REAKSI JEPANG DAN KOREA SELATAN TERHADAP

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2016, 1 (1): 1-10
ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org
© Copyright 2016

REAKSI JEPANG DAN KOREA SELATAN TERHADAP PENETAPAN
AIR DEFENSE IDENTIFICATION ZONE (ADIZ) OLEH CINA DI LAUT
CINA TIMUR
ANNISA MINAL NOOR1
NIM. 1102045020
Abstract:
The reactions of Japan and S outh Korea to China’s ADIZ establishment in East
Asia Sea have rejected to not admit on China’s ADIZ provision which gave a
tension in East Asian Region. The purpose of this research is to explain the
reason and reactions of rejection from Japan and South Korea by using the
analysis unit of Rational Choice Theory and Security Dilemma Concept. Based
on Japan and South Korea rational actions are Japan have been conducting the
military flight operation and strengthening their alliance with US. Otherwise,
South Korea have been expanding their ADIZ. These actions were taken as the
rejection of the China’s unilateral action for East China Sea that could threaten
the stability in East Asian region.
Key Words : ADIZ, China, Japan, South Korea, East China Sea, East Asia

Region

Pendahuluan
Seiring dengan berkembangnya teknologi serta arus perdagangan yang
begitu pesat, saat ini setiap negara saling berkompetisi dalam rangka menjaga
wilayah kedaulatan negaranya dari segala ancaman negara-negara lain.Seperti
Cina, Jepang dan Korea Selatan merupakan negara-negara yang terletak dalam
sub wilayah yang sama yaitu Asia Timur.Sebagai negara yang memiliki populasi
cukup besar dengan kapabilitas yang dimiliki, Cina masih menganggap bahwa
ancaman itu bukan hanya datang dari darat dan laut tetapi juga udara dan bisa
datang kapan saja. Ini yang kemudian melatarbelakangi sebuah tindakan Preventif
dari Cina yaitu penetapan Air Defense Identification Zone (ADIZ) Cina oleh
Menteri Pertahanan Nasional Cina pada tanggal 23 November 2013 yang disebut
ADIZ Laut Cina Timur. ADIZ Laut Cina Timur ini meliputi sebagian Laut Cina
Timur. Kementerian Pertahanan Cina, Yang Yujun , mengatakan pembentukan

1

Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: annisa.amn@gmail.com


Reaksi Jepang dan Korea Selatan Terhadap Penetapan ADIZ oleh Cina di Laut Cina
Timur – Annisa Minal Noor

ADIZ Cina ini bertujuan menjaga kedaulatan negara, teritorial dan keamanan
udara.
ADIZ bukan merupakan klaim terhadap sebuah teritorial , namun negaranegara yang menetapkan ADIZ menandakan bahwa wilayah udaranya dianggap
penting sehingga perlu untuk dipantau demi kepentingan yang terkait dengan
pertahanan udara. Ini juga untuk mengidentifikasi serta mengontrol pesawat sipil
asing yang memasuki wilayah udara nasional pemilik ADIZ. Dasar pembentukan
ADIZ Laut Cina Timur sesuai dengan Undang-Undang Pertahanan Nasional
Republik Rakyat Cina (14 Maret 1997),Undang-Undang Republik Rakyat Cina
tentang Penerbangan Sipil ( 30 Oktober 1995 ),dan Peraturan Dasar tentang
Penerbangan oleh Republik Rakyat Cina ( 27 Juli 2001 )(Joshy M. Paul, 2014 : 1).
Namun dalam penetapan ADIZ Laut Cina Timur, Cina dianggap telah
melakukan pelanggaran dimana yang pertama, penetapan ini dilakukan secara
sepihak dan mencakup sebagian zona identifikasi negara tetangganya yaitu Jepang
dan Korea Selatan tanpa melakukan kesepakatan bersama sebelumnya dan kedua,
perbedaan ketentuan dalam penerapan ADIZ Laut Cina Timur dengan ketentuanketentuan negara lain yang juga menerapkan ADIZ. Sehingga penetapan ADIZ ini
menimbulkan reaksi penolakan bagi negara-negara yang berbatasan langsung

dengan Laut Cina Timur seperti Jepang dan Korea Selatan.

Kerangka Dasar Teori
1. Teori Pilihan Rasional (Rational Choice)
Asumsi dari pendekatan Rational Choice adalah ketika seseorang
membuat keputusan/kebijakan , mereka telah memiliki tujuannya masing-masing
(Jennifer S. Folker, 2006 : 94). Teori pilihan rasional sebagaimana diungkap oleh
Mitchell dalam The New Political Economy memberikan gambaran bahwa
sebuah kebijakan setidaknya melewati proses politik dimana keputusan itu
meliputi publik dan mendukung dari kelompok-kelompok dan pemilih partai
politik (Hendra Sukmajaya, 2010 : 9). Teori ini memusatkan perhatian pada
aktor. Artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakannya tertuju pada upaya
pencapaian tujuan tersebut.
Dalam penelitian ini aktor yang dimaksud adalah negara (state). Sehingga
negara sebagai aktor dari pembuat kebijakan atau keputusan publik telah
memperkirakan pilihan-pilihan rasional dalam pencapaian tujuan yang
diinginkan dengan kemungkinan negatif yang seminimal mungkin.
2. Konsep Dilemma Keamanan (Security Dilemma)
Security dilemma mengacu pada situasi yang melibatkan dua aktor negara
atau lebih dalam suatu konflik, dimana konflik yang terjadi berdasar pada adanya

rasa tidak aman terhadap negara sekitar, sehingga tindakan suatu negara untuk
meningkatkan keamanan akan dianggap sebagai ancaman bagi keamanan negara
lain. Security dilemma menjelaskan tentang suatu kondisi dimana usaha suatu
negara untuk meningkatkan keamanan nasionalnya dengan menambah kapabilitas
pertahanannya berdampak pada munculnya rasa terancam terhadap negara lain,
hal ini kemudian memicu negara lain tersebut untuk meningkatkan kemampuan
pertahanannya juga.

2

Reaksi Jepang dan Korea Selatan Terhadap Penetapan ADIZ oleh Cina di Laut Cina
Timur – Annisa Minal Noor

Secara umum ada tiga kategori ancaman yang dapat memberikan pengaruh
khususnya di kawasan . Ancaman tersebut yakni: 2
a. Balance of Power Contest
Yakni ancaman yang muncul karena adanya keinginan antara negara
negara dikawasan untuk menguasai aspek - aspek tertentu, misalnya
sumber daya dan hegemoni. Hal tersebut menyebabkan para aktor saling
berlomba dalam memenangkan kepentingannya dan tidak menempuh

upaya kerjasama.
b. “Grass fire” Conflict
Yakni ancaman yang berupa konflik yang terjadi antar negara
karena permasalahan-permasalahan lokal. Misalnya permasalahan politik,
ekonomi dan etnis yang melibatkan issue di negara lain. Pada umumnya,
konflik ini didorong oleh dua hal: masalah pemicu dan permasalahan
mendasar yang memang sudah ada dan menjadi sengketa. Misalnya
masalah perebutan wilayah.
c. Intra - state Conflicts
Yakni ancaman regional yang berupa konflik internal di suatu
negara tertentu di dalam kawasan tersebut. Meskipun demikian, konflik
tersebut memiliki potensi untuk mempengaruhi hubungan dengan negara
lain yang memiliki hubungan tidak langsung terhadap konflik. Misalnya
konflik etnis minoritas disatu negara dimana etnis tersebut menjadi etnis
mayoritas di negara yang lain.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan untuk penelitian ini merupakan dekriptif
eksplanatif, yaitu menjelaskan alasan dan bentuk reaksi penolakan Jepang dan
Korea Selatan terhadap penetapan ADIZ Cina di Laut Cina Timur. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui

telaah pustaka, yakni dengan mengumpulkan data-data yang relevan dengan
subyek permasalah yang berasal dari literature seperti buku, situs internet dan
lain-lain. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah library research dan
teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif.
Hasil Penelitian
ADIZ dalam Praktek Hukum Kebiasaan Internasional
Pada dasarnya setiap negara memiliki hak kedaulatan penuh atas
wilayahnya baik darat, laut, maupun udara. Merujuk pada Convention of Chicago
1944 pasal 1 yang menyebutkan “the contracting states recognize that every state
has complete and exclusive sovereignty over the airspace above its territory”
menjelaskan bahwa setiap negara memiliki kedaulatan atas ruang udara diatas
wilayahnya. Dalam rangka kedaulatan di ruang udara sering kali negara-negara
menganggap sebagai daerah bahaya, terbatas, maupun terlarang untuk semua jenis
penerbangan. Namun, dalam prakteknya beberapa negara menetapkan jalur
2

Acmad Monadi, Intervensi Militer Australia Dalam Konflik Etnis Di Solomon Pada Tahun 2003-2006,
Samarinda Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Mulawarman, 2009, Hal. 16-17

3


Reaksi Jepang dan Korea Selatan Terhadap Penetapan ADIZ oleh Cina di Laut Cina
Timur – Annisa Minal Noor

tambahan yang disebut dengan Air Defense Identification Zone (ADIZ). Selain
dapat memberikan tambahan ukuran keamanan, ADIZ dapat membantu
mengurangi resiko tabrakan di udara, memerangi arus narkoba dan memfasilitasi
misi pencarian dan penyelamatan.
Dasar hukum pendirian ADIZ tidak termaktub secara eksplisit dalam
piagam PBB namun didasarkan atas asas bela diri (self defence) yang termaktub
dalam pasal 51 piagam PBB. Dalam pasal ini menjelaskan bahwa negara berhak
melakukan pencegahan/ self defense sehingga tidak perlu untuk menunggu adanya
serangan bersenjata lalu melakukan pertahanan diri. Hak negara untuk
menggunakan senjata dalam rangka mempertahankan diri dari kekuatan dari luar
(negara lain) didasarkan kepada hukum kebiasaan internasional (Mirtusin :21).
Dengan adanya praktek oleh beberapa negara dalam penerapan ADIZ ini
kemudian menjadikan ADIZ sebagai praktek internasional yang telah menjadi
hukum
kebiasaan
internasional.

Selain
itu
ADIZ
juga
diatur
dalam Document 9426-AN/924 First Edition 1984 International Civil Aviation
Organization (ICAO), pada chapter 3 tentang Airspace Organization Ayat 3.3.4
Special Designated Airspace yang mengakui keberadaan ADIZ suatu negara
(Mirtusin :29).
Ada 3 kriteria konvensional dalam pembentukan ADIZ, yakni : (Gp Capt
Pi Muralidharan : 13)
1. Zona bukan wilayah yang sedang dalam masalah/sengketa
2. Zona tidak berlaku untuk pesawat yang tidak berniat memasuki
wilayah udara territorial pemilik ADIZ
3. Serta, Zona tidak terjadi tumpang tindih dengan zona lain
Keberadaan ADIZ di Asia Timur (Jepang dan Korea Selatan)
a.ADIZ Jepang
Dasar pembentukan ADIZ Jepang didirikan pertama kali pada masa
kependudukan Amerika Serikat yaitu pasca perang dunia II. Jepang telah
memperluas dua kali ADIZnya, pertama pada tahun 1972 dengan menggabungkan

kepulauan Senkaku dan kedua pada bulan Juni 2010 ke arah barat diatas
kepulauan Yonaguni. Jepang memiliki ADIZ ke segala arah, 50 kilometer ke
Rusia di utara dan 130 kilometer ke daratan Cina bagian timur. Faktor keamanan
dan ketersediaan pasokan energi sangat penting bagi negara ini. Oleh karenanya
Jepang turut mengklaim kepulauan Senkaku/Diaoyou yang memiliki banyak
sumber cadangan minyak dan gas. Di samping itu Jepang yang merupakan aliansi
AS sejak pasca PD II, hingga kini Jepang pun selalu mendukung visi AS dalam
hal kemajuan ekonomi dan anggaran militer.
b.ADIZ Korea Selatan
Dasar pembentukan ADIZ Korea Selatan yaitu pada tahun 1951 yang
dibentuk oleh Angkatan Udara AS selama Perang Korea. ADIZ Korea Selatan
sebelumnya tidak mencakup karang Ieodo/Socotra, namun wilayah ini mengalami
tumpang tindih antara Korea Selatan dengan Cina yang mengklaim berdasarkan
ZEE Cina. Kepulauan ini juga menjadi sengketa antara Cina dan Korea Selatan
karena dipandang memiliki nilai strategis dan potensi kandungan sumber daya
minyak dan mineral seperti di kawasan Senkaku/Diaoyou.

4

Reaksi Jepang dan Korea Selatan Terhadap Penetapan ADIZ oleh Cina di Laut Cina

Timur – Annisa Minal Noor

Penetapan ADIZ Laut Cina Timur Oleh Cina
a.Latar Belakang Penetapan ADIZ Laut Cina Timur Oleh Cina
Berdasarkan sejarah, sengketa kepulauan Senkaku/Diaoyou merupakan
faktor pemicu daripada ketegangan yang terjadi di Laut Cina Timur hingga saat
ini. . Kepulauan ini memiliki nilai strategis dalam hal sumberdaya seperti menurut
hasil penelitian United Nations Economic and Social Commission Asia and Far
East (UNECAFE) dan beberapa peneliti yang berasal dari Korea Selatan, Jepang
dan Taiwan pada tahuh 1969 menunjukkan bahwa di dasar laut di dekat kepulauan
Senkaku/Diaoyou terdapat kandungan minyak dan sumber daya hidrokarbon yang
besar. Nilai strategis lain dari Kepulauan Senkaku/Diaoyou adalah letaknya yang
berdekatan dengan beberapa perairan penting. Pulau-pulau ini berada dekat
dengan komunikasi jalur laut yang strategis.
Beberapa faktor tersebut yang hingga akhirnya membuat Cina dan Jepang
berada dalam konstelasi hubungan yang semakin tegang. Masing-masing pihak
memiliki bukti serta sudut pandang tersendiri dalam hal klaim kepemilikan
kepulauan tersebut. Cina dengan pendekatan historinya sedangkan Jepang dengan
pendekatan hukum internasional. Oleh karenanya dengan adanya penetapan ADIZ
Laut Cina Timur oleh Cina pada 23 November 2013 ini bertujuan untuk menjaga

pertahanan wilayah udara nasional Cina.
b.Aturan dan Ketentuan ADIZ Laut Cina Timur oleh Cina
Adapun aturan-aturan ADIZ tersebut yang berisi, yaitu :
(Http://Eng.Mod.Gov.Cn/Press/2013 11/23/Content_4476143.Htm)
1. Pesawat yang terbang di wilayah ADIZ Laut Cina Timur harus mematuhi
aturan-aturan ini
2. Pesawat yang terbang di wilayah ADIZ Laut Cina Timur harus
menyediakan sarana identifikasi berikut :
a. Identifikasi rencana penerbangan . Pesawat yang terbang di wilayah
ADIZ Laut Cina Timur harus melaporkan rencana penerbangan ke
Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat Cina atau Civil Aviation
Administration of Cina .
b. Identifikasi radio. Pesawat yang terbang di wilayah ADIZ Laut Cina
Timur harus menjaga komunikasi radio dua arah , dan menanggapi
secara tepat waktu dan akurat untuk pertanyaan identifikasi dari badan
administrasi ADIZ Laut Cina Timur atau badan sah lainnya
c. Identifikasi transponder . Pesawat yang terbang di wilayah ADIZ Laut
Cina Timur, jika dilengkapi dengan radar transponder sekunder , harus
tetap mempertahankan transponder terus bekerja melewati seluruh
area.
d. Identifikasi Simbol . Pesawat yang terbang di wilayah ADIZ Laut Cina
Timur harus memiliki tanda kebangsaan mereka yang jelas dan sesuai
dengan perjanjian internasional yang terkait .
3. Pesawat yang terbang di wilayah ADIZ Laut Cina Timur harus mengikuti
instruksi dari badan administrasi ADIZ Laut Cina Timur atau badan sah
lainnya . Angkatan bersenjata Cina akan mengadopsi langkah-langkah
darurat defensif untuk merespon pesawat yang tidak bekerja sama dalam
identifikasi atau menolak untuk mengikuti instruksi.

5

Reaksi Jepang dan Korea Selatan Terhadap Penetapan ADIZ oleh Cina di Laut Cina
Timur – Annisa Minal Noor

4. Departemen Pertahanan Nasional Republik Rakyat Cina adalah badan
administratif ADIZ Laut Cina Timur.
5. Kementerian Pertahanan Nasional Republik Rakyat Cina bertanggung
jawab atas penjelasan aturan ini.
6. Aturan ini akan mulai berlaku pada 23 November 2013, pukul 10.00.
Situasi Keamanan di Laut Cina Timur
Kawasan Asia Timur merupakan kawasan yang lingkungannya sangat
rawan dan rentan, dalam artian kawasan ini memiliki berbagai macam persoalan
dengan berbagai instabilitas keamanan. Selain itu juga merupakan area strategis
yang mempertemukan Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Peningkatan kekuatan
dan anggaran militer Cina serta modernisasi militer negara tersebut membuat
negara di kawasan Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan
khawatir akan ancaman terhadap keamanan wilayahnya. Ini yang membawa
keadaan dan situasi di kawasan Asia Timur pada level security dilemma dimana
keinginan suatu negara meningkatkan militer dianggap sebagai sebuah ancaman
yang pada akhirnya menimbulkan saling curiga dalam perlombaan senjata di
kawasan Asia Timur.
Reaksi serta tindakan atas penolakan Jepang dan Korea Selatan terhadap
penetapan ADIZ Laut Cina Timur oleh Cina.
Reaksi Jepang
a.Operasi Penerbangan Militer
Penetapan ADIZ Laut Cina Timur oleh Cina dianggap sebagai puncak dari
tindakan agresif Cina di sekitar Kepulauan Senkaku/Diaoyou dalam kurun waktu
beberapa tahun terakhir (Http://Www.Mod.Go.Jp/E/D_Act/Ryouku/Index.Html).
Jepang menilai bahwa tindakan Cina adalah untuk melegitimasi atas kepemilikan
kepulauan Senkaku/Diayou dengan dalih ADIZ tersebut.
Hal ini tercatat dalam buku putih pertahanan dan keamanan Jepang 2014,
sejak tahun 2007 angkatan laut dan udara Jepang yang mengawasi dan mengontrol
kepulauan tersebut dan sekitarnya melihat bahwa Cina mulai meningkatkan
pengawasan di sekitar Laut Cina Timur dengan melakukan diversifikasi pola
penerbangan pesawatnya. Hingga pada 23 November 2013, Cina pada akhirnya
mendeklarasikan ADIZ Laut Cina Timurnya (Japans Security And Defense Policy,
2014 : 146). Dan pada saat ditetapkan ADIZ Laut Cina Timur tersebut Jepang
langsung mengirimkan 2 jet tempur F-15J untuk merespon 2 pesawat patroli Cina
di sekitar udara Senkaku/Diaoyou yakni sebuah pesawat pengintai Y-8 dan Tu154.
Seperti yang dikatakan Thucydides bahwa negara tidak memiliki pilihan
rasional lain selain politik kekuasaan yang harus mereka jalankan dalam kondisi
yang anarkis. Dalam rational choice, kebijakan publik merupakan hasil keputusan
dari tindakan rasional aktor politik untuk mencapai tujuan yang maksimal. Maka
sejak diumumkan ketetapan ADIZ Laut Cina Timur oleh Cina, Perdana Menteri
Jepang, Shinzo Abe menyatakan bahwa : (Www.Jakartagreater.Com/ZonaPertahanan-Udara-Cina-Macan-Kertas)

6

Reaksi Jepang dan Korea Selatan Terhadap Penetapan ADIZ oleh Cina di Laut Cina
Timur – Annisa Minal Noor

“Langkah yang diambil Pemerintah Cina sangat berbahaya dan bisa
menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan dan Jepang tidak mengakui
zona identifikasi pertahanan udara Cina”

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, pihaknya tidak akan
menghormati pengamanan demarkasi Cina karena dianggap tidak memiliki
validitas apapun dengan Jepang. Kementerian Pertahanan Jepang juga
menegaskan Jepang sedang berada dalam kondisi keamanan yang semakin buruk
karena peningkatan aktivitas militer di kawasan Asia Timur sehingga mendorong
Jepang untuk meningkatkan keamanannya.
Menurut analisa penulis, operasi penerbangan militer antar kedua negara,
Cina dan Jepang atas ADIZ Laut Cina Timur adalah sebuah aksi reaksi dari
konflik kepentingan terkait sengketa kepemilikan kepulauan Senkaku/Diaoyou.
Karena dalam realisme, negara merupakan aktor utama untuk mempertahankan
kepentingan negaranya meskipun harus konflik/perang sehingga ini adalah hal
yang wajar terjadi antar kedua negara. Dengan adanya tindakan ofensif dari kedua
negara tersebut maka situasi di kawasan Asia Timur berada pada level security
dilemma .Dimana Cina mengecam akan mengambil langkah-langkah darurat
defensif bagi yang tidak mematuhi aturan dan ketentuan ADIZnya, sementara PM
Jepang bersikeras untuk tidak mengakui keberadaan ADIZ tersebut.
b.Penguatan Aliansi dengan AS
Aliansi antara Jepang dan Amerika Serikat terkandung dalam traktat
kerjasama keamanan (The Japan – U.S Security Treaty) tahun 1951 yang
diperbarui pada tahun 1960 dalam Japan – U.S Mutual Coorperation and Security
Treaty. Dalam traktat tersebut menyebutkan bahwa AS akan menjaga perdamaian
di wilayah Jepang dari ancaman luar dan akan memberikan bantuan militer ke
Jepang. Namun, Jepang harus memberikan izin kepada AS untuk menggunakan
area dan fasilitas serta menempatkan basis militer-nya di Jepang.
Pada bulan Agustus 2014, Jepang mengesahkan Buku Putih Pertahanan
baru. Buku Putih ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1970 dan secara rutin
diperbaharui sejak tahun 1976. Dalam buku tersebut menyebutkan bahwa Cina
merupakan ancaman terkait sengketa di Laut Cina Timur.
Terdapat perubahan pada National Defense Program Guidelines antara
tahun 2010 dan 2014, dimana NDPG 2014 menekankan pada sistem pertahanan
berbasis operasi bersama yaitu dengan penguatan aliansi dengan Amerika Serikat.
Sementara NDPG tahun 2010 terfokus pada upaya dinamis Jepang dalam
membangun kekuatan pertahanannya berbasis aktivitas ISR (intelligence,
surveillance and reconnaissance).
Peningkatan aliansi antara Jepang dan Amerika Serikat termaktub dalam
Buku Putih Pertahanan Jepang 2014, pada Part II, Chapter III, Section 4 (Japans
Security And Defense Policy, 2014 : hal 146). Dalam pandangan realis sangat
menekankan pentingnya perimbangan kekuatan (balance of power). Dengan
adanya kekhawatiran Jepang terhadap kebangkitan Cina untuk mendominasi Asia
Timur merupakan kondisi security dilemma sehingga mendorong Jepang untuk
melakukan penguatan aliansi dengan AS sebagai bentuk balance of power
tersebut.

7

Reaksi Jepang dan Korea Selatan Terhadap Penetapan ADIZ oleh Cina di Laut Cina
Timur – Annisa Minal Noor

Sebagai bentuk dukungan terhadap Jepang, AS mengirimkan 2 pesawat
tempur pembom B-52 Dua pesawat pembom B-52 tanpa bermuatan bom itu
diterbangkan dari pangkalannya di Guam ke sekitar kepulauan Senkaku/Diaoyou
tanpa memberitahu Cina (Http://Jakartagreater.Com/Zona-Pertahanan-UdaraChina-Macan-Kertas). Adapun juga 2 buah pesawat maritim bertenaga turbin P8 Poseidon di kirimkan dari pangkalan udara Jacksonville, Florida ke pangkalan
udara AL AS di Kadena, Okinawa, Jepang. Bahkan jika ekskalasi memuncak, AS
memiliki beberapa asset militer berharga yang di simpan di pangkalan AL AS di
Okinawa. Asset tersebut berupa jet tempur pengganti generasi V, F-22 Raptor. AS
juga mempersiapkan Jepang dengan memberi pesawat tempur F-35 dengan
kemampuan stealth (anti radar).
Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, mengatakan Jepang
bekerjasama dengan AS dan akan mengambil seluruh langkah yang diperlukan
untuk melindungi wilayah Jepang membuat situasi semakin kompleks. Namun,
bagi Cina tindakan AS ini hanyalah sebagai provokasi untuk menambah
ketegangan di kawasan Asia Timur. Dalam pandangan realisme Wohlforth, bahwa
negara harus bertindak egois, terutama bila dihadapkan pada pilihan kepentingan
diri dan kolektif. Sehingga yang dilakukan Jepang dalam penguatan aliansinya
dengan AS adalah bentuk pilihan rasional untuk tetap menjaga keamanan
negaranya pada kondisi security dilemma atas penetapan ADIZ Cina.
Reaksi Korea Selatan
a.Perluasan ADIZ Korea Selatan
Reaksi Korea Selatan sebelumnya terjadi pada 23 November 2013 saat
Korea Selatan mengajukan keberatan kepada Cina atas penerapan ADIZ yang juga
mencakup wilayah udara laut bebatuan bernama Socotra/Ieodo yang sekarang
berada dalam kontrol Korea Selatan. Hingga pada akhirnya Presiden Seoul
mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden AS untuk melakukan perluasan
atas ADIZ Korea Selatan.
Sebelum adanya pernyataan untuk memperluas KADIZ, militer Korea
Selatan pada tanggal 03 Desember 2013 telah mengadakan latihan bagi angkatan
udara dan lautnya di Laut Cina Timur. Seperti dilansir pada harian Korea, Joong
Ang Daily bahwa The Korean Navy meluncurkan latihan militer gabungan antara
angkatan udara dan laut di dekat perairan sekitar Ieodo yang terdiri dari 2 pesawat
patrol maritim P-3C serta 3 buah kapal perusak Aegis Republic of Korea Navy (
http://thediplomat.com/2013/12/south-korea-conducts-military-drill-in-chinasadiz/).
Pada tanggal 08 Desember 2013, Pemerintah Korea Selatan, Park Geunhye mengambil sebuah tindakan rasional dengan memutuskan untuk memperluas
ADIZnya sejauh 300 km ke arah selatan sehingga perluasan ADIZnya menjadi
66.480 km² (25.668 mil²)(Http://Www.Merdeka.Com/Khas/Bara-Sengketa-DiAtas-Laut-China-Kolom-Dunia.Html). Dan diberlakukan pada tanggal 15
Desember 2015. Zona ini mencakup pulau yang juga dipersengketakan antara
Cina dan Korea Selatan, dikenal dengan bebatuan Socotra/Ieodo yang diyakini
dikelilingi oleh kandungan mineral dan gas alam bawah laut yang bernilai tinggi.

8

Reaksi Jepang dan Korea Selatan Terhadap Penetapan ADIZ oleh Cina di Laut Cina
Timur – Annisa Minal Noor

Menteri Korea Selatan, Yun Byung mengingatkan bahwa gerakan
unilateral Cina hanya akan mengintensifkan ketegangan di Asia Timur. Tendensi
antara Cina dan Korea Selatan semakin kompleks saat Departemen Pertahanan
Nasional Korea Selatan mengetahui bahwa Cina bersama Rusia melakukan latihan
gabungan angkatan laut di wilayah KADIZ yang mengalami tumpang tindih
dengan ADIZ Jepang tanpa melapor ke Seoul sejak tanggal 20 Mei 2014.
Pada 22 Mei 2014, 2 pesawat patroli maritim IL-38 Rusia menyebrangi
KADIZ. Tindakan ini langsung direspon oleh Korea Selatan dengan
menerbangkan 2 jet tempur F-15K dan memberikan peringatan ke Rusia untuk
menarik mundur pesawatnya. Penulis melihat adanya kerjasama penguatan
pengamanan antara Cina dan Rusia sebenarnya bentuk perlawanan terhadap
aliansi Jepang dan AS yang kian menguat.
Jika dilihat berdasarkan praktek hukum kebiasaan internasional, maka
pemberlakuan ADIZ sah untuk diadopsi oleh tiap negara yang menganggap perlu
adanya identifikasi dalam mencegah ancaman melalui udara. Namun sebenarnya
dapat dikatakan bahwa ADIZ mengandung unsur yang lemah. Karena tidak ada
ketentuan yang mengatur secara eksplisit bagi negara-negara yang mengadopsinya
sehingga hanya berdasar pada praktek kebiasaan internasional. Hal ini yang
kemudian memicu konflik terbuka tanpa melanggar konvensi internasional.
Kesimpulan
Penetapan ADIZ Cina disebabkan oleh permasalahan sengketa yang terus
berlanjut yakni sengketa kepemilikan kepulauan Senkaku/Diaoyou dengan Jepang
, kepulauan Ieodo dengan Korea Selatan serta keinginan Cina untuk memegang
penuh atas kontrol wilayah udara di kawasan Laut Cina Timur. Namun aturan
dalam penetapan ADIZ oleh Cina ini menimbulkan kontroversi, meskipun
selebihnya tidak terlalu berbeda dengan praktek-praktek yang diterapkan oleh
negara lain.
Bentuk reaksi antara Jepang, Cina dan Korea Selatan menunjukan bahwa
sudah tidak ada lagi kepercayaan dan keyakinan namun hanya ada kekuasaan dan
pamer kekuatan. Begitupula keikutsertaan AS dan Rusia justru menambah
tendensi di kawasan Laut Cina Timur dimana pada akhirnya seluruh negara
berperan sebagai aktor utama dalam balance of power di kawasan Asia Timur.
Kepentingan yang berbeda – beda tentang kawasan menyebabkan sulitnya
menyelesaikan konflik antar negara. Dengan terjadinya security dilemma di
kawasan ini maka dalam jangka panjang akan muncul perang terbuka dengan alih
wilayah udara. Karena ADIZ adalah senjata bagi tiap negara untuk dapat menjaga
pertahanan wilayahnya tanpa melanggar konvensi Internasional.
Daftar Pustaka
Buku dan Jurnal
Buzan, Barry. 1983. “People, States and Fear: An Agenda for International
Security Studies in Post-Cold War Era ”, London, Wheatsheaf Books
LTD. Pdf

9

Reaksi Jepang dan Korea Selatan Terhadap Penetapan ADIZ oleh Cina di Laut Cina
Timur – Annisa Minal Noor

Eby Hara, Abubakar. 2011.”Pengantar Analisis Politik Luar Negeri : Dari
Realisme Sampai Konstruktivisme”, Mathori A Elwa Dan Irwan
Kurniawan (Ed), Bandung: Nuansa
Folker, Jennifer S. 2006. “Game theory Approaches” dalam Making Sense of
International Relation Theory. London : Lynne Rienner Publisher
Hettne, Bjorn., dan Frederik Soderbaun. “ Theorizing the Rise of Regionness”.
Vol. 5 No. 3. Pdf
Media Elektronik
Defense
of Japan.
2014,
(Annual
White
Paper),
terdapat di
http://www.mod.go.jp/e/publ/w_paper/2014.html,pdf.
Treaty Of Mutual Cooperation And Security Between The United States Of
America And Japan (January 19, 1960), terdapat di
afe.easia.columbia.edu/ps/japan/mutual_cooperation_treaty.pdf
Internet
“Background:
Air
Defense
Identification
Zones”,
terdapat
di
http://www.globaltimes.cn/content/827189, diakses pada tanggal 18
Februari 2014
“Bara Sengketa Di Atas Laut China”, Terdapat di
Http://Www.Merdeka.Com/Khas/Bara-Sengketa-Di-Atas-Laut-ChinaKolom-Dunia.Html diakses pada tanggal 08 Mei 2015
“Beijing Klaim Blok Udara, Hubungan Cina-Jepang Memanas” Terdapat Di
Http://International.Sindonews.Com/Read/809717/40/Beijing-KlaimBlok-Udara-Hubungan-China-Jepang-Memanas-1385358436
Diakses
Pada 20 Oktober 2014 “China’s aerial ambitions deepen territorial
tensions”, terdapat di http://www.koreaherald.com, diakses pada tanggal
18 Februari 2014
“China-Russia Naval Drill Juts Into Korea’s Adiz” Terdapat Di
Http://Koreajoongangdaily.Joins.Com/News/Article/Article.Aspx?Aid=29
89538 diakses pada tanggal 08 Mei 2015
“Cina Menerapkan Zona Pertahan Udara Baru Di Laut Cina Timur” Terdapat Di
Http://Www.Kompasiana.Com/Prayitnoramelan/China-Menerapkan-ZonaPertahanan-Baru-Di-Laut-China-Timur_5528ca406ea834d2538b45bc
Diakses Pada 12 Oktober 2014
“Kemampuan Militer Jepang Akan Ditingkatkan” Terdapat Di Http://TniAu.Mil.Id/Pustaka/Kemampuan-Militer-Jepang-Akan-Ditingkatkan
diakses pada tanggal 08 Mei 2015
”Kajian Penerapan ADIZ Indonesia Guna Menegakkan Hukum Dan Kedaulatan
Di Wilayah Udara Dalam Rangka Menjamin Keutuhan Wilayah Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia”,
terdapat
di
img.dilmilbandung.go.id/upload/ADIZ%20INDONESIA%20yt.pdf, diakses pada
tanggal 18 Februari 2014 “Respon AS Terhadap Perluasan ADIZ Cina”,
diakses
dari
www.academia.edu/9214879/Respon_AS_Terhadap_Perluasan_ADIZ_Chi
na, diakses pada tanggal 20 Desember 2014

10

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26