BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Berbantu Media Powerpoint Berbasis Video

  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Suruh merupakan salah satu sekolah yang memiliki

  akreditasi A. Sekolah ini berlokasi di Jalan Salatiga-Dadapayam Km. 11, Cukilan, Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Kepala sekolah yang menjabat di SMP 2 Suruh pada tahun ini, yaitu Ibu Umi Mazro’ah, S. Pd.

  SMP Negeri 2 Suruh memiliki 23 guru, 278 peserta didik laki-laki, 236 peserta didik perempuan, dan terdapat 16 ruang kelas, 2 laboratorium, satu buah ruang perpustakaan, koperasi, serta kantin sekolah. Kurikulum yang diterapkan pada tahun ajaran ini adalah kurikulum 2013 untuk kelas VII dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk kelas VIII dan IX.

  Selama observasi yang peneliti lakukan di sekolah, peneliti mendapati peserta didik yang telah sadar akan kebersihan lingkungan, memiliki rasa tanggung jawab, dan kedisiplinan yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari lingkungan SMP N 2 Suruh yang luas dan kebersihannya terjaga karena peserta didik sadar akan kebersihan. Sebagai contoh konkretnya adalah mereka membuang sampah pada tempatnya, mematuhi dan menjalankan jadwal piket kelas dengan tanggung jawab, serta membersihkan tempat ibadah atau ruang sekolah selain kelas secara bersama-sama. Selama peneliti melakukan penelitian belum pernah sekalipun mendapati peserta didik yang terlambat. Hal tersebut menunjukkan bahwa peserta didik memiliki tanggung jawab dan kedisiplinan yang tinggi.

  Selain itu guru, staf, dan karyawan juga memiliki tanggung jawab yang tinggi. Hal tersebut terlihat pada guru yang tepat waktu dalam mengajar, baik pada saat awal pembelajaran (masuk kelas) atau mengakhiri pembelajaran. Staf di SMP Negeri 2 Suruh juga memberikan pelayanan dengan baik kepada peserta didik, guru, atau pun teman sejawatnya. Begitu pula dengan karyawan disana, pelaksanaan tugas pokok dan tugas tambahan dilakukan dengan baik.

4.2. Deskripsi Per Siklus

  Siklus yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada desain PTK dari Kemmis dan McTaggart dimana observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan. Terdapat dua siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini.

  Setiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut.

  Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas VIII B SMP N 2 Suruh setiap hari Selasa dan Kamis yang dimulai tanggal 9 Januari 2018.

  a.

  Siklus 1 terdiri dari tiga pertemuan: Hari Selasa, 9 Januari 2018 pukul 08. 50-10. 10 WIB Hari Kamis, 11 Januari 2018 pukul 07. 30-08. 50 WIB Hari Selasa, 16 Januari 2018 pukul 08. 50-10. 10 WIB b. Siklus 2 terdiri dari tiga pertemuan:

  Hari Kamis, 18 Januari 2018 pukul 07. 30-08. 50 WIB Hari Selasa, 23 Januari 2018 pukul 08. 50-10. 10 WIB Hari Kamis, 25 Januari 2018 pukul 07. 30-08. 50 WIB Materi perbaikan pembelajaran adalah Standar Kompetensi 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan yang terdiri dari dua Kompetensi Dasar yaitu KD 5.

  1 Menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia dan KD 5. 2 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya negara kesatuan RI. Jumlah peserta didik kelas VIII B sebanyak 36 terdiri dari 20 peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan.

  Pelaksanaan perbaikan pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas VIII B SMP N 2 Suruh, maka peneliti mengembangkan rencana penelitian tindakan kelas berupa penggunaan model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) berbantu media powerpoint berbasis video didalam kelas. Penelitian ini sabanyak dua siklus dan masing- masing siklus terdiri dari persiapan/perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi.

  4.2.1. Pra Siklus

  Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Suruh dengan subjek penelitian yaitu kelas VIII B SMP N 2 Suruh, dengan jumlah peserta didik sebanyak 36 yang terdiri dari 20 laki-laki dan 16 perempuan. Kelas VIII B SMP N 2 Suruh dijadikan objek penelitian karena menurut hasil pengamatan, motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Data ini diperoleh dari observasi awal dan pembagian kuesioner/angket kepada peserta didik kelas VIII B yang dilakukan penulis sebelum merumuskan tindakan penelitian. Selain itu penulis juga melakukan wawancara terhadap beberapa peserta didik dan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Peneliti berpendapat perlu adanya metode atau strategi baru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga membantu peserta didik lebih termotivasi dan akhirnya akan berdampak pada hasil belajarnya.

  Hasil wawancara terhadap beberapa peserta didik mengatakan bahwa pembelajaran kurang menarik, monoton, guru menggunakan metode konvensional dengan ceramah, dan media yang digunakan kurang bervariasi. Sementara itu hasil wawancara dengan salah satu guru IPS di SMP N 2 Suruh yang mengatakan bahwa masih banyak peserta didik yang pasif, mengantuk, kurang/tidak memiliki motivasi dalam mengikuti pembelajaran IPS, serta berbicara dengan rekannya saat dijelaskan. Peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat saja tanpa mau bertanya, sehingga tidak tercipta proses belajar yang diharapkan yang salah satunya yaitu menjadikan peserta didik aktif yang ditandai dengan semangat belajar dari peserta didik.

  4.2.2. Siklus 1

4.2.2.1.Tahap Persiapan/Perencanaan Tindakan

  Tahap pertama dalam siklus satu ini adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diajarkan sesuai dengan SK 5 yaitu Memahami usaha persiapan kemerdekaan dengan KD yaitu 5. 1 Menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia.

  Langkah-langkah tahap perencanaan yaitu sebagai berikut: a. Membuat RPP menggunakan model belajar Team Game Tournament (TGT).

  b.

  Menyiapkan lembar observasi, untuk melihat kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

  c.

  Membuat alat evaluasi belajar untuk peserta didik kerjakan secara individu.

  d.

  Menyiapkan kuesioner (angket) yang akan diisi oleh peserta didik setelah pembelajaran selesai atau diluar jam pelajaran.

4.2.2.2.Tahap Pelaksanaan Tindakan

  Tahap pelaksanaan adalah dimana pada tahap ini akan dilakukan perlakuan pembelajaran yang berupaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS. Pada tahap ini akan dilakukan dengan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.

  Skenario pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan model belajar Team Game Tournament (TGT) menggunakan media powerpoint berbasis video pada setiap siklusnya. Pertemuan akan dilaksanakan selama 6 jam pelajaran (3 x 80 menit) disetiap siklus. Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai guru dan akan didampingi oleh observer yang akan mengamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

  Adapun tahap pelaksanaannya sebagai berikut:

  Pertemuan Pertama Materi:

  Terbentuknya BPUPKI

  • Sidang BPUPKI dan Perumusan Dasar Negara - A.

   Kegiatan Awal (5 menit)

  Kegiatan yang dilakukan oleh guru antara lain: 1)

  Mengucapkan salam pembuka dan berdoa 2)

  Melakukan pengkondisian kelas dan peserta didik

  3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu KD 5. 1 Menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia

  3) Menyajikan video yang berhubungan dengan proses persiapan kemerdekaan Indonesia;

  2) Tanya jawab mengenai materi pembentukan BPUPKI, sidang BPUPKI, dan perumusan dasar negara;

  Guru memandu peserta didik untuk mengkaji buku sumber atau referensi untuk membahas alasan Jepang membentuk BPUPKI, sidang BPUPKI, dan perumusan dasar negara;

  Guru melakukan proses pembelajaran sebagai berikut: 1)

  Elaborasi (30 menit)

  5) Menfasilitasi peserta didik jika ada materi yang kurang jelas atau hal lain yang berhubungan.

  4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar mengajar yaitu dengan melakukan diskusi, tanya jawab, presentasi hasil, dll; dan

  2) Menggunakan pendekatan pembelajaran TGT, media powerpoint, dan sumber belajar lain untuk menyampaikan materi proses persiapan kemerdekaan Indonesia;

  4) Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan yaitu pemberian kuis dan ulangan harian

  Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi tentang proses persiapan kemerdekaan Indonesia yang akan dipelajari dari berbagai sumber;

  Guru melakukan berbagai hal sebagai berikut: 1)

   Kegiatan Inti Eksplorasi (20 menit)

  6) Apersepsi dan motivasi kepada peserta didik B.

  Game Tournament (TGT)

  5) Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu Team

  3) Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok terdapat 6 peserta didik;

  4) Memberikan peserta didik bahan diskusi berupa kuis sebanyak 10 soal beserta jawaban yang disusun secara acak;

  5) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertukar pendapat, menganalisis kuis, menyelesaikan kuis, dan bertindak tanpa ragu-ragu;

  6) Memberi arahan kepada peserta didik dalam pembelajaran kooperatif;

  7) Mendampingi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

  8) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyajikan hasil kerja, baik individu maupun kelompok.

  Konfirmasi (20 menit)

  Pada tahap konfirmasi guru melakukan hal sebagai berikut: 1)

  Tanya jawab mengenai materi proses persiapan kemerdekaan Indonesia yang belum dipahami peserta didik;

2) Meluruskan kesalahpahaman, memberi penguatan dan kesimpulan.

C. Kegiatan Penutup (5 menit)

  Pada akhir kegiatan yaitu kegiatan penutup guru melakukan hal sebagai berikut: 1)

  Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan materi tentang proses persiapan kemerdekaan Indonesia; 2)

  Guru meminta peserta didik menyimpulkan nilai atau manfaat apa yang didapat pada pembelajaran tentang proses persiapan kemerdekaan Indonesia yang telah selesai dibahas;

  3) Guru memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh skor tertinggi;

  4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut yaitu berupa remidi, program pengayaan, layanan konseling atau pemberian tugas;

  5) Menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya yaitu pembentukan

  PPKI dan perannya;

6) Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.

  Pertemuan Kedua Materi :

  Pembentukan PPKI

  • Peran PPKI
  • A.

   Kegiatan Awal (5 menit)

  Kegiatan yang dilakukan oleh guru antara lain: 1)

  Mengucap salam pembuka dan berdoa 2)

  Melakukan pengkondisian kelas dan peserta didik 3)

  Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu KD 5. 1 Menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia materi pembentukan PPKI dan perannya 4)

  Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan yaitu pemberian kuis dan ulangan harian 5)

  Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu Team

  Game Tournament (TGT)

  6) Apersepsi dan motivasi kepada peserta didik B.

   Kegiatan Inti Eksplorasi (20 menit)

  Guru melakukan berbagai hal sebagai berikut: 1)

  Melibatkan peserta didik mencari informasi tentang proses persiapan kemerdekaan Indonesia materi pembentukan PPKI dan perannya dari berbagai sumber;

  2) Menggunakan pendekatan pembelajaran TGT, media powerpoint, dan sumber belajar lain untuk menyampaikan materi pembentukan PPKI dan perannya yang akan dipelajari;

  3) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar mengajar yaitu dengan melakukan diskusi, tanya jawab, presentasi hasil, dll; dan

  4) Menfasilitasi peserta didik jika ada materi pembentukan PPKI dan perannya yang kurang jelas atau hal lain yang berhubungan.

  Elaborasi (30 menit)

  Guru melakukan proses pembelajaran sebagai berikut: 1)

  Guru memandu peserta didik untuk mengkaji buku sumber atau referensi untuk membahas alasan mengapa dibentuk PPKI dan perannya dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia;

  2) Tanya jawab mengenai materi pembentukan PPKI dan perannya yang telah dibahas;

  3) Meminta peserta didik secara berkelompok terdiri dari 9 orang (satu baris) untuk memperdalam materi dengan cara membaca kembali;

  4) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertukar pendapat, menganalisis kuis, menyelesaikan kuis, dan bertindak tanpa ragu-ragu;

  5) Memberi arahan kepada peserta didik dalam pembelajaran kooperatif;

  6) Mendampingi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

  7) Memfasilitasi peserta didik mengeksplorasi pengetahuannya dengan cara memberikan kuis dalam bentuk pernyataan sejumlah 20 (dikerjakan secara tim);

  8) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyajikan hasil kerja, baik individu maupun kelompok.

  Konfirmasi (20 menit)

  Pada tahap konfirmasi guru melakukan hal sebagai berikut: 1)

  Tanya jawab tentang pembentukan PPKI dan perannya yang belum dipahami peserta didik; 2)

  Meluruskan kesalahpahaman, memberi penguatan dan kesimpulan; 3)

  Memberikan motivasi agar peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran.

C. Kegiatan Penutup (5 menit)

  Pada akhir kegiatan yaitu kegiatan penutup guru melakukan hal sebagai berikut: 1)

  Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan materi pembentukan PPKI dan perannya yang telah dibahas;

  2) Guru meminta peserta didik menyimpulkan nilai atau manfaat apa yang didapat pada pembelajaran yang telah selesai dibahas;

  3) Guru memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh skor tertinggi;

  4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut yaitu berupa remidi, program pengayaan, layanan konseling atau memberikan tugas;

  5) Menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya yaitu KD 5. 2

  Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Terbentuknya NKRI;

6) Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.

  4.2.2.3.Tahap Observasi/ pengamatan

  Pada tahap ketiga ini adalah melakukan observasi terhadap penelitian tindakan kelas. Pengamatan yang dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan motivasi peserta didik setelah diberikan perlakuan menggunakan model belajar TGT pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan media

  

powerpoint berbasis video, pengamatan ini diperoleh dengan menggunakan

  lembar observasi. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik peneliti juga menggunakan lembar kuesioner untuk mengukurnya dan untuk mengukur hasil belajar peserta didik peneliti menggunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda.

  4.2.2.4.Tahap Refleksi

  Peneliti melakukan refleksi pembelajaran yang telah berlangsung terhadap kegiatan pembelajaran dari pertemuan pertama disiklus pertama. Adapun refleksi dilakukan dengan: a.

  Melakukan evaluasi terhadap motivasi, hasil belajar dan ketepatan waktu dalam setiap tahap pelaksanaan.

  b.

  Membahas hasil evaluasi.

  c.

  Memperbaiki pelaksanaan tindakan kelas sesuai hasil dari evalusi yang dilakukan agar siklus berikutnya hasilnya lebih baik lagi.

4.2.3. Siklus 2

  4.2.3.1.Tahap Persiapan/Perencanaan Tindakan

  Tahap pertama dalam siklus dua ini adalah memperbaiki model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) menggunakan media powerpoint berbasis video berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. Untuk tahap perbaikan ini peneliti telah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diajarkan sesuai dengan Kompetensi Dasar yaitu KD 5. 2 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya NKRI.

  Langkah-langkah tahap perencanaan yaitu sebagai berikut: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model belajar Team Game Tournament (TGT).

  b.

  Menyiapkan lembar observasi, untuk melihat kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

  c.

  Membuat alat evaluasi belajar untuk peserta didik kerjakan secara individu.

  d.

  Menyiapkan lembar kuesioner yang akan diisi oleh peserta didik setelah pembelajaran selesai atau diluar jam pelajaran dengan modifikasi yang lebih baik.

  4.2.3.2.Tahap Pelaksanaan Tindakan

  Pada tahap ini peneliti akan melakukan perbaikan tindakan dengan melaksanakan pembelajaran yang berpacu dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPS yang telah disusun sebelumnya.

  Adapun tahap pelaksanaannya sebagai berikut:

  Pertemuan Pertama Materi:

  Perbedaan perspektif antara golongan muda dan tua

  • Kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia -
  • A.

  Kronologi proses penyebaran berita proklamasi

   Kegiatan Awal (5 menit)

  Kegiatan yang dilakukan oleh guru antara lain: 1)

  Mengucap salam pembuka dan berdoa 2)

  Melakukan pengkondisian kelas dan peserta didik 3)

  Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu KD 5. 2 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya NKRI 4)

  Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 5)

  Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu Team

  Game Tournament (TGT)

  6) Apersepsi dan motivasi kepada peserta didik B.

   Kegiatan Inti Eksplorasi (20 menit)

  Guru melakukan berbagai hal sebagai berikut: 1)

  Melibatkan peserta didik mencari informasi tentang peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya NKRI yang akan dipelajari dari berbagai sumber;

  2) Menggunakan pendekatan pembelajaran TGT, media powerpoint, dan sumber belajar lain untuk menyampaikan materi peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya NKRI yang akan dipelajari;

  3) Menyajikan video yang berhubungan dengan materi peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya NKRI;

  4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar mengajar yaitu dengan melakukan diskusi, tanya jawab, presentasi hasil, dll; dan

  5) Menfasilitasi peserta didik jika ada materi peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya NKRI yang kurang jelas atau hal lain yang berhubungan.

  Elaborasi (30 menit)

  Guru melakukan proses pembelajaran sebagai berikut: 1)

  Guru memandu peserta didik untuk mengkaji buku sumber atau referensi untuk membahas peristiwa sekitar proklamasi; 2)

  Tanya jawab mengenai materi peristiwa sekitar proklamasi dan proses penyebaran berita proklamasi yang telah dibahas; 3)

  Memberi arahan kepada peserta didik dalam pembelajaran kooperatif; 4)

  Mendampingi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; 5)

  Memfasilitasi peserta didik mengeksplorasi pengetahuannya dengan cara memberikan tugas mandiri; 6)

  Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyajikan hasil kerja, baik individual maupun kelompok.

  Konfirmasi (20 menit)

  Pada tahap konfirmasi guru melakukan hal sebagai berikut: 1)

  Tanya jawab tentang materi peristiwa sekitar proklamasi dan proses penyebaran berita proklamasi yang belum dipahami peserta didik; 2)

  Meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan; 3)

  Memberikan motivasi agar peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran.

C. Kegiatan Penutup (5 menit)

  Pada akhir kegiatan yaitu kegiatan penutup guru melakukan hal sebagai berikut: 1)

  Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan materi peristiwa sekitar proklamasi dan proses penyebaran berita proklamasi yang telah dibahas; 2)

  Guru meminta peserta didik menyimpulkan nilai atau manfaat apa yang didapat pada pembelajaran yang telah selesai dibahas;

  3) Guru memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh skor tertinggi;

  4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut yaitu berupa remidi, program pengayaan, layanan konseling atau memberikan tugas;

  5) Menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya yaitu materi tentang proses terbentuknya NKRI beserta kelengkapannya, dukungan spontan dan tindakan heroik diberbagai daerah;

6) Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.

  Pertemuan 2 Materi :

  Proses terbentuknya NKRI beserta kelengkapannya

  • Dukungan spontan dan tindakan heroik diberbagai daerah
  • A.

   Kegiatan Awal (5 menit)

  Kegiatan yang dilakukan oleh guru antara lain: 1)

  Mengucap salam pembuka dan berdoa 2)

  Melakukan pengkondisian kelas dan peserta didik 3)

  Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu KD 5. 2 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya NKRI materi proses terbentuknya NKRI beserta kelengkapannya, dukungan spontan dan tindakan heroik diberbagai daerah

  4) Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan yaitu kuis dan ulangan harian

  5) Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu Team

  Game Tournament (TGT)

  6) Apersepsi dan motivasi kepada peserta didik B.

   Kegiatan Inti Eksplorasi (20 menit)

  Guru melakukan berbagai hal sebagai berikut: 1)

  Melibatkan peserta didik mencari informasi tentang materi proses terbentuknya NKRI beserta kelengkapannya, dukungan spontan dan tindakan heroik diberbagai daerah yang akan dipelajari dari berbagai sumber; 2)

  Menggunakan pendekatan pembelajaran TGT, media powerpoint, dan sumber belajar lain untuk menyampaikan materi proses terbentuknya NKRI beserta kelengkapannya, dukungan spontan dan tindakan heroik diberbagai daerah;

  3) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar mengajar yaitu dengan melakukan diskusi, tanya jawab, presentasi hasil, dll; dan

  4) Menfasilitasi peserta didik jika ada materi yang kurang jelas atau hal lain yang berhubungan.

  Elaborasi (30 menit)

  Guru melakukan proses pembelajaran sebagai berikut: 1)

  Guru memandu peserta didik untuk mengkaji buku sumber atau referensi untuk membahas tentang proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia beserta kelengkapannya, dukungan spontan, dan tindakan heroik diberbagai daerah;

  2) Tanya jawab mengenai materi proses terbentuknya Negara Kesatuan

  Republik Indonesia beserta kelengkapannya, dukungan spontan, dan tindakan heroik diberbagai daerah yang telah dibahas; 3)

  Meminta peserta didik secara berkelompok (terdiri dari 4 orang) untuk memperdalam materi proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia beserta kelengkapannya, dukungan spontan, dan tindakan heroik diberbagai daerah dengan cara membaca kembali;

  4) Memfasilitasi peserta didik mengeksplorasi pengetahuannya dengan cara memberikan kuis dalam bentuk Teka-Teki Silang (TTS) yang dikerjakan secara kelompok;

  5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertukar pendapat, menganalisis kuis, menyelesaikan kuis, dan bertindak tanpa ragu-ragu;

  6) Memberikan arahan kepada peserta didik dalam pembelajaran kooperatif;

  7) Mendampingi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

  8) Memberika kesempatan kepada peserta didik untuk menyajikan hasil kerja, baik individu maupun kelompok.

  Konfirmasi (20 menit)

  Pada tahap konfirmasi guru melakukan hal sebagai berikut: 1)

  Tanya jawab tentang materi KD 5. 1 dan KD 5. 2 yang belum dipahami peserta didik; 2)

  Meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan; 3)

  Memberikan motivasi agar peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran.

C. Kegiatan Penutup (5 menit)

  Pada akhir kegiatan yaitu kegiatan penutup guru melakukan hal sebagai berikut: 1)

  Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan materi proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia beserta kelengkapannya, dukungan spontan, dan tindakan heroik diberbagai daerah yang telah dibahas;

  2) Guru meminta peserta didik menyimpulkan nilai atau manfaat apa yang didapat pada pembelajaran yang telah selesai dibahas;

  3) Guru memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh skor tertinggi;

  4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut yaitu berupa remidi, program pengayaan, layanan konseling atau memberikan tugas;

5) Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.

4.2.3.3.Tahap Observasi/ Pengamatan

  Pada tahap ketiga ini adalah melakukan observasi terhadap penelitian tindakan kelas. Pengamatan yang dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik setelah diberikan perlakuan menggunakan model belajar Team Game Tournament (TGT) berbantu media

  

powerpoint berbasis video pada mata pelajaran IPS, pengamatan ini dinilai

  menggunakan lembar observasi. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik meningkat peneliti menggunakan lembar kuesioner untuk mengukurnya dan untuk mengukur hasil belajar peserta didik peneliti menggunakan tes tertulis.

4.2.3.4.Tahap Refleksi

  Peneliti melakukan refleksi pembelajaran yang telah berlangsung terhadap kegiatan pembelajaran dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua disiklus kedua.

  Adapun refleksi dilakukan dengan: a. Melakukan evaluasi terhadap motivasi belajar, hasil belajar dan ketepatan waktu dalam setiap tahap pelaksanaan.

  b.

  Membahas hasil evaluasi.

  c.

  Memperbaiki pelaksanaan tindakan kelas sesuai hasil dari evalusi yang dilakukan agar siklus berikutnya hasilnya menjadi lebih baik lagi.

  Berdasarkan refleksi pada akhir siklus kedua, motivasi dan hasil belajar sudah memenuhi target yang ditetapkan yaitu 90%. Sehingga penelitian berhenti pada siklus dua dan tidak ada siklus ketiga atau siklus lanjutan.

1.3. Hasil penelitian

  Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada materi memahami usaha persiapan kemerdekaan dengan menggunakan model pembelajaran Team Game

  

Tournament (TGT) berbantu media powerpoint berbasis video pada mata

  pelajaran IPS kelas VIII B di SMP Negeri 2 Suruh dapat berhasil dengan baik karena berkat kerjasama antara penulis dengan guru mata pelajaran, konsultasi dengan pembimbing, mengkaji berbagai sumber yang memuat teori belajar mengajar yang berkaitan dengan tindakan yang penulis gunakan dalam perbaikan proses pembelajaran. Pengukuran tingkat motivasi dan evaluasi belajar dilakukan disetiap akhir siklus.

1.3.1. Pra Siklus

  Hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa peserta didik tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS. Peserta didik hanya duduk, mencatat, dan bahkan tidak sedikit peserta didik yang berbicara dengan rekannya. Hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran juga menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik dinilai rendah. Untuk mengetahui tingkat motivasi peserta didik peneliti melakukan pengambilan data dengan cara membagikan kuesioner kepada seluruh peserta didik. Kuesioner terdiri dari 20 pernyataan yang merupakan motivasi internal dan eksternal yang dinilai menjadi indikator dari peningkatan motivasi. Setelah dianalisis menggunakan SPSS versi 16. 0 dari 20 pernyaaan hanya 10 yang memenuhi kriteria reliabilitas dan validitasnya. Nilai reliabilitas dan validitas sebelumnya sudah ditentukan oleh peneliti dengan mangacu teori dari para ahli.

  Tersedia sebanyak lima jawaban dari setiap pernyataan yang diberikan. angka yang diberikan yaitu mulai angka satu untuk jawaban sangat tidak setuju dan angka lima untuk jawaban sangat setuju. Peserta didik mengisi kuesioner diluar jam pelajaran dengan bimbingan peneliti. Pengisian kuesioner dilakukan pada tanggal 4 Januari 2018 yaitu sebelum dilakukan perlakuan. Setelah mengisi kuesioner yang diberikan didapat hasil bahwa rata-rata pra siklus atau sebelum dilakukan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model Team Game

  

Tournament (TGT) motivasi peserta didik sebesar 2, 26 artinya dari sepuluh

  pernyataan, peserta didik kebanyakan menjawab tidak setuju. Hanya sebanyak 45, 39% peserta didik yang memiliki motivasi dalam pembelajaran IPS.

  Selain pengambilan data menggunakan kuesioner/angket, peneliti juga mendapat data hasil ulangan peserta didik semester 1 dari guru mata pelajaran

  IPS. Guru menyatakan jika dari 36 peserta didik hanya sebanyak 12 orang yang mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 76. Rata-rata yang didapat juga rendah yaitu sebesar 68. Oleh sebab itu peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Team Game Tournament (TGT) berbantu media powerpoint berbasis video. Perlakuan akan dilaksanakan sebanyak dua siklus dan akan dilakukan evaluasi disetiap akhir siklusnya.

1.3.2. Siklus 1

  Peneliti menggunakan media powerpoint berbasis video untuk penyampaian pembelajaran pada setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama sudah terlihat bahwa peserta didik memperhatikan saat peneliti menampilkan video dengan materi proses persiapan kemerdekaan Indonesia. Peserta didik terlihat lebih antusias atau lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran pada saat peneliti memberikan kuis yang menjadi inti dari model pembelajaran Team

  

Game Tournament (TGT). Pertemuan pertama diakhiri dengan pemberian tugas

  yang berhubungan dengan materi pada pertemuan berikutnya yaitu tentang pembentukan PPKI dan perannya.

  Pertemuan kedua membahas tentang materi pembentukan PPKI dan perannya. Peserta didik memperhatikan saat proses belajar mengajar, walaupun masih belum ada yang bertanya tentang materi yang belum dipahami. Pada pertemuan kedua peneliti melakukan metode yang sama, yaitu dengan menampilkan video yang berhubungan dengan materi pembentukan PPKI dan perannya. Disamping itu peneliti juga sudah menyiapkan kuis yang akan dikerjakan oleh peserta didik. Kuis pada pertemuan kedua sedikit berbeda dengan kuis pada pertemuan pertama. Kuis pada pertemuan pertama dalam bentuk pernyataan yang berjumlah sepuluh dan jawaban yang disusun secara acak. Peserta didik berkelompok (satu kelompok enam orang) dan mengerjakan kuis yang diberikan dengan cara menempel jawaban yang sesuai pernyataan dan diberi waktu selama 10 menit. Tiga kelompok tercepat yang menyelesaikan kuis akan mendapat skor tambahan.

  Sedangkan kuis pada pertemuan kedua yaitu dalam bentuk pernyataan sejumlah dua puluh dan tidak disertai dengan jawaban. Cara bermainnya adalah peserta didik dibagi menjadi empat kelompok (satu kelompok sembilan orang), kemudian peneliti menampilkan pernyataan dan peserta didik harus tunjuk tangan sebelum menjawab pernyataan tersebut. Jika peserta didik kurang tepat atau salah menjawab pernyataan yang sedang ditampilkan maka kelompok lain dapat tunjuk tangan dan mengambil poin dari kelompok yang tidak bisa menjawab. Peraturan yang lain yaitu peserta didik yang sudah tunjuk tangan dan berhasil menjawab, tidak boleh tunjuk tangan lagi tetapi diperbolehkan membantu rekan sekelompoknya.

  Setelah siklus pertama selesai dengan dua pertemuan, peneliti melakukan evaluasi pembelajaran dengan ulangan harian dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 40 soal dan yang lolos uji validitas dan reliabilitasnya sebanyak 25 soal. Sebagai tambahan salah satu cara yang digunakan peneliti agar peserta didik mau membaca materi maka pada akhir pembelajaran peneliti memberikan tugas rumah yaitu menuliskan kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia. Didapat hasil evaluasi yaitu dari 36 peserta didik yang mencapai KKM sebanyak 21 dan sisanya belum tuntas atau 58, 33% dari jumlah keseluruhan. Peneliti juga membagikan kuesioner/angket untuk diisi oleh peserta didik diluar jam pelajaran. Setelah peneliti melakukan perhitungan, rata-rata jawaban yang diberikan oleh peserta didik adalah 3, 85. Artinya 77, 06% dari jumlah keseluruhan peserta didik memberikan jawaban setuju dan sisanya masih banyak yang menjawab ragu-ragu. Hal itu terlihat pada saat proses belajar mengajar terdapat beberapa peserta didik yang berbicara dengan rekannya, tidak mengerjakan tugas rumah yang diberikan dan kurang sadar akan pentingnya program perbaikan dan pengayaan. Hasil yang diperoleh pada siklus pertama dinilai belum berhasil oleh peneliti karena belum mencapai target yang diharapkan. Maka peneliti melakukan siklus lanjutan yaitu siklus dua.

1.3.3. Siklus 2

  Pada siklus kedua pertemuan pertama peneliti meminta peserta didik secara acak maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil tugas yang diberikan yaitu menuliskan kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia dan dilengkapi oleh beberapa peserta didik lainnya. Kemudian peneliti menampilkan video yang berhubungan dan memberikan klarifikasi tentang apa yang telah disampaikan peserta didik. Peserta didik mulai meningkat motivasinya, hal tersebut terlihat pada sikap dan tindakan yang ditunjukkan yaitu tidak lagi berbicara dengan rekannya dan mau mengerjakan program perbaikan dan pengayaan yang sebelumnya diberikan.

  Peningkatan motivasi semakin terlihat pada pertemuan kedua yaitu membahas tentang materi proses terbentuknya NKRI beserta kelengkapannya, dukungan spontan dan tindakan heroik yang dilakukan diberbagai daerah. Pada pertemuan kedua peneliti menyiapkan kuis dalam bentuk Teka Teki Silang (TTS) sebanyak 15 soal. Kuis dikerjakan secara kelompok, satu kelompok terdiri dari empat orang. Jumlah orang dalam kelompok diperkecil karena menurut hasil evaluasi pada siklus pertama peneliti berpendapat, jika dalam satu kelompok terlalu banyak anggota maka tidak efisien karena tidak semua anggota aktif. Hal tersebut terbukti ketika observasi dilakukan bahwa terdapat beberapa peserta didik hanya duduk diam dan meminta rekannya untuk menulis namanya didaftar kelompok.

  Siklus kedua diakhiri dengan pemberian evaluasi berupa ulangan harian oleh peneliti pada pertemuan berikutnya. Pengisian kuesioner/angket juga dilakukan pada saat itu dan didapat rata-rata sebesar 4, 48. Artinya 89, 78% peserta didik setuju dengan pernyataan yang diberikan yang salah satunya yaitu bersemangat ketika pelajaran IPS. Selain itu dari 36 peserta didik terdapat 33 yang sudah mencapai KKM atau sebesar 91, 67% dan masih ada 3 peserta didik yang masih dibawah KKM. Hal tersebut dikarenakan salah satu peserta didik tidak berangkat pada pertemuan sebelumnya dikarenakan sakit tetapi tanpa surat ijin resmi. Sedangkan kedua peserta didik yang tidak mencapai KKM memiliki masalah dengan lingkungannya dan berkebutuhan khusus.

  Dapat dikatakan penelitian ini berhasil karena sudah mencapai target yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu sebesar 90%. Salah satu aspek yang menyebabkan motivasi peserta didik tidak mencapai 100% dikarenakan ketidakterlaksananya pernyataan yang ditulis pada lembar observasi yaitu peserta didik bertanya jika terdapat materi yang belum paham. Walaupun pada kenyataannya peserta didik lebih banyak bertanya pada saat diluar jam pelajaran.

  Persentase tertinggi adalah penggunaan indera penglihatan, hal ini terbukti pada penggunaan metode TGT berbantu powerpoint berbasis video. Selain teori tersebut penelitian ini juga membuktikan teori yang dikemukakan oleh Decce dan Growford mengenai fungsi guru yang salah satunya adalah pemberian arahan perilaku kepada peserta didik. Pemberian arahan perilaku kepada peserta didik dapat berupa: pergunakan pujian verbal, pergunakan tes dan nilai secara bijaksana, membangkitkan rasa ingin tahu dan hasrat eksplorasi, melakukan hal yang luar biasa, memanfaatkan apersepsi peserta didik, menerapkan konsep yang unik agar peserta didik lebih terlibat, meminta peserta didik mempergunakan hal- hal yang sudah dipelajari sebelumnya, penggunaan simulasi dan permainan, perkecil daya tarik sistem motivasi yang bertentangan, dan memperkecil konsekuensi yang tidak menyenangkan terhadap peserta didik dari keterlibatannya dalam belajar. Kesebelas pernyataan yang dikemukakan oleh Decce dan Growford telah dilakukan oleh peneliti dengan model pembelajaran Team Game

  

Tournament (TGT) dan hasilnya signifikan dalam peningkatan motivasi peserta

didik.

  Pembelajaran IPS dilakukan sebanyak dua siklus dan disetiap siklusnya dilakukan observasi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Hasil observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran IPS disajikan pada tabel berikut.

  Tabel 4. 1 Hasil Observasi

  

PERNYATAAN SIKLUS KETERLAKSANAAN

  Siklus 1 80 % 1 sampai 10 Siklus 2 90%

  Dari tabel 4. 1 dapat dijelaskan bahwa pada siklus 1 keterlaksanaan sudah mencapai 80% tetapi belum mencapai target yang ditentukan oleh peneliti yaitu 90%. Karena dua pernyataan tidak dilakukan pada saat proses pembelajaran yaitu menyampaikan tujuan dan peserta didik tidak bertanya pada saat pembelajaran. Pada siklus 2 keterlaksanaan mengalami kenaikan menjadi 90% dari keseluruhan. Penambahan 10% didapat dari terlaksananya pernyataan untuk menyampaikan tujuan pembelajaran. Hal ini dapat menggambarkan bahwa motivasi peserta didik mulai meningkat dan sudah mencapai target yang diharapkan. Pernyataan yang diberikan sebanyak sepuluh dan satu pernyataan bernilai 10% dari keseluruhan, maka 10% yang tidak terlaksana adalah pernyataan tentang peserta didik yang bertanya kepada guru berkaitan dengan materi Standar Kompetensi 5 yaitu memahami usaha persiapan kemerdekaan.

1.3.4. Perbandingan Antar Siklus

  Selain melalui observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan, peneliti juga membagikan kuesioner/angket yang sebelumnya sudah diuji reliabilitas dan validitasnya untuk diisi oleh peserta didik kelas VIII B. Pengisian kuesioner/angket dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pra-siklus, akhir siklus 1, dan akhir siklus 2 yang berfungsi untuk melihat tingkat motivasi peserta didik. Hasil kuesioner, hasil observasi, dan hasil evaluasi dapat dilihat secara lebih jelas pada tabel berikut.

  Tabel 4. 2 Hasil Kuesioner

RATA-RATA PERNYATAAN PRA SIKLUS SIKLUS 1-10 SIKLUS

  1

  2

  2, 26 3, 85 4, 48

  Rata-Rata Persentase

  45, 39% 77, 06% 89, 78% Rata-rata dari tabel 4. 2 diperoleh dari jawaban peserta didik sebanyak 36 dengan kriteria jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), R (Ragu-Ragu), TS

  (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Angka 5 diberikan untuk jawaban tertinggi yaitu sangat setuju dan angka 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju. Persentase yang didapat melalui perhitungan sebagai berikut:

  P = SPD/SM* 100% Keterangan:

  P = Persentase SPD = Jumlah skor jawaban peserta didik

  SM = Skor maksimal Rata-rata pra siklus atau sebelum dilakukan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model Team Game Tournament (TGT) motivasi peserta didik sebesar 2, 26 artinya dari sepuluh pernyataan, peserta didik kebanyakan menjawab tidak setuju. Hanya sebanyak 45, 39% peserta didik yang memiliki motivasi dalam pembelajaran IPS. Setelah dua kali pertemuan dengan materi KD 5. 1 Menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia rata-rata jawaban meningkat menjadi 3, 85 yang artinya sebagian besar peserta didik setuju dengan pernyataan yang diberikan tetapi masih terdapat jawaban ragu-ragu. Pada siklus ini persentase peserta didik meningkat menjadi 77, 06%. Pada siklus kedua rata- rata naik menjadi 4, 48 dengan persentase 89, 78% dan dapat dikatakan sudah mencapai target, karena dari 36 peserta didik memberikan jawaban setuju atas pernyataan yang diberikan. Hal tersebut merupakan gambaran bahwa motivasi peserta didik mengalami peningkatan.

  Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa penemuan pada penelitian terdahulu menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Terdapat dua macam motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Salah satu motivasi yang digunakan oleh peneliti termasuk motivasi ekstrinsik. Penggunaan media dan model pembelajaran Team

  

Game Tournament (TGT) yang digunakan berhasil meningkatkan motivasi

  peserta didik. Hal ini terlihat dari rata-rata yang diperoleh pada perhitungan kuesioner yang telah diisi oleh peserta didik. Disamping untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, model pembelajaran yang digunakan peneliti juga mengacu pada peningkatan hasil belajar.

  Hasil evaluasi belajar dicapai peserta didik pada siklus 2 dengan tingkat ketuntasan sudah memenuhi kriteria keberhasilan. Hal tersebut terbukti dari peserta didik kelas VIII B SMP N 2 Suruh yang terdiri dari 36 dapat lulus Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 84, 4 yaitu sebanyak 33 peserta didik. Dengan demikian proses perbaikan pembelajaran dapat dikatakan telah berhasil.

  Perolehan data sebelum perbaikan siklus 1 dan perbaikan siklus 2 pada materi usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial disajikan pada tabel berikut:

  Tabel 4. 3 Hasil Evaluasi Prasiklus

  Statistics

  PraSiklus N Valid

  36 Missing 0 Mean 68.

  0556 Minimum 10. 00 Maximum 100. 00

  Berdasarkan tabel 4. 3 pelaksanaan pembelajaran sebelum perbaikan menyatakan bahwa hasil tes formatif sejumlah 36 peserta didik memiliki rata-rata sebesar 68, nilai terendah adalah 10 dan nilai tertinggi yaitu 100. Peserta didik yang mencapai KKM atau tuntas sebanyak 12 orang, sedangkan peserta didik yang masih dibawah KKM atau belum tuntas sebanyak 24 orang. Daftar nilai pra siklus terlampir.

  Tabel 4. 4 Hasil Evaluasi Siklus 1

  Statistics

  Siklus1 N Valid

  36 Missing Mean 73. 3333 Minimum 32. 00 Maximum 96. 00

  Berdasarkan tabel 4. 4 pelaksanaan pembelajaran setelah perbaikan pertama menyatakan bahwa hasil tes formatif sejumlah 36 peserta didik mengalami kenaikan yang sebelumnya rata-rata nilai 68, pada siklus 1 rata-rata menjadi 73, 33%. Nilai terendah yang diperoleh adalah 32 dengan nilai tertinggi

  96. Peserta didik yang mencapai KKM atau tuntas sebanyak 21 orang, sedangkan peserta didik yang masih dibawah KKM atau belum tuntas sebanyak 15 orang. Hasil ketuntasan yang didapat belum mencapai target dan peneliti memutuskan untuk melanjutkan perlakuan pada siklus kedua yaitu Standar Kompetensi 5. Memahami Usaha Persiapan Kemerdekaan dengan Kompetensi Dasar 5. 2 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya NKRI.

  Tabel 4. 5 Hasil Evaluasi Siklus 2

  33

   Pembahasan

  36 1.4.

  36

  36

  3 Jumlah

  15

  24

  2 Belum Tuntas

  21

  Statistics

  12

  1 Tuntas

  NO NILAI HASIL EVALUASI KETUNTASAN PRASIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2

  Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2

  Tabel 4. 6 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Mata Pelajaran IPS

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 1 46

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 0 18

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP K

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga Semester

0 6 66

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Berbantu Media Powerpoint Berbasis Video pada Mata Pelajaran

0 0 6

BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Kajian Teori 1.1.1. Hakikat IPS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT) Berbantu Media Powerpoint Berbasis Video

0 0 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Model Pembelajaran Team Game Tournament

0 0 10