STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM E GOVERNMEN (1)
STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM E-GOVERNMENT MELALUI WEBSITE
DAN BLOG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN CITRA PEMERINTAH
KABUPATEN LAMONGAN
(STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA KANTOR PENGOLAHAN DATA
ELEKTRONIK DAN HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN)
Ratna Yuniarti Fitriyah
Jurusan Ilmu Komuniksi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Malang 2015
Email: [email protected]
Abstract
The objective of this study is to know how strategy implementation e-government
program through the new media website and blog as improving image of Lamongan
Government Regency. In the implementation of the strategy of e-government program,
connected with public relations strategy that KPDE and Humas did through four process of
public relations according to Cutlip, Center & Broom’s Theory. Four of the process is the
analysis of the situation, strategy, implementation and evaluation.
A description qualitative method is used due to this research, it focuses on collecting
the data uses interview, observation and documentation. The collecting data source method
uses purposive sampling depend on the criteria decided. While the data analysis of this
research is using filling system, that is categorized each data depend on research focus. Also,
this research uses triangulation method and triangulation source for data validity.
Based on this study results, there is a difference strategy implementation between
website and blog. In practice, KPDE and Humas are more focused on the website. Strategy
undertaken by KPDE and Humas in providing information on public services, programs,
policies, and government activities and also two-way communication facility received good
response from the public. Four public relations process in general has been well implemented
by KPDE and Humas in the implementation of e-government website in accordance with
tupokasi and authority. More planned e-government program, the better the result. Overall
strategy implementation websites and blogs can improve the image of Lamongan government
regency.
Keywords: PR Strategy, E-Government, Corporate Image
Pendahuluan
Kehadiran new media memunculkan
adanya perspektif baru. Menurut McLuhan
(dalam Walkosz, 2008, h. 2) new media
Elektronik"
dapat membuat sebuah proses komunikasi
mengacu pada inisiatif yang diambil oleh
menjadi global, sehingga menyebabkan
lembaga pemerintah dan organisasi untuk
mengapa dunia saat ini disebut dengan
menggunakan teknologi Internet dalam
global village. Global village menjelaskan
meningkatkan efektivitas mereka bekerja
bahwa tidak ada lagi batas waktu dan
dan
tempat
komitmen
yang
jelas. Informasi dapat
atau
efisiensi.
"Pemerintah
Pemerintah
ini
untuk
digital"
membuat
meningkatkan
berpindah dari satu tempat ke belahan
hubungan antara warga negara dan sektor
dunia lain dalam waktu yang sangat
publik melalui peningkatan, pengiriman
singkat, menggunakan teknologi internet.
biaya-efektif,
Media yang ada sekarang ini telah
informasi, dan pengetahuan.
membawa
ke
peradaban
dan
efisien
layanan,
yang
Pelaksanaan e-government di negara-
memungkinkan setiap orang bisa saling
negara Uni Eropa, menurut Pina, Torres
berhubungan.
dan Royo (2009, h. 1166) menjelaskan
Situmorang (2012, h. 73) menjelaskan
bahwa e-government di pemerintah daerah
munculnya istilah new media sangat terkait
di Uni Eropa mengalami peningkatan dari
erat dengan hadirnya Internet di dunia ini.
tahun
Sekalipun dalam perkembangannya new
kemajuan yang nyata dalam penerapan
media tidak hanya terbatas pada Internet
TIK
namun Internet merupakan alat atau media
pemerintah
yang paling dominan dalam era new
membawa pemerintah lebih dekat dengan
media. Internet terus berkembang dengan
warga
berbagai aplikasinya diantaranya yaitu
modernitas dan responsif, yang nampak
website dan blog.
dari situs web yang menunjukkan tanda-
Penggunaan website dan blog menjadi
ke
tahun
dan
dan
menunjukkan
meningkatkan
perhatian
daerah Uni Eropa
dan
untuk
untuk
memberikan
citra
tanda yang jelas dari keterbukaan yang
suatu perhatian oleh banyak kalangan,
mendorong
begitu juga oleh instansi pemerintahan.
berbagai bentuk pelayanan administrasi
Pada era reformasi yang menuntut segala
publik.
sesuatu serba transparan berdampak pada
rasa
keingintahuan
masyarakat
dialog
Berbeda
dengan
warga
dan
juga
pelaksanaan
e-
akan
government pemerintah daerah di Uni
berbagai informasi yang berhubungan
Eropa, fenomena yang banyak terjadi di
dengan penyelenggaraan pemerintahan dan
Indonesia
pembangunan.
Chen
pemerintahan
menjelaskan
bahwa
(2007,
h.
3)
"Pemerintah
saat
ini
adalah
website
dibuat
dengan
konsep
informatif, sehingga fungsi website lebih
sebagai brosur atau digital company
pengembangan
profile. Mengacu pada evaluasi yang
sistematik melalui tahapan yang realistik
dilakukan oleh Sosiawan (2009, h. 1)
dan
dosen FISIP UPN, menyebukan bahwa
Kabupaten
implementasi e-government di Indonesia
media
baru pada tahap awal, sehingga banyak
menyebarkan informasi mengenai hal-hal
lembaga pemerintah yang menyatakan
yang berkaitan dengan daerahnya dan
dirinya
e-
untuk menjalin komunikasi dengan publik.
government, ternyata baru pada tahap web
Melalui komunikasi yang baik dengan
presence
publik menciptakan opini positif yang
sudah
atau
mengaplikasikan
tahap
pertama
yaitu
informatif.
e-government
terukur.
Instansi
Lamongan
website
secara
Pemerintah
memanfaatkan
dan
blog
untuk
berdampak pada peningkatan citra.
Salah satu instansi pemerintah yang
Peneliti memilih Pemerintah Kabupaten
menggunakan website dan blog dalam
Lamongan
program e-government adalah Pemerintah
Pemerintah
Kabupaten
menerima penghargaan dari Kementerian
Lamongan.
Tidak
seperti
karena
pada
tahun
Kabupaten
Lamongan
kebanyakan website pemerintah daerah di
Komunikasi
Indonesia, website pemkab Lamongan
prestasinya menempati peringkat terbaik
tidak hanya bersifar informatif namun juga
dalam
bersifat interakif. Berdasarkan data awal
Indonesia" (Maruli, 2012). Pemerintah
yang peneliti kumpulkan di lapangan,
Kabupaten
website pemerintah kabupaten Lamongan
penghargaan prestisius berupa Information
telah memasuki tahap interaktif yaitu
Communication Technology (ICT) PURA
dengan adanya beberapa aplikasi layanan
2013 dari Kemenkominfo yang diserahkan
publik yang sudah dimanfaatkan melalui
kepada kepala Kantor Pengolahan Data
website.
Elektronik
Website
Pemerintah
Daerah
dan
2012
Informatika
"Pemeringkatan
Lamongan
(KPDE).
atas
E-Government
juga menerima
Manshuri
(2013)
merupakan salah satu media informasi dan
menyebutkan, penghargaan yang diterima
komunikasi dari suatu Pemerintah Daerah
oleh Kabupaten Lamongan sebagai bentuk
kepada
apresiasi dari Kementerian KOMINFO
masyarakat/publik
mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan
bahwa
daerah bersangkutan.
memasuki era sebagai Kabupaten Digital.
Hadirnya website mendukung konsep
Kabupaten
Program
Lamongan
e-government
telah
menurut
Lamongan Digital Society (LADISO).
Sasmitha (2007, h. 4) merupakan praktik
Website Pemerintah Daerah merupakan
e-PR yang dikembangkan di suatu instansi
salah satu strategi di dalam melaksanakan
pemerintahan. Kriyantono (2006, h. 333)
menjelaskan
istilah
e-PR
sebagai
penggunaan Internet untuk menunjang
Berdasarkan latar belakang yang telah
kegiatan public relations untuk menjalin
diuraikan di atas maka dapat dirumuskan
hubungan baik dengan publik untuk
masalah
mempertahankan dukungan publik.
pelaksanaan
Website pemerintah tidak seperti
website perusahaan swasta yang bertujuan
memperoleh keuntungan dalam bentuk
uang yang masuk ke perusahaan. Website
resmi
pemerintah
tidak
menghasilkan
profit secara langsung, namun apabila
dikelola dengan baik, pada akhirnya akan
menghasilkan keuntungan. Keuntungan
yang diperoleh adalah terbentuknya citra
positif
pemerintah
menumbuhkan
sehingga
kepercayaan
yaitu
:
bagaimana
program
strategi
e-government
melalui website dan blog sebagai upaya
peningkatan
citra
positif
Pemerintah
Kabupaten Lamongan?
Tinjauan Pustaka
Teori Informasi Organisasi Karl Weick
dalam
Pelaksanaan
Program
E-
government
mampu
di
mata
Peneliti
menggunakan
teori
masyarakat dan pada akhirnya mampu
informasi organisasi, Littlejohn (2009, h.
menumbuhkan
364) menjelaskan bahwa teori ini masuk
untuk
kesadaran
berpartisipasi
masyarakat
aktif
dalam
membangun dan memajukan daerahnya.
Howard (1998, h. 3) menjelaskan
pada tradisi sibernetika. Teori informasi
organisasi ini membahas bahwa organisasi
sebagai
sistem
untuk
mengumpulkan,
bahwa citra perusahaan (corporate image)
mengelola, dan menggunakan informasi
adalah penegasan dinamis dan mendalam
yang
mengenai
kembali pada lingkungan. Keterkaitannya
budaya,
struktur
dan
juga
diterima
yaitu
dikomunikasikan
lingkungan organisasi. Citra perusahaan
di
meliputi semua tampilan visual, verbal dan
pelaksanaan
juga elemen perilaku yang membangun
KPDE mengumpulkan dan mengelola
organisasi. Penggunaan media Internet
informasi yang dibutuhkan masyarakat
oleh suatu lembaga dapat menjadi sebuah
kemudian mengkomunikasikan informasi
representasi lembaga tersebut di dalam
dan pelayanan melalui website dan blog.
dunia online.
KPDE
dan
mengenai
program
eksekusi
e-government.
Turner (2009, h. 339) menjelaskan
teori informasi organisasi adalah satu cara
Rumusan Masalah
untuk menjelaskan bagaimana organisasi
membuat informasi yang membingungkan
Ruslan
atau ambigu menjadi masuk akal. Teori ini
keberadaan departemen kehumasan (public
lebih
proses
relations departement) di suatu lembaga
pengorganisasian anggota organisasi untuk
atau instansi merupakan keharusan, baik
mengelola informasi daripada berfokus
secara fungsional maupun operasional.
pada
sendiri.
Humas harus mampu bertindak sebagai
Littlejohn (2009, h. 366) menjelaskan
public information, public affair, dan
bahwa organisasi sebagai sistem untuk
public
mengumpulkan,
penyebarluasan
berfokus
struktur
pada
organisasi
itu
mengelola
dan
(2006,
h.
109)
communications
menjelaskan
dalam
atau
upaya
mempublikasi
menggunakan informasi yang diterima dan
kegiatan dan program kerja pembangunan
dikomunikasikan
pada instansi bersangkutan, baik ditujukan
kembali
kepada
lingkungan.
kepada publik internal maupun publik
Menurut Weick dalam (Littlejohn, 2009, h.
eksternal (masyarakat).
366) informasi diinterpretasikan menjadi
masuk akal dan terbagi menjadi tiga
Website dan Blog Instansi Pemerintah
proses, yaitu : pembuatan, pemilihan dan
Kabupaten Lamongan sebagai Program E-
penyimpanan. Pembuatan adalah definisi
Government
tentang situasi, atau menyatakan adanya
informasi yang samar-samar dari luar.
Pengertian e-government menurut menurut
Proses
yaitu
World Bank (dalam Indrajit, 2002, h. 2)
anggota organsasi menerima beberapa
yaitu : “Penggunaan teknologi informasi
informasi yang relevan dan menolak
oleh
informasi yang lain. Proses yang ketiga
memiliki kemampuan untuk mewujudkan
yaitu
hal-hal
hubungan dengan warga negara, pelaku
tertentu akan disimpan untuk penggunaan
bisnis dan lembaga-lembaga pemerintahan
dimasa yang akan datang. Informasi yang
yang
disimpan
Depkominfo
yang
kedua
penyimpanan,
informasi
digabungkan
yang
pemilihan,
dimana
pada
sudah
kesatuan
ada
yang
menjalankan organisasi.
badan-badan
lain”.
pemerintah
Berdasarkan
(2005)
data
pelaksanaan
yang
dari
e-
government di Indonesia hingga akhir
tahun 2005 lalu, Indonesia memiliki (a)
564 domain go.id; (b) 295 website
Keberadaan Public Relations atau Humas
pemerintah pusat dan Pemda; (c) 226
Pemerintah
website telah mulai memberikan layanan
publik melalui website: (d) dan 198
website Pemda masih dikelola secara aktif.
Berdasarkan sifat transaksi informasi
penggunaan Internet untuk menunjang
dan pelayanan publik yang disediakan oleh
kegiatan
Pemerintah Daerah
melalui jaringan
dimungkinkan PR menjalin hubungan baik
informasi, pengembangan e-government
untuk mempertahankan dukungan publik.
Menurut Ruslan (2008, h. 13)
website di Indonesia dilaksanakan melalui
4 (empat) tingkatan, yaitu : Tingkat satu
persiapan, yang meliputi Pembuatan situs
web
sebagai
komunikasi
media
pada
informasi
setiap
dan
lembaga,
penyiapan SDM, sosialisasi situs web
public
relations
yang
Strategi public relation atau yang lebih
dikenal dengan bauran public relation,
yaitu
publications,
event,
community
involvemet, inform or image, lobbying and
negotiation,
dan
social responsibility.
Dalam kaitannya dengan strategi public
untuk internal dan publik.
relations, program e-government website
Strategi Pelaksanaan dan Langkah-langkah
dan blog masuk pada bentuk publications
dan inform or image.
Pengembangan E-Government
Menurut Astuti (2011, h. 22) empat
Oliver (2007, h. 3) mendefinisikan
proses public relations tepat digunakan
strategi sebagai cara atau proses yang
untuk
digunakan organisasi atau perusahaan
penelitian yang dilakukan oleh Astuti
untuk mencapai misinya. Seorang praktisi
empat proses public relations digunakan
PR
untuk
perlu
memiliki
strategi
dalam
menganalisis
menganalisis
strategi
dilakukan
dan
Semanggi. Perdana (2013, h. 14) juga
menjangkau sesuai sasaran.
Ruslan (2010, h. 134) menjelaskan
menjelaskan dalam penelitiannya bahwa
pengertian strategi public relations yaitu
alternatif yang optimal yang dipilih untuk
ditempuh guna mencapai tujuan public
relations dalam kerangka suatu rencana
public relations. Sedangkan pengertian egovernment menurut Sasmitha (2007, h. 4)
merupakan
dikembangkan
praktik
di
e-PR
suatu
yang
instansi
pemerintahan. Kriyantono (2006, h. 333)
menjelaskan
istilah
e-PR
sebagai
citra
public
relations
terlaksana
menjaga
Pada
menjalankan fungsinya agar apa yang
dapat
dalam
strategi.
plaza
strategi public relations adalah strategi
yang dilakukan oleh PR dengan empat
proses. Cutlip & Center (dalam Ruslan,
2008, h. 148) menyatakan bahwa proses
perencanan program kerja public relations
melalui “proses empat tahapan” yang
menjadi
landasan
atau
acuan
untuk
melakukan pelaksanaan program kerja
kehumasan. Empat proses public relations
tersebut adalah :
1. Analisis Situasi :
Langkah pertama ini mencakup
penyelidikan
dan
pemantauan
pengetahuan, opini, sikap dan perilaku
mereka yang peduli dan terpengaruh
oleh tindakan dan kebijakan organisasi.
Analisis situsai adalah sekumpulan hal-
proses unit organisasi yang relevan
dengan
problem
beserta
sejarah
keterlibatan organisasi.
2. Membuat Rencana dan Program
Informasi yang terkumpul pada
hal yang diketahui tentang situasi,
langkah
seperti
membuat keputusan tentang publik
sejarahnya,
kekuatan
yang
pertama
untuk
mempengaruhinya, dan mereka yang
program,
terlibat
strategi, taktik dan tujuan komunikasi.
atau
berpengaruh
secara
Langkah
internal dan eksternal.
Sebuah analisis situasi memuat
semua latar belakang informasi yang
diperlukan untuk menjelaskan dan
tujuan,
digunakan
kedua
tindakan
dari
serta
proses
ini
menjawab “berdasarkan situasi yang
telah dipelajari, apa yang sebaiknya
kita ubah, lakukan dan katakan?”
mengilustrasikan secara detail makna
3. Bertindak dan berkomunikasi
Langkah
ketiga
mencakup
dari sebuah pernyataan. Langkah ini
pelaksanaan program tindakan dan
mendasari langkah selanjutnya dengan
komunikasi
menentukan “apa yang sedang terjadi
mencapai tujuan spesifik bagi setiap
saat ini?”. Dalam analisis situasi,
publik demi mencapai tujuan program.
seseorang bisa mendefinisikan dan
Praktisi public relations memegang
memperbaiki
problem
peran membantu organisasi menentukan
tentatif, yang diikuti dengan investigasi
bukan hanya apa yang akan dikatakan
atas
situasi
tetapi juga apa yang akan dilakukan.
menghasilkan apa yang oleh praktisi
Pertanyaan dalam langah ini adalah
dinamakan fact book (buku fakta) yang
“siapa yang harus melakukan dan
seringkali dalam bentuk informasi
mengatakannya, serta kapan, dimana
yang dikumpulkan dalam file.
dan bagaimana?”.
Strategi aksi merupakan bagian
pernyataan
situasi.
Analisis
Analisis
situasi tidak memulai
dengan memberi perhatian kepada
publik dan faktor eksternal, melainkan
pada pengkajian menyeluruh terhadap
persepsi dan tindakan aktor-aktor kunci
dari struktur organisasi, dan pada
yang
dirancang
untuk
utama dari suatu program. Komunikasi
merupakan
komponen
tampak,
berfungsi
yang
lebih
untuk
menginterpretasikan dan mendukung
strategi
aksi.
Beberapa
dasar dan
prinsip untuk mengaplikasikan teori
adalah salah satu aset penting dari suatu
kedalam
yaitu
perusahaan atau organisasi. Citra lembaga
tidak bisa direkayasa. Citra akan terbentuk
praktik
diantaranya
membingkai
pesan.
Praktisi
harus
membingkai
pesan
mereka
agar
dengan
sendirinya
dari
yang
menjadi pesan yang bernilai berita
ditempuh
(newsworthy), tidak rumit, dan mudah
keterbukaan lembaga merupakan salah
dipahami sesuai dengan kebutuhan dan
satu kunci penting untuk mendapat citra
sasaran,
yang positif.
baik
itu
untuk
publik
(masyarakat) atau untuk pers.
4. Mengevaluasi program
Langkah keempat dari proses ini
mencakup
penilaian,
persiapan,
pelaksanaan, dan hasil program. Tujuan
utama dari evaluasi adalah untuk
mengukur keefektifitasan proses secara
keseluruhan. Saat
dilaksanakan,
berdasarkan
program
dibuat
evaluasi
sedang
penyesuaian
umpan
balik
tentang bagaimana program berjalan.
Pada tahap evaluasi ini menjawab
“bagaimana
yang
kita
survei
perubahan
komunikasi
dan
Howard (1998, h. 4) menjelaskan
bahwa lemah atau kuatnya sebuah citra
perusahaan dapat membuat perbedaan
yang
signifikan
dalam
hal
volume
penjualan perusahaan dan harga sahamnya.
Hal ini juga akan mempengaruhi daya jual
dan penerimaan dari produk perusahaan,
jasa dan sumber daya manusia. Sebuah
citra perusahaan yang kuat jelas lebih baik
daripada citra yang lemah, tetapi yang
paling
penting
kebutuhan
untuk
dari
semua,
berkomunikasi
adalah
dan
menyampaikan melalui aksi yang jelas,
sekarang?”.
Pada proses
dilakukan
kerjakan
sehingga
upaya
evaluasi
untuk
dalam
dapat
mengukur
ringkas
dan
konsisten
untuk
semua
khalayak sasaran.
pengetahuan,
Dari penjelasan di atas, dapat
kesadaran, dan pemahaman yang dapat
disimpulkan bahwa citra merupakan suatu
digunakan untuk menentukan apakah
pandangan atau penghargaan yang didapat
program berdampak pada audiens.
oleh perusahaan atau suatu organisasi
karena
adanya
nilai
positif
dan
Peningkatan Citra Positif melalui E-
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
government Website dan Blog
perusahaan tersebut. Dengan adanya citra
Menurut
Bill
Canton
dalam
positif dari publik maka perusahaan atau
(Effendy, 2010, h. 111), citra merupakan
organisasi
kesan
inovasi-inovasi baru untuk memenuhi
yang
dengan
sengaja
perlu
diciptakan agar bernilai positif. Citra
dapat
kebutuhan publik.
terus
menciptakan
Opini
publik
dalam
kaitannya
deskriptif.
Kriyantono
(2006,
h. 69)
membangun citra di sebuah lembaga atau
menjelaskan bahwa tipe ini bertujuan
bagian yang melayani dan memperjelas
membuat
sesuatu yang dihadapi sebuah lembaga
faktual, dan aktual tentang fakta-fakta dan
atau organisasi merupakan tugas Public
sifat-sifat populasi atau objek tertentu.
Relations (organisasi swasta) atau Humas
Peneliti
atau Penerangan (lembaga pemerintahan)
(biasanya satu konsep) dan kerangka
dan bagian marketing. Mereka menjadi
konseptual. Melalui kerangka konseptual
penghubung antara lembaga perusahaan
(landasan
dan khalayak atau masyarakat luas. dengan
operasionalisasi
harapan penjelasan pesan-pesan tersebut
menghasilkan
akan dapat mengubah citra publik terhadap
indikatornya.
Tipe
ini
institusi
menggambarkan
realitas
yang
atau
perusahaan
melalui
media massa dan juga new media.
deskripsi
sudah
secara
sistematis,
mempunyai
teori),
peneliti
konsep
konsep
melakukan
yang
variabel
akan
beserta
untuk
sedang
terjadi tanpa memperhatikan hubungan
Keuntungan yang diperoleh dalam
antar
variabel.
untuk
Deskriptif
kualitatif
membangun website dalam program e-
bertujuan
mengangkat
fakta,
government, yang dijelaskan dalam sebuah
keadaan, variabel dan fenomena yang
website resmi instansi pemerintah daerah
terjadi ketika penelitian berlangsung dan
yaitu untuk menyediakan informasi yang
menyajikan apa adanya.
lengkap, mempermudah mengumpulkan
tanggapan atau kritik dan saran dari
masyarakat,
serta
citra
Fokus pada penelitian ini membahas
instansi dimata masyarakat luas dimana
mengenai bagaimana strategi pelaksanaan
hal
program e-government melalui website dan
tersebut
membangun
Fokus Penelitian
direpresentasikan
pada
tampilan website.
blog yang dilakukan oleh KPDE dan
Humas sebagai upaya peningkatan citra
Metode
positif pemerintah kabupaten Lamongan.
Penelitian
ini
menggunakan
Peneliti mengaitkan strategi pelaksanaan
pendekatan kualitatif. Kriyantono (2012, h.
e-government
56)
penelitian
relations, menurut Cutlip dan Center
kualitatif bertujuan untuk menjelaskan
(dalam Ruskan, 2008, h. 148) menyatakan
fenomena
bahwa proses perencanaan program kerja
menjelaskan
melalui
bahwa
dengan
pengumpulan
sedalam-dalamnya
data
sedalam-
dalamnya. Tipe penelitian ini adalah
dengan
proses
public
public relations melalui empat tahapan
menjadi
landasan
atau
acuan
untuk
melakukan pelaksanaan program kerja
wawancara adalah percakapan antara
kehumasan. Empat proses tersebut terdiri
periset-seseorang
dari analisis situasi, strategi, implementasi
berharap mendapatkan informasi dari
dan evaluasi.
informan-seseorang
dengan
yang
yang
diasumsikan mempunyai informasi
Sumber Data
penting tentang suatu objek. Dalam
Sumber data dalam penelitian ini
penelitian ini, peneliti menggunakan
yaitu data primer dan data sekunder.
teknik wawancara semi terstruktur.
Sumber data primer dalam penelitian
Tujuan dari wawancara ini adalah
adalah informan penelitian yaitu staf
untuk
pengelola data elektronik yang secara
secara lebih terbuka, dimana pihak
langsung menangani website dan blog
yang
pemerintah daerah kabupaten Lamongan.
pendapat dan ide-idenya.
Langkah-langkah
wawancara
Jenis data primer yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu melalui wawancara dan
diajak
Sedangkan, Jenis data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
melalui dokumentasi. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah informasi yang
dikeluarkan oleh Kantor Pengelola Data
Elektronik (KPDE) Kabupaten Lamongan,
profil
instansi,
dan
hasil
permasalahan
wawancara
diminta
yang akan dilakukan oleh peneliti
yaitu
observasi.
termasuk
menemukan
peneliti
membuat
daftar
pertanyaan yang akan ditanyakan,
peneliti menghubungi informan dan
membuat janji, peneliti datang ke
lokasi penelitian dan melakukan
wawancara
sesuai
wawancara
2. Observasi
Menurut
panduan
Indriantoro
dan
publikasi lainnya. Target data sekunder
Supomo dalam (Ruslan, 2010, h.
dalam penelitian ini adalah profil, website
37)
dan
pencatatan pola perilaku subjek
blog
Pemerintah
Kabupaten
Lamongan.
observasi
yaitu
proses
(orang), objek (benda-benda), atau
kejadian
yang
sistematik
tanpa
Teknik Pengumpulan Data
adanya pertanyaan atau komunikasi
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dengan
dalam penelitian ini adalah :
diteliti. Dalam hal ini peneliti secara
1. Wawancara
Berger (dalam
2010,
h.
100)
langsung
Kriyantono,
menjelaskan
indvidu-individu
mengamati
yang
bagaimana
proses kerja yang dilakukan oleh
KPDE
dan
Humas
dalam
pelaksanaan program e-government
1. Mengumpulkan berbagai data empiris
website dan blog.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan
di lapangan, yakni terkait dengan
peristiwa
yang
sudah
berlalu.
Dokumen ini bisa berupa tulisan,
gambar,
atau
monumental
Dokumen
karya-karya
dari
bisa
seseorang.
berupa
skripsi
terdahulu, buku informasi, gambar,
foto kegiatan, company profile dan
lain-lain.
Dokumentasi
yang
dilakukan
oleh
yaitu
peneliti
peneliti mengumpulkan dokumen
berupa foto, laporan, surat, ataupun
data-data yang
terkait dengan
strategi
pelaksanaan
government website dan blog sebagai
upaya peningkatan citra.
2. Kemudian akan dikaitkan dengan teori
informasi
organisasi,
strategi
PR
dalam pelaksanaan e-government dan
manajemen citra. Data yang telah
peneliti kumpulkan melalui proses
wawancara dengan para informan
kunci serta pendukung,
hasil
strategi
observasi
dan juga
pada pengamatan
pelaksanaan
program
e-
government website dan blog yang
melakukan
analisis
dan
kategorisasikan secara deskriptif.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis data
Filling
e-
dilakukan oleh KPDE, lalu peneliti
penelitian.
kualitatif
program
System.
Kriyantono
(2006, h. 199) menjelaskan teknik analisis
filling system adalah teknik menganalisa
data hasil observasi dengan membuat
kategori-kategori tertentu atau domaindomain tertentu. Peneliti menggunakan
filling system untuk mempermudah peneliti
dalam menganalisa data hasil observasi
dan wawancara karena data tersebut telah
dikelompokkan berdasarkan kategorisasi-
cara menghubungkan antara konsep
atau teori dengan data empiris sesuai
dengan temuan di lapangan, sesuai
dengan
kategori-kategori
yang
menjadi fokus penelitian ini.
4. Kategori tersebut diawali dengan
mengkategorisasikan
data
empiris
terkait dengan strategi pelaksanaan
program e-government melalui new
media website dan blog sebagai
bentuk praktik E-PR oleh KPDE
Kabupaten Lamongan.
kategorisasi tertentu.
Langkah-langkah analisis data
3. Analisis tersebut dilakukan dengan
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
5. Kategori selanjutnya mengerucut pada
teori
informasi
organisasi,
dan
penerapan strategi PR yaitu defining
problems
(situation
analysis),
planning and programming (strategy),
melakukan pelaksanaan program kerja
kehumasan.
communicating (Implementation) dan
Proses empat tahapan ini ini dimulai
evaluating (assessment) dalam strategi
dengan pengumpulan informasi, informasi
pelaksanaan program e-government
dan pemahaman yang terbentuk ditahap
sebagai
citra.
pertama akan mendorong dan memandu
pemaknaan
langkah berikutnya. Dalam praktiknya,
dengan menginterpretasikan analisis
tentu saja analisis situasi, perencanaan,
data empiris tersebut dengan beberapa
implementasi dan evaluasi tidak dapat
konsep atau teori yang digunakan,
dipisah-pisah secara tegas, sebab proses ini
kemudian menyimpulkannya.
berkelanjutan
upaya
Peneliti
peningkatan
melakukan
dan
berkesinambungan.
Berikut adalah penjelasan empat langkah
Hasil dan Pembahasan
proses public relations dalam pelaksanaan
Pada pelaksanaannya, program egovernment
website
berbeda
dengan
program e-government website pemerintah
kabupaten Lamongan
pelaksanaan program e-government blog.
Apa yang diungkapkan oleh ketiga
Blog lebih dikhususkan untuk berbagai
informan yakni Kepala Seksi Manajemen
informasi dan kegiatan PUSKOM kreatif.
Informasi KPDE (Nazilatul Fikriyati), Staf
Update
Manajemen
informasi
kondisional
ketika
PUSKOM.
di
blog
ada
Sedangkan
dilakukan
kegiatan
di
pelaksanaan
Informasi
Purnawirawan,
Pelayanan,
S.ST)
KPDE
dan
Informasi,
(Anton
Kasubag
Dokumentasi,
program e-government website oleh KPDE
Perpustakaan dan Siaran Radio Daerah,
dan
Bagian Humas dan Infokom (Harum
Humas
dilakukan
kabupaten
secara
Lamongan
sistematik
melalui
beberapa tahapan.
Istiana
Irawati,
SE)
kemudian
juga
didukung dari hasil observasi yang peneliti
Empat proses public relations, secara
lakukan dapat dsimpulkan bahwa strategi
umum telah diterapkan oleh KPDE dan
pelaksanaan
Humas sebagai upaya peningkatan citra.
website dan blog sejauh ini telah berjalan
Cutlip & Center (dalam Ruslan, 2008, h.
dengan baik dan terorganisir.
148)
menyatakan
bahwa
proses
program
e-government
Menurut Cutlip, empat proses public
perencanan program kerja public relations
relations
melalui “proses empat tahapan” yang
perencanaan, implementasi dan evaluasi
menjadi
masing-masing merupakan langkah yang
landasan
atau
acuan
untuk
yaitu
analisis
situasi,
penting bagi sebuah organisasi dalam
mencapai tujuan dan untuk kemajuan
sebagai
organisasi
mengelola dan menggunakan informasi
tersebut.
pelaksanaan
program
Dalam
strategi
e-government
yang
sistem
untuk
diterima
dikomunikasikan
website dan blog, KPDE dan Humas
kembali
melakukan dan mengerjakan job desknya
diinterpretasikan menjadi masuk akal dan
masing-masing.
terbagi pada tiga proses, yaitu : enactment,
Empat proses public relations yang
pada
dan
mengumpulkan,
lingkungan.
Informasi
selection and retention sehingga organisasi
dilakukan oleh Humas lebih berfokus pada
dapat
melakukan
pemberitaan di website. Proses pertama
kebijakan.
konstruksi
suatu
dimulai dengan Humas mengumpulkan
Sedangkan pada pelaksanaan e-
informasi di lapangan, kemudian Humas
government blog sepenuhnya ditangani
mengelola pesan menjadikan informasi
oleh KPDE. Blog dikhususkan untuk
yang
Berita
kegiatan PUSKOM Kreatif. Informasi
kemudian diposting di website Pemkab.
yang disajikan di blog adalah seputar
Untuk penyimpaannya sampai saat ini
perkembangan dan berbagai kegiatan di
berita-berita yang diposting masih ada di
PUSKOM kreatif. Strategi pelaksanaannya
website semua. Berita-berita tersebut tidak
jika dianalisis dengan empat proses public
dihapus karena memang dijadikan sebagai
relations hanya pada tahapan analisis
arsip, dan juga untuk mempermudah
situasi
masyarakat
sewaktu-waktu
Berbeda dengan pelaksanaan website yang
membutuhkan berita tersebut. Berbeda
lebih terorganisir dan melalui empat proses
dengan humas, empat proses
public relations.
bernilai
newsworthy.
jika
public
dan
pengkomunikasian
saja.
relations yang dilakukan oleh KPDE lebih
Pada tahap analisis situasi yaitu
berfokus kepada keseluruhan website dan
ketika KPDE mengumpulkan informasi
fokus informasi yaitu informasi pelayanan
saat ada kegiatan di PUSKOM kreatif.
dan juga aplikasi pelayanan publik yang
KPDE meliput dan membuat berita terkait
disediakan di website.
kegiatan
Tahapan pada strategi pelaksanaan
tersebut.
pengkomunikasian
Sedangkan
yaitu
tahap
berita
atau
program e-government website yaitu pada
informasi yang sudah didapat KPDE di
penampilan informasi di website sesuai
lapangan kemudian di posting di blog.
dengan
pembahasan
teori
informasi
organisasi. Teori ini berada pada kajian
Program E-Government Website dan Blog
komunikasi organisasi. Teori informasi
sebagai Upaya Peningkatan Citra
organisasi membahas bahwa organisasi
Melalui pelaksanaan program e-
seseorang. Danasaputra (dalam Ardianto
government website dan blog KPDE
2010, h. 115) menyatakan komunikasi
berupaya
tidak
untuk
meningkatkan
citra
secara
pemerintah kabupaten Lamongan. Strategi
perilaku
yang
mempengaruhi
dilakukan
oleh
humas
adalah
langsung
tertentu,
bertujuan untuk memberikan yang terbaik
mengorganisasikan
untuk
lingkungan.
masyarakat,
menimbulkan
tetapi
cenderung
cara
kita
citra
kita
tentang
yaitu
berupa
dan
kegiatan
Terdapat lima faktor pembentuk citra
dalam
organisasi yaitu yang pertama identitas
website.
fisik. Identitas fisik yaitu yang terlihat,
dalam
visual seperti media komunikasi, dalam hal
membangun website dalam program e-
ini yaitu website, yang meliputi company
government, yang dijelaskan dalam sebuah
profile, logo, konten, sampai dengan
website resmi instansi pemerintah daerah
desain website, pemilihan teks yang
yaitu untuk menyediakan informasi yang
digunakan, dan juga warna. Begitu juga
lengkap, mempermudah mengumpulkan
dengan blog, meliputi konten blog, dan
tanggapan atau kritik dan saran dari
juga desain blog. Faktor yang kedua yaitu
masyarakat,
Identitas
transparansi
program
pemerintah
yang
tertuang
pemberitaan-pemberitaan
Keuntungan
yang
serta
di
diperoleh
membangun
citra
non
fisik
meliputi
sejarah
instansi dimata masyarakat luas dimana
organisasi, filosofi, kepercayaan, nilai-nilai
hal
dan budaya. Faktor yang ketiga yaitu
tersebut
direpresentasikan
pada
tampilan website.
manajemen organisasi meliputi sistem,
Tugas pokok dan kewajiban Humas
pemda
adalah
komunikator
kebijakan, alurprosedur, teknologi, sumber
bertindak
sebagai
daya manusia (SDM), strategi organisasi,
(narasumber)
untuk
dan juga sistem pelayanan oleh KPDE dan
dalam
Humas. Faktor keempat yaitu kualitas hasil
membantu
keberhasilan
melaksanakan
program
pembangunan
berupa bentuk pelayanan dan berbagai
pemerintah,
memiliki
kemampuan
informasi yang disediakan oleh KPDE di
membangun
hubungan
positif,
website dan blog. Faktor yang kelima yaitu
konsep kerja yang terencana baik, hingga
aktivitas dan pola hubungan yang dinilai
mampu menciptakan citra baik
bagi
dari hubungan KPDE dengan masyarakat
lembaga
serta
yang cukup baik yaitu dengan komunikasi
yang
yang
diwakilinya,
membangun opini publik yang positif.
dua arah yang sudah terjalin.
Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan
dan informasi-informasi yang diterima
Kesimpulan
Berdasarkan
masalah,
Strategi pelaksanaan e-government
pembahasan
website dan blog dilakukan terencana
mengenai strategi pelaksanaan program e-
sehingga pemerintah kabupaten Lamongan
government website dan blog, maka dapat
mendapatkan hasil yang baik yaitu berupa
ditarik
secara
peningkatan citra positif. berdasarkan data
e-government
yang diperoleh dari wawancara, diperoleh
website dan blog dapat meningkatkan citra
hasil bahwa pada strategi pelaksanaan
positif pemerintah kabupaten Lamongan.
program e-government, KPDE dan Humas
tujuan
rumusan
penelitian
dan
kesimpulan
keseluruhan
program
bahwa
menerapkan proses public relations.
Daftar Pustaka
Chen, Y., Chen, H. M., Ching, R. K. H., & Huang, W. W. (2007). Electronic government
implementation: a comparison between developed and developing countries.
International Journal of Electronic Government Research. 3 ( 2)
Cutlip, Center dan Broom. (2000). Effective public relations : eighth edition. USA : Prentice
Hall International
Howard, S. (1998). Corporate image management. Singapore : Butterworth-Heinemann Asia
Littlejohn, S.W & Foss. K. A. (2009). Teori komunikasi : theories of human communication
(9th ed). (Hamdan, M. Y). Jakarta : Salemba Humanika
Pina, V., Torres, L., & Royo, S. (2009). E-government evolution in EU local government: a
comparative perspective. Online Information Review. 33, 1137-1168.
Ruslan, R. (2006). Etika kehumasan konsepsi & aplikasi. Jakarta : Rajawali
Ruslan, R. (2008). Manajemen public relations dan media komunikasi. Jakarta : Rajawali
Ruslan, R. (2010). Metode penelitian public relations dan komunikasi. Jakarta : RajaGrafindo
Persada
Sasmita, B. D. (2007). Skripsi : Penggunaan cyber media dalam aktifitas komunikasi pemkot
dengan masyarakat (studi praktik e-pr pada program e-government pemkot malang.
Malang : UMM
Situmorang, J. R. (2012). Pemanfaatan internet sebagai new media dalam bidang politik,
bisnis, pendidikan dan sosial budaya. Jurnal Administrasi Bisnis (2012), Vol.8, No.1:
hal. 73–87
Walkosz, B.J, Jolls, T, Sund, M. A. (2008). Global/Local: media literacy for the global
village. International Media Literacy Research Forum Inaugural Meeting. Dalam
www.medialit.org/sites/default/.../33_globallocal....
DAN BLOG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN CITRA PEMERINTAH
KABUPATEN LAMONGAN
(STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA KANTOR PENGOLAHAN DATA
ELEKTRONIK DAN HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN)
Ratna Yuniarti Fitriyah
Jurusan Ilmu Komuniksi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Malang 2015
Email: [email protected]
Abstract
The objective of this study is to know how strategy implementation e-government
program through the new media website and blog as improving image of Lamongan
Government Regency. In the implementation of the strategy of e-government program,
connected with public relations strategy that KPDE and Humas did through four process of
public relations according to Cutlip, Center & Broom’s Theory. Four of the process is the
analysis of the situation, strategy, implementation and evaluation.
A description qualitative method is used due to this research, it focuses on collecting
the data uses interview, observation and documentation. The collecting data source method
uses purposive sampling depend on the criteria decided. While the data analysis of this
research is using filling system, that is categorized each data depend on research focus. Also,
this research uses triangulation method and triangulation source for data validity.
Based on this study results, there is a difference strategy implementation between
website and blog. In practice, KPDE and Humas are more focused on the website. Strategy
undertaken by KPDE and Humas in providing information on public services, programs,
policies, and government activities and also two-way communication facility received good
response from the public. Four public relations process in general has been well implemented
by KPDE and Humas in the implementation of e-government website in accordance with
tupokasi and authority. More planned e-government program, the better the result. Overall
strategy implementation websites and blogs can improve the image of Lamongan government
regency.
Keywords: PR Strategy, E-Government, Corporate Image
Pendahuluan
Kehadiran new media memunculkan
adanya perspektif baru. Menurut McLuhan
(dalam Walkosz, 2008, h. 2) new media
Elektronik"
dapat membuat sebuah proses komunikasi
mengacu pada inisiatif yang diambil oleh
menjadi global, sehingga menyebabkan
lembaga pemerintah dan organisasi untuk
mengapa dunia saat ini disebut dengan
menggunakan teknologi Internet dalam
global village. Global village menjelaskan
meningkatkan efektivitas mereka bekerja
bahwa tidak ada lagi batas waktu dan
dan
tempat
komitmen
yang
jelas. Informasi dapat
atau
efisiensi.
"Pemerintah
Pemerintah
ini
untuk
digital"
membuat
meningkatkan
berpindah dari satu tempat ke belahan
hubungan antara warga negara dan sektor
dunia lain dalam waktu yang sangat
publik melalui peningkatan, pengiriman
singkat, menggunakan teknologi internet.
biaya-efektif,
Media yang ada sekarang ini telah
informasi, dan pengetahuan.
membawa
ke
peradaban
dan
efisien
layanan,
yang
Pelaksanaan e-government di negara-
memungkinkan setiap orang bisa saling
negara Uni Eropa, menurut Pina, Torres
berhubungan.
dan Royo (2009, h. 1166) menjelaskan
Situmorang (2012, h. 73) menjelaskan
bahwa e-government di pemerintah daerah
munculnya istilah new media sangat terkait
di Uni Eropa mengalami peningkatan dari
erat dengan hadirnya Internet di dunia ini.
tahun
Sekalipun dalam perkembangannya new
kemajuan yang nyata dalam penerapan
media tidak hanya terbatas pada Internet
TIK
namun Internet merupakan alat atau media
pemerintah
yang paling dominan dalam era new
membawa pemerintah lebih dekat dengan
media. Internet terus berkembang dengan
warga
berbagai aplikasinya diantaranya yaitu
modernitas dan responsif, yang nampak
website dan blog.
dari situs web yang menunjukkan tanda-
Penggunaan website dan blog menjadi
ke
tahun
dan
dan
menunjukkan
meningkatkan
perhatian
daerah Uni Eropa
dan
untuk
untuk
memberikan
citra
tanda yang jelas dari keterbukaan yang
suatu perhatian oleh banyak kalangan,
mendorong
begitu juga oleh instansi pemerintahan.
berbagai bentuk pelayanan administrasi
Pada era reformasi yang menuntut segala
publik.
sesuatu serba transparan berdampak pada
rasa
keingintahuan
masyarakat
dialog
Berbeda
dengan
warga
dan
juga
pelaksanaan
e-
akan
government pemerintah daerah di Uni
berbagai informasi yang berhubungan
Eropa, fenomena yang banyak terjadi di
dengan penyelenggaraan pemerintahan dan
Indonesia
pembangunan.
Chen
pemerintahan
menjelaskan
bahwa
(2007,
h.
3)
"Pemerintah
saat
ini
adalah
website
dibuat
dengan
konsep
informatif, sehingga fungsi website lebih
sebagai brosur atau digital company
pengembangan
profile. Mengacu pada evaluasi yang
sistematik melalui tahapan yang realistik
dilakukan oleh Sosiawan (2009, h. 1)
dan
dosen FISIP UPN, menyebukan bahwa
Kabupaten
implementasi e-government di Indonesia
media
baru pada tahap awal, sehingga banyak
menyebarkan informasi mengenai hal-hal
lembaga pemerintah yang menyatakan
yang berkaitan dengan daerahnya dan
dirinya
e-
untuk menjalin komunikasi dengan publik.
government, ternyata baru pada tahap web
Melalui komunikasi yang baik dengan
presence
publik menciptakan opini positif yang
sudah
atau
mengaplikasikan
tahap
pertama
yaitu
informatif.
e-government
terukur.
Instansi
Lamongan
website
secara
Pemerintah
memanfaatkan
dan
blog
untuk
berdampak pada peningkatan citra.
Salah satu instansi pemerintah yang
Peneliti memilih Pemerintah Kabupaten
menggunakan website dan blog dalam
Lamongan
program e-government adalah Pemerintah
Pemerintah
Kabupaten
menerima penghargaan dari Kementerian
Lamongan.
Tidak
seperti
karena
pada
tahun
Kabupaten
Lamongan
kebanyakan website pemerintah daerah di
Komunikasi
Indonesia, website pemkab Lamongan
prestasinya menempati peringkat terbaik
tidak hanya bersifar informatif namun juga
dalam
bersifat interakif. Berdasarkan data awal
Indonesia" (Maruli, 2012). Pemerintah
yang peneliti kumpulkan di lapangan,
Kabupaten
website pemerintah kabupaten Lamongan
penghargaan prestisius berupa Information
telah memasuki tahap interaktif yaitu
Communication Technology (ICT) PURA
dengan adanya beberapa aplikasi layanan
2013 dari Kemenkominfo yang diserahkan
publik yang sudah dimanfaatkan melalui
kepada kepala Kantor Pengolahan Data
website.
Elektronik
Website
Pemerintah
Daerah
dan
2012
Informatika
"Pemeringkatan
Lamongan
(KPDE).
atas
E-Government
juga menerima
Manshuri
(2013)
merupakan salah satu media informasi dan
menyebutkan, penghargaan yang diterima
komunikasi dari suatu Pemerintah Daerah
oleh Kabupaten Lamongan sebagai bentuk
kepada
apresiasi dari Kementerian KOMINFO
masyarakat/publik
mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan
bahwa
daerah bersangkutan.
memasuki era sebagai Kabupaten Digital.
Hadirnya website mendukung konsep
Kabupaten
Program
Lamongan
e-government
telah
menurut
Lamongan Digital Society (LADISO).
Sasmitha (2007, h. 4) merupakan praktik
Website Pemerintah Daerah merupakan
e-PR yang dikembangkan di suatu instansi
salah satu strategi di dalam melaksanakan
pemerintahan. Kriyantono (2006, h. 333)
menjelaskan
istilah
e-PR
sebagai
penggunaan Internet untuk menunjang
Berdasarkan latar belakang yang telah
kegiatan public relations untuk menjalin
diuraikan di atas maka dapat dirumuskan
hubungan baik dengan publik untuk
masalah
mempertahankan dukungan publik.
pelaksanaan
Website pemerintah tidak seperti
website perusahaan swasta yang bertujuan
memperoleh keuntungan dalam bentuk
uang yang masuk ke perusahaan. Website
resmi
pemerintah
tidak
menghasilkan
profit secara langsung, namun apabila
dikelola dengan baik, pada akhirnya akan
menghasilkan keuntungan. Keuntungan
yang diperoleh adalah terbentuknya citra
positif
pemerintah
menumbuhkan
sehingga
kepercayaan
yaitu
:
bagaimana
program
strategi
e-government
melalui website dan blog sebagai upaya
peningkatan
citra
positif
Pemerintah
Kabupaten Lamongan?
Tinjauan Pustaka
Teori Informasi Organisasi Karl Weick
dalam
Pelaksanaan
Program
E-
government
mampu
di
mata
Peneliti
menggunakan
teori
masyarakat dan pada akhirnya mampu
informasi organisasi, Littlejohn (2009, h.
menumbuhkan
364) menjelaskan bahwa teori ini masuk
untuk
kesadaran
berpartisipasi
masyarakat
aktif
dalam
membangun dan memajukan daerahnya.
Howard (1998, h. 3) menjelaskan
pada tradisi sibernetika. Teori informasi
organisasi ini membahas bahwa organisasi
sebagai
sistem
untuk
mengumpulkan,
bahwa citra perusahaan (corporate image)
mengelola, dan menggunakan informasi
adalah penegasan dinamis dan mendalam
yang
mengenai
kembali pada lingkungan. Keterkaitannya
budaya,
struktur
dan
juga
diterima
yaitu
dikomunikasikan
lingkungan organisasi. Citra perusahaan
di
meliputi semua tampilan visual, verbal dan
pelaksanaan
juga elemen perilaku yang membangun
KPDE mengumpulkan dan mengelola
organisasi. Penggunaan media Internet
informasi yang dibutuhkan masyarakat
oleh suatu lembaga dapat menjadi sebuah
kemudian mengkomunikasikan informasi
representasi lembaga tersebut di dalam
dan pelayanan melalui website dan blog.
dunia online.
KPDE
dan
mengenai
program
eksekusi
e-government.
Turner (2009, h. 339) menjelaskan
teori informasi organisasi adalah satu cara
Rumusan Masalah
untuk menjelaskan bagaimana organisasi
membuat informasi yang membingungkan
Ruslan
atau ambigu menjadi masuk akal. Teori ini
keberadaan departemen kehumasan (public
lebih
proses
relations departement) di suatu lembaga
pengorganisasian anggota organisasi untuk
atau instansi merupakan keharusan, baik
mengelola informasi daripada berfokus
secara fungsional maupun operasional.
pada
sendiri.
Humas harus mampu bertindak sebagai
Littlejohn (2009, h. 366) menjelaskan
public information, public affair, dan
bahwa organisasi sebagai sistem untuk
public
mengumpulkan,
penyebarluasan
berfokus
struktur
pada
organisasi
itu
mengelola
dan
(2006,
h.
109)
communications
menjelaskan
dalam
atau
upaya
mempublikasi
menggunakan informasi yang diterima dan
kegiatan dan program kerja pembangunan
dikomunikasikan
pada instansi bersangkutan, baik ditujukan
kembali
kepada
lingkungan.
kepada publik internal maupun publik
Menurut Weick dalam (Littlejohn, 2009, h.
eksternal (masyarakat).
366) informasi diinterpretasikan menjadi
masuk akal dan terbagi menjadi tiga
Website dan Blog Instansi Pemerintah
proses, yaitu : pembuatan, pemilihan dan
Kabupaten Lamongan sebagai Program E-
penyimpanan. Pembuatan adalah definisi
Government
tentang situasi, atau menyatakan adanya
informasi yang samar-samar dari luar.
Pengertian e-government menurut menurut
Proses
yaitu
World Bank (dalam Indrajit, 2002, h. 2)
anggota organsasi menerima beberapa
yaitu : “Penggunaan teknologi informasi
informasi yang relevan dan menolak
oleh
informasi yang lain. Proses yang ketiga
memiliki kemampuan untuk mewujudkan
yaitu
hal-hal
hubungan dengan warga negara, pelaku
tertentu akan disimpan untuk penggunaan
bisnis dan lembaga-lembaga pemerintahan
dimasa yang akan datang. Informasi yang
yang
disimpan
Depkominfo
yang
kedua
penyimpanan,
informasi
digabungkan
yang
pemilihan,
dimana
pada
sudah
kesatuan
ada
yang
menjalankan organisasi.
badan-badan
lain”.
pemerintah
Berdasarkan
(2005)
data
pelaksanaan
yang
dari
e-
government di Indonesia hingga akhir
tahun 2005 lalu, Indonesia memiliki (a)
564 domain go.id; (b) 295 website
Keberadaan Public Relations atau Humas
pemerintah pusat dan Pemda; (c) 226
Pemerintah
website telah mulai memberikan layanan
publik melalui website: (d) dan 198
website Pemda masih dikelola secara aktif.
Berdasarkan sifat transaksi informasi
penggunaan Internet untuk menunjang
dan pelayanan publik yang disediakan oleh
kegiatan
Pemerintah Daerah
melalui jaringan
dimungkinkan PR menjalin hubungan baik
informasi, pengembangan e-government
untuk mempertahankan dukungan publik.
Menurut Ruslan (2008, h. 13)
website di Indonesia dilaksanakan melalui
4 (empat) tingkatan, yaitu : Tingkat satu
persiapan, yang meliputi Pembuatan situs
web
sebagai
komunikasi
media
pada
informasi
setiap
dan
lembaga,
penyiapan SDM, sosialisasi situs web
public
relations
yang
Strategi public relation atau yang lebih
dikenal dengan bauran public relation,
yaitu
publications,
event,
community
involvemet, inform or image, lobbying and
negotiation,
dan
social responsibility.
Dalam kaitannya dengan strategi public
untuk internal dan publik.
relations, program e-government website
Strategi Pelaksanaan dan Langkah-langkah
dan blog masuk pada bentuk publications
dan inform or image.
Pengembangan E-Government
Menurut Astuti (2011, h. 22) empat
Oliver (2007, h. 3) mendefinisikan
proses public relations tepat digunakan
strategi sebagai cara atau proses yang
untuk
digunakan organisasi atau perusahaan
penelitian yang dilakukan oleh Astuti
untuk mencapai misinya. Seorang praktisi
empat proses public relations digunakan
PR
untuk
perlu
memiliki
strategi
dalam
menganalisis
menganalisis
strategi
dilakukan
dan
Semanggi. Perdana (2013, h. 14) juga
menjangkau sesuai sasaran.
Ruslan (2010, h. 134) menjelaskan
menjelaskan dalam penelitiannya bahwa
pengertian strategi public relations yaitu
alternatif yang optimal yang dipilih untuk
ditempuh guna mencapai tujuan public
relations dalam kerangka suatu rencana
public relations. Sedangkan pengertian egovernment menurut Sasmitha (2007, h. 4)
merupakan
dikembangkan
praktik
di
e-PR
suatu
yang
instansi
pemerintahan. Kriyantono (2006, h. 333)
menjelaskan
istilah
e-PR
sebagai
citra
public
relations
terlaksana
menjaga
Pada
menjalankan fungsinya agar apa yang
dapat
dalam
strategi.
plaza
strategi public relations adalah strategi
yang dilakukan oleh PR dengan empat
proses. Cutlip & Center (dalam Ruslan,
2008, h. 148) menyatakan bahwa proses
perencanan program kerja public relations
melalui “proses empat tahapan” yang
menjadi
landasan
atau
acuan
untuk
melakukan pelaksanaan program kerja
kehumasan. Empat proses public relations
tersebut adalah :
1. Analisis Situasi :
Langkah pertama ini mencakup
penyelidikan
dan
pemantauan
pengetahuan, opini, sikap dan perilaku
mereka yang peduli dan terpengaruh
oleh tindakan dan kebijakan organisasi.
Analisis situsai adalah sekumpulan hal-
proses unit organisasi yang relevan
dengan
problem
beserta
sejarah
keterlibatan organisasi.
2. Membuat Rencana dan Program
Informasi yang terkumpul pada
hal yang diketahui tentang situasi,
langkah
seperti
membuat keputusan tentang publik
sejarahnya,
kekuatan
yang
pertama
untuk
mempengaruhinya, dan mereka yang
program,
terlibat
strategi, taktik dan tujuan komunikasi.
atau
berpengaruh
secara
Langkah
internal dan eksternal.
Sebuah analisis situasi memuat
semua latar belakang informasi yang
diperlukan untuk menjelaskan dan
tujuan,
digunakan
kedua
tindakan
dari
serta
proses
ini
menjawab “berdasarkan situasi yang
telah dipelajari, apa yang sebaiknya
kita ubah, lakukan dan katakan?”
mengilustrasikan secara detail makna
3. Bertindak dan berkomunikasi
Langkah
ketiga
mencakup
dari sebuah pernyataan. Langkah ini
pelaksanaan program tindakan dan
mendasari langkah selanjutnya dengan
komunikasi
menentukan “apa yang sedang terjadi
mencapai tujuan spesifik bagi setiap
saat ini?”. Dalam analisis situasi,
publik demi mencapai tujuan program.
seseorang bisa mendefinisikan dan
Praktisi public relations memegang
memperbaiki
problem
peran membantu organisasi menentukan
tentatif, yang diikuti dengan investigasi
bukan hanya apa yang akan dikatakan
atas
situasi
tetapi juga apa yang akan dilakukan.
menghasilkan apa yang oleh praktisi
Pertanyaan dalam langah ini adalah
dinamakan fact book (buku fakta) yang
“siapa yang harus melakukan dan
seringkali dalam bentuk informasi
mengatakannya, serta kapan, dimana
yang dikumpulkan dalam file.
dan bagaimana?”.
Strategi aksi merupakan bagian
pernyataan
situasi.
Analisis
Analisis
situasi tidak memulai
dengan memberi perhatian kepada
publik dan faktor eksternal, melainkan
pada pengkajian menyeluruh terhadap
persepsi dan tindakan aktor-aktor kunci
dari struktur organisasi, dan pada
yang
dirancang
untuk
utama dari suatu program. Komunikasi
merupakan
komponen
tampak,
berfungsi
yang
lebih
untuk
menginterpretasikan dan mendukung
strategi
aksi.
Beberapa
dasar dan
prinsip untuk mengaplikasikan teori
adalah salah satu aset penting dari suatu
kedalam
yaitu
perusahaan atau organisasi. Citra lembaga
tidak bisa direkayasa. Citra akan terbentuk
praktik
diantaranya
membingkai
pesan.
Praktisi
harus
membingkai
pesan
mereka
agar
dengan
sendirinya
dari
yang
menjadi pesan yang bernilai berita
ditempuh
(newsworthy), tidak rumit, dan mudah
keterbukaan lembaga merupakan salah
dipahami sesuai dengan kebutuhan dan
satu kunci penting untuk mendapat citra
sasaran,
yang positif.
baik
itu
untuk
publik
(masyarakat) atau untuk pers.
4. Mengevaluasi program
Langkah keempat dari proses ini
mencakup
penilaian,
persiapan,
pelaksanaan, dan hasil program. Tujuan
utama dari evaluasi adalah untuk
mengukur keefektifitasan proses secara
keseluruhan. Saat
dilaksanakan,
berdasarkan
program
dibuat
evaluasi
sedang
penyesuaian
umpan
balik
tentang bagaimana program berjalan.
Pada tahap evaluasi ini menjawab
“bagaimana
yang
kita
survei
perubahan
komunikasi
dan
Howard (1998, h. 4) menjelaskan
bahwa lemah atau kuatnya sebuah citra
perusahaan dapat membuat perbedaan
yang
signifikan
dalam
hal
volume
penjualan perusahaan dan harga sahamnya.
Hal ini juga akan mempengaruhi daya jual
dan penerimaan dari produk perusahaan,
jasa dan sumber daya manusia. Sebuah
citra perusahaan yang kuat jelas lebih baik
daripada citra yang lemah, tetapi yang
paling
penting
kebutuhan
untuk
dari
semua,
berkomunikasi
adalah
dan
menyampaikan melalui aksi yang jelas,
sekarang?”.
Pada proses
dilakukan
kerjakan
sehingga
upaya
evaluasi
untuk
dalam
dapat
mengukur
ringkas
dan
konsisten
untuk
semua
khalayak sasaran.
pengetahuan,
Dari penjelasan di atas, dapat
kesadaran, dan pemahaman yang dapat
disimpulkan bahwa citra merupakan suatu
digunakan untuk menentukan apakah
pandangan atau penghargaan yang didapat
program berdampak pada audiens.
oleh perusahaan atau suatu organisasi
karena
adanya
nilai
positif
dan
Peningkatan Citra Positif melalui E-
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
government Website dan Blog
perusahaan tersebut. Dengan adanya citra
Menurut
Bill
Canton
dalam
positif dari publik maka perusahaan atau
(Effendy, 2010, h. 111), citra merupakan
organisasi
kesan
inovasi-inovasi baru untuk memenuhi
yang
dengan
sengaja
perlu
diciptakan agar bernilai positif. Citra
dapat
kebutuhan publik.
terus
menciptakan
Opini
publik
dalam
kaitannya
deskriptif.
Kriyantono
(2006,
h. 69)
membangun citra di sebuah lembaga atau
menjelaskan bahwa tipe ini bertujuan
bagian yang melayani dan memperjelas
membuat
sesuatu yang dihadapi sebuah lembaga
faktual, dan aktual tentang fakta-fakta dan
atau organisasi merupakan tugas Public
sifat-sifat populasi atau objek tertentu.
Relations (organisasi swasta) atau Humas
Peneliti
atau Penerangan (lembaga pemerintahan)
(biasanya satu konsep) dan kerangka
dan bagian marketing. Mereka menjadi
konseptual. Melalui kerangka konseptual
penghubung antara lembaga perusahaan
(landasan
dan khalayak atau masyarakat luas. dengan
operasionalisasi
harapan penjelasan pesan-pesan tersebut
menghasilkan
akan dapat mengubah citra publik terhadap
indikatornya.
Tipe
ini
institusi
menggambarkan
realitas
yang
atau
perusahaan
melalui
media massa dan juga new media.
deskripsi
sudah
secara
sistematis,
mempunyai
teori),
peneliti
konsep
konsep
melakukan
yang
variabel
akan
beserta
untuk
sedang
terjadi tanpa memperhatikan hubungan
Keuntungan yang diperoleh dalam
antar
variabel.
untuk
Deskriptif
kualitatif
membangun website dalam program e-
bertujuan
mengangkat
fakta,
government, yang dijelaskan dalam sebuah
keadaan, variabel dan fenomena yang
website resmi instansi pemerintah daerah
terjadi ketika penelitian berlangsung dan
yaitu untuk menyediakan informasi yang
menyajikan apa adanya.
lengkap, mempermudah mengumpulkan
tanggapan atau kritik dan saran dari
masyarakat,
serta
citra
Fokus pada penelitian ini membahas
instansi dimata masyarakat luas dimana
mengenai bagaimana strategi pelaksanaan
hal
program e-government melalui website dan
tersebut
membangun
Fokus Penelitian
direpresentasikan
pada
tampilan website.
blog yang dilakukan oleh KPDE dan
Humas sebagai upaya peningkatan citra
Metode
positif pemerintah kabupaten Lamongan.
Penelitian
ini
menggunakan
Peneliti mengaitkan strategi pelaksanaan
pendekatan kualitatif. Kriyantono (2012, h.
e-government
56)
penelitian
relations, menurut Cutlip dan Center
kualitatif bertujuan untuk menjelaskan
(dalam Ruskan, 2008, h. 148) menyatakan
fenomena
bahwa proses perencanaan program kerja
menjelaskan
melalui
bahwa
dengan
pengumpulan
sedalam-dalamnya
data
sedalam-
dalamnya. Tipe penelitian ini adalah
dengan
proses
public
public relations melalui empat tahapan
menjadi
landasan
atau
acuan
untuk
melakukan pelaksanaan program kerja
wawancara adalah percakapan antara
kehumasan. Empat proses tersebut terdiri
periset-seseorang
dari analisis situasi, strategi, implementasi
berharap mendapatkan informasi dari
dan evaluasi.
informan-seseorang
dengan
yang
yang
diasumsikan mempunyai informasi
Sumber Data
penting tentang suatu objek. Dalam
Sumber data dalam penelitian ini
penelitian ini, peneliti menggunakan
yaitu data primer dan data sekunder.
teknik wawancara semi terstruktur.
Sumber data primer dalam penelitian
Tujuan dari wawancara ini adalah
adalah informan penelitian yaitu staf
untuk
pengelola data elektronik yang secara
secara lebih terbuka, dimana pihak
langsung menangani website dan blog
yang
pemerintah daerah kabupaten Lamongan.
pendapat dan ide-idenya.
Langkah-langkah
wawancara
Jenis data primer yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu melalui wawancara dan
diajak
Sedangkan, Jenis data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
melalui dokumentasi. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah informasi yang
dikeluarkan oleh Kantor Pengelola Data
Elektronik (KPDE) Kabupaten Lamongan,
profil
instansi,
dan
hasil
permasalahan
wawancara
diminta
yang akan dilakukan oleh peneliti
yaitu
observasi.
termasuk
menemukan
peneliti
membuat
daftar
pertanyaan yang akan ditanyakan,
peneliti menghubungi informan dan
membuat janji, peneliti datang ke
lokasi penelitian dan melakukan
wawancara
sesuai
wawancara
2. Observasi
Menurut
panduan
Indriantoro
dan
publikasi lainnya. Target data sekunder
Supomo dalam (Ruslan, 2010, h.
dalam penelitian ini adalah profil, website
37)
dan
pencatatan pola perilaku subjek
blog
Pemerintah
Kabupaten
Lamongan.
observasi
yaitu
proses
(orang), objek (benda-benda), atau
kejadian
yang
sistematik
tanpa
Teknik Pengumpulan Data
adanya pertanyaan atau komunikasi
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dengan
dalam penelitian ini adalah :
diteliti. Dalam hal ini peneliti secara
1. Wawancara
Berger (dalam
2010,
h.
100)
langsung
Kriyantono,
menjelaskan
indvidu-individu
mengamati
yang
bagaimana
proses kerja yang dilakukan oleh
KPDE
dan
Humas
dalam
pelaksanaan program e-government
1. Mengumpulkan berbagai data empiris
website dan blog.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan
di lapangan, yakni terkait dengan
peristiwa
yang
sudah
berlalu.
Dokumen ini bisa berupa tulisan,
gambar,
atau
monumental
Dokumen
karya-karya
dari
bisa
seseorang.
berupa
skripsi
terdahulu, buku informasi, gambar,
foto kegiatan, company profile dan
lain-lain.
Dokumentasi
yang
dilakukan
oleh
yaitu
peneliti
peneliti mengumpulkan dokumen
berupa foto, laporan, surat, ataupun
data-data yang
terkait dengan
strategi
pelaksanaan
government website dan blog sebagai
upaya peningkatan citra.
2. Kemudian akan dikaitkan dengan teori
informasi
organisasi,
strategi
PR
dalam pelaksanaan e-government dan
manajemen citra. Data yang telah
peneliti kumpulkan melalui proses
wawancara dengan para informan
kunci serta pendukung,
hasil
strategi
observasi
dan juga
pada pengamatan
pelaksanaan
program
e-
government website dan blog yang
melakukan
analisis
dan
kategorisasikan secara deskriptif.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis data
Filling
e-
dilakukan oleh KPDE, lalu peneliti
penelitian.
kualitatif
program
System.
Kriyantono
(2006, h. 199) menjelaskan teknik analisis
filling system adalah teknik menganalisa
data hasil observasi dengan membuat
kategori-kategori tertentu atau domaindomain tertentu. Peneliti menggunakan
filling system untuk mempermudah peneliti
dalam menganalisa data hasil observasi
dan wawancara karena data tersebut telah
dikelompokkan berdasarkan kategorisasi-
cara menghubungkan antara konsep
atau teori dengan data empiris sesuai
dengan temuan di lapangan, sesuai
dengan
kategori-kategori
yang
menjadi fokus penelitian ini.
4. Kategori tersebut diawali dengan
mengkategorisasikan
data
empiris
terkait dengan strategi pelaksanaan
program e-government melalui new
media website dan blog sebagai
bentuk praktik E-PR oleh KPDE
Kabupaten Lamongan.
kategorisasi tertentu.
Langkah-langkah analisis data
3. Analisis tersebut dilakukan dengan
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
5. Kategori selanjutnya mengerucut pada
teori
informasi
organisasi,
dan
penerapan strategi PR yaitu defining
problems
(situation
analysis),
planning and programming (strategy),
melakukan pelaksanaan program kerja
kehumasan.
communicating (Implementation) dan
Proses empat tahapan ini ini dimulai
evaluating (assessment) dalam strategi
dengan pengumpulan informasi, informasi
pelaksanaan program e-government
dan pemahaman yang terbentuk ditahap
sebagai
citra.
pertama akan mendorong dan memandu
pemaknaan
langkah berikutnya. Dalam praktiknya,
dengan menginterpretasikan analisis
tentu saja analisis situasi, perencanaan,
data empiris tersebut dengan beberapa
implementasi dan evaluasi tidak dapat
konsep atau teori yang digunakan,
dipisah-pisah secara tegas, sebab proses ini
kemudian menyimpulkannya.
berkelanjutan
upaya
Peneliti
peningkatan
melakukan
dan
berkesinambungan.
Berikut adalah penjelasan empat langkah
Hasil dan Pembahasan
proses public relations dalam pelaksanaan
Pada pelaksanaannya, program egovernment
website
berbeda
dengan
program e-government website pemerintah
kabupaten Lamongan
pelaksanaan program e-government blog.
Apa yang diungkapkan oleh ketiga
Blog lebih dikhususkan untuk berbagai
informan yakni Kepala Seksi Manajemen
informasi dan kegiatan PUSKOM kreatif.
Informasi KPDE (Nazilatul Fikriyati), Staf
Update
Manajemen
informasi
kondisional
ketika
PUSKOM.
di
blog
ada
Sedangkan
dilakukan
kegiatan
di
pelaksanaan
Informasi
Purnawirawan,
Pelayanan,
S.ST)
KPDE
dan
Informasi,
(Anton
Kasubag
Dokumentasi,
program e-government website oleh KPDE
Perpustakaan dan Siaran Radio Daerah,
dan
Bagian Humas dan Infokom (Harum
Humas
dilakukan
kabupaten
secara
Lamongan
sistematik
melalui
beberapa tahapan.
Istiana
Irawati,
SE)
kemudian
juga
didukung dari hasil observasi yang peneliti
Empat proses public relations, secara
lakukan dapat dsimpulkan bahwa strategi
umum telah diterapkan oleh KPDE dan
pelaksanaan
Humas sebagai upaya peningkatan citra.
website dan blog sejauh ini telah berjalan
Cutlip & Center (dalam Ruslan, 2008, h.
dengan baik dan terorganisir.
148)
menyatakan
bahwa
proses
program
e-government
Menurut Cutlip, empat proses public
perencanan program kerja public relations
relations
melalui “proses empat tahapan” yang
perencanaan, implementasi dan evaluasi
menjadi
masing-masing merupakan langkah yang
landasan
atau
acuan
untuk
yaitu
analisis
situasi,
penting bagi sebuah organisasi dalam
mencapai tujuan dan untuk kemajuan
sebagai
organisasi
mengelola dan menggunakan informasi
tersebut.
pelaksanaan
program
Dalam
strategi
e-government
yang
sistem
untuk
diterima
dikomunikasikan
website dan blog, KPDE dan Humas
kembali
melakukan dan mengerjakan job desknya
diinterpretasikan menjadi masuk akal dan
masing-masing.
terbagi pada tiga proses, yaitu : enactment,
Empat proses public relations yang
pada
dan
mengumpulkan,
lingkungan.
Informasi
selection and retention sehingga organisasi
dilakukan oleh Humas lebih berfokus pada
dapat
melakukan
pemberitaan di website. Proses pertama
kebijakan.
konstruksi
suatu
dimulai dengan Humas mengumpulkan
Sedangkan pada pelaksanaan e-
informasi di lapangan, kemudian Humas
government blog sepenuhnya ditangani
mengelola pesan menjadikan informasi
oleh KPDE. Blog dikhususkan untuk
yang
Berita
kegiatan PUSKOM Kreatif. Informasi
kemudian diposting di website Pemkab.
yang disajikan di blog adalah seputar
Untuk penyimpaannya sampai saat ini
perkembangan dan berbagai kegiatan di
berita-berita yang diposting masih ada di
PUSKOM kreatif. Strategi pelaksanaannya
website semua. Berita-berita tersebut tidak
jika dianalisis dengan empat proses public
dihapus karena memang dijadikan sebagai
relations hanya pada tahapan analisis
arsip, dan juga untuk mempermudah
situasi
masyarakat
sewaktu-waktu
Berbeda dengan pelaksanaan website yang
membutuhkan berita tersebut. Berbeda
lebih terorganisir dan melalui empat proses
dengan humas, empat proses
public relations.
bernilai
newsworthy.
jika
public
dan
pengkomunikasian
saja.
relations yang dilakukan oleh KPDE lebih
Pada tahap analisis situasi yaitu
berfokus kepada keseluruhan website dan
ketika KPDE mengumpulkan informasi
fokus informasi yaitu informasi pelayanan
saat ada kegiatan di PUSKOM kreatif.
dan juga aplikasi pelayanan publik yang
KPDE meliput dan membuat berita terkait
disediakan di website.
kegiatan
Tahapan pada strategi pelaksanaan
tersebut.
pengkomunikasian
Sedangkan
yaitu
tahap
berita
atau
program e-government website yaitu pada
informasi yang sudah didapat KPDE di
penampilan informasi di website sesuai
lapangan kemudian di posting di blog.
dengan
pembahasan
teori
informasi
organisasi. Teori ini berada pada kajian
Program E-Government Website dan Blog
komunikasi organisasi. Teori informasi
sebagai Upaya Peningkatan Citra
organisasi membahas bahwa organisasi
Melalui pelaksanaan program e-
seseorang. Danasaputra (dalam Ardianto
government website dan blog KPDE
2010, h. 115) menyatakan komunikasi
berupaya
tidak
untuk
meningkatkan
citra
secara
pemerintah kabupaten Lamongan. Strategi
perilaku
yang
mempengaruhi
dilakukan
oleh
humas
adalah
langsung
tertentu,
bertujuan untuk memberikan yang terbaik
mengorganisasikan
untuk
lingkungan.
masyarakat,
menimbulkan
tetapi
cenderung
cara
kita
citra
kita
tentang
yaitu
berupa
dan
kegiatan
Terdapat lima faktor pembentuk citra
dalam
organisasi yaitu yang pertama identitas
website.
fisik. Identitas fisik yaitu yang terlihat,
dalam
visual seperti media komunikasi, dalam hal
membangun website dalam program e-
ini yaitu website, yang meliputi company
government, yang dijelaskan dalam sebuah
profile, logo, konten, sampai dengan
website resmi instansi pemerintah daerah
desain website, pemilihan teks yang
yaitu untuk menyediakan informasi yang
digunakan, dan juga warna. Begitu juga
lengkap, mempermudah mengumpulkan
dengan blog, meliputi konten blog, dan
tanggapan atau kritik dan saran dari
juga desain blog. Faktor yang kedua yaitu
masyarakat,
Identitas
transparansi
program
pemerintah
yang
tertuang
pemberitaan-pemberitaan
Keuntungan
yang
serta
di
diperoleh
membangun
citra
non
fisik
meliputi
sejarah
instansi dimata masyarakat luas dimana
organisasi, filosofi, kepercayaan, nilai-nilai
hal
dan budaya. Faktor yang ketiga yaitu
tersebut
direpresentasikan
pada
tampilan website.
manajemen organisasi meliputi sistem,
Tugas pokok dan kewajiban Humas
pemda
adalah
komunikator
kebijakan, alurprosedur, teknologi, sumber
bertindak
sebagai
daya manusia (SDM), strategi organisasi,
(narasumber)
untuk
dan juga sistem pelayanan oleh KPDE dan
dalam
Humas. Faktor keempat yaitu kualitas hasil
membantu
keberhasilan
melaksanakan
program
pembangunan
berupa bentuk pelayanan dan berbagai
pemerintah,
memiliki
kemampuan
informasi yang disediakan oleh KPDE di
membangun
hubungan
positif,
website dan blog. Faktor yang kelima yaitu
konsep kerja yang terencana baik, hingga
aktivitas dan pola hubungan yang dinilai
mampu menciptakan citra baik
bagi
dari hubungan KPDE dengan masyarakat
lembaga
serta
yang cukup baik yaitu dengan komunikasi
yang
yang
diwakilinya,
membangun opini publik yang positif.
dua arah yang sudah terjalin.
Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan
dan informasi-informasi yang diterima
Kesimpulan
Berdasarkan
masalah,
Strategi pelaksanaan e-government
pembahasan
website dan blog dilakukan terencana
mengenai strategi pelaksanaan program e-
sehingga pemerintah kabupaten Lamongan
government website dan blog, maka dapat
mendapatkan hasil yang baik yaitu berupa
ditarik
secara
peningkatan citra positif. berdasarkan data
e-government
yang diperoleh dari wawancara, diperoleh
website dan blog dapat meningkatkan citra
hasil bahwa pada strategi pelaksanaan
positif pemerintah kabupaten Lamongan.
program e-government, KPDE dan Humas
tujuan
rumusan
penelitian
dan
kesimpulan
keseluruhan
program
bahwa
menerapkan proses public relations.
Daftar Pustaka
Chen, Y., Chen, H. M., Ching, R. K. H., & Huang, W. W. (2007). Electronic government
implementation: a comparison between developed and developing countries.
International Journal of Electronic Government Research. 3 ( 2)
Cutlip, Center dan Broom. (2000). Effective public relations : eighth edition. USA : Prentice
Hall International
Howard, S. (1998). Corporate image management. Singapore : Butterworth-Heinemann Asia
Littlejohn, S.W & Foss. K. A. (2009). Teori komunikasi : theories of human communication
(9th ed). (Hamdan, M. Y). Jakarta : Salemba Humanika
Pina, V., Torres, L., & Royo, S. (2009). E-government evolution in EU local government: a
comparative perspective. Online Information Review. 33, 1137-1168.
Ruslan, R. (2006). Etika kehumasan konsepsi & aplikasi. Jakarta : Rajawali
Ruslan, R. (2008). Manajemen public relations dan media komunikasi. Jakarta : Rajawali
Ruslan, R. (2010). Metode penelitian public relations dan komunikasi. Jakarta : RajaGrafindo
Persada
Sasmita, B. D. (2007). Skripsi : Penggunaan cyber media dalam aktifitas komunikasi pemkot
dengan masyarakat (studi praktik e-pr pada program e-government pemkot malang.
Malang : UMM
Situmorang, J. R. (2012). Pemanfaatan internet sebagai new media dalam bidang politik,
bisnis, pendidikan dan sosial budaya. Jurnal Administrasi Bisnis (2012), Vol.8, No.1:
hal. 73–87
Walkosz, B.J, Jolls, T, Sund, M. A. (2008). Global/Local: media literacy for the global
village. International Media Literacy Research Forum Inaugural Meeting. Dalam
www.medialit.org/sites/default/.../33_globallocal....