BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Inkuiri Berbantuan Media KIT IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 di SDN Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan.
Dimana pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan
observasi dan tindakan, hasil tindakan, dan refleksi yang dijabarkan per siklus
pada setiap pertemuan. Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II serta pembahasan hasil penelitian. Secara rinci akan
diuraikan sebagai berikut.
4.1

Deskripsi Siklus I

4.1.1 Rencana Tindakan
Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar
dan indikator pembelajaran di dalam silabus IPA Kelas 5 Semester 2. RPP siklus I
dirancang dalam 3 kali pertemuan dimana pertemuan pertama dan kedua
penyampaian materi dengan menerapkan Metode Inkuiri dan pertemuan ketiga
adalah pemantapan materi dengan diadakannya tes formatif siswa. Tes formatif
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tahapan perencanaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut.
Pada pertemuan pertama peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 5

mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang
perlu disiapkan. Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar peneliti
mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan
“Gaya Magnet”. Persiapan alat dan bahan menggunakan media KIT IPA tentang
gaya magnet antara lain: Percobaan ( Mengelompokkan benda –benda magnetis
dan non magnetis ), selain KIT Magnet yang digunakan perlu ditambahkan benda
– benda yang menunjang untuk mengelompokkan benda – benda magnetis dan
non magnetis. Bahannya antara lain : paku, peniti, klip ( warna dan logam ),
kertas, jarum pentul, kancing baju, uang, karet gelang, penghapus, paku payung,
kain flanel, dan jarum jahit.

53

54

Pada pertemuan kedua siklus I materi dilanjutkan mengenai gaya gesek
dan gaya grafitasi. Siswa akan melakukan 2 percobaan yaitu pada percobaan
pertama mengenai gaya gesek. Siswa difasilitasi bahan – bahan yang menunjang
percobaan, yaitu antara lain balok kayu, papan, papan ( dilapisi kertas minyak,
karton, dan kain ). Untuk percobaan kedua mengenai gaya grafitasi bahan – bahan

yang digunakan adalah kertas, kertas yang diremas, buku, pensil, daun kering, dan
daun basah. Pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari hasil belajar dan
kekurangan / kelebihan pada pertemuan sebelumnya. Peneliti menyiapkan lembar
kerja siswa, lembar evaluasi yang berisi butur-butir soal uraian setelah di uji
validitas dan reliabilitas untuk mengukur hasil belajar dari siklus I, dan lembar
observasi peneliti.
Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan
Metode Inkuiri. Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti
yakni menyiapkan lembar observasi penerapan Metode Inkuiri tersebut. Dengan
adanya lembar observasi ini peneliti dengan bantuan observer 2 dapat mengamati
lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah
yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom
pelaksanaan yang harus di centang ( √ ) yakni Terlaksana jika tindakan yang
dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran
yang sesuai dengan metode, serta Belum Terlaksana jika langkah tersebut tidak
diimplementasikan di dalam kelas. Sebelum dilaksanakannya tindakan di kelas,
instrumen yang dibutuhkan untuk mengukur hasil belajar siswa juga disusun
berdasarkan indikator yang telah ditetapkan peneliti.
4.1.2 Pelaksanaan Observasi dan Tindakan
4.1.2.1 Pelaksanaan Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan
kedua. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga tidak ada proses pembelajaran
sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah penerapan metode
yang digunakan. Secara garis besar, berikut hasil pelaksanaan observasi pada
siklus I yang dapat dilihat pada Tabel 16.

55

Tabel 16
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Aspek
yang
diamati

Kegiatan
Awal

Kegiatan
Inti


Kegiatan
Akhir

Indikator
Melakukan kegiatan apersepsi dan
menyampai-kan tujuan pembelajaran.
Guru menyajikan sebuah permasalahan
yang berhubungan dengan materi yang
akan disampaikan.
Siswa dibentuk kelompok untuk
mengumpulkan data dari percobaan untuk
memecahkan masalah.
Guru merangsang dan mengajak siswa
berfikir memecahkan masalah dengan
mengadakan tanya jawab dan
menyampaikan materi secara singkat.
Guru merangsang siswa untuk
mengajukan jawaban sementara dari
permasalahan yang sedang di bahas.
Guru memfasilitasi siswa dengan media

yang telah disiapkan dalam
mengumpulkan informasi yang tepat
untuk memecahkan permasalahan.
Guru memberikan petunjuk langkah kerja
dan mengatur jalannya presentasi dari
masing-masing kelompok.
Guru memberikan konfirmasi jawaban
dari hasil percobaan dan hipotesis awal.
Guru bersama dengan siswa menarik
kesimpulan dari materi yang baru saja
dipelajari
Refleksi berupa penanaman nilai moral.
Jumlah

Pertemuan Pertemuan
1
2
T BT
T
BT



_



_



_



_



_




_

_





_



_



_




_



_

_



_





_




_



_



_



_



_


8

2

9

1

Berdasarkan Tabel 16 hasil lembar observasi aktivitas guru Siklus I
pertemuan pertama, langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang mengacu
pada penerapan metode Inkuiri berbantuan media KIT IPA mencapai 80% atau
sebanyak 8 pernyataan dari 10 pernyataan sesuai dengan tindakan yang dilakukan
di kelas. Kegiatan yang belum sesuai dengan perencanaan dapat dilihat pada tabel

56

diberikan tanda (-) yaitu antara lain pada saat kegiatan tanya jawab guna
merangsang siswa untuk memecahkan masalah, guru hanya terfokus pada
beberapa siswa saja, serta saat membagikan lembar kerja siswa, guru belum
maksimal menyampaikan langkah kerja yang akan dilakukan. Hal ini dikarenakan

kondisi kelas yang cenderung sedikit ramai.
Pada pertemuan kedua dapat diketahui bahwa 90% dari 10 pernyataan
sudah dilakukan dengan baik, hanya ada 1 pernyataan yang belum dilakukan
sesuai rencana, yaitu masih dengan kondisi kelas yang saat akan dibagi dalam
kelompok kembali ramai seperti saat pelaksanaan pertemuan pertama, sehingga
guru belum maksimal dalam memberikan petunjuk langkah kerja siswa. Meskipun
demikian, pada pertemuan kedua ini terdapat peningkatan dari pertemuan pertama
dimana guru memberikan kesempatan yang luas pada siswa untuk mengadakan
tanya jawab.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilakukan dalam 3 kali pertemuan
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masing–masing
pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (70 menit). Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 10 April 2015 serta pertemuan kedua dan
ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 April 2015.
(1)

Pertemuan Pertama
Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan. Pada pertemuan

pertama siklus I dilaksanakan pada pukul 07.00 – 08.10 guru mengawali
pembelajaran

dengan

mengulas

sedikit

pembelajaran

sebelumnya

dan

memberikan apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari
yaitu dengan menunjukkan atraksi sulap menggunakan “permen ajaib” dengan
menarik benda yang terbuat dari besi dan benda – benda kecil lainnya dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru membentuk siswa dalam beberapa
kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 4 -5 siswa. Siswa diminta
mengidentikasi mengapa benda dapat menempel pada permen ajaib dan
menuliskan jawabannya digulungan kertas yang dimasukkan kedalam botol.

57

Guru membagikan lembar kerja masing masing kelompok untuk dibaca
bersama – sama kemudian membagikan KIT Magnet tiap kelompok. Guru
menjelaskan langkah kerja sebelum melakukan percobaan. Selanjutnya masing –
masing kelompok mengidentifikasi benda – benda yang sudah dibagikan guru
termasuk benda magnetis atau benda non magnetis. Selama siswa melakukan
percobaan dalam rangka mengumpulkan data, guru berkeliling memberikan
bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan.
Selanjutnya, setiap perwakilan kelompok menunjukkan hasil diskusi
didepan kelas, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan dari jawaban
kelompok yang sedang presentasi. Kegiatan presentasi berulang dari satu
kelompok ke kelompok lain. Guru bersama dengan siswa membuka jawaban
sementara yang telah dibuat oleh siswa diawal pembelajaran, dan guru
memberikan penguatan atas jawaban beberapa siswa serta menghubungkan
dengan hasil percobaan.
Guru bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan tentang materi
yang baru saja dipelajari dan siswa menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran hari ini.
(2)

Pertemuan Kedua
Penelitian siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu 11 April

2015 pukul 07.00 - 08.10 guru mengawali pembelajaran dengan meminta siswa
salah satu siswa memindahkan meja yang ada didepan kelas. Jika siswa tersebut
mengalami kesulitan dalam memindahkan meja, siswa tersebut diberikan
kesempatan untuk memilih teman untuk membantunya memindahkan meja. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotifas siswa untuk memperhatikan
pembelajaran hari ini. Selanjunya guru mengadakan tanya jawab mengenai
kegiatan yang baru saja teman mereka lakukan, siswa mengidentifikasi apa yang
menyebabkan benda sulit bergeser ? dan meminta siswa untuk menuliskannya
pada selembar kertas kemudian memasukkan pada botol yang telah disediakan
oleh guru sebagai jawaban sememtara dari permasalahan yang dimunculkan guru.

58

Guru membagikan lembar kerja masing masing kelompok untuk dibaca
bersama – sama. Guru menjelaskan langkah kerja sebelum melakukan percobaan
yang terdiiri dari 2 percobaan. Percobaan pertama mengenai gaya gesek dan
percobaaan kedua mengenai gaya grafitasi. Untuk percobaan gaya gesek masing –
masing kelompok mendapatkan bahan – bahan yang dapat dilakukan dan
didiskusikan didalam ruang kelas, sedangkan untuk percobaan gaya gravitasi guru
memfasilitasi siswa untuk keluar kelas menguji cobakan percobaannya dilapangan
sekolah.
Selama siswa melakukan percobaan dalam rangka mengumpulkan data,
guru berkeliling memberikan bimbingan pada kelompok yang mengalami
kesulitan.

Selanjutnya,

setiap

perwakilan

kelompok

menunjukkan

hasil

percobaannya didepan kelas, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan
dari jawaban kelompok yang sedang presentasi. Kegiatan presentasi berulang dari
satu kelompok ke kelompok lain. Untuk menguji hipotesis yang sudah
dilaksanakan diawal pembelajaran tadi, guru bersama dengan siswa membuka
jawaban sementara yang telah dimasukkan kedalam botol. Guru memberikan
penguatan atas jawaban beberapa siswa serta menghubungkan dengan hasil
percobaan.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang
kesulitan yang mereka alami dan menjelaskan kembali bagian yang ditanyakan
oleh siswa. Guru bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan tentang
materi yang baru saja dipelajari dan siswa menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran hari ini.
(3)

Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dari siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 April 2015

pukul 09.30 – 10.40. Kegiatan pembelajaran diawali guru dengan merivew
pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Dimana guru mengadakan
tanya jawab untuk mengukur pemahaman siswa sebelum mengadakan tes dan
memberikan motivasi ataupun semangat untuk mengerjakan soal tes.

59

Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang kesulitan
sebelum siswa mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal
evaluasi yang terdiri dari 7 soal uraian. Soal yang diberikan kepada siswa sudah
melalui proses uji validitas dan reliabilitas. Guru bersama siswa menyimpulkan
materi pelajaran selama 3 kali pertemuan tersebut.
4.1.3

Hasil Tindakan Siklus I
Hasil Tindakan pada siklus I ini berupa hasil belajar IPA yang diperoleh

siswa setelah pembelajaran selesai dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga
siklus I. Pada akhir pertemuan ketiga, siswa mengerjakan tes sesuai dengan
materi yang sudah disampaikan guru selama dua hari tersebut. Siswa mengerjakan
tes dengan jumlah 7 soal uraian yang sudah di uji tingkat validitas dan
reliabilitasnya.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran IPA di SDN Dadapayam
02 adalah 60. Berdasarkan skor yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi siklus I,
maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa. Untuk
mempermudah dalam membuat tabel distribusi frekuensi, menurut Subana
(2000:48) rentang skor hasil belajar yang perlu dilakukan yaitu menentukan
Jangkauan (J), Banyaknya kelas (K), dan Panjang kelas (P). Adapun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Jangkauan

= Nilai Tertinggi - Nilai Terendah
= 92 - 52
= 40

Kelas Interval = 1+3,3 (log n)
= 1 + 3,3 (log 24)
= 1 + 3,3 ( 1,38)
= 5,55  boleh 5 atau 6, dalam penelitian siklus I ini
digunakan pembulatan 6
Panjang Interval :

=

= 6,66 dibulatkan menjadi 7

60

Setelah melakukan perhitungan diatas, maka berdasarkan nilai yang
diperoleh siswa kelas 5 SDN Dadapayam 02 disajikan tabel distribusi frekuensi
hasil belajar siklus I yang dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17
Distribusi Hasil Belajar IPA Siklus I
Nilai
50 – 56
57 – 63
64 – 70
71 – 77
78 – 84
85 − 91
Jumlah

Frekuensi
9
1
4
3
2
5
24

Presentase
37,5 %
4,2 %
16,7 %
12,5 %
8,3 %
20,8 %
100 %

Nilai Rata – Rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah

68,3
90
50

Berdasarkan tabel 17 distribusi hasil belajar IPA Siklus I, hasil yang
diperoleh siswa pada Siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan
kondisi awal. Dapat dilihat dari nilai rata-rata pada kondisi awal yaitu 59,3
meningkat menjadi 68,3 dari jumlah 24 siswa. Sedangkan untuk ketuntasan siswa
dapat dilihat pada Tabel 18 berikut :
Tabel 18
Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I
Ketuntasan
Tuntas
Belum Tuntas
Jumlah

Nilai
≥60

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65