Hotel Neo Aston Kupang, 14
SEMINAR NASIONAL PETERNAKAN III Hotel Neo Aston Kupang, 14 15 November 2017
Kolaborasi Penyelenggaraan:
Program Pascasarjana Universitas Nusa Cendana
Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) NTT
Himpunan Ilmuan Peternakan Indonesia (HILPI) NTT
Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) NTT
Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia (HITPI) NTT
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PETERNAKAN III
Kupang, 14-15 November 2017
“HILIRISASI TEKNOLOGI DALAM SISTEM PETERNAKAN LAHAN KERING
MENDUKUNG SWASEMBADA DAGING NASIONAL”
Editor:
Dr. Marthen L. Mullik
Dr. Ulrikus R. Lole
Dr. Obed H. Nono
Reviewer:
Dr. I Gusti Ngurah Jelantik Dr. Asnath M. Fuah Prof. I G. Mahardika Prof. G.A.M. Kristina Dewi Prof. Marsetyo Prof. Yusuf L. Henukh Prof. Ifar Subagyo Prof. Ni Ketut Suwiti Prof. H.L.L. Belli Prof. J.F. Bale-Therik Prof. Erna Hartati Prof. Sukawati Fatah Prof. Frans Umbu Datta Dr. Thomas Matahine Dr. Johanis Ly Dr. Maritje Hilakore Dr. Franky M.S. Telupere Dr. Paulus Klau Tahuk Dr. Marthen Luther Mullik Dr. Obed Haba Nono Dr. Ulrikus Romsen LoleUniversitas Nusa Cendana Institut Pertanian Bogor Universitas Udayana Universitas Udayana Universitas Haluoleo Universitas Sumatera Utara Universitas Brawijaya Universitas Udayana Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana Universitas Timor Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PETERNAKAN III
14-15 November 2017, Kupang, NTT Diterbitkan oleh: Undana Press
ISBN: 978-602-6906-29-8
©2017. M.L. Mullik, U. R. Lole, O. H. Nono. Hilirisasi Teknologi Dalam Sistem Peternakan
Lahan Kering Mendukung Swasembada Daging Nasional’Hak cipta dilindungi Undang-Undang, dilarang mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku dengan cara dan dalam bentuk apapun tanpa seizin tertulis dari penerbit.
Alamat Penerbit: Jl. Adisucipto, Kampus Penfui, Kupang Telpon: 0380-821084 www://undana.ac.id
KATA PENGANTAR
Seminar Nasional Peternakan III tahun 2017 merupakan seri lanjutan dari dua seminar pada dua tahun sebelumnya. Tema yang diusung adalah “Hilirisasi Teknologi dalam Sistem
Peternakan Lahan Kering Mendukung Swasembada Daging Nasional ”. Tema ini dipilih
karena tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ilmu dan teknologi di Indonesia saat ini
adalah hilirisasi. Oleh karena itu, topik-topik bahasan dalam seminar ini pun berpusar di
sekitar tema ini.Para pakar yang dalam bidang rekayasa dan hilirisasi teknologi diundang untuk
menjadi narasumber utama. Prof. Muladno sebagai konseptor Program Sentra Produksi
Rakyat (SPR) menyajikan tantangan dalam implementasi SPR. Prof. Ali Agus sebagai pakar
teknologi pengolahan pakan yang telah melahirkan serta menghilirisasi temuannya, diundang
untuk membawakan ulasan tentang Teknologi Pengolahan Pakan Lahan Kering. Prof. Luki
Abdullah adalah seorang ilmuan pakan ternak yang penemuannya banyak membantu industri
dan peternak dalam penyediaan pakan hijauan mengulas topik tentang Pengembangan
Hijauan Pakan Lahan Kering. Menyatukan dunia akademik dan dunia usaha dalam diri
seorang akademisi merupakan suatu hal sangat menarik, dan Dr. Bambang W. Hep yang
adalah seorang dosen dan pengusaha peternakan membagi pengalaman melalui pembahasan
topik Akademisi dan Dunia Usaha. Pemuliabiakan ternak unggas lokal adalah topik menarik
lain yang dibahas oleh Prof. Firda Arlina. Dr. Gusti Jelantik berkesempatan untuk
memaparkan berbagai isu yang berkaitan dengan Kemajuan dan Tantangan Pengembangan
Iptek Lahan Kering. Mengawali semua penyajian tersebut, Gubernur NTT akan mengulas
tentang berbagai strategi dan kebijakan pemerintah NTT mengantrol kinerja peternakan
rakyat mendukung swasembada daging nasional, mengingat NTT sebagai salah satu lumbung
daging sapi nasional. Selain makalah-makalah utama tersebut, disajikan pula 40-an makalah
penunjang oleh berbagai peneliti dari berbagai universitas dan institusi riset di Indonesia.Semoga prosiding ini menjadi rangkuman hasil seminar yang bermanfaat bagi kita semua dalam mewujudkan peran masing-masing membangun peternakan Indonesia. Panitia pelaksana, Dr. Marthen L. Mullik Ketua
SAMBUTAN DEKAN
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Selamat datang para peserta Seminar Nasional Peternakan III di kota Kupang, Seminar ini merupakan bagian dari kegiatan yang dilaksnakan secara rutin setiap tahun dalam rangka merayakan Dies Natalis Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana (Fapet Undana). Tahun 2017 merupakan Dies Natalis yang ke-54. Tahun ini merupakan momen spesial karena di ulang tahunnya yang ke-54, Prodi Peternakan Undana mendapat nilai akreditasi A dari BAN PT. Dalam semangat terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, bangsa dan negara, maka Fapet Undana terus berkomitment dan berupaya meningkatkan mutu internalnya. Salah satu yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan forum-forum ilmiah seperti yang kita lakukan saat ini.
Penyelenggaraan seminar ini dilakukan secara bersama dengan 4 organisasi profesi mitra yaitu Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Perhimpunan Peternak Sapid an Kerbau Indonesia (PPSKI), Himpunan Ilmuan Pakan Indonesia (HILPI), dan Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan Indonesia (HITPI). Joint force ini diharapkan akan memberikan daya dorong yang lebih besar dalam membangun peternakan khususnya di NTT sebagai salah satu lumbung produksi daging nasional sehingga ikut berperan nyata dalam misi besar Indonesia yaitu swasembada daging nasional.
Uis Neno nokan kit (Tuhan Menyertai kita)
Dekan Fakulas Peternakan Undana, Ir. Gustaf Oematan, M.Si.
NIP. 19630405 199003 1 002
DAFTAR ISI
HalamanKata Pengantar iv
Sambutan Dekan v
Daftar Isi vi
MAKALAH UTAMA U-01
Pengembangan Hijauan Pakan Lahan Kering: Konsentrat Hijau Indigofera Zollingeriana
sebagai Sumber Nutrien Lokal untuk Mendorong Kemandirian Pakan dan Daya Saing Peternakan Nasional Prof. Luki Abdullah
1 Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor .................................................
U-02
Akademisi dan Dunia Usaha
Dr. Bambang W.H.E. Prasetiyono
9 Dosen Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro ..........................................................
U-03
Tantangan dalam Implementasi SPR
Prof. Muladno
17 Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor .................................................
U-04
Teknologi Pengolahan Pakan untuk Lahan Kering
Prof. Ali Agus
25 Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada ..............................................
U-05
Pemuliabiakan Unggas Lokal di Lahan Kering
Dr. Firda Arlina
33 Dosen Fakultas Peternakan Universitas Andalas .................................................................
U-06
Kemajuan dan Tantangan Pengembangan Iptek Peternakan Lahan Kering
Dr. I Gusti Ngurah Jelantik
41 Dosen Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana ......................................................
MAKALAH PENDUKUNG TEMA 1 Pakan dan Nutrisi Makanan Ternak P1-01
Pengaruh Pemberian Pakan Komplit dengan Rasio Jerami Padi dan Konsentrat yang Berbeda terhadap Konsumsi, Konversi Ransum dan Pertambahan Berat Badan Kambing Kacang Betina A.E. Manu, Y.U.L. Sobang, dan A. Pryadi ...........................................................................
68 P1-02 Pengaruh Fermentasi Dedak Padi oleh Kapang Rhyzopus Oligosporus terhadap Kadar Asam Pitat M.A. Hilakore, M. Nenobais, dan T.O. Dami Dato ..............................................................
72
P1-03
Pengaruh Kombinasi Pemberian Putak dan Jerami Padi dengan Suplementasi Asam Fenilpropionat dan Analog Hidroksi Metionin untuk Meningkatkan Produksi Ternak Kerbau (Bubalus bubalis)
76 G. Oematan dan M.L. Mullik ................................................................................................
P1-04
Analisis Kandungan Nutrien Produk Fermentasi Bonggol Pisang Kepok dan Pengaruh Pemberiannya terhadap Performa Ternak Babi Lepas Sapih S. Sembiring ............................................................................................................
81 P1-05 Rasio Karbon-Nitrogen pada Berbagai Hijauan Pakan di Timor Barat M.L. Mullik, G. Oematan, T.O. Dami Dato, G. Maranatha, Y.M. Mulik ............................
86 P1-06 Pakan Rendah Protein bagi Ayam Broiler di Daerah Tropis S.Y.F.G. Dillak dan N.G.A. Mulyantini ................................................................................
90 P1-07 Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit dalam Ransum terhadap Performan Babi Peranakan Landrace T. Dodu, I.M.S. Aryanta, N.N. Suryani, F. Heryfianto, dan S.T. Tanghamap ......................
94 P1-08 Efek Campuran Tepung Daun Kelor, Tepung Daging Bekicot dan Tepung Limbah Ikan N.N. Suryani, Usaha G. Moenthe, I M.S. Aryanta, dan Thomy Naitasi ...............................
98 P1-09 Efek Penggunaan Tepung Biji Asam Terfermentasi terhadap Kadar Kolesterol Babi Induk Awal Kebuntingan
J. Ly, Markus A. Pay, Ni Nengah Suryani............................................................................ 102
P1-10Evaluasi Parameter Rumen secara Invitro Standing Hay Rumput Kume Amoniasi yang Difermentasi oleh Pleurotus Sajur-caju dengan Kombinasi Gamal dan Lamtoro
M. Nenobais dan Jalaludin ................................................................................................... 107
P1-11Efek Suplementasi Cobalt-Zeolit Alam Aktif terhadap Kondisi Fermentasi Rumen dan Profil Darah Ternak Kambing Lokal yang Digembalakan
M.M. Kleden, L.S. Enawati, dan G.A.Y. Lestari .................................................................. 111
P1-12Optimalisasi Fermentasi Rumen secara in Vitro melalui Pemberian Pakan Komplit Plus Berbasis Limbah dari Hasil Fermentasi Menggunakan Zn-Cu Isoleusinat
G.A.Y. Lestari dan E. Hartati ............................................................................................... 116
P1-13Optimalisasi Fermentasi dalam Rumen melalui Suplementasi Tepung Bekicot pada Ransum Berbasis Standing Hay Rumput Kume (Sorghum plumosum)
E. Hartati, E.Dj. Sulistidjo, A. Saleh, G. Oematan, dan G.A.Y. Lestari ............................... 121
P1-14
Kecernaan Bahan Organik dan Mineral Ternak Babi Keturunan Landrace yang Mengonsumsi Biji Asam Olahan dalam Ransum
126 R. Wea, J. F. Balle-Therik, P.R. Kalle, dan M.L. Mullik ......................................................
P1-15
Performans Ayam Kampung di Daerah Tropis yang Diberi Ransum dengan Imbangan Energi Protein Berbeda
V.J. Ballo .............................................................................................................................. 131
P1-16Perubahan Kandungan Komponen Serat “Standing Hay Rumput Kume” Amoniasi yang Difermentasi Jamur Pleurotus sajor-caju
Jalaludin dan M. Nenobais ................................................................................................... 136
P1-17Kualitas Rumput pada Padang Penggembalaan Alam di Kecamatan Katiku Tana Selatan Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur
S.T. Temu, H.P. Nastiti, H.T. Handayani, H.T. Pangestuti, dan D.B. Osa .......................... 141
P1-18Evaluasi Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Hijauan Padang Penggembalaan Alam di Desa Bangka Kantar Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur
H.P. Nastiti dan H.T. Pangestuti .......................................................................................... 144
Produksi, Reproduksi, Pemuliabiakan, dan Kesehatan Hewan 149
P2-01Pemanfaatan Madu dalam Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Kambing Peranakan Etawah
W.M.M. Nalley, I G.N. Jelantik, dan Yustiani Y. Bette ......................................................... 150
P2-02Pengaruh Strain Pejantan terhadap Performa Reproduksi Ternak Ayam Lokal Sabu
Y. Djegho, H.T. Pangestuti, J.N. Kihe, dan H. Sutedjo ...................................................... 155
P2-03Efektivitas Suplementasi Level Filtrat Jambu Biji yang Berbeda ke dalam Pengencer Air Kelapa Kuning Telur terhadap Kualitas Semen Cair Sapi Bali pada Penyimpanan Suhu 5 c
M.S. Abdullah, A. Marawali, dan Jalaludin .......................................................................... 160
P2-04Kemampuan Tumbuh Blastosis Mencit Pasca Kriopreservasi dengan Metode Vitrifikasi dan Slow-Freezing
T.M. Hine dan W.M.M. Nalley .............................................................................................. 165
P2-05Produktivitas Sapi Bali Penggemukan di Tingkat Peternak
U.S. Rosnah dan M. Yunus ................................................................................................... 170
P2-06Pengaruh Suplementasi Selenium dan Vitamin E pada Induk Sapi Bali Prepartum terhadap Berat Lahir dan Ukuran Linear Tubuh
H.L.L. Belli ............................................................................................................................ 174
P2-07Korelasi Fenotip Beberapa Sifat Produksi F1 Hasil Persilangan antara Ayam Lokal dengan Ayam Ras Petelur ISA Brown
F.M.S. Telupere, Rianti A. Naitboho, dan J.N. Kihe ............................................................ 178
P2-08Kinerja Induk Kambing Peranakan Etawah di Desa Sumlili Kabupaten Kupang
J.R. Noach dan H.T. Handayani ........................................................................................... 183
TEMA 3187
Pengolahan Hasil dan Limbah Ternak serta Lingkungan P3-01
Pengujian Total Plate Count Daging Ayam Selama Penyimpanan yang Diawetkan dengan Daun Sirsak (Annona muricata)
J.F. Bale-Therik ..................................................................................................................... 188
P3-02Pengaruh Cara dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Fisik Susu Ultra Light Temperature (UHT) Kemasan Terbuka
T.I. Purwantiningsih dan K.W. Kia ...................................................................................... 194
P3-03Performa dan Kolesterol Daging Ayam Broiler yang Diberi Ampas Sagu dalam Ransum
T.N. Ralahalu dan C.C.E. Latuperisa ................................................................................... 198
P3-04Kandungan Air, Lemak, Protein dan Kolesterol Se’i Sapi yang Diberi Ekstrak Jeruk Nipis dan Rosela
G.E.M. Malelak, P.R. Kale, dan H. Armadianto ................................................................. 203
P3-05Kadar Asam Asetat, Fenol, dan Karbonil Asap Cair Kayu Kusambi dan dengan Campuran Asap Cair Daun Kusambi
B. Sabtu dan N.P.F. Suryatni ............................................................................................... 207
P3-06Analisis Kebutuhan Air bagi Budidaya Ternak Sapi di Lahan Kering Timor Barat, Indonesia
M.L. Lano, M. Makaborang, J.J.S. Dethan, dan M.L. Mullik ............................................. 212
P3-07Penyediaan dan Pemanfaatan Air untuk Produksi Ternak Sapi Ongol di Lahan Kering Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
M. Makaborang, M.L. Lango, J.J.S. Dethan, dan M.L. Mullik ........................................... 217
P3-08Pengaruh Penggunaan Ekstrak Rosella (Hibiscus Sabdarifa Linn) dan Asap Cair Kayu Kusambi (Schleichera oleosa) sebagai Karakteristik Organoleptik, Fisik dan Kimia dalam
221 Pengolahan Se’i (Daging Asap Timor). G.M. Sipahelut dan G.E.M. Malelak..................
TEMA 4
225
Sosial Ekonomi, Agribisnis, dan Alih Teknologi P4-01
Faktor-faktor Penentu Keikutsertaan Pelaku dalam Sistem Bagi-Hasil Sapi Potong
O.H. Nono ............................................................................................................................. 226
P4-02Analisis Ekonomi Usaha Ternak Sapi Bantuan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan
A. Keban, I G.N. Jelantik, J.G. Sogen, dan T.T. Nikolaus .................................................... 230
P4-03Dinamika Pertumbuhan Pasar Sapi Bali di Kabupaten Belu dan Malaka
M. Krova ............................................................................................................................... 236
P4-04Faktor Penentu Permintaan Pasar Lokal Ternak Sapi di Provinsi Nusa Tenggara Timur
U.R. Lole .............................................................................................................................. 241
P4-05Karakteristik Sosial dan Ekonomi Usaha Sapi Bali Penggemukan pada Kondisi Peternak
S. Fattah, M.R. Pellokila, B. Sabtu, dan Y.U.L. Sobang ....................................................... 245
Keragaan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Tradisional: Studi Kasus Rumah Tangga Nelayan Desa Nembrala Kecamatan Rote Barat Kabupaten Rote Ndao
C.A. Paulus dan Y.U.L. Sobang ........................................................................................... 249
P4-07Efisiensi pemesaran ayam broiler (survey pemasaran ayam broiler pola kemitraan dari Kab. Ciamis ke Kota Bandung, Jawa Barat.
M. Y. Luruk, Burhan Arief, Maman Paturochman dan Daddy Suryadi................................ 253
Universitas Nusa Cendana
Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia
Himpunan Ilmuan Tumbuhan Pakan IndonesiaHimpunan Ilmuan Peternakan Indonesia Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia
Sekretariat Panitia: Program Doktor Ilmu Peternakan Universitas Nusa Cendana Gedung Pascasarjana Undana Jl. Adisucipto, Kupang, NTT 85001 Email Mobil: +62-8123726254
Mendukung Swasembada Daging Nasional” TEMA 3 Pengolahan Hasil dan Limbah Ternak serta Lingkungan
Mendukung Swasembada Daging Nasional”
KERAGAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN TRADISIONAL:
STUDI KASUS RUMAH TANGGA NELAYAN DESA NEMBRALA
KECAMATAN ROTE BARAT KABUPATEN ROTE NDAO
SOCIO-ECONOMICAL PERFORMANCE OF TRADITIONAL FISHERMAN COMMUNITY:
CASE STUDY OF THE FISHERMEN HOUSEHOLD IN NEMBERALA VILLAGE,
SUBDISTRICT OF WEST ROTE, ROTE NDAO REGENCY
1 2 1 Christine A. Paulus dan Yohanes U.L. Sobang Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Nusa Cendana 2 e-mail:chaterinapaulus@gmail.com Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Peternakan Universitas Nusa Cendana e-mail:umbusobang@gmail.com
ABSTRAK
Suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keragaan sosial ekonomi masyarakat nelayan tradisional telah dilakukan di Desa Nemberala, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik wawancara menggunakan kuisioner terhadap 35 orang responden yang dipilih secara acak. Analisis data dilakukan dengan analisis rataan dan simpangan baku, yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif-kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa keragaan sosial responden diperoleh rataan umur 49,86±7.06 tahun, jumlah tanggungan keluarga 5,37±1,21 orang, dan tingkat pendidikan formal responden adalah 40% tidak tamat SD, 45,7% tamat SD, dan 14,3% tamat SMP. Rataan pendapatan rumah tangga nelayan tradisional diperoleh Rp. 7,263,142.86±894,436.84/tahun. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan rumah tangga nelayan tradisional di Desa Nemberala masih rendah, sehingga diperlukan upaya pengembangan usaha alternatif berdasarkan sumberdaya yang tersedia.
Kata kunci: nelayan, keragaan, sosial, ekonomi, Nemberala
ABSTRACT
A study that aims to determine the socio-economic behavior of traditional fishing communities has been done in Nemberala Village, Subdistrict of West Rote, Rote Ndao Regency. The method used in this research is survey method with interview technique using questionnaire to 35 respondents selected at random. Data analysis was done by mean and standard deviation analysis, followed by descriptive- qualitative analysis. The result of data analysis shows that the respondent's social performance is 49,86 ± 7.06 years old, family dependent 5,37 ± 1,21 person, and formal education level is 40% does not finish elementary school, 45,7% graduated from elementary school, and 14.3% graduated from junior high school. The average income of traditional fishermen households is Rp. 7,263,142.86 ± 894,436.84 / year. Based on the above results, it can be concluded that the income level of traditional fishermen households in Nemberala village is still low, so it is necessary to develop alternative business based on available resources.
Keywords: fisherman, performance, social, economy, Nemberala
PENDAHULUAN
Pulau Rote sebagai pulau terselatan Indonesia memiliki banyak potensi sumberdaya alam dan sosial budaya yang dapat dikembangkan dengan nilai ekonomis tinggi namun pengelolaannya belum optimal (BPS Rote Ndao, 2015). Faktor pembatas untuk melakukan eksplorasi kelautan dan perikanan di pulau Rote sebagai pulau terluar adalah dampak ekologis dari tercemarnya Laut Timor akibat tumpahan minyak dan peralihan kawasan budidaya menjadi kawasan pariwisata (Paulus, 2014). Perilaku kehidupan masyarakat nelayan dengan kondisi lingkungannya memiliki hubungan yang sangat erat. Komunitas masyarakat nelayan dengan lingkungan alam yang memiliki kelimpahan stok sumberdaya akan memiliki perilaku yang berbeda dengan komunitas masyarakat nelayan pada kondisi stok sumberdaya alam dan lingkungan yang terbatas seperti komunitas masyarakat nelayan pada pulau kecil terluar di Kabupaten Rote Ndao. Kendati usaha penangkapan ikan merupakan kegiatan utama
Mendukung Swasembada Daging Nasional”
para nelayan sebagai sumber pendapatan rumah tangga, namun demikian ternyata kualitas kehidupan para masyarakat nelayan masih sangat memperihantinkan, sebagian besar masuk dalam kategori penduduk miskin. Sebanyak 67,38% dari total 124.835 penduduknya hidup sebagai petani/masyarakat nelayan subsistem, dengan pendapatan kurang dari Rp.15.000 per hari (Sembiring dan Adiwidjaya, 2012).
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini telah dilakukan di Desa Nembrala Kecamatan Rote Barat Kabupaten Rote Ndao selama 2 bulan berlangsung dari bulan Juni
- – Agustus 2016.
Metode penentuan sampel
Penentuan sampel dilakukan secara acak pada populasi rumah tangga nelayan yang menggantungkan penghidupannya melalui usaha penangkapan ikan. Sebanyak 35 rumah tangga nelayan telah dipilih sebagai responden.
Metode pengambilan data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diambil menggunakan metode survey dengan teknik wawancara mendalam menggunakan daftar pertanyaan, sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas terkait seperti BPS Rote Ndao dan Dinas Perikanan serta monograf Desa Nembrala.
Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ditabulasi dan dianalisis rataan dan simpangan bakunya, kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif-kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rataan umur, jumlah tanggungan, pendapatan dari usaha penagkapan, usaha rumput laut, usaha lainnya, dan total pendapatan rumah tangga nelayan, seperti pada Tabel 1, berikut. Tabel 1. Rataan umur, jumlah tanggungan, pendapatan dari usaha penagkapan, usaha rumput laut, usaha lainnya, dan total pendapatan rumah tangga nelayan Variabel Rataan Simpangan baku Umur responden (tahun)
49.86
7.06 Jumlah tanggungan responden (orang)
5.37
1.21 Pendapatan usaha penangkapan ikan (Rp) 2491428.57 538309.68 Pendapatan usaha rumput laut (Rp) 1916571.43 306651.20 Pendapatan usaha lainnya (Rp) 2855142.86 650995.26 Total pendapatan rumah tangga (Rp) 7263142.86 894436.8 Sumber: Data primer diolah (2016)
Umur dan jumlah tanggungan keluarga responden
Responden dalam penelitian ini rata-rata berumur 49.86±7.06 tahun. Hal ini menggambarkan bahwa responden sebagai nelayan umumnya telah berpengalaman dan masih berada dalam umur produktif. Rataan jumlah tanggungan keluarga responden diperoleh 5.37±1.21 atau berkisar 4-6 orang. Jumlah tanggungan keluarga dalam penelitian ini umumnya merupakan istri dan anak-anak. Keberadaan anggota keluarga ini, nampaknya memiliki manfaat ekonomi karena dapat membantu kepala keluarga melalui aktivitas usaha lainnya sebagai sumber pendapatan alternative seperti usaha rumput laut, usaha ternak, usaha tenun ikat, dan pedagang. Dalam penelitian ini juga diperoleh bahwa tingkat pendidikan formal responden adalah tidak tamat SD 40 %, tamat SD 45,71 %, dan tamat SMP 14,29 %. Hal ini memberikan gambaran bahwa tingkat pendidikan sebagai indikator kualitas sumberdaya manusia, maka nelayan di Desa Nembrala masih rendah dan hal ini akan berdampak pada kemampuan pengambilan keputusan dalam pengembangan usaha. Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Sudarso (2008) yang menemukan bahwa nelayan khususnya nelayan tradisional, pada
Mendukung Swasembada Daging Nasional”
umumnya mereka memiliki ciri tingkat pendidikan formal rendah atau mulai dari tidak sekolah/tidak tamat SD/hanya SD.
Pendapatan usaha penangkapan ikan
Profesi sebagai nelayan merupakan mata pencaharian utama responden dan sumber pendapatan rumah tangga. Rataan pendapatan dari pekerjaan sebagai nelayan melalui usaha penangkapan ikan dalam penelitian ini diperoleh Rp. 2491428.57±538309.68. Hal ini memberikan bahwa secara kuantitatif pendapatan nelayan yang bersumber dari usaha penangkapan ikan masih rendah. Kondisi ini disebabkan oleh penggunaan alat tangkap oleh responden yang masih sederhana, dimana pada umumnya hanya menggunakan pancing dan pukat. Rendahnya pendapatan tersebut juga disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu sesuai dengan pendapat Allison dan Ellis (2001) mengemukakan bahwa ketidakpastian yang dihadapi nelayan terutama dalam menghadapi fluktuasi musim ikan dan cuaca yang tidak menentu, sehingga membatasi nelayan dalam melakukan aktivitas penagkapan ikan. Kondisi ini sesuai dengan pendapat Sembiring dan Adiwidjaya (2012) bahwa penghasilan nelayan tradisional umumnya rendah atau tidak lebih dari Rp15.000/hari.
Pendapatan usaha rumput laut
Salah satu usaha alternatif responden adalah usaha rumput laut. Usaha rumput laut oleh responden dilakukan sebagai strategi dalam mengatasi rendahnya pendapatan yang bersumber dari usaha penangkapan ikan. Rataan pendapatan dari usaha rumput laut oleh responden diperoleh Rp1916571.43±306651.20. Berdasarkan hasil penelurusuran ditemukan bahwa sebenarnya pantai Nembrala sangat berpotensi untuk usaha rumput laut, namun demikian potensi tersebut belum maksimal dimanfaatkan oleh responden, oleh karena keterbatasan modal yang dimiliki, sehingga usaha rumput masih dilakukan dengan skala usaha yang kecil. Usaha rumput laut telah menjadi usaha alternatif nelayan di Indonesia sebagai strategi adaptasi nelayan dalam menghadapi resiko kurangnya produksi ikan hasil tangkapan (Helmi A. dan Arif Satria. 2012).
Pendapatan usaha lainnya
Selain usaha penangkapan ikan dan rumput laut, responden juga melakukan usaha lain seperti usaha ternak dan tenun ikat. Aktivitas usaha ini lebih banyak dilakukan oleh kaum ibu dan anak-anak. Usaha ternak yang umum dilakukan responden adalah usaha ternak babi dan ayam kampong. Rataan pendapatan usaha lain dalam penelitian ini diperoleh Rp2855142.86±650995.26. Hal ini memberikan gambaran bahwa sumbangan pendapatan dari usaha lainnya cukup besar, namun demikian pengembangan usaha tersebut belum optimal, oleh karena keterbatasan modal di tingkat nelayan, sehingga masih dilakukan sebagai usaha sambilan dengan skala usaha yang terbatas. Penganekaragaman sumber pendapatan bagi nelayan tradisional merupakan pilihan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga tetapi juga memanfaatkan tenaga kerja istri dan anak-anak nelayan untuk kegiatan produktif. Helmi dan Satria (2012) menemukan bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi tambahan yang dilakukan oleh anggota rumah tangga nelayan (istri dan anak) merupakan salah satu dari strategi adaptasi yang harus ditempuh untuk menjaga kelangsunghan hidupnya ditengah ketidakpastian sumberdaya perikanan yang ada di kawasan Pulau Panjang. Perubahan ekologis yang terjadi di kawasan pesisir Pulau Panjang, memaksa anak-anak nelayan ini untuk membantu kedua orang tuanya untuk menambah penghasilan.
Pendapatan rumah tangga nelayan
Rataan pendapatan rumah tangga nelayan dalam penelitian ini, diperoleh Rp7263142.86±894436.8. Secara kuantitatif pendapatan rumah tangga nelayan masih rendah atau setara dengan Rp650.000/bulan. Hasil penelitian ini secara total pendapatan rumah tangga nelayan tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Asih dan Laapo (2009) yang memperoleh total pendapatan rumah tangga nelayan di Kecamatan Ampana Kota sebesar Rp 8.192.420/nelayan/tahun. Berdasarkan hasil wawancara mendalam diperoleh bahwa rendahnya pendapatan rumah tangga nelayan tradisional di daerah penelitian, disebabkan oleh beberapa faktor dominan yaitu factor cuaca yang menyebabkan aktivitas penagkapan ikan sering tidak menentu, keterbatasan modal bagi nelayan untuk mengembangkan usaha alternatif seperti usaha ternak, tenun ikat, dan rumput laut. Hamdani (2013)
Mendukung Swasembada Daging Nasional”
menyatakan bahwa faktor kepemilikan modal merupakan salah satu faktor pembatas utama dalam pengembangan usaha, jika nelayan tradisional tidak memilki modal usaha maka mereka tidak dapat melakukan peningkatan hasil produksi baik dari segi jumlah maupun kualitasnya, sehingga berdampak pada rendahnya produktivitas nelayan tradisional dan hal ini berakibat pada rendahnya pendapatan yang diterima.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan rumah tangga nelayan di Desa Nembrala Kecamatan Rote Barat Kabupaten Rote Ndao masih rendah dengan rataan Rp7263142.86±894436.8/tahun atau setara dengan Rp650.000/bulan. Dengan demikian dapat direkomendasikan bahwa intervensi untuk penguatan kapasitas nelayan tradisional melalui pelatihan dan penguatan modal usaha mutlak diperlukan untuk mendorong pengembangan usaha alternatif seeprti usaha ternak, rumput laut, dan tenun ikat.
DAFTAR PUSTAKA
Allison, E.H. dan F. Ellis (2001). The livelihoods approach and management of small-scale fishers.Marine policy, 25, 377-388. Asih D.N. dan A. Laapo. 2009. Analisis Pendapatan Usaha Perikanan Tangkap Dan Faktor Sosial
Ekonomi Yang Mempengaruhi Penyaluran Dan Penerimaan Kredit Perikanan Di Kecamatan Ampana Kota. J. Agroland 16 (4): 290
- –295, Desember 2009, ISSN: 0854 – 641X Biro Pusat Statistik. Kabupaten Rote Ndao. 2015. Rote Ndao Dalam Angka. Baa. Haris H. 2013. Faktor Penyebab Kemiskinan Nelayan Tradisional. Artikel Ilmiah hasil Penelitian Mahasiswa. Universitas Negeri Jember.
Helmi A. dan A. Satria. 2012. Strategi Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan Ekologis. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol. 16, No. 1, Juli 2012: 68-78
Paulus, C.A. 2014. Menyikapi Tragedi Pencemaran Laut Timor: Montara Membara, Masyarakat nelayan Sengsara. Opini. Sabtu, 14 Maret 2014. Harian Umum Victory News. Kupang. Hal. 4. Sembiring, P. dan T. Adiwijaya. 2012. Analisis Manajemen Rantai Pasok produk Perikanan Di
Kabupaten Rote Ndao (Studi Kasus Masyarakat nelayan Mou Box 1974). Laporan Penelitian Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa. Kemenristek. Jakarta. Sudarso. 2008. Tekanan Kemiskinan Struktural Komunitas Nelayan Tradisional di Perkotaan. Jurnal Ekonomi. Fisip. Universitas Airlangga. Surabaya.