Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan Penduduk Kota Medan tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Penduduk adalah kekayaan bangsa sekaligus modal dasar pembangunan

  

(http//badan lingkungan hidup daerah.com) . Hal ini dapat terjadi jika jumlah

  penduduk yang besar tersebut dapat diberdayakan sesuai kodrat, keahlian dan bidang kerja masing

  • – masing. Sebaliknya apabila jumlah penduduk yang besar itu tidak dapat diberdayakan dan dikendalikan secara bijak dan terencana maka akan terjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional, dalam penanganan masalah kependudukan pemerintah tidak saja mengarahkan pada peningkatan sumber daya manusianya tetapi juga pada upaya peningkatan jumlah penduduknya. Aspek kependudukan yang perlu mendapat perhatian jumlah dan distribusi penduduk. Jumlah penduduk yang besar dalam suatu negara mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi, proporsi penduduk muda tinggi dan meningkatnya permintaan pemenuhan hak – hak dasar.

  Sudah seharusnya pemerintah Indonesia memikirkan solusi untuk mengatasi laju pertumbuahan penduduk yang begitu padat, sehingga ada keseimbangan antara jumlah penduduk diwilayah yang ada dengan banyaknya SDM dan SDA yang ada. Dengan demikian dapat mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

  Pulau Sumatera merupakan salah satu dari 3 pulau terbesar yang terdapat di dunia. Di pulau ini terdapat beberapa provinsi yang salah satunya adalah Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 25 Kabupaten dan 8 Kota, yang salah satunya adalah Kota Medan.

  Wilayah Kota Medan mencakup areal seluas 26.510Ha yang terdiri dari 21 kecamatan. Medan merupakan kota multietnis, dengan penduduk aslinya Batak, Melayu dan Jawa. Penduduk di kabupaten ini sebagian besar beragama Islam, dan sebagiannya beragama Kristen, Hindu, dan sebagainya.

  Medan merupakan kota yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar dan disertai dengan tingkat pertumbuhan panduduk yang relative tinggi.

  Kepadatan penduduk di kabupaten ini adalah sebesar 2.949.830 jiwa.

  Untuk itu perlu diperhatikan secara intensif apa - apa saja yang menjadi faktor

  • – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yang begitu padat, dalam hal ini penulis mengambil daerah kepadatan penduduk di Kota Medan. Maka melihat permasalahan yang ada, penulis mengambil 2 variabel yang dijadikan sandaran untuk melihat penyebab kepadatan penduduk di Kabupaten Asahan yaitu jumlah penduduk, luas wilayah, dan banyaknya pasangan usia subur (PUS) yang menikah didaerah tersebut (Medan dalam Angka BPS SUMUT 2013).

  Penulis menggunakan teknik analisis regresi linier untuk melihat seberapa besar pengaruh kepadatan penduduk di Kota Medan. Dibeberapa literature yang ada, khususnya buku

  • – buku yang berkenaan dengan statistik, regresi linier menyatakan perubahan itu disebabkan perubahan nilai variabel itu dapat pula
disebabkan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan nilai variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya. Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan unt11uk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi.

  Model matematis dalam menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi hingga didapat sebuah kesimpulan yang dapat diinterpretasikan mengenai masalah yang diidentifikasi.

1.2 Rumusan Masalah

  Adapun yang menjadi rumusan masalah yang akan diambil dalam tugas akhir ini adalah :

  1. Apakah kajian beberapa faktor luas wilayah serta banyaknya pasangan usia subur yang menikah mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk di Kota Medan.

  2. Manakah dari kedua variabel yang paling dominan dan paling berpengaruh terhadap tingkat kepadatan penduduk di Kota Medan.

  1.3 Batasan Masalah

  Untuk memberikan kejelasan dan memberikan kemudahan penelitian ini agar tidak jauh menyimpang dari sasaran yang ingin dicapai, penulis hanya meneliti pengaruh tingkat kepadatan penduduk Kota Medan dengan faktor

  • – faktor yang mempengaruhinya yaitu luas wilayah, dan banyaknya PUS yang menikah. Selain itu penulis juga membatasi wilayah penelitian yaitu pada ruang lingkup Kota Medan saja.

  1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

  1.4.1 Maksud

  Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data tentang kepadatan penduduk dan perkembangan penduduk pada tahun 2013 yang diharapkan dapat dipergunakan bagi pihak-pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan agar tercipta masyarakat yang selaras, serasi dan seimbang baik dari segi pendapatan dan pendidikan.

  1.4.2 Tujuan

  Yang menjadi tujuan penulisan penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk menentukan model regresi linier berganda yang dapat digunakan untuk

  • – pemodelan tingkat kepadatan penduduk di Kota Medan berdasarkan variabel variabel yang mempengaruhinya.

  b. Untuk melihat perkembangan statistik penduduk

  c. Agar pemerintah pusat dan daerah Kota Medan dapat mengambil tindakan yang akan dilaksanakan untuk tahun

  • – tahun berikutnya dalam mengatasi kepadatan penduduk.

  1.5 Manfaat Penelitian

  1. Bagi Mahasiswa Menambah pengalaman penulis dalam menerapkan dan mengembangkan konsep ilmiah (ilmu pengetahuan) yang diperoleh dalam perkuliahan untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti.

  2. Bagi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Bahan perbandingan serta sumbangan pemikiran dalam mengkaji faktor - faktor yang dapat mempengaruhi kepadatan penduduk

  1.6 Metode Penelitian

  Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud. Penulis melakukan beberapa langkah

  • – langkah untuk menyelesaikan penelitian, antara lain :

  1. Penelitian Kepustakaan Penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu dengan mencari informasi di internet, membaca buku-buku di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang ada kaitannya dengan Kota Medan dan Kependudukan di Kota Medan.

  2. Pengumpulan Data Sekunder Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu:

  a. Data Primer

  b. Data Sekunder Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data sekunder yaitu data yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti tetapi dikumpulkan oleh pihak lain, misalnya dari internet, Badan Pusat Statistik (BPS), kantor-kantor yang ada hubungannya atau publikasi lainnya.

  Adapun data yang digunakan penulis adalah data sekunder yang diperoleh dari internet dan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang data tersebut.

1.7 Metode Analisis yang Digunakan

  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh luas wilayah yang ada, banyaknya PUS yang menikah terhadap tingkat kepadatan penduduk, maka data yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda.

  Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara peubah respon (variabel dependent) dengan faktor

  • – faktor yang mempengaruhi lebih dari satu predaktor (variabel independent). Metode analisis regresi linier berganda pada prinsip dasarnya sama dengan metode analisis regresi linier sederhana. Keduanya bekerja alat untuk melihat pengaruh dan estimasi sebuah kasus dan diselesaikan dengan metode persamaan linier serta membentuk sebuah garis lurus.

  Tujuan analisis ini adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan memuat prediksi/perkiraan nilai Y dan X. bentuk persamaan regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu:

  • Y =
  • …+
  • Dengan: Y = Pengamatan ke
    • – i pada variabel tak bebas X = Pengamatan ke

  i

  • – i pada variabel bebas
Parameter Intersep

  =

  = Parameter koefisien regresi variabel bebas = Pengamatan ke

  • – i variabel kesalahan Model diatas merupakan model regresi untuk populasi, sedangkan apabila hanya menarik sebagian berupa sampel dari populasi secara acak dan tidak mengatahui regresi populasi sehingga model regresi populasi perlu diduga berdasarkan model regresi sampel sebagai berikut:

  Y =

  Dengan: Y = Variabel tak bebas X = Variabel bebas

  = koefisien regresi …,

  Dalam regresi linier berganda variabel tak bebas (Y). tergantung kepada dua atau lebih variable bebas (X). Bentuk persamaan regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu:

  • Y =

  Untuk hal ini, penulis menggunakan regresi linier berganda satu variabel tak bebas (dependent variabel) dan dua variabel bebas (independent variabel).

  Bentuk umum persamaan regresi linier berganda tersebut, yaitu:

  • Y =

  Dengan: i = 1,2,…,n e = variabel kesalahan (galat)

  i

  Untuk rumus diatas, dapat diselesaikannya dengan empat persamaan oleh empat variabel yang terbentuk: = nb + b + b

  ∑Y

  1

  2

  3

  b

2 Y = b + b )

  X + b

  X ∑X

  1 1 ∑(X 1 b

2 ∑X

  1

  2

  3

  3

  2 Y = b + b

  X ) + b

  X ∑X

  2 ∑X

  2 1 ∑X

  1

  2 2 ∑(X

  2 3 ∑X

  2

  3

  b Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

  Langkah Pertama Perumusan hipotesa :

  H : Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara semua faktor

  o yang mempengaruhi terhadap faktor yang dipengaruhi.

         

  ( X

  1 , X

2 , X

3 , X 4 tidak mempengaruhi Y)

  1

  2

  3

4 H : Minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nol

  1 atau berpengaruh signifikan terhadap Y.

  Dengan : H diterima jika t .

  hit ≤ t tab H ditolak Jika t hit > t tab .

  

Langkah kedua Menentukan nilai kritis pengujian dengan memperhatikan

derajat kebebasan (degree of freedom) dan tingkat signifikan yang digunakan.

  Pengujian dilakukan dengan dua sisi, sehingga . Nilai yang digunakan adalah kritis pengujian dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi t untuk sampel kecil (n

  30 ) dan distribusi Z untuk sampel besar ( n 30 ). Di mana :

  t ( n- k ; )

  Langkah ketiga menentukan nilai t hitung dengan formulasi sebagai berikut : ̂ t hitung =

  adalah kesalahan standar koefisien regresi yang dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut : =

  √

Langkah keempat Membuat keputusan terhadap hipotesis dengan

  membandingkan nilai t dengan t hitung table.

  Langkah kelima Membuat keputusan berdasarkan keputusan yang diambil.

  Setelah dilihat pengaruh antar variabel yang ada, kemudian dilihat juga hubungan atau keeratan antar variabel tersebut dengan menggunakan metode korelasi ( r ).

  Adapun rumus dari korelasi adalah: √{ } { }

  1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

  • – Penelitian atau pengumpulan data yang dilakukan penulis mengenai faktor faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk diperoleh dari buku tahunan yaitu Medan Dalam Angka 2013 di BPS Sumut. Pengambilan data diatas dilakukan pada saat penulis melakukan riset yang berlangsung pada tanggal 23 Maret 2013

  1.9 Tinjauan Pustaka

  Menyatakan perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabakan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan nilai variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya.(Algifri,2000)

  Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Model matematis dalam menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi.

  Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai sifat hubungan sebab akibat, baik yang didasarkan pada teori, hasil penelitian sebelumnya, ataupun yang berdasarkan pada penjelasan logis tertentu.

  Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel tidak bebas yang mudah didapat atau tersedia sering digolongkan dalam variabel bebas, sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variabel tidak bebas (terikat).

  Y = Ya na 1 o 1 Xa 1 i 2 X  ...  a 2 i k ki

  X     2 X Ya 1 i i o Xa ( 1 i 1 X )  a 1 i 2 X

1 i

X  ...  a 2 i k

  X 1 i ki

  X      2 X Ya 2 i i o Xa 2 i 1 X 1 i Xa ( 2 i 2 X )  ...  a 2 i k

  X 2 i ki

  X      ........

  X Y a X a

  X X a

  

X

X ... a ( X ) ki i o ki      1 1 i ki 2 2 i ki k ki     

  2 Koefisien determinasi dinyatakan dengan R untuk pengujian regresi linier

  berganda yang mencakup lebih dari dua variabel, untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebes (Y) yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel

  • – variabel bebas (X) yang ada didalam model

  2

  persamaan regresi linier berganda secara bersama akan

  • – sama. Maka R ditentukan dengan rumus, yaitu:

  JK reg

  2 R =

  2 y

  

  2 Harga R yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing

  • – masing variabel yang tinggal dalam regresi.

  Koefisien korelasi adalah istilah statistika yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih, yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900. Oleh sebab itu dikenal dengan sebutan Korelasi Pearson Product Moment, atau ukuran kuantitatif korelasi antara dua peubah atau arah selang.

  Koefisien r berupa bilangan yang nilainya dari -1,0 sampai 1,0. Nilai mutlak r menunjukkan kekuatan korelasi, atau seberapa dekat larik bintik

  • – bintik data ke sebuah garis lurus.( (David H. Voelker, MA, Peter Z. Orton, Ed M. 2004)
  • – Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui sebarapa besarkah variabel variabel bebas itu dapat mempengaruhi variabel tak bebas. Untuk hubungan variabel
  • – variabel tersebut dapat dihitung dengan menggunakn rumus berikut:

  √{ } { } Dengan: r Koefisien korelasi antara Y dan X

  yx =

  X ki = Variabel bebas Y Variabel tidak bebas

  i =

  Untuk mengukur kuat tidaknya antara variabel bebas dan tak bebas, ditinjau dari besar kecilnya nilai koefisien korelasi (r). jika makin besar nilai r, maka makin kuat hubungannya dan jika r makin kecil, maka makin lemah hubungannya.

  Nilai koefisien korelasi

  • 1,00
  • 0,80 berarti korelasi >0,79
  • 0,50 berarti korelasi s
  • 0,49 berarti korelasi lemah

  0.49 0,50 berarti korelasi sedang

  0,79 0,809

  1,00 berarti korelasi kuat Koefisien Determinasi (R)

2 Multikolinieritas terjadi apabila R yang dihasilkan oleh suatu model regresi

  sangat tinggi, tetapi secara individual variabel

  • – variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. (Ps. Djarwanto. Drs.2003) Pengujian hipotesa bagi koefisien
  • – koefisien regresi linier berganda dapat dilakukan secara serentak atau keseluruhan.

  a. Uji F Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama

  • – sama (simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen, dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan Uji F atau Anova
dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian.

  b. Uji T Pengujian ini dilakukan untuk menentukan apakah dua sampel tidak berhubungan, memiliki rata

  • – rata yang berbeda. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua rata
  • – rata dengan standart eror dari perbedaan rata – rata dua sampel.

1.9 Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika penulisan yang akan dikemukakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

  BAB 1 : Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, maksud dan

  tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB 2 : Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang klasifikasi mengenai faktor

  • – faktor yang mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk. Dan menguraikan tentang regresi, regresi linier berganda, uji regresi ganda dan korelasi regresi linier berganda serta uji koefisien regresi berganda.

  BAB 3 : Gambaran Umum Tempat Riset Bab ini memaparkan tentang sejarah singkat tempat riset yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), visi dan misi BPS. BAB 4 : Analisa dan Pembahasan Bab ini menguraikan tentang analisi data dengan metode ragresi

  linier berganda dan analisis korelasi untuk melihat hubungan antar variabel.

BAB 5 : Implementasi Sistem Bab ini memaparkan tentang implementasi system yang digunakan untuk analisis penelitian yaitu program SPSS. BAB 6 : Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan yang diambil

  setelah pengolahan data dan analisa perhitungan serta saran-saran yang berupa masukan-masukan yang mungkin dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang.