Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Daya Tarik Program Acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap Minat Ulang Mahasiswa UKSW Salatiga untuk Menonton Siaran TVOne

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan survey AC Nielsen Media Research (2015), rata -rata

  keluarga Indonesia di era abad 21 ini menghabiskan 5 hingga 7 jam berada di depan televisi setiap harinya. Meskipun masyarakat Indonesia notabene menililai negatif beberapa program acara televisi karena dianggap memberikan efek yang buruk, namun kehadiran televisi juga banyak memberi pengaruh positif terutama sebagai penyedia informasi bagi masyarakat luas.Pengaruh tersebut berkaitan dengan kemampuan untuk menyebarkan informasi yang cepat dan dapat diterima dalam wilayah yang sangat luas pada waktu yang singkat serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat.

  Jika kita menengok sejarah pertelevisian Indonesia, perkembangan yang tercatat hingga saat ini merupakan progres yang sangat luar biasa. Awal mula kebangkitan dunia pertelevisian nasional Indonesia dimulai pada tahun 1962, yaitu dengan berdiri dan beroperasinya TVRI (Televisi Republik Indonesia). Pada perkembangannya, TVRI menjadi alat strategi pemerintah dalam banyak kegiatan, mulai dari kegiatan sosial hingga kegiatan-kegiatan politik. Selama beberapa dekade TVRI memegang monopoli penyiaran di Indonesia (Sucitra, 2010). Pada tahun 1987, sesuai Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor: 190/A/ Kep/ Menpen/ 1987 tentang siaran saluran terbatas, barulah terbuka peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi. Tepatnya pada tanggal 24 Agustus 1989, stasiun televisi swasta pertama, RCTI resmi beroprasi, kemudian diikuti dengan bermunculannya stasiun -stasiun televisi swasta lain seperti SCTV pada tahun 1990, TPI (1991), Antv (1993), Indosiar (1995), Metro TV (2000), Trans

  1 TV (2001), Trans7 (2006), TV One (2008), dan stasiun TV swasta lainnya .

  Menurut Effendy (1993:60) televisi adalah media yang paling diminati, karena memiliki banyak keunggulan, diantaranya yaitu bersifat audio visual. Selain itu televisi mampu melahirkan fenomena baru yang menarik untuk diminati dan dianalisa. Demikian juga dengan program televisi, berbagai program acara di televisi dihadirkan sebagai tontonan gratis yang dapat dinikmati kapan saja oleh pemirsa televisi. Variasi acara televisi mencakup berbagai kategori seperti Sinetron, Musik, Berita, Komedi, Talkshow dan lain sebagainya.

  Menurut K. Avery dalam Taufik (2010), bahwa seseorang dalam menerima pesan melalui suatu media akan memberikan reaksi “selective attention”, yaitu hanya mamilih acara yang menarik saja; “selective perception”, yaitu hanya manfsirkan sendiri pesan yang diterima di media massa; “selective retention”, yaitu mengingat hal-hal yang ingin diingatnya. Sedangkan menurut Effendy (1993:60) minat pemirsa terhadap suatu acara tergantung pada kemampuan madia televise dalam menyajikan berbagai kebutuhan manusia, baik hiburan, informasi maupun pendidikan. Oleh sebab itu, maka ditengah persaingan yang ada, penting bagi setiap stasiun televisi untuk menarik minat audiennya dalam mempertahankan pemirsa melalui program yang menarik dengan masing-masing segmentasinya.

  Kedua pendapat tersebut memberikan sebuah gambaran, bahwa program acara televisi yang diminati oleh audiennya adalah program acara yang memiliki daya tarik. Menurut Lamb (2010:189), sebuah program acara televisi yang memiliki daya tarik perlu memenuhi beberapa karakteristik, yaitu: relative

  advantages, compatibility, complexity , dan observability. Sehingga dengan

  melakukan penilaian pada aspek-aspek tersebut akan diketahui sejauhmana 1 tingkat daya tarik suatu program acara televisi. Penilaian yang baik terhadap

  

Udayana Sucitra, “Sejarah Pertelevisian Indonesia dan Pengaruhnya pada Masyarakat Indonesia”, melalui Kompasiana.com, 2010, diakses tanggal 2 Agustus 2017. unsur-unsur tersebut tentunya akan berdampak pada tingginya posisi ranting yang ditempati oleh acara tersebut. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Sucitra (2010), bahwa sebuah acara televisi memiliki daya tarik tercermin melalui posisi rating yang ditempati oleh acara tersebut. Rating acara merupakan gambaran akan jumlah penonton yang mengkonsumsi siaran televisi yang dikeluarkan oleh sebuah stasiun televisi. Rating itu sendiri merupakan suatu sistem yang diterapkan untuk mengetahui seberapa banyak penonton yang menonton atau menyaksikan suatu acara atau program televisi. Semakin tinggi jumlah penonton yang mengikuti suatu acara maka semakin tinggi pula rating

  2 acara yang ditempati oleh acara tersebut .

  Untuk dapat menciptakan program acara yang berkualitas dan dapat diterima oleh pemirsa, sebuah stasiun televisi harus mampu membaca tren, isu dan polemik yang terjadi dalam masyarakat agar program acara yang disiarkan

  3

  tersebut memiliki nilai komersialitas yang tinggi . Sejalan dengan teori tersebut, program acara yang diteliti dalam penelitian ini yaitu siaran ILC (Indonesia Lawyer Club) yang disiarkan oleh tvOne. ILC merupakan salah satu acara yang disiarkan tvOne dengan ranting yang tinggi, bahkan ranting yang diperoleh acara tersebut disinyalir dapat mengalahkan beberapa acara tv swasta lainnya yang memiliki ranting yang tinggi pula, seperti acara-acara sinetron yang banyak digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Salah satu contoh pada saat episode aksi damai 4 Nopember 2016 membuat rating "ILC" nangkring di posisi ke-4 dengan TVR 3,9 dan share 18,1 persen. "ILC" juga mengangkat share keseluruhan TV One di hari Selasa dengan menempati peringkat 7 dengan raihan share rata-rata 8,1 persen. Rating "ILC" ini nyaris mengejar tiga sinetron unggulan RCTI seperti "Anugerah Cinta", "Tukang Bubur Naik Haji" dan "Anak Jalanan". Bahkan serial India "Gopi" yang sedang digandrungi harus rela digusur oleh acara yang 2 mengangkat isu terkini di Indonesia tersebut. 3 Udayana Sucitra, Loc. Cit.

  Ibid

  Televisi dengan stasiun televisinya bernama tvOne merupakan sebuah siaran televisi dengan nilai komersialitas yang tinggi karena terkorelasi dengan tren, isu, dan polemik yang terjadi di masyarakat Indonesia terutama berkaitan dengan masalah hukum. Masalah hukum di Indonesia beberapa tahun belakangan ini sangat mendapat atensi dari masyarakat, maraknya kasus-kasus besar yang terkuak, seperti: mega korupsi Bank Century, e-KTP, hak angket DPR terhadap kinerja KPK, Aksi Damai 4 Nov, reklamasi teluk Jakarta, dan lain sebagainya, merupakan beberapa hal yang menjadikan masyarakat berminat mengikuti acara tersebut. Adapun kasus saat ini yang sedang hangat dan banyak mendapat atensi besar dari masyarakat adalah reklamasi teluk Jakarta, sebab selain banyak menimbulkan berbagai masalah sosial dan ekonomi, reklamasi teluk Jakarta juga menimbulkan masalah lingkungan, dan lebih menariknya lagi reklamasi teluk Jakarta disinyalir hanya untuk kepentingan bisnis semata, dan peruntukannyapun disanyalir bukan untuk masyarakat Jakarta sendiri, namun untuk kepentingan pihak asing. Masalah lainnya, reklamasi teluk Jakarta juga dinilai banyak melanggar hukum mulai dari penerbitan surat ijin reklamasi sampai dengan pemberian hak guna bangunan oleh pemerintah kepada pengembang.

  Hal lain yang tidak kalah penting bahwa reklamasi teluk Jakarta penuh dengan aroma KKN, hal tersebut dibuktikan dengan ditangkapnya salah seorang oknum pengembang Podomoro Group yang melakukan penyuapan kepada salah seorang wakil DPRD Propinsi Jakarta oleh KPK. Kontroversi lainnya lagi adalah dicabutnya moratorium teluk Jakarta secara sepihak oleh Menteri Kelautan dan Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan seminggu sebelum dilantiknya Gubernur Baru Jakarta Anis Baswedan yang jelas-jelas menentang keras dilanjutkannya reklamasi. Sementara sebagai Presiden, Joko Widodo juga menyatakan dalam siaran tvOne, bahwa selama ini dia tidak pernah memberikan ijin untuk reklamasi teluk Jakarta, namun anehnya disisi lain pemerintah melalui Menteri Kelautan dan Kemaritiman dinilai sangat memaksa agar reklamasi teluk Jakarta terus berlanjut. Pembangunan oleh pemerintah merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kesejahteraan masyarakat, sehingga dalam melakukan pembangunan pemerintah tentu perlu berpihak pada masyarakat sebab yang akan disejahterkan adalah masyarakat. Tetapi dengan kenyataan- kenyataan yang terjadi dalam reklamasi teluk Jakarta tersebut memberikan kesan kepada masyarakat betapa kurang profesionalnya pemerintah dalam mengelola pembangunan di negara yang kita cintai ini, dan betapa pemerintah mengorbankan masyarakatnya sendiri hanya untuk memenuhi hasrat salah satu

  4 pihak saja yang nota bene hanya melakukan kepentingan bisnis .

  Siaran ILC (Indonesia Lawyer Club) merupakan program siaran langsung yang menampilkan pakar-pakar ternama, pengamat-pengamat ternama, pakar bidang lain, dosen, mahasiswa bahkan pejabat yang terkait dalam topik yang diangkat. Seperti halnya dalam menyiarkan topik reklamasi teluk Jakarta, pihak tvOne menampilkan pejabat-pejabat yang berwenang, seperti Ibu Susi Pujiastuti, Bapak Sudirman Said, Rocky Gerung dosen filsafat UI, Perwakilan dari Walhi, Pengamat Sosial Budaya Masyarakat Betawi, Perwakilan dari pihak DPRD propinsi Jakarta, Staf Menteri Kelautan dan Kemaritiman, Perwakilan Neyalan Teluk Jakarta, dan masih banyak lagi. Sehingga debat senantiasa terjadi antara orang-orang yang pakar dibidangnya serta berkompeten untuk mengomentari persoalan-persoalan aktual yang menjadi topik diskusi. Maka setidaknya setiap kali mengikuti program acara ILC di tvOne, masyarakat mendapatkan pencerahan dari setiap topik yang diangkat. Memang ada hal yang harus diakui bahwa dalam acara ILC ini, seringkali terjadi penyampaian pendapat secara emosional, tapi uniknya, suasana panas itu akan meredup dan kemudian hilang sama sekali saat acara debat dinyatakan telah usai. Ketegangan yang terjadi di ILC memang sangat disesali, namun demikian konteks jangan

4 ILC Tanggal 17 Oktober 2017 episode Reklamasi Teluk Jakarta Tak Terbendung

  diabaikan, yakni debat hukum yang dapat memberikan pencerahan bagi banyak

  5 orang .

  Dari pembahasan mengenai acara ILC yang kaya akan isu, tren, dan polemik yang terjadi, menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk meneliti pengaruh daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap minat mahasiswa UKSW Salatiga menonton ulang siaran tvOne. Ketertarikan peneliti untuk mengambil subjek penelitian mahasiswa UKSW karena menurut peneliti mahasiswa UKSW adalah mahasiswa-mahasiswa yang kritis dan peduli terhadap kondisi bangsa dan negaranya, sehingga dengan munculnya kasus besar seperti halnya reklamasi teluk Jakarta yang menyita perhatian publik, tentunya mahasiswa UKSW sebagai akademisi juga akan lebih antusias memberikan atensi besar terhadap masalah tersebut. Hal tersebut dibuktikan dari hasil observasi peneliti yang dilakukan pada tanggal 20 September 2017 terhadap 35 orang mahasiswa dari berbagai fakultas mereka semuanya menyatakan bahwa sering menonton acara ILC yang ditayangkan tvOne. Alasan mereka salah satunya karena acara tersebut mampu menampilkan pakar-pakar ternama dan professional sehingga dengan menonton acara tersebut mereka mendapat tambahan ilmu atau sebuah wacana yang positif untuk mengantisipasi berita- berita yang kurang sehat yang banyak beredar melalui media-media sosial saat ini.

1.2. Rumusan Masalah

  Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap minat mahasiswa UKSW Salatiga menonton ulang siaran tvOne?.

5 Ibid

  1.3. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh daya tarik program acara Indonesia Lawyer Club (ILC) terhadap minat mahasiswa UKSW Salatiga menonton ulang siaran tvOne.

  1.4. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi stasiun televisi di Indonesia, terutama tvOne untuk menentukan strategi-strategi yang tepat dalam penyiaran program acara televisi sehingga dapat diterima oleh pemirsa. Sementara dilihat dari sudut teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi sehingga memperkaya khasanah ilmu komunikasi khususnya berkaitan dengan media penyiaran (Broadcast media).

  1.5. Batasan Istilah 1. Daya tarik program siaran televisi

  Daya tarik didefinisikan sebagai sifat yang dimiliki seseorang yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan dirinya (Lamb, 2010:187). Lamb (2010:189) menjelaskan produk dapat dikatakan memiliki daya tarik jika memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1) Relative Advantage, 2)

  Compatibility, 3) Complexity, 4) Observability.

  2. Program siaran televisi

  Program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produk yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Naratama, 2004:63).

  3. Minat ulang menonton acara ILC

  Minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang (Saleh dan Wahab, 2004:263). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka secara singkat minat ulang menonton acara ILC dapat didefinisikan sebagai niat seorang individu mahasiswa untuk menonton atau menyaksikan kembali acara ILC yang ditayangkan oleh stasiun tvOne. Saleh dan Wahab (2004:264) berpendapat ada tiga faktor yang mendorong timbulnya minat, yaitu: 1) Faktor dorongan yang berasal dari dalam, 2) Faktor motif sosial, 3) Faktor emosional.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peradilan Adat Suku Dani dalam Penyelesaian Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Nabire

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peradilan Adat Suku Dani dalam Penyelesaian Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Nabire

1 3 63

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peradilan Adat Suku Dani dalam Penyelesaian Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Nabire

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 9

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 2 12

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

1 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 2 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Instagram sebagai Media Promosi Kuliner di Kota Solo: Studi Kasus pada 5 Akun Instagram Kuliner di Solo

0 0 34