Karya Ilmiah bind di Indonesia
PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK
MAHASISWA
Ramawati Dwi Wahyuningtiyas
140210103052
Kelas C
Abstrak
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan
dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia
yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari
peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.Landasan Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pancasila dan UUD 1945,
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada
tuntutan perubahan zaman, serta Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004 serta Pedoman
Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kewarganegaraan yang
diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Kata Kunci : Pendidikan, Kewarganegaraan
PENDAHULUAN
Mahasiswa adalah subjek pelajar yang telah memasuki periode dimana
pada usianya dia dapat melakukan pilihan tindakan yang bertanggung jawab,
karena itulah pendidikan moral dan akademis sangatlah menunjang pribadi
seorang mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu
dan mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya
pemutusan prinsip diri. Pendidikan disini adalah sumber hidup mahasiswa, karena
dalam prosesnya menjadi pengelola Negara, masyarakat masa datang, diperlukan
ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.
Pendidikan
materi
atau
akademis
diberikan
mahasiswa
untuk
melaksanakan tugasnya pada jurusan tertentu agar dapat turut memajukan bangsa
dalam pembangunan nasiona. Pihak Universitas berfungsi untuk menyediakan
atau memfasilitasi mahasiswa menjadi seorang yang mandiri, terpelajar, bermoral,
dan beretika. Universitas dan fakultas berkewajiban untuk mengatur kurikulum
sedemikian rupa agar dapat memasukan kuliah pendidikan kewarganegaraan di
awal masa perkuliahan mahasiswa. Karena itulah digunakan sebuah metode
dimana pada awal sebelum mahasiswa menerima materi akademis, diperlukan
materi kuliah umum seperti pendidikan kewarganegaraan. Hal ini penting
dilakukan mengingat mahasiswa sebagai komponen vital dari gerakan reformasi
merupakan aset paling potensial dan strategis bagi proses transformasi demokrasi
Indonesia kini dan mendatang.
Mahasiswa dianggap perlu mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan dan
kegunaan
pendidikan
kewarganegaraan
bagi
mahasiswa
yang
telah
mempelajarinya agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki
pandangan dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM, mampu
berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak
kekerasan dengan cara cerdas dan damai, memilik kepedulian dan mampu
berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi
nilai-nilai moral, agama, dan nilai-nilai universal, serta mampu berpikir kritis dan
objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi, agar mahasiswa
mampu memebrikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan
publik.
PEMBAHASAN
Apakah kewarganegaraan itu? Sejak sekolah dasar hingga sekolah
menengah akhir, pendidikan kewarganegaraan seperti pelajaran wajib bagi semua
siswa yang menempuh pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hingga pada perguruan tinggi pun kewarganegaraan menjadi mata kuliah wajib
bagi mahasiswa sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian.
Dari pembukaan UUD’45 “…mencerdaskan kehidupan bangsa…” yang
merupakan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Mempunyai arti bukan hanya
mencerdaskan intelektualnya saja melainkan juga menyangkut kecerdasan sosial,
emosional dan spiritual, yang diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Mencerdaskan kehidupan bangsa dalam bidang politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, yang didasari oleh kekuatan
ideology nasional yaitu Pancasila.
Untuk itu pendidikan kewarganegaraan bukan hanya dipandang sebagai
pendidikan dasar di sekolah-sekolah atau perguruan tinggi melainkan sebagai
bentuk sadar warga negara Indonesia dalam kedudukannya dan perannya di
Negara Indonesia yang pola berfikirnya, pola sikapnya dan pola tindakannya
mencerminkan tujuan nasional Indonesia. Sehingga warga Negara Indonesia
dalam mewujudkan tujuan nasional harus dilandasi dengan jiwa patriotisme dan
cinta tanah air.
Seperti dalam
tujuan
pendidikan
nasional
berikut
ini:
Untuk
berkembangnya potensi warga agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan
menjadi warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab. (Pasal 3 UU RI 20
tahun 2003 tentang sisdiknas).
Dari uraian di atas jelas bahwa pendidikan kewarganegaraan dalam usia
dini dan berkelanjutan adalah upaya bersifat strategis dalam menjaga
kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa Indonesia. Karena kadang kita berfikir,
mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu ada disetiap jenjang pendidikan di
Indonesia?. Oleh sebab itu dalam membangun jiwa patriotisme dalam pendidikan
kewarganegaraan dilaksanakan oleh berbagai fungsi pemerintah, lembaga
masyarakat dan swasta. Dalam hal ini pendidikan kewarganegaraan dimaksud
adalah pendidikan kewarganegaraan dalam arti luas untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan menumbuhkan kesadaran hak dan kewajiban warga
negara dalam bela negara yang dilandasi jati diri dan moral bangsa, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Landasan tersebut
tertuang dalam Pasal 31 Ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan bahwa
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidíkan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang” dan
pada Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan melalui BAB XIII, pasal 31
ayat (2), bahwa pendidikan yang dimaksud harus diusahakan dan diselenggarakan
oleh pemerintah, sebagai “Satu sistem pengajaran Nasional”.
Pengajaran Kewarganegaraan di Indonesia, dan di negara-negara Asia
pada umumnya, lebih ditekankan pada aspek moral (karakter individu),
kepentingan komunal, identitas nasional, dan perspektif internasional. Hal ini
cukup berbeda dengan Pendidikan Kewarganegaraan di Amerika dan Australia
yang lebih menekankan pada pentingnya hak dan tanggung jawab individu serta
sistem dan proses demokrasi, HAM dan ekonomi pasar.
Dalam realita kehidupan pendidikan kewarganegaraan seperti hanya
sebagai pendidikan formal yang ada di sekolah dan perguruan tinggi. Karena
bentuk aplikasi pendidikan kewarganegaraan jarang ditemui sekarang ini.
Sehingga banyak pola fikir, pola sikap dan pola perilaku yang tidak
mencerminkan
tujuan
nasional
Indonesia,
yang
dicirikan
banyaknya
penyimpangan di masyarakat. Oleh karena itu agar fenomena tersebut tidak
berkelanjutan,
maka
setiap
warga
sadar
akan
pentingnya
pendidikan
kewarganegaraan mulai dari usia dini hingga kapanpun.
Dalam pendidikan kewarganegaraan dipelajari pula Hak dan Kewajiban,
Bela Negara, HAM, pertahanan nasional. Yang akan menjadi acuan utama untuk
menempatkan diri dalam kedudukan sebagai warganegara yang sadar terhadap
tujuan nasional Indonesia. Setiap generasi adalah masyarakat baru yang harus
memperoleh pengetahuan, mempelajari keahlian, dan mengembangkan karakter
atau watak publik maupun privat yang sejalan dengan demokrasi konstitusional.
Sikap mental ini harus dipelihara dan dipupuk melalui perkataan dan pengajaran
serta kekuatan keteladanan. Demokrasi bukanlah “mesin yang akan berfungsi
dengan sendirinya”, tetapi harus selalu secara sadar direproduksi dari suatu
generasi ke generasi berikutnya. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaan antara manusia selalu
dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat
memicu berbagai permasalahan di kemudian hari.
Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan
salah
satu
upaya
untuk
membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda, khususnya para
mahasiswa, dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan kesadaran
bela negara. Kita sebagai warganegara harus memahami mengenai hak dan
kewajiban, HAM, bela negara. Misalkan wujud bela negara di jaman sekarang
yang berbeda dengan masa lalu, karena di masa lalu saat negara ini dijajah
mungkin kita akan ikut membela dengan jalan berperang melawan penjajah.
Sedangkan di era sekarang wujud bela negara misal dalam bidang ekonomi bisa
dilakukan dengan mengkonsumsi produk dalam negeri sehingga tidak akan
mematikan pasar dalam negeri karena dalam penilaian saya disaat ini bangsa
Indonesia dijajah dengan cara seperti itu. Contoh lain yaitu hak dan kewajiban
warga negara, yaitu hak mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan pengidupan yang
layak, hak memeluk agama dan juga kewajiban bela negara, taat pada hukum dan
pemerintahan karena belum memahaminya warganegara tentang hukum yang
berlaku sehingga masih banyak terjadi penyimpangan dalam masyarakat, dan lainlain.
Pentingnya pendidikan kewarganegaraan masih dianggap tidak penting
karena dalam penilaian tiap warga negara pendidikan kewarganegaraan hanya
sebagai pendidikan wajib di sekolah dan perguruan tinggi tanpa disadari manfaat
yang nyata dari pendidikan kewarganegaraan. Sehingga sering mengabaikan apa
sebenarnya manfaat dan tujuan pentingnya pendidikan kewarganegaraan.
Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai manfaat dan tujuan :
a. Mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun,
jujur, dan demokratis serta ihklas sebagai warga negara terdidik dalam
kehidupannya selaku warganegara Republik Indonesia yang bertanggung
jawab;
b. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang
beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang
berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
secara kritis dan bertanggungjawab. Salah satunya menguasi ilmu
pengetahuan alam karena ilmu pengetahuan alam benar-benar dapat
membantu untuk mengerti lebih baik alam manusia, dan dapat melengkapi
dengan ide-ide yang tepat, kebiasaan intelektual yang baik yang dapat
membantu dalam mengarahkan perilaku.
c. Mampu memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa
dan bangsa.
Maka pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa pada
umumnya agar mahasiswa bisa menjadi warga negara yang memiliki
pandangan terhadap nilai-nilai HAM, mahasiswa juga mampu berpartisipasi
dalam memecahkan semua persoalan dengan solusi tanpa menimbulkan
konflik, dan berfikir kritis terhadap semua persoalan.
Jadi pentingnya pendidikan kewarganegaraan yang didapatkan sejak dijenjang
sekolah hingga perguruan tinggi adalah untuk menimbulkan kesadaran warga
negara terhadap tujuan nasional bangsa Indonesia agar berjiwa patriotisme dan
cinta tanah air.
PENUTUP
Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1989 menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah hubungan negara dengan
warga negara, antara warga negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus terus ditingkatkan guna
menjawab tantangan masa depan, sehingga keluaran peserta didik memiliki
semangat juang yang tinggi dan kesadaran bela negara sesuai bidang profesi
masing-masing demi tetap tegak dan utuhnya NKRI.
Perguruan Tinggi perlu mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan karena
Perguruan Tinggi sebagai institusi ilmiah bertugas secara terus menerus
mengembangkan ilmu pengetahuan dan Perguruan Tinggi sebagai instrumen
nasional bertugas sebagai pencetak kader-kader pemimpin bangsa.
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi diberikan pemahaman
filosofi secara ilmiah meliputi pokok-pokok bahasan, yaitu : Wawasan Nusantara,
Ketahanan Nasional, Politik dan Strategi Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, Kabul. 2012. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Bandung:
Alfabeta
Kurniawan, Benny. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa.
Tangerang: Jelajah Nusa
Durkheim, Emile. 1925. Pendidikan Moral. Jakarta: Erlangga
MAHASISWA
Ramawati Dwi Wahyuningtiyas
140210103052
Kelas C
Abstrak
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan
dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia
yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari
peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.Landasan Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pancasila dan UUD 1945,
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada
tuntutan perubahan zaman, serta Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004 serta Pedoman
Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kewarganegaraan yang
diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Kata Kunci : Pendidikan, Kewarganegaraan
PENDAHULUAN
Mahasiswa adalah subjek pelajar yang telah memasuki periode dimana
pada usianya dia dapat melakukan pilihan tindakan yang bertanggung jawab,
karena itulah pendidikan moral dan akademis sangatlah menunjang pribadi
seorang mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu
dan mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya
pemutusan prinsip diri. Pendidikan disini adalah sumber hidup mahasiswa, karena
dalam prosesnya menjadi pengelola Negara, masyarakat masa datang, diperlukan
ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.
Pendidikan
materi
atau
akademis
diberikan
mahasiswa
untuk
melaksanakan tugasnya pada jurusan tertentu agar dapat turut memajukan bangsa
dalam pembangunan nasiona. Pihak Universitas berfungsi untuk menyediakan
atau memfasilitasi mahasiswa menjadi seorang yang mandiri, terpelajar, bermoral,
dan beretika. Universitas dan fakultas berkewajiban untuk mengatur kurikulum
sedemikian rupa agar dapat memasukan kuliah pendidikan kewarganegaraan di
awal masa perkuliahan mahasiswa. Karena itulah digunakan sebuah metode
dimana pada awal sebelum mahasiswa menerima materi akademis, diperlukan
materi kuliah umum seperti pendidikan kewarganegaraan. Hal ini penting
dilakukan mengingat mahasiswa sebagai komponen vital dari gerakan reformasi
merupakan aset paling potensial dan strategis bagi proses transformasi demokrasi
Indonesia kini dan mendatang.
Mahasiswa dianggap perlu mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan dan
kegunaan
pendidikan
kewarganegaraan
bagi
mahasiswa
yang
telah
mempelajarinya agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki
pandangan dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM, mampu
berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak
kekerasan dengan cara cerdas dan damai, memilik kepedulian dan mampu
berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi
nilai-nilai moral, agama, dan nilai-nilai universal, serta mampu berpikir kritis dan
objektif terhadap persoalan kenegaraan, HAM, dan demokrasi, agar mahasiswa
mampu memebrikan kontribusi dan solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan
publik.
PEMBAHASAN
Apakah kewarganegaraan itu? Sejak sekolah dasar hingga sekolah
menengah akhir, pendidikan kewarganegaraan seperti pelajaran wajib bagi semua
siswa yang menempuh pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hingga pada perguruan tinggi pun kewarganegaraan menjadi mata kuliah wajib
bagi mahasiswa sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian.
Dari pembukaan UUD’45 “…mencerdaskan kehidupan bangsa…” yang
merupakan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Mempunyai arti bukan hanya
mencerdaskan intelektualnya saja melainkan juga menyangkut kecerdasan sosial,
emosional dan spiritual, yang diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Mencerdaskan kehidupan bangsa dalam bidang politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, yang didasari oleh kekuatan
ideology nasional yaitu Pancasila.
Untuk itu pendidikan kewarganegaraan bukan hanya dipandang sebagai
pendidikan dasar di sekolah-sekolah atau perguruan tinggi melainkan sebagai
bentuk sadar warga negara Indonesia dalam kedudukannya dan perannya di
Negara Indonesia yang pola berfikirnya, pola sikapnya dan pola tindakannya
mencerminkan tujuan nasional Indonesia. Sehingga warga Negara Indonesia
dalam mewujudkan tujuan nasional harus dilandasi dengan jiwa patriotisme dan
cinta tanah air.
Seperti dalam
tujuan
pendidikan
nasional
berikut
ini:
Untuk
berkembangnya potensi warga agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan
menjadi warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab. (Pasal 3 UU RI 20
tahun 2003 tentang sisdiknas).
Dari uraian di atas jelas bahwa pendidikan kewarganegaraan dalam usia
dini dan berkelanjutan adalah upaya bersifat strategis dalam menjaga
kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa Indonesia. Karena kadang kita berfikir,
mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu ada disetiap jenjang pendidikan di
Indonesia?. Oleh sebab itu dalam membangun jiwa patriotisme dalam pendidikan
kewarganegaraan dilaksanakan oleh berbagai fungsi pemerintah, lembaga
masyarakat dan swasta. Dalam hal ini pendidikan kewarganegaraan dimaksud
adalah pendidikan kewarganegaraan dalam arti luas untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan menumbuhkan kesadaran hak dan kewajiban warga
negara dalam bela negara yang dilandasi jati diri dan moral bangsa, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Landasan tersebut
tertuang dalam Pasal 31 Ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan bahwa
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidíkan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang” dan
pada Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan melalui BAB XIII, pasal 31
ayat (2), bahwa pendidikan yang dimaksud harus diusahakan dan diselenggarakan
oleh pemerintah, sebagai “Satu sistem pengajaran Nasional”.
Pengajaran Kewarganegaraan di Indonesia, dan di negara-negara Asia
pada umumnya, lebih ditekankan pada aspek moral (karakter individu),
kepentingan komunal, identitas nasional, dan perspektif internasional. Hal ini
cukup berbeda dengan Pendidikan Kewarganegaraan di Amerika dan Australia
yang lebih menekankan pada pentingnya hak dan tanggung jawab individu serta
sistem dan proses demokrasi, HAM dan ekonomi pasar.
Dalam realita kehidupan pendidikan kewarganegaraan seperti hanya
sebagai pendidikan formal yang ada di sekolah dan perguruan tinggi. Karena
bentuk aplikasi pendidikan kewarganegaraan jarang ditemui sekarang ini.
Sehingga banyak pola fikir, pola sikap dan pola perilaku yang tidak
mencerminkan
tujuan
nasional
Indonesia,
yang
dicirikan
banyaknya
penyimpangan di masyarakat. Oleh karena itu agar fenomena tersebut tidak
berkelanjutan,
maka
setiap
warga
sadar
akan
pentingnya
pendidikan
kewarganegaraan mulai dari usia dini hingga kapanpun.
Dalam pendidikan kewarganegaraan dipelajari pula Hak dan Kewajiban,
Bela Negara, HAM, pertahanan nasional. Yang akan menjadi acuan utama untuk
menempatkan diri dalam kedudukan sebagai warganegara yang sadar terhadap
tujuan nasional Indonesia. Setiap generasi adalah masyarakat baru yang harus
memperoleh pengetahuan, mempelajari keahlian, dan mengembangkan karakter
atau watak publik maupun privat yang sejalan dengan demokrasi konstitusional.
Sikap mental ini harus dipelihara dan dipupuk melalui perkataan dan pengajaran
serta kekuatan keteladanan. Demokrasi bukanlah “mesin yang akan berfungsi
dengan sendirinya”, tetapi harus selalu secara sadar direproduksi dari suatu
generasi ke generasi berikutnya. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaan antara manusia selalu
dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat
memicu berbagai permasalahan di kemudian hari.
Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan
salah
satu
upaya
untuk
membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda, khususnya para
mahasiswa, dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan kesadaran
bela negara. Kita sebagai warganegara harus memahami mengenai hak dan
kewajiban, HAM, bela negara. Misalkan wujud bela negara di jaman sekarang
yang berbeda dengan masa lalu, karena di masa lalu saat negara ini dijajah
mungkin kita akan ikut membela dengan jalan berperang melawan penjajah.
Sedangkan di era sekarang wujud bela negara misal dalam bidang ekonomi bisa
dilakukan dengan mengkonsumsi produk dalam negeri sehingga tidak akan
mematikan pasar dalam negeri karena dalam penilaian saya disaat ini bangsa
Indonesia dijajah dengan cara seperti itu. Contoh lain yaitu hak dan kewajiban
warga negara, yaitu hak mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan pengidupan yang
layak, hak memeluk agama dan juga kewajiban bela negara, taat pada hukum dan
pemerintahan karena belum memahaminya warganegara tentang hukum yang
berlaku sehingga masih banyak terjadi penyimpangan dalam masyarakat, dan lainlain.
Pentingnya pendidikan kewarganegaraan masih dianggap tidak penting
karena dalam penilaian tiap warga negara pendidikan kewarganegaraan hanya
sebagai pendidikan wajib di sekolah dan perguruan tinggi tanpa disadari manfaat
yang nyata dari pendidikan kewarganegaraan. Sehingga sering mengabaikan apa
sebenarnya manfaat dan tujuan pentingnya pendidikan kewarganegaraan.
Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai manfaat dan tujuan :
a. Mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun,
jujur, dan demokratis serta ihklas sebagai warga negara terdidik dalam
kehidupannya selaku warganegara Republik Indonesia yang bertanggung
jawab;
b. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang
beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang
berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
secara kritis dan bertanggungjawab. Salah satunya menguasi ilmu
pengetahuan alam karena ilmu pengetahuan alam benar-benar dapat
membantu untuk mengerti lebih baik alam manusia, dan dapat melengkapi
dengan ide-ide yang tepat, kebiasaan intelektual yang baik yang dapat
membantu dalam mengarahkan perilaku.
c. Mampu memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa
dan bangsa.
Maka pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa pada
umumnya agar mahasiswa bisa menjadi warga negara yang memiliki
pandangan terhadap nilai-nilai HAM, mahasiswa juga mampu berpartisipasi
dalam memecahkan semua persoalan dengan solusi tanpa menimbulkan
konflik, dan berfikir kritis terhadap semua persoalan.
Jadi pentingnya pendidikan kewarganegaraan yang didapatkan sejak dijenjang
sekolah hingga perguruan tinggi adalah untuk menimbulkan kesadaran warga
negara terhadap tujuan nasional bangsa Indonesia agar berjiwa patriotisme dan
cinta tanah air.
PENUTUP
Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1989 menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah hubungan negara dengan
warga negara, antara warga negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus terus ditingkatkan guna
menjawab tantangan masa depan, sehingga keluaran peserta didik memiliki
semangat juang yang tinggi dan kesadaran bela negara sesuai bidang profesi
masing-masing demi tetap tegak dan utuhnya NKRI.
Perguruan Tinggi perlu mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan karena
Perguruan Tinggi sebagai institusi ilmiah bertugas secara terus menerus
mengembangkan ilmu pengetahuan dan Perguruan Tinggi sebagai instrumen
nasional bertugas sebagai pencetak kader-kader pemimpin bangsa.
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi diberikan pemahaman
filosofi secara ilmiah meliputi pokok-pokok bahasan, yaitu : Wawasan Nusantara,
Ketahanan Nasional, Politik dan Strategi Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, Kabul. 2012. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Bandung:
Alfabeta
Kurniawan, Benny. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa.
Tangerang: Jelajah Nusa
Durkheim, Emile. 1925. Pendidikan Moral. Jakarta: Erlangga