Progress P pt Proposal Metil
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi pada zaman sekarang sangat cepat,
seiring dengan kebutuhan sekunder manusia akan informasi dan tingkat
kecerdasannya. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, kinerja dalam sebuah
instansi dapat ditingkatkan. Salah satunya adalah instansi rumah sakit.
Di dalam kegiatan operasional suatu rumah sakit membutuhkan sistem
informasi untuk mengumpulkan, mengolah dan menyimpan suatu informasi.
Dengan berkembangnya zaman, sistem informasi juga mengalami perubahan
sesuai dengan kebutuhan dari waktu ke waktu.
Malang adalah salah satu kota besar di Jawa Timur, yang di dalamnya
terdapat banyak rumah sakit. Banyaknya rumah sakit yang berdiri ini ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Malang dalam bidang kesehatan.
Namun terkadang pengetahuan masyarakat kota Malang akan informasi tentang
rumah sakit yang diketahuinya dirasa kurang. Pemanfaatan suatu sistem informasi
adalah cara yang tepat untuk membantu sebuah rumah sakit tersebut dalam
menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat.
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pemetaan rumah
sakit di Kota Malang dirasa sangat diperlukan, karena SIG dapat digunakan
sebagai alat bantu interaktif dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai
konsep lokasi, unsur geografi di permukaan bumi. SIG dapat menampilkan lokasi
objek berupa peta dan titik, juga informasi tentang objek tersebut, sehingga lebih
mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat.
Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka kami memberikan
solusi yang dapat menunjang kebutuhan masyarakat saat ini. Solusi tersebut
adalah dengan melakukan penelitian dan pembuatan sistem informasi geografis
untuk rumah sakit berbasis web. Dengan ini, dapat mempermudah memberikan
informasi kepada masyarakat yang sedang membutuhkan informasi rumah sakit
yang ingin dicari. Sistem informasi ini juga menampilkan peta lokasi rumah sakit
berbasis GIS, jadi sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut dapat dirumuskan
permasalahan:
a. Bagaimana cara menganalisa kebutuhan sistem program SIG yang
dibuat dalam format web?
b. Bagaimana cara membangun aplikasi Sistem Informasi Geografis
(SIG) berbasis web?
c. Bagaimana cara mengolah data yang ada di database untuk selanjutnya
dikirim ke aplikasi SIG format web?
1.3.
Tujuan
Pada Penelitian SIG berbasis web ini, bertujuan untuk :
a. Menganalisa kebutuhan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dibuat
dalam basis web.
b. Membangun aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web.
1.4.
Manfaat
Pembuatan SIG Rumah sakit Kota Malang berbasis web ini bermanfaat
untuk :
a. Memudahkan user untuk mendapatkan informasi letak rumah sakit dan
layanan kesehatan yang ada di rumah sakit.
b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu user untuk mendapatkan
informasi yang lebih.
1.5.
Batasan Masalah
Berdasarkan pada masalah yang telah dijelaskan pada bagian latar
belakang, maka rumusan masalah dapat disusun sebagai berikut:
a. Aplikasi ini memberikan informasi tentang lokasi rumah sakit dan
fasilitas kesehatan tingkat 1 yang ada di wilayah Kota Malang.
b. Peta lokasi dibuat dalam format SIG.
c. Daerah yang menjadi obyek penelitian adalah Kota Malang.
1.6.
Metode Penelitian
Dalam penulisan Tugas Akhir ini yang diperlukan adalah data dan
informasi yang lengkap guna mendukung kebenaran materi uraian dan
pembahasan. Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.6.1. Study Literatur dan Pengumpulan Data
Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit yang ada di kota Malang
dengan melakukan survey / terjun langsung ke lokasi rumah sakit sebagai
pengumpulan data. Data dalam SIG dibedakan dalam 2 jenis, yaitu data
spasial dan data atribut. Data spasial terbagi menjadi titik (dot), untuk
lokasi / posisi rumah sakit, garis (polyline), untuk jaringan jalan raya, dan
area (polygon), untuk batasan wilayah kota Malang.
Data atribut terbagi menjadi data kuantitatif (jumlah karyawan atau
staff rumah sakit) dan data kualitatif (mutu / kualitas rumah sakit).
1.6.2. Bahan Penelitian
Hal yang diperlukan dalam pembuatan WebGIS ini adalah bahan
dan alat. Spesifikasi bahan / data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
yaitu semua data yang diperlukan pada rumah sakit di Malang berupa data
kontak telepon, email, situs resmi, jenis rumah sakit, kelas dari rumah
sakit, alamat rumah sakit kemudian gambar dan koordinat lokasi. Data
peta kota Malang berupa file berformat (.shp).
1.6.3. Analisa dan Perancangan WebGIS
Tahapan
ini
melakukan
analisa
kebutuhan
sistem
untuk
mengetahui masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan solusi dalam
pembuatan aplikasi ini.
1.6.4. Implementasi
Pada tahap ini, dilakukan pengembangan sistem sehingga
rancangan sistem dapat memenuhi spesifikasi permasalahan. Aplikasi ini
menampilkan peta kota Malang beserta dengan titik-titik lokasi rumah
sakit. Selain itu juga dapat menampilkan informasi tentang rumah sakit
tersebut.
1.6.5. Pembuatan Laporan
Pada tahap terakhir ini akan disimpulkan dan disusun laporan
berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada tahap selanjutnya.
1.7.
Sistematika Penulisan
Dalam memberikan gambaran secara menyeluruh tentang tugas akhir ini,
maka sistematika penulisan dibagi dalam beberapa bab sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
Dasar Teori
Bab ini berisi tentang dasar teori dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem
Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemetaan Rumah Sakit di Kota Malang
BAB III
Analisa Perancangan Sistem
Bab ini menjelaskan tentang analisa dan perancangan sistem dalam pembuatan
Sistem Informasi Geografis berbasis Web ini.
BAB IV
Implementasi dan Pengujian
Bab ini menjelaskan implementasi dan pengujian dari Sistem Informasi Geografis
berbasis Web.
BAB V
Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang berhubungan
dengan penyususan tugas akhir ini.
BAB II
DASAR TEORI
2.1.
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Rumah sakit adalah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
[1]
Fasilitas kesehatan atau biasanya disingkat faskes adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang diadakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan. [2]
Faskes dibedakan menjadi 2 tingkatan, yaitu Faskes Tingkat Pertama dan
Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan. Fasilitas Kesehatan yang termasuk dalam
faskes tingkat pertama antara lain puskesmas, praktek dokter umum, praktek
dokter gigi, klinik umum dan rumah sakit kelas D pratama. Sementara faskes yang
termasuk faskes rujukan tingkat lanjutan adalah klinik spesialis, rumah sakit
umum dan rumah sakit khusus.
Menurut data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Malang, terdapat 25
Rumah Sakit (Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rumah Sakit
Bedah, Rumah Sakit Bersalin), khususnya Kota Malang. Dan untuk fasilitas
kesehatan tingkat 1 yaitu puskesmas terdapat 26.
2.2.
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem berbasis komputer
yang digunakan untuk menyimpan data dan memanipulasi informasi geografi. [3]
Definisi
Sistem
Informasi
Geografis
(SIG)
kemungkinan
masih
berkembang, bertambah. Hal ini bisa dilihat dari berbagai definisi tentang SIG
yang beredar di berbagai sumber pustaka, antara lain :
a.
Marbel at al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data
keruangan. [4]
b.
Burrough (1986), SIG merupakan sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis
dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan
untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan
perencanaan. [5]
c.
Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal,
serta otomasi data keruangan. [6]
d.
Aronaff (1989), SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada
kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan
menganalisa data serta memberi uraian. [7]
e.
Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan
keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi
lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di
lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi
yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak
dan struktur organisasi. [8]
f.
Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), data, manusia, organisasi dan
lembaga
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan,
menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerahdaerah di permukaan bumi. [9]
g.
Bernhardsen (2002), SIG sebagai sistem komputer yang digunakan
untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan
dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi
untuk akuisisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data,
perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data,
manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data.
[10]
Data dan informasi yang awalnya berupa peta yang dibuat manual,
disajikan dalam bentuk digital oleh SIG. Sistem Informasi Geografis (SIG)
mampu menyajikan keaslian sebuah informasi. SIG mempunyai kemampuan
untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa, dan memetakan hasilnya. Data yang diolah
oleh SIG adalah data spasial. Data spasial merupakan data yang berorientasi
geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu. Hal ini
yang membedakan antara SIG dengan sistem informasi lainnya.
2.1.1. Subsistem SIG
Subsistem dalam sebuah Sistem Informasi Geografis, dapat di
uraikan sebagai berikut (Prahasta.E, 2009) [11] :
a.
Data Input, data yang akan dimasukkan adalah data dalam
bentuk digital, jadi harus dikonversi terlebih dahulu. Proses
konversi dari data analog ke dalam bentuk data digital disebut
digitasi. Proses SIG modern, dapat melakukan proses digitasi
menggunakan teknologi scanning.
b.
Manipulasi Data, dibutuhkan manipulasi data dalam SIG
untuk membuat data-data tersebut kompitabel dengan sistem,
jadi SIG mampu melakukan edit untuk datanya.
c.
Manajemen Data, data yang sudah dimasukkan lalu diolah
dengan
menggunakan
DBMS
(database
management
system). DBMS membantu untuk menyimpan, mengatur, dan
mengolah data yang memiliki ukuran besar.
d.
Analisis Query, SIG menyediakan kapabilitas untuk
menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis
informasi yang ada.
e.
Visualisasi Hasil, untuk berbagai macam tipe operasi
geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta
atau grafik. Peta sangat efektif untuk menyimpan informasi
geografis.
2.1.2. Komponen SIG
Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, komponen
yang mendukung operasional SIG antara lain : [12]
a.
Manusia, sebagai komponen yang menjalankan sistem yang
meliputi mengoperasikan, mengembangkan sistem.
b.
Metode, metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda
setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek
desain dan aspek kenyataannya.
c.
Data, data yang digunakan dalam SIG berupa :
Data
Spasial,
merupakan
data
representasi
dari
permukaan bumi. Biasanya data di representasikan
berupa grafik, peta, koordinat.
Data Atribut / Non-spasial, merupakan data berbentuk
tabel dimana berisi informasi aspek-aspek deskriptif
dari fenomena yang dimodelkan. Seperti data sensus
penduduk, catatan survei, data statistik, dan lain-lain.
d.
Hardware,
perangkat
keras
yang
dibutuhkan
untuk
menjalankan sistem berupa komputer atau laptop, scanner,
digitizer, dan perangkat pendukung lain.
e.
Software, perangkat lunak SIG berupa aplikasi yang memiliki
kemampuan pengelolaan, pemrosesan, analisis data spasial.
Seperti ArcView, ArcGIS, Quantum GIS, MapInfo, dan lainlain.
2.3.
WebGIS
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau biasa dikenal dengan Geographic
Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi
(Prahasta E, 2009). [13]
Aplikasi SIG saat ini tidak hanya tumbuh dalam skala jumlah, namun juga
berkembang dari jenis keragaman aplikasi. Pengembangan SIG kedepannya
mengarah kepada aplikasi berbasis web, yang lalu dikenal dengan WebGIS. Hal
ini disebabkan pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukkan
potensi besar dalam kaitannya dengan geo informasi (Charter D, 2008). [14]
WebGIS merupakan aplikasi SIG yang dapat diakses secara online melalui
internet / web. Pada konfigurasi WebGIS ada server yang berfungsi sebagai
MapServer yang bertugas memproses permintaan peta dari client dan kemudian
mengirimkannya kembali ke client. Jadi, pengguna atau user tidak perlu
mempunyai aplikasi GIS untuk mengaksesnya. User dapat mengaksesnya dengan
menggunakan internet browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet
Explorer, Opera, Safari, dan lain-lain. Secara umum Sistem Informasi Geografis
(SIG) dikembangkan berdasarkan pada prinsip input data, manajemen data,
analisis data, dan representasi data. Prinsip seperti ini digambarkan dan
diimplementasikan seperti tabel berikut (Sari, 2013) : [15]
Prinsip SIG
Input Data
Manajemen Data
Analisis Data
Representasi Data
Pengembangan Web
Client
DBMS dengan komponen spasial
GIS Library di Server
Client / Server
2.3.1. Arsitektur
Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang
berbeda di web, maka dibutuhkan sebuah web server. Standar dari geo
data berbeda dan sangat spesifik, maka dari itu pengembangan arsitektur
sistem mengikuti arsitektur Client Server. Gambar berikut merupakan
arsitektur sebuah sistem WebGIS (Charter D, 2008). [16]
Gambar 2.1 Arsitektur Sistem WebGIS
2.3.2. Manajemen Data
Dibutuhkan sebuah DBMS (database management system) untuk
dapat melakukan manajemen data geografis. Pemodelan berorientasi objek
menjadi sangat dibutuhkan karena pemodelan basis data relational tidak
mampu melakukan penyimpanan data spasial. Terdapat beberapa
keragaman aplikasi yang dapat digunakan sebagai database seperti Oracle
spatial, PostgreSQL, DB2 dan yang paling populer adalah MySQL
(Charter D, 2008). [17]
2.4.
Server SIG
Dalam arsitektur web, sebuah web server mengatur komunikasi dengan
komponen server SIG. Komponen server SIG bertanggung jawab terhadap
koneksi kepada database spasial seperti menerjemahkan query ke dalam SQL dan
membuat representasi yang diteruskan ke server. Komponen server SIG
sebenarnya merupakan software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk
analisis spasial pada data. Selain komponen, aspek fungsional yang terletak di sisi
client atau sever juga berperan penting. (Charter D, 2008). [18]
2.5.
Framework WebGIS
Dalam bahasa Indonesia, framework berarti kerangka kerja. Framework
adalah suatu struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan atau
menangani suatu masalah kompleks (Wikipedia, 2015). [19]
Terdapat banyak framework yang bisa digunakan untuk membuat sebuah
WebGIS. Antara lain Pmapper, Chameleon, dan lain-lain. Framework ini berupa
kumpulan script php yang dapat memudahkan programmer untuk membuat
sebuah WebGIS.
2.6.
WWW (Wolrd Wide Web)
World Wide Web, biasa lebih terkenal disingkat sebagai WWW adalah
suatu
ruang
informasi
yang
dipakai
oleh
pengenal
global
yang
disebut pengidentifikasi sumber seragam untuk mengenal pasti sumber daya
berguna (Wikipedia).
WWW atau web sering dianggap sebagai internet,
walaupun sebenarnya ia adalah bagian dari internet. WWW merupakan kumpulan
server dari seluruh dunia yang menyediakan data dan informasi yang bisa
digunakan banyak orang. Melalui web, pengguna dapat mengakses banyak
informasi, tidak hanya berupa text saja, namun juga bisa berupa gambar, audio
atau suara, video (Wikipedia, 2015). [20]
2.7.
HTML (Hypertext Markup Language)
Hypertext Markup Language (HTML) merupakan salah satu format yang
digunakan untuk menulis halaman web. HTML berjalan di web browser dan
memiliki fungsi untuk melakukan pemrograman aplikasi diatas web. Di dalam
HTML berisi perintah-perintah yang telah terstruktur. Dokumen HTML disimpan
dalam format text dan berisi tag-tag yang memerintah web browser untuk
mengeksekusi perintah yang telah ditentukan (Kadir, 2002). [21]
2.8.
PHP
Perl Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman
berbentuk skrip yang berada dalam server yang digunakan secara luas untuk
pembuatan dan pengembangan sebuah situs web (Prihatna, 2005). PHP ini juga
bisa digunakan bersamaan dengan HTML. PHP dirancang untuk membentuk web
yang dinamis, yang berarti dapat membentuk suatu tampilan web berdasarkan
permintaan. PHP dapat berjalan dengan web server yang berbeda dan dalam
sistem operasi yang berbeda pula (Swastikayana, 2011). [22]
2.9.
ArcGIS
ArcGIS merupakan salah satu aplikasi yang bisa melakukan pengelolaan,
pemrosesan, analisis data spasial yang dikembangkan oleh ESRI (Environment
Science & Research Institute). ArcGIS ini merupakan kompilasi fungsi-fungsi
dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan
GIS berbasis web. Aplikasi ini mulai dirilis oleh ESRI pada tahun 2000 dengan
produk andalannya yaitu ArcGIS desktop (Oswald P, Astrini R, 2012). [23]
ArcGIS desktop memiliki 5 aplikasi dasar, antara lain :
a.
ArcMap, merupakan aplikasi utama yang digunakan oleh ArcGIS
yang digunakan untuk mengolah, menampilkan, mengedit peta.
b.
ArcCatalog, merupakan aplikasi yang berfungsi untuk mengolah
berbagai macam data spasial.
c.
ArcGlobe, aplikasi yang berfungsi untuk menampilkan peta secara 3D
ke dalam bola dunia dan dapat dihubungkan langsung dengan internet.
d.
ArcScene, merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengolah dan
menampilkan peta dalam bentuk 3D.
e.
ArcToolbox, merupakan kumpulan aplikasi yang berfungsi sebagai
tools dalam melakukan analisis keruangan.
BAB III
ANALISA PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan tentang bagaimana menganalisa dan merancang
WebGIS yang akan dibuat, meliputi analisa proses dan perancangan sistem.
3.1 Analisa Proses
3.1.1. Analisa Masalah
Kota Malang adalah satu satu kota besar di Jawa Timur dengan
penduduk yang cukup padat. Maka dari itu terdapat banyak fasilitas
kesehatan yang disediakan untuk masyarakat Kota Malang, khususnya rumah
sakit. Dengan banyak fasilitas yang ada, dibutuhkan juga akses informasi
untuk mendapatkannya. Dengan adanya WebGIS
sebagai salah satu
alternatif yang dapat menyajikan informasi berupa peta interaktif yang
memudahkan bagi user dalam mencari informasi tentang rumah sakit di Kota
Malang.
3.1.2. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Analisa kebutuhan perangkat lunak dalam tugas akhir ini yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
3.1.2.1. Klasifikasi Pengguna Perangkat Lunak
Dari basil penelitian, maka dapat diklasifikasikan mengenai
penggunaan perangkat lunak sebagai berikut :
a. User
User
atau
pengguna
adalah
semua
orang
yang
mengakses aplikasi webGIS ini dan memiliki hak untuk
mendapatkan informasi yang disediakan oleh aplikasi.
b. Administrator
Administrator adalah orang yang diberikan hak tinggi
dalam pengelolaan aplikasi WebGIS ini.
3.1.2.2. Spesifikasi Perangkat Lunak
Berdasarkan analisa kebutuhan pengguna, maka spesifikasi
perangkat lunak adalah sebagai berikut :
a. Informasi dapat diakses dengan cara browsing oleh
pihak user atau pengunjung.
b. Sistem yang dibuat berbasis pada data informasi rumah
sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Malang.
c. Peta informasi yang ditampilkan adalah peta data spasial
yaitu entitas data dalam Sistem Informasi Geografis
(SIG) yang dapat dikelola dan dapat memetakan
informasi objek keruangan.
d. sistem
diimplementasikan
menggunakan
bahasa
pemrograman Php.
3.1.3. Perancang Objek
3.1.3.1. Flowchart
Flowchart merupakan bagan (chart) yang menunjukkan alur
(flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika
(Jogiyanto, 2005:795). Berikut ini adalah flowchart webGIS ini.
Gambar 3.1. Flowchart webGIS
3.1.3.2. Use Case View
ada beberapa tahapan dalam proses ini, tahapan pertama
adalah mendefinisikan aktor-aktor yang berinteraksi dengan sistem.
gambar berikut menggambarkan aktor-aktor WebGIS.
Gambar 3.2. Aktor – aktor di WebGIS.
Pengunjung atau biasa disebut user dari aplikasi ini adalah
seseorang yang mengakses webGIS untuk memanfaatkan, dan
mendapatkan informasi mengenai informasi yang telah disediakan
oleh aplikasi webGIS yang diakses. User sendiri mempunyai hak
akses terhadap sistem hanya melihat halaman pengunjung. sementara
administrator adalah administrator yang mengelola data yang ada di
webGIS. hak akses dari administrator adalah dapat mengakses semua
halaman, dan mengelola data di webGIS.
3.1.3.3. Use Case Diagram
Use Case menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan
dari sebuah sistem. sebuah Use case mempresentasikan sebuah
interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case merupakan sebuah
pekerjaan tertentu, seperti login ke sistem, membuat daftar pekerjaan,
dan sebagainya. Use Case mempunyai beberapa bagian penting, yaitu
Actor, Use Case, Relation.
a. Actor
Merupakan bagian dari Use Case yangbertindak sebagai subjek
atau pelaku dalam sebuah proses.
b. Use Case
Merupakan satu proses yang terjadi dalam satu proses sistem. Use
Case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan Oen actor.
c. Relation
Menggambarkan hubungan antara actor dengan use Chase.
Relation sendiri dibagi menjadi :
Undirectional Association
Generalization
Dependency
U
se Case diagram untuk WebGIS ini dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 3.3. Use case diagram user
Gambar 3.4. Use case diagram admin
3.1.3.4. Activity Diagram
Activity diagram yang ditampilkan dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu activity diagram untuk user dan activity diagram untuk
administrator.
Gambar 3.5. Activity diagram user
Aktivitas pada gambar 3.4. dimulai dengan mengakses
webGIS, kemudian dilanjtkan dengan mengakses informasi yang
telah disediakan oleh sistem. Namun urutan proses tidak selamanya
seperti diagram diatas.
Lalu activity diagram untuk administrator digambarkan
dalam beberapa bagian.
Gambar 3.6. Activity diagram admin ketika login
Gambar 3.7. Activity diagram admin tambah informasi
Gambar 3.8. Activity diagram admin edit informasi
Gambar 3.9. Activity diagram admin hapus informasi
3.1.3.5. Sequence Diagram
Sequence
menggambarkan
diagram
interaksi
adalah
antar
objek
suatu
dan
diagram
yang
mengindikasikan
komunikasi antar objek. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian
pesan yang dipertukarkan oleh objek-objek yang melakukan suatu
tugas tertentu. Objek-objek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke
kanan, dan aktor yang menginisiasi interaksi terletak di bagian paling
kiri dari diagram.
Pesan yang dipertukarkan antar objek digambarkan sebagai
anak panak antara activation box pengirim dan penerima. Kemudian
diatasnya diberikan label pesan. Tujuan pengunaan dari sequence
diagram yaitu :
1.
Mengkomunikaskan permintaan kepada tim teknis karena
diagram ini dapat lebih mudah untuk dikolaborasi menjadi model
desain.
2.
Merupakan diagram yang paling cocok untuk mengembangkan
deskripsi use case menjadi spesifikasi desain.
Berikut adalah sequence diagram dari user dan administrator.
Gambar 3.10. Sequence diagram user mengakses webGIS
Gambar 3.11. Sequence diagram user melihat informasi
Gambar 3.12. Sequence diagram admin tambah data
Gambar 3.13. Sequence diagram admin edit data
Gambar 3.14. Sequence diagram admin hapus data
3.1.3.6. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikai yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan
dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan
(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk
memanipulasi keadaan tersebut. Class diagram menggambarkan
struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu
sama lain seperti asosiasi, pewarisan, dan lain-lain. Class diagram
mempunyai 3 area pokok (Alif Amrullah, 2008), yaitu :
1.
Nama
2.
Atribut
3.
Metode
Berikut adalah class diagram dari webGIS ini.
Gambar 3.15. Class diagram webGIS
3.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan pembuatan sistem yang berasal dari data
yang telah ada dan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Perancangan
sistem ini adalah inti dari program tersebut, karena mulai awal dari pembuatan
sampai dengan selesai program akan dibuat.
3.2.1. Desain Database
Desain database sistem dijabarkan dalam tabel berikut :
a.
Tabel Admin
Field
Id
Username
Password
b.
Tabel Rumah Sakit
Field
Id
Nama
Kelas
Status
Alamat
website
c.
Penjelasan
Berisi primary key
Berisi username admin
Memuat password admin untuk login
Penjelasan
Berisi primary key
Berisi nama rumah sakit
Berisi kelas rumah sakit
Berisi status rumah sakit
Memuat alamat rumah sakit
Memuat alamat website
Tabel faskes tingkat 1
Field
Id
Nama
Jenis
Alamat
Penjelasan
Berisi primary key
Nama dari fakses
Jenis dari faskes
Memuat alamat faskes
3.2.2. Perancangan Antarmuka
Antar muka meruakan komponen yang menghubungkan perangkat
lunak dengan pengguna.
Home
Melihat halaman website
Peta GIS
Preview GIS
User
Halaman
tambah data
Admin
Login
Halaman admin
Data
Halaman edit
data
Halaman
hapus data
Gambar 3.16. Desain Anatarmuka webGIS
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Suratmo, D. 2012. Proposal Skripsi Pembuatan Aplikasi Informasi Lokasi
Perguruan Tinggi Di Yogyakarta Berbasis Webgis. Institut Sains &
Teknologi AKRIND, Yogyakarta.
[2]
Utaibi, M, M, A. 2014. Rancang Bangun Sistem Infromasi Geografis
Untuk Simulasi Siaga Banjir di Sungai Brantas. Skripsi Teknik Informatika.
Universitas Malang.
[3]
Zainuri, Alfiyan. 2012.
Perancangan & Pembuatan Aplikasi Sistem
Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Perguruan Tinggi di Malang Raya.
Skripsi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang.
[4]
Swastikayana, I, W, E. 2011. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web
Untuk Pemetaan Pariwisata Kabupaten Gianyar (Studi Kasus Pada Dinas
Pariwisata Kebupaten Gianyar), Skripsi Teknik Informatika. Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
[5]
Wikipedia.
2013.
Sistem
Informasi
Geografis.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis#Sejarah_perkemba
ngan, diakses pada 2 September 2015).
[6]
Sani, M, M. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi Artikel Makalah.
Mojokerto : Thoriq Al-Fikri.
[7]
Oktafia,
D.
2012.
Sistem
Informasi
Geografis
–
1.
(http://doktafia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30525/SISTEM+INFO
RMASI+GEOGRAFIS+-+1.pdf, diakses pada tanggal 9 September 2015).
[8]
Sari,
Nirmala.
2013.
Makalah
Web
Gis.(
http://nirmalasarii.blogspot.com/2013/03/makalah-web-gis.html, diakses pada
tanggal 9 September 2015).
[9]
Charter,
D.
2003-2007.
Konsep
Dasar
Web
Gis.
(https://dennycharter.wordpress.com/2008/05/08/konsep-dasar-web-gis/,
diakses pada tanggal 9 September 2015).
[10]
Oswald, P. Astrini, R. 2012. Modul Pelatihan ArcGIS10 – Tingkat Dasar.
Bappeda Provinsi NTB.
[11]
Wikipedia.
2015.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_kerja,
September 2015).
Kerangka
diakses
Kerja.
pada
tanggal
9
[12]
Jamkesindonesia.
2015.
Ketentuan
Umum
Faskes.
(http://www.jamkesindonesia.com/jkn/detail/ketentuan_umum_faskes#.VeuDtLtmko, diakses pada tanggal 9 September 2015)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi pada zaman sekarang sangat cepat,
seiring dengan kebutuhan sekunder manusia akan informasi dan tingkat
kecerdasannya. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, kinerja dalam sebuah
instansi dapat ditingkatkan. Salah satunya adalah instansi rumah sakit.
Di dalam kegiatan operasional suatu rumah sakit membutuhkan sistem
informasi untuk mengumpulkan, mengolah dan menyimpan suatu informasi.
Dengan berkembangnya zaman, sistem informasi juga mengalami perubahan
sesuai dengan kebutuhan dari waktu ke waktu.
Malang adalah salah satu kota besar di Jawa Timur, yang di dalamnya
terdapat banyak rumah sakit. Banyaknya rumah sakit yang berdiri ini ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Malang dalam bidang kesehatan.
Namun terkadang pengetahuan masyarakat kota Malang akan informasi tentang
rumah sakit yang diketahuinya dirasa kurang. Pemanfaatan suatu sistem informasi
adalah cara yang tepat untuk membantu sebuah rumah sakit tersebut dalam
menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat.
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pemetaan rumah
sakit di Kota Malang dirasa sangat diperlukan, karena SIG dapat digunakan
sebagai alat bantu interaktif dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai
konsep lokasi, unsur geografi di permukaan bumi. SIG dapat menampilkan lokasi
objek berupa peta dan titik, juga informasi tentang objek tersebut, sehingga lebih
mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat.
Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka kami memberikan
solusi yang dapat menunjang kebutuhan masyarakat saat ini. Solusi tersebut
adalah dengan melakukan penelitian dan pembuatan sistem informasi geografis
untuk rumah sakit berbasis web. Dengan ini, dapat mempermudah memberikan
informasi kepada masyarakat yang sedang membutuhkan informasi rumah sakit
yang ingin dicari. Sistem informasi ini juga menampilkan peta lokasi rumah sakit
berbasis GIS, jadi sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut dapat dirumuskan
permasalahan:
a. Bagaimana cara menganalisa kebutuhan sistem program SIG yang
dibuat dalam format web?
b. Bagaimana cara membangun aplikasi Sistem Informasi Geografis
(SIG) berbasis web?
c. Bagaimana cara mengolah data yang ada di database untuk selanjutnya
dikirim ke aplikasi SIG format web?
1.3.
Tujuan
Pada Penelitian SIG berbasis web ini, bertujuan untuk :
a. Menganalisa kebutuhan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dibuat
dalam basis web.
b. Membangun aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web.
1.4.
Manfaat
Pembuatan SIG Rumah sakit Kota Malang berbasis web ini bermanfaat
untuk :
a. Memudahkan user untuk mendapatkan informasi letak rumah sakit dan
layanan kesehatan yang ada di rumah sakit.
b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu user untuk mendapatkan
informasi yang lebih.
1.5.
Batasan Masalah
Berdasarkan pada masalah yang telah dijelaskan pada bagian latar
belakang, maka rumusan masalah dapat disusun sebagai berikut:
a. Aplikasi ini memberikan informasi tentang lokasi rumah sakit dan
fasilitas kesehatan tingkat 1 yang ada di wilayah Kota Malang.
b. Peta lokasi dibuat dalam format SIG.
c. Daerah yang menjadi obyek penelitian adalah Kota Malang.
1.6.
Metode Penelitian
Dalam penulisan Tugas Akhir ini yang diperlukan adalah data dan
informasi yang lengkap guna mendukung kebenaran materi uraian dan
pembahasan. Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.6.1. Study Literatur dan Pengumpulan Data
Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit yang ada di kota Malang
dengan melakukan survey / terjun langsung ke lokasi rumah sakit sebagai
pengumpulan data. Data dalam SIG dibedakan dalam 2 jenis, yaitu data
spasial dan data atribut. Data spasial terbagi menjadi titik (dot), untuk
lokasi / posisi rumah sakit, garis (polyline), untuk jaringan jalan raya, dan
area (polygon), untuk batasan wilayah kota Malang.
Data atribut terbagi menjadi data kuantitatif (jumlah karyawan atau
staff rumah sakit) dan data kualitatif (mutu / kualitas rumah sakit).
1.6.2. Bahan Penelitian
Hal yang diperlukan dalam pembuatan WebGIS ini adalah bahan
dan alat. Spesifikasi bahan / data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
yaitu semua data yang diperlukan pada rumah sakit di Malang berupa data
kontak telepon, email, situs resmi, jenis rumah sakit, kelas dari rumah
sakit, alamat rumah sakit kemudian gambar dan koordinat lokasi. Data
peta kota Malang berupa file berformat (.shp).
1.6.3. Analisa dan Perancangan WebGIS
Tahapan
ini
melakukan
analisa
kebutuhan
sistem
untuk
mengetahui masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan solusi dalam
pembuatan aplikasi ini.
1.6.4. Implementasi
Pada tahap ini, dilakukan pengembangan sistem sehingga
rancangan sistem dapat memenuhi spesifikasi permasalahan. Aplikasi ini
menampilkan peta kota Malang beserta dengan titik-titik lokasi rumah
sakit. Selain itu juga dapat menampilkan informasi tentang rumah sakit
tersebut.
1.6.5. Pembuatan Laporan
Pada tahap terakhir ini akan disimpulkan dan disusun laporan
berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada tahap selanjutnya.
1.7.
Sistematika Penulisan
Dalam memberikan gambaran secara menyeluruh tentang tugas akhir ini,
maka sistematika penulisan dibagi dalam beberapa bab sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
Dasar Teori
Bab ini berisi tentang dasar teori dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem
Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemetaan Rumah Sakit di Kota Malang
BAB III
Analisa Perancangan Sistem
Bab ini menjelaskan tentang analisa dan perancangan sistem dalam pembuatan
Sistem Informasi Geografis berbasis Web ini.
BAB IV
Implementasi dan Pengujian
Bab ini menjelaskan implementasi dan pengujian dari Sistem Informasi Geografis
berbasis Web.
BAB V
Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang berhubungan
dengan penyususan tugas akhir ini.
BAB II
DASAR TEORI
2.1.
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Rumah sakit adalah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
[1]
Fasilitas kesehatan atau biasanya disingkat faskes adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang diadakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan. [2]
Faskes dibedakan menjadi 2 tingkatan, yaitu Faskes Tingkat Pertama dan
Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan. Fasilitas Kesehatan yang termasuk dalam
faskes tingkat pertama antara lain puskesmas, praktek dokter umum, praktek
dokter gigi, klinik umum dan rumah sakit kelas D pratama. Sementara faskes yang
termasuk faskes rujukan tingkat lanjutan adalah klinik spesialis, rumah sakit
umum dan rumah sakit khusus.
Menurut data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Malang, terdapat 25
Rumah Sakit (Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rumah Sakit
Bedah, Rumah Sakit Bersalin), khususnya Kota Malang. Dan untuk fasilitas
kesehatan tingkat 1 yaitu puskesmas terdapat 26.
2.2.
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem berbasis komputer
yang digunakan untuk menyimpan data dan memanipulasi informasi geografi. [3]
Definisi
Sistem
Informasi
Geografis
(SIG)
kemungkinan
masih
berkembang, bertambah. Hal ini bisa dilihat dari berbagai definisi tentang SIG
yang beredar di berbagai sumber pustaka, antara lain :
a.
Marbel at al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data
keruangan. [4]
b.
Burrough (1986), SIG merupakan sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis
dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan
untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan
perencanaan. [5]
c.
Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal,
serta otomasi data keruangan. [6]
d.
Aronaff (1989), SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada
kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan
menganalisa data serta memberi uraian. [7]
e.
Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan
keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi
lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di
lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi
yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak
dan struktur organisasi. [8]
f.
Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), data, manusia, organisasi dan
lembaga
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan,
menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerahdaerah di permukaan bumi. [9]
g.
Bernhardsen (2002), SIG sebagai sistem komputer yang digunakan
untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan
dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi
untuk akuisisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data,
perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data,
manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data.
[10]
Data dan informasi yang awalnya berupa peta yang dibuat manual,
disajikan dalam bentuk digital oleh SIG. Sistem Informasi Geografis (SIG)
mampu menyajikan keaslian sebuah informasi. SIG mempunyai kemampuan
untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa, dan memetakan hasilnya. Data yang diolah
oleh SIG adalah data spasial. Data spasial merupakan data yang berorientasi
geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu. Hal ini
yang membedakan antara SIG dengan sistem informasi lainnya.
2.1.1. Subsistem SIG
Subsistem dalam sebuah Sistem Informasi Geografis, dapat di
uraikan sebagai berikut (Prahasta.E, 2009) [11] :
a.
Data Input, data yang akan dimasukkan adalah data dalam
bentuk digital, jadi harus dikonversi terlebih dahulu. Proses
konversi dari data analog ke dalam bentuk data digital disebut
digitasi. Proses SIG modern, dapat melakukan proses digitasi
menggunakan teknologi scanning.
b.
Manipulasi Data, dibutuhkan manipulasi data dalam SIG
untuk membuat data-data tersebut kompitabel dengan sistem,
jadi SIG mampu melakukan edit untuk datanya.
c.
Manajemen Data, data yang sudah dimasukkan lalu diolah
dengan
menggunakan
DBMS
(database
management
system). DBMS membantu untuk menyimpan, mengatur, dan
mengolah data yang memiliki ukuran besar.
d.
Analisis Query, SIG menyediakan kapabilitas untuk
menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis
informasi yang ada.
e.
Visualisasi Hasil, untuk berbagai macam tipe operasi
geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta
atau grafik. Peta sangat efektif untuk menyimpan informasi
geografis.
2.1.2. Komponen SIG
Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, komponen
yang mendukung operasional SIG antara lain : [12]
a.
Manusia, sebagai komponen yang menjalankan sistem yang
meliputi mengoperasikan, mengembangkan sistem.
b.
Metode, metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda
setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek
desain dan aspek kenyataannya.
c.
Data, data yang digunakan dalam SIG berupa :
Data
Spasial,
merupakan
data
representasi
dari
permukaan bumi. Biasanya data di representasikan
berupa grafik, peta, koordinat.
Data Atribut / Non-spasial, merupakan data berbentuk
tabel dimana berisi informasi aspek-aspek deskriptif
dari fenomena yang dimodelkan. Seperti data sensus
penduduk, catatan survei, data statistik, dan lain-lain.
d.
Hardware,
perangkat
keras
yang
dibutuhkan
untuk
menjalankan sistem berupa komputer atau laptop, scanner,
digitizer, dan perangkat pendukung lain.
e.
Software, perangkat lunak SIG berupa aplikasi yang memiliki
kemampuan pengelolaan, pemrosesan, analisis data spasial.
Seperti ArcView, ArcGIS, Quantum GIS, MapInfo, dan lainlain.
2.3.
WebGIS
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau biasa dikenal dengan Geographic
Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi
(Prahasta E, 2009). [13]
Aplikasi SIG saat ini tidak hanya tumbuh dalam skala jumlah, namun juga
berkembang dari jenis keragaman aplikasi. Pengembangan SIG kedepannya
mengarah kepada aplikasi berbasis web, yang lalu dikenal dengan WebGIS. Hal
ini disebabkan pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukkan
potensi besar dalam kaitannya dengan geo informasi (Charter D, 2008). [14]
WebGIS merupakan aplikasi SIG yang dapat diakses secara online melalui
internet / web. Pada konfigurasi WebGIS ada server yang berfungsi sebagai
MapServer yang bertugas memproses permintaan peta dari client dan kemudian
mengirimkannya kembali ke client. Jadi, pengguna atau user tidak perlu
mempunyai aplikasi GIS untuk mengaksesnya. User dapat mengaksesnya dengan
menggunakan internet browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet
Explorer, Opera, Safari, dan lain-lain. Secara umum Sistem Informasi Geografis
(SIG) dikembangkan berdasarkan pada prinsip input data, manajemen data,
analisis data, dan representasi data. Prinsip seperti ini digambarkan dan
diimplementasikan seperti tabel berikut (Sari, 2013) : [15]
Prinsip SIG
Input Data
Manajemen Data
Analisis Data
Representasi Data
Pengembangan Web
Client
DBMS dengan komponen spasial
GIS Library di Server
Client / Server
2.3.1. Arsitektur
Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang
berbeda di web, maka dibutuhkan sebuah web server. Standar dari geo
data berbeda dan sangat spesifik, maka dari itu pengembangan arsitektur
sistem mengikuti arsitektur Client Server. Gambar berikut merupakan
arsitektur sebuah sistem WebGIS (Charter D, 2008). [16]
Gambar 2.1 Arsitektur Sistem WebGIS
2.3.2. Manajemen Data
Dibutuhkan sebuah DBMS (database management system) untuk
dapat melakukan manajemen data geografis. Pemodelan berorientasi objek
menjadi sangat dibutuhkan karena pemodelan basis data relational tidak
mampu melakukan penyimpanan data spasial. Terdapat beberapa
keragaman aplikasi yang dapat digunakan sebagai database seperti Oracle
spatial, PostgreSQL, DB2 dan yang paling populer adalah MySQL
(Charter D, 2008). [17]
2.4.
Server SIG
Dalam arsitektur web, sebuah web server mengatur komunikasi dengan
komponen server SIG. Komponen server SIG bertanggung jawab terhadap
koneksi kepada database spasial seperti menerjemahkan query ke dalam SQL dan
membuat representasi yang diteruskan ke server. Komponen server SIG
sebenarnya merupakan software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk
analisis spasial pada data. Selain komponen, aspek fungsional yang terletak di sisi
client atau sever juga berperan penting. (Charter D, 2008). [18]
2.5.
Framework WebGIS
Dalam bahasa Indonesia, framework berarti kerangka kerja. Framework
adalah suatu struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan atau
menangani suatu masalah kompleks (Wikipedia, 2015). [19]
Terdapat banyak framework yang bisa digunakan untuk membuat sebuah
WebGIS. Antara lain Pmapper, Chameleon, dan lain-lain. Framework ini berupa
kumpulan script php yang dapat memudahkan programmer untuk membuat
sebuah WebGIS.
2.6.
WWW (Wolrd Wide Web)
World Wide Web, biasa lebih terkenal disingkat sebagai WWW adalah
suatu
ruang
informasi
yang
dipakai
oleh
pengenal
global
yang
disebut pengidentifikasi sumber seragam untuk mengenal pasti sumber daya
berguna (Wikipedia).
WWW atau web sering dianggap sebagai internet,
walaupun sebenarnya ia adalah bagian dari internet. WWW merupakan kumpulan
server dari seluruh dunia yang menyediakan data dan informasi yang bisa
digunakan banyak orang. Melalui web, pengguna dapat mengakses banyak
informasi, tidak hanya berupa text saja, namun juga bisa berupa gambar, audio
atau suara, video (Wikipedia, 2015). [20]
2.7.
HTML (Hypertext Markup Language)
Hypertext Markup Language (HTML) merupakan salah satu format yang
digunakan untuk menulis halaman web. HTML berjalan di web browser dan
memiliki fungsi untuk melakukan pemrograman aplikasi diatas web. Di dalam
HTML berisi perintah-perintah yang telah terstruktur. Dokumen HTML disimpan
dalam format text dan berisi tag-tag yang memerintah web browser untuk
mengeksekusi perintah yang telah ditentukan (Kadir, 2002). [21]
2.8.
PHP
Perl Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman
berbentuk skrip yang berada dalam server yang digunakan secara luas untuk
pembuatan dan pengembangan sebuah situs web (Prihatna, 2005). PHP ini juga
bisa digunakan bersamaan dengan HTML. PHP dirancang untuk membentuk web
yang dinamis, yang berarti dapat membentuk suatu tampilan web berdasarkan
permintaan. PHP dapat berjalan dengan web server yang berbeda dan dalam
sistem operasi yang berbeda pula (Swastikayana, 2011). [22]
2.9.
ArcGIS
ArcGIS merupakan salah satu aplikasi yang bisa melakukan pengelolaan,
pemrosesan, analisis data spasial yang dikembangkan oleh ESRI (Environment
Science & Research Institute). ArcGIS ini merupakan kompilasi fungsi-fungsi
dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan
GIS berbasis web. Aplikasi ini mulai dirilis oleh ESRI pada tahun 2000 dengan
produk andalannya yaitu ArcGIS desktop (Oswald P, Astrini R, 2012). [23]
ArcGIS desktop memiliki 5 aplikasi dasar, antara lain :
a.
ArcMap, merupakan aplikasi utama yang digunakan oleh ArcGIS
yang digunakan untuk mengolah, menampilkan, mengedit peta.
b.
ArcCatalog, merupakan aplikasi yang berfungsi untuk mengolah
berbagai macam data spasial.
c.
ArcGlobe, aplikasi yang berfungsi untuk menampilkan peta secara 3D
ke dalam bola dunia dan dapat dihubungkan langsung dengan internet.
d.
ArcScene, merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengolah dan
menampilkan peta dalam bentuk 3D.
e.
ArcToolbox, merupakan kumpulan aplikasi yang berfungsi sebagai
tools dalam melakukan analisis keruangan.
BAB III
ANALISA PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan tentang bagaimana menganalisa dan merancang
WebGIS yang akan dibuat, meliputi analisa proses dan perancangan sistem.
3.1 Analisa Proses
3.1.1. Analisa Masalah
Kota Malang adalah satu satu kota besar di Jawa Timur dengan
penduduk yang cukup padat. Maka dari itu terdapat banyak fasilitas
kesehatan yang disediakan untuk masyarakat Kota Malang, khususnya rumah
sakit. Dengan banyak fasilitas yang ada, dibutuhkan juga akses informasi
untuk mendapatkannya. Dengan adanya WebGIS
sebagai salah satu
alternatif yang dapat menyajikan informasi berupa peta interaktif yang
memudahkan bagi user dalam mencari informasi tentang rumah sakit di Kota
Malang.
3.1.2. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Analisa kebutuhan perangkat lunak dalam tugas akhir ini yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
3.1.2.1. Klasifikasi Pengguna Perangkat Lunak
Dari basil penelitian, maka dapat diklasifikasikan mengenai
penggunaan perangkat lunak sebagai berikut :
a. User
User
atau
pengguna
adalah
semua
orang
yang
mengakses aplikasi webGIS ini dan memiliki hak untuk
mendapatkan informasi yang disediakan oleh aplikasi.
b. Administrator
Administrator adalah orang yang diberikan hak tinggi
dalam pengelolaan aplikasi WebGIS ini.
3.1.2.2. Spesifikasi Perangkat Lunak
Berdasarkan analisa kebutuhan pengguna, maka spesifikasi
perangkat lunak adalah sebagai berikut :
a. Informasi dapat diakses dengan cara browsing oleh
pihak user atau pengunjung.
b. Sistem yang dibuat berbasis pada data informasi rumah
sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Malang.
c. Peta informasi yang ditampilkan adalah peta data spasial
yaitu entitas data dalam Sistem Informasi Geografis
(SIG) yang dapat dikelola dan dapat memetakan
informasi objek keruangan.
d. sistem
diimplementasikan
menggunakan
bahasa
pemrograman Php.
3.1.3. Perancang Objek
3.1.3.1. Flowchart
Flowchart merupakan bagan (chart) yang menunjukkan alur
(flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika
(Jogiyanto, 2005:795). Berikut ini adalah flowchart webGIS ini.
Gambar 3.1. Flowchart webGIS
3.1.3.2. Use Case View
ada beberapa tahapan dalam proses ini, tahapan pertama
adalah mendefinisikan aktor-aktor yang berinteraksi dengan sistem.
gambar berikut menggambarkan aktor-aktor WebGIS.
Gambar 3.2. Aktor – aktor di WebGIS.
Pengunjung atau biasa disebut user dari aplikasi ini adalah
seseorang yang mengakses webGIS untuk memanfaatkan, dan
mendapatkan informasi mengenai informasi yang telah disediakan
oleh aplikasi webGIS yang diakses. User sendiri mempunyai hak
akses terhadap sistem hanya melihat halaman pengunjung. sementara
administrator adalah administrator yang mengelola data yang ada di
webGIS. hak akses dari administrator adalah dapat mengakses semua
halaman, dan mengelola data di webGIS.
3.1.3.3. Use Case Diagram
Use Case menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan
dari sebuah sistem. sebuah Use case mempresentasikan sebuah
interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case merupakan sebuah
pekerjaan tertentu, seperti login ke sistem, membuat daftar pekerjaan,
dan sebagainya. Use Case mempunyai beberapa bagian penting, yaitu
Actor, Use Case, Relation.
a. Actor
Merupakan bagian dari Use Case yangbertindak sebagai subjek
atau pelaku dalam sebuah proses.
b. Use Case
Merupakan satu proses yang terjadi dalam satu proses sistem. Use
Case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan Oen actor.
c. Relation
Menggambarkan hubungan antara actor dengan use Chase.
Relation sendiri dibagi menjadi :
Undirectional Association
Generalization
Dependency
U
se Case diagram untuk WebGIS ini dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 3.3. Use case diagram user
Gambar 3.4. Use case diagram admin
3.1.3.4. Activity Diagram
Activity diagram yang ditampilkan dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu activity diagram untuk user dan activity diagram untuk
administrator.
Gambar 3.5. Activity diagram user
Aktivitas pada gambar 3.4. dimulai dengan mengakses
webGIS, kemudian dilanjtkan dengan mengakses informasi yang
telah disediakan oleh sistem. Namun urutan proses tidak selamanya
seperti diagram diatas.
Lalu activity diagram untuk administrator digambarkan
dalam beberapa bagian.
Gambar 3.6. Activity diagram admin ketika login
Gambar 3.7. Activity diagram admin tambah informasi
Gambar 3.8. Activity diagram admin edit informasi
Gambar 3.9. Activity diagram admin hapus informasi
3.1.3.5. Sequence Diagram
Sequence
menggambarkan
diagram
interaksi
adalah
antar
objek
suatu
dan
diagram
yang
mengindikasikan
komunikasi antar objek. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian
pesan yang dipertukarkan oleh objek-objek yang melakukan suatu
tugas tertentu. Objek-objek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke
kanan, dan aktor yang menginisiasi interaksi terletak di bagian paling
kiri dari diagram.
Pesan yang dipertukarkan antar objek digambarkan sebagai
anak panak antara activation box pengirim dan penerima. Kemudian
diatasnya diberikan label pesan. Tujuan pengunaan dari sequence
diagram yaitu :
1.
Mengkomunikaskan permintaan kepada tim teknis karena
diagram ini dapat lebih mudah untuk dikolaborasi menjadi model
desain.
2.
Merupakan diagram yang paling cocok untuk mengembangkan
deskripsi use case menjadi spesifikasi desain.
Berikut adalah sequence diagram dari user dan administrator.
Gambar 3.10. Sequence diagram user mengakses webGIS
Gambar 3.11. Sequence diagram user melihat informasi
Gambar 3.12. Sequence diagram admin tambah data
Gambar 3.13. Sequence diagram admin edit data
Gambar 3.14. Sequence diagram admin hapus data
3.1.3.6. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikai yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan
dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan
(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk
memanipulasi keadaan tersebut. Class diagram menggambarkan
struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu
sama lain seperti asosiasi, pewarisan, dan lain-lain. Class diagram
mempunyai 3 area pokok (Alif Amrullah, 2008), yaitu :
1.
Nama
2.
Atribut
3.
Metode
Berikut adalah class diagram dari webGIS ini.
Gambar 3.15. Class diagram webGIS
3.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan pembuatan sistem yang berasal dari data
yang telah ada dan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Perancangan
sistem ini adalah inti dari program tersebut, karena mulai awal dari pembuatan
sampai dengan selesai program akan dibuat.
3.2.1. Desain Database
Desain database sistem dijabarkan dalam tabel berikut :
a.
Tabel Admin
Field
Id
Username
Password
b.
Tabel Rumah Sakit
Field
Id
Nama
Kelas
Status
Alamat
website
c.
Penjelasan
Berisi primary key
Berisi username admin
Memuat password admin untuk login
Penjelasan
Berisi primary key
Berisi nama rumah sakit
Berisi kelas rumah sakit
Berisi status rumah sakit
Memuat alamat rumah sakit
Memuat alamat website
Tabel faskes tingkat 1
Field
Id
Nama
Jenis
Alamat
Penjelasan
Berisi primary key
Nama dari fakses
Jenis dari faskes
Memuat alamat faskes
3.2.2. Perancangan Antarmuka
Antar muka meruakan komponen yang menghubungkan perangkat
lunak dengan pengguna.
Home
Melihat halaman website
Peta GIS
Preview GIS
User
Halaman
tambah data
Admin
Login
Halaman admin
Data
Halaman edit
data
Halaman
hapus data
Gambar 3.16. Desain Anatarmuka webGIS
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Suratmo, D. 2012. Proposal Skripsi Pembuatan Aplikasi Informasi Lokasi
Perguruan Tinggi Di Yogyakarta Berbasis Webgis. Institut Sains &
Teknologi AKRIND, Yogyakarta.
[2]
Utaibi, M, M, A. 2014. Rancang Bangun Sistem Infromasi Geografis
Untuk Simulasi Siaga Banjir di Sungai Brantas. Skripsi Teknik Informatika.
Universitas Malang.
[3]
Zainuri, Alfiyan. 2012.
Perancangan & Pembuatan Aplikasi Sistem
Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Perguruan Tinggi di Malang Raya.
Skripsi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang.
[4]
Swastikayana, I, W, E. 2011. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web
Untuk Pemetaan Pariwisata Kabupaten Gianyar (Studi Kasus Pada Dinas
Pariwisata Kebupaten Gianyar), Skripsi Teknik Informatika. Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
[5]
Wikipedia.
2013.
Sistem
Informasi
Geografis.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis#Sejarah_perkemba
ngan, diakses pada 2 September 2015).
[6]
Sani, M, M. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi Artikel Makalah.
Mojokerto : Thoriq Al-Fikri.
[7]
Oktafia,
D.
2012.
Sistem
Informasi
Geografis
–
1.
(http://doktafia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30525/SISTEM+INFO
RMASI+GEOGRAFIS+-+1.pdf, diakses pada tanggal 9 September 2015).
[8]
Sari,
Nirmala.
2013.
Makalah
Web
Gis.(
http://nirmalasarii.blogspot.com/2013/03/makalah-web-gis.html, diakses pada
tanggal 9 September 2015).
[9]
Charter,
D.
2003-2007.
Konsep
Dasar
Web
Gis.
(https://dennycharter.wordpress.com/2008/05/08/konsep-dasar-web-gis/,
diakses pada tanggal 9 September 2015).
[10]
Oswald, P. Astrini, R. 2012. Modul Pelatihan ArcGIS10 – Tingkat Dasar.
Bappeda Provinsi NTB.
[11]
Wikipedia.
2015.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_kerja,
September 2015).
Kerangka
diakses
Kerja.
pada
tanggal
9
[12]
Jamkesindonesia.
2015.
Ketentuan
Umum
Faskes.
(http://www.jamkesindonesia.com/jkn/detail/ketentuan_umum_faskes#.VeuDtLtmko, diakses pada tanggal 9 September 2015)