETERANGA

Hijau

N
Mengandung

2ml larutan sampel

kecoklatan,

glukosa dan

roti. Kemudian di

endapan

fruktosa

panaskan selama 3

orange

2ml reagen benedict +

b.

menit
2ml reagen benedict +

2

Biru toska

Biru toska

Coklat,

Mengandung

2ml larutan sampel

endapan

glukosa dan

pisang. Kemudian di

orange

fruktosa

Biru toska

Mengandung

panaskan selama 3
b.

menit
2ml reagen benedict +

3

2ml larutan sampel
kuning telur. Kemudian
di panaskan selama 3
menit

Biru toska

sukrosa

3. Analisa kualitatif protein
a. Uji Biuret
NO
3 a.
1

PERLAKUAN
Masukkan 5ml larutan

SEBELUM

SESUDAH

KETERANGA

Jernih

Jernih

N
-

Jernih

Kekuningan

Mengandung

sampel roti ke dalam
tabung reaksi + 2ml
larutan NaOH 15%,
kemudian kocok.
Ditambah 5 tetes

a.

reagen biuret
Masukkan 5ml larutan

2

sampel pisang ke

protein

dalam tabung reaksi +
2ml larutan NaOH 15%,
kemudian kocok.
Ditambah 5 tetes
a.

reagen biuret
Masukkan 5ml larutan

3

sampel kuning telur ke
dalam tabung reaksi +
2ml larutan NaOH 15%,
kemudian kocok.
Ditambah 5 tetes
reagen biuret

Kuning cerah

Ungu

Mengandung
protein

b. Uji Xantoprotein
NO
3 b.
1

PERLAKUAN
5ml larutan sampel roti

SEBELUM

SESUDAH

KETERANGA

jernih

Jernih

N
-

Jernih

Jernih

-

tetap

Keruh

Mengandung

+ 3 tetes asam nitrat.
Kemudian di panaskan

b.

selama 3 menit
5ml larutan sampel

2

pisang + 3 tetes asam
nitrat. Kemudian di
panaskan selama 3

b.

menit
5ml larutan sampel

3

kuning telur + 3 tetes

protein

asam nitrat. Kemudian
di panaskan selama 3
menit
4. Analisa kualitatif lemak
a. Kuning telur
NO

PERLAKUAN

SEBELUM

SESUDAH

KETERANGA
N

4 a.
1

Tabung reaksi 1 diisi
1ml aquades + 3 tetes
kuning telur

Jernih

Keruh
kekuningan

Larut

a.

Tabung reaksi 2 diisi

2

1ml aseton + 3 tetes

a.

kuning telur
Tabung reaksi 3 diisi

3

1ml alkohol + 3 tetes

Jernih

Jernih

Sedikit larut

Jernih

Jernih

Sedikit larut

kuning telur
b. Gajih
NO
4 b.

PERLAKUAN
Tabung reaksi 1 diisi

1

1ml aquades +

b.

0,1125gr gajih
Tabung reaksi 2 diisi

2

1ml aseton + 0,1265gr

b.

gajih
Tabung reaksi 3 diisi

3

1ml alkohol + 0,1029gr

SEBELUM

SESUDAH

KETERANGA

Jernih

Jernih

N
Tidak larut

Jernih

Jernih

Tidak larut

Jernih

Jernih

Tidak larut

gajih
c. Mentega
NO
4 c.

PERLAKUAN
Tabung reaksi 1 diisi

1

1ml aquades +

c.

0,1775gr mentega
Tabung reaksi 2 diisi

SEBELUM

SESUDAH

KETERANGA

Jernih

Jernih

N
Tidak larut

Jernih

Jernih

Tidak larut

2

1ml aseton + 0,1015gr
mentega

c.

Tabung reaksi 3 diisi

3

1ml alkohol + 0,1045gr

Jernih

Keruh

Larut

mentega
B. Pembahasan
1. Persiapan Sampel
Pertama memotong roti menjadi keci – kecil , kemudian
menimbang roti yang telah di potong tersebut di neraca analitik.
Dan roti tersebut seberat 10,0060gr. Setelah itu diletakkan di
mortar untuk di gerus , tambahkan sedikit aquades ke mortar dan
aduk kembali hingga halus dengan alu. Kemudian dimasukkan ke
dalam labu dasar rata 50 ml , namun disaring terlebih dahulu
dengan corong + kertas saring , setelah di encerkan dalam labu
dasar rata 50ml , larutan tersebut di saring lagi agar benar – benar
kita memperoleh fltrat. Setelah itu diencerkan lagi hingga 100ml
dengan

labu

dasar

rata

100ml.

dan

larutan

tersebut

siap

digunakkan dalam uji karbohidrat , dan protein.
Selanjutnya memotong pisang menjadi keci – kecil , kemudian
menimbang pisang yang telah di potong tersebut di neraca analitik.
Dan pisang tersebut seberat 10,0010gr. Setelah itu diletakkan di
mortar untuk di gerus , tambahkan sedikit aquades ke mortar dan
aduk kembali hingga halus dengan alu. Kemudian dimasukkan ke
dalam labu dasar rata 50 ml , namun disaring terlebih dahulu
dengan corong + kertas saring , setelah di encerkan dalam labu

dasar rata 50ml , larutan tersebut di saring lagi agar benar – benar
kita memperoleh fltrat. Setelah itu diencerkan lagi hingga 100ml
dengan

labu

dasar

rata

100ml.

dan

larutan

tersebut

siap

digunakkan dalam uji karbohidrat , dan protein.
Kemudian memecahkan telur untuk diambil kuning telurnya saja.
Selanjutnya menimbang kuning telur tersebut di neraca analitik
dengan menggunakkan cawan petri. Dan kuning telur tersebut
seberat 10,0025gr. Kemudian dimasukkan ke dalam labu dasar rata
50 ml , namun disaring terlebih dahulu dengan corong + kertas
saring , setelah di encerkan dalam labu dasar rata 50ml , larutan
tersebut di saring lagi agar benar – benar kita memperoleh fltrat.
Setelah itu diencerkan lagi hingga 100ml dengan labu dasar rata
100ml. dan larutan tersebut siap digunakkan dalam uji karbohidrat ,
dan protein.
2. Analisa Kualitatif Karbohidrat
a. Uji Molisch
Pertama menyiapkan 3 tabung reaksi beserta 1 rak tabung
reaksi , kemudian masing – masing tabung reaksi diisi 2ml
larutan sampel. Tabung 1 diisi larutan sampel roti , tabung 2 diisi
larutan sampel pisang , tabung 3 diisi larutan sampel kuning
telur. Selanjutnya masing – masing tabung reaksi ditambahkan 2
tetes reagen molisch , kemudian goncangkan tabung reaksi
tersebut secara perlahan. Dan hasilnya Tabung 1 larutan
tersebut berwarna coklat muda , tabung 2 larutannya jernih ,
tabung 3 larutannya berwarna kuning.
Kemudian ambil 2ml larutan asam sulfat di lemari asam ,
tapi
hati

hati
dan
perlahan
menambahkannya
,
menambahkannya melalui dinding tabung reaksi. Amati dan
catat perubahannya. Dan hasilnya diperoleh Tabung 1 larutan
berubah menjadi warna ungu , tabung 2 larutannya berubah

menjadi warna ungu , tabung 3 larutannya berubah warna ungu
dan memiliki endapan yang berwarna merah bata. Mencuci
tabung reaksi agar bisa dibuat uji coba yang lainnya. Uji molisch
adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat.
Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch,
seorang alhi botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi
dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural
yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan munculnya
cincin ungu di permukaan antara lapisan asam dan lapisan
sampel.
H2SO4 pekat (dapat digantikan asam kuat lainnya)
berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk
menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan
reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin yang berwarna
ungu.

b. Uji Benedict
kemudian masing – masing tabung reaksi diisi 2ml reagen
benedict. Selanjutnya masing – masing tabung reaksi
ditambahkan 2ml larutan sampel. Tabung 1 diisi larutan sampel
roti , tabung 2 diisi larutan sampel pisang , tabung 3 diisi larutan
sampel kuning telur. Dan hasilnya Tabung 1 larutan tersebut
berwarna biru toska , tabung 2 larutannya biru toska , tabung 3
larutannya berwarna biru toska.
Kemudian ketiga tabung reaksi tersebut di masukkan ke
dalam gelas kimia 250ml yang telas diisi air yang telah mendidih
selama 3 menit. Amati dan catat perubahannya. Dan hasilnya
tabung 1 larutannya berwarna hijau kecoklatan dan memiliki
endapan warna orang , tabung 2 larutannya berwarna coklat dan
memiliki endapan warna orange , tabung 3 larutannya tetap
warna biru toska / tidak mengalami perubahan. Mencuci tabung
reaksi agar bisa dibuat uji coba yang lainnya. Uji benedict adalah
uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida
dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Hasil
positifnya adalah mengandung endapan merah bata.
3. Analisa Kualitatif Protein
a. Uji Biuret

kemudian masing – masing tabung reaksi diisi 5ml larutan
sampel. Tabung 1 diisi larutan sampel roti , tabung 2 diisi larutan
sampel pisang , tabung 3 diisi larutan sampel kuning telur.
Selanjutnya masing – masing tabung reaksi ditambahkan 2ml
larutan NaOH 15% , kemudian goncangkan tabung reaksi
tersebut secara perlahan. Dan hasilnya Tabung 1 larutan
tersebut jernih , tabung 2 larutannya jernih , tabung 3 larutannya
kuning cerah.
Kemudian ambil 5 tetes reagen biuret. Amati dan catat
perubahannya. Dan hasilnya diperoleh Tabung 1 larutannya
tetap jernih , tabung 2 larutannya berubah menjadi warna
kekuningan , tabung 3 larutannya berubah warna ungu. Mencuci
tabung reaksi agar bisa dibuat uji coba yang lainnya. Uji Biuret
adalah uji umum untuk protein(ikatan peptida), tetapi tidak
dapat menunjukkan asam amino bebas. Zat yang akan diselidiki
mula-mula ditetesi larutan NaOH. Jika terbentuk warna ungu
berarti zat itu mengandung protein.
b. Uji Xantoprotein
kemudian masing – masing tabung reaksi diisi 5ml larutan
sampel. Tabung 1 diisi larutan sampel roti , tabung 2 diisi larutan
sampel pisang , tabung 3 diisi larutan sampel kuning telur.
Selanjutnya masing – masing tabung reaksi ditambahkan 3 tetes
asam nitrat pekat. Dan hasilnya Tabung 1 larutan tersebut
jernih , tabung 2 larutannya jernih, tabung 3 larutannya tetap /
jernih.
Kemudian ketiga tabung reaksi tersebut di masukkan ke
dalam gelas kimia 250ml yang telas diisi air yang telah mendidih
selama 3 menit. Amati dan catat perubahannya. Dan hasilnya
tabung 1 larutannya jernih , tabung 2 larutannya jernih , tabung
3 larutannya keruh. Tapi, seharusnya tabung 3 tersebut
larutannya kekuningan. Mungkin karena airnya kurang mendidih.
Mencuci tabung reaksi agar bisa dibuat uji coba yang lainnya. Uji
xantoprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang
digunakan untuk menunjukkan adanya gugus benzena (cincin
fenil). Reaksi positif ada uji xantoprotein adalah munculnya
gumpalan atau cincin warna kuning. Pada uji ini, digunakan
larutan HNO3 yang berfungsi untuk memecah protein menjadi
gugus benzena.
4. Analisa Kualitatif Lemak

a. Kuning telur
kemudian masing – masing tabung reaksi diisi 1ml pelarut
aquades , aseton , alkohol. Tabung 1 diisi pelarut aquades ,
tabung 2 diisi pelarut aseton , tabung 3 diisi pelarut alkohol.
Kemudian masing – masing tabung ditambahkan 3 tetes kuning
telur, selanjutnya goncangkan tabung tersebut selama 1 menit
dan amati yang terjadi. Dan hasilnya tabung 1 larutannya keruh
kekuningan (larut) , tabung 2 larutannya jernih (sedikit larut) ,
tabung 3 larutannya jernih (sedikit larut)
b. Gajih
selanjutnya masing – masing tabung reaksi diisi 1ml
pelarut aquades , aseton , alkohol. Tabung 1 diisi pelarut
aquades , tabung 2 diisi pelarut aseton , tabung 3 diisi pelarut
alkohol. Kemudian tabung 1 ditambahkan gajih seberat 0,1125gr
, tabung 2 ditambahkan gajih seberat 0,1265gr, tabung 3
ditambahkan gajih seberat 0,1029gr. selanjutnya goncangkan
tabung tersebut selama 1 menit dan amati yang terjadi. Dan
hasilnya tabung 1 larutannya jernih (tidak larut gajihnya) ,
tabung 2 larutannya jernih (tidak larut gajihnya) , tabung 3
larutannya jernih (tidak larut gajihnya)

c. Mentega
selanjutnya masing – masing tabung reaksi diisi 1ml
pelarut aquades , aseton , alkohol. Tabung 1 diisi pelarut
aquades , tabung 2 diisi pelarut aseton , tabung 3 diisi pelarut
alkohol. Kemudian tabung 1 ditambahkan mentega seberat
0,1775gr , tabung 2 ditambahkan mentega seberat 0,1015gr,
tabung 3 ditambahkan mentega seberat 0,1045gr. selanjutnya
goncangkan tabung tersebut selama 1 menit dan amati yang
terjadi. Dan hasilnya tabung 1 larutannya jernih (tidak larut
gajihnya) , tabung 2 larutannya jernih (tidak larut gajihnya) ,
tabung 3 larutannya keruh (larut)

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun

kesimpulan

dari

percobaan

ini

yaitu

roti

dan

pisang

mengandung karbohirat karena setelah ditambahkan reagen molisch dan
benedict larutannya berwarna ungu. Dan terbentuk endapan (merah bata)
itu mengandung glukosa dan fruktosa, jika tidak ada endapan maka
mengandung sukrosa. Kuning telur mengandung protein karena setelah
ditambahkan reagen biuret dan asam nitrat pekat berwarna kekuningan
(keruh).
Pada uji lemak yang menggunakan kuning telur. Pelarut aquades yang
dapat mealrutkan kuning telur. Terus uji lemak yang menggunakan gajih.
Pelarut aquades , aseton , alkohol tidak dapat melarutkan gajih. Dan uji

lemak yang menggunakan mentega, hanya pelarut alkohol yang dapat
melarutkan mentega.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu seharusnya modul
praktek sesuai dengan praktek yang akan dilaksanakan dan pada saat PRA
LAB guru pembimbing menanyakan dengan komplit kepada siswa – siswi
agar dapat melaksanakan praktek dengan baik dan lancer.

DAFTAR PUSTAKA

 Diakses pada tanggal 24 November 2013
 http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
 http://id.wikipedia.org/wiki/Protein
 http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak
 http://id.wikipedia.org/wiki/Roti
 http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang
 http://id.wikipedia.org/wiki/Kuning_telur
 http://id.wikipedia.org/wiki/Mentega
 Diakses pada tanggal 6 November 2013
 http://catatankimia.com/catatan/analisis-kualitatif-dankuantitatif.html
 http://monruw.wordpress.com/2010/03/12/uji-molisch/
 http://ntennurse.blogspot.com/2011/04/uji-benedict.html
 http://monruw.wordpress.com/2010/05/31/ujixantoprotein/
 http://adevioktavianingeblog.blogspot.com/2013/04/uji-biuretdan-uji-xantoprotein.html

LAMPIRAN – LAMPIRAN
Hasil dari pengujian analisis kualitatif karbohidrat, protein, dan lemak
Uji Benedict

Uji Lemak “KUNING TELUR”

Uji Xantoprotein

Uji lemak “GAJIH”