LANGKAH WIRAUSAHA DALAM MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN USAHA (Studi Kasus pada Catering Hidayah Palembang) Oleh: Yusleli Herawati Staf Pengajar Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya e-mail: niak.kurniawatiyahoo.com ABSTRACT - Yusleli_LANG

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

LANGKAH WIRAUSAHA DALAM MENINGKATKAN
DAN MENGEMBANGKAN USAHA
(Studi Kasus pada Catering Hidayah Palembang)
Oleh: Yusleli Herawati
Staf Pengajar Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Sriwijaya
e-mail: niak.kurniawati@yahoo.com

ABSTRACT
The aims this research are to know entrepreneur steps to increase and develop
catering business. The face problem are the run activities no to aplicate strategic
entrepreneurship, so the purpose of organization is never optimal., the promotion
it just put business card on the table and mouth to mouth, also there in no
financial report in one predically and the rate of junior chep’s wage is under
standard of salary in South Sumatera Province..Survey metod was used in this
study and explanatory research was used design of this study. To solve the
problems are this business must be orientation to entrepreneurship, marketing
strategic, financial system must be accounting orientation and production sytem

must be effective and efficient, so this organization can run well.
Keywords: Orientation, Entrepreneurship, Marketing, Accounting,
and Production

PENDAHULUAN
Sebelum memulai suatu usaha atau bisnis, seorang wirausaha harus
merencanakan dengan baik dan teliti baik dari segi fisik dan rohani disamping
pemilihan produk, lokasi, jenis bisnis, pemilihan tenaga kerja, cara pemasaran,
dan strategi menghadapi pesaing. Dengan berwirausaha diharapkan seseorang
mampu mandiri, membuka lapangan kerja bagi orang lain dan menjadi bos bagi
usahanya. Jadi dengan kata lain lebih baik membayar gaji karyawan dari pada
menjadi orang yang menerima gaji. Menurut Schumpeter dalam Suryana
(2001:26): Wirausaha adalah innovator dalam mengkombinasikan sumber-sumber
bahan baru, teknologi baru, metode produksi baru, akses pasar baru, dan pangsa
pasar baru. Relatif terbatas orang yang memiliki kemampuan untuk menjalankan
usaha sendiri, baik dari segi memproduksi sendiri produk yang akan dijual,
pemasaran dan kegiatan lain yang dapat menunjang usahanya, atau yang sering
disebut dengan berwirausaha, karena tidak semua orang mempunyai bakat untuk
memulai menjalankan usaha sendiri. Kendala yang sering dihadapi wirausaha
dalam menjalankan usahanya adalah keengganan untuk mengambil resiko atas

kebangkrutan usaha yang dijalaninya. Juga tidak sedikit orang yang merasa tidak
memiliki masa depan yang pasti jika berwirausaha. Bahkan sebagian orang yang
sudah berwirausaha merasa bingung dalam menjalankan usahanya. Seorang
wirausaha tidak boleh takut gagal dan harus berani mengambil resiko, baik

21

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

berhasil maupun gagal. Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses
sistematis, penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.
Langkah inilah yang banyak diraih oleh orang sukses karena mereka memiliki
kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Setiap wirausaha harus mampu dan jeli
melihat peluang atau kesempatan yang baik untuk menentukan keputusan yang
tepat, sehingga mampu memilih mana bisnis terbaik yang akan dijalankannya. Ini
semua dilakukan demi mencapai keuntungan yang optimal, melalui produk atau
jasa yang akan dihasilkannya, dan yang terpenting adalah tetap menjaga kualitas

serta kestabilan harga jual, mampu mengefisinsikan biaya-biaya yang dikeluarkan.
Selain itu juga harus memperhatikan berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan
supaya kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target
yang telah ditentukan organisasi.
Setiap wirausaha dalam menjalankan usahanya pasti memiliki tujuan yang
ingin dicapainya, seperti memperoleh keuntungan yang berorientasi untuk
kelangsungan hidup perusahaan dan diharapkan terjadi peningkatan keuntungan
setiap tahunnya. Banyak langkah yang dapat dilakukan wirausaha diantaranya
dengan melakukan penelitian secara terus menerus untuk mengembangkan usaha,
memproduksi produk atau jasa yang diminati konsumen, menentukan harga yang
tepat sesuai dengan kualitas produk atau jasa, menentukan pendistribusian yang
tepat terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, dan yang terakhir bagaimana
memperkenalkan produk atau jasa yang dihasilkan, yang dikenal dengan istilah “7
P” atau bauran pemasaran (marketing mix). Langkah lainnya yang dapat dilakukan
wirausaha adalah dengan melakukan system keuangan yang berorientasi pada
akuntansi. Hal ini perlu dilakukan dalam menjalankan bisnis, sehingga akan
terjadi keseimbangan keuangan pada setiap bagian maupun pada seluruh kegiatan
bisnis. Juga langkah yang dapat ditempuh wirausaha adalah bagaimana dalam
menghasilkan suatu produk atau jasa yang dihasilkan dengan seefisien dan efektif
mungkin, sehingga dapat mencapai keuntungan optimal dengan tetap berorientasi

kepuasan pelanggan. Begitu juga yang dialami oleh Catering Hidayah Palembang,
salah satu organisasi yang membuka usaha jasa boga (catering) perlu menerapkan
berbagai langkah diatas untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usahanya
dalam mencapai tujuan yang ditetapkannya. Tujuan dari penulisan ini adalah
untuk mengetahui langkah atau metode apa yang perlu diterapkan untuk dapat
meningkatkan dan mengembangkan usaha jasa boga ini. Adapun langkah-langkah
yang dapat ditempuh wirausaha dalam mengembangkan usahanya adalah dengan
berorientasi pada kewirausahaan, berorientasi pada strategi pemasaran, sistem
keuangan yang berorientasi pada akuntansi, sistem produksi yang efektif dan
efisien.

KERANGKA TEORITIS
Menurut Shapero dalam Aisyah (2006) wirausaha adalah seseorang yang
berinisiatif dan mengorganisasi atau mengorganisasikan kembali mekanisme

22

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011


ekonomi untuk mewujudkan sumber dan situasi yang lebih praktikal serta
sanggup menghadapi resiko atau kegagalan.
Metode-metode sebagai Solusi
Masalah yang dihadapi oleh usaha mikro, kecil dan menengah adalah
masalah klasik, tetapi kita perlu mencari metode untuk memecah permasalahan
tersebut. Ada beberapa metode yang perlu diterapkan pada usaha mikro, kecil dan
menengah untuk dapat meningkatkan daya saingnya.
Metode yang perlu dilaksanakan oleh UMKM
Berorientasi pada Kewirausahaan , Wirausaha adalah kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis;
mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil
tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Untuk mencapai kesuksesan, UMKM harus
menerapkan program
kewirauasahaan secara optimal yang antara lain:
 Kreatif dan Inovatif
 Smart
 Pekerja Keras
 Bertanggungjawab
Berorientasi pada Strategi Pemasaran, Pemasaran merupakan unjung

tombak bagi suatu bisnis sehingga apabila strategi pemasaran tumpul akan
mengakibatkan proses kegiatan bisnis akan mengalami ketumpulan juga. Konsep
dasar pemasaran adalah bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dan memuaskannya. Untuk memuaskan dalam pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen, UMKM harus menerapkan program pemasaran secara
optimal yang antara lain:
 Marketing Mix
 Market Orientation
 Internal Marketing
 Relationship Marketing
Sistem Keuangan yang berorientasi pada Akuntansi, Keuangan
merupakan sumber kehidupan bagi proses kegiatan suatu bisnis, keuangan
diibaratkan darah pada tubuh manusia. Ketidak seimbangan keuangan pada setiap
bagian maupun keseluruhan proses kegiatan bisnis akan mengganggu aktivitas
bisnis. Untuk itu perlu dilakukan sistem pengaturan keuangan yang baik sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang antara lain:
 Sistem pembukuan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
 Sumber dan penggunaan dana
 Ratio keuangan
 Biaya modal.


23

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

Sistem produksi yang efektif dan efesien, Proses produksi merupakan
motor dalam menghasilkan produk (barang dan jasa) yang merupakan output
perusahaan yang berarti penghasilan perusahaan. Proses produksi yang
diharapkan perusahaan adalah proses produksi yang mempunyai tingkat
kemampuan produktivitas yang tinggi serta efektif dan efesien dengan output
yang berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan metode proses
produksi yang baik dengan melakukan antara lain:
 Penggunaan sarana dan prasarana yang lebih baik
 Transformasi metode/teknologi
 Strategi adopsi
 Peningkatan dan pengembangan kemampuan keterampilan SDM
 Ketersediaan bahan baku yang berkualitas.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survey, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research.
Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha dan karyawan catering
Hidayah Palembang. Sumber data yang dilakukan dengan data primer yang
berupa interview terpola dan juga melakukan observasi serta pengumpulan data
sekunder.

PEMBAHASAN
Untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha jasa boga ini
banyak langkah atau metode yang perlu dilakukan sehingga dapat mencapai hasil
yang optimal sesuai tujuan organisasi ini. Adapun langkah yang dapat ditempuh
oleh Catering Hidayah Palembang adalah sebagai berikut:
Berorientasi pada kewirausahaan
Seorang wirausaha yang berorientasi kewirausahaan, artinya wirausaha
tersebut memiliki kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan
bisnis, mengumpulkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil
tindakan yang tepat dan mengambil keputusan dalam rangka meraih sukses.
Untuk mencapai kesuksesan tentunya Catering Hidayah Palembang harus
menerapkan program kewirausahaan secara optimal, antara lain:
 Kreatif dan inovatif, Sikap kreatif dan inovatif dapat diperlihatkan melalui

banyak ide atau gagasan yang diciptakan baik ide untuk mengembangkan
produk, manajemen organiisasi dan aktivitas lain untuk mendukung
pengembangan usaha. Seperti diketahui usaha jasa boga (catering) benarbenar butuh kreativitas dalam menyajikan berbagai menu yang ditawarkan
ke konsumen dan perlu sentuhan inovasi tertentu untuk dapat menarik
minat dalam mencicipi hidangan yang disajikan, karena bisnis catering ini
berawal dari lidah dan baru jatuh hati untuk memesan kembali.
 Harus Smart, Untuk dapat mengembangkan usaha ini secara optimal tentu
saja perlu smart dalam mengelola jasa boga ini dengan terobosan24

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011





terobosan baru baik merencanakan berbagai menu hidangan maupun
berbagai strategi pemasaran yang harus dilaksanakan.
Pekerja Keras, Wirausaha catering ini haruslah seorang yang sungguhsungguh dalam menjalankan usaha tanpa pamrih apapun untuk berusaha
mengembangkan usaha ini dengan berbagai langkah jitu secara terus

menerus baik dari sudut produksi, pemasaran, maupun manajemen
organisasi.
Bertanggung jawab, Dalam menjalankan usaha jasa boga ini tentu segala
sesuatunya tentang pengelolaan usaha ini harus penuh tanggung jawab
dengan segala resikonya yang berarti baik kepada tenaga kerja membayar
sesuai dengan kebijakan pengupahan yang layak sesuai dengan peraturan
pemerintah, harus membayar pajak kepada pemerintah atau negara, peduli
kepada lingkungan sekitar.

Berorientasi kepada strategi pemasaran
Wirausaha Catering Hidayah Palembang harus selalu berorientasi kepada
strategi pemasaran, sebab pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu bisnis.
Konsep dasar pemasaran adalah bagaimana memenuhi dan keinginan konsumen
dan memuaskannya. Untuk memuaskan dalam pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen, wirausaha ini harus menerapkan program pemasaran secara
optimal antara lain:
Penerapan marketing mix (bauran pemasaran) dengan “7 P” (Product,
Price, Place, Promotion, People, Process, and Physical Evidence).
 Product: Secara terus menerus usaha ini harus mampu melakukan
pengembangan produk, sehingga usaha jasa boga ini secara kreatif dan inovatif

dalam mengembangkan berbagai menu hidangan sehingga konsumen akan
memperoleh kepuasan bila mengkonsumsi catering Hidayah Palembang ini
dan tentunya dan secara tidak langsung tentunya si konsumen akan
menginformasikannya kepada orang lain bahwa menu hidangan dan layanan
yang diberikan relatif memuaskan.
 Price: Untuk penentuan harga yang ditetapkan juga relatif terjangkau sesuai
dengan selera dan kantong si konsumen, karena ada berbagai tawaran paket
harga dari berbagai macam menu dari menu I sampai menu III yang akan
dipilih oleh konsumen.
 Place: Strategi penempatan memberi penekanan kepada aspek saluran
pengedaran produkyang berfungsi menyampaikan produk kepada pengguna
sasaran. Hal ini melibatkan aktivitas yang serius, seperti transaksi, inventori,
logistic, dan kelengkapan fasilitas. Usaha jasa boga ini dapat menawarkan
produk yang betul (bila ada acara resepsi, seminar, lokakarya, hajatan), di
lokasi yang betul (instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, perbankan,
event organizer, acara keluarga), dan pada masa atau waktu yang tepat
(peresmian organisasi, ulang tahun organisasi, event tertentu) yang kesemuanya
ini adalah tujuan dari strategi ini. Semua ini sangat bergantung kepada
bagaimana kesan atau image saluran-saluran pengedaran yang ditetapkan oleh

25

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

Catering Hidayah Palembang. Bagaimana produk di tempatkan di kalangan
pelanggan, begitu jugalah penerimaan mereka.
 Promotion: Guna lebih memperkenalkan jasa boga ini tentunya wirausaha
harus mampu memilih mana jenis promosi yang harus dilakukan sehingga
konsumen mengetahui bagaimana tentang keberadaan usaha catering ini. Dan
memang promosi adalah salah satu alat untuk menyampaikan informasi yang
dilakukan penjual dan ditujukan kepada pembeli dengan cara mempengaruhi
sikap dan tingkah laku calon pembeli sehingga tertarik membeli produk atau
jasa yang ditawarkan penjual. Berdasarkan data yang diperoleh, Catering
Hidayah Palembang, hanya melaksanakan promosi dengan meletakkan kartu
nama di meja hidangan pada saat ada acara resepsi tertentu. Jadi bila tamu yang
menghadiri acara resepsi tersebut kurang peduli terhadap kartu nama yang
terletak di meja hidangan, berarti sia-sialah usaha catering Hidayah Palembang
tersebut. Juga strategi promosi yang dijalankan hanya dari mulut ke mulut saja,
itupun kalau tamu yang menghadiri ke suatu acara tersebut peduli atau teringat
bahwa catering yang digunakan si pemangku hajat adalah Catering Hidayah
Palembang. Menurut wirausaha tersebut cara memperkenalkan atau promosi
terhadap produk yang dihasilkan yang telah dijalaninya selama ini relatif sudah
tepat, dimana untuk melakukan kegiatan promosi memerlukan biaya yang
relatif besar dan tidak seimbang dengan penghasilan yang mereka peroleh.
Adapun langkah yang dapat ditempuh jasa boga ini untuk melakukan caracara supaya promosi dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan yaitu
mendapat keuntungan optimal dan terus meningkat setiap tahunnya adalah harus
direncanakan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan berbagai faktor
produksi lainnya, sehingga kegiatan promosi dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan harapan perusahaan. Berdasarkan kondisi yang ada pada usaha catering
ini, maka upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan
usahanya yaitu menurut Boyd (2000), perusahaan dapat mengembangkan
pemasarannya melalui komponen-komponen strategi promosi yaitu diantaranya
adalah sebagai berikut:
Periklanan
Media iklan yang dapat digunakan terbagi dalam tiga media, baik media
cetak, media elektronik, dan media luar ruang. Yang dapat dilakukan oleh jasa
boga ini adalah melalui media cetak, karena di Palembang relatif banyak koran
yang beredar baik yang terbit pagi hari maupun yang terbit sore hari (Sumatera
Ekspress, Sriwijaya Post, Kompas, Berita Pagi Media Indonesia dan lain-lain).
Menurut Jefkins 1994) jumlah dan persentase biaya iklan per jenis media untuk
media cetak sebesar 51 %, iklan luar ruang dan transportasi sebesar 5 %. Sekarang
wirausaha jasa boga ini yang dapat menentukan mana media cetak yang akan
dipilih untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan dengan berbagai resiko
yang mungkin dihadapinya, akan tetapi resiko yang diambil adalah yang paling
minimal. Penerbitannya pun dapat dipilih sesuai kebijakan wirausaha, baik setiap
akhir pekan atau pada saat akan ada event besar di kota Palembang

26

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

Personal Selling
Usaha jasa boga ini dapat memilih strategi promosi yang ini dengan cara
memiliki tenaga penjual (sales) khusus untuk mencari atau menghubungi calon
pelanggan secara langsung yaitu Instansi Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), perbankan, perusahaan-perusahaan swasta minimal yang ada di kota
Palembang. Juga dapat bekerja sama dengan “Event Organizer (EO)” yang ada di
kota Palembang (Haka Entertainment, Trust Promosindo dan lain-lain) untuk
menggunakan usaha Catering Hidayah Palembang dalam setiap event yang
mereka selenggarakan dan inipun harus terikat dalam kontrak perjanjian, sehingga
akan menguntungkan kedua belah pihak. Setiap tenaga penjual harus dibekali
dengan brosur-brosur (menu/paket yang ditawarkan) beserta daftar harga, dan
dapat juga memesan menu khusus yang dipesan calon pelanggan yang akan
digunakan untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan, berusaha meyakinkan
calon pelanggan, untuk memesan produk yang ditawarkan. Inipun dilakukan
dengan harapan usaha jasa boga ini dapat dikenal luas oleh masyarakat khususnya
kota Palembang maupun daerah sekitarnya, sehingga dapat merealisasikan tujuan
yang ingin dicapai.
Publisitas
Cara inipun dapat ditempuh perusahaan dengan mengundang wartawan
dari media cetak untuk meliput dan menerbitkannya dalam media cetak tersebut
pada suatu acara atau event dimana catering Hidayah Palembang terlibat
didalamnya, sehingga usaha ini dapat lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas.
Promosi Penjualan
Langkah lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan potongan
harga atau diskon bila pelanggan memesan dalam jumlah tertentu. Sesuai dengan
kebijaksanaan usaha ini maka bila pesanan menu III diatas 500 porsi akan
diberikan potongan harga sebesar Rp. 500,- per porsi dari Rp.22.000,- per porsi
menjadi Rp. 21.500,-. Dan jika pesanan diatas 1500 porsi, maka akan diberi
potongan harga Rp. 500,-. Per porsi dan juga memberikan bonus pempek, kue, es
krem, dan juice seharga Rp. 1.000.000,-. Promosi yang telah dijalankan Catering
Hidayah Palembang selama ini hasil yang diperoleh belum begitu optimal, maka
seharusnya dapat lebih mengaktifkan lagi kegiatan promosi melalui bauran
promosi, dengan berpedoman pada pendapat longenecker, dkk (2001) bahwa
penentuan biaya promosi per tahun ialah 2 % dari penjualan. Dan pihak Catering
Hidayah Palembang dapat memilih mana bauran promosi yang akan
diterapkannya sesuai dengan pembahasan penulis yang telah dilakukan. Sebab
keuntungan promosi secara umum adalah mempengaruhi tingkat penjualan,
sehingga keuntungan yang diharapkan perusahaan dapat meningkat. Sedangkan
keuntungan promosi secara khusus adalah merupakan alat informasi dalam
memperkenalkan produk atau jasa perusahaan.

27

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

People
Faktor manusia baik yang terlibat langsung maupun yang terlibat secara
tidak langsung dalam aktivitas penyampaian produk tidak patut dikecualikan.
Peranan kaki tangan yang menjalankan aktivitas berkaitan dengan kegiatan
pemasaran perlu dijadikan strategi. Oleh karena itu inisiatif dari aspek kebolehan,
kemampuan, dan keahlian para karyawan dan pihak pengurusan organisasi perlu
juga diberi perhatian. Apalagi Catering Hidayah Palembang berhubungan dengan
urusan masak memasak atau urusan kuliner atau juru masak ini, wirausaha harus
berusaha secara terus menerus melakukan usaha supaya juru masaknya benarbenar dapat menjaga kualitas hasil masakannya juga perlu menambah wawasan
juru masaknya melalui pelatihan kuliner dengan variasi terkini.
Process
Dalam hal ini berhubungan dengan aliran kerja termasuk arahan dan
prosedur yang bertepatan dengan setiap aktivitas merupakan elemen yang akan
menentukan kesan atau image dan kesuksesan pemasaran. Usaha catering ini
memang dalam prosesnya relatif sederhana dengan arahan dari ketua juru masak
(karyawan juru masak senior), semua proses masak memasak selesai sesuai
dengan menu yang dipesan pelanggan.
Physical Evidence
Menurut Zeithamel dalam Sambrono (2011), Sarana fisik adalah
lingkungan dimana layanan disampaikan dan di mana organisasi dan pelanggan
berinteraksi dan setiap komponen yang nyata memfasilitasi kinerja atau
komunikasi dari layanan. Menurut Yazid (2003), adalah lingkungan fisik dimana
jasa disampaikan dan dimana organisasi dan konsumennya berinteraksi, serta
setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa
tersebut. Yang termasuk bukti fisik dalam pemasaran jasa menurut Yazid (2003):
1. Desain fasilitas, Tentunya usaha catering Hidayah Palembang
sedemikian rupa harus mendesain semua fasilitas yang akan digunakan
dalam menyusun menu hidangan semenarik mungkin sehingga
pelanggan akan terkesan terhadap baik menu hidangan maupun
dekorasi yang di desain se unik mungkin.
2. Keindahan, Yang tak kalah menariknya adalah masalah keindahan
yang ditampilkan dari variasi menu yang menarik ditambah tampilan
asesoris yang melengkapinya. Ini juga dimaksudkan supaya pelanggan
benar-benar terkesan dengan menu yang dihidangkan.
3. Fungsi, Juga dalam rangka memenuhi pesanan yang mempunyai hajat
baik instansi pemerintah, BUMN, perbankan, event organizer, dan
perseorangan catering ini harus benar-benar bermanfaat bagi si
empunyai hajat tersebut, sehingga pelanggan tidak merasa kecewa
terhadap apa yang sudah dipesannya.
4. Kondisi yang tak menentu, Seperti diketahui bahwa usaha ini bukanlah
suatu aktivitas yang tetap, dalam arti akan selalu menunggu pesanan
yang datang baru merekadapat beraktivitas untuk memasak. Usaha ini
dalam satu bulan hanya menerima pesanan dua sampai empat kali,

28

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

5.

6.

7.

8.

9.

itupun waktunya tidak dapat dirinci secara tepat kapan akan
melaksanakan kegiatan tersebut. Berarti wirausaha ini sudah harus
mengantisipapsi bagaimana supaya karyawan (juru masak, penyaji
atau petugas hidangan dan karyawan lainnya) tidak beralih ke usaha
catering lainnya, ini tentu akan merugikan perusahaan karena bila
mereka sudah memiliki keahlian tertentu, usaha sejenis lainnya akan
berusaha mengambil karyawan tadi.
Peralatan, usaha catering ini tentu saja peralatan yang digunakan perlu
mendapat perhatian, karena bukan saja hanya melihat unsur lengkap
semua peralatan yang digunakan tapi juga harus terlihat indah, menarik
dan unik.
Pakaian Karyawan, Usaha jasa catering seperti ini tentu saja pada saat
mereka menyajikan di meja hidangan perlu didukung dengan
kebersihan dan rapinya pelayan yang akan menghidangkan, berarti
mereka perlu pakaian seragam yang mencerminkan bersih, indah dan
rapi yang akan membuat pelanggan atau tamu yang menyantap
hidangan tersebut akan terkesan dan kagum terhadap jasa layanan yang
sudah diberikan.
Laporan, Kegiatan apapun tentunya memerlukan bukti otentik yang
berupa laporan tertulis, karena suatu laporan adalah sebuah dokumen
tertulis yang dihasilkan sebagai akibat dari prosedur-prosedur yang
dijalankan untuk mengungkapkan informasi. ( Gie, 2003). Jadi tidak
terkecuali dalam usaha catering inipun harus membuat laporan setelah
suatu kegiatan selesai dilaksanakan, sehingga dari laporan tadi dapat
dievaluasi apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah optimal atau
belum dan wirausaha dapat mengambil jika keputusan terhadap apa
yang sudah dilaksanakan untuk perbaikan ke depan.
Kartu bisnis, Penggunaan kartu bisnis dalam setiap ada perjamuan
telah dilaksanakan oleh usaha catering ini di setiap meja hidangan
yang disajikan.diletakkan kartu bisnis. Berarti penggunaan kartu bisnis
ini tetap dipertahankan atau digunakan, sehingga pelanggan atau tamu
akan mengetahui tentang keberadaan Catering Hidayah, yang secara
tidak langsung dari mouth to mouth masyarakat luas akan dimana
usaha catering ini berada.
Pernyataan jaminan, Usaha Catering ini tentunya harus mampu
memberikan jaminan bahwa setiap menu hidangan yang disajikan
terjamin kualitas dan kebersihannya, sehingga baik organisasi maupun
individu yang memesan dapat yakin dengan pernyataan dari wirausaha
tersebut..

Sistem Keuangan yang berorientasi Akuntansi
Keuangan merupakan sumber kehidupan bagi proses kegiatan suatu bisnis
tidak terkecuali usaha jasa boga ini, keuangan diibaratkan darah pada tubuh
manusia. Ketidakseimbangan keuangan pada setiap bagian maupun keseluruhan
proses kegiatan bisnis akan mengganggu aktivitas bisnis. Untuk itu perlu

29

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

dilakukan sistem pengaturan keuangan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang antara lain Sistem pembukuan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi, Dalam menjalankan usaha jasa boga ini belum membuat laporan
keuangan sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan), karena laporan
keuangan menurut wirausaha tidak terlalu penting, sebab orang yang berperan di
bagian keuangan adalah orang kepercayaan pimpinan, sehingga tidak mungkin
melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau menyimpang. Pada Catering
Hidayah Palembang hanya mengumpulkan nota-nota belanja dan nota pemesanan
saja, kemudian dikumpulkan pada satu folder dan jika ingin membayar pajak
barulah nota-nota tadi digunakan. Padahal diketahui bahwa laporan keuangan
adalah salah satu hal yang paling penting dalam menjalankan bisnis atau
berwirausaha, karena melalui laporan keuangan yang baik dan benar, wirausaha
dapat melihat perkembangan usaha khususnya mengenai transaksi yang dilakukan
perusahaan di setiap periodenya. Selain itu juga dapat mengetahui banyaknya
volume penjualan produk dan besarnya keuntungan yang diperoleh pada periode
tertentu.
Tidak setiap wirausaha dalam menjalankan bisnis mampu membuat
laporan keuangan yang baik dan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
ada. Hal ini disebabkan wirausaha tidak mengetahui bagaimana cara membuat
laporan keuangan sesuai dengan teori-teori tersebut atau bahkan wirausaha
menganggap bahwa laporan keuangan bukanlah suatu hal yang penting. Padahal
dengan membuat laporan keuangan yang baik dan benar, maka kegiatan usaha
yang dijalankan akan dapat teratur dan terkontrol. Selain itu pula laporan
keuangan yang baik dan benar akan sangat berguna untuk melakukan pembayaran
pajak penghasilan bagi wirausaha setiap tahunnya. Berikut ini penulis akan
menyajikan bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan Warren (2006:301)
yang sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan), yang seharusnya dibuat
oleh Catering Hidayah Palembang.

Laporan Rugi Laba:
Catering Hidayah Palembang
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010
Pendapatan dari penjualan
Penjualan
Dikurangi HPP:
Beras
Daging
Ikan
Minyak
Tepung
Lain-lain
Laba kotor

Rp ..........
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

……….
……….
……….
……….
……….
………. +

Rp ……….
Rp ……….

30

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

Beban operasi
Beban gaji
Beban promosi
Beban penyusutan
Beban rupa-rupa (bensin, pulsa)
Total beban penjualan

Rp ……….
Rp ……….
Rp …………..
Rp
+
Rp ……………

Beban Administrasi
Beban gaji kantor
Beban sewa
Beban peyusutan
Beban perlengkapan kantor
Beban administrasi rupa-rupa
Total beban administrai

Rp ……………
Rp ……………
Rp …………....
Rp ……………
Rp …………….
Rp ……………

Total beban operasi
Laba bersih

Rp
Rp …………...

Pajak 28 % x Laba bersih
Pajak yang harus dibayar
Laba bersih setelah kena pajak

Rp ………………...
Rp …………….

Catering Hidayah Palembang
Neraca, 31 Desember 2010
Aktiva
Aktiva lancar:
Kas
Piutang usaha
Persediaan barang dagang
Perlengkapan kantor
Total Aktiva lancar

Rp ……………
Rp …………….
Rp ……………
Rp ……………. +
Rp ……………..

Properti, Pabrik dan Peralatan:
Tanah + Bangunan
Peralatan catering
Dikurangi akumulasi penyusutan
Peralatan kantor
Dikurangi akumulasi penyusutan

Rp …………...
Rp ……………
Rp ………….....
Rp …………….
Rp ………….. +

31

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

Total Properti, Pabrik dan Peralatan:
Total Aktiva

Rp ………..…………
Rp ………….

Kewajiban
Kewajiban lancar:
Utang usaha
Utang gaji
Total kewajiban lancar:

Rp ………………
Rp ……………....
Rp ………………

Kewajiban Jangka Panjang:
Wesel bayar (jatuh tempo)
Total Kewajiban

Rp ……………….
Rp ………...……..

Ekuitas Pemilik
Modal Catering Hidayah Palembang
Total Kewajiban dan Ekuitas Pemilik

Rp ……………
Rp ……………

Berdasarkan bentuk laporan keuangan diatas, tentunya Catering Hidayah
Palembang, terutama daftar Rugi Laba tersebut dapat merincikan transaksi tentang
penentuan harga pokok produksi, biaya bunga bila usaha jasa boga ini melakukan
transaksi berkaitan dengan transaksi bank dan perincian pembayaran pajak
penghasilan perusahaan, sehingga laporan keuangan ini sangat bermanfaat untuk
transaksi yang dilakukan perusahaan secara terperinci dan akurat pada satu
periode. Hal ini sesuai dengan kegunaan laporan keuangan yang dikemukakan
Longenecker, Moore and Petty (2001):
a. Penerimaan penjualan dari penjualan barang atau jasa organisasi, Perusahaan
dapat melihat penerimaan dari volume penjualan yang dihasilkan oleh Catering
Hidayah Palembang secara akurat. Hal ini dapat dilihat pada laporan rugi/laba,
yaitu usaha jasa boga ini dapat memperoleh penjualan dan laba kotor sesuai
dengan laporan rugi/laba yang telah dibuat.
b. Biaya produksi atau biaya perolehan produk atau jasa yang dijual, Biaya
produksi atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi serta biaya
perolehan atau keuntungan dapat dilihat secara terperinci dan lengkap didalam
laporan keuangan, dimana biaya-biaya yang dikeluarkan sesuai dengan daftar
rugi/laba yang telah dibuat.
c. Pembayaran Pajak, Catering Hidayah Palembang dapat menggunakan laporan
keuangan dalam melakukan pembayaran pajak penghasilan usaha ini yang
diperoleh selama satu periode atau satu tahun. Dari perhitungan yang telah
diperoleh pada laporan rugi/laba, maka dapat dikatakan Catering Hidayah
Palembang tidak menampilkan perincian tentang adanya pembayaran pajak
sesuai dengan tarif beban yang ada.

32

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

Sistem produksi yang efektif dan efesien
Proses produksi merupakan motor dalam menghasilkan produk (barang
dan jasa) yang merupakan output organisasi yang berarti penghasilan organisasi.
Proses produksi yang diharapkan organisasi adalah proses produksi yang
mempunyai tingkat kemampuan produktivitas yang tinggi serta efektif dan efesien
dengan output yang berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan
metode proses produksi yang baik dengan melakukan antara lain:
 Penggunaan sarana dan prasarana yang lebih baik, Untuk mendapatkan
hasil optimal dalam berproduksi tentu saja Catering ini harus dapat
menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki sebaik mungkin,
sehingga semua peralatan yang digunakan dapat bettahan relatif lama,
apalagi sebagian besar asset yang dimiliki adalah barang pecah belah yang
harus dipelihara sebaik mungkin.
 Transformasi teknologi, Catering Hidayah Palembang dapat
memanfaatkan media teknologi informasi yang ada dengan cara
memasukkan usaha ini ke website, sehingga dapat dikenal luas oleh
masyarakat di kota Palembang khususnya dan daerah Sumatera Selatan
pada umumnya, karena jumlah catering yang ada di kota Palembang
sebanyak 38 buah (www.google.catering kota Palembang.co.id). Hal ini
tentu saja usaha jasa boga ini harus dapat mengatasi persaingan yang ada
antara usaha sejenis (usaha catering).
 Peningkatan dan pengembangan kemampuan keterampilan SDM, Usaha
ini perlu melakukan pengembangan secara terus menerus terhadap
karyawannya, karena seperti diketahui adanya perbedaan gaji yang
mencolok antara karyawan senior dan karyawan yunior, sehingga ini akan
mempengaruhi kinerja karyawan dalam pelaksanaan tugasnya. Juga perlu
dikembangkan dengan cara diberikan pelatihan untuk mengikuti
perkembangan usaha jasa boga tersebut. Seperti diketahui jumalh
karyawan yang ada sebanyak 12 (dua belas) orang, yang terdiri dari 5
(lima) orang di tingkat manajemen, dan 7 (tujuh) orang yang menjadi juru
masak yunior dengan rincian pembayaran upah mereka masih dibawah
upah minimum sektoral provinsi Sumsel yaitu hanya Rp. 200.000,-, setiap
ada pesanan yang dikerjakan. Dan selama ini mereka hanya menerima
upah sebesar Rp. 800.000,- per bulan (dengan 2 (dua) sampai 4 (empat)
kali usaha ini menerima pesanan). Jadi usaha jasa boga inipun harus
memberikan motivasi kepada karyawan yang berupa dengan cara
membayar upah sesuai dengan Upah Minimum Sektoral Provinsi Sumatera
Selatan tahun 2011 dengan nomor 902/KPTS/DISNAKERTRANS/2010
sebesar Rp. 1.154.000.- per bulan untuk usaha jasa boga ini.
 Ketersediaan bahan baku yang berkualitas, Catering Hidayah Palembang
tentunya harus mampu mempertahankan dan menjaga kualitas bahan baku,
seperti diketahui usaha catering ini sangat sensitif sebab menyangkut
selera atau rasa dari menu yang dihidangkan ke pelanggan.

33

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

Untuk mendapatkan organisasi yang mempunyai tingkat daya saing yang
unggul tidak hanya diberikan metode atau program-program tersebut diatas saja
tetapi perlu juga dilakukan hal-hal sebagai berikut:
 Pendidikan dan pelatihan (diklat)
 Fasilitasi
 Mediasi
 Pembinaan
 Konseling
 pengawasan
 Evaluasi.
Program-program ini harus dikelola secara profesional dan pengelolanya
bertanggungjawab atas keberhasilan organisasi yang menjadi binaannya. Program
ini jika dilaksanakan secara baik dan professional dengan tanggungjawab penuh
sangat dimungkinkan Catering Hidayah Palembang dapat tumbuh, berkembang
serta mampu meningkatkan daya saingnya.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka berikut
ini penulis akan menyimpulkan sebagai berikut:
1. Catering hidayah Palembang untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan
usahanya melalui langkah-langkah yang berorientasi pada kewirausahaan,
berorientasi pada strategi pemasaran, sistem keuangan yang berorientasi
akuntansi, dan yang terakhir sistem produksi yang efektif dan efisien.
2. Catering Hidayah Palembang dalam menjalankan bisnisnya belum optimal,
karena masih mengandalkan promosi melalui kartu nama yang diletakkan di
setiap meja hidangan dan hanya dari mulut ke mulut, sehingga volume
penjualan yang dicapai belum dapat menghasilkan keuntungan yang optimal
dengan order atau pesanan per bulan hanya 2 (dua) sampai 4 (empat) kali.
Diharapkan dengan melaksanakan bauran promosi baik periklanan, personal
selling, publisitas, dan promosi penjualan akan lebih dikenal lagi oleh
masyarakat, baik instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, perbankan,
event organizer, dan masyarakat umum yang ingin melaksanakan hajatan
tertentu.
3. Usaha Jasa boga ini perlu membuat laporan keuangan menurut SAK (Standar
Akuntansi Keuangan), sehingga dari laporan keuangan tersebut dapat diperoleh
gambaran secara terperinci tentang kegiatan operasional yang dilaksanakan
selama satu periode tertentu.
4. Kebijakan pengupahan yang diberlakukan berpedoman pada Keputusan
Gubernur Sumsel Nomor 902/KPTS/DISNAKERTRANS/2010 untuk jasa
boga ini adalah sebesar Rp. 1.154.000,- perbulan, sehingga karyawan akan
berbuat lebih baik lagi bagi usaha jasa boga ini di masa yang akan datang.

34

Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011

DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.Upah Minimum Sektoral Provinsi Sumatera Selatan.co.id,
diakses pada bulan Desmber 2010.
http://www.google.catering di kota Palembang.co.id,
diakses pada bulan
September, 2011.
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/04/27/kewirausahaan-solusiproblem-umkm/
Kotler, Philip, dan Keller, 2006, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Indeks.
Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Rise untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta,
Erlangga.
Longenecker, Moore, and Petty, 2001, Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil,
Jakarta, Salemba Empat.
Sugiyono, 2009, Metede Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta.
Suryana, 2001, Kewirausahaan, Jakarta, Salemba Empat.
Warrens, Carl, Reeve dan Fress, 2006, Pengantar Akuntansi, Jakarta, Salemba
Empat.
Yazid, 2001, Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi, Yogyakarta, Ekonisia.

35